Anda di halaman 1dari 56

HELMI WILDAN EHZA SYAHPUTRA/2208010142

MIKROBIOLOGI
FARMASI
HELMI WILDAN EHZA SYAHPUTRA/2208010142

MIKROORGANISME
&
MANUSIA
MIKROBA/MIKROORGANISME
Suatu organisme dalam ukuran mikro yang keberadaannya tidak dapat dilihat dengan mata
telanjang, harus dengan bantuan alat seperti mikroskop.
Meskipun mikroba merupakan suatu sel tunggal, mereka hidup, tumbuh, dan berkembang
umumnya dalam bentuk koloni, membentuk boifilm ataupun membentuk struktur yang lebih
besar.
Jenis-Jenis Mikroorganisme
(1) BAKTERI
❑ Suatu organisme sel tunggal golongan prokariot yang sama sekali tidak
memiliki selubung inti, memiliki materi genetik berupa DNA

(2) ARACHEA
❑ Suatu organisme sel tunggal golongan prokariot yang mirip dengan bakteri,
namun memiliki struktur dinding sel yang berbeda dengan bakteri, hidup pada
lingkungan yang ekstrem seperti di sekitar kawah gunung berapi, sampai saat ini
belum diketahui penyakit yang disebabkan oleh mikrokaba jenis ini

(3) FUNGI
❑ Suatu sel tunggal atau multiseluler golongan eukariot yang dinding selnya
mengandung kitin. Terdiri dari : Yeast/Ragi, Mold, dan Mushroom/Cendawan. Meskipun
cendawan ukurannya tidak mikroskopik, namun memiliki struktur tubuh seperti
mikroba, sehingga beberapa cendawan disebut sebagai "Honorary Microbes"

(4) ALGA
❑ Suatu organisme autotrof golongan eukariot yang tidak memiliki organ seperti
tumbuhan (akar, batang, daun). Alga yang ukurannya mikroskopik dan merupakan sel
tunggal disebut sebagai mikroalga.

(5) PROTOZOA
❑ Suatu organisme sel tunggal golongan eukariout kategori protista yang
memiliki banyak organel penggerak seperti pseudopus, silia, ataupun flagella

(6) VIRUS
❑ Virus merupakan bentuk yang berbeda dari mikroba lain karena tidak memiliki
sel, sehingga tidak dapat dimasukkan dalam golongan prokariot ataupun eukariot,
virus terdiri dari materi genetik (DNA atau RNA) yang dikelilingi oleh lapisan protein.
Beberapa virus memiliki tambahan lapisan lipid.
HELMI WILDAN EHZA SYAHPUTRA/2208010142

HUMAN MIROBIOME (MIKROEKOSISTEM)


Kumpulan seluruh mikroba yang hidup dalam tubuh manusia
termasuk cairan tubuh manusia

Mikroba yang hidup pada tubuh manusia dapat terdapat di hampir seluruh organ
manusia, seperti kulit, kelenjar susu, plasenta, cairan mani, uterus, folikel ovarium,
paru-paru, salliva, mukosa mulut, konjungtiva, saluran empedu, dan saluran
gastrointestinal dan sebagainya. Diketahui bahwa jumlah mikroba dalam tubuh
manusia 10x lebih besar dibandingkan dengan jumlah sel manusia
Lingkungan di dalam tubuh manusia dianggap sebagai lingkungan yang istimewa
karena suasana yang hangat, eutrotrifik, dan stabil. Berbeda dengan lingkungan luar
yang bisa sangat ekstrem dan tidak stabil.
Mikrobioma pada tiap organ sangat bervariasi dan berbeda pada tiap individu dan
akan selalu berubah sesuai dengan keadaan. Hubungan sifat mikrobioma adalah
simbiosis komensalisme, mutualisme, nonpatogen, dan dalam keadaan normal tidak
menyebabkan kerugian pada manusia. Beberapa jenis mikroba yang hidup dalam
tubuh manusia sudah diketahui bermanfaat bagi proses metabolisme manusia,
sebagian besar lainnya belum diketahui
HELMI WILDAN EHZA SYAHPUTRA/2208010142
MIKROBA & EKOSISTEM
Mikroba di alam memiliki peran penting sebagai bagian dari rantai makanan, decomposer,
produksi oksigen, berperan dalam biogeocycle ( contohnya daur nitrogen), simbiosis dengan
makhluk hidup lainnya, Mikroba dalam suatu ekosistem dapat memberikan efek yang positif
maupun negatif bagi manusia seperti penyakit infeksi, serta wabah penyakit.

Mikrobiologi
Cabang ilmu biologi yang mempelajari makhluk hidup/organisme dengan ukuran
mikroskopik yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang, baik uniseluler ataupun
multiseluler.
Mikrobiologi dibagi menjadi 2 bidang besar :
(1) Mikrobiologi dasar → mempelajari mikroorganisme baik struktur fisik, reaksi
biokimia, genetika, reproduksi tinggi pada mikroorganisme, peran mikroorganisme
bagi makhluk hidup lain.

(2) Mikrobiologi terapan →


penggunaan ilmu mikrobiologi dalam memecahkan
masalah praktis dalam bidang kedokteran, pertanian, industri, dan lingkungan,

Cabang Ilmu
TAKSONOMI HABITAT CAKUPAN MASALAH
❑ Virulogi ❑ Mikrobiologi tanah ❑ Ekologi mikroorganisme
❑ Bakteriologi ❑ Mikrobiologi air ❑ Fisiologi mikroorganisme
❑ Mikologi ❑ Mikrobiologi rumen ❑ Genetika mikroorganisme
❑ Algologi/Fikologi ❑ Mikrobiologi kesehatan
❑ Protozoologi ❑ Mikrobiologi industri
HELMIBerbagai
Aplikasi WILDAN EHZA SYAHPUTRA/2208010142
Bidang
(1) PERTANIAN
❑ Mikroba sebagai biofertilizer (bersimbiosis dan non simbiosis)
❑ Mikroba sebagai biopestisida
❑ Mikroba sebagai pemulia kualitas tanaman pangan
(2) PANGAN
❑ Roti → Saccharomyces cerevisiae/Ragi
❑ Yogurt → Streptococcus thermophilus, Lactobacillus baugaricus
❑ Sauran fermentasi → Lactobacillus sp, Leuconostoc msenteroides
❑ Tempe → Rhizopus oryzae, Rhizopus Olygosporus
❑ Kecap → Aspergillus oryzae, Pediococcus, Torulopsis sp, Aspergilus rouxil
❑ Nata de coco → Acetobacter xylinum
❑ Keju → Brevivacterium linens, Penicillium camemberti, Penicillium raquerforti,
Propionibacterium sp
(3) PENGOLAHAN LIMBAH
❑ Bioteknologi lingkungan → penggunaan mikroba untuk pembersih air dengan
menggunakan jenis bakteri besi, bakteri belerang, mikroalgae
❑ Mikroba untuk pengurai detergen (surfaktan) → beberapa jenis bakteri dapat
menguraikan detergen ABS
❑ Mikroba untuk penguraian plastik → bakteri, Actynomycetes, jamur, dan khamir
yang dapat menguraikan plastik
❑ Mikroba untuk penguraian sampah organik → mikroba pengurai senyawa-
senyawa organik, dapat menghasilkan biogas
(4) KESEHATAN
❑ Produksi protein manusia seperti insulin, hormon pertumbuhan TNF, antibody
monoklonal
❑ Produksi enzim untuk proses diagnostik, forensik dan penelitian dalam bidang
biologi molekular
❑ Produksi antibiotik
❑ Produksi asam-asam organik
❑ Produksi vaksin
(5) TEKNOLOGI
❑ Produk dapat berupa GMO (Genetic modified Organism) dalam bidang
peternakan dan pertanian
❑ Penerapan mikrobiologi dalam bidang DNA dan rekombinan dapat juga
dikembangkan dalam bidang bioteknologi untuk menghasilkan produk-produk obat
yang dalam pembuatannya memanfaatkan mikroba
sejarah
HELMI WILDAN EHZA SYAHPUTRA/2208010142

perkembangan
mIkrobIologI
INISIATOR DALAM PERKEMBANGAN MIKROBIOLOGI
Periode Rintisan
Sejarah dan perkembangan bidang mikrobiologi mengalami masa dan periode yang
panjang, diawali dengan periode spekulasi dan perintisan.
Pada periode ini para ahli falsafah, ahli kedokteran atau ahli-ahli ilmu pengetahuan
lainnya terutama biologi dan kimia, mencari jawaban dari berbagai masalah yang timbul
di lingkungannya, terutama yang berhubungan dengan aspek kehidupan pada masa itu.
Pada periode ini para ahli mencoba membuat batasan atau postulat tentang segala
sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan, terutama dengan masalah kehidupan
yang tidak tampak atau kehidupan mikroorganisme.
Manusia mulai tertarik mempelajari mikrobiologi setelah ada penyakit yang
menyerang tubuh manusia dan diketahui ada “sesuatu” yang menyebabkan penyakit
tersebut.

❑ Antonie Van Leeuwnhoek (1632-1723)


Orang pertama yang melihat bakteri adalah Antonie van Leeuwenhoek (1632-1723),
seorang pembuat mikroskop amatir berkebangsaan Belanda. Pada tahun 1684, Antonie
van Leeuwenhoek menggunakan mikroskop yang sangat kecil hasil karyanya sendiri
untuk mengamati berbagai mikroorganisme dalam bahan alam. Antonie membuat
mikroskop berlensa yang kualitasnya cukup baik, menumpuknya dengan lebih banyak
lensa menjadikan ia dapat mengamati mikroorganisme pada air hujan yang tergenang
dan air jambangan bunga serta air laut dan suatu bahan penggorekan gigi. Antonie juga
menemukan mikroorganisme yang bergerak-gerak pada tahun 1676 saat mempelajari
infusi lada dan air (pepper-water infusion) dan melaporkan temuannya itu lewat surat
pada Royal Society of London, yang dipublikasikan dalam bahasa Inggris pada jurnal
Microbe hunters pada tahun 1684. llustrasi van Leewenhoek tentang mikroorganisme
temuannya dikenal dengan nama "wee animalcules“ (animacules » hewan kecil).
Animalcules tersebut ialah jenis-jenis mikroba misalnya seperti algae, khamir, protozoa,
dan bakteri.
❑ Robert Hook (1635-1703) HELMI WILDAN EHZA SYAHPUTRA/2208010142
Robert Hook adalah matematikawan, sejarawan alam, dan ahli mikroskopi asal Inggris.
Dia juga yang memperkenalkan istilah sel dari pengamatannya terhadap sayatan gabus.
Dalam bukunya yang terkenal, Micrographia (1665), Hooke mengilustrasikan struktur
badan buah dari suatu jenis kapang yang merupakan deskripsi pertama tentang
mikroorganisme yang dipublikasikan. Dalam peneltiannya tersebut dia mengembangakan
alat gabungan mikroskop dan teleskop yang dapat mempermudahnya dalam melihat
lebih jelas lagi sel dari kapang tersebut.

