Anda di halaman 1dari 79

MIKROBIOLOGI DASAR

dr. Henry Antares MM


MIKROBIOLOGI?
c
c

Jasad-jasad renik Bahasa Yunani yaitu micros


artinya kecil, bios artinya
hidup, dan logos artinya
pengetahuan

• Mahluk-mahluk hidup yang


kecil-kecil tersebut disebut juga
dengan mikrooprganisme,
mikrobia, mikroba, atau jasad
renik.
Bakteri

Mikroor
Alga Virus
ganisme

Protozoa
Mikrobiologi dasar
• Proses biokimia
• Tentang: pada
• Struktur fisik & mikroorganisme
reaksi kimia juga terjadi pada
mikroorganisme organisme
multiseluler

Mikroorganisme dapat
menjadi model dalam
mempelajari proses
biokimia dan genetik
pada organisme lainnya
Mikrobiologi terapan

Tentang:
Penggunaan ilmu
mikrobiologi dalam
memecahkan masalah
praktis dalam kedokteran,
pertanian dan industri
Perkembangan Mikrobiologi

A. Penemuan mikroskop
B. Jatuhnya teori Generatio Spontanea / Abiogenesis
C. Germ Theory of Fermentation
D. Germ Theory of Desease

9
A. Penemuan Mikroskop

• Adanya anggapan mengenai ‘seeing is believing’,


mendorong adanya pembuktian bahwa
mikroorganisme itu ada melalui sebuah alat yang
bernama mikroskop.
• Antonie van Leeuwenhoek dari Belanda dianggap
sebagai orang yang pertama kali dapat melihat
mikroorganisme secara detail pada tahun 1682.

Antony van Leeuwenhoek and his little animals by CE


Dobell (1932) 10
A. Penemuan Mikroskop (cont’d)

Hal ini menimbulkan perdebatan mengenai asal usul mikroorganisme. Argumen


tentang asal usul makhluk hidup berkisar pada kepercayaan yang telah lama
dipegang, bahwa organisme dapat muncul dari bahan tak hidup.

Proses yang menunjukkan munculnya makhluk hidup dari makhluk tak hidup
disebut abiogenesis.

Konsep tersebut mendukung teori generatio spontanea, yang menyebutkan


bahwa makhluk hidup dapat muncul dengan sendirinya dari makhluk tak hidup.

11
B. Jatuhnya teori Generatio Spontanea / Abiogenesis

• Francesco Redi (1626–1697) dari Italia melakukan percobaan menggunakan


daging yang disimpan pada 3 wadah dengan cara penutupan yang berbeda: tanpa
tutup, tertutup rapat dan tutup tidak rapat.
• Munculnya larva lalat pada daging pada wadah yang tidak tertutup membuktikan
bahwa larva berasal dari telur yang diletakkan oleh lalat, bukan hasil dari
generatio spontanea. Tidak secara spontan sebagai akibat dari proses
pembusukan.
• Proses munculnya makhluk hidup dari makhluk hidup lainnya disebut biogenesis.

12
B. Jatuhnya teori Generatio Spontanea / Abiogenesis (cont’d)

• Louis Pasteur (1822 – 1895) berhasil membuktikan biogenesis melalui


percobaannya menggunakan botol leher angsa.
• Selanjutnya orang mengakui bahwa semua kehidupan berasal dari telur dan
semua telur berasal dari kehidupan (omne vivum ex ovo, omne ovum ex vivo).

Essential Microbiology, Struart Hogg, 2005 13


C. Germ Theory of Fermentation

• Louis Pasteur (1822–1895) mengamati mengenai pembusukan dalam


industri wine.
• Hasil pengamatan berupa adanya asam laktat yang terbentuk, bukannya
alkohol, dan keberadaan mikroorganisme selain sel ragi yang diharapkan.
• Saat sel ragi (yeast) memproduksi alkohol, bada mikroorganisme lain
bertanggung jawab atas terjadinya pembusukan. Dimana kedua jenis
mikroorganisme tsb berasal dari lingkungan.
• Untuk mengatasinya, Pasteur memanaskan dahulu sari buah anggur tujuan
membunuh mikroorganisme yang tidak dikehendaki. Setelah itu baru
ditambahkan cairan yang mengandung sel ragi, sehingga kualitas
minuman anggur menjadi terjaga.
• Proses pemanasan serupa digunakan oleh industri makanan dikenal
dengan pasteurisasi.
14
D. Germ Theory of Desease

• Penemuan Pasteur mengenai pembusukan wine memberikan dasar bagi


pemahaman teori bahwa penyakit dapat disebabkan oleh mikroorganisme
tertentu.

