Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN KULIAH LAPANGAN KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN

“Identifikasi Tumbuhan Dikotil dan Monokotil di


Rt 03 Rw 02 Desa Sarigaluh Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar”

Hari / Tanggal : Senin, 26 Januari 2020


Dosen Pengampu : Dr. Wirdati Irma, S.Pd, M.Si

Disusun Oleh
Nama : Dwi Kartika Sari
Nim : 180202002

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN
KESEHATAN
UNIVERITAS MUHAMMADIYAH RIAU
PEKANBARU
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya yang mana kami diberi kesehatan dan dapat melaksanakan
pengamatan lapangan dengan lancar, tidak terkendala dan menyelesaikannya laporan
yang berjudul “Identifikasi Tumbuhan Dikotil dan Monokotil di Rt 03 Rw 02 Desa
Sarigaluh Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar” dengan baik juga. Penyusunan
laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliahkeanekargaman tumbuhan.
serta diharapkan dapat memberikan informasi pada orang lain tentang berbagai jenis
tumbuhan dikotil dan monokotil yang terdapat di daerah tersebut

Dalam penyusunan laporan ini kami terlebih dahulu melakukan pengamatan


ke lapangan langsung serta mendapatkan bimbingan, arahan dan pengetahuan hingga
kami mampu menyelesaikan laporan ini dengan baik. Oleh karena itu kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
proses penyusunan laporan ini, terima kasih kepada Ibu Dr. Wirdati Irma, S.Pd, M.Si
selaku dosen pengampu mata kuliah Keanekaragaman Tumbuhan yang membimbing
dan mengarahkan kami dalam melakukan pengamatan lapangandan menyelesaikan
laporan ini.

Demikian laporan praktikum yang kami buat, mohon kritik dan saran yang
mendukung, agar biasa kami jadikan acuan untuk penyusunan laporan
berikutnya.Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan bagi kami
selaku penulis.

Pekanbaru, 27 Januari 2020

Penulis
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................2
1. 1 Latar Belakang............................................................................................2
1. 2 Tujuan..........................................................................................................3
1. 3 Manfaat Penelitian.......................................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................4

2. 1 Identifikasi...................................................................................................4
2. 2 Tumbuhan Monokotil..................................................................................4
2. 3 Tumbuhan Dikotil.......................................................................................6

BAB III METODOLOGI.......................................................................................8

3. 2 Alat Dan Bahan...........................................................................................8


3. 3 Metode.........................................................................................................8
3. 4 Prosedur Kerja.............................................................................................8
1.1 5 Analisis Data...............................................................................................8

BAB IV HASIL PENELITIAN...............................................................................11

1.2 1 Tumbuhan Dikotil.......................................................................................11


4. 2 Tumbuhan Monokotil..................................................................................28

BAB V PENUTUP....................................................................................................49

5. 1 Kesimpulan.................................................................................................49
5. 2 Saran............................................................................................................49

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................51
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tumbuhan yang ada di dunia ini banyak macam dan jenisnya. Secara kasat mata,
tumbuhan dapat dibagi menjadi tumbuhan yang menghasilkan biji dan tumbuhan
yang tidak menghasilkan biji. Tumbuhan biji disebut juga spermatophyta yang dapat
dibedakan menjadi tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) dan tumbuhan berbiji
terbuka (Gymnospermae). Angiospermae sendiri dibedakan menjadi tumbuhan
berkeping satu (monokotil) dan tumbuhan berkeping dua (dikotil).

Biji merupakan alat untuk melestarikan keturunan tumbuhan yang bersangkutan.


Biji biasanya dihasilkan oleh tumbuhan yang berbunga. Selain untuk
perkembangbiakan, biji juga merupakan tempat penyimpanan cadangan makanan
yang digunakan oleh organisme lain untuk memenuhi kebutuhan makanannya. Secara
morfologi, biji dapat dibedakan menjadi dua, apakah biji yang dihasilkan oleh
tumbuhan tersebut berupa biji belah atau bukan. Karena karekteristik dari suatu biji
sangatlah mempengaruhi morfologi dan anatomi akar, batang, dan daun yang akan
dibentuk pada waktu pertumbuhan.

