Anda di halaman 1dari 5

Mikrobiologi adalah kajian tentang makhluk hidup yang berukuran sangat kecil yang tidak bias dilihat dengan

mata telanjang dan dengan bantuan mikroskop. Mikrobiologi merupakan ilmu dasar dan ilmu terapan yang
memerlukan teknik khusus untuk mendapatkan mikrobia yang diinginkan oleh sebab itu mikrobiologi
memiliki ruang lingkup cukup luas yang meliputi berbagai ilmu seperti bakteriologi, virologi, mikologi,
parasitologi, dan sebagainya. Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari mikroba. Mikrobiologi adalah salah
satu cabang ilmu dari biologi, dan memerlukan ilmu pendukung kimia, fisika, dan biokimia. Mikrobiologi
sering disebut ilmu praktek dari biokimia. Mikrobiologi merupakan ilmu tentang mikroorganisme, yang
mencakup bermacam-macam kelompok organisme mikroskopik yang terdapat sebagai sel tunggal maupun
kelompok sel, termasuk kajian virus yang bersifat mikroskopik meskipun bukan termasuk sel. Mikroorganisme
(disebut juga mikroba, mikrobia, atau jasad renik ) adalah jasad hidup yang mempunyai ukuran yang sangat
kecil, tanpa bantuan alat perbesaran seperti mikroskop, sulit sekali untuk dilihat dan diamati bentuknya
secara baik. Orgnasime yang termasuk kedalam golongan mikroorganisme adalah bakteri, archae, fungi
(kapang dan khamir), protozoa, alga, mikroskopis, dan virus. Virus, bakteri dan archaea termasuk galam
golongan prokariotik. Sedangkan fungi, prrotozoa, alga mikroskopis termasuk kedalam golongan eukariotik.
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme hidup yang berukuran sangat kecil dan hanya dapat
diamati dengan menggunakan mikroskop. Mikroorgnasime ada yang terusun atas satu sel (uniseluler) dan ada
yang tersusun atas beberapa sel (ultiseluler). Menurut Lay dan Hastowo (1992) "Mikroorganisme atau
mikroba adalah substansi bersel satu yang membentuk koloni atau kelompok yang dimana satu sama lain
(dalam koloni tersebut) saling berinteraksi.” Sejarah dan Perkembangan Mikrobiologi Definisi mikroba adalah
sebagai ilmu yang mempelajari tentang organisme mikroskopis. Mikrobiologi berasal dari bahasa Yunani,
mikros = kecil, bios = hidup dan logos = ilmu. Ilmuwan menyimpulkan bahwa mikroorganisme sudah dikenal
lebih kurang 4 juta tahun yang lalu dari senyawa organik kompleks yang terdapat di laut, atau mungkin dari
gumpalan awan yang sangat besar yang mengelilingi bumi. Sejarah juga mencatat bahwa awal penemuan
mikroorganime sejalan dangan penemuan mikroskop oleh Zacharias Janssen Beliau menyadari betul bahwa
di dunia ini terdapat benda-benda dengan ukuran yang lebih kecil dan sulit dijangkau dengan kasat mata.
Pada tahun 1590, bersama dengan ayahnya, beliau berhasil menciptakan sebuah mikroskop dengan
menggunakan lensa cembung dan cekung untuk memperbesar tampilan benda-benda yang sangat kecil
ukurannya. Penemuan mikroskop ini memberikan pengaruh besar pada perkembangan ilmu pengetahuan
dan tidak sedikit penemuan-penemuan besar yang sangat bermanfaat bagi peradaban dunia diteliti dengan
menggunakan mikroskop termasuk mikroorgansme Sebagai makhluk hidup pertama di bumi, mikroorganisme
diduga merupakan nenek moyang dari semua makhluk hidup. Awal perkembangan ilmu mikrobiologi pada
pertengahan abad 19 oleh beberapa ilmuwan dan telah membuktikan bahwa mikroorganisme berasal dari
mikroorganisme sebelumnya bukan dari tanaman ataupun hewan yang membusuk. Selanjutnya ilmuwan
membuktikan bahwa mikroorganisme bukan berasal dari proses fermentasi tetapi merupakan penyebab
proses fermentasi, misalnya buah anggur menjadi minuman yang mengandung alkohol. Ilmuwan juga
menemukan bahwa mikroba tertentu menyebabkan penyakit tertentu. Pengetahuan ini merupakan awal
pengenalan dan pemahaman akan pentingnya mikroorganisme bagi kesehatan dan kesejahteraan manusia.
