Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

“ISOLASI BAKTERI”

DISAMPAIKAN UNTUK MEMENUHI MATA KULIAH


MIKROBIOLOGI

DOSEN PENGAMPU:

Dr. Yermia Semuel Mokosuli, S.Si, M.Si

DISUSUN OLEH:

NAMA : ELVA JENITA

NIM : 17507156

KELAS :E

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MANADO

2019

1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
oleh berkat dan pertolongan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan
praktikum ini.

Laporan Praktikum ini dibuat dalam rangka untuk memenuhi mata kuliah
Mikrobiologi dimana dalam praktikum membahas tentang “Isolasi Bakteri”. Kami
berterima kasih kepada dosen bapak “Dr. Yermia Semuel Mokosuli, S.Si, M.Si”
yang telah memberikan tugas ini dan juga kepada semua pihak yang telah
membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan laporan
praktikum ini.

Kami menyadari bahwa laporan praktikum ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari semua pihak sangat kami harapkan dan semoga laporan
praktikum ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Tondano, 04 November 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................4
1.3 Tujuan........................................................................................................4
BAB II TINJAUAN TEORI....................................................................................5
BAB III BAHAN DAN METODE..........................................................................8
3.1 Alat dan Bahan..........................................................................................8
3.2 Prosedur Kerja...........................................................................................8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................10
4.1 Hasil Praktikum.......................................................................................10
4.2 Pembahasan.............................................................................................11
BAB V KESIMPULAN.........................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bakteri mudah ditemukan di air, udara dan tanah. Mereka hidup dalam
suatu koloni, baik bersimbiose, bebas ataupun parasit pada makhluk hidup.
Jumlah bakteri di alam sangat melimpah dengan keragaman yang sangat
tinggi. Untuk mempelajari kehidupan dan keragaman bakteri, diperlukan suatu
usaha untuk mengembakbiakkan mereka dalam skala laboratorium.
Pengembangbiakan ini dilakukan dengan menumbuhkan bakteri dari sumber
isolat, seperti tanah, udara, sisa makanan, dan lain-lain, dalam media yang
mengandung nutrisi. Media pertumbuhan bakteri sangat beragam, mulai dari
media selektif, media penyubur, media diferensial, dll. Masing-masing media
memiliki fungsi berbeda dan digunakan tergantung tujuan dari praktikan.
Dalam mempelajari sifat pertumbuhan dari masing-masing jenis
mikroorganisme, maka mikroorganisme tersebut harus dipisahkan satu dengan
yang lainnya, sehingga didapatkan kultur murni yang disebut isolat. Kultur
murni merupakan suatu biakan yang terdiri dari sel-sel dari satu species atau
satu galur mikroorganisme. Kultur murni diperoleh dengan cara isolasi
menggunakan metode tuang maupun gores (Pelczar dan Chan, 1986).

1.3 Tujuan
1. Mengetahui cara mengisolasi bakteri.
2.

4
BAB II
TINJAUAN TEORI
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme hidup yang berukuran
sangat kecil dan hanyadapat diamati dengan menggunakan mikroskop.
Mikroorgnasime ada yang terusun atas satu sel(uniseluler) dan ada yang
tersusun atas beberapa sel (multiseluler).

Bakteri adalah organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih


tersebar luas dibandingkan makhluk hidup yang lain. Bakteri memiliki ratusan
ribu spesies yang hidup di darat hingga lautan dan pada tempat-tempat yang
ekstrim. Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan.
Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan mahluk hidup yang
lain. Bakteri adalah organisme uniselluler dan prokariot serta umumnya tidak
memiliki klorofil dan berukuran renik atau mikroskopik. (Entjang, 2001)

Isolasi suatu mikroba ialah memisahkan mikrobia tersebut dari


lingkungannya di alam dan menumbuhkannya sebagai biakan murni dalam
medium buatan. Isolasi harus diketahui cara-cara menanam dan
menumbuhkan mikrobia pada medium biakan serta syarat-syarat lain untuk
pertumbuhannya (Jutono, 1980). Memindahkan bakteri dari medium lama
kedalam medium yang baru diperlukan ketelitian dan pengsterilan alat-alat
yang digunakan, supaya dapat dihindari terjadinya kontaminasi. Pada
pemindahan bakteri dicawan petri setelah agar baru, maka cawan petri tersebut
harus dibalik, hal ini berfungsi untuk menghindari adanya tetesan air yang
mungkin melekat pada dinding tutup cawan petri (Dwijoseputro, 1987).

