Anda di halaman 1dari 16

PEMURNIAN

(Laporan Praktikum Bakteriologi Pertanian)

NUR HALISAH
2210517320004
KELOMPOK 3

JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2023
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI................................................................................................ i

DAFTAR TABEL........................................................................................ ii

PENDAHULUAN....................................................................................... 1

Latar Belakang.................................................................................... 1
Tujuan................................................................................................. 2

TINJAUAN PUSTAKA............................................................................... 3

BAHAN DAN METODE............................................................................ 6

Bahan dan Alat................................................................................... 6


Bahan......................................................................................... 6
Alat............................................................................................ 6
Waktu dan Tempat.............................................................................. 6
Prosedur Kerja.................................................................................... 6

HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................... 7

Hasil.................................................................................................... 7
Pembahasan........................................................................................ 8

KESIMPULAN............................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 12
DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Cara pemurnian................................................................................ 7

2. Hasil pengamatan pemurnian........................................................... 8


PENDAHULUAN

Latar Belakang

Mikroorganisme atau mikroba adalah mikroorganisme yang berukuran


sangat kecil (biasanya kurang dari 1 mm) sehingga untuk mengamatinya
diperlukan alat bantuan. Mikroorganisme ada yang tersusun atas satu sel
(uniseluler) dan ada yang tersusun atas beberapa sel (multiseluler). Walaupun
mikroorganisme uniseluler hanya tersusun atas satu sel, mikroorgansime tersebut
menunjukkan semua karakteristik organ hidup, yaitu bermetabolisme,
bereproduksi, berdiferensiasi, melakukan pergerakan, dan berevolusi. Yang
termasuk golongan mikroorganisme adalah bakteri, fungi (kapang dan khamir),
Protozoa, alga, dan virus. Virus, bakteri, dan termasuk dalam golongan
prokariotik. Sementara itu, fungi, Protozoa, dan alga mikroskopis termasuk
golongan eukariotik (Suriawidia, 2006).
Mikroorganisme merupakan jasad renik yang tidak dapat dilihat dengan
mata telanjang, tetapi harus menggunakan mikroskop. Yang tergolong ke dalam
mikroorganisme adalah bakteri, jamur, ganggang, protozoa, dan virus.
Mikroorganisme terdapat dalam populasi yang besar dan beragam serta hampir
terdapat di mana-mana di alam ini. Mereka dapat berada di dalam air, udara,
tanah, ataupun di dalam tubuh makhluk hidup. Mikroorganisme terdapat paling
banyak di tempat yang mengandung nutrien serta kelembaban dan suhu yang
sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangbiakannya (Sembiring, 2005).
Bakteri berasal dari bahasa latin bacterium; jamak: bacteria adalah
kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini
termasuk ke dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil (mikroskopik).
Hal ini menyebabkan organisme ini sangat sulit untuk dideteksi, terutama sebelum
ditemukannya mikroskop. Dinding sel bakteri sangat tipis dan elastis ,terbentuk
dari peptidoglikan yang merupakan polimer unik yang hanya dimiliki oleh
golongan bakteri. Fungsinya dinding sel adalah- memberi bentuk sel, member
perlindungan dari lingkungan luar dan mengatur pertukaran zat-zat dari dan ke
dalam sel (Lukas, 2006).
2

Pemurnian merupakan kegiatan untuk mendapatkan koloni murni


mikroorganisme yang ditumbuhkan sebelumnya. Pemurnian dilakukan dengan
memindahkan sebagian koloni mikroorganisme ke dalam media pertumbuhan
yang baru, sehingga tujuan pemurnian adalah agar diperoleh biakan mumi yang
diinginkan tanpa ada kontaminan dari mikroba lain Pemilihan koloni mikroba
yang dimurnikan berdasarkan perbedaan kenampakan morfologi koloni, baik dari
segi warna, elevası, bentuk, dan tekstur permukaan. Pemurnian isolat bakteri
dapat dilakukan dengan menggunakan metode gores di mana penggoresan yang
sempurna akan menghasilkan kolom yang terpisah. Inokulum digoreskan di atas
media padat dengan menggunakan ose bulat (Anand, 2009).
Pada dasarnya sendiri biakan murni diperlukan dalam berbagai metode
mikrobiologis, antara lain digunakan dalam mengidentifikasi mikroba. Untuk
mengamati ciri-ciri kultural morfologi, fisiologi dan serologi dibutuhkan mikroba
yang berasal dari satu spesies , sehingga akan diperoleh kultur murni atau biakan
murni. Kultur murni sendiri merupakan kultur yang sel-sel mikrobanya berasal
dari pembelahan dari satu sel tunggal yang bersifat tunggal. Sering kali juga
isolasi diartikan sebagai pemisahan suatu hal dari hal lain atau usaha untuk
memencilkan manusia dari manusia lain; pengasingan; pemencilan;
pengucilan ,keadaan terpencilnya satu wilayah karena jauh dari hubungan lalu
lintas,penyekatan (pengham-batan atau penahanan) arus listrik oleh suatu bahan
sehingga arus itu tidak dapat mengalir, pemisahan satu kelom-pok ikan dari
kelompok ikan lain sehingga perkawinan antarkelompok dapat dihindari.
(Dwidjoseputro, 2005).

Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui cara


pemurnian agar mendapatkan biakan murni.
TINJAUAN PUSTAKA

Bakteri adalah salah satu contoh mikroorganisme yang penting dan


memiliki bentuk yang beragam. Pada umumnya bakteri berhubungan dengan
makanan. Adanyan bakteri dalam bahan pangan dapat mengakibatkan
pembusukan yang tidak diingunkan atau menimbulkan penyakit yang ditularkan
melalui makanan atau dapat melangsungkan fermentasi yang menguntungkan
(Buckle, 2017).
Bakteri memiliki beragam variasi bentuk, seperti coccus, basil, dan spiral.
Bakteri dapat hidup soliter maupun berkoloni dan berkembang biak dengan cara
membelah diri. Bakteri memiliki habitat yang bervariasi, dari air, tanah, udara
hingga dalam tubuh hewan, misalnya dalam usus manusia. Bakeri ada yang dapat
hidup secara anaerob muri dan akan mati dengan adanya oksigen, ada yang
bersifat aerob dan memerlukan oksigen untuk metabolismenya, dan ada yang
bersifar aerob fakultatif yaitu dapat hidup pada kondisi anaerob, tapi bila ada
oksigen, metabolismenya bersifat aerob (Betsy, 2005).
Suatu jenis koloni mikroba yang terpisah dari koloni campurannya akan
lebih mudah untuk diamati. Selain itu teknik untuk memisahkan dan mendapatkan
koloni tunggal serta pemeliharannya terdapat beberapa jenis. Teknik-teknik
tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan. Beberapa cara dapat dilakukan untuk
menentukan jumlah bakteri yang terdapat pada bahan pemeriksaan. Cara yang
paling sering digunakan adalah cara penghitungan koloni pada lempeng
pembiakan (plate count), atau juga dapat dilakukan penghitungan langsung secara
mikroskopis. Oleh karena itu, untuk mempelajari teknik isolasi, pemurnian
mikroba, serta keuntungan dan kelemahannya, maka praktikum Isolasi dan
pemurnian mikroba, teknik pemeliharaan kultur murni penting untuk dilakukan
(Burrows, 2004).
Media agar merupakan substrat yang sangat baik untuk memisahkan
campuran mikroorganisme sehingga masing-masing jenisnya menjadi terpisah-
pisah. Teknik yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme pada media
agar memungkinkannya tumbuh dengan agak berjauhan dari sesamanya, juga
memungkinkan setiap selnya berhimpun membentuk koloni, yaitu sekelompok
4

masa sel yang dapat dilihat dengan mata telanjang. Bahan yang dinokulasikan
pada medium disebut inokulum, dengan menginokulasi medium agar nutrien
(nutrient agar) dengan metode cawan gores atau media cawan tuang, sel-sel
mikroorganisme akan terpisah sendiri-sendiri. Setelah inkubasi, sel-sel mikroba
individu memperbanyak diri secara cepat sehingga dalam waktu 18 sampai 24 jam
terbentuklah masa sel yang dapat dilihat dan dinamakan koloni. Koloni dapat
terlihat oleh mata telanjang, Setiap koloni merupakan biakan murni satu macam
mikroorganisme (Pelezar, 2007).
Pemurnian (purification) bertujuan agar diperoleh biakan murni yang
diinginkan tanpa ada kontaminan dari mikroba lain. Pemilihan koloni mikroba
yang dimurnikan berdasarkan perbedaan kenampakan morfologi koloni, baik dari
segi warna, elevasi, tekstur permukaan, garis-garis radial, lingkaran konsentris
maupun tetes eksudat sehingga diperoleh isolat murni. Pemurnian isolat bakteri
dilakukan dengan cara memindahkan bakteri menggunakan metode garis yang
kemudian ditumbuhkan pada media NA, sedangkan pada pemurnian isolat fungi
menggunakan metode titik dalam proses pemindahan ke dalam media PDA
(Adam, 2000).
Pemurnian bertujuan agar diperoleh biakan murni yang diinginkan tanpa
ada kontaminan dari mikroba lain. Pemilihan koloni mikroba yang dimurnikan
didasarkan pada perbedaan kenampakan morfologi kooni (warna, tekstur
permukaan, garis radial, lingkaran konsentrasi, tetes eksudat) sehingga diperoleh
isolat murni. Pemurnian isolat bakteri dilakukan dengan cara memindahkan
bakteri menggunakan metode garis yang kemungkinan atau kemudian
ditumbuhkan pada media NA, sedangkan pada pemurnian isolat fungi
menggunakan metode titik dalam proses pemindahan ke dalam media PDA
(Adryan, 2017).
Pemurnian kultur bakteri kitinolitik menggunakan metode gores kuadran.
Hasil dari isolasi bakteri yang didapatkan kemudian dilakukan proses pemurnian
kultur bakteri untuk mendapatkan koloni isolat murni. Langkah pertama yang
dilakukan dalam proses pemurnian bakteri adalah memilih koloni-koloni yang
5

