Anda di halaman 1dari 10

PEMANFAATAN AGEN HAYATI JAMUR Metarhizium sp

UNTUK PENGENDALIAN KUTU KEBUL (Bemisia tabaci)

KEPADA TANAMAN KEDELAI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pertanian (S-1) Pada Program Studi Agroteknologi

Fakultas Pertanian Universitas Islam Kadiri Kediri.

oleh:

NAMA : FIKRI EKA MAULANA


NPM : 18230110076

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ISLAM KADIRI

KEDIRI

2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadiarat Tuhan YME, atas limpahan rahmat serta
hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini dengan judul Agen Hayati
Jamur Metazink (Metarhizium sp.). Dalam proses pembuatan agen hayati ini di lakukan di
PPAH Zainkent yang bertempat di JL. Tembus Lb. Tumpang, RT.25/RW.05, Pojok, Kec.
Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur 64115 yang telah diselesaikan.

Penyusunan Makalah Agen Hayati Jamur Metazaink tidak akan terjadi akan terwujud
tanpa adanya bantuan dan dukungan dari beberapa pihak. Pada kesempatan ini penyusun
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Ir. Edy Soenyoto, MMA selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Islam
Kadiri Kediri.
2. Ibu Titik Irawati, SP., MP Selaku Kaprodi Agroteknologi Fakultas Pertanian
Universitas Islam Kadiri Kediri.
3. Ibu Dr. Nunuk Helilusiatiningsih, MP selaku dosen pembibing pkl.
4. Imam Habibi, S.P., M.Sc Selaku Dosen Mata Kuliah MBKM Agen Hayati Fakultas
Pertanian Universitas Islam Kadiri Kediri.
5. Mohamad Ridwan, S.sos, MM. selaku Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
Kota Kediri.
6. S. Nurlaila Istiqomah, SP.,MP yang selalu membimbing dalam melaksanakan Praktek
Kerja Lapang (PKL).

Penyusun menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu ,penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan laporan ini. Terima kasih dan semoga laporan ini bisa memberikan
sumbangsih positif bagi kita semua.

Kediri, Juli 2021

Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Agen hayati adalah adalah mikroorganisme, baik yang terjadi secara alami seperti
bateri, cendawan, virus dan protozoa, maupun hasil rekayasa genetik (genetically modified
micr orga isms) yang digunakan untuk mengendalikan organisme pengganggu tumbuhan
(OPT). Pengertian ini hanya mencakup mikroorganisme, padahal agens hayati tidak hanya
meliputi mikroorganisme, tetapi juga organisme yang ukurannya lebih besar dan dapat dilihat
secara kasat mata seperti predator atau parasitoid untuk membunuh serangga. Dengan
demikian, pengertian agens hayati perlu dilengkapi dengan kriteria, yaitu organisme yang
dapat berkembang biak sendiri seperti parasitoid, predator, parasit, artropoda pemakan
tumbuhan, dan pathogen (Fao,1997).

Bagi agens hayati, tanaman menyediakan nutrisi agens dalam bentuk eksudat
akar yang diperlukan untuk pertumbuhannya. Pemanfaatan agen hayati untuk menekan
pertumbuhan cendawan patogen sudah banyak dilakukan, karena memiliki dampak
positif tehadap lingkungan. Aplikasi agen hayati tidak meninggalkan residu, dan
menyebabkan resistensi tanaman terhadap penyakit. Sedangakan bagi tanaman agens dapat
menekan pertumbuhan patogen. Selain itu faktor biotik maupun abiotik sangat berperan
dalam kelangsungan hidup agens pengendali hayati seperti suhu, pH, kelembaban, dan
beberapa komponen lainnya (Zuraidah, 2020).

Jamur Metarhizium sp ialah satu di antara jamur yang bersifat entomopatogen. Jamur
ini dapat dijadikan sebagai salah satu agen hayati pengendalian serangga, baik serangga yang
menyerang tanaman maupun organisme antagonis yang ada di dalam tanah. Jamur ini dapat
menyebabkan penyakit bila menginfeksi serangga, sehingga dapat menurunkan populasi
serangga hama dalam suatu areal pertanian. Serangga hama tersebut antara lain adalah uret,
kepik hama, walang sangit, penggerek jagung, kumbang kelapa, belalang, wereng coklat, dan
banyak hama serangga lain.