• Teori ini dirumuskan setelah berbagai


penelitian yang dilakukan oleh Robert
Koch (1843 – 1910).

• Koch mempelajari penyakit yang


menyerang hewan ternak yaitu antraks
yang disebabkan oleh bakteri Bacillus
anthracis.

15
D. Germ Theory of Desease (cont’d)

• Berdasarkan berbagai hasil penelitiannya, Robert Koch merumuskan postulat


Koch:
1. Mikroorganisme tersebut harus selalu ditemukan pada tubuh semua
penderita penyakit dan tidak ditemukan pada tubuh yang sehat
2. Mikroorganisme tersebut dapat diisolasi dari orang yang terinfeksi dan
ditumbuhkan dalam biakan murni
3. Jika mikroorganisme dari biakan murni tersebut diinokulasikan ke tubuh
yang sehat, maka menimbulkan gejala penyakit yang sama
4. Jika mikroorganisme itu diisolasi lagi dari hewan yang diinfeksi secara
percobaan, maka menunjukkan ciri serupa dengan mikroorganisme yang
pertama kali diperoleh dari penderita

• Postulat Koch mendorong berkembangnya ilmu mikrobiologi kedokteran


dan immunologi, dengan ditemukannya berbagai jenis mikoorganisme
patogen dan mekanisme penularan serta kekebalan.
16
Perkembangan Teknik Laboratorium

• Paul Ehrlich (1854 – 1915), menemukan teknik mewarnai sel bakteri, untuk
identifikasi
• Richard J. Petri (1852 – 1951), menemukan cawan bertutup untuk
memelihara biakan dalam medium agar
• Martinus Beijerinck (1851 – 1931), menemukan medium diperkaya
(enrichment medium) untuk isolasi mikroorganisme dari air dan tanah, yang
jumlahnya sangat sedikit
• Serge Winogradsky (1856 – 1953), menemukan proses metabolisme tertentu
yang dapat dilakukan oleh bakteri yang diisolasinya

17
kedokteran, dan
bidang-bidang
Perkembangan mikrobiologi di Era modern
  mikrobiologi
terapan lainnya.
Disamping itu, • Pada era ini ditandai dengan
mikroorganisme dipakainya metode dan alat yang
telah menjadi mutakhir, seperti misalnya
mikroskop elektron,
sistem model kromatografi, sampai dengan
untuk komputer. Masalah-masalah
mempelajari pelik yang sebelumnya belum
terungkap dan belum dijelaskan
banyak sekali misalnya antibiotik, vaksin,
proses biologis serum, sekarang telah diketahui
yang mendasar
bagi banyak
HUBUNGAN KUMAN DENGAN HOSPES
DAN LINGKUNGAN
• Adanya kuman dalam tubuh manusia tidak selalu diikuti dengan
keadaan sakit. Bahkan kebanyakan interaksi kuman-hospestidak
terwujud dalam bentuk sakit.
• Virulensi kuman ialah derajat patogenitas yang dinyatakan dengan
jumlah mikrooganisme atau mikrogram toksin yang dibutuhkan untuk
membunuh binatang percobaan.
• Patogenitas ialah kemampuan suatu mikrooganisme untuk
menyebabkan penyakit
Virulensi kuman dipengaruhi
• 1. Daya invasi
• 2. Toksigenitas
• eksotoksin
• endotoksin
BAKTERI
• Bakteri berasal dari kata “bakterion” (bahasa Yunani) yang berarti
tongkat atau batang.Sekarang namanya dipakai untuk menyebutkan
sekelompok mikroorganisme yang bersel satu, berbiak dengan
pembelahan diri, serta demikian kecilnya sehingga hanya tampak
dengan mikroskop.
Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan
lebih tersebar luas dibandingkan mahluk hidup yang lain .
Bakteri hidup di darat, lautan dan pada tempat-tempat yang ekstrim.

Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan.

Bakteri adalah organisme uniselluler dan prokariot serta umumnya


tidak memiliki klorofil dan berukuran renik (mikroskopis).
CIRI BAKTERI
Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu :

1. Organisme multiselluler
2. Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )
3. Umumnya tidak memiliki klorofil
4. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d
ratusan mikron umumnya memiliki ukuran rata-rata 1
s/d 5 mikron.
5. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam
6. Hidup bebas atau parasit
7. Bakteri yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada
mata air panas,kawah atau gambut dinding selnya tidak
mengandung peptidoglikan
8. Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan
dinding selnya mengandung peptidoglikan
STRUKTUR BAKTERI
Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:
1. Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri)
Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma,
ribosom, DNA, dan granula penyimpanan
2. Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu)
Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom,
Vakuola gas dan endospora.
STRUKTUR DASAR SEL BAKTERI
 Struktur dasar bakteri :
1. Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu
gabungan protein dan polisakarida (ketebalan
peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri
gram positif bila peptidoglikannya tebal dan
bakteri gram negatif bila peptidoglikannya tipis).
2. Membran plasma adalah membran yang
menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan
fosfolipid dan protein.
3. Sitoplasma adalah cairan sel.
4. Ribosom adalah organel yang tersebar dalam
sitoplasma, tersusun atas protein dan RNA.
5. Granula penyimpanan, karena bakteri menyimpan
cadangan makanan yang dibutuhkan.
STRUKTUR TAMBAHAN BAKTERI :
1. Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri
tertentu, bila lapisannya tebal disebut kapsul dan bila lapisannya tipis disebut lapisan
lendir. Kapsul dan lapisan lendir tersusun atas polisakarida dan air.
2. Flagelum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang
menonjol dari dinding sel.
3. Pilus dan fimbria adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari
dinding sel, pilus mirip dengan flagelum tetapi lebih pendek, kaku dan berdiameter
lebih kecil dan tersusun dari protein dan hanya terdapat pada bakteri gram negatif.
Fimbria adalah struktur sejenis pilus tetapi lebih pendek daripada pilus.
4. Klorosom adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan
mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis. Klorosom
hanya terdapat pada bakteri yang melakukan fotosintesis.
5. Vakuola gas terdapat pada bakteri yang hidup di air dan berfotosintesis.
6. Endospora adalah bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri gram positif
dan terbentuk didalam sel bakteri jika kondisi tidak menguntungkan bagi kehidupan
bakteri. Endospora mengandung sedikit sitoplasma, materi genetik, dan ribosom.
Dinding endospora yang tebal tersusun atas protein dan menyebabkan endospora
tahan terhadap kekeringan, radiasi cahaya, suhu tinggi dan zat kimia. Jika kondisi
lingkungan menguntungkan endospora akan tumbuh menjadi sel bakteri baru.
MORFOLOGI BAKTERI
• Golongan basil
• berbentuk serupa tongkat pendek, silindris.
• Bentuk kokus
• Golongan kokus merupakan bakteri yang bentuknya serupa bola-bola kecil.
• Golongan spiril
• merupakan bakteri yang bengkok atau berbengkok-bengkok serupa spiral.
STRUKTUR SEL BAKTERI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN
BAKTERI

Pertumbuhan pada bakteri mempunyai arti perbanyakan sel dan


peningkatan ukuran populasi.
Faktor–faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri atau kondisi
untuk pertumbuhan optimum adalah :
1. Suhu
2. Derajat keasaman atau pH
3. Konsentrasi garam
4. Sumber nutrisi
5. Zat-zat sisa metabolisme
6. Zat kimia
1. Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetik, bahkan satu gen saja
dari satu sel bakteri ke sel bakteri yang lainnya.
2. Transduksi adalah pemindahan materi genetik satu sel bakteri ke sel bakteri
lainnnya dengan perantaraan organisme yang lain yaitu bakteriofage (virus
bakteri).
3. Konjugasi adalah pemindahan materi genetik berupa plasmid secara langsung
melalui kontak sel dengan membentuk struktur seperti jembatan diantara dua sel
bakteri yang berdekatan. Umumnya terjadi pada bakteri gram negatif.
BAKTERI DALAM BIDANG KESEHATAN
 Bakteri juga dapat memberikan manfaat dibidang kesehatan.
Antibiotik merupakan zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme dan
mempunyai daya hambat terhadap kegiatan mikroorganisme lain.
 senyawa ini banyak digunakan dalam menyembuhkan suatu
penyakit. Beberapa bakteri yang menghasilkan antibiotik adalah:
 Streptomyces griseus, menghasilkan antibiotik streptomycin

