Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

PURIFIKASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI DARI AIR

Hari/Tanggal : Jumat, 12 Maret 2021

Asisten Praktikum : Tim Asisten Praktikum Keanekaragaman Mikroba

Dosen Pengampu : Israwati Harahap, M,Si

Disusun oleh :

Dwi Kartika Sari (180202002)

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS MIPA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU

PEKANBARU

2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, kami ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat


serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas Laporan tentang “Purifikasi
Dan Karakterisasi Bakteri Dari Air” Walaupun masih banyak kekurangan dalam
penulisan laporan ini,namun kami berharap agar laporan ini dapat dipergunakan
dan di manfaatkan baik di dalam kampus atau diluar kampus.

Dalam melaksanakan laporan ini banyak pihak yang terlibat dan


membantu sehingga dapat menjadi satu laporan yang dapat di baca dan
dimanfaatkan. Akhirnya kritik yang membangun dan saran sangat kami harapkan.
Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi
para pembaca umumnya. Sekian dari kami mengucapkan banyak terima kasih.

Pekanbaru, 12 Maret 2021

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................1
DAFTAR ISI...................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................3
I..1 Latar Belakang..................................................................................3
1.2 Tujuan................................................................................................3
1.3 Manfaat..............................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................4
2.1 Karakterisasi bakteri .........................................................................4
2.2 Purifikasi Bakteri...............................................................................6
BAB III METODOLOGI...............................................................................7
3.1 Waktu Dan Tempat...........................................................................7
3.2 Alat Dan Bahan.................................................................................7
3.3 Cara Kerja.........................................................................................7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................8
4.1 Hasil..................................................................................................8
4.2 Pembahasan.......................................................................................8
BAB 5 PENUTUP...........................................................................................10
5.1 Kesimpulan........................................................................................10
5.2 Saran..................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................11

2
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Bakteri termofilik merupakan salah satu mikroorganisme yang saat ini
memiliki nilai komersial. Bakteri termofilik mampu hidup pada suhu diatas 45˚C
dan hidup optimal pada kisaran 55ºC - 65ºC. Kemampuan hidupnya pada
lingkungan bersuhu tinggi menyebabkan mikroba ini unggul dari mikroba lainnya.
Genus dari Cyanobacteria, Bakteri ungu, Bakteri hijau, Bacillus, Clostridium,
Thiobacillus dan Spirochaeta dilaporkan oleh Brock (1997) merupakan kelompok
mikroba yang bersifat termofilik.

Pemanfaatan mikroba dari bakteri termofilik ini erat kaitannya dengan


enzim yang dihasilkannya. Enzim sebagai katalis hayati banyak digunakan dalam
aplikasi industri. Enzim yang dihasilkan dari bakteri termofilik bersifat
termostabil. Kestabilan enzim ini menyebabkan aktifitas kerjanya tetap bertahan
pada suhu yang tinggi. Hal ini karena enzim sebagai senyawa protein memiliki
sifat yang mudah mengalami denaturasi sehingga pemakaian enzim dari bakteri
termofilik lebih baik digunakan Salah satu enzim yang dapat dihasilkan dari
bakteri termofilik adalah. Amilase merupakan enzim yang banyak dimanfaatkan
dalam teknologi bioproses. Sebagaimana LIPI (1999) melaporkan bahwa enzim
ini menyumbang 30% dari total enzim dunia.

I.2 Tujuan

1. Untuk mengetahui cara karakterisasi bakteri dari air


2. Untuk mengetahui cara purifikasi dari air
3. Untuk mengetahui jenis bakteri apa saja yang terdapat dalam sampel air

I.3 Manfaat Praktikum

Manfaat dari praktikum ini adalah supaya praktikan bisa mengetahui dan
memahami cara purifikasi dan karakterisasi bakteri dari air

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Purifikasi Bakteri
Purifikasi adalah proses pemisahan mikroorganisme yang diinginkan dari
populasi campuran ke media biakan (buatan ) untuk mendapatkan kultur murni.
Inokulasi merupakan perpindahan inokulum dari sumbernya ke dalam tanaman
inang. Dengan dilakukan inokulasi dan purifikasi, berarti patogen memiliki
peluang yang besar untuk menyerang inangnya dan menimbulkan penyakit .