Tumbuhan monokotil memiliki habitus terna, semak, atau pohon yang


mempunyai sistem akar serabut, batang berkayu atau tidak, biasanya tidak atau tidak
banyak cabang-cabang, buku-buku, dan rusanya kebanyakan tampak jelas. Daun
kebanyakan tunggal, jarang majemuk, bertulang sejajar atau bertulangg melengkung.
Tumbuhan dikotil suatu tumbuhhan berbunga yang mempunyai biji berkeping dua.
Tumbuhhan yangg masuk kedalam kelompok dikotil ini memiliki sepasang daun
lembaga atau yang kita kenal dengan sebutan kotiledon. Tumbuhan dikotil memiliki
akar tunggang yang bercabang-cabang dan memiliki sistem daun yang tersebar.
(Tjitrosoepomo, 2012).
Pada pengamatan kali ini, kami akan diamati berbagai macam tumbuhan
dikotil dan monokotil. Dengan pengamatan ini diharapkan agar dapat membedakan
ciri-ciri dan mengetahui jenis-jenis tumbuhan apa saja yang termasuk dari tumbuhan
dikotil dan tumbuhan monokotil. Maka untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan
tingkat tinggi yakni tumbuhan dikotil dan monokotil di Rt 03 Rw 02 desa sarigaluh
kecamatan tapung kabupaten kampar, perlu di lakukan nya identifikasi tumbuhan
yang tumbuh di wilayah tersebut.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan penelitian ini:

 Mengetahui keanekaragaman tumbuhan yang ada di Rt 03 Rw 02


 Menghitung jumlah tumbuhan dikotil dan monokotil yang ada di Rt 03
Rw 02
 Membedakan tumbuhan dikotil dan monokotil secara morfologinya
 Membuatkan nama ilmiah dan klasifikasi tumbuhan yang ada di Rt 03 Rw
02

1.3 Manfaat Penelitian


 Dapat menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang banyaknya
jenis tumbuhan dikotil dan monokotil di rt 03 rw 02 desa sarigaluh
kecamatan tapung kabupaten kampar,
 Sebagai bahan informasi dan referensi serta menjadi bahan perbandingan
bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian pada objek yang
sama
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Identifikasi
Identifikasi berasal dari kata identik yang artinya sama atau serupa dengan,
dan  untuk ini dapat terlepas dari nama latin. Identifikasi tumbuhan adalah
menentukan nama yang benar dan tempatnya yang tepat dalam klasifikasi atau proses
pengenalan suatu prosedur yang dipilih dan yang cocok dengan ciri-ciri yang akan
dicari dan selaras dengan program yang mau dikembangkan atau menempatkan
obyek atau individu dalam suatu kelas sesuai dengan karakteristik tertentu.
Tumbuhan yang akan diidentifikasi, mungkin belum dikenal oleh dunia ilmu
pengehtahuan. Penentuan nama baru dan penentuan tingkat-tingkat takson harus
mengikuti semua tata aturan. Untuk mengidentifikasi tumbuhan yang telah dikenal
oleh dunia ilmu pengetahuan, memerlukan sarana antara lain bantuan dari orang lain,
spesimen, herbarium, buku-buku flora, dan monografi kunci identifikasi serta lembar
identifikasi jenis (Pudjoarinto, 2010)
Orang yang akan mengidentifikasikan suatu tumbuhan selalu menghadapi dua
kemungkinan, jika tumbuhan yang akan diidentifikasikan itu belum dikenal oleh
dunia ilmu pengetahuan, jadi belum ada nama ilmiahnya, juga belum ditentukan
tumbuhan itu berturu-turut dimasukkan kedalam kategori yang sama. Dan jika
tumbuhan yang akan diidentifikasikan itu sudah dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan,
sudah ditentukan nama dan tempatnya yang tepat dalam sistem klasifikasi (Hawadi.
2002)
Identifikasi tumbuhan yang tidak kita kenal, tetapi telah dikenal oleh dunia
ilmu pengetahuan, pada waktu ini tersedia beberapa sarana yakni dengan menanyakan
identitas tumbuhan yang tidak kita kenal kepada seorang yang kita anggap ahli dan
kita perkirakan mampu memberikan jawaban atas pertanyaan kita, mencocokkan
dengan specimen herbarium yang telah di identifikasi. Cara ini merupakan cara yang
umum terjadi di seluruh dunia yang berupa pengiriman specimen tumbuhan ke
herbarium atau lembaga-lembaga penelitian biologi untuk di identifikasikan,
mencocokan dengan candra dan gambar-gambar yang ada pada buku flora atau
monografi. Selain penguasaan ilmu hayat, menggunakan kunci identifikasi. Kunci
identifikasi merupakan sederetan pertanyaan-pertanyaan yang jawabnya harus
ditemukan pada specimen yang akan diidentifikasi, menggunakan lembar identifikasi
jenis (Species Identification Sheet), ingatan, bantuan orang, spesimen acuan, pustaka
serta komputer atau kunci determinasi (Tjirosoepomo, 1978)
Cara pengelompokan lain adalah berdasarkankriteria ilmiah yang dilakukan oleh
para ilmuwan biologi. Perkembangan teknologi penelitian makhluk hidup
menimbulkan sistem klasifikasi yang beragamdari waktu ke waktu . Beberapa sistem
klasifikasi yang sudah dikembangkan parailmuan diantaranya adalah sistem dua
kingdom , sistem tiga kingdom , system empat kingdom dan sistem lima kingdom,
Praktikum mengenai klasifikasi tumbuhan ini juga menunjang beberapa softskill yang
penting dibutuhkan di masa depan nanti (Setiawan ,2014)
BAB III
METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Pengamatan lapangan Keanekaragaman Tumbuhan mengenai Tumbuhan