Awal abad 20 ahli mikrobiologi telah meneliti bahwa mikroorganisme mampu menyebabkan berbagai macam
perubahan kimia baik melalui penguraian maupun sintesis senyawa organik yang baru. Hal inilah yang disebut
dengan biohemial divesity atau keaneka ragaman biokimia yang menjadi ciri khas. Para Ahli Penemuan
Mikrobia Beberapa tokoh yang berperan dalam penemuan mikrobia diantaranya : Robert Hooke (1635-1703)
Robert Hooke adalah seorang peneliti dari Inggris yang pertama kali menemukan mikroskop. Hasil
pengamatan Robert Hooke dipublikasikan dengan judul Micrographia (1664). Hasil karyanya yang lain adalah
membuat deskripsi tentang jamur benang mikroskopik yang tumbuh di permukaan kulit serta melakukan
pengamatan mikroskopi jaringan dengan struktur yang berupa ruang-ruang kecil. Ruang-ruang kecil tersebut
selanjutnya dikenal sebagai Sel. Paul Ehrlich dan Christian Gram Pengamatan mikrobia secara mikroskopik
selanjutnya diikuti dengan berkembangnya teknik pewarnaan metilen biru yang diperkenalkan oleh Paul
Ehrlich (1881). Teknik pewarnaan sel bakteri dikembangkan lebih lanjut oleh Christian Gram (1884) yang
dikenal dengan Teknik Pewarnaan Gram. Teknik ini merupakan teknik pewarnaan diferensial untuk klasifikasi
bakteri, yang tergantung pada struktur dinding sel bakteri. Leewenhoek dan Mikroskopnya Antony van
Leeuwenhoek (1632–1723) sebenarnya bukan peneliti atau ilmuwan yang profesional. Profesi sebenarnya
adalah sebegai wine terster di kota Delf, Belanda. Ia biasa menggunakan kaca pembesar untuk mengamati
serat-serat pada kain. Sebenarnya ia bukan 3 orang pertama dalam penggunaan mikroskop, tetapi rasa ingin
tahunya yang besar terhadap alam semesta menjadikannya salah seorang penemu mikrobiologi. Leewenhoek
menggunakan mikroskopnya yang sangat sederhana untuk mengamati air sungai, air hujan, saliva, feses dan
lain sebagainya. Ia tertarik dengan banyaknya benda-benda bergerak tidak terlihat dengan mata biasa. Ia
menyebut benda-benda bergerak tadi dengan animalcule yang menurutnya merupakan hewan-hewan yang
sangat kecil. Penemuan ini membuatnya lebih antusias dalam mengamati benda-benda tadi dengan lebih
meningkatkan fungsi mikroskopnya. Hal ini dilakukan dengan menumpuk lebih banyak lensa dan
memasangnya di lempengan perak. Akhirnya Leewenhoek membuat 250 mikroskop yang mampu
memperbesar 200–300 kali. Leewenhoek mencatat dengan teliti hasil pengamatan tersebut dan
mengirimkannya ke British Royal Society. Salah satu isi suratnya yang pertama pada tanggal 7 September 1974
ia menggambarkan adanya hewan yang sangat kecil, sekarang dikenal dengan protozoa. Antara tahun 1632–
1723 ia menulis lebih dari 300 surat yang melaporkan berbagai hasil pengamatannya. Salah satu diantaranya
adalah bentuk batang, kokus maupun spiral yang sekarang dikenal dengan bakteri. Penemuan-penemuan
tersebut membuat dunia sadar akan adanya bentuk kehidupan yang sangat kecil dan akhirnya melahirkan
ilmu mikrobiologi. Penemuan Leewenhoek tentang animalcules menjadi perdebatan dari mana asal
animalcules tersebut. Ada dua pendapat, satu mengatakan animacules ada karena proses pembusukan
tanaman atau hewan, melalui fermentasi misalnya. Pendapat ini mendukung teori yang mengatakan bahwa
makhluk hidup berasal dari proses benda mati melalui abiogenesis. Konsep ini dikenal dengan generatio