Periode Awal Teori Abiogenesis vs Teori Biogenesis


Dari hasil pengamatan Antonie Van Leeuwenhoek rasa keinginantahuan di sejumlah
kalangan para ilmuwan berkembang mengenai asal mula mahluk hidup yang mungil
tersebut dan dari mana terciptanya sebuah kehidupan.
❑ Aristoteles (384-322 SM)
Pada abad 19 para ilmuwan dan filusuf percaya bahwa makhluk hidup secara spontan
berasal dari benda mati (teori generation spontangea/abiogenesis). Teori ini secara
dangkal dibuktikan dengan adanya lalat pada daging yang membusuk, tikus pada
makanan ternak yang terurai dan ular dalam air yang tergenang.
❑ Francesco Redi (1626-1697)
Menolak teori abiogenesis, Percobaan Redi cukup sederhana, yaitu memasukkan daging
dalam toples yang ditutup kain tipis yang berlubang sehingga dapat mencegah kontak
daging dengan lalat. Hasilnya terbukti bahwa belatung tidak muncul secara mendadak
dari toples yang berisi daging yang membusuk. Namun demikian, pada abad 18 teori
generatio spontangea/abiogenesis masih secara luas dipercaya.
❑ John Needham (1713-1781)
HELMI WILDAN EHZA SYAHPUTRA/2208010142
Seorang ilmuan Inggris yang mendukung teori generatio spontanea dan sekaligus
menolak percobaan yang dilakukan oleh Fransisco Redi. Needham melakukan percobaan
pada tahun 1748 terhadap kaldu yang dipanaskan dan kemudian ditempatkan di dalam
botol yang tertutup. Larutan kaldu yang yang sudah dingin kemudian mengalami
kekeruhan. Dia membuktikan kekekruhan itu adalah mikroba yang muncul spontan dari
kaldu.

❑ Lazzaro Spallanzani (1765)


Seorang ilmuan italia pendukung biogenesis yang membantah pernyataan Nedham
terkait keruhnya kaldu. Spallanzani menduga adanya kemungkinan mikroorgaisme yang
ada di udara masuk ke dalam kaldu milik Needham setelah didihkan dan sebelum ditutup.
Dia melakukan percobaan dengan memasukkan kaldu dalam botol dan menutupnya
terlebih dahulu kemudian dipanaskan. Melalui percobaannya menunjukan bahwa kaldu
yang diletakkan pada botol tertutup dan dipanaskan tidak menunjukkan pertumbuhan
mikroorganisme. Namun, Needham tetap tidak menerima teori yang dikeluarkan
Spallanzani. Needham berpendapat bahwa daya vital yang dibutuhkan oleh teori
generatio spontanea dirusak oleh pemanasan dan tidak dapat dimasukkan kedalam
botol dan terhalang oleh sumbat botol.

❑ Rudolf Virchow (1821-1902)


Seorang ilmuan dari Jerman. Dia dikenal sebagai bapak patologi modern. Pada tahun
1958 Virchow menulis sebuah tulisan ilmiah yang diterbitkan Cellular pathology. Di dalam
teori tersebut dia memunculkan teori “Omnis cellula e cellula" yang artinya semua sel
hidup hanya dapat timbul dari sel hidup yang ada sebelumnya yang saat ini dikenal
sebagai Virchow cellular theory. Teori inilah yang menjadi awal kebangkitan teori
biogenesis.
❑ Louis Pasteur dan John Tyndall HELMI WILDAN EHZA SYAHPUTRA/2208010142
(1822-1895)
Memberikan sanggahan akhir terhadap teori abiogenesis/menumbangkan teori generatio
spontangea. Percobaan Pasteur merupakan kombinasi percobaan Needham dan
Spallanzani. Pasteur menuangkan air kaldu pada labu dengan bentuk leher angsa yang
terbuka dan memanaskannya. Terdapat 2 keadaan, labu tegak dan labu yang dimiringkan
selama beberapa saat. Pada labu yang tegak, air kaldu tetap steril selama beberapa
waktu, sedangkan pada labu yang dimiringkan terjadi kontaminasi. Kesimpulan dari
percobaan Pasteur membuktikan bahwa mikroorganisme/debu/partikel yang ada di
udara yang menyebabkan kontaminasi.
Kesimpulan Pasteur mengenai partikel di udara didukung oleh penemuan John Tyndall
(seorang fisikawan Inggris) yang mengemukakan bahwa suatu udara yang diberi
cahaya, maka berkas cahaya dapat terlihat karena adanya partikel di udara. Udara yang
steril tidak dapat membiaskan cahaya. Kaldu yang diletakkan di udara steril yang bebas
partikel/m.o tetap steril selama beberapa hari. Tyndall juga orang yang menemukan
adanya endospora, dimana endospora ini bertahan pada saat pemanasan dan
menyebabkan kontaminasi di kemudian hari.
HELMI WILDAN EHZA SYAHPUTRA/2208010142
Zaman Keemasan Ilmu Mikrobiologi
Zaman keemasan ilmu mikrobiologi dibuktikan dengan hasil-hasil penelitian berikut:
❑ Fermentasi
Awal penelitian Pasteur menuntun pada penemuan tentang fermentasi, bahwa terdapat
mikroba yang dapat mengubah gula menjadi suatu produk, penggunaan istilah aerob dan
anaerob untuk jenis fermentasi yang membutuhkan oksigen dan tidak.
Sergei Winogadsky membuktikan bahwa m.o membutuhkan senyawa organik oleh untuk
menghasilkan produk.
❑ Teori bibit penyakit
Menjelaskan bahwa suatu penyakit infeksi dapat menular. Hal ini berasal dari penelitian
terhadap penyakit ulat sutra. Hal ini dapat menjelaskan mengenai wabah penyakit lepra.
Seorang dokter inggris Joseph Lister (1827-1912) menerapkan konsep praktis bahwa
penyakit infeksi disebabkan oleh m.o dan teknis aseptis pada operasi pembedahan
(dengan fenol encer) dapat digunakan untuk pencegahannya.
❑ Postulat Koch
Penelitian Robert Koch (1987) seorang dokter Jerman membuktikan bahwa bakteri dapat
menyebabkan penyakit. Koch melakukan pengamatan terhadap penyakit sapi dan
domba gila di Eropa. Koch menemukan bakteri berbentuk batang yang saat ini dikenal
sebagai Bacillus anthracis dalam darah sapi yang mati karena penyakit sapi gila. Koch
melakukan kultur terhadap bakteri tersebut dan menyuntikkan pada hewan yang sehat.
Ketika hewan sehat ini menjadi sakit dan mati, Koch mengisolasi bakteri dalam darah
mereka dan membandingkannya dengan darah sapi yang pertama dan didapatkan hasil
bahwa kedua darah itu mengandung bakteri yang sama. Koch kemudian menetapkan
urutan langkah eksperimental untuk menghubungkan mikroba spesifik dengan penyakit
tertentu yang disebut sebagai postulat Koch. Koch juga orang pertama yang
memperkenalkan Teknik kultur bakteri.
ISI POSTULAT KOCH
(1) Agen penyebab penyakit terdapat pada hewan yang sakit dan tidak terdapat pada
hewan yang sehat
(2) Agen penyebab penyakit dapat diisolasi dan ditumbuhkan dalam suatu kultur murni
(3) Agen penyebab penyakit akan menimbulkan penyakit yang sama saat diinokulasikan
pada hewan yang sehat
(4) Agen penyebab penyakit dapat diisolasi kembali
❑ Penemuan Vaksin
HELMI WILDAN EHZA SYAHPUTRA/2208010142
70 tahun setelah postulat Koch. Edward Jenner seorang dokter Inggris (1749-1823)
menemukan bukti mengenai konsep vaksin pada epidemi cacar/smallpox yang saat itu
terjadi (virus cacar dapat menghasilkan imunitas) epidemi cacar. Hal ini didukung juga
dengan penemuan Pasteur yang menemukan bahwa virus kolera pada ayam dapat turun
virulensinya ketika ditanam di laboratorium dan virus yang avirulen dapat menginduksi
kekebalan.

❑ Penemuan antibiotik
Sir Alexander Fleming (1881-1955) adalah seorang ahli biologi, dokter, ahli mikrobiologi,
dan farmakologis Skotlandia. Fleming secara “tidak sengaja” menemukan senyawa
antibiotik dari hasil kontaminasi kultur Staphylococus oleh jamur Penicillium notatum.
Senyawa yang dihasilkan jamur tersebut diketahui dapat menghambat pertumbuhan
bakteri dan saat ini dikenal sebagai senyawa antibiotik penisilin.
HELMI WILDAN EHZA SYAHPUTRA/2208010142
Perkembangan Mikrobiologi Modern
Mikrobiologi modern (dasar maupun terapan) saat ini tidak dapat terlepas dari sejarah
dan perkembangan mikrobiologi sebelumnya. Penemuan penting yang berkaitan dengan
perkembangan mikrobiologi dapat dikelompokkan atas pengembangan teknik dan
munculnya bidang kajian khusus dalam mikrobiologi misalnya ekologi mikroba,
immunologi, mikrobiologi industri, virologi, mikrobiologi kedokteran. Berkembangnya
Biologi molekuler dan rekayasa genetika tidak dapat dilepaskan dari penemuan di
bidang mikrobiologi.
❑ Penemuan dalam Teknik Mikrobiologi
Isolasi mikroorganisme, menumbuhkan m.o, Teknik pewarnaan dan identifikasi m.o,
Teknik pasteurisasi, Teknik sterilisasi.

❑ Ekologi Mikroba
Ditemukannya m.o yang ada di alam yang tidak bersifat patogen bagi manusia. Misalnya
seperti bakteri2 penambat nitrogen yang sangat bermanfaat dalam bidang pertanian.

❑ Immunologi
Penemuan Teknik mikrobiologi menjadi titik awal penelitian-penelitian immunologi.
Banyak penelitian yang berhubungan dengan m.o patogen dan sistem imun.