Menurut Jutono (1980), ada beberapa hal yang perlu diperhatikan


dalam mengisolasi bakteri, yaitu :

1. Sifat-sifat spesies mikrobia yang akan diisolasi


2. Tempat hidup atau asal mikroba tersebut
3. Medium untuk pertumbuhannya yang sesuai
4. Cara menanam mikroba tersebut
5. Cara inkubasi mikroba tersebut

5
6. Cara menguji bahwa mikroba yang diisolasi telah berupa biakan murni
dan sesuai dengan yang dimaksud
7. Cara memelihara agar mikroba yang telah diisolasi tetap merupakan
biakan murni

Medium agar merupakan substrat yang sangat baik untuk memisahkan


campuran mikroorganisme. Teknik yang digunakan memungkinkan bakteri
tumbuh pada jarak yang berjauhan dari sesamanya dan membentuk koloni.
Semua sel dalam koloni dianggap sebagai turunan atau progeni suatu
mikroorganisme yang disebut dengan biakan murni. Bahan yang
diinokulasikan pada medium disebut inokulum. Dengan menginokulasikan
medium agar nutrien dengan metode yang benar, maka sel-sel bakteri akan
terpisah sendiri-sendiri. Setelah diinkubasi, bakteri akan memperbanyak diri
dengan cepat selama 18-24 jam, sehingga terbentuk massa sel (koloni) yang
dapat terlihat dengan mata telanjang (Pelczar dan Chan, 1986).

Untuk memastikan mikrobia yang diisolasi telah berupa biakan murni


dan sesuai dengan yang dimakudkan maka diperlukan pengujian. Uji yang
bisa digunakan adalah dengan cara pengecatan gram. Apabila bakteri tidak
berubah maka bakteri yang diisolasi sudah merupakan biakan murni dan bila
di dalam uji pengecatan gram berubah bakteri gramnya maka isolasi tidak
berhail karena belum berubah menjadi biakan murni. Hal ini mungkin
disebabkan karena adanya kontaminan di dalam isolasi bakteri ( Volk dan
Wheeler, 1993).

Pada saat isolasi, mikroba perlu dilakukan inokulasi mikroba. Sebelum


dan sesudah menginokulasikan mikroba jarum ose yang digunakan harus
dipanaskan terlebih dahulu. Hal ini bertujuan agar jarum ose yang digunakan
bersifat steril dan bebas kontaminasi dari mikroorganisme yang tidak
diinginkan. Sedangkan pada cawan petri, setelah sampel dimasukan ke dalam
cawan petri setiap membuka dan menutup cawan petri harus terlebih dahulu
dipanaskan untuk meminimalkan terkontaminasinya sampel. Wadah media
yang menggunakan cawan petri, pada saat inkubasi mikroba pada cawan petri

6
selalu dalam posisi terbalik. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah mikroba
terkena uap air yang dihasilkan pada saat inkubasi, sehingga kualitas mikroba
tidak rusak atau mengalami gangguan.

Ada beberapa metode yang digunakan dalam isolasi bakteri, yaitu :

1. Metode pour plate


Metode ini dilakukan dengan menginokulasikan suspensi bahan
yang mengandung bakteri dengan bantuan mikropipet untuk
disemprotkan ke dalam medium agar yang sedang mencair dan
menuangkannya pada petridish. Pada metode ini, volume suspensi
yang digunakan lebih dari 0,1 ml, biasanya 1 ml. Suspensi bakteri
tersebut diambil dengan mikropipet dan disemprotkan ke dalam
petridish yang berisi medium. Setelah diinkubasi akan terlihat koloni
bakteri yang bermacam-macam, kemudian satu koloni dipilih dan
diambil dengan ose, kemudian dilanjutkan dengan pengecatan gram.
2. Metode streak plate
Streak plate yaitu suatu cara pengisolasian bakteri yang cara
inokulasinya dengan menggoreskan suspensi bahan yang mengandung
bakteri pada permukaan medium dengan kawat ose dan digoreskan
sesuai dengan petridish. Kultur media untuk menumbuhkan atau
mengisolasikan bakteri dengan metode streak merupakan suatu teknik
untuk memisahkan sel bakteri secara individual. Setelah inkubasi,
maka pada bekas goresan akan tumbuh koloni-koloni terpisah yang
mungkin berasal dari satu sel bakteri.
3. Metode spread plate
Spread plate adalah metode isolasi bakteri dengan cara
menginokulasikan suspensi bahan yang mengandung bakteri ke atas
medium agar lalu diratakan dengan menggunakan trigalski. Setelah
diinokulasikan akan terlihat koloni-koloni bakteri yang tumbuh
tersebar dipermukaan medium agar sehingga dapat diisolasi lebih
lanjut untuk mendapatkan biakan murni.

