Mikroba
KULIAH-2
Diversitas/Keanekaragaman Mikroba
merupakan hasil evolusi yg terjadi selama hampir 4 miliar tahun .
Keanekaragam dapat dilihat dari filogeni, morfologi (bentuk) termasuk
ukuran sel, fisiologi, motilitas, mekanisme pembelahan sel, patogenisitas,
perkembangan biologi dan adaptasi terhadap lingkungannya.
Metabolic diversity (Keanekaragaman metabolik)
Semua sel membutuhkan energi untuk melakukan metabolisme dalam
kehidupannya. Energi berasal dari bahan kimia organik, anorganik dan cahaya.
Keanekaragaman metabolik tersebut yaitu :
Chemoorganotrophs: organisme yang memperoleh elektron dari senyawa
organik.
Energi diperoleh dari oksidasi senyawa yang disimpan dalam sel yang memiliki
ikatan energi dg senyawa ATP. Beberapa organisme mendapatkan energi dari
senyawa organik dengan adanya oksigen (aerob) dan tanpa adanya oksigen
(anaerob).
Chemolithotrophs/kemolitotrof
Banyak prokariota yang bisa memanfaatkan energi dari oksidari
senyawa anorganik yaitu H2O, hidrogen sulfida, amonia dan Fe2+.
Phototrophs
Phototrophs merupakan organisme yang melakukan fotosintesis
untuk memperoleh energy, adanya pigmen untuk mengubah cahaya
menjadi energi.
Pada prokariota, phototrophs memiliki dua bentuk fotosintesis yaitu :
- fotosintesis oksigenik: Oksigen diproduksi (O2), contohnya
cyanobacteria dan alga
- fotosintesis anoksigenik: tidak menghasilkan O2, contohnya pada
bakteri ungu dan hijau serta heliobakteria
Heterotrof dan Autotrof
Heterotrof membutuhkan senyawa organik sebagai
sumber karbonnya sedangkan autotrof menggunakan
karbondioksida sebagai sumber karbonnya.
• Bakteri Gram-Positif
Contoh: Clostridium, Streptomyces (bakteri pembentuk spora), bakteri asam laktat, bakteri
pada produk susu termasuk Lactobacilus dan Streptococcus dan mikoplasma yg tidak
berdinding sel.
• Cyanobacteria
Cyanobacteria merupakan fotorotrf oksigenik yg pertama berevolusi di bumi
Kemudian diikuti hewan dan tumbuhan ketika bumi sudah memiliki lingkungan yg memiliki
banyak oksigen. Sel dari cyanobacteria bergabung membentuk filamen.
Bentuk morfologi cyanobacteria yaitu uniselular, kolonial, dan heterosistik.
(a)
(b)
Figure 2.21 Gram-positive bacteria. (a) The rod-shaped endospore forming bacterium Bacillus.
Note the presence of endospores (bright refractile structures) inside the cells. Endospores are
extremely resistant to heat, chemicals, and radiation. Cells are about 1.6 µm in diameter.
(b) Streptococcus, a spherical cell that forms cell chains. Streptococci are widespread in dairy
products, and some are potent pathogens. Cells are about 0.8 µ m in diameter.
(a) Oscillatoria (b) Spirulina.
Figure 2.22 Filamentous Cyanobacteria. (a) Oscillatoria, (b) Spirulina. Cells of both
organisms are about 10 µ m wide. Cyanobacteria are oxygenic phototrophs.
Filum Utama Bakteri
• Beberapa filum Bakteri mempunyai morfologi yang unik. Contohnya Planctomyces
berbentuk roset Spirochetes berbentuk heliks.
• Dua filum utama Bakteri lainnya bersifat fototrofik seperti bakteri hijau sulfur dan
bakteri hijau nonsulfur (Chloroflexus grup). Kedua spesies ini mengandung pigmen
fotosintesis.
• Filum utama Bakteri lainnya yaitu Chlamydiae dan kelompok Deinococcus-Thermus.
• Filum Chlamydiae patogen pd manusia karena merupakan parasit intraseluler yang
bisa hidup di dalam sel organisme tingkat tinggi.
• Beberapa bakteri patogen lainnya (misalnya, Rickettsia,dan Mycobacterium gram
positif). Deinococcus radiodurans adalah spesies utama di grup ini. Organisme ini
dapat bertahan dalam dosis radiasi tinggi (dosis yang dpt membunuh manusia ).
