OUTLINE MATERI :
MATERI 1
PENDAHULUAN MENGENAI MIKROBIOLOGI
➢ Mikroorganisme / mikroba / jasad renik adalah Jasad hidup yang ukurannya kecil sering, yang
dapat dilihat hanya menggunakan mikroskop serta memiliki pengaturan kehidupan yang lebih
sederhana dibandingkan dengan jasad tingkat tinggi.
➢ Jasad hidup yang ukurannya besar dengan mudah dapat digolongkan ke dalam plantae atau
animalia
➢ Mengapa mikroba tidak masuk ke dalam animalia dan palntae ?
Karena ukurannya kecil dan mempunyai sifat antara animalia dan plantae
➢ Apa saja yang termasuk ke dalam mikroba ?
1. Bakteri
2. Jamur (fungi)
3. Virus
4. Protozoa
➢ Plankton (contoh organisme) = organisme hanyut apapun yang hidup dalam zona
pelagik (bagian atas) samudera, laut, dan badan air tawar.
➢ Bakteri = makhluk hidup yang berukuran sangat kecil, bersel tunggal (uniseluler) yang dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop, ukurannya 0,5-5μm ( 1 μ = 0,001 mm), hidup
dimanapun.
➢ Jamur (Fungi) = Organisme eukariotik, tubuhnya tersusun atas hifa dan tidak memiliki klorofil
(heterotrof).
Uniseluler
Jamur
Multiseluler
➢ Virus = organisme mikroskopik (super kecil) bersifat parasit yang bereproduksi di dalam sel
inang yang hidup, ukurannya 2-20 μm.
DNA
Virus
RNA
➢ Protozoa = organisme yang menyerupai hewan yang ialah salah satu dari filum dari kingdom
protista, uniseluler, ukurannya sekitar 100-300 mikron
➢ Peran Mikroba
1. Jasad produsen menghasilkan bahan organik dari bahan anorganik dengan energi sinar
matahari. Mikroba yang berperanan sebagai produsen adalah algae dan bakteri fotosintetik.
2. Jasad konsumen menggunakan bahan organik yang dihasilkan oleh produsen. Contoh
mikroba konsumen adalah protozoa.
3. Jasad redusen menguraikan bahan organik dan sisa-sisa jasad hidup yang mati menjadi
unsur-unsur kimia (mineralisasi bahan organik), Contoh mikroba redusen adalah bakteri dan
jamur (fungi).
• Penggunaan Mikroba
1. Pembuatan makanan fermentasi, untuk membuat anggur dan roti, bakteri asam laktat untuk
yogurt dan kefir, bakteri asam asetat untuk vinegar, jamur Aspergillus sp. untuk kecap, dan
jamur Rhizopus sp. untuk tempe.
2. produksi antibiotik, antara lain penisilin oleh jamur Penicillium sp., streptomisin oleh
actinomysetes Streptomyces sp.
3. Proses karotenoid dan steroid oleh jamur, asam glutamat oleh mutan Corynebacterium
glutamicum, pembuatan enzim amilase, proteinase, pektinase, dan lain-lain.
4. untuk pemindahan gen dari manusia, binatang, atau tumbuhan ke dalam sel mikrobia,
penghasilan hormon, antigen, antibodi, dan senyawa lain misalnya insulin, interferon, dan
lain-lain.
5. Di bidang pertanian untuk pupuk hayati (biofertilizer), biopestisida, pengomposan, dan
sebagainya
6. Di bidang pertambangan untuk proses leaching di tambang emas, desulfurisasi batubara,
maupun untuk proses penambangan minyak bumi.
7. di bidang lingkungan, misalnya untuk mengatasi pencemaran limbah organik maupun
anorganik termasuk logam berat dan senyawa xenobiotik
SEJARAH MIKROBIOLOGI
➢ Menurut teori evolusi, setiap jasad akan berkembang menuju ke sifat plantae atau animalia. :
1. ,A. Heckel (Berdasarkan organisme sel.)
