Anda di halaman 1dari 14

PEMURNIAN

(Laporan Praktikum Bakteriologi Pertanian)

MUHAMMAD REDHO
2210517210003
KELOMPOK 2

JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2023
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI.............................................................................................. i

DAFTAR TABEL...................................................................................... ii

PENDAHULUAN...................................................................................... 1

Latar Belakang................................................................................. 1
Tujuan.............................................................................................. 2

TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 3

BAHAN DAN METODE........................................................................... 6

Bahan dan Alat............................................................................... 6


Bahan.......................................................................................... 6
Alat............................................................................................. 6
Waktu dan Tempat.......................................................................... 6
Prosedur Kerja................................................................................ 6

HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................. 7

Hasil................................................................................................ 7
Pembahasan..................................................................................... 8

KESIMPULAN........................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 11
DAFTAR TABEL

Nomor

Halaman

1. Cara pemurnian................................................................................ 7

2. Hasil pengamatan pemurnian............................................................ 8


PENDAHULUAN

Latar Belakang

Mikrobiologi merupakan suatu cabang ilmu biologi yang mempelajari


tentang mikroorganisme dan interaksi dengan organisme lain. Mikroorganisme
terdapat disegala macam lingkungan sebagan bagian dari ekosistem alam.
Mikroorganisme dapat ditemukan dimana saja superti daerah kutub, daerah
tropikik, didalam air , tanah, dari udara dan lain lain (Putri, 2017).
Populasi mikroba di alam sangat besar dan kompleks. Beragam spesies
mikroba biasanya menghuni bagian - bagian di tubuh makhluk hidup. Pada
dasarnya pertumbuhan dan perkembangan suatu mikroba, diperlukan substrat
yang disebut sebagar media. Sebelum digunakan media harus dalam keadaan yang
steril ( Putri, 2017) .
Bakteri berasal dari bahasa latin bacterium, adalah kelompok raksasa dari
organisme hidup, berukuran sangat kecil (mikroskopik) dan kebanyakan
uniseluler (bersel tunggal), dengan struktur sel yang relatif sederhana tanpa
nucleus atau inti sel, cytoskeleton dan organel lain seperti mitokondria dan
kloroplas. Bakeri adalah yang paling berlimpah dari semua organisme
(Dwidjoseputro, 2003).
Bakteri memiliki beragam variasi bentuk, seperti coccus, basil dan spiral.
Bakteri dapat hidup soliter maupun berkoloni dan berkembang biak dengan cara
membelah diri. Bakteri memiliki habitat yang bervariasi, dari air, tanah, udara
hingga dalam tubuh hewan, misalnya dalam usus manusia. Bakeri ada yang dapat
hidup secara anaerob muri dan akan mati dengan adanya oksigen, ada yang
bersifat aerob dan memerlukan oksigen untuk metabolismenya dan ada yang
bersifar aerob fakultatif yaitu dapat hidup pada kondisi anaerob, tapi bila ada
oksigen, metabolismenya bersifat aerob (Betsy, 2005).
Adapun langkah untuk melakukan identifikasi suatu spesies
mikroorganisme yaitu dengan memisahkan spesies tersebut dari microorganism
lain, kemudian ditumbuhkan menjadi biakan murni. Untuk mendapatkan biakan
murni digunakan beberapa teknik biakan yaitu metode tuang, metode gores dan
metode sebar (Waluyo, 2009).
2

Teknik inokulasi merupakan suatu tindakan memindahkan bakteri dari


media yang lama kemedia yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi,
identifikasi biakan mikroorganisme sering kali memerlukan pemindahan ke
biakan dengan teknik aseptic untuk mempertahankan kemurrnian biakan selama
pemindahan berulang kali. Mikrooganisme dapat ditumbuhkan dalam biakan caor
atau padat. Kultur murni adalah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari
pembelahan satu sel tunggal. Artinya mikroba ditumbuhkembangkan dari bakteri
yang dihomogenkan dengan kata lain baktero di isolasi agar mendapatan biakan
murni yang ditumbuhkan (Putri, 2017).
Pemurnian (purification) bertujuan agar diperoleh biakan murni yang
diinginkan tanpa ada kontaminan dari mikroba lain. Pemilihan koloni mikroba
yang dimurnian berdasarkan perbedaan kenampakan morfologi koloni, baik dar
segi warna, elevasi, tekstur permukaan, garis-garis radial, lingkaran konsentris
maupun tetes esudat sehingga diperoleh isolate murni. Pemurnian isolate bakteri
dilakukan dengan cara memindahkan bakteri menggunakan metode garis yang
kemudian ditumbuhkan pada media NA (Adam, 2000).