 Streptomyces aureofaciens, menghasilkan antibiotik tetracycline

 Streptomyces venezuelae, menghasilkan antibiotik chloramphenicol

 Penicillium, menghasilkan antibiotik penisilin

 Bacillus polymyxa, menghasilkan antibiotik polymixin.


BAKTERI YANG MERUGIKAN SEBAGAI BERIKUT :
1. Pembusukan makanan contohnya Clostridium botulinum
2. Penyebab penyakit pada manusia contohnya Mycobacterium
tuberculosis ( penyebab penyakit TBC ), Vibrio cholerae
( penyebab kolera atau muntaber ), Clostridium tetani
(penyebab penyakit tetanus ) dan Mycobacterium leprae
(penyebab penyakit lepra )
3. Penyebab penyakit pada hewan contohnya Bacilluc antrachis
(penyebab penyakit antraks pada sapi )
4. Penyebab penyakit pada tanaman budidaya contohnya
Pseudomonas solanacearum (penyebab penyakit pada
tanaman tomat, lombok, terung dan tembakau) serta
Agrobacterium tumafaciens (penyebab tumor pada tumbuhan)
SEL BAKTERI GRAM-POSITIF DENGAN GRAM-NEGATIF
 Pewarnaan Gram banyak dilakukan untuk identifikasi bakteri, terutama
yang berkaitan dengan kesehatan. Hasil pewarnaan ada dua macam
yaitu yang berwarna ungu disebut Gram positif dan yang berwarna
merah disebut Gram negatif.
 Bakteri Gram negatif umumnya dapat menyebabkan sakit.

 Pada bakteri Gram positif, kandungan Peptidoglikan dinding selnya


lebih banyak daripada lipid, dan sebaliknya pada bakteri Gram negatif,
pada dinding selnya kandungan lipid lebih banyak daripada
peptidoglikan.
 Bakteri gram-negatif memperlihatkan tiga lapis pembungkus sel, yaitu :

 membran bagian luar (OM/outer membran),

 lapisan tengah yang merupakan dindingsel atau lapisan murein,

 dan membran plasma dalam.