Perbedaan dunia tumbuhan (plantae) dan dunia binatang (animalia), dengan protista.
1, Protista terdiri dari algae atau ganggang,
2, protozoa, jamur atau fungi, dan bakteri yang mempunyai sifat uniseluler, sonositik, atau
multiseluler tanpa diferensiasi jaringan.
2. B. Woese (berdasarkan susunan kimia makromolekul yang terdapat di dalam sel)
Pembagiannya yaitu Arkhaebacteria, Eukaryota (Protozoa, Fungi, Tumbuhan dan
Binatang), dan Eubacteria
3. Whittaker
membagi jasad hidup menjadi tiga tingkat perkembangan, yaitu:
(1) Jasad prokariotik yaitu bakteri dan ganggang biru (Divisio Monera),
(2) Jasad eukariotik uniseluler yaitu algae sel tunggal, khamir dan protozoa (Divisio Protista),
dan
(3) Jasad eukariotik multiseluler dan multinukleat yaitu Divisio Fungi, Divisio Plantae, dan
Divisio Animalia.
➢ Penemuan Bakteri berspora
• John Tyndall (1820-1893Memanaskan cairan organic dalam air garam selama 5 menit dan
menyimpannya dalam ruangan bebas debu, ternyata tidak akan membusuk walaupun
disimpan dalam waktu berbulan-bulan. Tetapi jika tanpa pemanasan maka akan terjadi
pembusukan.
• fase termolabil (tidak tahan pemanasan, saat bakteri melakukan pertumbuhan)
• termoresisten pada bakteri (sangat tahan terhadap panas).
• secara mikroskopis bakteri dapat membentuk endospora. (pada fase termoresisten)
• Tyndalisasi yaitu pemanasan yang terputus dan diulang beberapa kali untuk strerilisasi
bahan yang mengandung bakteri pembentuk spora
• Cara : Pemanasan dilakukan pada suhu 100oC selama 30 menit, kemudian dibiarkan pada
suhu kamar selama 24 jam, cara ini diulang sebanyak 3 kali. Saat dibiarkan pada suhu kamar.
➢ Peran Mikroba
• Fermentasi merupakan proses yang menghasilkan alkohol atau asam organik, misalnya
terjadi pada bahan yang mengandung karbohidrat.
• Pembusukan merupakan proses peruraian yang menghasilkan bau busuk, seperti pada
peruraian bahan yang mengandung protein.
➢ Anaeron = tidak memerlukan oksigen
➢ Obligat anaeron = tidak sepenuhnya tanpa oksigen
➢ Pembentukan alkohol dari gula karena adanya biokatlisator berupa enzim
MATERI 3
• 1. bentuk bakteri,
• 2. kemampuan membentuk spora,
• 3. cara memproduksi energi (anaerobik dan aerobik),
• 4. reaksi terhadap pewarnaan Gram (Gram positif/negatif).
➢ Nomenklatur bakteri
• Seperti halnya tanaman, bakteri juga menggunakan 2 nama yaitu nama binomial (binomial
name), yang diajukan oleh Linnaeus pada tahun 1753 untuk penamaan tanaman.
• Kaidah penulisan nama bakteri pada tingkat spesies ditulis dengan cara nama genus
mendahului nama spesiesnya.
• Huruf awal nama Genus ditulis dengan huruf besar dan nama spesies ditulis dengan huruf
kecil.
• Keseluruhan nama ditulis dengan dicetak miring. Contohnya : Staphylococcus aureus.
➢ Morfologi bakteri
• Arti kata morfologi adalah pengetahuan tentang bentuk (morphos).
• Morfologi dalam cabang ilmu biologi adalah ilmu tentang bentuk organisme, terutama hewan
dan tumbuhan dan mencakup bagian-bagiannya.