Purifikasi Isolat Patogen adalah suatu cara untuk memisahkan satu


patogen dari patogenlainnya yang tujuannya untuk mendapatkan biakan yang
murni Pemurnian biakan murni adalah suatu metode yang bertujuan untuk
mendapatkan satuspesies dalam satu tabung pemeliharaan kultur (Pracaya, 1991).

Purifikasi atau disebut juaga pemurnian adalah pemisahan satu jenis


mikroorganisme patogen dari media inokulasi yang terdiri mungkin saja, dari
beberapa macam mikroorganismedalam satu media,purifikasi ini dilakukan untuk
memudahkan dalam pengidentifikasian patogen tersebut (Semangun, H. 1996).

Syarat-syarat tumbuh mikroba adalah mengandung semua zat hara yang


mudah digunakan oleh mikroba, mempunyai tekanan osmosa, tegangan
permukaan, dan pH yang sesuai dengan kebutuhan mikroba yang ditumbuhkan,
berada dalam kondisi steril sebelum digunakan agar mikroba yang diinginkan
dapat tumbuh baik (Frobisher, 1974).

Purifikasi bakteri bertujuan untuk mengisolasi mikroorganisme dari


campurannya atau meremajakan kultur ke dalam medium baru. Kultur murni
adalah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan dari satu sel
tunggal, artinya mikroba ditumbuhkembangkan dari bakteri yang dihomogenkan
dengan kata lain bakteri di isolasikan agar didapatkan bakteri murni yang
dibutuhkan nantinya dalam kegiatan praktikum. Objek yang harus diperhatikan
adalah bakteri.

Faktor Lingkungan Yang Berpengaruh Terhadap Pertumbuhan Mikroorganisme

4
 Pengaruh suhu terhadap pertumbuhan mikroorganisme Berdasarkan suhu
optimum untuk pertumbuhan maka dapat dikelompokan menjadi 3 yaitu :
1. psikrofilik (0-200C), 2. mesofilik Mesofilik (20-300C), 3. termofilik
(50-1000C). Suhu merupakan faktor lingkungan yang sangat menentukan
kehidupan mikroorganisme, pengaruh suhu berhubungan dengan aktivitas
enzim. Suhu rendah menyebabkan aktiivtas enzim menurun dan jika suhu
terlalu tinggi dapat mendenaturasi protein enzim.
 Pengaruh tekanan osmotik terhadap pertumbuhan mikroorganisme
Keberadaan mikroorganisma dilingkungan dapat dipengaruhi kepekatan
suspensi/cairan di lingkungan. Bila kepekatan suspensi di lingkungan
tinggi maka isi sel akan ke luar. Sebaliknya kepekatan suspensi di
lingkungan rendah maka akan terjadi pergerakan massa cair ke dalam sel.
 Pengaruh sinar ultraviolet terhadap pertumbuhan mikroorganisme Sinar
UV panjang gelombang 210-300 nm dapat membunuh mikroorganisme
jika di paparkan. Komponen seluler yang dapat menyerap sinar UV adalah
asam nukleat sehingga dapat rusak dan menyebabkan kematian.
 Pengaruh pH terhadap pertumbuhan mikroorgansime pH berpengaruh
terhadap sel dengan mempengaruhi metabolisme, pada umumnya bakteri
tumbuh dengan baik pada pH netral (7,0). Berdasarkan nilai pH yang
dibutuhkan untuk kehidupannya dikenal 3 kelompok mikroorganisme
yaitu : Acidofilik, Mesofilik/Neutrofilik dan Basofilik.

2.2 Karakterisasi Bakteri


Mikroba memiliki sifat-sifat pertumbuhan, morfologi, dan sifat fisiologi
yang dapat dipelajari dengan melakukan isolasi terlebih dahulu. Isolasi merupakan
suatu metode untuk memisahkan mikroba tertentu dari populasi campuran
sehingga memudahkan proses identifikasi. Salah satu teknik isolasi ialah isolasi
pada cawan agar untuk jenis mikroba yang dapat membentuk koloni terpisah pada
media padat, yaitu bakteri dan kapang (Dwidjoseputro 1998).