❑ Mikrobiologi Industri
Ditemukannya antimikroba oleh Alexander Fleming menginisiasi perkembangan industri
antibiotika. Adanya perkembangan ilmu bioteknologi mendukung adanya pemanfaatan
m.o dalam bidang industri untuk menghasilkan produk2/teknik2 terkait m.o yang
bermanfaat bagi manusia baik untuk, memecahkan permasalahan dan produk2 untuk
memenuhi kebutuhan manusia.

❑ Virologi
Adanya penemuan tentang virus (m.o) yang lebih kecil daripada bakteri menjadi inisiasi
dari penelitian mengenai virus, penyakit-penyakit yang disebabkan oleh virus, vaksin,
dan ilmu-ilmu lain yang terkait.

❑ Mikrobiologi Kedokteran dan Farmasi


Ditemukannya Teknik sterilisasi memungkinkan untuk dilakukannya pembedahan steril
yang mencegah terjadinya infeksi sampai saat ini j penelitian-penelitian terkait
penyakit yang disebabkan oleh m.o, penemuan obat dan, pengobatannya.

❑ Biologi Molekuler
m.o menjadi model terkecil dari suatu organisme hidup yang kemudian banyak dilakukan
penelitian molekuler organisme yang lebih besar seperti manusia. Penelitian terkait
material genetik pada makhluk hidup maupun human genome project merupakan salah
satu hasil perkembangan dari penelitian molekuler pada m.o.
HELMI WILDAN EHZA SYAHPUTRA/2208010142
MIKROBIOLOGI DAN ILMUWAN MUSLIM
Mikroorganisme tidak pernah tersebutkan secara gamblang dalam Al Ouran. Namun
dalam beberapa ayat terdapat isyarat-isyarat mengenai sesuatu yang
mikro :
❑ OS. Al mu'minun ayat 12-14 mengenai konsep penciptaan manusia dari mani yang
mengandung sperma yang merupakan sel tunggal.
❑ OS. Yunus ayat 61 mengenai kata zarrah (suatu benda yang sangat kecil)

Jauh sebelum peneliti barat meneliti tentang m.o, ilmuwan-ilmuwan muslim sudah lebih
maju dalam ilmu-ilmu yang menjadi dasar dan rintisan penelitian mengenai m.o di barat.

Ilmuan Muslim
❑ Ar Razi (Rhazes)
Jauhsebelum ditemukannya penyakit infeksi di Barat, ilmuwan muslim Ar
Razi (865-925) telah meneliti mengenai penyakit smallpox (cacar) dan
campak dan pola-pola penyebarannya (potensi epidemic). Ar Rhazi juga
merupakan ilmuwan muslim yang mencetuskan cikal bakal teori memori
immunitas.
❑ Ibnu Haytham (Alhazen)
Jauh sebelum Anthony van Leeuwenhoek membuat mikroskopnya, Ibnu
Haytham (965-1039) telah meneliti dan membuat buku mengenai optic dalam
kitab al-Manazir atau (Book of optics).

❑ Ibnu Sina (Avicenna)


7 abad sebelum penemuan Leeuwenhoek maupun Pasteur, Ibu Sina (981-
1037) telah mempelajari dan membuat ensiklopedia mengenai kedokteran
dan pengobatan dalam kitab Al-Oanun Fi Al-Thibb (The Canon of Medicine)
sebanyak 14 jilid dan kitab as Shifa (book of Healing). Ibnu Sina juga
meneruskan penelitian-penelitian mengenai smallpox sebelumnya dari Ar
Razi dan menguatakan penemuan-penemuan Ar Razi. Dalam bukunya
tersebut Ibnu Sina telah memformulasi hipotesis adanya mikroorganisme
dan penyakit yang disebabkannya yang mirip dengan postulat Koch
berdasarkan pada penelitiannya mengenai penyakit rabies. Penelitian
tersebut juga menjadi dasar dan cikal bakal perkembangan teori immunitas
yang kemudian menjadi dasar prinsip vaksin. Ibnu sina juga merupakan orang
pertama pencetus karantina untuk pencagahan penyakit-penyakit menular.
HELMI WILDAN EHZA SYAHPUTRA/2208010142

KLASIFIKASI
MIKROORGANISME
TAKSONOMI & MIKROORGANISME
Seluruh organisme yang berukuran mikro dan dalam melihatnya harus menggunakan
alat bantu mikroskop disebut sebagai mikroorganisme. Cakupan mikroorgansime
SANGAT LUAS, sehingga perlu dilakukan klasifikasi untuk mengelompokkan
mikroorganisme. Sama seperti pada taksonomi organisme pada umumnya, klasifikasi
mikroorganisme mengacu pada bidang ilmu taksonomi.
Tujuan dari taksonomi mikroorganisme adalah mengelompokkan/melakukan
klasifikasi miorganisme secara sistematis berdasarkan kesamaan dalam
keanekaragaman. Mikroorganisme akan diklasifikasikan dalam kelompok yang disebut
takson. Sistematika taxon yang digunakan dalam klasifikasi mikroorganisme mengacu
pada sistematika taxon dalam taksonomi organisme pada umumnya.
Tokoh yang menggagas adanya bidang ilmu taksonomi adalah Carolus Linnaeus yang
mendapat julukan “The father of taxonomy”.

Sistematika takson C. Linnaeus digunakan untuk melakukan klasifikasi organisme


sampai saat ini
HELMI WILDAN EHZA SYAHPUTRA/2208010142
KLASIFIKASI SISTEM TIGA DOMAIN
Klasifikasi mikroorganisme saat ini yang digunakan dan diikuti adalah
menggunakan sistem tiga domain. Sistem tiga domain diperkenalkan
oleh seorang peneliti bernama Carl Woese pada tahun 1990. Domain
dalam taksonomi yang diperkenalkan oleh Woese berada diatas
takson Kingdom.
Sistem tiga domain ini berdasarkan pada pendekatan filogenetik
(persamaan-persamaan dalam sifat genetik). Berbeda dengan
klasifikasi sebelumnya yang berdasarkan pada kesamaan sifat-sifat
fenotip.
Seiring dengan perkembangan zaman dan berkembangnya analisis genetik, kesamaan
sifat fenotip tidak lagi mutlak digunakan karena dapat terjadi ketidak tepatan dan
secara genetik tidak sama.
Suatu mikroorganisme dengan genetik yang tidak sama dapat menampilkan sifat
morfologi yang sama fenotipnya.
Contoh : beberapa bakteri yang memiliki genetik yang sifatnya berbeda dapat
menghasilkan pigmen/berwarna kuning.
Sehingga pendekatan filogenetik saat ini dianggap lebih akurat dan lebih baik
dalam klasifikasi organisme termasuk di dalamnya mikroorganisme.
HELMI WILDAN EHZA SYAHPUTRA/2208010142
Pendekatan Filogenetik
Pendekatan filogenetik yang digunakan oleh C. Woese berdasarkan pada analisis
perbedaan struktu 16S r-RNA (ribosomal RNA). →
Evolutionary Chronometer” — an
evolutionary time clock.
Kenapa dengan rRNA 16S ? :
1. rRNA ada di setiap sel
2. rRNA memiliki fungsi yang sama
3. Untaian rRNA membutuhkan waktu yang lama berubah
4. rRNA mudah untuk diidentifikasikan

IDENTIFIKASI MIKROORGANISME
Saat ini identifikasi mikroorganisme didasarkan pada variasi analisis :
1. Morfologi
2. Fisiologi
3. Biokimia dan sifat-sifat nutrisi/biakan
4. Karakter pola reproduksi
5. Reaksi terhadap pewarnaan
6. Kemampuan membentuk spora
7. Cara bergerak
8. Aktivitas metabolisme yang khas
9. Fase-fase siklus hidup
10. Sifat genetik
11. Sifat antigenic
12. Sifat patogenitas
13. Ekologi
Klasifikasi mikroorganisme, terutama bakteri dapat dispesifikkan lagi menjadi
sub spesies atau tipe (strain). Penentuan sub spesies penting pada kasus strain
karena terkadang pada spesies yang sama terdapat tipe yang patogen dan tidak
patogen. Informasi strain sangat penting dalam mikroorganisme industri dan
Kesehatan.
❑ Co: kebanyakan strain bakteri E.coliumumnya merupakan bakteri yang tidak
berbahaya namun bakteri E.coli strain O157:H7 merupakan strain E.coli yang
diketahui dapat menghasilkan toxin (shiga toxin/shiga-like-toxin/verotoxin).

Manusia yang memakan makanan yang tercemar oleh E.coli strain O157:H7 dapat
mengalami penyakit saluran pencernaan : gastroenteritis, enterocolitis, dan diare
berdarah. Komplikasi : hemolytic-uremic syndrome (HUS) yang mengakibatkan
rendahnya sel darah merah, platelet dan gagal ginjal. Sementara kebanyakan strain
E.coli lain cenderung harmless bagi manusia dalam flora normal dan memiliki banyak
manfaat dalam penelitian.
Dalam metabolismenya E.coli O157:H7 dapat
menggunakan rafinosa dan dulcitol sedangkan
hanya sedikit dari E.coli lain yang dapat
menggunakan rafinosa dan dulcitol. Selain itu, E.coli
0157:H7 juga memiliki ciri- ciri kondisi lingkungan
yang berbeda dengan E.coli lainnya, dimana ia dapat
bertahan hidup pada kondisi suhu yang rendah dan
dalam kondisi asam. Hal ini tidak terjadi pada E.coli
lain yang tidak dapat bertahan hidup pada kondisi
suhu rendah dan dalam kondisi pH asam.
HELMI WILDAN EHZA SYAHPUTRA/2208010142
SISTEM PENAMAAN BINOMINAL MIKROORGANISME
Hasil akhir yang umum dari klasifikasi suatu mikroorganisme yang mengacu pada ilmu
taksonomi adalah nama ilmiah dari suatu mikroorganisme tersebut. Aturan nama ilmiah
dari mikroorganisme UMUMNYA SAMA dengan aturan tata nama ilmiah organisme pada,
yaitu menggunakan sistem penamaan binominal (Binominal nomenclature).

