Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM INTEGRASI

DASAR DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN

AGB 04

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2022

i
LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM INTEGRASI
DASAR DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN

“Disusun Sebagai Salah Satu Syarat


Untuk Menyelesaikan Mata Kuliah
Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman”

Nama Kelompok:
Ridho Abimanyu Gamma B. E321 21 183
Mawardi E321 21 188
Thira Zumratul Hikmah E321 21 189

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2022

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa, karena atas berkat rahmat dan

hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan laporan lengkap pratikum dasar-

dasar perlindungan tanaman dengan baik dan tepat waktu, pertama-tama penyusun

mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua dan keluarga yang telah

memberikan dorongan dan dukungan serta doa serta dari mereka sehingga

penyusun tetap semangat dan bekerja keras dalam menyelesaikan laporan lengkap

praktikum dasar-dasar perlindungan tanaman.

Palu, Desember 2022

Penyusun

iii
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Keanekaragaman Serangga Pengunjung Bunga Pada


Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Di Kota
Palu Kecamtan Mantikulore

Nama kelompok : Ridho Abimanyu Gamma B. / E32121183


Mawardi /E32121188
Thira Zumratul Hikmah/E32121189
Fakultas : Pertanian
Universitas : Tadulako

Palu,

Menyetujui,

Koordinator Asisten Penanggung Jawab


Mata Kuliah Dasar-Dasar Perlimdungan Tanaman

Riwan Budi Santoso


E28118041

Mengesahkan,
Dosen Penanggung Jawab Praktikum
Mata Kuliah Dasar-dasar Perlindungan Tanaman

Dr. Hasriyanty, S.P., M.Si.


NIP. 197210272000122001

iv
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i


HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv
DAFTAR ISI ................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .......................................................................................... vi

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Tujuan Praktikum ............................................................................. 2

BAB II. METODE PRAKTIKUM


2.1 Tempat Dan Waktu ........................................................................ 4
2.2 Alat Dan Bahan .............................................................................. 4
2.3 Cara Kerja ...................................................................................... 4

BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Pengamatan Serangga..................................................................... 6
3.2 Pengamatan Penyakit ..................................................................... 10

BAB IV. PENUTUP


4.1 Kesimpulan..................................................................................... 18
4.2 Saran ............................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA
BIODATA PENYUSUN

v
DAFTRA TABEL

Tabel Halaman

1. Pengamatan Serangga ............................................................................... 5


2. Pengamatan Penyakit ................................................................................. 9

vi
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kacang panjang (Vigna sinensis L.) merupakan tanaman semusim yang

berbentuk perdu. Tanaman ini bersifat memanjat dengan membelit. Daunnya

bersusun tiga helai. Batangnya panjang, liat, dan sedikit berbulu. Bunga kacang

panjang seperti kupu-kupu. Sementara buahnya bulat panjang dan ramping.

Panjangnya ada yang mencapai 10-80cm yang disebut polong. Kacang panjang

merupakan salah satu jenis tanaman hortikultura yang menempati urutan ke-8 dari

20 jenis sayuran yang dikonsumsi di Indonesia. Kacang panjang sebagai sumber

vitamin dan mineral menjadi salah satu manfaat dalam upaya peningkatan gizi

masyarakat (Herianto, 2021).

Serangga merupakan salah satu keanekaragaman jenis dari kelas vertebrata

didalam filum arthropoda yang melimpah di Indonesia. Jumlah serangga yang

ditemukan di Indonesia kurang lebih 250.000 jenis atau 14% dari seluruh biota

yang ada di Indonesia. Peranan serangga sangat besar dalam menguraikan bahan-

bahan tanaman dan binatang dalam rantai makanan makhluk hidup lain. Serangga

dapat berperan sebagai pemakan tumbuhan, sebagai pemakan bangkai, sebagai

penyerbuk, dan sebagai penular (Vektor) bibit penyakit tertentu (Taradipha,

2019).

Hama adalah organisme yang menginfeksi tanaman dan merusaknya

sehingga mengakibatkan penurunan hasil pertanian, perkebunan maupun sayur-

sayuran. Infeksi hama dan penyakit secara meluas dapat menimbulkan kerugian

1
yang besar, oleh karena itu diperlukan adanya upaya pemberantasan hama (Adrian

dkk, 2019).