Makroskopik (morfologi koloni)
Morfologi
Mikroskopik (morfologi seluler)
➢ Morfologi Makroskopik
• Populasi bakteri tumbuh sangat cepat ketika mereka ditambahkan dan disesuaikan
dengan gizi dan kondisi lingkungan yang memungkinkan mereka untuk berkembang
• Beberapa koloni mungkin akan berwarna, ada yang berbentuk lingkaran, sementara ada
yang bentuknya tidak teratur. Menurut Pradhika (2008), koloni bakteri mempunyai ciri yang
berbeda-beda tergantung jenisnya dan mediumnya.
• bentuk bakteri dengan mengamati karakteristik koloninya pada lempeng agar
• Karakteristik koloni dibedakan atas dasar bentuk koloni, ukuran koloni, pinggiran (margin
koloni), peninggian (elevasi), warna koloni, permukaan koloni,konsistensi dan pigmen yang
dihasilkan koloni
➢ Morfologi Mikroskopik
• Morfologi mikroskopik adalah karakteristik bakteri yang dilihat melalui pengamatan
dibawah mikroskop.
• Bentuk Batang/basil, bentuk bulat / kokus, bentuk spiral, bentuk flagel
➢ Struktur Dasar
1. Dinding Sel
• bersifat elastik dan terletak diantara kapsula
dan membran sitoplasma.
• dinding sel bakteri berkisar 10-23 nµ dengan
berat berkisar 20% berat kering bakteri.
• Susunan kimia dinding sel sangat kompleks dan
dapat terdiri dari beberapa macam bentuk seperti
selulosa, hemiselulose, khitin (karbohidrat, protein,
lemak yang mengandung unsur N) tergantung dari
spesies bakteri, peptidoglikan.
• Fungsinya :
✓ Memberi perlindungan terhadap protoplasma
✓ Berperan penting dalam perkembangbiakan sel
✓ Mengatur pertukaran zat dari luar sel dan oleh karena itu dinding sel
mempengaruhi kegiatan metabolisme dan melindungi protoplasma dari
pengaruh zat-zat racun
✓ Sebagai pertahanan bakteri agar dapat bertahan hidup dalam lingkungannya
✓ Mempertahankan tekanan osmotik bakteri. Tekanan osmotik di dalam bakteri
berkisar antara 5-20 atmosfir.
3. Sitoplasma (Protoplasma)
• Merupakan isi sel yang berupa cairan,
• Protoplasma merupakan koloid yang mengandung
karbohidrat, protein, enzim-enzim, belerang, kalsium karbonat
dan volutin
• Komponen-komponen sitoplasma terdiri dari :
1. Inti
2. Ribosom
3. Granula sitoplasma/granula penyimpan makanan
4. Plasmid
4. Inti
• Adanya inti pada bakteri dapat dilihat dengan mikroskop electron,
• ini merupakan daerah yang tidak tembus cahaya elektron dan di dalamnya terkandung asam
deoksiribonukleat (ADN).
• Inti bakteri tidak memiliki membrane sehingga termasuk dalam organisme prokariotik
5. Ribosom
• Ribosom merupakan suatu partikel sitoplasma.
• Kumpulan polyribosom merupakan rantai ribosom yang
menempel pada m RNA.
• Jumlah ribosom bervariasi sesuai dengan kondisi
pertumbuhan, sel tumbuh cepat dalam medium yang sesuai,
mengandung lebih banyak ribosom dibandingkan dengan sel
tumbuh lambat dalam medium yang kurang memadai.
• Ribosom bakteri terletak menyebar di sitoplasma. Hal ini terjadi karena bakteri tidak mempunyai
membrane inti. Organel ini berfungsi sebagai tempat sintesis protein.
6. Granula Penyimpanan
• berfungsi sebagai tempat penyimpanan
cadangan makanan.
• granula penyimpanan makanan tersebar pada
sitoplasma.