1.2 Tujuan

Tujuannya adalah untuk mengatahui tentang apa itu agen hayati, serta manfaat
sebagai pembasmi OPT Kutu Kebul (Bemisia Tabaci) pada tanaman kedelai dan juga
mengetahui cara pembuatan agen hayati dari jamur Metarhizium sp.
BAB II

TINJAUN PUSTAKA

2.1 Pengertian Agen Hayati


Agens Hayati merupakan Agens Pengendali Hayati (Biological Control Agens), setiap
organisme meliputi species, subspecies, varietas, semua jenis serangga, nematoda, protozoa,
cendawan (fungi), bakteri, virus, mikroplasma serta organisme lainnya yang dalam semua
tahap perkembangannya dapat digunakan untuk keperluan pengendalian hama penyakit
tanaman atau organisme pengganggu dalam proses produksi, pengolahan hasil pertanian dan
berbagai keperluan.
2.2 Klasifikasi Metarhizium sp
Klasifikasi Metarhizium sp dalam sistematika jamur, menurut Ainsworth (2006)
adalah sebagai berikut :
Kerajaan : Fungi

Divisi : Amastigomycotina

Kelas : Deuteromycetes

Ordo : Moniliales

Keluarga : Moniliaceae

Genus : Metarhizium

Jenis : Metarhizium anisopliae

2.3 . Metarhizium sp

Metarhizium sp termasuk jamur entomopatogen. Jamur entomopatogen merupakan


jamur yang bersifat parasit terhadap serangga. Terdapat lebih dari 700 spesies jamur
entomopatogen yang dapat menginfeksi serangga hama. Metarhizium sp tidak hanya bersifat
saprofit, tetapi juga memiliki kemampuan parasit bagi beberapa ordo serangga seperti
Coleoptera, Lepidoptera, Hymenoptera, Orthoptera, Isoptera, dan Hemiptera (Prayogo dkk.,
2005).

Spora Metarhizium sp masuk ke tubuh serangga melalui kulit. Spora yang telah
masuk dalam tubuh serangga mulai membentuk hifa mulai dari jaringan epidermis hingga
seluruh jaringan tubuh serangga dipenuhi oleh hifa. Setelah inang terbunuh kumpulan hifa
tersebut akan membentuk spora primer dan sekunder, bergantung pada kondisi cuaca, saat
cuaca mendukung spora muncul pada kutikula serangga. Infeksi dan penyebaran spora
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu angin, kelembaban, dan padatan inang. Angin yang
kencang dan kelembaban tinggi dapat membantu penyebaran spora dan pemerataan infeksi
pada seluruh individu pada populasi inang.

2.4 Klasifikasi Kutu Kebul (Bemisia tabaci)


Klasifikasi Kutu Kebul (Bemisia tabaci), menurut Krisnaindra, (2017) adalah sebagai
berikut :
Kerjaan : Metazoa
Divisi : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hemiptera
Keluarga : Aleyrodidae
Marga : Bemisia
Jenis : Bemisia tabaci
2.5 Hama Kutu Kebul (Bemisia tabaci)

Kutu kebul adalah serangga berukuran kecil dan


berwarna putih. Biasanya menyerang tanaman apa saja seperti tanaman palawija,
cabai,sayuran dan buah-buahan, biasanya hama ini berdiam dibalik daun secara berkelompok
(OEPP,1989).
Hama ini mengisap cairan daun tanaman kedelai sehingga menyebabkan daunnya
menjadi keriting dan pada serangan berat menyebabkan pertumbuhan tanaman kerdil, daun
keriput, dan polong tidak berisi (Marwoto,2011).

BAB III

MATERI MAKALAH MBKM

3.1 Alat Dan Bahan Pembuatan Agen Hayati Jamur Metarhizium Sp.

Alat yang digunakan dalam proses pembuatan agen hayati Jamur Metarhizium sp.
adalah kompor, peranti masak, tabung gas lpg, gayung, penyaring, galon air isi ulang, aerator
dan botol kemasan. Selama menggunakan alat tersebut harus steril/ bersih dari kuman’
dengan cara selalu menyemprotkan alcohol dalam akan memakai atau setelah memakai.

Bahan-bahan yang digunakan dalam proses pembuatan agen hayati Jamur


Metarhizium sp adalah kentang tetapi yang di ambil adalah air rebusannya, air larutan gula,
isolat jamur metarhizium sp. Alcohol dan aquades.

3.2 Proses Pembuatan Agen Hayati Jamur Metarhizium Sp.

Langkah-Langkah Pembuatan
Agen Hayati Jamur
Metarhizium Sp.