Penyakit tanaman merupakan suatu kondisi dimana sel atau jaringan

tanaman tidak bekerja secara normal yang ditimbulkan akibat gangguan oleh

patogen atau faktor lingkungan yang akan menampakkan gejala pada

perkembangan tanama. Penyakit pada tanaman biasanya disebabkan oleh jamur,

bakteri, virus, nematoda, ataupun mikoplasma. Penyakit pada tanaman biasanya

disebabkan oleh aktifitas atau serangan organisme di dalam tubuh tanaman, diluar

tubuh tanaman, ataupun di sekitar tanaman (Arsi dkk, 2020).

Terjadinya penyakit pada tanaman ditentukan oleh interaksi antara tiga

faktor yang disebut dengan segitiga penyakit. Faktor pertama dalam segitiga

penyakit yaitu inang atau tumbuhan yang dimana patogen memperoleh makanan,

inang yang lemah atau rentan akan mudah terinfeksi oleh patogen. Faktor kedua

yaitu patogen atau organisme penyebab penyakit, patogen yang kuat atau virulen

akan mudah menginfeksi tanaman inang yang rentan. Faktor yang ketiga adalah

lingkungan, faktor lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan yang bersifat

abiotic seperti suhu, kelembapan, angin, intensitas sinar matahari, dan curah

hujan. Apabila lingkungan tanaman mendukung patogen untuk menyerang inang,

maka patogen akan mudah menyerang tanaman inang (Soesanto, 2022).

1.2 Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum pengamatan serangga dan penyakit tanaman

yaitu untuk mengetahui jenis, gejala serangan dan pengendalian dari hama dan

penyakit pada tanaman kacang panjang.

2
BAB II. METODE PRAKTIKUM

2.1 Tempat Dan Waktu

Praktikum mata kuliah Dasar-Dasar Perlundungan Tanaman dilaksanakan

di kebun akademik Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako. Praktikum ini

dimulai pada tanggal 15 November-29 Oktober 2022, pukul 07.30-09.30

WITA.

2.2 Alat Dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu, sube, gunting, cutter, skop,

Parang, cangkul. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu tiang/balok,

map snelhekter warna kuning, tali rafia, patok, gelas plastik pop ice, air,

detergen, paku tindis,dan lemtikus.

2.3 Cara Kerja

2.3.1 Pitfall Trap

Adapun cara kerja dalam pembuatan pitfall trap yang pertama menyiapkan

alat dan bahan yang dibutuhkan, kemudian membuat lubang pada bedengan

sesuai ukuran gelas plastik, gelas plastik tersebut kemudian letakkan di lubang

yang telah disediakan, selanjutnya masukkan air kedalam gelas plastik, tidak

lupa untuk menambahkan detergen dan aduk hingga larut. Setelah itu potong

sterofom berbentuk persegi atau persegi panjang, selanjutnya sterofom tersebut

di pasang di samping gelas plastik dengan posisi miring, hal ini bertujuan untuk

menghindari adanya serangga yang tidakberasal dari tanah terperangkap di pitfal


trap tersebut.

3
2.3.2 Yellow Trap

Adapun cara kerja dalam pembuatan yellow trap yang pertama

menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, kemudian potong map snelhekter

menjadi dua bagian, selanjutnya map tersebut ditempel pada tiang/balok

menggunakan paku tindis. Setelah terpasang tiang/balok tersebut di tancapkan

di pinggir bedengan. Setelah tiang tertancap dengan baik, selanjutnya berikan

lem tikus pada map snelhekter, hal ini bertujuan untuk menangka serangga

yang hinggap di map tersebut.

2.3.3 Perangkap Jaring (Sweep Net)

Adapun cara kerja dalam pembuatan perangkap jaring yang pertama

menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan yaitu jaring yang terbuat dari

kasa plastik atau kelambu dan bagian tongkat pemegang yang terbuat dari kayu

atau aluminium kemudian disatukan dengan cara dijahit. Penggunaan sweep

net dapat di ayunkan ke arah serangga yang ada di sekitar tanaman.

