Sisi Mikroba
Oleh
Jupriadi (1810421010)
Pendahuluan
Hubungan kekerabatan didapatkan dengan dua jalan, yaitu menggunakan metode fenetik dan
filogenetik atau kladistik. Dalam metode fenetik hasil analisis hubungan kekerabatan dapat
divisualisasikan dengan suatu dendrogram yang disebut fenogram, sedangkan dalam metode
kladistik memiliki dendrogram yang disebut kladogram
(Tjitrosoepomo, 2009)
Pendekatan dalam klasifikasi Mikroba
Tabel 1. Strain bakteri hasil isolasi dari sampel darah pasien gejala klinis demam tifoid asal Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah.
Sebelum berkembangnya teknik biologi molekuler, mikrobia dikarakterisasi berdasarkan sifat morfologi, fisiologi, dan
koloninya. Biotyping, serotyping, bacteriocin typing, phage typing, pola kerentanan terhadap anti mikrobia, dan metode
berbasis protein lainnya merupakan contoh metode fenotipik yang umumnya digunakan (Fakruddin, 2013).
1. Analisis Sidik Jari Menggunakan rep-PCR
Teknik ini secara khusus menggunakan metode sistematis dalam menghasilkan serangkaian fragmen dari
DNA kromosom organisme.
Rep-PCR pertama kali diperkenalkan oleh Versalovic et al. (1991) dan menghasilkan sidik jari DNA yang
terdiri atas multipel amplikon DNA dengan ukuran berbeda-beda. Amplikon ini mengandung segmen
kromosom DNA yang bersifat unik yang berada diantara sekuen repetitif, dimana sekuen repetitif tersebut
menjadi target penempelan primer (tabel 1) dengan sekuen repetitif (Versalovic et al., 1999)
Contoh Profil REP-PCR serta dendrogramnya
2. Identifikasi Bakteri dengan sekuen 16S rDNA dan gen gyrB.
Penggunyang menunjukkan bahwa hubungan filogenetik bakteri, termasuk semua bentuk kehidupan,
dapat ditentukan dengan membandingkan suatu bagian kode genetik yang bersifat stabil.aan gen 16S
rRNA yang luas untuk identifikasi dan taksonomi digagas oleh Woese et al. (1980)
Gen gyrB menyandi subunit B protein DNA girase, DNA topoisomerase tipe II, yang berperan penting dalam
replikasi DNA dan terdistribusi secara universal di antara spesies bakteri. ekuen gen gyrB telah banyak
digunakan untuk identifikasi spesies bakteri, seperti spesies Campylobacter (Gunther et al., 2011),
kelompok Bacillus subtilis (Wang et al., 2007), kelompok Bacillus cereus (La duc et al., 2011), dan
spesies Pandorea (Coenye & LiPuma., 2002).
Contoh Artikel
Gambar 1. Pohon filogenetik.
THANKS