Aturan penulisan Binominal Nomenclature


Mikroorganisme
(1)Terdiri dari 2 kata
(2) Kata pertama menunjukkan genus
(3) Kata kedua menunjukkan spesies
(4) Huruf pertama dari kata pertama ditulis dengan huruf besar
(5) Huruf pertama dari kata kedua ditulis dengan huruf kecil
(6) Nama ilmiah ditulis miring/italic atau bila ditulis tangan dapat ditulis tegak namun
diberi garis bawah/underline
(7) Nama ilmiah dapat disingkat bagian genusnya yang ditulis dengan huruf besar,
Mengambil huruf awal genus, diberi tanda titik kemudian nama spesies. Singkatan nama
latin hanya boleh digunakan apabila awalnya sudah disebutkan nama latin lengkapnya.
❑ Contoh:
Salmonella typosa / Salmonella typhosa (tulisan tangan)

Salmonella : Genus Singkatan : S. typhosa — baru boleh disebutkan


typhosa : Spesies apabila di bagian depan sudah disebutkan
Salmonella typosa
(8) Nama lengkap dari autoritas/author dapat diberikan di belakang nama spesies dan
ditulis dengan huruf tegak tanpa dimiringkan atau tanpa garis bawah →citasi
Autoritas/author merupakan nama orang yang mendeskripsikan pertama
kali. Nama autoritas/author biasanya disingkat. Jika suatu spesies digolongkan dalam
genus yang berbeda dari yang berlaku sekarang, nama autoritas ditulis dalam tanda
kurung. Umumnya ini untuk nama hewan dan tumbuhan.
❑ Contoh:
• Mangifera indica L. /Mangifera indica Linn. — Linn -» Linnaeus
• Passer domesticus (Linnaeus, 1758) — terjadi perubahan menjadi genus
Passer yang semula dimasukkan dalam genus Frigillo.

(9) Singkatan “sp.” (mikrobiologi, zoologi, botani) dan “spec.” (botani) digunakan jika
nama spesies tidak dapat atau tidak perlu dijelaskan.
(10) Singkatan “spp.” (mikrobiologi, zoologi, botani) menunjukkan bentuk jamak.
❑ Contoh:
• Candida sp. → satu jenis Candida
• Candida spp. → jenis-jenis Candida
(11) Singkatan “subsp.” (botani) artinya adalah subspecies yang belum
teridentifikasi. Bentuk jamaknya : “sspp.” Atau “subspp.”
(12) Singkatan “cf” dari kata confer : dipakai jika identifikasi nama belum pasti.
❑ Contoh:
• Candida cf. albicans
berarti sejenis fungi yang mirip dengan Candida albicans tetapi belum
dipastikan sama dengan spesies tersebut.
HELMI
(13) Penamaan untuk bakteri, jamur dan WILDAN
alga diatur dalamEHZA SYAHPUTRA/2208010142
peraturan pemberian nama
botani
(14) Penamaan untuk protozoa diatur dalam peraturan pemberian nama zoologi
(15) Penamaan untuk virus diatur dalam peraturan pemberian nama virulogi.
HELMI WILDAN EHZA SYAHPUTRA/2208010142

BAKTERI
SEL PROKARIOTIK VS SEL EUKARIOTIK
SEL PROKARIOTIK : BAKTERI
HELMI WILDAN EHZA SYAHPUTRA/2208010142

Ukuran, Bentuk, Dan Susunan Sel Bakteri


Bakteri memiliki ukuran dan bentuk sel yang beragam. Sebagian besar ukuran sel bakteri
memiliki diameter 0,2-2 mikron dan panjang 2-8 micron. Berdasarkan bentuknya, sel bakteri
dibagi menjadi :
(1) Bentuk kokus (bulat)
(2) Bentuk basil (batang)
(3) Spiral
(4) Bentuk lain
HELMI WILDAN EHZA SYAHPUTRA/2208010142
Komponen utama struktur bakteri terdiri atas makromolekul dan makromolekul ini
sangat mempengaruhi sifat-sifat suatu sel dan menentukan fungsi sel itu dalam setiap
sistem biologi.

Struktur Luar Dari Dinding Sel Bakteri


(1) GLIKOKALIKS
Disebut juga sebagai selubung gula/kapsul gula. Melapisi dan mengelilingi dinding
sel bakteri, ketebalan bervariasi. Tersusun atas polisakarida, senyawa gula, polipeptida,
asam organik.
Fungsi : perlekatan bakteri terhadap lingkungan, pelindung sel bakteri terhadap
kekeringan, perangkap nutrisi, proteksi bakteri.
Pada beberapa spesies bakteri kapsul glikokaliks berperan pada virulensi → bakteri
patogen.
Mekanisme perlindungan : fagositosis dari sel inang
Contoh : Bacillus antrachis, Bacillus subtilis Sterptococcus pneumonia, Klebsiella sp,
2. FLAGELA DAN MOTILITAS BAKTERI
Merupakan filamen yang yang mencuat dari sel bakteri dan berfungsi sebagai alat gerak
bakteri. Bentuk seperti benang dengan diameter 12-30nm. Filamen
tersusun atas protein yang disebut dengan flagelin.
Struktur utama flagella : Filament, hook, dan Basal body

Jenis gerakan bakteri bersifat taksis (mendekati atau menjauhi rangsangan).


Berdasarkan jenis rangsangannya, jenis motilitas bakteri :
❑ Kemotaksis
❑ Aerotaksis
❑ Magnetotaksis man enda ak
❑ Fototaksis
(3) FILAMENAKSIAL (ENDOFLAGELA)
HELMI WILDAN EHZA SYAHPUTRA/2208010142
Kumpulan benang yang muncul pada ujung sel di bawah selaput sel luar dan berplin
membentuk spiral di sekeliling sel

(4) FIMBRIA/AE
Merupakan suatu protein jenis lectin yang dapat mengenali dan terikat pada residu gula
khusus pada polisakarida permukaan sel. Sehingga biasanya bakteri yang memiliki
fimbria akan melekat satu sama lain. Umumnya terdistribusi rata pada seluruh
permukaan sel. Adanya fimbria biasanya berhubungan dengan sifat virulensi/pathogen
bakteri.
(5) PILUS/PILI
Secara struktur sama dengan fimbria namun umumnya lebih panjang. Fungsi, transfer
meolekul genetic (DNA) dari satu bakteri ke bakteri lain pada peristiwa konjugasi.
Sering disebut pili seks.
HELMI WILDAN EHZA SYAHPUTRA/2208010142
Struktur Dinding Sel Bakteri
HELMI WILDAN EHZA SYAHPUTRA/2208010142
❑ PEWARNAAN BAKTERI (STAINING) UNTUK IDENTIFIKASI BAKTERI

Diferential staining menggunakan metode identifikasi dengan beberapa reagen


pewarna. Sasaran adalah objek tertentu pada mikroorganisme (bakteri atau struktur
mikroorganisme tertentu). Metode diferential Staining yang paling sering digunakan
adalah Gram staining dan acid fast staining. Kedua metode ini didasarkan pada
perbedaan atau spesifitas struktur dinding sel bakteri yang akan diidentifikasi.
(1) Gram staining
Merupakan hasil penemuan seorang ilmuwan Denmark bernama Christian Gram pada
tahun 1884. Untuk mengidentifikasi bakteri gram positif dan gram negatif. Telah banyak
dimodifikasi untuk meningkatkan reabilitas hasilnya.

(2) Acid fast staining


Merupakan hasil penemuan Paul Elrich (1882) kemudian dimodifikasi oleh ZiehI-Nelssen.
Untuk mengidentifikasi bakteri dari golongan Mycobacterium dan Nocardia yang
memiliki struktur dinding bakteri yang mengandung lilin tinggi sehingga sulit
diidentifikasi dengan gram staining. Efektif untuk mengidentifikasi Mycobacterium
tuberculosis dan M. leprae
❑ PEWARNAAN BAKTERI METODE GRAM
HELMI WILDAN EHZA SYAHPUTRA/2208010142

Mekanisme Pewarnaan

Mekanisme ini berdasarkan perbedaan struktur dinding sel bakteri gram positif dan
negatif serta bagaimana reaksinya terhadap beberapa reagen yang ditambahkan
(substansi yang digunakan untuk menghasilkan reaksi kimia).

Kristal violet, pewarna utama, mewarnai ungu baik bakteri gram positif dan gram
negatif dikarenakan pewarna ini memasuki sitoplasma kedua tipe sel ini.

Ketika lodin (Mordant) ditambahkan, maka akan terbentuk ikatan kompleks Kristal
violet-iodin yang sulit melewati dinding sel dan mempertahankan warna ungu gelap.

Penambahan Alkohol dapat mendehidrasi peptidoglikan sel gram positif sehingga


semakin memperkokoh strukturnya yang menyebabkan kompleks senyawa di
dalamnya tidak dapat keluar (ungu gelap).

Sedangkan pengaruh bagi sel gram negatif berbeda. Akohol akan melarutkan
membran luar sel gram negatif dan menghasilkan lubang kecil pada lapisan tipis
peptidoglikan dan adanya pori pori menyebabkan kompleks kristal violet-iodin
keluar.

Bakteri gram negative akan kehilangan warna setelah pencucian dengan alcohol.

Penambahan safranin menjadikan bakteri menjadi merah muda. Safranin


memberikan warna kontras terhadap pewarna utama (kristal violet).

Kedua sel akan menyerap safranin, NAMUN warnah merah muda safranin tertutupi
oleh ungu gelap yang diserap sebelumnya oleh bakteri gram positif. Sedangkan
pada bakteri gram negative warna merah muda akan terlihat jelas.
HELMI WILDAN EHZA SYAHPUTRA/2208010142
Struktur Dalam Sel Bakteri
Struktur internal sel bakteri secara umum
terdiri dari :
(1) Membran sitoplasma
(2) Sitoplasma
(3) Area nucleus
(4) Ribosom
(5) Mesosom
(6) Inklusi
(7) Endospora