Peptidoglikan (murein) adalah komponen utama dinding sel bakteri yang
bersifat kaku dan bertanggungjawab untuk menjaga integritas sel serta
menentukan bentuknya.
GRAM-POSITIF
 adalah bakteri yang mempertahankan zat warna kristal violet sewaktu proses pewarnaan Gram
sehingga akan berwarna biru atau ungu di bawah mikroskop
 Disisi lain, bakteri gram-negatif akan berwarna merah atau merah muda.Perbedaan keduanya
didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel yang berbeda dan dapat dinyatakan oleh
prosedur pewarnaan Gram. Prosedur ini ditemukan pada tahun 1884 oleh ilmuwan Denmark
bernama Christian Gram dan merupakan prosedur penting dalam klasifikasi bakteri.
 Bakteri gram positif seperti Staphylococcus aureus (bakteri patogen yang umum pada manusia)
hanya mempunyai membran plasma tunggal yang dikelilingi dinding sel tebal berupa
peptidoglikan. Sekitar 90 persen dari dinding sel tersebut tersusun atas peptidoglikan sedangkan
sisanya berupa molekul lain bernama asam teikhoat .
 Di sisi lain, bakteri gram negatif (seperti E. coli) memiliki sistem membran ganda di mana
membran pasmanya diselimuti oleh membran luar permeabel. Bakteri ini mempunyai dinding sel
tebal berupa peptidoglikan, yang terletak di antara membran dalam dan membran luarnya.
OBAT ANTIMIKROBA, RESISTENSI
MIKROBA
• Obat yang digunakan sebagai pengobatan penyakit infeksi telah
diketahui sejak abad ke –17 yaitu ditemukannya kinin untuk
pengobatan malaria dan emetin untuk pengobatan amubiasis.
Walaupun demikian kemoterapi sebagai ilmu baru dimulai pada
dekade pertama pada abad ke – 20 oleh Paul Ehrlich. Penemuan
sulfonamid yang segera digunakan di klinik pada tahun 1935 dapat
menanggulangi masalah infeksi dengan hasil yang memuaskan, dan
kemudian pada tahun 1940 diketahui bahwa Penisilin yang ditemukan
oleh Alexander Fleming pada tahun 1929 sangat efektif untuk
pengobatan penyakit infeksi
• Pemberian antibiotik berspektrum luas serta kombinasinya yang
secara rutin merupakan penatalaksanaan penyakit infeksi oleh para
klinisi, merupakan salah satu faktor penunjang terjadinya perubahan
pola bakteri penyebab infeksi dan pola resistensi terhadap berbagai
antibiotik.
MEKANISME KERJA ANTIBIOTIK PADA
SEL BAKTERI
• Antibiotik merupakan bahan kimiawi yang dihasilkan oleh organisme
seperti bakteri dan jamur, yang dapat mengganggu mikroorganisme
lain. Biasanya bahan ini dapat membunuh bakteri (bakterisidal) atau
menghambat pertumbuhan bakteri (bakteriostatik) atau
mikroorganisme lain. Beberapa antibiotik bersifat aktif terhadap
beberapa spesies bakteri (berspektrum luas) sedangkan antibiotik lain
bersifat lebih spesifik terhadap spesies bakteri tertentu (berspektrum
sempit)
Perubahan-perubahan dasar dalam hal kepekaan mikroorganisme
terhadap antimikroba tanpa memandang faktor genetik yang
mendasarinya adalah terjadinya keadaan-keadaan sebagai berikut :
1. Dihasilkannya enzim yang dapat menguraikan antibiotik seperti enzim
penisilinase,sefalosporinase, fosforilase, adenilase dan asetilase.
2. Perubahan permeabilitas sel bakteri terhadap obat.
3. Meningkatnya jumlah zat-zat endogen yang bekerja antagonis
terhadap obat.
4. Perubahan jumlah reseptor obat pada sel bakteri atau sifat komponen
yang mengikatobat pada targetnya.
Dasar-dasar Virologi
• Virus berasal dari bahasa yunani “Venom” yang berarti racun. Virus
adalah parasit mikroskopik yang menginfeksiselorganisme biologis.
Beberapa tokoh dalam penemuan virus
pertama
1. Adoft Mayer (1883, Jerman)Percobaan diawali dari munculnya penyakit bintik kuning pada
daun tembakau. Ia mencoba menyemprotkangetah tanaman sakit ke tanaman sehat,
hasilnya tanaman
2. Dmitri Ivanovski (1892, Rusia)Ia mencoba menyaring getah tanaman yang sakit dengan
