NUR HALISAH
2210517320004
KELOMPOK 3
Halaman
DAFTAR ISI................................................................................................ i
DAFTAR TABEL........................................................................................ ii
PENDAHULUAN....................................................................................... 1
Latar Belakang.................................................................................... 1
Tujuan................................................................................................. 2
TINJAUAN PUSTAKA............................................................................... 3
Hasil.................................................................................................... 7
Pembahasan........................................................................................ 8
KESIMPULAN............................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 12
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
1. Cara pemurnian................................................................................ 7
Latar Belakang
Tujuan
masa sel yang dapat dilihat dengan mata telanjang. Bahan yang dinokulasikan
pada medium disebut inokulum, dengan menginokulasi medium agar nutrien
(nutrient agar) dengan metode cawan gores atau media cawan tuang, sel-sel
mikroorganisme akan terpisah sendiri-sendiri. Setelah inkubasi, sel-sel mikroba
individu memperbanyak diri secara cepat sehingga dalam waktu 18 sampai 24 jam
terbentuklah masa sel yang dapat dilihat dan dinamakan koloni. Koloni dapat
terlihat oleh mata telanjang, Setiap koloni merupakan biakan murni satu macam
mikroorganisme (Pelezar, 2007).
Pemurnian (purification) bertujuan agar diperoleh biakan murni yang
diinginkan tanpa ada kontaminan dari mikroba lain. Pemilihan koloni mikroba
yang dimurnikan berdasarkan perbedaan kenampakan morfologi koloni, baik dari
segi warna, elevasi, tekstur permukaan, garis-garis radial, lingkaran konsentris
maupun tetes eksudat sehingga diperoleh isolat murni. Pemurnian isolat bakteri
dilakukan dengan cara memindahkan bakteri menggunakan metode garis yang
kemudian ditumbuhkan pada media NA, sedangkan pada pemurnian isolat fungi
menggunakan metode titik dalam proses pemindahan ke dalam media PDA
(Adam, 2000).
Pemurnian bertujuan agar diperoleh biakan murni yang diinginkan tanpa
ada kontaminan dari mikroba lain. Pemilihan koloni mikroba yang dimurnikan
didasarkan pada perbedaan kenampakan morfologi kooni (warna, tekstur
permukaan, garis radial, lingkaran konsentrasi, tetes eksudat) sehingga diperoleh
isolat murni. Pemurnian isolat bakteri dilakukan dengan cara memindahkan
bakteri menggunakan metode garis yang kemungkinan atau kemudian
ditumbuhkan pada media NA, sedangkan pada pemurnian isolat fungi
menggunakan metode titik dalam proses pemindahan ke dalam media PDA
(Adryan, 2017).
Pemurnian kultur bakteri kitinolitik menggunakan metode gores kuadran.
Hasil dari isolasi bakteri yang didapatkan kemudian dilakukan proses pemurnian
kultur bakteri untuk mendapatkan koloni isolat murni. Langkah pertama yang
dilakukan dalam proses pemurnian bakteri adalah memilih koloni-koloni yang
5
berbeda dari hasil isolasi bakteri. Koloni bakteri kemudian dinokulasikan pada
permukaan medium agar kitin menggunakan jarum ose steril dengan metode gores
kuadran untuk mendapatkan koloni yang terpisah. Setelah itu, dinkubasi pada
suhu 30°C selama 48 jam (Jawetz, 2008).
Identifikasi biakan mikroorganisme seringkali memerlukan pemindahan ke
biakan segar tanpa terjadi pencemaran. Pemindahan mikroorganisme ini dilakukan
dengan teknik aseptik untuk mempertahankan kemurnian biakan selama
pemindahan berulang kali. Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dalam biakan cair
atau padat. Kekeruhan dalam kaldu menunjukkan terjadinya pertumbuhan
mikroorganisme. Bila mikroorganisme menumpuk pada dasar tabung maka akan
membentuk sedimen, sedangkan pada permukaan kaldu pertumbuhannya
terlihat sebagai pelikel (Sulistinah, 2006).
