Anda di halaman 1dari 8

ASPEK SARAF PENGLIHATAN

KELOMPOK 5
1. MAULIDIA RINTAN ADISA (19620001)
2. ANGGIE EKA WINARDI (19620042)
3. ANISA SAFARI PUTRI (19620045)
4. GUNAWAN ALIYANSYAH (19620081)
5. DELLA AYU NILIANDARI (19620091)
PENGERTIAN SARAF OPTIK

Saraf optikus adalah kumpulan jutaan serat saraf yang membawa pesan
visual dari retina ke otak. Dengan adanya saraf optikus ini, maka
rangsangan berupa cahaya bisa di interpretasikan di otak melalui saraf
optikus

Saraf optikus mengubah cahaya menjadi stuktur kimia/listrik agar bisa


dihantarkan ke sistem saraf pusat (otak).
PEMBEDAAN WARNA

Suatu uji mendasar terhadap setiap teori aspek saraf penglihatan adalah
penjelasan tentang pembedaan warna.

Penginderaan terhadap warna adalah suatu fungsi yang rumit terhadap


gelombang cahaya yang mencapai mata.

Akan tetapi, apabila sebuah bintik cahaya yang besar dengan panjang
gelombang yang sama dijatuhkan di mata, maka dapat diidentifikasikan
sebagai sebuah warna tunggal. Cahaya seperti itu terdiri dari sebuah pita
panjang gelombang yang sangat sempit, disebut cahaya monokromatik
TANGGAPAN SARAF TERPISAH

Percobaan pertama yang dilakukan oleh Hardline dkk telah


merekam impuls yang berasal dari saraf optik. Tiap reseptor
ini dihubungkan dengan satu serat saraf. Apabila saraf ini
disayat sehingga hanya tinggal satu serat yang masih
berhubungan, maka di tempat gelap dapat diamati adanya
laju kedipan alami yang lambat.

Percobaan kedua yang dilakukan Hardline dkk melibatkan


mata vertebrata, eksperimen ini lebih sukar dilaksanakan
namun hasilnya membantu pemikiran tiap orang yang
bekerja dalam bidang penglihatan. Pada eksperimen ini, mata
vertebrata dipisahkan dengan saraf optiknya. Saraf itu
disayat sehingga hanya tinggal seutas saraf yang tertinggal
Pada perangsangan dengan cahaya beberapa serat saraf meningkat
laju kedipannya, hal ini dikatakan bahwa serat saraf dalam keadaan
on, sedang yang menurun laju kedipannya serat saraf dalam keadaan
off.

Metode lain untuk memperoleh data elektrofisiologis adalah melepas


kornea, lensa, dan viteous humor sebuah mata. Elektrode-elektrode
ditempelkan pada permukaan retina sehingga terjadi tanggapan yang
berasal dari sebuah serat saraf tunggal.

Serat dominator menghasilkan kurva ambang fotopik normal


sedangkan serat modulator mempunyai spektra lebih tajam dan lebih
selektif. Ternyata dominator dapat menunjukkan intensitas
rangsangan cahaya dengan frekuensi pelecutannya. Modulator dengan
bermacam-macam kepekaan pada bagian-bagian spektrumnya
memberikan informasi tentang susunan spektrumnya.
TANGGAPAN SARAF TERKOORDINASI

A. PENAJAMAN SARAF
Penajaman dalam retina diperagakan langsung dalam eksperimen
Hardline dkk dengan menggunakan mata limulus. Serat-serat saraf
dari omatidia menembus suatu pleksus yang kompleks. Pleksus ini
terdiri dari bermacam-macam serat saraf yang merupakan sinaps
yang saling berhubungan.

B. PITA-PITA MACH
Jika sehelai kertas putih disinari secara merata maka kertas itu akan
tampak terang yang merata. Demikian juga jika cahaya benar-benar
disingkirkan kertas itu akan tampak hitam atau abu-abu. Jika cahaya
itu sebagian ditutupi, maka kan terjadi tiga macam daerah iluminasi.
Daerah pertama akan tampak putih, daerah kedua akan tampak abu-
abu gelap, dan daerah ketiga akan menjadi daerah peralihan. Akan
tetapi pengamatan manusia menyebutkan suau daerah transisi
dengan dua buah pita atau garis tambahan yang satu terang dan
yang satu lagi gelap pada kedua sisi daerah sisi setengah teduh.
Garis-garis yang tidak diharapkan ini dikenal sebagai pita-pita mach.
C. GARIS-GARIS WARNA
Eksperimen dilakukan untuk membuktikan adanya
analisi warna dengan mengguanakan pita-pita cahaya
sempit ( yaitu dengan cahaya monokromatik )
menghasilkan sekitar 2/3 warna-warna yang mungkin.
Warna-warna efektif hanya tergantung pada persentase
maksimum atau rata-rata tiap cahaya yang ditransmisikan
dan tidak tergantung pada intensitas mutlaknya.
GAMBARAN KORTIKAL

Deret-deret kompleks sinaps pada jalur visual yang melauli sistem syaraf pusat
hendaknya diperhatikan bahwa tanggapan dari mata untuk suatu daerah didalam
medan visual muncul pada optical lobe selaput otak berlawanan arah dengan
separuh medan visual yang mengandung objek. Selanjutnya, daersh etajaman
maksimum yang terdapat disekitar forea menempati bagian terbesar permukaan
selaput.
rangsangan tidak ditransmisikan melalui sinaps secara sederhana. Dari
bermacam-macam titik dibagian otak tengah, serat-serat bantu keluar menuju
sistem autonomik
pemrosesan pada retina yang dibahas pada 8.4 khususnya berkembang baik
didalam organisme dengan penglihatan dua mata yang kecil. Binatang dengan mata
frontal memiliki fisual tumpang tindih yang cukup luas.
dengan tetap menggunakannya dalam penglihatan dua mata, kebanyakan
neron dalam selaput visual memberikan tanggapan jauh lebih kuat yang dirangsang
oleh sinyal-sinyal yang tepat dari kedua medan retina.
jaring-jaring dari selaput visual ini merupakan bawaan; tetapi berkembang
setelah lahir. Jika jaringan-jaringan visual itu tidak sempurna pada sebuah mata,
maka hubungan serupa ini tidak dapat berkembang dan binatang itu menjadi buta
pada mata itu.
proses syaraf dalam selaput visual dapat memberikan informasi tentang jarak,
ukuran, bentuk, dan orientasi.

Anda mungkin juga menyukai