filter bakteri sebelum
disemprotkan ke tanaman sehat. Hasilnya, tanaman sehat tetap tertular. Ia menyimpulkan
bahwa ada partikel yang lebih kecil lagi dari bakteri yang lolos saringan yang menularkan
penyakitMartinus
3. W. Beijerinck (1896, Belanda)Ia menemukan bahwa partikel itu dapat bereproduksi pada
tanaman, tapi tidak pada medium pertumbuhan bakteri. Ia menyimpulkan bahwa partikel itu
hanya dapat hidup pada makhluk hidup yang diserangnya.
4. Wendel M. Stanley (1935, Amerika)Ia berhasil mengkristalkan partikel tersebut. Partikel
mikroskopis itu lalu dinamai TMV (Tobacco Mosaic Virus).
BENTUK DAN UKURAN VIRUS
• berbentuk bulat, oval, memanjang, silindariis, dan ada juga yang
berbentuk T.ukuran Virus sangat kecil, hanya dapat dilihat dengan
menggunakan mikroskop elektron,ukuran virus lebih kecil daripada
bakteri. Ukurannya berkisar dari 0,02 mikrometer sampai 0,3
mikrometer (1 μm = 1/1000 mm). Unit pengukuran virus biasanya
dinyatakan dalam nanometer (nm). 1 nm adalah 1/1000 mikrometer
dan seperjuta milimeter.
PERKEMBANGBIAKAN VIRUS
Perbedaan Virus dan Bakteri
• Ukuran virus sangat kecil
• Susunan kimiawi virus sederhana yaitu terdiri dari satu inti berupa satu molekul
RNAatau satu molekul DNA saja.
• Virus hanya bisa hidup dalam sel atau jaringan hidup dan hidupnya selalu
intraseluler (di dalam sel)
• Virus tidak mengandung enzim untuk pertukaran zat (metabolisme),
• Virus mempunyai daya mutasi yaitu daya untuk mengubah sifat antigennya
• Bakteri berkembang biak dengan cara belah pasang (binary fission) sedangkan virus
• berkembang biak dengan cara berikut Virus masuk sel (infeksi), virus melekat pada
• sel (viropeksis) kemudian menembus sel (pinositosis).
OBAT ANTIVIRAL
• Virus hanya dapat ditanggulangi oleh antibodi selama masih berada di
dalam darah.Bila virus sudah masuk ke dalam sel, segera system-
interferon dengan khasiat antiviralnya turun tangan, lazimnya dalam
beberapa jam setelah dimulainya infeksi.
Dasar-dasar Mikologi
• Secara umum, jamur dapat didefinisikan sebagai organisme eukariotik
yang mempunyai inti dan organel. Jamur tersusun dari hifa yang
merupakan benang-benang sel tunggal panjang, sedangkan kumpulan
hifa disebut dengan miselium.
KLASIFIKASI JAMUR
• Chitridiomycetes
Sebagian besar Chitridiomycetes adalah organisme aquatik. Chitridomycetes merupakan jamur yang berflagel.
Cara penyerapan makanannya dengan cara absorbsi,dinding selnya terbuat dari kitin. Sebagian besar
Chitridiomycetes membentuk hifa senositik dan spora berflagel tunggal atau disebut zoospora
• Zygomycetes
Anggota Zygomycetes memiliki hifa yang tidak bersekat dan memiliki banyak inti disebut hifa senositik.
Kebanyakan kelompok ini saprofit. Berkembang biak secara aseksual dengan spora, dan secara seksual dengan
zigospora. Ketika sporangium pecah, sporangiospora tersebar, dan jika jatuh pada medium yang cocok akan
tumbuh menjadi individu baru. Hifa yang senositik akan berkonjugasi dengan hifa lain membentuk zigospora
• Ascomycetes
Golongan jamur ini memiliki ciri dengan spora yang terdapat di dalam kantung yang disebut askus.
• Basidiomycetes
Kebanyakan anggota Basidiomycetes adalah jamur payung dan cendawan.Basidiomycetes mempunyai hifa
yang bersekat,
OBAT ANTI JAMUR
• AMFOTERISIN B
• KETOKENAZOL
• FLUSITOSIN
• GRISEOFULVIN
• GOLONGAN IMIDAZOL
• NISTATIN
PROTOZOA
• Protozoa dibedakan dari prokariot karena ukurannya yang lebih besar,
dan selnya eukariotik. Protozoa dibedakan dari algae karena tidak
berklorofil, dibedakan dari jamur karena dapat bergerak aktif dan
tidak berdinding sel, serta dibedakan dari jamur lendir karena tidak
dapat membentuk badan buah.
Habitat Protozoa