4
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Pengamatan hama

Tanaman : Kacang Panjang (Vigna unguiculata ssp)

HST : 21 Hari – 35 Hari


Tabel 1. Pengamatan serangga pada tanaman

Nama
No Hari/tanggal Ordo serangga/nama Jumlah Gambar Peran
ilmiah

Hama atau perusak


Lalat rumah
Sabtu, 15 tanaman,memakan
1 Diptera 10
Oktober 2022 daun pada tanaman
Musca domestica
kacang panjang.

Kecoa
Sabtu, 15 Berperan sebagai
2 Blattodea 5
Oktober 2022 predator hama
Blatella

Berperan sebagai
Ngengat hama namun juga
Sabtu, 15
3 Lepidoptera 4 berperan sebagai
Oktober 2022 Heterocera pembantu
penyerbukan

Belalang Hama yang


Sabtu, 22
4 Orthoptera 2 menyerang daun
Oktober 2022 Caelifera tanaman

Ten spotted lady


Sabtu, 22 beetle Predator hama pada
5 Coleoptera 5
Oktober 2022 tanaman
Adalia
decempunctata

5
Belalang Hama yang
Sabtu, 22
6 Orthoptera 7 menyerang daun
Oktober 2022 Caelifera tanaman

Sabtu, 22 Kecoa
7 Blattodea 10 Predator hama
Oktober 2022 Blatella

Berperan sebagai
Ngengat hama namun juga
Sabtu, 22
8 Lepidoptera 3 berperan sebagai
Oktober 2022 Heterocera pembantu
penyerbukan

Kecoa
Sabtu, 29
9 Blattodea 12 Predator hama
Oktober 2022 Blatella

Hama atau perusak


Lalat rumah
Sabtu 29 tanaman,memakan
10 Diptera 3
Oktober 2022 daun pada tanaman
Musca domestica
kacang panjang.

Berperan sebagai
Ngengat hama namun juga
Sabtu,29
11 Lepidoptera 2 berperan sebagai
Oktober 2022 Heterocera
pembantu
penyerbukan

6
Pembahasan

Lalat Rumah Lalat rumah (Musca domestica) adalah lalat dari subordo

Cyclorrhapha. Lalat ini diyakini telah berevolusi dalam era Kenozoikum,

mungkin di Timur Tengah, dan telah menyebar ke seluruh dunia sebagai spesies

yang memiliki hubungan komensalisme dengan manusia. Spesies ini adalah

spesies lalat yang paling umum ditemukan di rumah. Lalat dewasa berwarna abu-

abu sampai hitam, dengan empat garis gelap memanjang di toraks, badan yang

sedikit berambut, dan sepasang sayap membran. Lalat rumah memiliki mata

berwarna merah yang terpisah lebih jauh dan pada lalat wanita yang ukuran

matanya sedikit lebih besar (Andiarsa, 2018).

Kecoak, lipas, atau coro adalah salah satu ordo serangga (Blattodea)

hemimetabola yang berasal dari kelas Insecta. Ordo ini terdiri dari 4000 spesies, 2

superfamili, dan 6 famili. Kecoak terdapat hampir di seluruh belahan bumi, kecuali

di wilayah kutub. Kecoak memiliki hubungan dekat dengan belalang sentadu

(Mantodea) dan rayap (Isoptera). Di antara spesies yang paling terkenal adalah

kecoak amerika, Periplaneta americana, yang memiliki panjang 3 cm, kecoak

jerman, Blattella germanica, dengan panjang ±1½ cm, dan kecoak asia, Blattella

asahinai, juga dengan panjang sekitar 1½ cm. Kecoak sering dianggap sebagai hama

dalam bangunan, walaupun hanya sedikit dari ribuan spesies kecoak yang termasuk

dalam kategori ini (Ayunda, 2018).

Ngengat adalah salah satu jenis serangga dari ordo Lepidoptera yang

sebagian besar aktivitasnya aktif pada malam hari. Ordo Lepidoptera merupakan

7
ordo yang hampir ditemukan di semua wilayah dan berbagai habitat yang

memiliki. ciri khusus seperti sisik yang terdapat pada sayapnya. Di antara anggota

ordo Lepidoptera di dunia, ngengat merupakan anggota yang paling besar yaitu

sekitar 90% selebihnya kupu-kupu yang hanya terdapat 10 % (Hasibuan, 2020).