spontanea. Kedua mengatakan bahwa animalcules berasal dari animalcules sebelumnya seperti halnya
organismea tingkat tinggi. Pendapat atau teori ini disebut biogenesis. Mikrobiologi tidak berkembang sampai
perdebatan terseb ut terselesaikan dengan dibuktikannya kebenaran teori biogenesis. Pembuktian ini
dilakukan berbagai macam eksperimen yang nampaknya sederhana tetapi memerlukan waktu labih dari 100
tahun. Antony Van Leeuwenhoek adalah seorang penguji rasa anggur dari Belanda, yang juga bekerja di
pabrik tirai dari linen. Dia selalu menggunakan kaca pembesar untuk menguji kualitas bahan tekstil,
selanjutnya ia mengembangkan lensa menjadi mikroskop sederhana. Dengan mikroskop ini, dia melakukan
pengamatan berbagai jasad renik yang hidup dalam setetes air. Leeuwenhoek adalah orang pertama yang
mendeskripsikan hewan mikroskopik yang disebut protozoa dan bakteri. Semua bentuk kehidupan itu disebut
animalcules. Leeuwenhoek juga menemukan bakteri dari mulut manusia. C. Beberapa istilah dalam
Mikrobiologi 1. Mikrobiologi : Kajian tentang makhluk hidup yang berukuran sangat kecil yang tidak bias
dilihat dengan mata telanjang dan dengan bantuan mikroskop. 2. Mikroorganisma/Mikroorganisme/ mikrob/
mikroba : Bentuk kecil kehidupan/ organisme yang berukuran sangat kecil sehingga untuk melihatnya
menggunakan mikroskop. 3. Isolasi : memisahkan satu sel mikroorganisme dari mikroorganisme lainnya
dalam media untuk menghasilkan satu koloni. 4. Isolat : bentuk perlakuan untuk meningkatkan produk. 5.
Kultur/biakan : Pertanaman sel atau jaringan di laboratorium atau pembudidayaan sel atau jaringan pada
medium buatan, umunya dilakukan pada medium agar dalam tabung reaksi/ teknik perbanyakan sel atau
jaringan dengan cara mengisolasi eksplan. 6. Kultur murni : teknik pemeliharaan jaringan atau sel bagian
dari individu secara alami 7. Inkubasi : Penjagaan biakan bakteri dalam kondisi yang menguntungkan bagi
pertumbuhan atau pembiakan (kultivasi) bakteri yang dilakukan di dalam tabung atau cawan petri. 8.
Inokulasi : Pemindahan sel-sel mikroorganisme dari biakan ke medium steril dengan jarum atau lingkaran
inokulasi yang steril. 9. Inokulum : suatu alat yang digunakan untuk menanam mikroba pada piring biakan
atau mikroorganisme yang digunakan untuk pemindahan ke dalam medium. 10. Aseptis : suatu keadaan yang
di dalamnya bebas dari segala macam bentuk kehidupan (mikroorganisme) yang dapat menginfeksi atau
mengkontaminasi. 11. Sepsis : Ada kuman dalam suatu jaringan atau kondisi medis serius dimana terjadi
peradangan di seluruh tubuh yang disebabkan oleh infeksi. 12. Steril/ suci hama : sesuatu yang bebas dari
mikroba beserta sporanya baik itu barang, lingkungan dsb. 13. Sterilisasi : mematikan semua bentuk
kehidupan dalam daerah tertentu agar terbebas dari berbagai macam kuman penyakit. 14. Pasteurisasi : Cara
membunuh kuman/bakteri dll dari makanan-minuman dengan cara dipanaskan, kurang sedikit dari 100°C
atau pada suhu yang cukup relatif rendah. 15. Agar : Derivat polisakarida dari rumput laut digunakan sebagai
bahan pemadat dalam medium bakteriologi. 16. Tyndalisasi : Sterilisasi fraksi, pendekatan terhadap uap
panas selama 30 menit setiap hari selama 3 hari berturut-turut untuk mematikan sel-sel vegetatif. 17.