(1) MEMBRAN SITOPLASMA


Merupakan lapisan tipis yang berada tepat dibawah dinding bakteri yang melapisi sitoplasma
sel. Tersusun atas fosfolipida dan protein. Merupakan 8-10% bobot kering sel. Mengandung
beberapa enzim yang dapat mencerna nutrisi dan menghasilkan energi ATP. Berfungsi
sebagai sawar selektif untuk keluar masuk senyawa dari dan ke dalam sel. Berfungsi juga
untuk menjamin pemisahan materi genetic (DNA) ke sel anakan pada saat pembelahan sel.
Pada bakteri anaerob membrane sitoplasma tempat transport electron dan oksidasi
fosfolipida
(2) SITOPLASMA
Merupakan substansi yang berada dalam membran plasma. Penyusun : 80% air,
mengandung protein, enzim, karbohidrat, lipid, ion-ion anorganik, dan berbagai senyawa
berbobot molekul rendah. Struktur utama sitoplasma pada sel prokariot : area nukleus yang
mengandung DNA, ribosom, berbagai inklusi dan granul.
(3) AREA NUKLEUS
Area nucleus/nucleolus mengandung DNA untai gandan yang berbentuk melingkar yang
disebut dengan kromosom bakteri. Kromosom bakteri tidak mengandung protein histon
seperti kromosom sel eukariot selain itu juga tidak dilindungi oleh membrane ini sel. Terdapat
plasmid, yaitu DNA untai ganda berbentuk melingkar/sirkular yang merupakan elemen materi
genetik ekstrakromosomal dan dapat bereplikasi secara otonom. Plasmid mengandung 5-
100 gen yang tidak terlalu bermanfaat untuk kehidupan sel bakteri. Plasmid dapat membawa
gen yang menyebabkan resestensi AB, ketahanan terhadap senyawa toksik logam berat
tertentu, dapat menghasilkan toksin dan enzim tertentu. Plasmid dapat berpindah dari sel
bakteri yang satu ke sel bakteri yang lain.
(4) RIBOSOM
Merupakan organel yang berfungsi untuk sintesis protein. Terdapat di sel bakteri (prokariot)
maupun eukariot. Sitoplasma pada sel bakteri dipenuhi oleh ribosom sehingga tanpak
bergranul. Ukuran lebih kecil disbanding ribosom pada sel eukariot, disebut sebagai ribosom
70S. Ribosom 70S terdiri dari 2 sub unit : subuit 30S (sub unit kecil) yang mengandung 1
molekul RNA ribosomal (rRNA) dan 50S (sub unit besar) yang terdiri atas 2 molekul rRNA.
(5) MESOSOM
Merupakan cekungan atau lekukan ke dalam sel pada beberapa tempat tertentu di membran
plasma yang dapat memperluas permukaan membran plasma. Berfungsi sebagai tempat
kerja enzim yang terlibat dalam respirasi dan transport electron, menempelnya kromosom
bakteri dan berfungsi dalam proses pembelahan sel.
HELMI WILDAN EHZA SYAHPUTRA/2208010142
(6) INKLUSI/BENDA INKLUSI
Inklusi merupakan benda-benda mati yang ada di sitoplasma, bisa terdiri dari senyawa
organik maupun anorganik.
Jenis inklusi:
❑ Granula metakromatik/volutin : benda inklusi yang berisi senyaw fosfat yang berfungsi
sebagai cadangan energi. Disebut granula metakromatik karena granula ini memiliki sifat
metakromatik (dapat menyerap/menghasilkan warna yang
berbeda dari senyawa pewarna yang diberikan). Co : bakteri difteri

❑ Granula polisakarida : berisi polisakarida/gula


❑ Granula sulfur : berisi senyawa sulfur
❑ Anklusilipid : berisi senyawa lipida
❑ Karboksisom : berisi CO2. biasanya terdapat pada bakteri autotrof seperti
cyanobacteria, purple bacteria, nitrifying bacteria.
❑ Magnetosom : berisi Kristal magnetic (Fe304). Untuk membantu bakteri menempatkan
diri di daerah medan magnet ataumengarahkan pergerakan.
Ada benda-benda inklusi tertentu yang hanya terdapat pada jenis bakteri yang spesifik,
sehingga bisa untuk identifikasi.
(5) ENDOSPORA
Bentuk dorman beberapa jenis bakteri ketika lingkungan hidupnya tidak mendukung (tidak
tersedianya nutrisi, suplai nutrisi terganggu).
• Contoh: Bakteri GP seperti Clostridium dan Bacillus.
Endospora bersifat sangat tahan panas, kekeringan, zat kimia dan radiasi. Apabila keadaan
lingkungan mendukung kembali, maka endospore akan mengalami sporogenesis dan
membentuk sel vegetatif melalui proses germinasi.
❑ Exosporium : membrane lipoprotein yang terdapat pada
lapisan paling luar.
❑ Coat : lapisan dibawah exoporium yang mengandung
keratin. Berfungsi melindungi spora dari pengaruh buruk
lingkungan
❑ Spore coat/dinding spora : lapisan paling dalam yang
tresusun atas lapisan peptidoglikan. Lapisan ini akan
menjadi dinding sel ketika terbentuk sel vegetatif.
❑ Core : bagian sitoplasma dari endopalsma. Mengandung
semua unsur yang dibutuhkan untuk kehidupan seperti :
DNA, dibosom, enzim, RNA dalam jumlah sedikit, dan
senyawa-senyawa lain.
❑ Cortex : lapisan tebal yang yang melapisi endospora
HELMI WILDAN EHZA SYAHPUTRA/2208010142

Endospora dapat dorman selama ribuan tahun sampai memungkinkan proses germinasi.
Proses germinasi dapat diaktifkan secara fisika maupun kimia yang dapat merusak lapisan
coat endospore. Enzim-enzim endospore kemudan dapat memecah lapisan-lapisan
pelindung lain sehingga air dapat masuk ke dalam sel dan dapat terjadi proses metabolism
menjadi sel vegetatif. Setiap satu sel endospora akan menghasilkan satu sel bakteri.
Proses germinasi tidak menambah jumlah sel vegetatif. Endospora menarik banyak
perhatian dalam bidang kesehatan dan industry makanan karena ia dapat sangat resisten
terhadap proses-proses yang secara normal dapat membunuh sel vegetatif seperti
pemanasan, pengeringan, pembekuan, menggunakan bahan kimia pengawet, atau radiasi.
HELMI WILDAN EHZA SYAHPUTRA/2208010142
SEL EUKARIOTIK (MIKROORGANISME)

Mikroorganisme Eukariotik
HELMI WILDAN EHZA SYAHPUTRA/2208010142
Flagela, Dinding Sel, Glikokaliks
(1) FLAGELA
HELMI WILDAN EHZA SYAHPUTRA/2208010142
(2) DINDING SEL
Merupakan lapisan rigid di luar sel membrane sel dan pada jenis sel-sel
tertentu. Pada sel eukariot terdapat pada : alga, fungus dan sel tanaman, namun tidak
ditemukan dalam sel hewan. (sebagian besar sel prokariot juga memilki dinding sel)
❑ Sifat : kokoh, fleksibel, kaku.
❑ Fungsi : pelindung dan pendukung struktur sel, mekanisme penyaringan, penahan tekanan,
mencegah ekspansi sel yang berlebihan ketika ada kandungan air yang masuk ke dalam sel.
❑ Penyusun
• Alga : glikoprotein, polisakarida seperti karangenan dan agar.
• Fungus : Polimer chitin/kitin N-acetylglucosamine..
• Sel tanaman : selulose polisakarida, hemiselulosa dan pectin, terkadang
mengandung lignin, suberin dan kutin.
Fungal Cell Wall Dinding sel memiliki pori-pori, untukl
Mannoproteins memungkinkan air dan senyawa-
senyawa lain yang memiliki ukuran molekul kecil dapat
lewat dan masuk ke dalam sel. Pori pada dinding sel
tanaman disebut sebagai plasmodesmata.

(3) GLIKOKALIKS
Merupakan lapisan yang mengelilingi membran sel yang tersusun dari glikoprotein dan
glikolipida. Terkadang terdapat juga proteoglikan. Terdapat padasel prokariot maupun eukariot.
❑ Sifat: membentuk lapisan licin/slimy pada permukaan sel
❑ Fungsi:
• Cellsignaling : glikokalisk dapat saling mengenali dan membentuk pola yang disebut pola
glikosilasi. Glikokaliks juga dapat berikatan dengan
reseptor tertentu dan melepaskan growth factor.
• Melindungi sel: sifatnya yang licin dapat mencegah senyawa-senyawa luar menempel dan
masuk ke dalam sel. (pada beberapa jenis bakteri prokariotik glikokaliks yang membentuk
gelatin akan membentuk kapsul yang akan melindungi sel dari fagositosis sel lain).
• Adhesi/perlekatan dengan sel lain (menempel, membentuk koloni dan dapat membentuk
biofilm)
HELMI WILDAN EHZA SYAHPUTRA/2208010142
Membran Sitoplasma

Membran sel merupakan membran biologis yang memisahkan bagian dalam sel dengan
bagian luar sel.
❑ Sifat :
• Terdiri dari fosfolipid yang tersusun secara bilayer.
• Memiliki bersifat amfifilik.
• Bersifat selektif permeable

❑ Fungsi :
• Sebagai pembatas antara lingkungan dalam sel dan lingkungan di luar sel
• Berperan sebagai sitoskeleton yang menjaga bentuk sel
• Sebagai pelindung sel dari lingkungan luar
• Sebagai tempat menempelnya matrix extraseluler
• Mengatur senyawa/zat dari dan ke dalam sel.

❑ Fosfolipid merupakan molekul yang tersusun dari dua


“ekor” asam lemak dan satu “kepala” fosfat. Keduanya
biasanya dapat berikatan karena adanya molekul senyawa gliserol.

❑ Mekanisme transport dari dan ke dalam sel melalui membrane sel


• Transport pasif : disfusi dan osmosis
• Lewat Kanal protein membrane (pasif, aktif)
• Melalui transporter protein (aktif)
• Endositosis
• Eksositosis
HELMI WILDAN EHZA SYAHPUTRA/2208010142
Selain terdiri dari susunan fosfolipid bilayer, membrane sel juga tersusun atas karbohidrat dan
protein. Karbohidrat berada pada permukaan membran sel membentuk kompleks dengan
protein (glikoprotein) dan fosfolipid (glikolipid) Kompleks tersebut berperan penting/berfungsi
untuk mengenali dan transfer informasi sel-sel lain.
❑ Terdapat 2 jenis protein yang terdapat dalam membran sel :
(1) Protein Kanal/protein integral : PROTEIN yang menyisip pada lapisan bilayer membran
(sebagai
saluran masuk dan keluarnya molekul/senyawa-senyawa tertentu dari dan ke dalam sel atau
berperan
dalam proses signaling sel ),
(2) Protein perifer yang menempel pada protein integral atau bagian-bagian tertentu pada
membran sel yang bersifat sementara (berperan dalam metabolisme membran sel dan
berperan dalam rantai transport, dan protein