Belalang (Valanga ningricornis) merupakan serangga yang tergolong

kedalam ordo orthoptera, karena belalang adalah serangga bersayap lurus, berkaki

panjang dan kuat yang dapat digunakan untuk melompat jauh. Belalang (Valanga

ningricornis) adalah serangga yang berstatus sebagai hama karena serangga ini

makan hampir setiap tanaman yang liar atau yang dibudidayakan. Belalang

menyerang tanaman muda dan tua dengan merusak bagian daun dan pucuk tanaman

(Nik, 2019).

8
3.2 Pegamatan Penyakit

Tanaman: Kacang Panjang (Vigna unguiculata ssp)

HST: 56 hari

Tabel 2. Pengamatan Penyakit pada Tanaman


No Hari/Tanggal Nama Penyebab Gambar Cara Mengatasi
Penyakit/Nama
Ilmiah
1 Sabtu/19 Daun Daun menguning Menggunakan
November menguning pada kacang antiviral atau virus
2022 (Virus kuning) panjang disebabkan inhibitor yang
oleh virus Bean berasal dari
common mosaic tanaman seperti
virus (BCMV) dan bunga pukul empat
Mungbean yellow (Mirabilis jalapa)
mozaik virus agar lebih efektif,
(MYMV). Virus ini dan ramah
ditularkan melalui lingkungan
kutu daun.
2 Sabtu/19 Karat daun Penyakit ini Dapat di atasi
November (Hemilia disebabkan oleh dengan penerapan
2022 vastatrix) cendawan pergiliran tanaman,
Uromyces phaseoli. system drainase
Gejalanya terdapat yang baik,
bercak kecil pemilihan benih
berwarna putih yang baik penyakit,
yang kemudian dan menggunakan
menjadi coklat tua. fungisida.

9
No Hari/Tanggal Nama Penyebab Gambar Cara Mengatasi
Penyakit/Nama
Ilmiah
3 Sabtu/19 Daun mengerut Penyakit ini Caranya yaitu
November disebabkan oleh gunakan benih
2022 virus Cowpea yang sehat dan
aphid borne mosaic bebas virus,
virus (CAMV). disemprot dengan
Gejala awal berupa insektisida, dan
pemucatan tulang tanaman yang
daun pada daun terserang dapat
muda yang dicabut dan dibakar
mengakibatkan
klorosis

Pembahasan

Ada beberapa jenis hama yang sering sekali menyerang tanaman kacang

panjang yaitu di antaranya Ophiomya phaseoli tryon, Aphis cracivora koch,

Spodoptera litura, Callosobruchus maculatus, dan Maruca testualis. Hama-hama

ini dapat merusak dan menghambat pertumbuhan dari kacang panjang, sehingga

dapat menurunkan kualitas hasil panen nantinya. Gejala yang disebabkan oleh

beberapa jenis hama ini adalah daun menjadi berlubang dengan ukuran yang tidak

pasti, terdapat bintik-bintik putih, merusak biji hingga hancur, menyerang bunga

yang sedang membuka, memakan polong, dan masih banyak lagi penyebab

lainnya.

10
Biji kacang polong khususnya kacang panjang mudah terserang hama

perusak, serangga utama yang biasa menyerang polong berbiji adalah

Callosobruchus maculatus. Hama ini bersifat kosmopolitan dan pemakan

serangga, serta dapat menyerang benih yang mengandung karbohidrat dan protein,

semua biji kacang bisa saja diserang. Saat terserang parah dapat merusak hingga

90% benih dalam waktu singkat, sehingga benih tidak dapat di awetkan dalam

waktu yang lama (Rustam et al, 2016)

Serangan BCMV pada tanaman kacang panjang yang ditemukan di

tunjukkan dengan gejala mozaik, yaitu belang pada daun seperti pola warna

kuning dan hijau pada daun, tulang daun hijau gelap, bercak dan malforasi. Gejala

tersebut sama seperti gejala yang ditunjukkan di lapangan, tanaman yang

terinfeksi menjadi kerdil, menghasilkan sedikit polong dan polong lambat masak.

