OLEH :
4519032010
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BOSOWA
MAKASSAR
2021
i
KATA PENGANTAR
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
Penulis
DAFTAR ISI
Hal.
i
KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.2 Tujuan.............................................................................................4
1.3 Manfaat...........................................................................................4
3.1 Kesimpulan...................................................................................12
3.2 Saran.............................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................14
LAMPIRAN................................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
tanaman keras yang dapat berumur panjang hingga lebih dari 100
daun berbentuk bulat telur atau lonjong yang selalu hijau sepanjang
bawah 700 m dari permukaan laut, beriklim lembab dan panas, curah
1
Pala dikenal sebagai tanaman rempah yang memiliki nilai
makanan dan minuman. Minyak yang berasal dari biji, fuli dan daun
Buah pala berbentuk bulat berkulit kuning jika sudah tua, berdaging
yang dibungkus fuli berwarna merah padam. Isi bijinya putih, bila
pala terdiri atas daging buah (77,8%), fuli (4 %), tempurung (5,1%)
dan biji (13,1%) (Rismunandar, 1990). Secara komersial biji pala dan
fuli (mace) merupakan bagian terpenting dari buah pala dan dapat
oleoresin. Produk lain yang mungkin dibuat dari biji pala adalah
2
tinggi. Produksi pala Indonesia sekitar 19,9 ribu ton per tahun. Luas
3
1.2 Tujuan
Pala.
Tanaman Pala.
1.3 Manfaat
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Biji dan fuli yang berasal dari buah yang cukup tua
dimanfaatkan sebagai rempah, sedangkan yang berasal dari buah
yang muda dimanfaatkan sebagai bahan baku minyak pala karena
kandungan minyak atsirinya yang jauh lebih tinggi daripada biji yang
berasal dari buah yang tua. Pada buah muda (umur 4–5 bulan) kadar
5
minyak atsiri berkisar antara 8–17% atau rata-rata 12%
(Rismunandar, 1990).
6
daging buah, fuli, tempurung dan biji. Daging buah pala cukup tebal
dan beratnya lebih dari 70% dari berat buah, berwarna putih
dan mempunyai sifat astringensia. Oleh karena itu jika buah masih
Komposisi kimia buah pala dari Banda dapat dilihat pada Tabel 2.
meningkatkan daya cerna, mengobati diare dan mual. Selain itu juga
7
untuk desentri, maag, menghentikan muntah, mulas, perut kembung
8
Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak atsiri biji pala
bahwa komponen utama pala dan fuli yaitu myristicin, elemicin dan
9
Standar mutu diperlukan untuk meningkatkan mutu biji dan fuli pala
dalam dunia perdagangan. Standar fuli menurut SNI 01-0007-1993
terdiri atas lima jenis yaitu:
- Mutu whole I (mutu utuh I): utuh dan pecahan besar, sampai
sekitar 1/3 dari utuh, warna kuning atau kuning kemerahan sampai
merah. Kontaminasi jamur maksimum 5% (bobot/bobot)
- Mutu whole II (mutu utuh II): utuh dan pecahan besar, sampai
kira-kira 1/3 dari utuh, berwarna gelap/buram. Kontaminasi jamur
maksimum 5%
- Black mace (fuli hitam): yang tidak termasuk whole (utuh), gruis
(pecah) yang berwarna gelap hampir hitam
10
tahun 1996-2001. Khususnya permintaan biji pala tanpa tempurung
terus mengalami peningkatan. Volume dan nilai ekspor biji pala dari
2001 sampai 2004 cenderung meningkat. Produksi biji pala untuk
ekspor sebagian besar berasal dari petani. Data ekspor biji pala
tahun 1998 adalah sebesar 5.197.590 kg yang dipasok dari
perkebunan sebanyak 2.023.347 kg atau sekitar 39%, sisanya 61%
dipasok dari petani. Rata-rata produksi pala dunia diperkirakan
berkisar antara 10.000 – 20.000 ton per tahun, dengan permintaan
tahunan berkisar antara 9.000 ton. Sedangkan produksi fuli berkisar
antara 1.500 – 2.000 ton. Produk dari pala (biji, fuli dan minyak pala)
telah diekspor ke lebih dari 30 negara. Adapun negara-negara
pengimpor utama produk pala antara lain adalah Singapura,
Belanda, Hongkong, Jepang, Belgia, Malaysia, Amerika Serikat,
Perancis, India, Italia, Jerman, dan Thailand. Ekspor biji pala
gelondongan ke Singapura pada tahun 2003 mencapai 1.083 ton
senilai 3,939,000 USD. Sedangkan untuk minyak pala terutama
diekspor ke USA, Spanyol, Singapura dan Inggris. Di antara
produkproduk pala yang diekspor pada tahun 2004, ekspor dalam
bentuk biji pala kupas paling tinggi dibanding bentuk lainnya yang
mencapai 8.057 ton, selanjutnya berturut-turut adalah fuli, gelondong
dan minyak pala, dengan volume masing-masing 3.270 ton, 2912 ton
dan 955 ton. Volume ekspor minyak pala cukup besar yaitu
mencapai 11,165,000 USD, sedangkan untuk biji pala mencapai
20,672,000 USD. Pala mempunyai prospek yang baik karena selalu
dan akan selalu dibutuhkan secara kontinyu baik dalam industri
makanan, minuman, obat-obatan dan lain-lain. Sampai saat ini,
kebutuhan dalam negeri untuk pala juga cukup tinggi
11
BAB III
3.1 Kesimpulan
12
dapat diolah menjadi berbagai produk pangan. Setiap 100 g daging
buah pala mengandung air sekitar 10 g, protein 7 g, lemak 33 g,
minyak yang menguap (minyak atsiri) dengan komponen utama
monoterpen hidrokarbon (61 - 88% seperti alpha pinene, beta
pinene, sabinene), asam monoterpenes (5 - 15%), aromatik eter (2-
18% seperti myristicin, elemicin, safrole). Komposisi kimia buah pala
dari Banda dapat dilihat pada Tabel 2. Minyak pala dan fuli
digunakan sebagai penambah flavor pada produk-produk berbasis
daging, pikel, saus, dan sup, serta untuk menetralkan bau yang tidak
menyenangkan dari rebusan kubis (Lewis dalam Librianto, 2004).
Pada industri parfum, minyak pala digunakan sebagai bahan
pencampur minyak wangi dan penyegar ruangan. Sebagai obat, biji
pala bersifat karminatif (peluruh angin), stomakik, stimulan,
spasmolitik dan antiemetik (anti mual).
3.2 Saran
3.1
13
DAFTAR PUSTAKA
14
LAMPIRAN
15