7
BAB III
BAHAN DAN METODE

3.1 Alat dan Bahan


Alat Bahan
1. Cawan Petri 1. Aquades
2. Tabung Reaksi 2. Alkohol 70%

3. Jarum Ose 3. Bakteri dari tanah


4. Bakteri dari gigi berlubang
4. Bunsen
5. Medium nutrient agar
5. Mikropipet
6. Kertas Label
7. Gelas Beker
8. Rak Tabung Reaksi
9. Erlenmeyer
10. Aluminuim Foil
11. Cotton Bud
12. Timbangan Analitik

3.2 Prosedur Kerja


1. Tanah
Timbang tanah sebanyak 1 gram

Masukkan tanah yang sudah ditimbang ke dalam Erlenmeyer yang berisi 100 ml aquades

Siapkan 6 tabung reaksi

Masukkan 9 ml aquades ke masing-masing tabung reaksi

8
Ambil mikropipet kemudian pindahkan 1 ml dari Erlenmeyer ke tabung reaksi

Larutan yang sudah dipindahkan ke tabung reaksi kemudian pindahkan lagi ke


tabung reaksi lainnya.

Lakukan hal yang sama sampai ke tabung reaksi


terakhir

Ambil 100 mikro larutan dari tabung reaksi kemudian pindahkan ke


cawan petri

Kultur selama 2 x 24 jam. Amati setiap 24 jam sekali

2. Gigi

Siapkan cotton bud

Oleskan cotton bud ke gigi yang berlubang

Cotton bud yang sudah dioleskan ke gigi kemudian dioleskan ke cawan petri
yang berisi Nutrient Agar

9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Praktikum


Tabel hasil pengamatan isolasi bakteri

No Hasil Pengamatan Keterangan


1
Tanah yang sudah
ditimbang kemudian
dimasukkan kedalam
Erlenmeyer kemudian
ditutup menggunakan
Aluminium foil
kemudian diaduk
hingga merata

2 Tanah yang ada di


dalam Erlenmeyer
kemudian diambil 100
ml ke dalam tabung
reaksi 1, selanjutnya
larutan di tabung reaksi
2 kemudian
dipindahkan ke tabung
reaksi 3. Lakukan hal
yang sama pada tabung
reaksi berikutnya.
Setelah dilakukan hal
yang sama pada semua
tabung reaksi, ambil
100 mikro kemudian
pindahkan ke cawan
petri.

10
3 Dari pengamatan yang
telah dilakukan,
didapatkan bakteri dari
tanah yang tumbuh di
cawan petri yang berisi
Nutrien Agar. Bakteri
yang tumbuh di cawan
petri ada yang
berwarna kuning,
hitam, putih dan abu-
abu.
4 Dari pengamatan yang
telah dilakukan,
didapatkan bakteri
yang tumbuh dari gigi
di cawan petri. Bakteri
yang tumbuh di media
agar hanya ada dua
warna yaitu merah dan
kuning.

