A. Latar Belakang
B. Tujuan
Tujuan praktikum kali ini adalah untuk mengetahui penyebab penyakit dengan
cara mengisolasi dan mengidentifikasi patogen yang menyebabkan penyakit pada
tumbuhan.
II. TELAAH PUSTAKA
Satu spesies tanaman dapat diserang oleh lebih dari satu macam patogen, untuk
mendiagnosis penyebab serangan dan jenis patogen apa yang menyerang tanaman
tersebut, maka Isolasi dan identifikasi penyebab penyakit merupakan dua metode
yang sangat penting untuk dilakukan. Isolasi patogen adalah proses pemisahan
mikroorganisme yang khusus dari populasi campuran yang terdapat dialam, dan
pembiakan (budidaya), pertumbuhan populasi mikroba di lingkukangan buatan
(media biakan), dalam kondisi laboratorium. Identifikasi adalah membandingkan
gejala yang ditemukan pada tumbuhan sakit dengan gejala-gejala yang ada dalam
buku yang memuat tentang gejala-gejala penyakit yang telah diketahui penyebabnya
(Suradji, 2002).
Jamur merupakan salah satu penyebab penyakit biotik yang menyerang
tumbuhan, jamur merupakan penyebab penyakit yang paling penting karena jenis
(spesies) jamur banyak yang bersifat patogen pada tumbuhan, jamur juga mampu
hidup pada berbagai kondisi tempat yang berbeda dan pada iklim yamg beragam.
Jamur merupakan salah satu jenis tumbuhan yang banyak dijumpai di alam bebas
terutama muncul pada waktu musim penghujan atau di tempat lembab lainnya.
Jamur memiliki badan buah yang makroskopik, memiliki filament, dan epigeal.
Jamur terdiri dari hifa yang membentuk miselium di dalam substrat tempat jamur itu
melekat. Biasanya, miselia terkubur di dalam tanah di sekitar akar pohon, dibawah
dedaunan dan batang kayu yang sudah mati dan lapuk, atau pada substrat lainnya
yang mengandung zat makanan untuk mendukung pertumbuhan jamur di alam
(Adedayo et al., 2010).
Pengisolasian kapang dapat dilakukan dengan menggunakan metode langsung
(direct inoculation). Seluruh bagian bagian tanaman dicuci di bawah air menglir
selama 10 menit. Selanjutnya akar dipisahkan dari bagian tanaman dengan
menggunakan gunting steril dan dipotong sepanjang kruang lebih 1 cm. Potongan-
potongan akar selanjutnya disterilkan secara bertahap dengan cara direndam dalam
larutan etanol 75% selama 1 menit, kemudian direndam kembali dalam larutan
sodium hipoklorit 5,3% selama 5 menit (Park, 2003).
Beberapaa tanaman yang terserang patogen dapat bertahan hidup dan
menghasilkan buah. Umumnya tanaman bertahan terhadap serangan patogen karena
kombinasi dua penghalang yaitu : (1) sifat struktur yang bertindak sebagai
penghalang fisik yang menghambat masuknya dan atau berkembangnya patogen
dalam tanah, dan (2) adanya reaksi biokimia dalam sel dan jaringan tanaman yang
menghasilkan senyawa racun yang akan meracuni patogen atau menimbulkan
kondisi yang menghambat pertumbuhan patogen dalam tanah. Kombinasi sifat
struktural dan reaksi biokimia yang menghasilkan pertahanan yang ternyata berbeda
untuk setiap sistem inang patogen. Walaupun dalam inang dan patogen yang sama,
ternyata kombinasi dapat berbeda tergantung pada umur tanaman, kondisi nutrisi
tanaman, dan kondisi cuaca saat itu.
Ada bermacam-macam metode isolasi yang dapat digunakan. Macam-macam
metode. Isolasi tersebut antara lain:
1. Isolasi tunggal merupakan metode isolasi dengan cara meneteskan bahan yang
mengandung mikroorganisme pada suatu kaca penutup dengan menggunakan
mikropipet, yang kemudian diteliti dibawah obyektif mikroskop.
2. Isolasi gores merupakan metode isolasi dengan cara menggeser atau
menggoreskan ujung jarum ose yang telah mengandung mikroorganisme
dengan hati-hati di atas permukaan agar secara zig zag yang dimulai dari dasar
tabung menuju ke bagian atas tabung.
3. Isolasi tebar merupakan metode isolasi dengan cara menebarkan bahan yang
mengandung mikroorganisme pada permukaan atas tabung.
4. Isolasi tuang merupakan metode isolasi dengan cara mengambil sedikit sampel
5. Campuran bakteri yang telah diencerkan dan sampel tersebut kemudian
disebarkan didalam suatu medium dari kaldu dan gelatin encer
(Dwidjoseputro, 2003).
Metode sebar adalah teknik dalam menumbuhkan mikroorganisme di
dalammedia agar dengan cara menuangkan stok kultur murni atau menghapuskannya
diatas media agar yang telah memadat. Bedanya dengan metode tuang
adalah pencampuran stok kultur bakteri dilakukan setelah media agar memadat,
sedangkan metode tuang kultur dicampurkan ketika media masih cair (belum
memadat). Kelebihan metode sebar adalah mikroorganisme yang tumbuh dapat
tersebar meratapada media agar, dan metode ini digunakan untuk isolasi mikroba
yang bersifat aerob. Kekurangan metode ini adalah tidak cocok digunakan untuk
isolasi mikroba yang bersifat anaerob (Sadiqul, 2010).
III. MATERI DAN METODE
A. Materi
Alat yang digunakan dalam praktikum isolasi dan identifikasi patogen adalah
Laminan Air Flow (LAF), cawan petri, pipet tetes, kertas saring, mikroskop, tabung
reaksi, jarum ose, skalpel, tissue, wrapper, sprayer, dan bunsen.
Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah media PDA (Potato
Dextrose Agar), alkohol 70%, akuades, dan sampel tanaman berpenyakit.
B. Metode
1. Isolasi Jamur
Tanamansehat Tanamansakit
Inkubasi 5 x 24 jam
Inkubasi 7 x 24 jam
Isolat
Media PDA baru
Diambil 1 plug
3. Identifikasi
Ditetesiakuades
Diambil 1 ose
Fiksasi
A. Hasil
Pengamatan Kelompok
Koloni 1 2 3 4 5 6
Warna Putih Putih Hitam Putih Putih Hijau
Tepi Rata Rata Rata Rata Bergerigi Bergerigi
Tekstur Halus Halus Halus Halus Halus Halus
Pola
Konsentris Konsentris Radial Konsentris Radial Konsentris
penyebaran
A. Kesimpulan
B. Saran
Alexpoulos, C. J., Mims, C. W., and Blackwell. 1996. Introductory Mycology. John
Willey and Sons Inc., New York.
Herliyana, E N. 2009. Identifikasi Jamur Mold dan Blue Stain Pada Rotan. Jurnal
Ilmu dan Teknologi Hasil Hutan, 2(1): 21-26
Soni, Ahmad. 2010. Skripsi: Isolasi Dan Pemurnian Mikroba, Teknik Pemeliharaan
Kultur Murni Dan Perhitungan Angka Lempeng Total (Total Plate
Count =Tpc). Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Brawijaya, Malang.