Organel
HELMI WILDAN EHZA SYAHPUTRA/2208010142

FUNGI
KARAKTERISTIK FUNGI
Suatu organisme yang mendapatkan sumber/senyawa nutrisi organik/sumber energi
dari makhluk hidup lain disebut Kemoheterotrof. Ilmu yang mempelajari fungi disebut
mikologi. Ilmu ini mempelajari struktur sebagai dasar identifikasi fungi, mengeksplorasi
daur hidup fungi, dan mempelajari kebutuhan nutrisi fungi.
Membutuhkan kondisi kelembapan, persediaan bahan organik dan oksigen untuk
pertumbuhannya. Namun fungi juga tetap dapat tumbuh pada lingkungan dengan
kelembapan rendah. Lingkungan hangat dan kelembapan yang semakin tinggi dapat
mempercepat pertumbuhan fungi.
Fungi juga dapat tumbuh pada kondisi lingkungan dengan kadar gula dan garam tinggi,
tekanan osmotic tinggi dan kondisi asam tinggi yang tidak menguntungkan bagi bakteri.
Suhu optimal tumbuhnya fungi 22-33 °C fungi pathogen : 30-37 °C ada pula yang dapat
hidup pada suhu 0 °C. Fungi membutuhkan lebih sedikit nitrogen dibandingkan bakteri.
Fungi dapat memetabolisme karbohidrat kompleks seperti lignin sehingga dapat
tumbuh pada substrat-substrat seperti dinding kamar mandi, plafon lembap, sepatu
kulit dan sampah kertas

Struktur Vegetatif
(1) KAPANG
Merupakan fungi yang berfilamen dan multiseluler
❑ Penampakan kapang biasanya terlihat seperti membentuk bulu
❑ Merupakan m.o aerob sejati.
❑ Tubuh kapang terdiri dari 2 bagian : miselium dan spora. Miselium tersusun dari hifa.
❑ Spora terkadang berwarna sehingga memberikan warna khusus pada koloni yang
tumbuh pada suatu substrat.
❑ Pertumbuhan koloni kapang pada substrat menyebabkan biodegradasi, namun kapang
memiliki peran penting dalam bioteknologi dalam bidang pangan maupun farmasi.
❑ Adanya penyakit yang disebabkan karena kapang kemungkinan besar disebabkan
karena reaksi alergi terhadap sporanya, sifat patogenesitasnya atau karena mikotoksin
yang dihasilkan.
HELMI WILDAN EHZA SYAHPUTRA/2208010142

Hifa adalah kumpulan satu atau lebih sel yang dikelilingi oleh dinding sel berbentuk
tabung (tubular).
❑ Hifa yang berfungsi untuk mendapatkan nutrisi disebut dengan hifa vegetatif
sedangkan hifa yang berfungsi untuk alat reproduksi disebut dengan hifa reproduktif
atau hifa udara (karena pemanjangannya biasa mencapai bagai atas permukaan
substrat tempat tumbuh).
❑ Berdasarkan morfologinya, hifa dibagi menjadi 3 :
• Hifa aseptat (coenocytic hypa) : yaitu hifa
yang tidak memiliki sekat.
• Hifa septat (septate hypha) : hifa yang
bersekat dengan sel-sel uni nukleat.
• Hifa septat yang berisi lebih dari satu inti
(multi nukleat)
❑ Sekat-sekat pada hifa berpori, sehingga
memungkinkan perpindahan inti pada sekat
yang lain.
HELMI WILDAN EHZA SYAHPUTRA/2208010142
(2) KHAMIR
Merupakan fungi yang berupa sel tunggal dengan pembelahan sel melalui pertunasan.
Khamir tidak memiliki filament, berbentuk bulat atau oval, tidak berflagela, dan
berukuran lebih besar dibandingkan dengan bakteri
Lebar berkisar 1-5 mm, panjang berkisar 5-30 mm
Bersifat fakultatif : khamir dapat hidup dalam keadaan aerob maupun anaerob

(3) CENDAWAN (MUSHROOM)


Merupakan fungi yang yang tumbuh di atas tanah
dan berbentuk menyerupai tanaman,
tidak memiliki klorofil, dan mengandung spora.
❑ Ciri paling khas pada cendawaan adalah dapat
dilihat tanpa alat bantu karena
ukurannya yang besar.
❑ Cendawan mengandung banyak nutrisi
sehingga dapat dijadikan sebagai bahan makanan
(edible mushrooms).
❑ Namun cendawan juga ada yang mengandung
racun yang bersifat toksik bagi manusia (toxic
mushrooms). Senyawa bercun kebanyakan
merupakan senyawa metabolit sekunder yang
berfungsi sebagai perlindungan dari predatornya.
❑ Cendawansejak zaman dahulu juga dapat
digunakan sebagai obat karena pada beberapa
spesies mengandung senyawa psikoaktif
(phsychoactive mushrooms).
❑ Contoh senyawa psikoaktif pada jamur :
psilocybin, muscimol.
HELMI WILDAN EHZA SYAHPUTRA/2208010142
Fungi Dimorfik
Beberapa fungi pathogen memiliki sifat dimorfik. Artinya bahwa fungi tersebut
memiliki dua bentuk pertumbuhan : sebagai kapang dan sebagai khamir.
Perubahan bentuk pertumbuhan dipengaruhi oleh suhu/temperatur.
Pada suhu 37 °C : fase khamir, sedangkan pada suhu 24-28 °C : fase kapang.
Bentuk kapang juga terjadi pada kondisi fungi sebagai saprofit (mis. Dalam tanah).
Bentuk khamir juga ditemui pada kondisi fungi sebagai parasit di tubuh host.

Sumber Nutrisi Fungi


Fungi merupakan mahluk hidup kemoheterotrof yang tidak dapat memproduksi sendiri
senyawa-senyawa organik dan nutrisi yang dibutuhkan untuk menyokong
kehidupannya. Nutrisi yang diserap oleh fungi haruslah dalam bentuk zat yang terlarut.
Sehingga untuk senyawa kompleks akan dicerna secara ekstraseluler dengan
menggunakan enzim untuk kemudian diserap melalui hifa.
❑ SAPROFIT
• Sumber nutrisi didapatkan dari bahan organik yang mati, fungi ini menguntungkan
karena berperan sebagai dekomposer dalam ekosistem. kebanyakan fungi bersifat
saprofit
❑ PARASIT
• Sumber nutrisi didapatkan dari menyerap nutrisi pada substrat inangnya yang masih
hidup sehingga bersifat merugikan. Inangnya dapat berupa manusia, hewan, atau
tumbuhan.
❑ MIKORIZA
• Sumber nutrisi berasal dari substrat inangnya yang masih hidup namun bersimbiosis
mutualisme dengan inangnya atau saling menguntungkan.
• Contoh : lichen/lumut kerak, jamur mikoriza paa akar tanaman.
❑ PREDATOR
• Sumber nutrisi berasal dari mangsa makhluk hidup/organisme lain. Fungi jenis ini
biasanya dilengkapi dengan alat perangkap yang dapat menangkap mangsanya.
• Contoh mangsa : amuba, nematoda, rotifer
• Contoh Fungi : Coprinus comatus, Stropharia rugosoannulata (jamur lain dari genus
pleurotus)
HELMI WILDAN EHZA SYAHPUTRA/2208010142
SIKLUS HIDUP FUNGI
Fungi bereproduksi secara aseksual dan seksual.
• Aseksual : pembelahan, pembentukan tunas atau spora aseksual.
• Seksual : peleburan inti dari kedua induknya melalui spora seksual.
- Pada proses pembelahan sel akan membagi diri menjadi dua sel yang sama besar.
- Pada proses pertunasan (budding) sel anak tumbuh dari benjolan kecil pada sel induk.

Beberapa khamir menghasilkan tunas yang tidak dapat melepaskan diri dari sel induknya
sehingga membentuk sel rantai pendek yang disebut dengan pseudohifa.

• Sporaaseksual dibentuk oleh hifa dari satu individu fungi. Spora aseksual yang
bergerminasi akan menjadi fungi yang secara genetik identik dengan induknya.
• Sporaseksual dihasilkan dari fusi dua inti dari tipe seks yang berlawanan dari satu
spesies fungi yang sama. Produksi spora ini lebih jarang dibandingkan spora aseksual.
Individu baru yang yang tumbuh dari spora ini akan memiliki karakteristik genetik dari
kedua induknya.

Spora Aseksual
❑ Konidiospora (konidium)
❑ Sporangiospora .
❑ Arthrospora (oidium)
❑ Klamidospora
❑ Blastospora
HELMI WILDAN EHZA SYAHPUTRA/2208010142
Spora Seksual
❑ Proses pembentukan spora
seksual terdiri dari tiga tahap :
(1) Plasmogami : saat inti sel
haploid dari sel donor (+)
mempenetrasi sitoplasma sel
resipien.
(2) Karyogami : saat inti (+) dan
inti (-) berfusi, menghasilkan inti
zigot diploid.
(3) Meisosis : saat inti diploid
membelah menjadi banyak inti
haploid (spora aseksual) yang
beberapa diantaranya dapat
merupakan rekombinasi genetik.

❑ Beberapa jenis spora seksual :


(1) Askospora
(2) Basidiospora
(3) Zigospora
(4) Oospora
HELMI WILDAN EHZA SYAHPUTRA/2208010142

FILUM FUNGI DALAM BIDANG KESEHATAN


Fungi diklasifikasikan menjadi 4 kelas utama yaitu :
(1) Phycomycetes » zygomycetes
(2) Ascomycetes
(3) Basidiomycetes
→ yang akan dibahas

(4) Deuteromycetes
HELMI WILDAN EHZA SYAHPUTRA/2208010142
(1) PHYCOMYCETES » ZYGOMYCETES

Kelas phycomycetes dibagi lagi menjadi 6 sub kelas : cytridiomycetes,


hypocytdidiomycetes, oomycetes, plasmodiophormycetes, trichomycetes, dan
Zygomycetes. Dalam topik ini, kelas yang dibahas adalah zygomycetes.
❑ Umumnya hifa tidak bersekat.
❑ Bereproduksi secara aseksual dan seksual.
❑ Pada manusia memiliki peran yang menguntungkan dan merugikan.
❑ Menguntungkan : beberapa genus seperti Rhizopus sp. Bermanfaat dalam dalam
industri pangan seperti dalam pembuatan tempe, roti, tape dan pematangan buah.
Spesies lain seperti Plyobolus dapat membantu proses dekomposisi kotoran kuda.
❑ Merugikan: jamur dari kelas zygomycetes dapat menyebabkan penyakit infeksi pada
manusia yang disebut dengan Zygomycosis atau Mucormycosis.