Tujuan

Adapun tujuan pada praktikum kali ini adalah untuk mengetahui cara
pemurnian agar mendapatkan biakan murni.
TINJAUAN PUSTAKA

Mikroba yang ditemukan di suatu lingkungan ditemukan dalam populasi


campuran, sangat jarang sekali yang ditemukan sebagai satu spesies tunggal.
Penelitian mengenai mikroorganisme biasanya memerlukan teknik untuk
memisahkan populasi campuran pada permulaanya, atau biakan campuran.
menjadi spesies-spesies yang berbeda-beda sebagai biakan murni. Biakan murni
terdiri dari suatu populasi sel yang berasal dari satu sel induk. Hal lain yang perlu
diperhatikan adalah pemeliharaan kemurnian isolat selama penyimpanan, agar
produk atau metabolisme suatu mikroba termasuk bakteri tetap terjaga.
Pengetahuan akan nutrisi pertumbuhan akan membantu di dalam mengkultivasi,
mengisolasi dan mengidentifikasi mikroba, karena mikroba memiliki karakteristik
dan ciri yang berbeda-beda di dalam persyaratan pertumbuhannya (Prescott,
2003).
Suatu jenis koloni mikroba yang terpisah dari koloni campurannya akan
lebih mudah untuk diamati. Selain itu teknik untuk memisahkan dan mendapatkan
koloni tunggal serta pemeliharannya terdapat beberapa jenis. Teknik-teknik
tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan. Beberapa cara dapat dilakukan untuk
menentukan jumlah bakteri yang terdapat pada bahan pemeriksaan. Cara yang
paling sering digunakan adalah cara penghitungan koloni pada lempeng
pembiakan (plate count), atau juga dapat dilakukan penghitungan langsung secara
mikroskopis. Oleh karena itu, untuk mempelajari teknik isolasi, pemurnian
mikroba, serta keuntungan dan kelemahannya, maka praktikum Isolasi dan
pemurnian mikroba, teknik pemeliharaan kultur murni penting untuk dilakukan
(Burrows, 2004).
Pada dasarnya, biakan murni diperlukan dalam berbagai metode
mikrobiologis, antara lain digunakan dalam mengidentifikasi mikroba, untuk
mengamati ciri-ciri kultural, morfologi, fisiologi dan serologi yang dibutuhkan.
Mikroba berasal dari satu spesies sehingga akan diperoleh kultur murni atau
biakan murni. Kultur murni merupakan kultur yang sel-sel mikrobanya berasal
dari pembelahan satu sel yang bersifat tunggal. Isolasi juga dapat diartikan
sebagai pemisahan suatu hal dari hal lain atau usaha pengasingan (Pratiwi, 2008).
4

Pemisahan dan pemurnian merupakan suatu cara yang dilakukan untuk


memisahkan atau memurnikan suatu senyawa, atau kelompok senyawa yang
mempunyai susunan kimia yang berkaitan, dari suatu bahan. Dalam melakukan
pemisahan dan pemurnian, diperlukan pengetahuan dan keterampilan yang tinggi.
Pada teknik pemeliharaan bakteri, sangat perlu diperhatikan dalam masalah
pemenuhan nutrisi bagi bakteri dan mikroba lainnya, agar tumbuh dengan
optimal. Sehingga perlu dikemukakan medianya yang cocok untuk pertumbuhan
bakteri. Media tersebut disebut media agar, media yang memungkinkan suatu
bakteri tetap tumbuh dengan baik di koloni yang telah ada (Pratiwi, 2008).
Ada beberapa metode yang digunakan untuk mengisolasi biakan murni
pada mikroorganisme. Terdiri dari metode garis, metode ini lebih menguntungkan
dari sudut pandang ekonomi dan waktu, tetapi memerlukan keterampilan yang
tinggi. Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan koloni yang
terpisah.Metode selanjutnya ialah metode tebar. Dalam metode ini, setetes
inokulum dilakukan dalam sebuah media agar nutrien dalam cawan petri ini.
Kelas ini disebarkan dalam medium yang dapat digunakan mengisolasi untuk
menjamin penyebaran bakteri yang merata dengan baik. Adapun metode tuang
merupakan instalasi menggunakan media cair dengan cara pengenceran. Dasar
melakukan pengenceran adalah penurunan jumlah mikroorganisme sehingga pada
suatu saat hanya ditemukan satu sel pada wadah tersebut (Widyawati, 2009).
Inokulasi adalah tindakan pembinaan bakteri dari media lama ke media
baru. Adapun tahapan dilakukan sebelum melakukan inokulasi, yaitu menyiapkan
ruangan; ruangan inokulasi harus dalam keadaan bersih dan sederhana agar tidak
terjadi kontaminasi. Tahapan selanjutnya, ialah pemindahan dengan pipet; cara ini
dilakukan menggunakan media cair. Kemudian, memindahkan dengan kawat
inokulasi, yang mana ujung kawat inovasi berguna untuk mengambil sifat yang
ingin dipindahkan. Sebelum melakukan pembinaan, kawat ini dipijarkan terlebih
dahulu pada lampu bunsen (Widyawati, 2009).
Dalam teknik biakan murni tidak saja diperlukan bagaimana memperoleh
suatu biakan yang murni, tetapi juga bagaimana memelihara serta mencegah
5