berbeda dari hasil isolasi bakteri. Koloni bakteri kemudian dinokulasikan pada
permukaan medium agar kitin menggunakan jarum ose steril dengan metode gores
kuadran untuk mendapatkan koloni yang terpisah. Setelah itu, dinkubasi pada
suhu 30°C selama 48 jam (Jawetz, 2008).
Identifikasi biakan mikroorganisme seringkali memerlukan pemindahan ke
biakan segar tanpa terjadi pencemaran. Pemindahan mikroorganisme ini dilakukan
dengan teknik aseptik untuk mempertahankan kemurnian biakan selama
pemindahan berulang kali. Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dalam biakan cair
atau padat. Kekeruhan dalam kaldu menunjukkan terjadinya pertumbuhan
mikroorganisme. Bila mikroorganisme menumpuk pada dasar tabung maka akan
membentuk sedimen, sedangkan pada permukaan kaldu pertumbuhannya
terlihat sebagai pelikel (Sulistinah, 2006).
Dalam teknik biakan murni tidak saja diperlukan bagaimana memperoleh
suatu biakan yang murmi, tetapi juga bagaimana memelihara serta mencegah
pencemaran dari luar. Media untuk membiakkan bakteri haruslah steril sebelum
digunakan. Pencemaran terutama berasal dari udara yang mengandung banyak
mikroorganisme. Pemindahan biakan mikroba yang dibiakkan harus sangat hati-
hati dan mematuhi prosedur laboratorium agar tidak terjadi kontaminasi. Oleh
karena itu, diperlukan teknik-teknik dalam pembiakan mikroorganisme yang
disebut dengan teknik inokulasi biakan (Sulistinah, 2006).
BAHAN DAN METODE

Bahan dan Alat

Bahan

Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah isolat
bakteri, media NA, cling wrap, alkohol, kertas label.

Alat

Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah jarum ose, cawan
petri, gelas beaker 50 ml, lampu bunsen, LAF (Laminar air flow).

Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksakan pada hari Kamis, 05 Oktober 2023. Bertempat di


Laboratorium Fitopatologi Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas
Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.

Prosedur Kerja

Adapun prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut:


Proses pemurnian bakteri
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Menomori koloni yang akan dimurnikan.
3. Membagi cawan petri menjadi 4 bagian.
4. Kemudian sterilkan jarum ose di atas lampu bunsen.
5. Ambil sedikit biakan menggunakan jarum ose kemudian pindahkan ke dalam
cawan petri yang berisi media NA lalu gores menggunakan metode kuadran.
6. Setelah digores, bungkus cawan petri dengan cling warp.
7. Diinkubasi sampai koloni tumbuh.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Adapun hasil dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut:


Tabel 1. Cara pemurnian
No. Gambar Keterangan
1. Menyiapkan alat dan bahan

2. Menomori koloni yang akan dimurnikan dan


membagi cawan petri menjadi 4 bagian.

3. Sterilkan jarum ose di atas lampu bunsen


hingga pijar.

4. Ambil sedikit biakan menggunakan jarum ose


kemudian pindahkan ke dalam cawan petri
yang berisi media NA lalu gores menggunakan
goresan kuadran.

5. Setelah digores lalu panas panaskan di atas


lampu bunsen dan bungkus dengan cling warp.
8

Tabel 1. Lanjutan
6. Diinkubasi dan dilakukan pengamatan sampai
koloni tumbuh.

Tabel 2. Hasil pengamatan pemurnian


No. Gambar Keterangan
1. Pada hasil pengamatan yang di dapatkan yaitu
koloni bakteri tumbuh tetapi tumbuhnya tidak
merata, koloni berwarna putih susu dan tidak
berlendir.