Kontaminasi : organisme yang tidak dikehendaki dalam biakan atau bahan lain. 18. Aerob :
organisme/mikroorganisme yang dapat hidup dengan memerlukan oksigen untuk pertumbuhannya. 19.
Anaerob: organisme/mikroorganisme yang hidup tidak memerlukan oksigen untuk pertumbuhannya. 20.
Fakultatif anaerob : organisme yang dapat menggunakan oksigen bebas atau dapat tumbuh secara anaerob.
Postulat Koch Pada tahun 1880, Koch memanfaatkan kemajuan metoda laboratorium dan menentukan
kriteria yang diperlukan untuk membuktikan bahwa mikroba spesifik merupakan penyebab penyakit tertentu.
Kriteria ini dikenal dengan postulat Koch yaitu: 1. Mikroorganisme tertentu selalu ditemukan berasosiasi
dengan penyakit yang ditimbulkan. 2. Mikroorganisme dapat diisolasi dan ditumbuhkan sebagai biakan
murni di laboratorium. 3. Biakan murni tersebut bila diinjeksikan pada binatang yang sesuai dapat
menimbulkan penyakit. 4. Mikroorganisme tersebut dapat diisolasi kembali dari hewan yang telah
terinfeksi tersebut. Adanya kriteria tersebut menjadi jalan ditemukannya berbagai bakteri penyebab berbagai
penyakit dalam waktu yang cukup singkat (kurang dari 30 tahun). Penemuan virus, adanya bakteri yang dapat
menimbulkan berbagai penyakit serta adanya penyakit tertentu yang ditimbulkan oleh lebih dari 1
mikroorganisma memerlukan modifikasi dari postulat Koch. Pada tahun 1892 Dimitri Ivanovski menunjukkan
bahwa agen yang menyebabkan penyakit mosaik pada tembakau dapat ditularkan melalui ekstrak tanaman
yang sakit. Ekstrak terebut disaring dengan filter yang ditemukan oleh kawan-kawan Pasteur dimana filter
tersebut diketahui dapat menyaring bakteri.Penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa agen tersebut
mempunyai ukuran yang jauh lebih kecil dari bakteri. Yellow fever merupakan penyakit pertama pada
manusia yang diketahui disebabkan oleh virus. D. Ruang Lingkup Mikrobiologi Beberapa aspek yang dibahas
dalam mikrobiologi, antara lain mengkaji tentang: 1) karakteristik sel hidup dan bagaimana mereka
melakukan kegiatan. 2) karakteristik mikroorganisme, suatu kelompok organisme penting yang mampu
hidup bebas, khususnya bakteri. 3) keanekaragaman dan evolusi, membahas perihal bagaimana dan
mengapa muncul bermacam-macam mikroorganisme. 4) keberadaan mikroorganisme pada tubuh
manusia, hewan dan tumbuhan. 5) peranan mikrobiologi sebagai dasar ilmu pengetahuan biologi. 6)
bagaimana memahami karakteristik mikroorganisme dapat membantu dalam memahami proses-proses
biologi organism yang lebih besar termasuk manusia. Ruang lingkup dan cabang kajian mikrobiologi Dasar
pengelompokkan Kajian mikrobiologi Taksonomi : 1. Virologi: kajian tentang virus 2.
Bakteriologi: kajian tentang bakteri 3. Mikologi: Kajian tentang jamur (fungi) 4. Algologi/fikologi: kajian
tentang alga 5. Protozoologi: kajian tentang protozoa Habitat : 1. Mikrobiologi tanah:
kajian tentang kehidupan dan peranan mikroorganisme di dalam tanah. 2. Mikrobiologi air : kajian tentang
kehidupan dan peranan mikroorganisme di dalam air. 3. Mikrobiologi rumen: kajian tentang kehidupan dan
peranan mikroorganisme di dalam system lambung/usus hewan. Kaitan Dengan Ilmu Lain Dan Cakupan
Masalah : 4. Ekologi mikroorganisme: kajian tentang asosiasi kehidupan antara mikroorganisme
dengan lingkungannya (ekologi) 5. Fisiologi mikroorganisme: Kajian tentang sifat faal mikroorganisme. 6.
