Anda di halaman 1dari 12

.

LAPORAN PRAKTIKUM
PENGANTAR BAKTERIOLOGI TUMBUHAN
“Isolasi Bakteri Patogen”

Oleh :
NAMA : YOVIE NATANIEL
NIM : D1F121005
KELAS : PTP-A
ASISTEN : ANDI HIQMAWATI AF., S.P.

JURUSAN / PROGRAM STUDI PROTEKSI TANAMAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2022
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penyakit yang muncul dalam lingkungan budidaya dapat disebabkan karena

dua faktor yaitu penyakit infeksi dan penyakit non infeksi, penyakit infeksi

disebabkan karena mikroorganisme seperti cendawan, bakteri, dan virus. Bakteri

yang diperoleh diidentifikasi dengan memisahkan bakteri tersebut dari

mikroorganisme lainya. Bahan pencemar biologis biasanya disebabkan oleh

mikroorganisme yang merupakan buangan domestik, industri pengolahan, sampah

dan limbah peternakan. Pencemaran yang terjadi disebabkan oleh bakteri yang dapat

menyebabkan menurunnya kualitas perairan. Isolasi adalah salah satu cara untuk

memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari lingkungan, sehingga

diperoleh kultur murni atau biakkan murni. Kultur murni merupakan kultur yang sel-

sel mikrobanya berasal dari  pembelahan dari satu sel tunggal.

Beberapa cara yang dilakukan untuk mengisolasi mikrooraganism yaitu

goresan (streak plate), taburan/tuang (pour  plate), sebar (spread plate), pengenceran

(dilution plate) serta micromanipulator. Aplikasi dalam budidaya dapat dilakukan,

dengan cara isolasi dan identifikasi bakteri yang akan memudahkan membuat vaksin

untuk jenis  pathogen tertentu. Hal ini akan memudahakan apabila patogen dengan

jenis yang sama menyerang kembali, sehingga vaksin yang dibuat dapat digunakan

dan  patogen yang menyerang populasi ikan dapat dikendalikan. Perlu digunakan

teknik aseptik, dimana semua peralatan maupun media pertumbuhan yang akan

digunakan pada teknik ini harus dalam keadaan steril/aseptik Untuk mencegah
mikroorganisme luar yang tidak dikehendaki masuk ke dalam biakan murni. Biakan

murni adalah biakan yang hanya terdiri dari satu spesies tunggal.

Pengisolasian merupakan suatu cara untuk memisahkan atau

memindahkan mikroba tertentu dari lingkungannya, sehingga diperoleh

kultur murni. Manfaat dilakukannya kultur murni adalah untuk menelaah

atau mengidentifikasi mikroba, termasuk penelaahan ciri-ciri kultural,

morfologis, fisiologis, maupun serologis, yang m e m e r l u k a n s u a t u p o p u l a s i

yang terdiri dari satu macam mikroorganisme saja.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan Isolasi?

2. Apa yang dimaksud dengan patogen?

3. Apa saja teknik-teknik/cara pengisolasian?

1.3. Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui cara-cara mengisolasi patogen (bakteri) penyebab penyakit.

2. Mengetahui perbedaan dari pengenceran dan penggoresan agar.

3. Mengetahui jenis-jenis bakteri apa saja yang tumbuh pada medium biakan

patogen yang telah di isolasi.


II. TINJAUAN PUSTAKA

Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan

mikroba lain yang berasal dari campuranmbermacam-macam mikroba. Hal ini dapat

dilakukan dengan menumbuhkannya dalam media padat, sel-sel mikroba akan

membentuk koloni sel yang tetap pada tempatnya. Beberapa cara atau metode untuk

memperoleh biakan murni dari suatu biakan campuran. Dua diantaranya yang paling

sering digunakan adalah metode cawan gores dan metode cawan tuang. Yang

didasarkan pada prinsip pengenceran dengan maksud untuk memperoleh spesies

individu. Dengan anggapan bahwa setiap koloni dapat terpisah dari satu jenis sel

yang dapat diamati (Gabriela et al., 2017).

Untuk mempelajari kehidupan dan keragaman bakteri diperlukan suatu usaha

untuk mengembangbiakkan mikroorganisme bakteri dalam skala laboratorium.

Pengembangbiakan ini dilakukan dengan menumbuhkan bakteri dari sumber isolate

seperti tanah, lumpur, air, udara, dan limbah produksi dalam media yang

mengandung nutrisi, baik media umum maupun media selektif (Mikdarullah et al.,

2017).

Untuk mempelajari sifat-sifat dankarakteristik dari mikroba, maka masing-

masing mikroba harus dipisahkan dari satu dengan yang lainnya sehingga didapatkan

kultur atau biakan murni dari mikroba tersebut. Untuk mendapatkan isolat bakteri

dari suatu bahan yang mengandung campuran mikroba dapat dilakukan isolasi.

Bakteri yang telah diisolasi dengan menggunakan media TSA juga kemudian

diisolasi menggunakan media yang mengandung kitin (Hari et al., 2016).