Pembahasan

Adapun pembahasan dari praktikum kali ini adalah membahas tentang


pemurnian tujuannya yaitu untuk mengetahui cara pemurnian agar mendapatkan
biakan murni. Pemurnian adalah kegiatan untuk mendapatakan koloni murni
mikroorganisme yang di tumbuhkan sebelumnya. Pemurnian dilakukan dengan
memindahkan sebagian koloni mikroorgannisme kedalam media pertumbuhan
sehingga didapatkan koloni murni yang di harapakan. Dari pratikum yang telah
dilakukan pada pemurnian isolat di dapat akanhasil seperti tabel diatas, dimana
pada biakan murni dengan mengunakan medium PDA berhasil karena pada
medium jelasnya suatu koloni bakteri dengan bentuk ada yang irregular dan
circular pada goresan zig-zag.selain bakteri jamur juga ditemukan pada medium
ini. Pemurnian bakteri dilakukan dengan cara pengoresan dengan jarum ose yang
di panaskan terlebih dahulu sampai warna merah bata dan didiamkan
sebentar hingga tidak panas lagi. Pada pengamatan terlihat adanya bakteri yang
9

tumbuh pada goresan yang telah terbentuk, bakteri ini berlendir dan berwarna
putih kekuning-kuningan sedangkan cendawan pada media di tandai dengan
menyebarkan hifa-hifa berwarna putih. (Darmadi, 2008).
Pemurnian biakan murni bertujuan untuk mendapatkan satu spesies dalam
satu tabung pemeliharaan kultur. Langkah-langkah pemurnian biakan mumi
adalah sebagai berikut, koloni dengan karakter morfologi tertentu (koloni tunggal)
dapat dipisahkan satu dengan lainnya dengan cara mengambilnya dengan jarum
ose (diusahakan koloni yang berjauhan). Kemudian digoreskan pada media
nutrient agar atau medium agar pemurnian yang lain. Pengambilan dengan jarum
ose dapat memisahkan koloni tunggal dengan yang lainnya (Suriawira, 2005).
Bakteri berasal dari bahasa latin bacterium, adalah kelompok raksasa dari
organisme hidup, berukuran sangat kecil (mikroskopik) dan kebanyakan
uniseluler (bersel tunggal), dengan struktur sel yang relatif sederhana tanpa
nucleus atau inti sel, cytoskeleton, dan organel lain seperti mitokondria dan
kloroplas. Bakeri adalah yang paling berlimpah dari semua organisme. Mereka
tersebar (berada dimana-mana) di tanah, air, dan sebagai simbiosis dari organisme
lain (Dwidjoseputro, 2003).
Metode gores kuadran adalah metode pemurnian bakteri yang dilakukan
dengan cara menggoreskan bakteri pada media agar dengan pola goresan zig-zag
pada empat kuadran yang berbeda. Tujuan dari metode ini adalah untuk
memperoleh koloni bakteri yang murni dan terpisah dari bakteri lain yang ada
pada sampel. Metode gores kuadran dilakukan dengan membagi cawan petri
menjadi empat kuadran yang diberi penomoran 1-4. Bakteri diambil dengan
menggunakan jarum ose gores, kemudian digoreskan pada kuadran pertama.
Jarum ose disterilkan, ujung dari penggoresan pertama kemudian diteruskan
dengan menariknya pada kuadran kedua dan digores kembali. Begitu seterusnya
hingga kuadran ke-4. Mikroba yang tumbuh terpisah di kuadran 4 diremajakan
pada media baru. Pemurnian isolat bakteri dilakukan dengan metode cawan gores
(streak plate) pada koloni bakteri yang menunjukkan morfologi dan warna yang
10