Tingkat Tinggi (Monokotil dan Dikotil) ini dilaksanakan pada hari Senin, 26 Januari
2020 dimulai pukul 10.00-12.00 WIB. Adapun lokasi pengamatan lapangan ini
bertempat di Rt 03 Rw 02 Desa Sarigaluh Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang kami gunakan pada saat pengamatan lapangan ini yaitu alat tulis,
buku catatan, serta kamera handphone. Sedangkan bahan yang kami gunakan pada
saat pengamatan lapangan ini tidak ada.

3.3 Metode

Metode penelitian yang kami gunakan pada pengamatan lapangan ini yaitu
survey satu kawasan Rt 03 Rw 02 Desa Sarigaluh Kecamatan Tapung Kabupaten
Kampar, dimana kami melakukan penelitian dengan menghitung setiap jumlah
spesies tumbuhan monokotil dan dikotil yang ada di kawasan tersebut.

3.4 Prosedur Kerja

Prosedur kerja yang kami lakukan pada saat kuliah umum ini yaitu
menghitung setiap spesies tumbuhan monokotil dan dikotil serta jumlah dari setiap
spesies yang terdapat di kawasan Rt 03 Rw 02 Desa Sarigaluh Kecamatan Tapung
Kabupaten Kampar. lalu mencatatnya di buku catatan untuk kemudian di lakukan
identifikasi tumbuhan tersebut termasuk tumbuhan monokotil atau tumbuhan dikotil

3.5 Analisis Data

Tabel Hasil Identifikasi Tumbuhan Tingkat Tinggi (dikotil dan monokotil)


yang ada di Rt 03 Rw 02 Desa Sarigaluh Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar.
Tabel 1. Hasil Pengamatan Tumbuhan Monokotil
No Tumbuhan Monokotil Jumlah
1. Cocos nucifera
2. tomat
3. Musa paradisiaca
4. Temulawak
5. Bunga anturium
6. Jahe merah
7. Buah naga
8. Terong ungu
9. Manihot uthilisima
10 Pohon sawit
.
11 Gnetum gnemon
.
12
.

Tabel 1. Hasil Pengamatan Tumbuhan dikotil


No Tumbuhan Dikotil Jumlah
1 Nephelium lappaceum
2. Durio zibethinus
3. Artocarpus heterophyllus
4. Bougainvillea
5. Terminalia catappa
6. Citrus x aurantilifolia
7. Bunga terompet
8. Bunga asoka
9. Bunga puring
10 Cabe rawit
.
11 Pohon salam
.
12 Ceri hutan
.
13 Pohon kopi
.
14 Codiaeum variegatum 
.
15 Pometia Pinnata
16 Syzygium malaccense
.
17 Averrhoa bilimbi L.
.
18
.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Tumbuhan Monokotil


1. Pohon Kelapa
Cocos nucifera (kelapa) merupakan salah satu tumbuhan yang dimanfaatkan
hampir semua bagian tubuhnya. Mulai dari akar, batang, buah, bunga, serta daunnya.
Baik dari usia muda maupun usia tua dari tanaman kepala ini dimanfaatkan bagian
tubuhnya. Tanaman kelapa ini diperkirakan berasal dari pesisir Samudera Hindia, di
sisi Asia. Namun kini telah menyebar luas di seluruh pantai tropika di dunia,
termasuk Indonesia. Kelapa Cocos nucifera adalah anggota tunggal dalam marga
Cocos dari suku Arecaceae.

Klasifikasi Kelapa
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Magnoliophyta
Ordo : Arecales
Famili : Arecaceae
Genus : Cocos
Spesies : Cocos nucifera
Dari hasil pengamatan yang kami lakukan pohon kelapa memiliki Akar
serabut. Akar tanaman Kelapa ini berkerumun membentuk bonggol, dan hidup pada
lahan pantai yang berpasir. Pada tanaman kelapa yang baru bertunas, mempunyai
akar tunggang. Namun, pertumbuhan akar tersebut sangat cepat dan akan terlihat
seperti berlapis. Akar ini memiliki struktur yang lembut di bagian dalam dan ber air,
serta berwarna kecoklatan.

Batang pada tanaman kelapa tumbuh tegak keatas dan merupakan batang
tunggal. Batang tanaman kelapa juga beruas-ruas dan berkayu. Pada batang tanaman
kelapa terdapat pangkal pelepah-pelepah daun yang melekat kukuh dan sukar terlepas
walaupun daun telah kering dan mati. Pada tanaman tua, pangkal-pangkal pelepah
yang masih tertinggal di batang akan terkelupas, sehingga batang kelapa tampak
berwarna hitam beruas.

