oleh:
FAKULTAS PERTANIAN
KEDIRI
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadiarat Tuhan YME, atas limpahan rahmat serta
hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini dengan judul Agen Hayati
Jamur Metazink (Metarhizium sp.). Dalam proses pembuatan agen hayati ini di lakukan di
PPAH Zainkent yang bertempat di JL. Tembus Lb. Tumpang, RT.25/RW.05, Pojok, Kec.
Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur 64115 yang telah diselesaikan.
Penyusunan Makalah Agen Hayati Jamur Metazaink tidak akan terjadi akan terwujud
tanpa adanya bantuan dan dukungan dari beberapa pihak. Pada kesempatan ini penyusun
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Ir. Edy Soenyoto, MMA selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Islam
Kadiri Kediri.
2. Ibu Titik Irawati, SP., MP Selaku Kaprodi Agroteknologi Fakultas Pertanian
Universitas Islam Kadiri Kediri.
3. Ibu Dr. Nunuk Helilusiatiningsih, MP selaku dosen pembibing pkl.
4. Imam Habibi, S.P., M.Sc Selaku Dosen Mata Kuliah MBKM Agen Hayati Fakultas
Pertanian Universitas Islam Kadiri Kediri.
5. Mohamad Ridwan, S.sos, MM. selaku Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
Kota Kediri.
6. S. Nurlaila Istiqomah, SP.,MP yang selalu membimbing dalam melaksanakan Praktek
Kerja Lapang (PKL).
Penyusun menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu ,penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan laporan ini. Terima kasih dan semoga laporan ini bisa memberikan
sumbangsih positif bagi kita semua.
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Agen hayati adalah adalah mikroorganisme, baik yang terjadi secara alami seperti
bateri, cendawan, virus dan protozoa, maupun hasil rekayasa genetik (genetically modified
micr orga isms) yang digunakan untuk mengendalikan organisme pengganggu tumbuhan
(OPT). Pengertian ini hanya mencakup mikroorganisme, padahal agens hayati tidak hanya
meliputi mikroorganisme, tetapi juga organisme yang ukurannya lebih besar dan dapat dilihat
secara kasat mata seperti predator atau parasitoid untuk membunuh serangga. Dengan
demikian, pengertian agens hayati perlu dilengkapi dengan kriteria, yaitu organisme yang
dapat berkembang biak sendiri seperti parasitoid, predator, parasit, artropoda pemakan
tumbuhan, dan pathogen (Fao,1997).
Bagi agens hayati, tanaman menyediakan nutrisi agens dalam bentuk eksudat
akar yang diperlukan untuk pertumbuhannya. Pemanfaatan agen hayati untuk menekan
pertumbuhan cendawan patogen sudah banyak dilakukan, karena memiliki dampak
positif tehadap lingkungan. Aplikasi agen hayati tidak meninggalkan residu, dan
menyebabkan resistensi tanaman terhadap penyakit. Sedangakan bagi tanaman agens dapat
menekan pertumbuhan patogen. Selain itu faktor biotik maupun abiotik sangat berperan
dalam kelangsungan hidup agens pengendali hayati seperti suhu, pH, kelembaban, dan
beberapa komponen lainnya (Zuraidah, 2020).
Jamur Metarhizium sp ialah satu di antara jamur yang bersifat entomopatogen. Jamur
ini dapat dijadikan sebagai salah satu agen hayati pengendalian serangga, baik serangga yang
menyerang tanaman maupun organisme antagonis yang ada di dalam tanah. Jamur ini dapat
menyebabkan penyakit bila menginfeksi serangga, sehingga dapat menurunkan populasi
serangga hama dalam suatu areal pertanian. Serangga hama tersebut antara lain adalah uret,
kepik hama, walang sangit, penggerek jagung, kumbang kelapa, belalang, wereng coklat, dan
banyak hama serangga lain.
1.2 Tujuan
Tujuannya adalah untuk mengatahui tentang apa itu agen hayati, serta manfaat
sebagai pembasmi OPT Kutu Kebul (Bemisia Tabaci) pada tanaman kedelai dan juga
mengetahui cara pembuatan agen hayati dari jamur Metarhizium sp.
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
Divisi : Amastigomycotina
Kelas : Deuteromycetes
Ordo : Moniliales
Keluarga : Moniliaceae
Genus : Metarhizium
2.3 . Metarhizium sp
Spora Metarhizium sp masuk ke tubuh serangga melalui kulit. Spora yang telah
masuk dalam tubuh serangga mulai membentuk hifa mulai dari jaringan epidermis hingga
seluruh jaringan tubuh serangga dipenuhi oleh hifa. Setelah inang terbunuh kumpulan hifa
tersebut akan membentuk spora primer dan sekunder, bergantung pada kondisi cuaca, saat
cuaca mendukung spora muncul pada kutikula serangga. Infeksi dan penyebaran spora
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu angin, kelembaban, dan padatan inang. Angin yang
kencang dan kelembaban tinggi dapat membantu penyebaran spora dan pemerataan infeksi
pada seluruh individu pada populasi inang.
BAB III
3.1 Alat Dan Bahan Pembuatan Agen Hayati Jamur Metarhizium Sp.
Alat yang digunakan dalam proses pembuatan agen hayati Jamur Metarhizium sp.
adalah kompor, peranti masak, tabung gas lpg, gayung, penyaring, galon air isi ulang, aerator
dan botol kemasan. Selama menggunakan alat tersebut harus steril/ bersih dari kuman’
dengan cara selalu menyemprotkan alcohol dalam akan memakai atau setelah memakai.
Langkah-Langkah Pembuatan
Agen Hayati Jamur
Metarhizium Sp.
Pengendalian ini dilakukan padaa saat sore hari atau pagi hari , kalo pagi hari pada
sekitar jam 06.00 pagi harus langsung di semprotkan sedangkan pada sore dilakukan pada
pukul 16.00 sore. Karena agen hayati tidak tahan apabila terkena langsung cahaya matahari
yang sangat terik yang mengakitkannya pathogen yang di dalam agen hayati mati dan tidak
berefek setelah melakukan penyemprotan pada hama wbc pada tanaman padi. Proses kerja
agen hayati jamur metarhizium sp ini membuat Kutu Kebul menjadi berjamur dan akan mati,
sedangkan pantogen jamur metarhizium sp ini tidak berbahaya untuk tanaman kedealai itu
sendiri.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Untuk menghasilkan proses hasil dari pembuatan agen hayati jamur metarhizium sp
yaitu dengan menggunakan alat yang harus steril dan terjaga kebersihannya dari bakteri lain,
agar dari jamur metarhizium sp ini tidak di ganggu dalam perbiarkannya. dan jamur
metarhizium sp dapat membantu dalam proses pembasmian opt kutu kebul cok pada tanaman
kedelai yang terserang.
4.2 Saran
Marwoto, 2011. Cara menyerang kutu kebul pada tanaman kedelai. Iptek Tanaman Pangan.
11(1):77-84.
OEEP, 1989. Faktor ketahanan kedelai terhadap penggerek polong. Buletin palawija
20:80-83.
Prayogo dkk, 2005. Integritas Aplikasi Metarhizium anisopliae dan Nematoda Patogen
Serangga sebagai Agen Pengendali Hayati Hama Uret Lepidiota stigma yang
Menyerang Tanaman Tebu. Fakultas Pertanian. Universitas Jember.
Zuraidah, 2020. Manfaat pertumbuhan cendawan pantogen bagi agen hayati. Universitas
Andalas. Padang.