• Di dalam sitoplasma sel prokariot, terdapat
granula-granula yang mengandung berbagai
substansi, seperti :
o glikogen,
o metafosfat an organik,
o asam polihidroksibutirat,
o belerang atau senyawa yang mengandung nitrogen,
• yang biasanya digunakan sebagai cadangan nutrisi bagi sel, substansi cadangan tersebut
di kenal dengan badan inklusi.
o Jenis inklusi tertentu terdapat di dalam satu spesies bakteri, sedangkan pada spesies
lain tidak memilikinya.
o Oleh karena itu, jenis inklusi sering kali digunakan untuk mengidentifikasi spesies
bakteri.
7. Plasmid
• Plasmid dapat dengan mudah didapat oleh bakteri. Namun, bakteri juga
mudah untuk menghilangkannya. Plasmid dapat diberikan kepada bakteri
lainnya dalam bentuk transfer gen horizontal.
➢ Struktur Tambahan
1. Glikokaliks
• Glikokaliks (selubung gula) adalah substansi yang mengelilingi sel atau digambarkan
sebagai kapsul
• struktur yang sangat terorganisasi tidak mudah
dihilangkan. Ketebalan kapsul bervariasi
• fungsinya bagi bakteri, antara lain:
1. sebagai perlekatan bakteri pada permukaan,
2. pelindung sel bakteri terhadap kekeringan,
3. perangkap nutrisi,
4. proteksi bakteri.
5. melindungi bakteri patogen dari fagositosis sel inang
6. pada spesies tertentu berperan pada virulensi
• Sebagian besar material kapsul diekskresikan oleh
bakteri ke dalam media pertumbuhannya sebagai lapisan lendir (slime)
• Fungsi Lapisan lender :
1. untuk melindungi bakteri dari pengaruh lingkungan yang membahayakan, misalnya
antibiotik dan kekeringan.
2. Lapisan lendir dapat memperangkap nutrisi dan air,
3. memungkinkan bakteri menempel pada permukaan halus untuk proses bertahan pada
proses sterilisasi kimiawi menggunakan klorin, iodin, dan bahan kimia lainnya.
2. Flagela
Flagela merupakan filamen yang mencuat dari sel bakteri dan berfungsi untuk
pergerakan bakteri
1. Flagela berbentuk panjang dan ramping
2. Ada 5 macam tipe bakteri berdasarkan jumlah dan letak flagelnya
▪ Atrik
▪ Monotrik
▪ Lofotrik
▪ Amfrik
▪ Peritrik
4. Klorosom
• Klorosom adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma
dan mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses
fotosintesis.
• Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang melakukan fotosintesis
5. Vakola Gas
• terdapat pada bakteri yang hidup di air dan berfotosintesis.
• Dengan mengatur jumlah gas dalam vakuola gasnya, bakteri dapat
meningkatkan atau mengurangi kepadatan sel mereka secara keseluruhan
dan bergerak ke atas atau bawah dalam air.
6. Spora (Endospora)
• Endospora yaitu struktur berbentuk bulat atau bulat lonjong,
• bersifat Sangat membias cahaya, sukar dicat dan sangat resisten
terhadap faktor-faktor luar yang buruk.
• Fungsi spora pada bakteri bukan sebagai alat reproduksi seperti
halnya pada fungi.
• Spora bakteri mempunyai arti lain yaitu bentuk bakteri yang sedang
dalam usaha mengamankan diri terhadap pengaruh buruk dari luar.
• Endospora mengandung sedikit sitoplasma, materi genetik, dan ribosom.
• Dinding endospora yang tebal tersusun atas protein dan menyebabkan endospora tahan
terhadap kekeringan, radiasi cahaya, suhu tinggi dan zat kimia.