Daun pada tanaman kelapa berbentuk seperti bulu burung atau bulu ayam.
Pada bagian pangkal pelepah daun terbentuk dua baris duri (spina) yang tajam dan
keras di kedua sisinya. Daun pada tanaman kelapa termasuk daun majemuk (folium
compositum), dan merupakan Roset Batang. Hal ini dikarenakan daun-daunnya rapat
dan berjejal-jejal di ujung batang.
Bunga pada tanaman kelapa tumbuh ketika tanaman berusia 3-4 tahun. Bunga
tumbuh pada ketiak daun bagian luar yang diselubungi oleh seludang bunga yang
disebut spatha. Bunga pada tanaman kelapa termasuk bunga majemuk (inflorecentia).
Bunga kelapa merupakan bunga berumah dua
(diaceus)

Buah pada tanaman kelapa termasuk


buah sejati tunggal yang berdaging
(carnosus) . Buah kelapa tersusun dari kulit
buah yang licin dan keras (epicarp), daging
buah (mesocarp),

Tumbuhan kelapa memiliki banyak


manfaat yakni akar dapat dijadikan sebagai
bahan baku pembuatan bir dan zat pewarna, batang nya sebagai bahan bakau
perabotan rumah, mebel, sebagai kayu ataupun kayu bakar, daun kelapa dapat
digunakan sebagai bahan pembungkus ataupun dianyam untuk dapat dijadikan atap
rumah, sedangkan lidinya biasa digunakan untuk membuat sapu, bunga nya
menghasilkan cairan yang dikenal dengan nama air nira yang memiliki rasa manis,
dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan gula nira ataupun sebagai minuman,
ulit buah (sabut kelapa) sering digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan
keset, pada batok kelapa bisa dijadikan arang, buah kelapa untuk konsumsi atau
diolah untuk dijadikan minyak kelapa.

2. Pohon Pisang

Tanaman pisang diklasifikasikan kedalam kelas monokotil atau berbiji tunggal.

Kingdom : Plantae
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Famili : Musaceae
Genus : Musa
Spesies : Musa paradisiaca
Pohon pisang memiliki karakteristik akar serabut. berwarna kecoklatan.
Secara umum, pertumbuhan akar berkumpul dan bergerak menyaping dengan
panjang sekitar 4-5 meter, batangnya berbentuk bulat dan berlapis. Batang tanaman
pisang memiliki dua bagian, yaitu batang asli dan batang semu (palsu). Batang asli
tanaman pisang memiliki banyak mata tunas dan dapat tumbuh menjadi tunas baru
(sucker). Sedangkan batang semu terdiri dari pelepah-pelepah daun yang berdiriri
tegak dan kokoh. Tanaman pisang memiliki bentuk daun yang bulat lonjong dan
melebar dengan tulang daun yang besar. Pada bagian tepi daun tidak mempunyai
ikatan daun yang kuat, sehingga akan mudah robek ababila terkena angin kencang.
Daun tanaman pisang memiliki warna daun hijau muda saat masih muda dan setelah
dewasa daun akan berubah menjadi hijau tua.

Tanaman pisang berbunga tunggal, dan keluar dari bagian ujung batang serta
bersifat monokarpik (hanya berbunga sekali selama hidupnya). Bunga tanaman
pisang ini biasa disebut dengan jantung, memiliki warna merah tua, akan tetapi ada
juga jantung pisang yang berwarna ungu ataupun kuning. Bunga pisang merupakan
bunga sempurna, akan tetapi pada ujung jantung biasanya berbunga jantan. Pada
setiap seludang berlahan-lahan akan mekar dan tampak sisirnya, sedangkan bagian
ujung jantung tidak akan mekar, melainkan akan tetap tersisa jantungnya. Buah
pisang ini tersusun dalam sebuah tandan, dan dalam tandan ini terdapat beberapa sisir
yang terdiri dari 8-10 buah dalam tiap sisirnya. Banyaknya buah pada tiap sisir
tergantung dari varietasnya. Buah pisang memiliki ukuran yang bervariasi tergantung
dari varietasnya.
Pohon pisang memiliki berbagai manfaat, buah nya bisa dimakan, daunnya yang
muda dan masih menggulung dipergunakan untuk obat dalam mengobati sakit dada.
Cairan yang dihasilkan dari potongan batangnya digunakan untuk mengobati infeksi
saluran kencing, disentri dan diare, selain itu juga digunakan untuk mengobati
kebotakan karena gugurnya rambut. Bila dalam bentuk bubuk, digunakan juga untuk
mengobati anemia dan kekurangan gizi.

3. Pohon Bambu

Anda mungkin juga menyukai