4.2 Pembahasan
Ada beberapa metode dalam mengisolasi mikroba bakteri
(mikroorganisme)yaitu dengan menggunakan metode gores, metode tuang,
metode sebar, metode pengenceran dan agar miring. Metode-metode ini
berdasarkan pada prinsip yang sama yaitu mengencerkan organisme
sedemikian rupa sehingga tiap individu spesies dapat dipisahkan dengan
lainnya. Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari teknik-teknik di dalam
pengisolasian mikroba beserta pemurniannya.
Kontaminasi dalam praktikum isolasi dan pemurnian mikroba dapat
mungkin terjadi jika kondisi dari alat, bahan maupun prkatikan tidak steril.
Oleh karena itu dalam setiap prosedur kerja, baik saat pengenceran ataupun

11
saat menyebar mikroba ke dalam medium perlu kehati-hatian agar tidak terjadi
kontaminasi yang dapat merusak hasil percobaan. Kemampuan
mikroorganisme untuk tumbuh dan tetap hidup merupakan suatu hal yang
penting untuk diketahui. Pengetahuan tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan mikroba sangat penting didalam mengendalikan
mikroba. Berikut ini faktor-faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan
mikroba sangat penting di dalam mengendalikan mikroba. Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri diantaranya adalah : suplai
nutrisi, suhu dan temperature.
Dari praktikum yang dilakukan, ada dua metode yang digunakan yaitu
metode oles (gores) dan tuang. Metode tuang digunakan untuk tanah yang
telah dipindahkan dari tabung reaksi satu ke tabung reaksi lain kemudian
diambil 100 mikro menggunakan mikropipet kemudian dipindahkan ke cawan
petri. Sedangkan metode oles (gores) dilakukan pada cotton bud yang telah
dioleskan ke gigi yang berlubang.
Dari pengamatan yang telah dilakukan, didapatkan banyak bakteri yang
tumbuh di Nutrien Agar. Bakteri tanah yang tumbuh di Nutrien Agar ada 4
macam, yaitu bakteri berwarna kuning, hitam, putih, dan abu-abu. Sedangkan
bakteri dari gigi yang tumbuh di tanah ada 2 macam yaitu bakteri yang
berwarna merah dan kuning.

12
BAB V
KESIMPULAN
Dari praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa ada dua
metode yang digunakan yaitu metode oles (gores) dan tuang. Metode tuang
digunakan untuk tanah yang telah dipindahkan dari tabung reaksi satu ke
tabung reaksi lain kemudian diambil 100 mikro menggunakan mikropipet
kemudian dipindahkan ke cawan petri. Sedangkan metode oles (gores)
dilakukan pada cotton bud yang telah dioleskan ke gigi yang berlubang.
Dari pengamatan yang telah dilakukan, didapatkan banyak bakteri yang
tumbuh di Nutrien Agar. Bakteri tanah yang tumbuh di Nutrien Agar ada 4
macam, yaitu bakteri berwarna kuning, hitam, putih, dan abu-abu. Sedangkan
bakteri dari gigi yang tumbuh di tanah ada 2 macam yaitu bakteri yang
berwarna merah dan kuning.
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui cara mengisolasi
bakteri.

13
DAFTAR PUSTAKA

Mokosuli, Y. S. 26 Oktober 2019. Sistematika Laporan Praktikum.


https://biologyysm.wordpress.com/2019/10/26/118/. Diakses pada 27 Oktober
2019.

Entjang Indan, dr. 2001. “Mikrobiologi & Parasitologi”, Citra Aditya Bakti :
Bandung

Pelczar. M.J., dan Chan, E. S. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. UI Press. Jakarta.

Anitamuina. 13 Februari 2013. Isolasi Bakteri.


https://anitamuina.wordpress.com/2013/02/13/isolasi-bakteri/. Diakses pada 04
November 2019

Anonym. 04 Mei 2017. laporan mikrobiologi ISOLASI DAN IDENTIFIKASI


BAKTERI Enterobacter PADA
FESES .http://faqihsugiman.blogspot.com/2017/05/laporan-mikrobiologi-isolasi-
dan.html. Diakses pada 04 November 2019

Dwidjoseputro, D. 1987. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan. Malang.

Volk & Wheeler. 1993. Mikrobiologi Dasar, Jilid 1, Edisi kelima. Erlangga.
Jakarta.
Tata, Jamilah. 20 April 2016. Laporan Praktikum ISOLASI
MIKROORGANISME. http://jamilahtata.blogspot.com/2016/04/laporan-
praktikum-isolasi-mikroorganisme.html. Diakses pada 09 November 2019
Anonym. Tanpa Tahun. Laporan Praktikum Mikrobiologi Materi Isolasi Mikroba.
http://www.kimia.clas.web.id/2014/11/laporan-praktikum-mikrobiologi-
isolasi.html. Diakses pada 09 November 2019

14

Anda mungkin juga menyukai