Cara mengatasi penyakit ini, dapat menggunakan antiviral atau virus inhibitor

yang berasal dari tanaman seperti bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) agar lebih

efektif, dan ramah lingkungan.

Bean Common Mosaic virus merupakan salah satu penyebab pada kacang

panjang dan termasuk virus penting yang dapat menyebabkan penurunan

produksi. Penyebab penting tersebarnya penyakit ini adalah sifat BCMV yang

merupakan pathogen tertular benih. Belum banyak informasi terkait efisiensi

BCMV terbawa benih kacang panjang sedangkan insidesi penyakit mosaik masih

tinggi disebabkan oleh tingginya BCMV terbawa benih (Hamdayanti dan

Damayanti, 2014)

11
Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Uromyces phaseoli, gejalanya

mula-mula hanya terdapat bercak kecil berwarna putih, semakin lama bercak

menjadi coklat dikelilingi warna kuning atau cincin coklat yang kemudian

berkembang menjadi coklat tua. Penyakit tanaman ini dapat di atasi dengan

penerapan pergiliran tanaman, membakar sisa tanaman yang terserang, system

drainase yang baik, pemilihan benih yang baik agar tahan terhadap serangan

penyakit, dan menggunakan fungisida.

Gejala penyakit karat daun pada bagian atas dan bawah daun terdapat

bintik-bintik yang disebut pustul. Pustul tersebut merupakan uredospora yang

berdiameter 0,25-1 mm berbentuk bulat, lonjong, dan tersebar berupa serbuk,

berwarna coklat tua, serta terdapat pada daun hijau dan semi kering (Khouader et

al, 2013)

Penyakit ini disebabkan oleh virus Cowpea aphid borne mosaic virus

(CAMV). Gejala awal berupa pemucatan tulang daun pada daun muda yang

mengakibatkan klorosis, warnanya tidak beraturan, penyakit ini ditularkan oleh

vector kutu daun. Cara mengatasinya yaitu gunakan benih yang sehat dan bebas

virus, disemprot dengan insektisida yang efektif, dan tanaman yang terserang

dapat dicabut dan dibakar.

Penyakit ini dipengaruhi genotipe tanaman inang dan faktor lingkungan,

penyakit ini berupa bercak klorotik kecil pada daun yang muncul 10 hari setelah

terinfeksi. Setelah itu tulang daun akan mengerut sehingga daun bergelombang

dan permukaan daun tidak merata dan akhirnya layu (Susetio, 2011).

12
BAB IV. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasrkan hasil praktikum dasar dasar perlindungan tanaman dapat di

ketahui bahwa ada beberapa jenis serangga yang terjebak di dalam yellow trap

dengan berbagai perannya masing masing seperti ada yang berperan sebagai

haama penggangu, predator hama, pollinator/peyerbuk dan dekomposer. Adapun

beberapa jenis penyakit yang menyerang tanaman kacang panjang seperti daun

menguning yang disebabkan oleh Bean common mosaic virus (BMMV), karat

daun yang di sebabkan oleh cendawan Uromyces phaseoli dan daun mengkerut di

sebabkan oleh Cowpea aphid borne mosaic virus (CABMV).

4.2 Saran

Saran saya agar asisten dosen memberikan informasi yang benar tentang

praktikum di lahan agar tidak terjadi kesalahan saat praktikum dan juga selalu

memantau para praktikan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Adrian, R., Nasamsir, N., & Meilin, A. (2019). Survei Serangan Hama pada

Perkebunan Tebu (Saccharum officinarum L.) Di Provinsi

Jambi. Jurnal Media Pertanian, 4(1), 1-7.

Arsi, A., Resita, R., Suparman, S. H. K., Gunawan, B., Herlinda, S., Pujiastuti, Y.,

... & Budiarti, L. (2020). Pengaruh Kultur Teknis Terhadap Serangan

Hama Dan Penyakit Pada Tanaman Kacang Panjang Di Kecamatan

Lempuing Kabupaten Ogan Komering Ilir: Effect of Technical

Culture on Pest and Disease Attacks on Long Bean Plants Sub-District

in Lempuing, Ogan Komering Ilir. J-Plantasimbiosa, 2(2), 21-32.