Genetika mikroorganisme: kajian tentang sifat-sifat menurun dan kebakaan pada mikroorganisme . 7.
Mikrobiologi kesehatan: kajian tentang sifat dan peranan mikroorganisme dalam bidang kesehatan (penyakit,
epidemologi, vaksinasi dsb.) 8. Mikrobiologi industri: Kajian tentang sifat dan peranan mikroorganisme
dalam proses indus E. Karekteristik Umum Klasifikasi Organisme Secara umum dunia mikroorganisme terdiri
dari 5 kelompok organisme, yaitu bakteri, protozoa, virus, algae, dan cendawan. 1. Bakteri Bakteri, dari
kata Latin bacterium (jamak, bacteria), adalah kelompok besar Prokariota, selain Archaea, yang berukuran
sangat kecil serta memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi. Mereka sangatlah kecil (mikroskopik) dan
kebanyakan uniselular (bersel tunggal), dengan struktur sel yang relatif sederhana: tanpa nukleus/inti sel,
kerangka sel, dan organel-organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Struktur sel mereka dijelaskan lebih
lanjut dalam artikel mengenai prokariota, karena bakteri merupakan prokariota, untuk membedakan mereka
dengan organisme yang memiliki sel lebih kompleks, yang disebut eukariota. Istilah "bakteri" telah diterapkan
untuk semua prokariota atau untuk sebagian besarnya, tergantung pada gagasan mengenai hubungan
mereka. Bakteri dianggap sebagai organisme paling melimpah di bumi. Mereka tersebar dan menghuni
hampir semua tempat: di tanah, air, udara, atau dalam simbiosis dengan organisme lain. Banyak patogen
merupakan bakteri. Kebanyakan dari mereka kecil, biasanya hanya berukuran 0,5-5 μm, meski ada jenis dapat
menjangkau 0,3 mm dalam diameter (Thiomargarita). Mereka umumnya memiliki dinding sel, seperti sel
tumbuhan dan jamur, tetapi dengan bahan pembentuk sangat berbeda (peptidoglikan). Banyak bakteri yang
bergerak menggunakan flagela, yang berbeda dalam strukturnya dari flagela kelompok lain. 2. Protozoa
Protozoa adalah mikroorganisme menyerupai hewan yang merupakan salah satu filum dari Kingdom Protista.
Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri dengan menggunakan organel-organel antara lain
membran plasma, sitoplasma, dan mitokondria. Ciri-ciri umum : Organisme uniseluler (bersel tunggal)
Eukariotik (memiliki membran nukleus) Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok) Umumnya tidak
dapat membuat makanan sendiri (heterotrof) Hidup bebas, saprofit atau parasit Dapat membentuk sista
untuk bertahan hidup Alat gerak berupa pseudopodia, silia, atau flagela Ciri-ciri prozoa sebagai hewan adalah
gerakannya yang aktif dengan silia atau flagen, memili membrane sel dari zat lipoprotein, dan bentuk
tubuhnya ada yang bisa berubah-ubah. Adapun yang bercirikan sebagai tumbuhan adalah ada jenis protozoa
yang hidup autotrof. Ada yang bisa berubag-ubah. Adapun yang mencirikan sebagai sebagai tumbuhan adalah
ada jenis protozoa yang hidup autotrof. Contoh dari protozoa adalah Entamoeba coli yang menyebabkan
diare. 3. Virus Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus
hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup
karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus
merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya. Biasanya virus mengandung sejumlah
kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan
pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi baik
protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur
hidupnya. Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme
multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofag atau fag digunakan untuk jenis
yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel). Virus sering
diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat menjalankan fungsi biologisnya secara
bebas. Karena karakteristik khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia
(misalnya virus influenza dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya virus mosaik
