Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI DASAR
“Keanekaragaman Mikroorganisme (Bakteri)”

OLEH :

NAMA : TAUFIK NUR RAHMAN


NIM : DIF121038
KELAS : PTP - B
ASISTEN : MUH. ABDIL INSANI FARLI, S.P.

JURUSAN PROTEKSI TANAMAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2021
I . PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Mikroorganisme sangat erat kaitannya dengan kehidupan kita, ada

beberapa diantaranya bermanfaat dan ada pula yang merugikan. Mikroorganisme

terdapat dimana-mana didalam lingkungan kita, mereka ada pada tubuh kita, di

dalam tubuh kita dan di sekeliling kita, contohnya pada air.

Populasi mikroorganisme yang ada di alam sekitar kita ini sangatlah besar

dan cukup kompleks. Beratus spesies mikroba menguasai setiap bagian tubuh kita.

Mereka terdapat dalam jumlah yang cukup besar. Sebagai contoh, sekali kita

bersin dapat menebarkan beribu-ribu mikroorganisme. Alam di sekitar kita, baik

itu tanah, air, maupun udara juga dihuni oleh kumpulan mikroorganisme.

Penelitian yang layak mengenai mikroorganisme dalam berbagai habitat ini

memerlukan teknik untuk memisahkan populasi campuran yang rumit ini, atau

yang biasanya dikenal dengan istilah biakan campuran, menjadi spesies yang

berbeda-beda yang dikenal dengan istilah biakan murni. Biakan murni ini terdiri

dari satu populasi sel yang semuanya berasal dari satu sel induk.

Di alam, populasi mikroba merupakan populasi campuran dari berbagai

mikroorganisme atau disebut juga biakan campuran. Teknik biakan murni

digunakan untuk memisahkan berbagai macam bakteri tersebut. Untuk dapat

memperoleh biakan murni digunakan beberapa teknik biakan yaitu metode agar

tuang, metode sebar dan metode goresan.

Dalam keadaan sebenarnya (di alam bebas) boleh dikatakan tidak ada

bakteri yang hidup tersendiri dan terlepas dari spesies lainnya. Kerap kali bakteri
patogen kedapatan bersama-sama bakteri yang ada. Yang terakhir ini boleh

disebut penyerbu yang membonceng (secondary invaders). Mungkin juga bakteri

patogen yang membonceng. Untuk menentukan siapa pembonceng dan siapa yang

dibonceng diberikan pedoman, siapa yang kedapatan disitu lebih dulu, dan siapa

yang datang terkemudian.

Oleh karena itu percobaan pembuatan biakan murni dilakukan guna

menambah keterampilan dan pengetahuan mengenai cara pembuatan biakan

murni. Untuk memudahkan pemeriksaan perlulah diadakan pemiaraan, sehingga

sewaktu diperlukan bakteri selalu tersedia.

1.2. Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk melatih praktikan cara membuat

biakan murni dengan metode pengenceran dan metode gores.


II . TINJAUAN PUSTAKA

Proses masuknya mikroba ke dalam jaringan tanaman sedikitnya terjadi

melalui tiga cara, yaitu mencerna dinding sel, masuk melalui bagian yang terluka

dan menyerang melalui bukaan alami seperti stomata. Pektin merupakan salah

satu dari target pertama yang dicerna oleh serangan mikroba. Sumber inokula

patogen dapat berasal dari mikroba tanah atau jaringan sakit yang terletak pada

satu pohon maupun pohon tetangga, kemudian adanya spora yang disebarkan oleh

angin, air, atau serangga (Edhar. et al, 2017).

Jamur merang merupakan salah satu jamur yang paling banyak

dikonsumsi, sehingga kebutuhan jamur merang semakin meningkat. Namun untuk

memenuhi kebutuhan tersebut banyak mengalami kendala, salah satunya dalam

penyediaan bibit murni terkait dengan jenis dan konsentrasi media bibit murni.

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jenis dan konsentrasi media

pemuliaan murni yang memberikan pertumbuhan koloni miselium jamur tertinggi

(Lestari, 2018).