Hamdayanti dan Damayanti, Tri Asmira, (2014). Infeksi Bean common mosaic

virus pada umur tanaman kacang panajang yang berbeda. Jurnal

fitopatopatologi Indonesia. Yokyakarta

Herianto, H. (2021). Studi Literatur Aktifitas Antioksidan pada Tumbuhan Kacang

Panjang (Vigna unguiculata L.) (Doctoral dissertation, Universitas

Islam Negeri Alauddin Makassar).

Khouader, M., Benkirane, R., Touhami, A.O. & Douira, A. 2013. Etude de

quelques Pucciniales lies aux plantes cultivees au Maroc. Faculte des

Science Universite Ibn Tofail: 5869-5882.

Rustam, R., Salbiah, D., & Abidin, F. (2016). Uji Beberapa Konsentrasi Tepung

Daun Sirih Hutan (Piper aduncum L.) untuk mengendalikan Hama

Gudang Callosobruchus chinensis L. Jurnal Agrotek, 5(1), 21-30.

14
Soesanto, L. (2022). Kompendium Penyakit-penyakit Tanaman Kedelai. Bumi

Aksara.

Susetio H. 2011. Penyakit Mosaik Kuning Kacang Panjang: Respons Varietas

Kacang Panjang (Vigna sinensis L.) Dan Efisiensi Penularan Melalui

Kutudaun (Aphis Craccivora Koch.). Skripsi Institut Pertanian Bogor:

Bogor.

Taradipha, M. R. R. (2019). Karakteristik Lingkungan terhadap Komunitas

Serangga (Environmental Characteristics of Insect

Community). Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan

(Journal of Natural Resources and Environmental

Management), 9(2), 394-404.

15
BIODATA PENYUSUN

Penulis bernama Thira Zumratul Hikmah, lahir

di Palu pada tanggal 11 Februari 2003, terlahir

sebagai anak Pertama dari empat bersaudara dan

Penulis memulai pendidikan dari Sekolah Dasar Inti

Loru, Kecamata n Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi,

pada tahun 2009 dan tamat pada tahun 2014 dan pada tahun yanga sama penulis

melanjutkan pendidikan ke SMPN 1 SIGI dan tamat pada tahun 2018. Kemudian

melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Sigi dan tamat pada tahun 2021,

setelah lulus penulis melanjutkan pendidikan ke Universitas Tadulako melalui

jalur SBMPTN dan diterima sebagai mahasiswa Fakultas Pertanian Program Studi

Agribisnis.

Penyusun bernama lengkap Mawardi, lahir di

Bambaloka 26 juni 2000, anak keempat dari empat

bersaudara dari pasangan jabalnur dan hasnah.

Penyusun mulai merasakan bangku sekolah pada

saat masuk SD Negeri 01 Masimbu pada tahun 2007

sampai selesai pada tahun 2013, pada tahun 2013 melanjutkan pendidikan di SMP

Negeri 01 Baras dan selesai pada tahun 2016, dan melanjutkan ke SMK Negeri 1

Baras dan selesai pada tahun 2019. Selanjutnya masuk kuliah di Universitas

Tadulako melalui jalur SBMPTN di fakultas pertanian dan mengambil Program

Studi S1 Agribisnis angkatan 2021 semester 3. Palu, Sulawesi Tengah.

16
Penyusun bernama Ridho Abimanyu Gamma B,

Penyusun lahir di Sleman 09 Aguatus 2002. Anak

kedua dari dua bersaudara dan anak dari pasangan

Sugiono Dan Sri Karyani. Penyusun mulai

merasakan bangku pendidikan pada tahun 2006 di

Tk Aisyah dan selesai tahun 2007. Kemudian masuk di SDN 2 Panau pada tahun

2008 dan selesai tahun 2013. Selanjutnya, masuk di SMPN 16 PALU pada tahun

2014 dan selesai tahun 2016. Selanjutnya, masuk SMAN 7 PALU pada tahun

2017 dan selesai pada tahun 2021. Kemudian, pada tahun 2021 masuk di

Universitas Tadulako melalui jalur SBMPTN di Fakultas Pertanian Program Studi

Agribisnis.

17

Anda mungkin juga menyukai