pencemaran dari luar. Media untuk membiakkan bakteri haruslah steril sebelum
digunakan. Pencemaran terutama berasal dari udara yang mengandung banyak
mikroorganisme. Pemindahan biakan mikroba yang dibiakkan harus sangat hati-
hati dan mematuhi prosedur laboratorium agar tidak terjadi kontaminasi. Oleh
karena itu, diperlukan teknik-teknik dalam pembiakan mikroorganisme yang
disebut dengan teknik inokulasi biakan (Sulistinah, 2006).
BAHAN DAN METODE

Bahan dan Alat

Bahan

Adapun bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah isolat
bakteri, media NA, cling warp, alkohol dan kertas label.

Alat

Adapun alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah jarum ose,
cawan petri, gelas beaker 50 ml, lampu bunsen dan LAF (Laminar air flow).

Waktu dan Tempat

Pratikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, 12 Oktober 2023 pada pukul
16.20-18.00 WITA. Bertempat di Laboratorium Fitofatologi Jurusan Hama dan
Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat
Banjarbaru.

Prosedur Kerja

Adapun prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut :


Proses pemurnian bakteri
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Menomori koloni yang akan dimurnikan.
3. Membagi cawan petri menjadi 4 bagian.
4. Kemudian sterilkan jarum ose di atas lampu bunsen.
5. Ambil sedikit biakan menggunakan jarum ose kemudian pindahkan ke
dalam cawan petri yang berisi media NA lalu gores menggunakan metode
kuadran.
6. Setelah digores, bungkus cawan petri dengan cling warp.
7. Diinkubasi sampai koloni tumbuh.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Adapun hasil dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut:


Tabel 1. Cara pemurnian
No Gambar Keterangan
1. Menyiapkan alat dan bahan.

2. Menomori koloni yang akan


dimurnikan dan membagi cawan
petri menjadi 4 bagian.

3. Sterilkan jarum ose di atas lampu


bunsen.

4. Ambil sedikit biakan menggunakan


jarum ose kemudian pindahkan ke
dalam cawan petri yang berisi media
NA lalu gores.

5. Setelah digores, bungkus dengan


cling warp.
8

Tabel 1. Lanjutan
6. Diinkubasi sampai koloni tumbuh.

Tabel 2. Hasil pengamatan pemurnian


No Gambar Keterangan
1. Koloni bakteri berwarna putih,
bentuknya bergerigi dan koloninya
tumbuh.

Pembahasan

Adapun pembahasan pada praktikum kali ini adalah mengenai cara


pemurnian dan tujuan dilakukannya pemurnian dengan menggunakan
isolat bakteri hasil dari isolasi pada praktikum sebelumnya. Pemurnian
adalah proses memisahkan mikroorganisme untuk mendapatkan kultur
murni. Adapun tujuan dari pemurnian yaitu untuk mengidentifikasi jenis
bakteri yang telah diisolasi.
Bakteri berasal dari bahasa latin bacterium, adalah kelompok
raksasa dari organisme hidup, berukuran sangat kecil (mikroskopik) dan
kebanyakan uniseluler (bersel tunggal), dengan struktur sel yang relatif
sederhana tanpa nucleus atau inti sel, cytoskeleton, dan organel lain seperti
mitokondria dan kloroplas. Bakeri adalah yang paling berlimpah dari
semua organisme. (Dwidjoseputro, 2003).
Pemurnian merupakan cara untuk memisahkan atau memindahkan
mikroba tertentu dari lingkungannya, sehingga diperoleh kultur murni atau biakan
9

