PENDAHULUAN MIKROBIOLOGI
Dalam ilmu mikrbiologi mengkaji mengenai sel mikroba dan cara kerjanya, terutama
pada bakteri. Hal tersebut dikarenakan bakteri merupakan sekelompok besar sel yang sangat
kecil dan bersifat mikroskopik. Bakteri secara kolektif memilki peranan penting yang
mendasar pada kehidupan. Mikrobiologi membahas mengenai keanekaragaman dan evolusi
dari sel mikroba, tentang cara atau proses dari adanya berbagai jenis mikroorganisme serta
sebab dari adanya berbagai jenis mikroorganisme.
Mikrobiologi juga mengkaji tentang apa yang dilakukan mikroorganisme baik di ruang
lingkup di dunia, air, tanah, dalam tubuh manusia, serta dalam tubuh hewan dan tumbuhan.
Mikroorganisme dapat memengaruhi semua aspek kehidupan, baik dalam hal yang
mendukung atau merugikan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ilmu mikrobiologi
merupakan cabang ilmu biologi yang mendasar.
Sel mikroba adalah organisme yang berukuran sangat kecil sehingga untuk
mengamatinya diperlukan alat bantuan (mikroskop). Mikroba umumnya bersel tunggal
(uniseluler) maupun bersel banyak (multiseluler). Mikroba biasanya mencakup semua
prokariota (monera), protista dan alga renik. Sebagian besar mikroba dapat menjalankan
proses kehidupannya dengan mandiri, menghasilkan energi sendiri dan bereproduksi secara
independen tanpa bantuan sel lain. Contoh sel mikroba diantaranya adalah koloni
bioluminescent (pemancar cahaya) dari bakteri Photobacterium yang ditumbuhkan dalam
kultur laboratorium pada cawan petri. Apabila diambil salah satu dari koloni tersebut maka
dapat dilihat bahwa satu koloni dapat berisi lebih dari 10 juta sel individu. Pemindaian
mikrograf elektron dari sel-sel photobacterium dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Salah satu mikroskop yang digunakan untuk mengamati sel mikroba adalah mikroskop
buatan Antoni Van Leeuwenhoek yang dibuat dengan mengasah lensa-lensa kecil yang jarak
fokusnya dibuat amat pendek secara teliti dan akurat. Ia berhasil menghasilkan daya
pembesaran yang jauh lebih besar dibandingkan mikroskop berlensa susun yang sudah ada
pada masa itu. Salah satu lensa yang dibuatnya dapat mencapai daya pembesaran hingga 270
kali lipat. Dengan lensanya itu, dan rasa ingin tahunya yang amat tinggi, Antony Van
Leeuwenhoek dapat memeriksa berbagai material, seperti rambut manusia, sperma anjing, air
hujan, serangga-serangga kecil, serat otot, jaringan kulit, dan spesimen-spesimen lainnya. Dia
mencatat hasil penelitiannya, dan membuat gambar-gambar rumit dari hasil pengamatannya
itu.
Terdapat percobaan menggunakan labu leher angsa pasteur untuk memurnikan cairan
yang ada dari miroba
●Pada percobaan pertama, cairan tidak steril dituangkan ke dalam labu kemudian leher
labu ditarik keluar dalam nyala api. Cairan akan disterilkan dengan pemanasan ekstensif.
●Pada percobaan kedua, cairan didinginkan perlahan. debu dan mikroorganisme akan
terperangkap di tikungan. jika cairan ini didiamkan dalam waktu yang lama kemudian saat
waktunya ujungnya dibuka maka cairan akan tetap steril tanpa batas waktu.
Pada rongga mulut hewan berdarah panas, termasuk manusia yang juga mengandung
banyak bakteri. Hal ini, diamati pada mikrograf elektron sel yang diambil dari lidah manusia.
Eksperimen pada slide ke-10 tersebut dilakukan oleh Robert Koch (1843-1910). Ia
bereksperimen mengenai konsep penyakit menular dengan menggunakan hewan tikus
sebagai bahan percobaannya. Dia bereksperimen dengan tikus yang sakit dan juga tikus yang
sehat, lalu diambil darah masing-masing untuk dilakukan percobaan antara organisme yang
sakit ke organisme yang sehat. Langkah-langkah yang dilakukan Koch yaitu:
1. Mengamati darah/jaringan tikus yang sakit dan tikus yang sehat menggunakan
mikroskop. Setelah melihatnya dibawah mikroskop, pada sampel darah tikus yang
sakit ternyata ditemukan adanya patogen, sedangkan pada sampel darah tikus yang
sehat tidak ditemukan adanya patogen.
2. Dilakukan metode streak plate dari kedua sampel, hal ini dilakukan agar dapat
memukan koloni patogen pada sampel darah tikus sakit. Metode ini merupakan
metode isolasi kualitatif dengan cara menggoreskan mikrorganisme yang diambil
diatas permukaan medium padat dengan menggunakan jarum inokulasi.
4. Mengambil ulang sampel darah tikus yang telah disuntik sel patogen tadi, lalu di
amati kembali di bawah mikroskop.
3. Dilakukan eksperimen terhadap hewan. Eksperimen tersebut yaitu ketika sel dari
pure culture berisi patogen yang mencurigakan lalu disuntikan pada hewan yang
sehat maka akan menimbulkan penyakit yang sama
4. Dilakukan isolasi ulang terhadap patogen yang dicurigai dan ternyata hasilnya
sama dengan aslinya.
Jadi, berdasarkan hasil eksperimen yang telah dilakukan Koch tersebut, selain
ditemukannya konsep penyakit menular. Ternyata bakteri/patogen juga dapat tumbuh di luar
inangnya sendiri, bahkan setelah banyak dilakukan transfer dalam kultur laboratorium.
Bahkan patogen juga dapat menyebabkan penyakit yang sama dengan inangnya ketika
disuntikkan kembali kepada hewan lain yang sehat.
Pada tabel yang terdapat pada slide-11 tersebut menjelaskan mengenai sub-disiplin
yang terdapat dalam ilmu mikrobiologi. Sub-disiplin mikrobiologi dibuat berdasarkan
mikroorganisme yang membawa penyakit menular. Sub-disiplin terdapat 2 macam yaitu sub-
disiplin dasar (penemuan) dan sub-disiplin terapan (pemecahan masalah). Masing-masing
sub-disiplin tersebut memiliki fokus terhadap bahasan tertentu diantaranya sebagai berikut:
● Biokimia mikroba, yang berfokus pada enzim dan reaksi kimia dalam sel