Pada dasarnya sel tersebar homogen pada sampel setelah dilakukan

pengenceran berseri. Pengenceran digunakan karena untuk menumbuhkan koloni

bakteri pada media yang terbatas tidak mungkin dilakukan penghitungan bakteri yang

berjumlah puluhan ribu. Pengenceran ini dimaksudkan untuk mengurangi kepadatan

bakteri pada sampel (Ahmad et., 2015). Tidak semua data jumlah koloni pada setiap

pengenceran dapat dihitung karena jumlah koloninya kurang dari batas minimum

atau

lebih dari batas maksimum dalam standar perhitungan total plate count (Christy et

al., 2019).

Penanaman jaringan menurut Dian et al (2021) mengatakan bahwa

Keberadaan mikrob yang pertumbuhannya mendominasi eksplan menyebabkan

terjadinya

persaingan nutrisi di dalam media, membatasi ketersediaan oksigen, serta

meningkatkan kematian tanaman kultur. Desta et al (2021) menambahkan bahwa

penanaman jaringan merupakan suatu teknik mengisolasi bagian tanaman, baik

berupa organ, jaringan, sel ataupun protoplasma dan selanjutnya mengkultur bagian

tanaman tersebut pada media buatan dengan kondisi lingkungan yang steril dan

terkendali.

Proses identifikasi dilakukan dengan mengetahui karakteristik bakteri

yang tumbuh. Isolat yang digunakan dalam identifikasi ini adalah biakan murni.

Pengamatan morfologi koloni dilakukan secara makroskopis dan mikroskopis.

Secara makroskopis meliputi bentuk koloni bakteri, warna koloni, tepi koloni, dan
elevasi koloni. Secara mikroskopis diamati bentuk sel, susunan sel dengan

mikroskop pada perbesaran 1000x (Putri et al., 2018).

Pengamatan morfologi koloni bakteri dilakukan dengan pengamatan

morfologi koloni pada berbagai medium. Bakteri terlebih dahulu di inokulasi pada

medium Azotobacter Mannitol lempeng, tegak, miring dan cair. Pengamatan

morfologi koloni pada medium lempeng meliputi pengamatan pertumbuhan

koloni, permukaan koloni, bentuk koloni, elevasi, dan tepi (Margin). Pengamatan

koloni bakteri pada medium tegak hanya berupa pengamatan bentuk pertumbuhan

koloni. Pada medium miring yang diamati adalah bentuk pertumbuhan koloni dan

bau. Pengamatan pada medium cair meliputi pengamatan pertumbuhan

permukaan, bau, kekeruhan dan endapan koloni bakteri (Yulitaasary et al., 2017).
III. METODE PRAKTIKUM

3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Praktikum Pembuatan Medium Biakan di laksanakan di Laboratorium

Proteksi Tanaman, Unit Pendidikan, Fakultas Pertanian, Universitas Halu Oleo, pada

Hari Kamis, 20  Oktober 2022 Pukul 15.30 WITA sampai selesai.

3.2. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu hawar daun bakteri pada

tanaman padi dan singkong, tanah dari pohon pisang yang terkena penyakit darah,

tomat yang bergejala layu bakteri, media TSA aquades dan alkohol.

Alat yang digunakan yaitu aluminium foil, plastic wrap, timbangan digital,

vortex, tabung reaksi gelas ukur, pinset, cawan petri, jarum ose, lampu Bunsen,

cutter, pipet mikro, tissue, kamera handphone, dan alat tulis menulis.

3.3. Prosedur Praktikum

3.3.1. Penggoresan dari Ekstrak Jaringan Sakit

Mengambil sampel di bagian tanaman singkong yang terkena penyakit

hawar daun bakteri, bagian yang diambil yaitu antara tanaman yang terkena
penyakit dan yang sehat. Mencuci sampel tersebut hingga bersih, kemudian

melakukan sterilisasi permukaan daun tanaman yang sudah di potong-potong

dengan ukuran 1 cm x 1cm menggunakan gunting. Pensterilisasian dilakukan

menggunakan alkohol 70% dan aquades selama kurang lebih 3 menit menit.

Setelah itu, memasukkan potongan sampel yang sudah disterilisasi tadi ke dalam

mortar lalu menambahkan aquades steril 4-5 ml kemudian digerus hingga jaringan

tanaman hancur dan homogen. Pada media PDA memasukkan 100 µl cairan

jaringan tanaman yang telah digerus menggunakan jarum ose. Penggoresan

(Streaking) cairan pada media agar harus dibuat 4 arah dengan saling memotong.

Perlu di ingat bahwa kita harus selalu mensterilisasikan setiap alat yang digunakan

dalam penggoresan, Kemudian media diinkubasi selama 48 jam atau 2 hari

lamanya pada suhu ruang dan diamati pertumbuhan serta menghitung populasi

bakteri yang tumbuh.