Pengamatan morfologi koloni bakteri dilakukan dengan pengamatan

morfologi koloni pada berbagai medium. Bakteri terlebih dahulu di inokulasi pada

medium Azotobacter Mannitol lempeng, tegak, miring dan cair. Pengamatan

morfologi koloni pada medium lempeng meliputi pengamatan pertumbuhan

koloni, permukaan koloni, bentuk koloni, elevasi dan tepi (Margin). Pengamatan

koloni bakteri pada medium tegak hanya berupa pengamatan bentuk pertumbuhan

koloni. Pada medium miring yang diamati adalah bentuk pertumbuhan koloni dan
bau. Pengamatan pada medium cair meliputi pengamatan pertumbuhan

permukaan, bau, kekeruhan dan endapan koloni bakteri (Yulitaasary. et al., 2017)

Dialam bebas tidak ada mikroba yang hidup tersendiri terlepas dari spesies

yang lain sering kali mikroba pathogen kedapatan secara bersama-sama dengan

mikroba saprobe (saprobakteri). Dalam teknik biakan murni tidak saja diperlukan

bagaimana memperoleh suatu biakan murni, tetapi juga bagaimana memelihara

serta mencegah pencernaan dari luar. Medium untuk membiakan mikroba

haruslah steril sebelum di gunakan pencermaran (kontaminasi) dari luar terutama

berasal dari udara yang mengandung banyak mikroorganisme. (Waluyo,2013).

Mikroorganisme di biakan di laboratorium yang terdiri dari bahan nutrient.

Biasanya pemilihan medium yang dipakai bergantung pada banyak faktor seperti

apa jenis mikroorganisme yang akan di tumbuhkan. Perbenihan untuk

peertumbuhan bakteri agar dapat tetap di pertahankan harus mengandung sema zat

makanan yang di perlukan oleh mikroorganisme tersebut. (Buckle, 2012)


III . METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Praktikum ini Bertempat di Laboratorium Proteksi Tanaman Fakultas

Pertanian, Universitas Halu Oleo pada hari kamis, tanggal 25 November 2021,

pukul 13.00 Wita Sampai selesai.

3.1. Bahan dan Alat

Bahan yang di gunakan pada praktikum ini adalah :Cawan petri berisi

Potato Dextore Agar(PDA), koloni yang akan di murnikan dan alkohol 70%.

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah : Lampu bunsen, jarum

ose, penebar/glas road, lamina air flow, dan cawan petri.

3.3. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum ini adalah :

3.3.1. Teknik Penggoresan Agar(strake plate method).

1. Menyiapkan agar lempengan.

2. Menggoyangkan tabung reaksi yang berisi suspensi biakan. Suspensi tidak

boleh membasahi kapas penutup.

3. Memijarkan jarum ose pada api bunsen hingga merah.

4. Mendinginkan jarum ose.

5. Membuka kapas penutup tabung dan panaskan mulut tabung, kapas penutup

tetap di pegang.

6. Dengan jarum ose yang dingin, ambillah 1 mata jarum ose suspensi bakteri.

7. Memaanaskan kembali mulut tabung dan tutup tabung dengan kapas penutup.
8. Menggores lempengan agar dengan jarum ose. Jarum ose jangan melukai

lempengan agar.

9. Memijarkan jarum ose sebelum di gunakan kembali.

10. Menginkubasi piringan pada posisi terlungkup, di dalam kantung plastik

selama 24 jam dengan temperatur 370C.

3.3.2. Teknik Agar Sebar

1. Menyiapkan Suspensi bakteri dari praktikum sebelumnya(Tabung 1).

2. Menyiapkan 7 buah microtube berisi 0,9 ml air steril.

3. Pipet 0,1 ml suspensi dari tabung 1 dan campurkan ke dalam tabung air steril

(Tabung 2)

4. Menggoyang dan memutar tabung sehingga tercampur dengan baik dan

lakukan pengenceran berseri hinggan Tabung 7.

5. Mencelupkan penyebar (glas road) ke dalam alkohol, lalu panaskan penyebar

hingga alkohol terbakar habis.

6. Mendinginkan penyebar sebelum di gunakan.

7. Pipet 0,1 ml cairan suspensi bakteri dari microtube 5, 6, dann 7 dengan mikro

pipet secara terpisah

8. Menuang suspensi bakteri dari masing - masing microtube dalam agar

lempengan dan sebar dengan menggunakan batang penyebar hingga rata dan

kering.