• jika kondisi lingkungan tidak menguntungkan, maka bakteri pembentuk spora akan
mengubah bentuk vegetatifnya menjadi spora. Kondisi tersebut dinamakan fase sporulasi
MATERI 4
SIFAT PERTUMBUHAN MIKROBA
➢ Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya ukuran atau masa zat suatu organisme,
berhubungan dengan angka (kuantitatif)
➢ Misal : bertambah tinggi, bertambah besar
➢ Pada organisme bersel satu pertumbuhan lebih diartikan sebagai pertumbuhan koloni, yaitu
pertambahan jumlah koloni yang semakin besar
➢ Pada mikroba diartikan sebagai pertambahan jumlah sel mikroba itu sendiri.
➢ Perkembangan merupakan proses menuju kedewasan atau perubahan individu baik secara
struktur atau fungsi organ melalui kematangan (kuantitatif)
➢ waktu generasi
• Selang waktu yang dibutuhkan sel untuk membelah diri
• Tiap spesies bakteri memiliki waktu generasi yang berbeda-beda,
• Contoh: Escherichia coli, bakteri umum yang dijumpai di saluran pencernaan dan di
tempat lain, memiliki waktu generasi 15-20 menit
➢ Hubungan antara pertambahan sel dengan waktu adalah berbentuk geometrik eksponensial
dengan rumus 2n
➢ Kurva pertumbuhan bakteri
• Kurva tumbuh bakteri dibuat untuk menggambarkan
karakteristik pertumbuhan bakteri dalam suatu medium
• Ada 4 fase, yaitu :
o Fase lag
o Fase log (eksponensial)
o Fase stasioner
o Fase kematian
➢ Fase Lag
• Fase adaptasi (penyesuaian) terhadap medium
• tidak terjadi penambahan jumlah sel
➢ Fase Log
• Pola pertumbuhan yang seimbang dan cepat.
• Sel-sel bakteri membelah secara teratur dengan laju yang konstan, tergantung pada komposisi
medium kultur dan kondisi inkubasi sampai nutrien habis.
• Bakteri bertambah banyak karena cocok dengan medium
➢ Fase Stasioner
• Bakteri menghabiskan medium
• Terjadi penumpukan racun akibat metabolisme sel
• kandungan nutrien mulai habis, akibatnya terjadi kompetisi nutrisi sehingga beberapa sel
mati sedangkan yang lainnya tetap hidup.
• Pada fase ini bakteri masih melakukan aktivitas memproduksi metabolit sekunder seperti
antibiotik.
➢ Fase Kematian
• Grafik menunjukkan penurunan secara tajam karena merupakan akhir dari suatu individu yang
kembali ke titik awal.
• Akhir kehidupan bakteri
3. Tekanan Osmotik
• Keberadaan mikroorganisme di lingkungan dapat dipengaruhi oleh kepekatan
suspensi/cairan di lingkungan.
• Bila kepekatan suspensi di lingkungan tinggi maka isi sel akan ke luar. Sebaliknya kepekatan
suspensi di lingkungan rendah maka akan terjadi pergerakan massa cair ke dalam sel
• Tonisitas
Isotonik (0,85% NaCl)
hipertonik
hipotonik
4. Oksigen
• Mikroorganisme memiliki karakteristik sendiri-sendiri di dalam kebutuhannya akan
oksigen.
Berdasarkan kebutuhan oksigen, mikroorganisme dibagi dalam tiga kelompok :