3.3.2. Isolat dari Tanah

Menimbang tanah sebanyak 1 gram dan kemudian dimasukkan dengan 9

ml aquades yang steril ke dalam tabung reaksi sebanyak 1 ml, kemudian di

homogenkan menggunakan vortex, selanjutnya mengambil sebanyak 100 µl

kemudian siapkan 9 ml aquades steril dan masukkan tanah yang telah di suspense

tadi kedalam aquades tersebut. Setelah melakukan hal tersebut selanjutnya adalah

melakukan pengenceran berseri hingga 10-7, setelah melakukan pengenceran,

mengambil sampel sebanyak 1 ml dari suspensi pengenceran10-4 dan 10-7.

Kemudian menuang medium TSA kedalam cawan petri, setelah itu masukkan

sampel yang telah di suspense tadi pada media TSA dalam cawan petri dengan
cara menyebar menggunakan batang penyebar yang telah di sterilisasikan.

Kemudian sterilkan kembali cawan petri menggunakan lampu Bunsen, lilitkan

menggunakan plastik wrap kemudian inkubasikan selama 48 jam pada suhu

standar kemudian mengamati pertumbuhan dan menghitung koloni pada media

TSA tersebut.

3.3.3. Penanaman Jaringan Tanaman Sakit

Mencuci sampel yang akan digunakan hingga bersih, setelah itu

melakukan sterilisasi permukaan selama 3 menit. Selanjutnya mencacah sampel

diatas kaca preparate yang telah di sterilisasikan, mencacah tanaman hingga

tanaman tersebut mengeluarkan extract kemudian memberikan aquades beberapa

tetes. Selanjutnya ambil bagian yang telah di ekstract, masukan kedalam

microtube dan tutup. Selanjutnya siapkan cawan petri yang berisikan medium

TSA, Kemudian tuangkan sebanyak 1 ml extract tanaman tadi kedalam TSA

dengan terus memperhatikan sterilisasi pada alat yang digunakan saat melakukan

penggoresan. Selanjutnya lakukan penggoresan pada media TS yang telah di beri

extract. Setelah selesai, tutup cawan petri dan lekatkan dengan menggunakan

plastik wrap, kemudian inkubasikan selama 48 jam pada suhu standar kemudian

mengamati pertumbuhan dan menghitung koloni pada media TSA tersebut.


DAFTAR PUSTAKA

Andriani D, Hriansyah P. 2021. Identifikasi Jamur Kontaminan pada Berbagai


Eksplan Kultur Jaringan Anggrek Alam (Bromheadia finlaysoniana (Lind.)
Miq. Agro Bali : Agricultural Journa. 4(2):192-199.

Kadri A N, Gelgel K T P, Suarjana I G K. 2015. Perbedaan Cara Penyebaran


Suspensi terhadap Jumlah Bakteri pada Media Eosin Methylene Blue Agar.
Jurnal Indonesia Medicus Veterinus. 4(3):205-212.

Mikdarullah, Nugraha A. 2017. Teknik Isolasi Bakteri Proteolitik dari Sumber Air
Panas Ciwidey, Bandung. Jurnal Teknik Litkayasa Akuakultur. 15(1):11-14.

Purukan C, Siampa J P, Tallei T E. 2019. Enkapsulasi Bakteri Asam Laktat Hasil


Fermentasi Buah Salak (Salacca zalacca) Lokal Menggunakan Aginat dengan
Pewarna Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.). Jurnal Bios Logos.
10(2):93-98.

Pratiwi D R, Wening S, Nazri E, Yenni Y. 2021. Penggunaan Alkohol dan Sodium


Hipoklorit Sebagai Sterilan Tunggal untuk Sterilisasi Eksplan Kelapa Sawit.
Jurnal Pen. Kelapa Sawit. 29(1)1-10.

Putri A L O dan Kusdiyantini E. 2018. Isolasi dan identifikasi bakteri asam laktat
dari pangan fermentasi berbasis ikan (Inasua) yang diperjualbelikan di
Maluku-Indonesia. Jurnal Biologi Tropica. 1(2):6-12.

Sabbathini G C, Pujiyanto S, Wijanarka, Lisdiyanti P. 2017. Isolasi dan Identifikasi


Bakteri Genus Sphingomonas dari Daun Padi (Oryza Sativa) di Area
Persawahan Cibinong. Jurnal Biologi. 6(1):59-64.

Suprapto H, Sudarno, Tito I M. 2016. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Kitinolitik yang
Terdapat pada Cangkang Lobster Air Tawar (Cherax quadricarinatus). Jurnal
Ilmiah Perikanan dan Kelautan. 8(1):1-6.
Yulitaasary A T, Aisyah I N, Mochammad I. 2017. Isolasi dan Identifikasi
Azotobacter dari Rhizosfer Tanaman Kopi (coffea canephora) yang
Terserang Nematoda Parasite Pratylenchus Coffeae. Jurnal saintifika.
19(2):13-23.

LAMPIRAN

Gambar 1 : Proses isolasi bakteri patogen dari tanah melalui teknik penggoresan
Gambar 2 : Penggoresan dari ekstrak jaringan sakit

Gambar 3 : Proses pembuatan Penanaman Jaringan Tanaman Sakit

Anda mungkin juga menyukai