tembakau/TMV). 4. Algae Alga (jamak Algae) adalah sekelompok organisme autotrof yang tidak memiliki
organ dengan perbedaan fungsi yang nyata. Alga bahkan dapat dianggap tidak memiliki "organ" seperti yang
dimiliki tumbuhan (akar, batang, daun, dan sebagainya). Karena itu, alga pernah digolongkan pula sebagai
tumbuhan bertalus. Istilah ganggang pernah dipakai bagi alga, namun sekarang tidak dianjurkan karena dapat
menyebabkan kekacauan arti dengan sejumlah tumbuhan yang hidup di air lainnya, seperti Hydrilla. Dalam
taksonomi yang banyak didukung para pakar biologi, alga tidak lagi dimasukkan dalam satu kelompok divisi
atau kelas tersendiri, namun dipisah-pisahkan sesuai dengan fakta-fakta yang bermunculan saat ini. Dengan
demikian alga bukanlah satu kelompok takson tersendiri. Dalam pustaka-pustaka lama, alga selalu gagal
diusahakan masuk dalam satu kelompok, baik yang bersel satu maupun yang bersel banyak. Salah satu
contohnya adalah pemisahan alga bersel satu (misalnya Euglena ke dalam Protozoa) dari alga bersel banyak
(ke dalam Thallophyta). Belakangan disadari sepenuhnya bahwa pengelompokan sebagai satu klad tidak
memungkinkan bagi semua alga, bahkan setelah dipisahkan berdasarkan organisasi selnya, karena sebagian
alga bersel satu lebih dekat berkerabat dengan alga bersel banyak tertentu. Saat ini, alga hijau dimasukkan ke
dalam kelompok (klad) yang lebih berdekatan dengan semua tumbuhan fotosintetik (membentuk klad
Viridiplantae). Alga merah merupakan kelompok tersendiri (Rhodophycophyta atau Rhodophyceae); demikian
juga alga pirang (Phaeophycophyta atau Phaeophyceae) dan alga keemasan (Chrysophyceae). 5.
Cendawan/Fungi/Jamur Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik
heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya.
Awam mengenal sebagian besar anggota Fungi sebagai jamur, kapang, khamir, atau ragi, meskipun seringkali
yang dimaksud adalah penampilan luar yang tampak, bukan spesiesnya sendiri. Kesulitan dalam mengenal
fungi sedikit banyak disebabkan adanya pergiliran keturunan yang memiliki penampilan yang sama sekali
berbeda (ingat metamorfosis pada serangga atau katak). Fungi memperbanyak diri secara seksual dan
aseksual. Perbanyakan seksual dengan cara :dua hifa dari jamur berbeda melebur lalu membentuk zigot lalu
zigot tumbuh menjadi tubuh buah, sedangkan perbanyakan aseksual dengan cara membentuk spora,
bertunas atau fragmentasi hifa. Jamur memiliki kotak spora yang disebut sporangium. Di dalam sporangium
terdapat spora. Contoh jamur yang membentuk spora adalah Rhizopus. Contoh jamur yang membentuk tunas
adalah Saccharomyces. Hifa jamur dapat terpurus dan setiap fragmen dapat tumbuh menjadi tubuh buah.
Fungi dulu dikelompokkan sebagai tumbuhan. Dalam perkembangannya, fungi dipisahkan dari tumbuhan
karena banyak hal yang berbeda. Fungi bukan autotrof seperti tumbuhan melainkan heterotrof sehingga lebih
dekat ke hewan Usaha menyatukan fungi dengan hewan pada golongan yang sama juga gagal karena fungi
mencerna makanannya di luar tubuh (eksternal), tidak seperti hewan yang mencerna secara internal. Selain
itu, sel-sel fungi berdinding sel yang tersusun dari kitin, tidak seperti sel hewan. Sumber
http://www.scribd.com/doc/78478675/1/Pengertian-Mikroorganisme http://med.unhas.ac.id/fkuhmikro/
http://mikrobiolunsoed.wordpress.com/kegiatan/pokok-bahasan/sejarah-dan-ruang-lingkup- mikrobiologi/
http://www.azhie.net/2012/04/sejarah-mikrobiologi.html
http://misterway.wordpress.com/2011/01/19/postulat-koch/
http://amintabin.blogspot.com/2010/10/pengertian-dan-ruang-lingkup.html
http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/17/bakteri-ciri-ciri-struktur-perkembangbiakan-bentuk-dan-
manfaatnya/ Cheap Offers: http://bit.ly/gadgets_cheap

Cheap Offers: http://bit.ly/gadgets_cheap

Anda mungkin juga menyukai