1. Aerobik : hanya dapat tumbuh apabila ada oksigen bebas.
2. Anaerob : hanya dapat tumbuh apabila tidak ada oksigen bebas.
3. Anaerob fakultatif : dapat tumbuh baik dengan atau tanpa oksigen bebas
4. Mikroaerofilik : dapat tumbuh apabila ada oksigen dalam jumlah kecil
➢ FAKTOR KIMIA
1. Karbon
Sumber energi
- Struktur organik molekul
- Bakteri yang bersifat kemoheterotrop menggunakan karbon organik
- Bakteri autotrop menggunakan CO2
2. Nitrogen
Terdapat di dalam asam amino dan protein
- Umumnya bakteri berperan sebagai dekomposer protein
- Beberapa bakteri menggunakan NH4+ atau NO3-
- Hanya sedikit bakteri yang menggunakan N2 untuk fiksasi nitrogen
3. Sulfur
- Terdapat dalam asam amino, tiamin, dan biotin
- Beberapa bakteri menggunakan SO42- atau H2S
4. Fosfor
- Terdapat di dalam DNA, RNA, membran, dan ATP
- PO43- merupakan sumber posfor
16 % O
2
4% CO
2
➢ Anaerobic jar mengeliminasi oksigen untuk menumbuhkan bakteri anaerob
➢ Media Kultur
• Media Kultur = Nutrisi yang dipersiapkan untuk pertumbuhan mikroba
• Steril = Tidak ada mikroba yang tumbuh
• Inokulum = Memperkenalkan mikroba ke dalam media
• Kultur = Mikroba tumbuh di dalam/pada media kultur
➢ Media Kultur
❖ Media Selektif
Media yang menekan pertumbuhan mikroba yang tidak diinginkan dan menumbuhkan mikroba
sasaran
Contoh:
- Mannitol Salt Agar (MSA) untuk bakteri Staphylococci
- Hoktoen Enteric Agar (HE)
- Phenylethyl Alcohol Agar (PEA/PAA)
➢ Differential Media
❖ Untuk memisahkan koloni dari mikroba-mikroba yang tumbuh pada petri yang sama.
Contoh :
TSA digunakan untuk memisahkan bakteri tipe Streptococci
EMB (Eosin Metylene Blue) utk bakteri Gram negatif terhadap bakteri Gram positif
MacConkey’s Agar
➢ Mengirim Media
• Kultur murni hanya berisi satu spesies atau satu strain mikroba
• Satu koloni adalah satu populasi yang berasal dari satu sel atau satu koloni
• Satu koloni atau koloni tunggal disebut dengan a coloni-forming unit (CFU)
3. Most Probable Number adalah metode yang digunakan untuk menghitung Mikroorganisme
yang masih hidup yang hidup dalam sampel yang diuji.
• Berdasarkan aplikasi kemungkinan jumlah pertumbuhan mikroorganisme positif
terhadap pengenceran berseri (serial dilution)
• Biasa digunakan untuk sampel heterogen, seperti:tanah, air, produk pertanian, yang
jumlah sel individu mikroorganisme yang pasti tidak mungkin ditentukan
4. Mengukur pertumbuhan mikroba secara langsung
Direct Microscopic Count
➢ Estimasi jumlah bakteri dengan metode tidak langsung
1. Kekeruhan
• Spektrofotometer digunakan untuk mengukur kekeruhan
• Absorbansi/Densitas optis (Optical Density/OD) : ukuran kuantitatif yang
diekspresikan sebagai rasio logaritmik antara radiasi yang jatuh ke suatu bahan dan
yang ditransmisikan menembus bahan.
2. Aktifitas Metabolik
3. Berat kering
➢ Eksotoksin
• racun diekskresikan oleh mikroorganisme seperti
bakteri,jamur,ganggang dan protozoa.
• menyebabkan kerusakan pada host dengan
menghancurkan sel sel atau mengganggu metabolisme
sel normal. mereka sangat ampuh dan dapat
menyebabkan kerusakan besar pada tuan rumah.
➢ Endotoksin
• toksin pada bakteri gram
negatif berupa lipopolisakarida (LPS) pada membran luar dari dinding sel yang pada
keadaan tertentu bersifat toksik pada inang tertentu.
• Lipopolisakarida ini disebut endotoksin karena terikat pada bakteri dan dilepaskan saat
mikroorganisme mengalami lisis atau pecahnya sel.
• Beberapa juga dilepaskan saat penggandaan bakteri.