5
Karakterisasi merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk
mengobservasi bakteri maupun kapang hasil isolasi (isolat). Kegiatan karakterisasi
dapat dilakukan berdasarkan sifat sitologi (bentuk sel, gerak atau motilitas, sifat
Gram dan endospora), sifat morfologi, dan sifat fisiologi. Uji sifat morfologi
mencakup sifat-sifat koloni, seperti ukuran, bentuk, warna dan tepian, sedangkan
uji sifat fisiologi diantaranya uji hidrolisis pati, hidrolisis lemak, hidrolisis protein
dan uji katalase

6
BAB III

METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat

Laporan dengan judul “Purifikasi dan karakterisasi bakteri dari air”


dibuat pada tanggal 12 Maret 2021 di Laboratorium Biologi Universitas
Muhammadiyah Riau dan menggunakan metode kajian pustaka, referensi
diperoleh dari berbagai sumber pustaka yang berupa jurnal penelitian, skripsi, dan
laporan.

3.2 Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan dalam praktikum Isolat bakteri dari udara,
Petridis/cawan, timbangan, bunsen, tabung reaksi, pipet tetes, jarum Erlenmeyer,
hot plate dan sprayer.

Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah medium yang berisi
sampel air , antifungi dan alkohol

3.2 cara kerja

Langkah pertama yang kita lakukan untuk purifikasi bakteri adalah yang
terdapat diisolat tersebut. Dan akan di purifikasi serta karakterisasi. Setiap koloni
bakteri yang tumbuh dipisahkan berdasarkan warna, ukuran dan bentuk koloni,
serta dimurnikan dengan menumbuhkannya pada media yang sama yang dapat
dilihat, setelah itu kitaakan mengkarakterisasinya, karakterisasi morfologi bakteri
yang bertujuan untuk melihat ciri-ciri dari bakteri secara fisik. Hasil karakterisasi
morfologi bakteri digambarkan dalam bentuk tabel berdasarkan ukuran, warna,
tepian, elevasi, dan bentuk koloni. Morfologi bakteri tersebut ditentukan
berdasarkan bentuk koloni bakteri. Koloni bakteri yang didapatkan, diamati dan
dibedakan berdasarkan perbedaan ukuran, warna, bentuk tepi, pertumbuhan
koloni, dan bentuk koloni secara keseluruhan menggunakan patokan karakteristik
bakter

7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil

Tabel l. pengamatan morfologi bakteri air

No. Kode Bentuk Warna Permukaan Tepi Koloni


Isolat Koloni Koloni Koloni (margin)
(elevasi)
1. Air wc circular Putih susu convex entire
Sp 1
2. Air kran irregular Putih susu convex entire
Sp 2

4.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil praktikum yang dsudah dilakukan sebelumnya yakni


isolasi bakteri, terdapat 2 isolat bakteri yang berhasil diisolasi dan terdapat 2
koloni bakteri yang terdapat diisolat tersebut. Dan akan di purifikasi serta
karakterisasi. Setiap koloni bakteri yang tumbuh dipisahkan berdasarkan warna,
ukuran dan bentuk koloni, serta dimurnikan dengan menumbuhkannya pada
media yang sama yang dapat dilihat

Setelah diperoleh koloni bebas bakteri hasil purifikasi , tahap selanjutnya


dilakukan karakterisasi morfologi bakteri yang bertujuan untuk melihat ciri-ciri
dari bakteri secara fisik. Hasil karakterisasi morfologi bakteri digambarkan dalam
bentuk tabel berdasarkan ukuran, warna, tepian, elevasi, dan bentuk koloni.
Morfologi bakteri tersebut ditentukan berdasarkan bentuk koloni bakteri dari
Leboffe (2012). Semua organisme termasuk bakteri membutuhkan nutrisi untuk
memenuhi kehidupan yang diperlukan dalam pertumbuhan organisme tersebut.
Air laut digunakan karena sampel merupakan air