Dalam teknik biakan murni tidak saja diperlukan bagaimana memperoleh
suatu biakan yang murmi, tetapi juga bagaimana memelihara serta mencegah
pencemaran dari luar. Media untuk membiakkan bakteri haruslah steril sebelum
digunakan. Pencemaran terutama berasal dari udara yang mengandung banyak
mikroorganisme. Pemindahan biakan mikroba yang dibiakkan harus sangat hati-
hati dan mematuhi prosedur laboratorium agar tidak terjadi kontaminasi. Oleh
karena itu, diperlukan teknik-teknik dalam pembiakan mikroorganisme yang
disebut dengan teknik inokulasi biakan (Sulistinah, 2006).
BAHAN DAN METODE
Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah isolat
bakteri, media NA, cling wrap, alkohol, kertas label.
Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah jarum ose, cawan
petri, gelas beaker 50 ml, lampu bunsen, LAF (Laminar air flow).
Prosedur Kerja
Hasil
Tabel 1. Lanjutan
6. Diinkubasi dan dilakukan pengamatan sampai
koloni tumbuh.
Pembahasan
tumbuh pada goresan yang telah terbentuk, bakteri ini berlendir dan berwarna
putih kekuning-kuningan sedangkan cendawan pada media di tandai dengan
menyebarkan hifa-hifa berwarna putih. (Darmadi, 2008).
Pemurnian biakan murni bertujuan untuk mendapatkan satu spesies dalam
satu tabung pemeliharaan kultur. Langkah-langkah pemurnian biakan mumi
adalah sebagai berikut, koloni dengan karakter morfologi tertentu (koloni tunggal)
dapat dipisahkan satu dengan lainnya dengan cara mengambilnya dengan jarum
ose (diusahakan koloni yang berjauhan). Kemudian digoreskan pada media
nutrient agar atau medium agar pemurnian yang lain. Pengambilan dengan jarum
ose dapat memisahkan koloni tunggal dengan yang lainnya (Suriawira, 2005).
Bakteri berasal dari bahasa latin bacterium, adalah kelompok raksasa dari
organisme hidup, berukuran sangat kecil (mikroskopik) dan kebanyakan
uniseluler (bersel tunggal), dengan struktur sel yang relatif sederhana tanpa
nucleus atau inti sel, cytoskeleton, dan organel lain seperti mitokondria dan
kloroplas. Bakeri adalah yang paling berlimpah dari semua organisme. Mereka
tersebar (berada dimana-mana) di tanah, air, dan sebagai simbiosis dari organisme
lain (Dwidjoseputro, 2003).
Metode gores kuadran adalah metode pemurnian bakteri yang dilakukan
dengan cara menggoreskan bakteri pada media agar dengan pola goresan zig-zag
pada empat kuadran yang berbeda. Tujuan dari metode ini adalah untuk
memperoleh koloni bakteri yang murni dan terpisah dari bakteri lain yang ada
pada sampel. Metode gores kuadran dilakukan dengan membagi cawan petri
menjadi empat kuadran yang diberi penomoran 1-4. Bakteri diambil dengan
menggunakan jarum ose gores, kemudian digoreskan pada kuadran pertama.
Jarum ose disterilkan, ujung dari penggoresan pertama kemudian diteruskan
dengan menariknya pada kuadran kedua dan digores kembali. Begitu seterusnya
hingga kuadran ke-4. Mikroba yang tumbuh terpisah di kuadran 4 diremajakan
pada media baru. Pemurnian isolat bakteri dilakukan dengan metode cawan gores
(streak plate) pada koloni bakteri yang menunjukkan morfologi dan warna yang
10
Adriyan, A. 2017. Isolasi dan identifikasi mikroba tanah perdegradasi selulosa dan
pektin dari Rhizosfer Aquaria Malaccerisis. Buletin Tanah dan Lahan.
1(1). 58-64.
Anand, A. 2009. Isolation and characterization of bacteria from the gut of bombyx
mori that degrade cellulose, xylan, pectin and starch and their impact on
digestion. Journal of Insect Science. 10(107), 1-20.