• Endotoksin hanya ada pada bakteri gram negatif
berbentuk basil/batang dan kokus dan tidak secara aktif
dilepaskan dari sel serta dapat menimbulkan demam, syok,
dan gejala lainnya.
➢ Efek biologis dari endotoksin yaitu:
1. Demam karena pelepasan makrofag oleh interleukin-1 yang
beraksi karena pusat
pengaturan temperatur hipotalamus. Selain itu, demam juga
dapat disebabkan oleh karena endotoksin dapat memicu
pelepasan protein pirogen endogen (protein di dalam sel) yang
memengaruhi pusat pengatur suhu tubuh di dalam otak.
2. Hipotensi karena meningkatnya permeabilitas pembuluh darah.
2. Aktivasi jalur alternatif dari jalur komplemen sehingga terjadi
peradangan dan kerusakan
jaringan.
3. Aktivasi makrofag, peningkatan kemampuan fagosit, dan aktivasi
dari banyak klon limfosit B, sehingga meningkatkan produksi
antibodi.
➢ Antigen
• sebuah zat yang merangsang respon imun, terutama dalam
menghasilkan antibodi.
• biasanya berupa protein atau polisakarida, tetapi dapat juga
berupa molekul lainnya, termasuk molekul kecil (hapten) yang
bergabung dengan protein-pembawa atau carrier.
➢ Antibodi
• glikoprotein dengan struktur tertentu yang disekresikan oleh sel
B yang telah teraktivasi menjadi sel plasma,
• sebagai respon dari antigen tertentu dan reaktif terhadap
antigen tersebut.
• Secara sederhana, antibodi adalah zat yang terbentuk dalam
darah untuk menghancurkan bakteri atau virus, atau untuk memusnahkan racun yang
dihasilkan oleh suatu bakteri.
➢ Sistem imunitas manusia ditentukan oleh kemampuan tubuh untuk memproduksi antibodi
untuk melawan antigen.
➢ Antibodi dapat ditemukan pada darah atau kelenjar tubuh vertebrata lainnya, dan digunakan
oleh sistem kekebalan tubuh untuk
mengidentifikasikan dan menetralisasikan benda
asing seperti bakteri dan virus.
➢ Molekul antibodi beredar di dalam pembuluh
darah dan memasuki jaringan tubuh melalui
proses peradangan.Mereka terbuat dari sedikit
struktur dasar yang disebut rantai.
➢ Tiap antibodi memiliki dua rantai berat besar dan
dua rantai ringan.
▪ jamur termasuk divisio Mycota (fungi). Mycota berasal dari kata mykes (bahasa Yunani),
disebut juga fungi (bahasa Latin).
▪ istilah yang dikenal untuk menyebut jamur,
(a) mushroom yaitu jamur yang dapat menghasilkan badan buah besar, termasuk jamur yang
dapat dimakan,
(b) mold yaitu jamur yang berbentuk seperti benang-benang,
(c) khamir yaitu jamur bersel satu.
▪ Habitat (tempat hidup) jamur terdapat pada air dan tanah. Cara hidupnya bebas atau
bersimbiosis, tumbuh sebagai saprofit atau parasit pada tanaman, hewan dan manusia.
▪ merupakan jasad eukariot, yang berbentuk benang atau sel tunggal, multiseluler atau
uniseluler.
▪ Sel-sel jamur tidak berklorofil, dinding sel tersusun dari khitin, dan belum ada diferensiasi
jaringan. Jamur bersifat khemoorganoheterotrof karena memperoleh energi dari oksidasi
senyawa organik.
▪ Jamur memerlukan oksigen untuk hidupnya (bersifat aerobik)
▪ Contoh jamur yang termasuk klas Oomycetes adalah Saprolegnia sp. (jamur air). dan jamur
patogen seperti Phytophthora infestans (penyebab penyakit potato blight), Plasmopora viticola
(penyebab penyakit embun tepung pada tanaman).