Koloni bakteri yang didapatkan, diamati dan dibedakan berdasarkan


perbedaan ukuran, warna, bentuk tepi, pertumbuhan koloni, dan bentuk koloni
secara keseluruhan menggunakan patokan karakteristik bakteri. Terlihat pada
Tabel, bahwa setiap isolat memiliki karakteristik morfologi yang berbeda baik

8
bentuk koloni, tepian, warna maupun elevasi. Kedua isolat bakteri yang terdapat
pada air wc dan kran di laboratorium biologi universitas muhammadiyah riau
didominasi warna putih susu dan memiliki bentuk koloni bakteri dominan sirkular
dan Irregular. Hal ini disebabkan karena kepadatan dan kerapatan sel bakteri serta
ketersediaan nutrisi dalam media pertumbuhan

Bakteri yang tumbuh pada media agar kemudian di tumbuhkan lagi untuk
memperbanyak stok bakteri pada media agar miring. Pembuatan media agar
miring dilakukan dengan membuat media agar pada tabung reaksi. Media agar
miring dibuat dengan dengan mencampurkan 0,5 gram nutrient broth (1%), dan 1
gram agar (2%) ke dalam 2 ml air laut steril dan 25 ml aquades pada Erlenmeyer
yang berkapasitas 100 ml dan diaduk menggunakan magnetic steerer. Setelah
bahan teraduk secara sempurna, erlenmeyer ditutup menggunakan kapas dan
alumunium foil dan disterilkan.

Media agar yang steril kemudian dibagi secara aseptic kedalam tabung
reaksi. Selanjutnya, media agar didiamkan hingga mengeras dan ditutup
menggunakan Cling Wrap agar tidak terkontaminasi. Setelah mengeras dan
dingin, dibungkus mengggunakan plastik pembungkus dan diletakkan di dalam
inkubator selama 2 × 24 jam untuk memastikan media dalam keadaan steril dan
tidak kontaminasi. Bakteri yang ada kemudian diinokulasikan menggunakan
jarum ose ke dalam media miring.

9
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Purifikasi bakteri bertujuan untuk mengisolasi mikroorganisme dari


campurannya atau meremajakan kultur ke dalam medium baru. Kultur murni
adalah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan dari satu sel
tunggal, artinya mikroba ditumbuhkembangkan dari bakteri yang dihomogenkan
dengan kata lain bakteri di isolasikan agar didapatkan bakteri murni yang
dibutuhkan nantinya dalam kegiatan praktikum

Berdasarkan hasil penelitian, 2 isolat bakteri yang terdapat pada air wc dan
kran di laboratorium biologi universitas muhammadiyah riau berhasil diisolasi
dan bakteri tersebut telah dikarakterisasi morfologinya berdasarkan bentuk,
elevasi, tepian dan warna.

5.2 Saran

Diharapkan kepada asistan praktikum agar menjelaskan dengan teliti


prosedur sebelum melakukan praktikum dan diharapkan agar asisten praktikum
tidak jenuh dan bosan dalam membimbing praktikan melakukan praktikum.

10
DAFTAR PUSTAKA

Brock. 1997. Microbiology. Eight Edition: Prentice Hall, International Inc

Dwidjoseputro. 1998. Dasar-Dasar Mikrobiologi.Yogjakarta: Djambatan.

Frobisher, 1974. Indeks Aminolitik dan Karakter Morfologi Bakteri Termofilik


dari Perairan Pantai Moinit Sulawesi Utara. Pacific Journal. Vol 1 (3):
274-276

Hadioetomo, R. S. 1993. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek. Jakarta: Gramedia


Pustaka Utama

Pracaya, 1991. Isolation Of Starch Degrading Microorganism From Local Hot


Spring. Thesis: Universiti Malaysia Pahang

Semangun, H. 1996. Eksplorasi Bakteri Termofil Penghasil Enzim Hidrolitik


Ekstraseluler dari Sumber Air Panas Gunung Pancar. Catatan Penelitian.
Jurnal Hayati. Vol. 7 (2). Hal: 52-55

11

Anda mungkin juga menyukai