• Protozoa umumnya hidup bebas dan terdapat di lautan, lingkungan


air tawar, atau daratan. Beberapa spesies bersifat parasitik, hidup
pada organisme inang. Inang protozoa yang bersifat parasit dapat
berupa organisme sederhana seperti algae, sampai vertebrata yang
kompleks, termasuk manusia.
Morfologi Protozoa
• Protozoa tidak mempunyai dinding sel, dan tidak mengandung
selulosa atau khitin seperti pada jamur dan algae.
KULTIVASI DAN PERTUMBUHAN
MIKROBA
• Semua makhluk hidup membutuhkan nutrien untuk pertumbuhan
dan reproduksinya. Nutrien merupakan bahan baku yang digunakan
untuk membangun komponen-komponen seluler baru dan untuk
menghasilkan energi yang dibutuhkan dalam proses-proses kehidupan
sel.
• Untuk mempelajari suatu mikroba, maka kita harus
menumbuhkannya dalam suatu media. Karena beragamnya
persyaratan tumbuh mikroba, maka haruslah dimengerti jenis-jenis
nutrien yang disyaratkan
Penggolongan nutrisi mikroba
a. Berdasarkan nutrisi yang diperlukan, mikroba digolongkan atas:
• 1) Autotrof, jika karbondioksida (CO2) digunakan sebagai satu-satunya sumber
karbon
• 2) Heterotrof, jika sumber karbon adalah senyawa organik.
b. Berdasarkan sumber energinya dibedakan atas:
• 1) Fototrof, jika energi berasal dari sinar matahari
• 2) Kemotrof, jika energi berasal dari senyawa kimia
c. Berdasarkan atas sumber elektron dibedakan atas:
• 1) Litotrof, jika sumber elektron berasal dari senyawa anorganik
• 2) Organotrof, jika sumber elektron berasal dari senyawa organik
Medium pertumbuhan mikroba
• Untuk menstimulir pertumbuhan mikroba, maka media yang
digunakan harus mengandung komponen-komponen yang dibutuhkan
oleh mikroba tersebut.
Klasifikasi medium berdasarkan
komposisi/susunan kimia
1) Medium organik; yaitu medium yang tersusun dari bahan-bahan organik.
2) Medium anorganik; yaitu medium yang tersusun dari bahan-bahan anorganik.
3) Medium semi organik; medium yang tersusun atas campuran antara bahan alami
dan bahan sintetik misalnya: medium PDA (Potatoes Dextrose Agar).
4) Medium sintetik; media yang tersusun atas senyawa yang diketahui komposisi
kimianya secara tepat. Media tersebut berisi garam anorganik misalnya asam-asam
amino, asam lemak, alkohol, karbohidrat atau senyawa organik serta vitamin-vitamin.
5) Medium nonsintetik, adalah media yang tidak diketahui komposisi kimiawinya
secara pasti. Beberapa dari komposisi yang ditambahkan misalnya ekstrak beef,
ekstrak yeast, peptone, darah, serum, dan kasein hidrolisat. Contoh media nonsitetik
NA, NB, PDA.
Klasifikasi medium berdasarkan
konsistensinya,
1) Medium cair, yaitu medium yang berbentuk cair.
2) Medium padat, medium yang berbentuk padat karena diberi penambahan
pemadat +15%; medium ini dapat berbentuk medium organik (alamiah) misalnya
medium wortel, kentang, dedak dan lain-lain, atau medium anorganik misalnya silika
gel.
3) Medium semi padat, medium cair yang ditambahkan sedikit bahan pemadat (+
10%).
4) Medium padat yang dapat dicairkan, yaitu medium yang dalam keadaan panas
berbentuk cair tapi dalam keadaan dingin berbentuk padat, sebab medium ini
mengandung agar-agar atau gelatin maupun gelrite. Berdasarkan atas keperluannya
medium ini dapat dibuat tegak atau miring (misalnya medium-agar tegak dan
medium-agar miring)
Klasifikasi medium berdasarkan fungsinya
• Media umum; media yang ditambahkan bahan-bahan yang bertujuan
menstimulasi pertumbuhan mikroba secara umum.
• Medium khusus, merupakan medium untuk menentukan tipe
pertumbuhan mikroba dan kemampuannya untuk mengadakan
perubahan-perubahan kimia tertentu misalnya, medium tetes tebu
untuk saccharomyces cerevisiae.
• Media diperkaya (enrichment media), media yang ditambahkan
bahan_x0002_bahan tertentu untuk menstimulasi pertumbuhan
mikroba yang diinginkan. contoh Chocolate media dan Yeast-Extract-
potassium Nitrate Agar.
• Media selektif, merupakan media yang ditambahkan bahan-bahan tertentu yang
akan menghambat pertumbuhan mikroba yang tidak diinginkan yangada dalam
suatu spesimen.
• Media differensial, merupakan media yang ditambahkan bahan-bahan kimia atau
reagensia tertentu yang menyebabkan mikroba yang tumbuh memperlihatkan
perubahan-perubahan spesifik sehingga dapat dibedakan dengan jenis lainnya.
• Medium penguji (Assay medium), yaitumedium dengan susunan tertentu yang
digunakan untuk pengujian senyawa-senyawa tertentu dengan bantuan bakteri
misalnya, mendium untuk menguji vitamin-vitamin, antibiotika dan lain-lain.
• Medium perhitungan jumlah mikroba, yaitu medium spesifik yang digunakan untuk
menghitung jumlah mikroba dalam suatu bahan, misalnya medium untuk
menghitung jumlah bakteri E. coli dalam air sumur.
Teknik Aseptik
• Teknik yang digunakan dalam pencegahan kontaminasi selama
membuat dan mensterilkan medium kultur disebut teknik aseptik.
Faktor Lingkungan yang mempengaruhi
mikroba
• Suhu
• Oksigen
• Derajat keasaman (pH)
• Tekanan osmotik
SUHU
• 1) Psikrofil (menyukai dingin),73
• 2) Mesofil (menyukai suhu moderat),
• 3) Thermofil (menyukai panas),
OKSIGEN
• Mikroba aerob; mikroba yang mempersyaratkan oksigen untuk tumbuh
• Fakultatif anaerobik; mikroba yang dapat tumbuh pada suasana udara bebas
atau tanpa udara.
• Mikroba anaerob; mikroba yang mati bila kontak dengan oksigen, dan tidak
dapat tumbuh dalam udara terbuka serta tidak menggunakan oksigen untuk
menghasilkan energi dari reaksi-reaksi biokimia.
• Mikroba mikroaerofil; mikroba yang tumbuh baik bila ada sedikit oksigen
seperti halnya mikroba aerob dapat menggunakan oksigen dan
menghasilkan energi dari proses reaksi kimiawi tersebut. Tidak seperti
mikroba aerob, maka mikroba mikroaerofil tidak dapat tahan pada level
oksigen antara 1-15%.
Kurva pertumbuhan mikroba
• Sistem tertutup
Sel-sel mikroba yang tumbuh dalam media cair pada suatu tabung atau
labu dikatakan berada dalam suatu sistem tertutup bilamana tidak ada
penambahan nutrien baru atau pengeluaran produk-produk
metabolisme dalam sistem tersebut.
• Sistem kultur kontinyu
Sel dapat dipertahankan terus-menerus pada fase eksponensial, yaitu
dengan memindahkan tiap kali ke dalam medium baru dalam waktu
relatif pendek. atau ke dalam kultur selalu ditambahkan substrat baru
untuk mempertahankan sel selalu berada pada fase eksponensial.
Kurva pertumbuhan mikroba sistem tertutup
• Fase Tenggang (Fase Lag)
Merupakan gabungan dari fase adaptasi dan fase pertumbuhan awal.
Lama fase ini dipengaruhi oleh medium dan lingkungan pertumbuhan.
Kecepatan pembelahan sel selama fase ini masih rendah.
• Fase Logaritmik (Fase log atau fase eksponensial)
Fase ini merupakan periode pembiakan cepat dan merupakan periode
yang didalamnya biasanya teramati ciri khas sel-sel yang aktif.
• Fase Stasioner
Sementara biakan menjadi tua dan mendekati populasi bakteri
maksimum yang dapat ditunjang medium, laju pembiakan berkurang
dan beberapa sel mati.
• Fase Kematian
Suatu kultur yang diinkubasi terus-menerus, maka setelah populasi
mencapai fase stasioner maka tidak akan melakukan kegiatan
metabolisme tetapi sel-sel justru mengalami fase kematian.
Pengukuran pertumbuhan
• Total cell count (jumlah sel total)
Jumlah sel pada suatu populasi dapat ditentukan dengan menghitung
suatu sampel di bawah mikroskop, yang disebut dengan metode
hitungan mikroskopik langsung.
• Viable count
Metode ini bertujuan untuk menghitung jumlah sel hidup (viable cell)
yaitu sel-sel yang dapat membelah dan menghasilkan anakan, sehingga
mampu membentuk koloni yang dapat dihitung secara langsung.

Anda mungkin juga menyukai