(2) ASCOMYCETES
❑ Fungi yang berbentuk kantung
❑ Bereproduksi dengan spora seksual
(askopora). Spora ini terletak pada suatu
kantung yang disebut askus.
❑ Bereproduski dengan spora aseksual dari
konidiofor yang disebut konidia.
❑ Beberapa ascomycetes membentuk
tubuh buah (askokarp) yang mengelilingi
askus.
❑ Hidup sebagai saprofit, beberapa sebagai
parasit.
HELMI WILDAN
❑ Pada manusia memiliki peran yang menguntungkan dan EHZA SYAHPUTRA/2208010142
merugikan.
• Menguntungkan : dalam bidang pangan dan fermentasi pangan, bioteknologi dan
lingkungan. Contoh :
↪ Saccharomyces tuas ,Saccharomyces cerevicae, Aspergillus wentii Aspargillus
niger (fermentasi pangan),
↪ Morchella deliciosa (pangan)
↪ Penicillium notatum (bioteknologi pembuatan AB),
↪ Hygrophorus coccineal (percepatan dekomposisi),
↪ Neurospora crassa (pembuatan oncom dan penelitian mutasi gen pada jamur).

• Merugikan : jamur dari kelas zygomycetes dapat menyebabkan penyakit infeksi


pada manusia. Contoh :
↪ Aspergilosis (genus Aspergillus) » infeksi pernafasan, keracunan yang disebabkan
aflatoksin.
↪ Candidiasis (genus Candida) » infeksi pada daerah vagina, mulut, kerongkongan.
↪ Mycosis (genus Epidermophyton) » infeksi kulit pada orang sehat dengan system
imun baik tidak terlalu berpengaruh, tetapi dapat menjadi infeksi yang dapat
mengancam nyawa pada pasien dengan system imun yang rendah seperti penderita
AIDS.
↪ Pneumocystis jirovecii » infeksi saluran napas menyebabkan pneumonia.
↪ Ergot (Claviceps purpurea) » senyawa ergot yang dihasilkan oleh jamur yang
tumbuh pada bahan pangan (co : gandum) dapat menyebabkan ergotisme, keracunan
dengan gejala halusinasi, kram perut, rasa terbakar pada seluruh tubuh.

(3) BASIDIOMYCETES
❑ Bereproduksi melalui
spora seksual
(basidiospora) secara
eksternal pada sel yang
berbentuk gada (basidia).
❑ Cara reproduksi lainnya
melalui pertunasan,
mikrokonidia ataupun
fragmentasi benang hifa.
❑ Hifa umumnya bersepta.
❑ Membentuk tubuh buah
yang disebut basidiokarp
yang mengandung basidia.
❑ Kebanyakan berbentuk
cendawan.

❑ Pada manusia memiliki peran yang menguntungkan dan merugikan.


• Menguntungkan : dalam bidang pangan dan lingkungan.
↪ Beberapa genus seperti Volvariella volvaceae (Jamur Merang), Auricularia
polythrica (Jamur Kuping), Pleuretes sp (Jamur Tiram) dimanfaatkan sebagai sumber
bahan pangan yang mengandung banyak gizi.
↪ Lavaria zippeli (Jamur Mayang) dan Polyporus giganteus (Jamur Papan) berperan
dalam proses dekomposisi di lingkungan/ekosistem hutan.

• Merugikan : menyebabkan keracunan dan penyakit pada tumbuhan pangan.


↪ Amanita phalloides merupakan jamur yang sangat beracun dan dapat membunuh
manusia apabila dikonsumsi.
↪ Puccinia graminis (jamur karat) dan smut fungus : parasit yang menyerang
tanaman pangan.
HELMI WILDAN EHZA SYAHPUTRA/2208010142
EFEK FUNGI BAGI MANUSIA
Penyakit yang Disebabkan Oleh Fungi
Kepada Manusia
Penyakit yang disebabkan oleh fungi ada 3 macam :
1. Keracunan/poisoning
2. Alergi
3. Infeksi oleh fungi parasit

(1) KERACUNAN/POISONING
Keracunan yang disebabkan oleh fungi bisa disebabkan karena manusia memakan
jamur yang mengandung senyawa metabolit sekunder yang beracun atau memakan
makanan yang mengandung toksin (Mmycotoxin) dari fungi yang tumbuh pada
makanan tersebut.
Gejala yang dirasakan umumnya yang berhubungan dengan saluran gastrogenital
(mual, muntah, diare) atau system saraf pusat (halusinasi). Akibat terparah bisa
menyebabkan kematian.
HELMI WILDAN EHZA SYAHPUTRA/2208010142

(2) ALERGI
❑ Alergi yang disebabkan adanya respon tubuh terhadap spora yang dihasilkan oleh
fungi (Umumnya jenis kapang/mold)
❑ Aspergillosis : alergi dan infeksi yang disebabkan karena fungi genus
Aspergillus(spora).
❑ Spora ini dilepaskan oleh fungi yang tumbuh di lingkungan sekitar (dinding, platform,
substrat-substrat benda lain yang ditumbuhi), menyebar melalui udara, kemudian
terhirup oleh manusia dan menyebabkan reaksi alergi.
❑ Gejala yang dirasakan berupa batuk, bersin-bersin sesak nafas.
❑ Orang-orang dengan riwayat asma atau penyakit pernafasan biasanya akan lebih
berpotensi mengalami serangan alergi.
❑ Paparan spora secara terus menerus dapat melemahkan system imun.
❑ Eksposur dari spora kapang yang tumbuh indoor di ruangan tertutup lebih
berbahaya daripada yang tumbuh outdoor
HELMI WILDAN EHZA SYAHPUTRA/2208010142
(3) INFEKSI OLEH FUNGI PARASIT

Name Of The Disease Pathogen


1. Aspergillosis → Apsergillus flavus, A. niger
2. Blastomycosis → Blastomyces dermatidis
3. Otomycosis → Aspergillus fumigatus
4. Neuritis → Mucor pusillus
5. Onychomycosis → Trichophyton purpureum
6. Candidiasis → Candida albicans
7. Histoplasmosis → Histoplasma capsulatum
8. Geotrichosis → Geotrichum candidum
9. Chromomycosis → Cladosporium immitis
10. Allergy → Spores of Aspergillus, Chaeotomium etc
11. Dermatomycosis → Trichoderma viride
❑ ONCYCHOMYCOSIS
• Umum disebut sebagai infeksi jamur kuku.
• Sering menyerang pada kuku kaki.
• Gejala: kuku kaki menguning, menebal dan rapuh, tidak terasa
sakit sampai semakin parah.
• Komplikasi: kulit bagian yang kukunya terkena juga ikut
terinfeksi. Dapat menyebabkan penyakit athlete's foot. Yaitu
infeksi jamur kulit diantara sela jari kaki.
• Penyebab :jamur yang tumbuh pada kuku kaki dan menyebar
pada kulit.
• Penanganan: antifungi oral. Bila sudah parah maka dokter
akan melepas kuku yang terinfeksi.

❑ CANDIDIASIS
• Disebabkan oleh jamur (Khamir) Candida.
• Jamur ini secara alami terdapat dalam tubuh manusia seperti
di daerah vagina, kulit, mulut, tenggorokan, saluran pencernaan,
tenggorokan dsb. Yang dalam flora normal tidak akan
menyebabkan masalah. Namun infeksi dapat terjadi ketika
flora tidak normal dan pertumbuhannya meningkat sehingga
mengganggu dan merugikan.
• Infeksi yang sering ditemui : vaginal candidiasis, oral, throat
candidiasis.
• Gejala : kemerahan, bengkak, rasa gatal, nyeri, bercak2 putih
dan sulit menelan pada infeksi oral dan tenggorokan.
• Treatment : obat antifungal oral maupun topikal.
HELMI WILDAN EHZA SYAHPUTRA/2208010142
Peran Fungi Dalam Bidang Farmasi,
Industri dan Pertanian
(1) BIDANG FARMASI DAN INDUSTRI
❑ Fungi banyak dimanfaatkan sebagai penghasil senyawa-senyawa obat dan
senyawa-senyawa yang digunakan dalam suatu industri melalui proses bioteknologi
dan fermentasi.
❑ Contoh senyawa-senyawa obat yang dihasilkan oleh fungi : antibiotik, obat
hiperkolesterol, imunosupresan, protein, protein rekombinan, vitamin, alkaloid.
❑ Bidang industri yang menggunakan senyawa-senyawa yang dihasilkan oleh fungi
diantaranya yaitu : industri pangan (makanan dan minuman), industri pakan ternak,
industri kimia, industri penyamakan kulit, dan industri bahan bakar.
❑ Contoh :
• Alkoid dihasilkan oleh fungi parasit genus Claviceps dengan senyawa ergometrin
(alkloid ergot)
HELMI WILDAN EHZA SYAHPUTRA/2208010142
(2) BIDANG PERTANIAN
❑ Dalam bidang pertanian fungi memiliki 2 peran : peran menguntungkan dan peran
merugikan.
• Peran menguntungkan:
↪ Sebagai sumber bahan pangan (edible mushrooms)
↪ Menyuburkan tanah : fungi saprofit memiliki peran penting dalam proses penguraian
senyawa-senyawa organik dari organisme yang telah mati. Senyawa-senyawa hasil
penguraian memperkaya kandungan nutrisi pada tanah yang dibutuhkan oleh tanaman,
fungi saprofit juga menghasilkan CO₂ dalam proses pengurian yang berperan penting
dalam proses fotosintesis.
↪ Fungi mikoriza yang tumbuh pada akar tanaman inang memberikan manfaat
membantu
pemenuhan nutrisi air dan unsur-unsur mineral seperti fosfat tanaman inangnya
↪ Giberelin yang dihasilkan oleh Gibberella fujikuroi dimanfaatkan sebagai hormon
pertumbuhan tanaman.
↪ Insektisida alami. Co : Empusa sepulchrasis, Metarrhizium anisopliae, Cordyceps
melothac
↪ Mencegah pertumbuhan jamur patogen lain yang dapat menyebabkan kerusakan
tanaman.
↪ Fungi predator dapat mencegah infeksi tanaman yang disebabkan oleh nematoda.

• Peran merugikan : fungi sebagai organisme pathogen yang dapat menyebabkan gagal
panen pada tanaman-tanaman agrikultur yang penting
HELMI WILDAN EHZA SYAHPUTRA/2208010142

VIRUS
KARAKTERISTIK VIRUS
Suatu bentuk organisme yang paling sederhana. Sampai saat ini virus masih menjadi
perdebatan apakah ia makhluk hidup atau tidak hidup. Virus tidak dapat dikategorikan
sebagai organisme “hidup”, karena sebelum ia masuk ke dalam suatu sel, maka ia tidak
dapat “hidup” dan memperbanyak diri. Sementara ketika ia sudah menginfeksi makhluk
hidup lain, virus memenuhi syarat sebagai makhluk “hidup” karena dapat memperbanyak
diri.
❑ Parasit intraseluler obligat »» Suatu parasit yang MUTLAK memerlukan sel inang
hidup untuk dapat tumbuh dan bermultiplikasi.
❑ Infeksius (dapat menginfeksi)
❑ Suatu bentuk satu kesatuan selular dan ultra mikroskopik
❑ Mengandung asam nukleat (DNA/RNA)
❑ Dapat melewati filter bakteri » ukuran lebih kecil dibandingkan dengan bakteri.