Figure 2.23 The morphologically unusual Figure 2.24 Spirochetes. Scanning
stalked bacterium Planctomyces. Shown are several electron micrograph of a cell of
cells attached by their stalks to form a rosette. Cells Spirochaeta zuelzerae. The cell is about 0.3 µ m
are about 1.4 µ m wide. wide and tightly coiled.
(a) Chlorobium (b)Chloroflexus
• Mikroorganisme
Eukariyotik
berhubungan dg
struktur sel dan sejarah
filogenetik.
• Filogeni pada
eukaryotik berdasarkan
pada urutan RNA-
ribosom
Pohon Filogeni
Keragaman Mikroba Eukaryota
Kelompok utama mikroba eukriyota:
1. Protista (alga dan protozoa)
2. Jamur
3. Jamur lendir
Alga
Beberapa Protista seperti Alga bersifat fototropik
Alga mengandung kloroplas dan mampu hidup di tempat-tempat yg rendah
kandungan mineral, rendah kandungan air, dan rendah cahayanya.
Alga bisa hidup di tanah dan di air yang merupakan produsen utama di
alam. Contohnya: Volvox pada setiap bolanya mengandung klorofil.
Jamur
• tidak memiliki klorofil.
• Sebagian ada yang uniseluler seperti ragi dan ada yang
mempunyai hifa.
• Jamur adalah agen utama dekomposisi di alam dan
mendaur ulang sebagian besar bahan organik di tanah
serta ekosistem lainnya.
Tahun 1978, Carl R. Woese mengusulkan untuk mengangkat tiga jenis sel ke
tingkat di atas kingdom, yang disebut domain.
Organisme diklasifikasikan menurut jenis sel dalam tiga sistem domain
perbedaan rRNA, berbeda dalam struktur lipid membran, molekul RNA transfer,
dan kepekaan terhadap antibiotik.
Domain Eukarya ------ Hewan, tumbuhan, jamur, dan protist.
Domain Bakteri ----- prokariota patogen & nonpatogenik yang ditemukan di
tanah dan air.
Domain Archaea ----- prokariota yang tidak memiliki peptidoglikan di dinding
selnya (hidup di lingkungan yang ekstrim).
Archaea mencakup tiga kelompok utama:
1. Metanogen, anaerob yang menghasilkan metana
(CH) dari karbon dioksida dan hidrogen.
2. Halofil ekstrim, yang membutuhkan konsentrasi
garam tinggi untuk bertahan hidup.
3. Hyperthermophiles, yang biasanya tumbuh di
tempat di lingkungan yang sangat panas
The Three-Domain System
4. Serologi
• Serologi adalah ilmu yang mempelajari respons serum dan imun.
• Uji serologis melibatkan reaksi mikroorganisme dg antibodi
spesifik yg berguna untuk menentukan identitas galur dan spesies
serta hubungan antar organisme.
• Contoh tes serologi adalah ELISA dan Westers Blotting.
5. Phage Typing
• Phage typing adalah tes untuk menentukan fag mana yang
rentan terhadap bakteri sangat terspesialisasi karena
biasanya hanya menginfeksi anggota spesies tertentu, atau
bahkan strain tertentu dalam suatu spesies.
6. Fatty Acid Profile
• Bakteri mensintesis berbagai macam asam lemak, dan secara
umum, asam lemak ini konstan untuk spesies tertentu.
• Fatty acid profile dapat digunakan untuk mengidentifikasi
beberapa organisme.
7. Flow Citometry
• Flow cytometry digunakan untuk mengidentifikasi bakteri dalam
sampel tanpa membiakkan bakteri.
• Identifikasi dapat berupa mengukur karakteristik fisik dan
kimiawi sel.
8. DNA Base Composition
Presentase pasangan basa Guanin dan Citosin dalam asam nukleat sel bisa
digunakan dalam klasifikasi organisme.
9. DNA Fingerprint
Jumlah dan ukuran fragmen DNA atau sidik jari DNA diproduksi oleh enzim
retriksi yang digunakan untuk menentukan kesamaan genetik.
11. Hibridasi Asam Nukleat yaitu untaian tunggal DNA dan RNA dari suatu
organisme yg berikatan dG hidrogen membentuk molekul untai ganda.
Contoh teknik Hibridasi Asam Nukleat adalah Southern blotting, DNA
chipsdan FISH (Fuoreschent In Situ Hybridization).