9. Menyimpan biakan ke dalam inkubator.

10. Mengamati perkembangan koloni yang terbentuk dan hitung jumlah koloni.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Hasil pada praktikum ini dapat dilihat pada table berikut ini :

Tabel 4.1 hasil biakan murni

NO Kode Isolat Jumlah koloni Populasi Bakteri

1 Ekstra garis padi 250 koloni 250x104 Cfu/ml


TSA 10-4
2 Extra garis padi 470 Koloni 470x106 Cfu/ml
PDA 10-6
3 Tanah 10-4 250 Koloni 250x104 Cfu/ml

4 Tanah 10-6 355 Koloni 355x106 Cfu/ml

4.2. Pembahasan

Prinsip biakan murni ialah memisahkan satu jenis (spesies) mikroba

(bakteri dan jamur) dengan mikroba lain yang berasal dari campuran bermacam-

macam mikroba. Pertumbuhan biakan murni adalah memisahkan satu jenis

spesies dengan spesies lainnya, hanya mengambil satu spesies saja. Teknik biakan

murni ini biasanya dengan media buatan, dengan membuat suatu media agar yang

diberi nutrisi dan protein sebagai makanan mikroba agar mikroba yang

ditumbuhkan tetap hidup.

Pengenceran bakteri dilakukan dengan mengabil 1 ml suspensi bakteri dari

botol pengencer dengan menggunakan pipet dan biarkan cairan mengalir ke atas

permukaan agar. Suspensi bakteri disebarkan dengan penyebar yang terbuat dari

gelas (glass rod). Pada teknik sterelisasi penyebar dilakukan dengan mencelupkan
kedalam alkohol dan kemudian dipanaskan sehingga alkohol terbakar habis.

Penyebar didinginkan dahulu sebelum digunakan untuk menyebarkan cairan

baakteri pada permukaan agar. Penyebaran cairan bakteri dilakukan dengan

memutar lempengan agar.

Hal yang paling penting dalam melakukan praktikum ini adalah menjaga

kesterilan alat dan bahan serta media agar yang telah dibuat. Hal ini bertujuan

agar media tersebut tidak terkontaminasi dengan faktor luar yang dapat

mengakibatkan terganggunya perkembangan dan pertumbuhan mikroorganisme

yang berada di dalam tanah. Faktor-faktor luar itu meliputi faktor dari abiotik

(temperatur, kelembaban, nilai perubahan osmotik, cahaya matahari, dan

penghancuran secara mekanik), faktor-faktor kimia (antiseptik dan desinfektan di

sekitar area praktikum) dan faktor biotik (kerja sama antar mikroorganisme).

Salah satu upaya untuk menjaga kesterilan objek praktikum, kita harus melakukan

penuangan media agar ke cawan petri di dekat lampu bunsen yang menyala.

Maksud daripada pelakuan ini adalah agar kesterilan objek terjaga oleh panas dari

bunsen yang menyala karena aktivitas mikroorganisme selalu dipengaruhi oleh

lingkungan.
V.PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum diatas dapat disimpulkan bahwa biakan

murni adalah memisahkan satu jenis spesies dengan spesies lainnya, hanya

mengambil satu spesies saja. Teknik biakan murni ini biasanya dengan media

buatan, dengan membuat suatu media agar yang diberi nutrisi, dan protein sebagai

makanan mikroba agar mikroba yang ditumbuhkan tetap hidup.

5.2.Saran

Pada praktikum kali ini asisten praktikan harus memperhatikan

keselamatan praktikannya saat berada didalam laboratorium untuk melakukan

praktikum agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.


DAFTAR PUSTAKA

Buckle. 2012 Mikrobiologi Terapan. Universitas Gajah Mada: Yogyakarta.


Edhar A. A., Widyastuti R Djajakirana G. 2017. Isolasi dan Identifikasi Mikroba
Tanah Pendegradasi Selulosa dan Pektin dari Rhizosfer Aquilaria
Malaccensis. Jurnal Bulletin Tanah dan Lahan IPB. 1 (1) : 58-64.
Lestari, A. 2018. Pertumbuhan mesilia cendawan merah. Jurnal agro. 5 (2), 114-
126.
Waluyo,lud 2013 Mikrobiologi Umum, UMM : Malang
Yulitaasary A. T., Aisyah I. N dan Mochammad I. 2017. Isolasi dan Identifikasi
Azotobacter dari Rhizosfer Tanaman Kopi (coffea canephora) yang
Terserang Nematoda Parasite Pratylenchus Coffeae. Jurnal saintifika.
19 (2) : 13-23.

Anda mungkin juga menyukai