❑ Virion : partikel virus yang lengkap, sempurna dan telah berkembang penuh serta
bersifat infeksius.
❑ Virion tersusun atas asam nukleat dan dikelilingi oleh protein selubung (coat protein)
sebagai pelindung.
❑ Virion juga dilengkapi dengan peralatan untuk transmisi dari satu sel inang ke sel
inang yang lain.
HELMI WILDAN EHZA SYAHPUTRA/2208010142
Host Virus
❑ Virus merupakan parasit obligat. Agar “hidup” dan bereplikasi, virus harus masuk
ke dalam sel inang yang hidup.
❑ Virus bereplikasi menggunakan mesin penyintesis dari sel inang (hijacking).
❑ Inang virus : bakteri, fungi, Protista, tanaman, hewan vertebrata dan invertebrata,
manusia.
❑ Permukaan virus berintegrasi dengan reseptor spesifik pada permukaan sel inang
dengan pengikatan hydrogen.
❑ Virion memiliki peralatan untuk transmisi dari satu sel inang ke sel inang lainnya.

Ukuran Virus
❑ Virus hanya dapat dilihat melalui mikroskop electron.
❑ Ukuran panjang virus berkisar antara 20-14.000 nm
HELMI WILDAN EHZA SYAHPUTRA/2208010142
STRUKTUR VIRUS
Asam Nukleat Virus
❑ Virus mengandung materi genetik berupa asam nukleat. Asam nukleat ini bisa
berbentuk DNA saja, RNA saja, atau DNA dan RNA. Disebut sebagai DNA/RNA virus.
❑ Kebanyakan virus hanya memiliki RNA.
❑ Bentuk asam nukleat virus : linear, sirkular, segmented (terbagi-bagi). Bentuk asam
nukleat virus tidak berhubungan dengan bentuk virusnya. Co : polyomaviruses (sirkular),
adenoviruses (linear)
❑ Pilinan : single stranded, double stranded, double stranded dengan single stranded di
beberapa bagian/region. Virus tanaman kebanyakan memiliki bentuk RNA single
stranded, sedangkan bakteriofage memiliki DNA virus double stranded.
❑ Materi genetik virus sangat penting dalam proses replikasi virus pada sel host, mudah
termutasi, dan dilindungi oleh kapsid dan selubung virus.
HELMI WILDAN EHZA SYAHPUTRA/2208010142
Kapsid dan Selubung Virus

❑ Kapsid berupa suatu coat protein yang mengelilingi asam nukleat virus.
❑ Kapsid tersusun atas sub unit-sub unit protein yang disebut sebagai kapsomer.
❑ Fungsi : untuk melindungi asam nukleat virus dari enzim nuclease dalam cairan
biologis inang dan menudkung perlekatan virus pada sel inang yang peka.
❑ Pada beberapa jenis virus, kapsid ditutupi lagi oleh selubung pelindung (envelope).
❑ Virus yang tidak memiliki selubung pelindung/evenlope disebut sebgai virus telanjang
(naked virus)

❑ Selubung virus umumnya terdiri dari kombinasi antara lipid (mayoritas), protein, dan
karbohidrat.
❑ Selubung virus dapat ditutupi lagi oleh sturktur serupa paku (spike) yang merupakan
kompleks karbohidrat dan protein.
❑ Fungsi spike : membantu perlekatan virus pada sel inang.
HELMI WILDAN EHZA SYAHPUTRA/2208010142
HELMI WILDAN EHZA SYAHPUTRA/2208010142
Morfologi Umum (Virus Helikal, Virus Polihedral,
Virus Berselubung, Virus Kompleks)
Virus dibagi menjadi beberapa tipe berdasarkan arsitektur kapsidnya :
(1) VIRUS HELIKS/HELIX
- Menyerupai bentuk batang yang panjang, dapat bersifat kaku maupun flexibel.
- Asamnukleat virus ditemukan dalam lekuk kapsid silinder.
- Co .:virus rabies, virus ebola.
(2) VIRUS POLYHEDRAL
- Terdiri dari banyak sisi
- Kapsid berbentuk icosahedron, polyhedron regular dengan permukaan triangular dan 20
sudut.
- Kapsomer disetiap permukaan berbentuk sediaan sama sisi.
- Co:adenovirus, poliovirus.
(3) VIRUS BERSELUBUNG
- Berbentuk bulat
- Bilavirus heliks dan polyhedral ditutupi oleh selubung/envelope, maka disebut virus helix
bersampul dan virus polyhedral bersampul.
- Co: virusinfluenza (helix bersampul), virus herpes simplex (polyhedral bersampul)
(4) VIRUS KOMPLEKS
- Memiliki sturktur yang complex (complicated)
- Co:bakteriofag, kapsid berbentuk polihedar! dengan tail sheath berbentuk heliks.
- Co:poxvirus, kapsid berbentuk tidak jelas terlihat. yang memiliki selubung
HELMI WILDAN EHZA SYAHPUTRA/2208010142
MULTIPLIKASI BAKTERIOFAGE
❑ Virus yang menginfeksi bakteri disebut sebagai bakteriofag/bacteriophage.
❑ Multiplikasi bakteriofage ada 2 macam cara :
1. Siklus litik : fage akan menginfeksi bakteri, membajak sel bakteri untuk memproduksi
banyak fage (multiplikasi), kemudian melisiskan bakteri tersebut agar fage dapat keluar
dari sel. »» sel inang bakteri mati.
2. Siklus lisogenik : fage menginfeksi bakteri, dan menyelipkan DNA nya ke kromosom
bakteri, sehingga DNA virus yang diselipkan (disebut dengan profage) dapat terkopi
seiring dengan pembelahan sel bakteri.
❑ Dalam beberapa kasus, DNA fage dapat tidak terintegrasi dengan kromosom bakteri,
DNA virus berada dalam keadaan yang terpisah dalam inti sel host dalam bentuk sirkular.
❑ DNAvirus yang sudah masuk ke dalam sel host (baik terintegrasi maupun tidak)
dalam siklus ini bersifat “silent” (tidak menghasilkan virus baru ataupun membunuh sel
inang bakteri) selama beberapa waktu sebagai proses multiplikasi.
❑ Ketika keadaan mendukung, profage dalam siklus lisogenik (yang treintegrasi
dan tidak ) dapat aktif dan siklus berubah menjadi siklus litik.

Siklus Litik
Tahapan siklus litik adalah:
1. LAMPIRAN:
Protein di "ekor" fag berikatan
dengan reseptor spesifik (dalam
hal ini, pengangkut gula) di
permukaan sel bakteri.

2. ENTRI:
Fag menyuntikkan genom DNA
beruntai ganda ke dalam
sitoplasma bakteri.

3. PENYALINAN DNA DAN


SINTESIS PROTEIN:
DNA fag disalin, dan gen fag
diekspresikan untuk membuat
protein, seperti protein kapsid.

4. PERAKITAN FAG BARU:


Kapsid berkumpul dari protein
kapsid dan diisi dengan DNA
untuk membuat banyak partikel
fag baru.
5. LISIS:
Di akhir siklus litik, fag mengekspresikan gen untuk protein yang melubangi membran
plasma dan dinding sel. Lubang-lubang itu membiarkan air mengalir masuk, membuat sel
mengembang dan meledak seperti balon air yang terisi penuh.
Pecahnya sel, atau lisis, melepaskan ratusan fag baru, yang dapat menemukan dan
menginfeksi sel inang lain di dekatnya. Dengan cara ini, beberapa siklus infeksi litik
dapat membiarkan fag menyebar seperti api melalui populasi bakteri.
HELMI WILDAN EHZA SYAHPUTRA/2208010142
Siklus Lisogenik

Tahap 1 (attachment) &2 (entry): sama seperti tahap litik


Tahap 3 (integrasi): DNA dari fage melakukan integrasi/menyisip pada kromosom/DNA
dari sel bakteri host (profage).
Pada beberapa kasus, DNA fage tidak menyisip dan terpisah dalam bentuk sirkular.
Tahap 4 (pembelahan sel): sel inang melakukan pembelahan dimana untuk tiap anakan
sel akan membawa profage. (silent profage)
Tahap 5: ketika dalam keadaan tertentu, profage dapat keluar dari kromosom DNA
bakteri host dan aktif kemudian masuk ke dalam fase litik.
HELMI WILDAN EHZA SYAHPUTRA/2208010142
BAGAIMANA FAG "MEMUTUSKAN" APAKAH AKAN
MEMASUKI SIKLUS LITIK ATAU LISOGENIK KETIKA
MENGINFEKSI BAKTERI?
❑ Salah satu faktor penting adalah jumlah fag yang menginfeksi sel sekaligus.
❑ Jumlah yang lebih besar dari fag koinfeksi membuat lebih mungkin bahwa infeksi akan
menggunakan siklus lisogenik. Strategi ini dapat membantu mencegah fag
memusnahkan inang bakteri mereka (dengan mengurangi serangan jika rasio fag-ke-
inang terlalu tinggi)
❑ Ketika ada banyak fag yang menginfeksi satu bakteri, itu menunjukkan (berbicara
secara statistik) bahwa fag mungkin dalam bahaya memusnahkan inang bakteri mereka.
❑ Fag yang beralih ke mode lisogenik sebagai respons terhadap multiplisitas infeksi
yang tinggi mungkin lebih kecil kemungkinannya untuk kehabisan inang dan "mati"
sebagai populasi (karena mereka dapat secara strategis berhenti membunuh inang
begitu jumlahnya terlalu banyak). Khususnya, begitu sel memiliki profag dalam
genomnya, sel tersebut kebal terhadap infeksi oleh fag lain dari jenis yang sama.
❑ Dengan demikian, kecenderungan yang dikodekan secara genetis untuk beralih ke
lisogeni pada multiplisitas tinggi mungkin didukung oleh seleksi alam.
❑ Apa yang memicu ramalan untuk keluar dari kromosom dan memasuki siklus litik?
❑ Setidaknya di laboratorium, agen perusak DNA (seperti radiasi UV dan bahan kimia)
akan memicu sebagian besar profag dalam suatu populasi untuk aktif kembali. Namun,
sebagian kecil ramalan dalam suatu populasi secara spontan "menjadi litik" bahkan
tanpa isyarat eksternal ini.

Anda mungkin juga menyukai