berbeda. Pemurnian dilakukan berulang dengan memisahkan koloni hingga


diperoleh kultur murni (Saha, 2014).
Adapun cara pemurnian yaitu menyiapkan alat dan bahan, menomori
koloni yang akan dimurnikan dan membagi cawan petri menjadi 4 bagian,
Sterilkan jarum ose di atas lampu bunsen hingga pijar. Kemudian mengambil
sedikit biakan menggunakan jarum ose kemudian pindahkan ke dalam cawan petri
yang berisi media NA lalu gores menggunakan goresan kuadran. Setelah digores
lalu panas panaskan di atas lampu bunsen dan bungkus dengan cling warp dan
diinkubasi sampai koloni tumbuh.
Pada hasil pengamatan pemurnian bakteri dengan metode gores kuadran
yang digoreskan dengan bentuk zig-zag yaitu koloni bakteri tumbuh tetapi
tumbuhnya tidak merata, koloni berwarna putih susu dan tidak berlendir.
Media kultur digunakan terutama untuk menumbuhkan bakteri (mikroba)
dalam bentuk padat, semi padat dan cair. Media tumbuh bakteri dapat dibagi
berdasarkan pembentukannya yaitu media sintetik (media yang diketahui
komposisinya) dan media kompleks. Media sintetik adalah media dimana semua
komponen penyusunnya adalah bahan kimia. Media kompleks adalah media yang
mengandung bahan-bahan kompleks seperti ekstrak daging sapi, ekstrak ragi
(Wahyuni, 2012).
Ada beberapa cara yang digunakan untuk bakteri, fungi, dan khamir
dengan metode garis, metode tuang, metode sebar, metode penuangan, serti
micromanipulator. Dua diantaranya yang paling sering banyak digunakan adalah
teknik cawan tuang dan cawan gores. Kedua metode ini didasarkan pada prinsip
yang sama yaitu mengencerkan organisme sedemikian rupa sehingga individu
species dapat dipisahkan (Pelezar, 2006).
KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut :


1. Pemurnian adalah kegiatan untuk mendapatakan koloni murni mikroorganisme
yang di tumbuhkan sebelumnya. Pemurnian dilakukan dengan memindahkan
sebagian koloni mikroorgannisme kedalam media pertumbuhan sehingga
didapatkan koloni murni yang di harapakan.
2. Metode gores kuadran adalah metode pemurnian bakteri yang dilakukan
dengan cara menggoreskan bakteri pada media agar dengan pola goresan zig-
zag pada empat kuadran yang berbeda. Tujuan dari metode ini adalah untuk
memperoleh koloni bakteri yang murni dan terpisah dari bakteri lain yang ada
pada sampel.
3. Hasil pengamatan pemurnian bakteri dengan metode gores kuadran yang
digoreskan dengan bentuk zig-zag yaitu koloni bakteri tumbuh tetapi
tumbuhnya tidak merata, koloni berwarna putih susu dan tidak berlendir.
DAFTAR PUSTAKA

Adam, M. 2000, Mikrobiologi Dasar. Erlangga. Jakarta.

Adriyan, A. 2017. Isolasi dan identifikasi mikroba tanah perdegradasi selulosa dan
pektin dari Rhizosfer Aquaria Malaccerisis. Buletin Tanah dan Lahan.
1(1). 58-64.

Anand, A. 2009. Isolation and characterization of bacteria from the gut of bombyx
mori that degrade cellulose, xylan, pectin and starch and their impact on
digestion. Journal of Insect Science. 10(107), 1-20.

Betsy. 2005. Microbiology Demystified Jilid I. Me Graw-Hill Publisher. USA.

Buckle. 2017. Mikrobiologi Terapan. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Burrows, W. 2004. Texbook of Microbiology. W.B Saunders Company.


Philadelphia.

Darmadi, 2008, infeksi nosokmial problematika dan pengendaliannya. 5. Jakarta,


salemba medika. Sukandar, E. Y., Andrajati, R., R., Sigit, J. I., Adnyana, I.
K., Setiadi, A. A. & Kusnandar, 2008, Iso farmakoterapi, 742, jakarta ,
ISFI.

Dwidjoseputro, D. 2003. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan. Jakarta.

Dwijoseputro, D. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan. Malang.

Jawetz, M. 2008. Mikrobiologi Kedokteran Edisi 23. Buku Kedokteran. Jakarta.

Lukas. 2006. Mikroba dan Bakteri. Erlangga. Surabaya.

Pelezar, J. 2006. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Universitas Indonesia. Jakarta.

Pelezar, J. 2007. Elements of Microbiology. Mc Graw Hill Book Company. New


York.

Saha, A. 2014. Isolation and characterization of bacteria isolated from municipal


solid waste for production or industrial enzymes and waste degradation.
Journal Experimentation. 1(1), 1-8.

Sembiring, M. 2005. Praktikum Mikrobiologi. FMIPA IKIP. Medan.

Sulistinah, N. 2006. Mikroba pentranformasi adiponitril di palembang. Jurnal


Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. 1-8.

Suriawidia, U. 2006. Mikrobiologi. Universitas Terbuka. Jakarta.


13

Suriawiria, U. 2005. Mikrobiologi Dasar. Papas Sinar Sinanti. Jakarta.

Wahyuni. 2012. Laporan Mikrobiologi Media Pertumbuhan Mikroba. Gajah


Mada University Press. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai