Anda di halaman 1dari 2

Definisi Mikrobiologi

A. Ruang Lingkup Mikrobiologi


Mikrobiologi adalah salah satu cabang dari ilmu biologi yang mempelajari tentang mikroorganisme. Beberapa
ilmu dasar yang dibutuhkan untuk membantu memahami mikrobiologi, diantaranya ilmu fisika, kimia, dan biokimia.
Mikrobiologi sering disebut sebagai ilmu praktek dari biokimia. Dalam mikrobiologi diberikan pengertian dasar tentang
sejarah penemuan mikroba, macam-macam jenis mikrobadi alam, struktur sel mikroba dan fungsinya, metabolisme
mikroba secara umum, pertumbuhan mikroba dan faktor lingkungan, mikrobiologi terapan di bidang lingkungan dan
pertanian. Mikrobiologi telah berkembang menjadi berbagai macam ilmu yaitu virologi, bakteriologi, mikologi,
mikrobiologi pangan, mikrobiologi tanah, mikrobiologi industri. dan sebagainya yang mempelajari mikroba secara lebih
spesisifik dan berdasarkan manfaatnya.
Mikroba juga dikenal sebagai sumber produk dan proses yang berdampak positif bagi masyarakat, misalnya:
alkohol yang dihasilkan melalui proses fermentasi dapat digunakan sebagai sumber energi (gasohol). Selain itu, strain-
strain baru dari mikroorganisme dihasilkan dari proses rekayasa genetika mampu menghasilkan bahan penting bagi
kesehatan manusia, seperti insulin. Sebelumnya, apabila pankreas manusia tidak berhasil dalam menghasilkan insulin
maka hanya insulin hasil ekstrasi dari pankreas lembu yang dapat diterimanya. Sekarang, insulin manusia dapat
diproduksi dengan jumlah yang tidak terhitung oleh bakteri dari hasil rekayasa genetika. Mikroba juga memiliki potensi
yang cukup besar dalam membersihkan lingkungan sekitar, misal: limbah dari tumpahan minyak di lautan atau residu
herbisida dan insektisida di bidang pertanian. Hal tersebut bisa terjadi dikarenakan adanya kemampuan mikrobadalam
mendekomposisi/menguraikan senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana.
Penerapan mikrobiologi pada masa kini masuk berbagai bidang dan tidak dapat dipisahkan dari cabang lain karena
diperlukan juga dalam bidang farmasi, kedokteran, pertanian, ilmu gizi, teknik kimia, bahkan hingga astrobiologi dan
arkeologi.

B. Pengertian Mikroba
Jasad hidup yang ukurannya kecil sering disebut sebagai mikroba atau mikroorganisme atau jasad renik. Jasad
renik disebut sebagai mikroba bukan hanya karena ukurannya yang kecil, sehingga sukar dilihat dengan mata biasa, tapi
juga karena pengaturan kehidupannya yang lebih mudah jika dibandingkan dengan jasad tingkat tinggi. Mata biasa tidak
dapat melihat jasad yang ukurannya kurang dari 0,1 mm. Ukuran mikroba biasanya dinyatakan dalam mikron (µ), 1
mikron adalah 0,001 mm. Sel mikroba umumnya hanya dapat dilihat dengan alat pembesar atau mikroskop, walaupun
demikian ada mikroba yang berukuran besar sehingga dapat dilihat tanpa alat pembesar.
Definisi mikroba adalah sebagai ilmu yang mempelajari tentang organisme mikroskopis. Mikrobiologi diambil
dari Bahasa Yunani yaitu, micros (kecil), bios (hidup), logos (ilmu). Menurut para ilmuwan, mikrobiologi sudah ada di
bumi dari 4 juta tahun yang lalu. Mikroorganisme diduga sebagai nenek moyang kita karena merupakan makhluk hidup
pertama yang ada di bumi.
Dunia mikroba diawali oleh penemuan mikroskop oleh Anthony van Leeuwenhoek (1633-1723). Awalnya,
mikroskop tersebut masih sangat sederhana, hanya dilengkapi satu lensa dengan jarak focus yang sangat pendek, tetapi
dapat menghasilkan bayangan jelas yang setara dengan perbesaran 50-300 kali. Pengamatan yang dilakukan oleh
Leeuwenhoek di antaranya pengamatan terhadap struktur mikroskopis biji, jaringan tumbuhan, dan invertebrata kecil.
Penemuan terbesar pada zamannya dan diketahui sebagai dunia mikroorganisme, yang disebut sebagai animalculus atau
hewan kecil. Animalculus adalah berbagai jenis mikroorganisme yang sekarang diketahui sebagai protozoa, algae, khamir,
dan bakteri.

C. Penggolongan Mikroba Diantara Jasa Hidup


Secara klasik jasad hidup digolongkan menjadi dunia tumbuhan (plantae) dan dunia hewan (animalia). Jasad
hidup yang berukuran besar dapat dengan mudah digolongkan ke dalam plantae atau animalia, tetapi mikroba yang
ukurannya sangat kecil ini sulit untuk digolongkan ke dalam plantae atau animalia. Selain karena ukurannya, kesulitan
dalam penggolongan juga disebabkan karena adanya mikroba yang memiliki sifat antara plantau atau animalia. Menurut
teori evolusi, setiap jasad akan berkembang menuju ke sifat plantae atau animalia. Hal ini digambarkan sebagai
pengelompokkan jasad berturut-turut oleh Haeckel, Whittaker, dan Woese.
Berdasarkan perbedaan organisasi selnya, Haeckel membedakan dunia tumbuhan (plantae) dan dunia binatang
(animalia), dengan protista. Protista digunakan untuk menampung jasad yang tidak dapat dimasukkan pada golongan
plantae dan golongan animalia. Protista terdiri dari algae/ ganggang, protozoa, jamur atau fungi, dan bakteri yang
memiliki sifat uniseluler, sonositik atau multiseluler tanpa berdiferensiasi jaringan.
Whittaker membagi jasad hidup menjadi tiga tingkat perkembangan, yaitu:
1. Jasad prokariotik yaitu bakteri dan ganggang biru (divisio Monera)
2. Jasad eukariotik uniseluler yaitu algae sel tunggal, khamir dan protozoa (Divisio Protista)
3. Jasad eukariotik multiseluler dan multinukleat yaitu Divisio Fungi, Divisio Plantae, dan Divisio Animalia.
Sedangkan Woese membagi jasad hidup berdasarkan susunan kimia makromolekul yang berada di dalam sel.
Pembagiannya terdiri dari Archaebacteria, Eukaryota (Protozoa, Fungi, Tumbuhan, dan Hewan) dan Eubacteria.

D. Ciri-Ciri Umum Mikroba


Mikroba di alam secara umum memiliki peran sebagai produsen, konsumen, dan redusen. Jasad produsen
menghasilkan bahan organik dari bahan anorganik menggunakan energi sinar matahari. Algae dan bakteri fotosintetik
merupakan mikroba yang berperan sebagai produsen. Jasad konsumen menggunakan bahan organik yang dihasilkan oleh
produsen. Protozoa adalah salah satu contoh mikroba konsumen. Jasad redusen menguraikan bahan organik dan sisa-sisa
jasad hidup yang mati menjadi unsur-unsur kimia (mineralisasi bahan organik), sehingga di alam terjadi siklus unsur-
unsur kimia. Bakteri dan jamur (fungi) adalah contoh dari mikroba redusen. Sel mikroba yang ukurannya sangat kecil ini
merupakan satuan struktur biologi. Kebanyakan mikroba hanya terdiri dari satu sel saja (uniseluler), sehingga semua tugas
kehidupannya dibebankan pada sel itu. Mikroba ada yang mempunyai banyak sel (multiseluler). Pada jasad multiseluler
umumnya sudah terdapat pembagian tugas diantara sel atau kelompok selnya, walaupun organisasi selnya belum
sempurna. Setelah ditemukan mikroskop elektron, dapat dilihat struktur halus di dalam sel hidup, sehingga diketahui
menurut perkembangan selnya terdapat dua tipe jasad, yaitu: 1. Prokariota (jasad prokariotik/ primitif), yaitu jasad yang
perkembangan selnya belum sempurna. 2. Eukariota (jasad eukariotik), yaitu jasad yang perkembangan selnya telah
sempurna. Selain yang bersifat seluler, ada mikroba yang bersifat nonseluler, yaitu virus. Virus adalah jasad hidup yang
bersifat parasit obligat, berukuran super kecil atau submikroskopik. Virus hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.
Struktur virus terutama terdiri dari bahan genetik. Virus bukan berbentuk sel dan tidak dapat membentuk energi sendiri
serta tidak dapat berbiak tanpa menggunakan jasad hidup lain.

Anda mungkin juga menyukai