Dikupas kentang terlebih dahulu


dan dibersihkan dengan air
mengalir hingga bersih
Dipotong kotak-kotak kecil dan
dibersihkan lagi dengan air
mengalir

Dimasuk kan kentang dan air isi


ulang ke dalam peranti masak

Dimasak hingga mendidih dan


dihilangi busa-busa dari rebusan
kentang
Dibersihkan saringan dengan
cairan alcohol 70%

Dilarutkan gula hingga larut


dengan menggunakan air rebusan
kentang

Dimasukkan larutan air gula


dengan menggunakan saringan ke
dalam galon air
Dimasukkan air kentang yang
sudah mendidih ke dalam galon
air dan kemudian tutup dengan
rapat

Dimasukkan cairan isolat


Metarhizium sp kedalam galon
yang telah di diamkan selama
sehari kemudian di fermentasi kan
dengan alat aerator selama 12 hari

Dilakukan pengamatan dengan


menggunakan misroskop

Dimasukan fermentasi agen hayati


jamur metarhizium sp ke dalam
botol kemasan sebanyak 600 dan
diberi pelabelean

3.3 Penerapan Agen Hayati Jamur Metarhizium Sp Dilahan


Proses dalam pengendalian opt Kutu Kebul ini dengan menggunakan cara
menyemprotkan ke tanaman padi langsung dengan perbandingan hasil agen hayati jamur
metarihizium sp 100ml dicampurkan dengan air bersih yang tidak tercemar apapun 10L. pada
proses pencampuran ke 2 bahan tersebut ke dalam tangki penyemprot keadaan harus-harus
bersih dari bekas pestisida kimia, apabila jamur metarhizium sp tercamur dengan bekas
pestisida maka kandungan dalam jamur tersebut akan mati dan tidak akan berpengaruh
apabila dilakukan penyemprotan opt wbc.

Pengendalian ini dilakukan padaa saat sore hari atau pagi hari , kalo pagi hari pada
sekitar jam 06.00 pagi harus langsung di semprotkan sedangkan pada sore dilakukan pada
pukul 16.00 sore. Karena agen hayati tidak tahan apabila terkena langsung cahaya matahari
yang sangat terik yang mengakitkannya pathogen yang di dalam agen hayati mati dan tidak
berefek setelah melakukan penyemprotan pada hama wbc pada tanaman padi. Proses kerja
agen hayati jamur metarhizium sp ini membuat Kutu Kebul menjadi berjamur dan akan mati,
sedangkan pantogen jamur metarhizium sp ini tidak berbahaya untuk tanaman kedealai itu
sendiri.

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Untuk menghasilkan proses hasil dari pembuatan agen hayati jamur metarhizium sp
yaitu dengan menggunakan alat yang harus steril dan terjaga kebersihannya dari bakteri lain,
agar dari jamur metarhizium sp ini tidak di ganggu dalam perbiarkannya. dan jamur
metarhizium sp dapat membantu dalam proses pembasmian opt kutu kebul cok pada tanaman
kedelai yang terserang.

4.2 Saran

Sarannya adalah Pada saat melakukan pengemasan seharsunya dilakukan di tempat


yang sangat steril dan tidak tempat yang terbuka dan juga saat pengemasan seharusnya
menyiapkan Bunsen agar mengurangi terjadinya kontaminasi dari jamur lain yang masuk di
jamur metarhizium sp.
DAFTAR PUSTAKA

Ainsworth, 2006. Klasifikasi jamur metarhizium sp. Gramedia. Jakarta

Fao, 1997. Pengertian agen hayati. Academic Press, Inc., California.

Krisnaindra, 2007. Klasifikasi hama kutu kebul. Gramedia. Jakarta

Marwoto, 2011. Cara menyerang kutu kebul pada tanaman kedelai. Iptek Tanaman Pangan.
11(1):77-84.

OEEP, 1989. Faktor ketahanan kedelai terhadap penggerek polong. Buletin palawija
20:80-83.

Prayogo dkk, 2005. Integritas Aplikasi Metarhizium anisopliae dan Nematoda Patogen
Serangga sebagai Agen Pengendali Hayati Hama Uret Lepidiota stigma yang
Menyerang Tanaman Tebu. Fakultas Pertanian. Universitas Jember.

Zuraidah, 2020. Manfaat pertumbuhan cendawan pantogen bagi agen hayati. Universitas
Andalas. Padang.

Anda mungkin juga menyukai