murni. Kultur murni ialah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan
dari satu sel tunggal (Suriawiria, 2015).
Adapun cara melakukan pemurnian yaitu hal terlebih dahulu dilakukan
adalah menomori koloni yang akan dimurnikan, lalu membagi cawan petri
menjadi 4 bagian, kemudian sterilkan jarum ose di atas lampu bunsen
sampai jarum ose pijar sampai kebagian tengahnya, ambil sedikit biakan
menggunakan jarum ose kemudian pindahkan ke dalam cawan petri yang
berisi media NA. lakukan pemindahan ini tetap dibelakang lampu bunsen
agar tetap steril. Lalu gores menggunakan metode kuadran, setelah
digores, bungkus cawan petri dengan cling warp, lalu diberi label setiap
kelompok dan diinkubasi sampai koloni tumbuh.
Metode gores kuadran adalah metode pemurnian bakteri yang dilakukan
dengan cara menggoreskan bakteri pada media agar dengan pola goresan zig-zag
pada empat kuadran yang berbeda. Tujuan dari metode ini adalah untuk
memperoleh koloni bakteri yang murni dan terpisah dari bakteri lain yang ada
pada sampel. Metode gores kuadran dilakukan dengan membagi cawan petri
menjadi empat kuadran yang diberi penomoran 1-4. Bakteri diambil dengan
menggunakan jarum ose gores, kemudian digoreskan pada kuadran pertama.
Jarum ose disterilkan, ujung dari penggoresan pertama kemudian diteruskan
dengan menariknya pada kuadran kedua dan digores kembali. Begitu seterusnya
hingga kuadran ke-4 (Saha, 2014).
Pada hasil pengamatan pemurnian bakteri dengan metode gores kuadran
yaitu koloni bakteri tumbuh, koloni bakteri berwarna putih dan bentuknya
bergerigi.
KESIMPULAN

Adapun kesimpulan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut :


1. Pemurnian adalah proses penting dalam isolasi bakteri, yang bertujuan untuk
memisahkan mikroorganisme dan mendapatkan kultur murni agar jenis bakteri
yang diisolasi dapat diidentifikasi.
2. Kultur murni adalah kultur di mana sel-sel mikroba berasal dari pembelahan
satu sel tunggal, yang diperoleh melalui proses pemurnian.
3. Metode pemurnian yang digunakan dalam pembahasan adalah metode gores
kuadran, yang melibatkan penggoresan bakteri pada media agar dengan pola
goresan zig-zag pada empat kuadran yang berbeda.
4. Hasil pemurnian bakteri dengan metode gores kuadran menghasilkan koloni
bakteri yang tumbuh. Koloni bakteri tersebut berwarna putih dan memiliki
bentuk yang bergerigi. Hal ini menunjukkan keberhasilan dalam memisahkan
bakteri murni dari kontaminan lain dalam sampel.
DAFTAR PUSTAKA

Betsy. 2005. Microbiology Demystified Jilid I. Me Graw-Hill Publisher. USA.

Burrows, W. 2004. Texbook of Microbiology. W.B Saunders Company.


Philadelphia.

Dwidjoseputro, D. 2003. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan. Jakarta.

Pratiwi, S. T . 2008. Mikrobiologi Farmasi. Erlangga. Jakarta.

Prescott, L. 2003. Microbiology 5 Edition. Mc Graw Hill. New York.

Putri, M. H., Sukini & Yodang. 2017. Mikrobiologi. Kementerian Kesehatan


Republik Indonesia. Jakarta.

Saha, A. 2014. Isolation and characterization of bacteria isolated from municipal


solid waste for production or industrial enzymes and waste degradation.
Journal Experimentation. 1(1), 1-8.

Sulistinah, N. 2006. Mikroba pentranformasi adiponitril di palembang. Jurnal


Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. 1-8.

Suriwirya 2015. Buku Pegangan Kuliah Patologi Klinik I Jilid I. Bagian Patologi
Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Semarang.

Waluyo, Lud . 2009. Mikrobiologi Lingkungan. UMM Press. Malang

Widyawati. 2009. Dasar-dasar Mikrobiologi. UI Press. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai