Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN KECAMBAH

BIJI KACANG HIJAU

KARYA ILMIAH

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Biologi

Guru Pengampu : Dra. Hj Wahban Nurhatati, M.Pd

Disusun oleh :

Nama : Gresia Natalia

Kelas : 12 IPA 1

SMA NEGERI 1 KOTA SUKABUMI

Jalan R.H. Didi Sukardi No. 124 Telp/Fax. (0266) 221371/229068

Kota Sukabumi – 43143


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah karena berkat serta rahmat - Nya sehingga
saya diberi kemudahan dalam penyusunan tugas biologi karya ilmiah yang berjudul
“PENGARUH CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN KECAMBAH BIJI
KACANG HIJAU”.

Tujuan dari tugas ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran biologi
guna memberikan bentuk pertanggung jawaban saya dalam menempuh mata pelajaran ini.

Saya menyadari dengan sepenuhnya bahwa tugas yang saya buat dalam
penjabarannya masih jauh dari kata sempurna. Mengingat atas kemampuan yang saya miliki,
saya merasa masih terdapat kekurangan baik dari segi teknis maupun materi, untuk itu kritik
dan saran dari berbagai pihak saya harapkan demi perbaikan masa yang akan datang. Harapan
saya, semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat, umumnya bagi pembaca dan khususnya bagi
saya, selaku penyusun.

Sukabumi, 11 Agustus 2020

Penyusun
Daftar Isi

Kata Pengantar ..........................................................................................................................

Daftar Isi ....................................................................................................................................

Bab I Pendahuluan .........................................................................................

1.1 Latar Belakang ..................................................................................


1.2 Rumusan Masalah .............................................................................
1.3 Tujuan ................................................................................................
1.4 Kegunaan Penelitian ..........................................................................

Bab II Kajian Teori ...........................................................................................

2.1 Parameter Penelitian ..........................................................................


2.2 Hipotesis ............................................................................................

Bab III Metodologi Penelitian ...........................................................................

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ...........................................................


3.2 Alat dan Bahan ..................................................................................
3.3 Metode Penelitian ..............................................................................
3.4 Pelaksanaan Penelitian ......................................................................

Bab IV Hasil Pembahasan .................................................................................

4.1 Hasil Penelitian .................................................................................


4.2 Pembahasan .......................................................................................

Bab V Kesimpulan ............................................................................................

5.1 Kesimpulan ........................................................................................


5.2 Saran ..................................................................................................

Daftar Pusaka ............................................................................................................................


BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Cahaya merupakan faktor yang penting dalam proses perkecambahan biji. Cahaya
digunakan untuk mengaktifkan enzim-enzim dalam biji. Tanpa cahaya, perkecambahan biji
akan tertunda (mengalami dormansi). Pada proses fotosintesis cahaya adalah peran penting
dibutuhkan oleh tumbuhan. Dengan demikian, cahaya yang memiliki enzim aktif untuk
menjaga temperatur tumbuhan. Pertumbuhan merupakan salah satu ciri mahkluk hidup yang
bersifat irreversible karena adanya tambahan substansi dan perubahan bentuk yang terjadi
selama proses tersebut. Perubahan bentuk pada kacang hijau itu disebut dengan
perkecambahan. Biji yang berada pada kondisi yang tepat akan mengalami perkecambahan
membentuk individu baru. Pertumbuhan merupakan suatu proses hasil antara faktor internal
dan faktor luar eksternal. Perkecambahan (germanisasi) merupakan suatu proses keluarnya
bakal tanaman (tunas) dari lembaga yang disertai dengan terjadinya mobilisasi cadangan
makanan dari jaringan penyimpanan atau keping biji ke bagian vegetatif (Astawan.2009).
Perkecambahan yang dialami oleh kacang hijau termasuk perkecambahan epigeal.
Perkecambahan epigeal terjadi akibat pertumbuhan ruas batang di bawah kotiledon
(hipokotil) yang lebih cepat dibandingkan ruas batang di atas kotiledon (epikotil) serta
mengakibatkan kotiledon akan terangkat ke atas tanah.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah faktor cahaya pada perkecambahan kacang hijau di ketiga tempat yang berbeda
memberikan hasil yang optimal terhadap pertumbuhan kacang hijau?

2. Bagaimana cara perkecambahan kacang hijau berfotosintesis di ketiga tempat yang


berbeda?

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui faktor cahaya pada perkecambahan kacang hijau di ketiga tempat yang
berbeda memberikan hasil yang optiimal terhadap pertumbuhan kacang hijau.

2. Untuk mengetahui cara perkecambahan berfotosintesis di ketiga tempat yang berbeda.

1.4 Kegunaan Penelitan

1. Secara ilmiah untuk mendapatkan informasi tentang faktor cahaya yang berperan penting
dalam perkecambahan kacang hijau.

2. Memberikan informasi berkaitan dengan tempat pertumbuhan kacang hijau yang optimal
apabila dilakukan produksi.

3. Memberikan gambaran tentang tempat pertumbuhan perkecambahan sebagai


pengembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan penelitian.
BAB II

Kajian Teori

2.1 Parameter Penelitian

Kacang hijau ( Phaseolus radiatus L.) sudah lama dikenal dan ditanam oleh
masyarakat tani di Indonesia. Morfologi kacang hijau terdiri atas akar, batang, daun, bunga,
buah, dan biji. Perakaran tanaman kacang hijau bercabang banyak dan membentuk bintil-
bintil (nodula) akar. Batang tanaman kacang hijau berukuran kecil, berbulu, berwarna hijau
kecokelat-cokelatan, atau kemerah-merahan, tumbuh tegak mencapai ketinggian 30- 110 cm
dan bercabang menyebar ke semua arah. Daun tumbuh majemuk, tiga helai anak daun per
tangkai. Helai daun berbentuk oval dengan ujung lancip dan berwarna hijau (Rukmana,
1997:16).

2.2 Hipotesis

Perkecambahan

Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon akar) dan pertumbuhan plumula
(calon batang). Faktor yang mempengaruhi perkecambahan adalah air, kelembapan, oksigen,
cahayadan suhu.

Perkecambahan biji kacang hijau termasuk perkecambahan epigeal: Hipokotil memanjang


sehingga plumula dan kotiledon ke permukaan tanah dan kotiledon melakukan fotosintesis
selama daun belum terbentuk.
3

BAB III

Metodologi Penelitian

3. 1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Perum Purnawira Asri blok D no 38 Sukabumi Kecamatan


Lembursitu Kota Sukabumi Jawa Barat, selama satu minggu dari tanggal 04 Agustus 2020
hingga 10 Agustus 2020.

3.2 Bahan dan Alat

3.2.1 Bahan dan Alat

Variabel bebas : Cahaya matahari, 3 wadah plastik ukuran 25 x 15 cm dan 1 buah


penggaris

Variabel terkontrol : 30 biji kacang hijau, 5 ml air dan 2 buah kapas tebal 1mm.

3.3 Metode Penelitian

3.3.1 Rancangan Percobaan

Penelitian pertumbuhan kacang hijau ini menggunakan faktor cahaya. Percobaan yang
dilakukan yaitu pemberian air masing masing 5 ml setap hari . Penelitian di ketiga tempat
terdiri dari 2 perlakuan dengan 14 ulangan untuk masing-masing perlakuan.

3.3.2 Rancangan Perlakuan

 Pertumbuhan kecambah kacang hijau di tempat terang adalah sebagai berikut :

Hari/ Wadah 1 Tempat Terang Keterangan


Tanggal Nomor Biji Kecambah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Selasa - - - 0,1 - - - - - -
04/08/20
Rabu 0,3 - - 1,1 - - 0,4 0,1 0,2 -
05/08/20
Kamis 0,6 - - 1,8 - - 0,7 0,3 0,6 -
06/08/20
Jumat 1,0 0,5 - 2,0 0,6 0,8 1,1 0,8 1,2 1,4
07/08/20
Sabtu 1,3 0,8 1,0 2,4 0,7 1,2 1,4 1,8 2,0 1,8
08/08/20
Minggu 1,4 1,1 1,5 2,9 Mati 1,5 1,8 2,9 3,0 2,2
09/08/20
Senin Mat 1,3 2,0 3,2 Mati Mati 2,1 Mati 4,2 2,6 Terinjak
10/08/20 i
kucing
Rata- 0,65 0,52 0,64 1,9 0,1 0,5 1,0 0,8 1,6 1,14
Rata 2 7

 Pertumbuhan kecambah kacang hijau di tempat teduh adalah sebagai berikut :

Hari/ Wadah 2 Tempat Teduh Keterang


Tangg Nomor Biji Kecambah an
al
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Selasa 0,3 0,5 0,7 0,8 0,6 0,1 0,8 0,5 - -
04/08/
20
Rabu 2,2 1,8 2,9 2,5 2,4 1,3 1,9 2,6 0,4 0,6
05/08/
20
Kamis 3,1 2,9 3,6 3,7 3,9 2,0 2,8 3,3 1,1 1,3
06/08/
20
Jumat 4,8 5,2 4,2 5,3 6,8 3,7 6,1 5,9 2,4 1,9
07/08/
20
Sabtu 6,5 7,4 5,6 7,1 8,0 5,5 8,3 7,4 3,7 2,2
08/08/
20
Mingg 7,2 6,6 8,6 9,6 7,8 11, 9,7 4,6 2,8
u 8,2 0
09/08/
20
Senin 8,4 9,7 7,8 9,2 10, 9,1 12, 10,9 5,9 3,7
10/08/ 7 5
20
Rata- 4,64 5,1 4,48 5,31 6 4,21 6,2 5,75 2,58 1,78
Rata

 Pertumbuhan kecambah kacang hijau di tempat gelap adalah sebagai berikut :

Hari/ Wadah 2 Tempat Gelap Ketera


Tangg Nomor Biji Kecambah ngan
al
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Selasa 0,2 0,6 - - 0,3 - 0,4 0,2 0,7 0.9
04/08/
20
Rabu 0.6 2,8 0,3 1,7 1,5 1,4 0,9 0,7 2,3 2,5
05/08/
20
Kamis 1.0 4,2 1.1 3,4 3,0 2,4 2,1 1,5 4,3 3,9
06/08/
20
Jumat 5,7 6,3 1,4 3,8 4,8 4,4 6,6 4,7 7,1 8,7
07/08/
20
Sabtu 9,5 8,2 1,6 4,1 6,3 6,9 9,7 7,9 9,0 11,3
08/08/
20
Mingg 13,2 10,1 2,3 4,9 9,0 8,7 14,8 9,9 12,0 13,8
u
09/08/
20
Senin 14,7 13,6 2,5 6,2 13,4 9,7 17,9 11,5 13,2 16,6
10/08/
20
Rata- 6,41 6,54 1,31 3,44 5,47 4,78 7,48 5,20 6,94 8,24
Rata

3.3.3 Rancangan Respon

(1) Parameter Penunjang

a. Persiapan media tanam, media tanam yang digunakan yaitu wadah plastik dan
kapas yang sudah dibasahi air.
b. Penempatan kecambah kacang hijau di ketiga tempat yaitu tempat gelap, tempat
teduh dan tempat terang.

c. Air diberikan secara rutin setiap pagi dan sore, komposisi air dengan dosis 5
ml/biji untuk perlakuan 1 dan 2.

(2) Parameter Utama

1. Tinggi Tanaman
Perubahan tinggi kecambah kacang hijau selama 1 minggu. Tinggi tanaman
diukur dengan menggunakan mistar, tinggi tanaman yang diukur mulai dari
pangkal batang sampai bagian titik tumbuh tanaman. Pengukuran ini dilakukan
setiap hari sekali.
2. Pengukuran Akar Tanaman
Pengukuran panjang akar dimulai dari pangkal akar hingga ujung akar
tanaman menggunakan alat berupa penggaris.

3.4 Pelaksanaan Penelitian

1. Persemaian

Persemaian biji kacang hijau dilakukan dalam 3 wadah persemaian berukuran panjang
25 cm dan lebar 15 cm dengan diberi kapas. 10 Biji kacang hijau ditaburkan dalam setiap
wadah kemudian diletakkan di tempat gelap, terang dan teduh.

2. Penanaman

Penanaman awal nya dilakukan menggunakan kapas yang sudah diberi air .
Penanaman dilakukan selama satu minggu. Faktor yang dipakai yaitu faktor cahaya.

3. Pemeliharaan

Penyiraman air diberikan secara rutin setiap pagi dan sore, komposisi air dengan dosis
5 ml/tanaman untuk perlakuan 1 dan 2. Pemeriksaan tinggi tumbuhan dilakukan setap hari
selama satu minggu.
BAB IV

Hasil Pembahasan

4.1 Hasil Penelitian

Penelitian terhadap pengaruh cahaya pada pertumbuhan kecambah kacang hijau tiga
tempat berbeda memiliki hasil yang berbeda. Ditempat yang gelap pertumbuhan kacang hiaju
sangat cepat dibandingkan dengan tenapat yang teduh dan tempat terang. Tetapi hasil yang
maksimal terdapat pada di tempat yang terang karena adanya proses fotosintesis.

Pertumbuhan Primer merupakan pertumbuhan yang terjadi karena adanya meristem


primer. Pertumbuhan ini disebabkan oleh kegiatan titik tumbuh primer yang terdapat pada
ujung akar dan ujung batang dimulai sejak tumbuhan masih berupa embrio.

Pertumbuhan Sekunder merupakan pertumbuhan yang terjadi karena adanya meristem


sekunder. Pertumbuhan ini disebabkan oleh kegiatan kambium yang bersifat meristematik
kembali. Ciri-ciri jaringan meristematik ini adalah mempunyai dinding yang tipis, bervakuola
kecil atau tidak bervakuola, sitoplasma pekat dan selselnya belum berspesialisasi. Ketika
pertumbuhan berlangsung secara aktif, sel-sel meristem membelah membentuk sel-sel baru.
Sel-sel baru yang terbentuk itu pada awalnya rupanya sama, tetapi setelah dewasa, sel-sel tadi
berdiferensiasi menjadi jaringan lain.

4.2 Pembahasan

Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau sangatlah penting. Kebutuhan


biji akan cahaya untuk perkecambahannya bervariasi tergantung pada tempat penanamannya.
Faktor cahaya berpengaruh pada proses fotoperiodisme. Fotoperodisme adalah respon
tumbuhan pada pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi terhadpa lamnya waktu terang
dan waktu gelap . Respon ini dikendalikan oleh suatu pigmen yang dapat menangkap
gelombang cahaya, yaitu fitokrom. Kurangnya cahaya juga dapat menyebabkan etiolasi.

Cahaya merupakan sumber energi utama untuk berfotosintesis, memberikan pengaruh


langsung pada ketersediaan makanan serta berpengaruh pada proses fotoperiodisme. Cahaya
berperan penting dalam proses fotosintesis. Apabila makanan yang dihasilkan dari proses
fotosintesis berkurang atau bahkan tidak ada, jaringan menjadi mati karena kekurangan
makanan. Namun demikian cahaya yang dibutuhkan tumbuhan jumlahnya tidak boleh terlalu
banyak. Cahaya yang berlebihan justru akan menghambat pertumbuhan. Demikian juga
kekurangan cahaya juga berakibat buruk bagi tanaman. Contoh akibat dari hasil fotosintesis
yang berkurang misalnya tanaman yang tumbuh di ruangan gelap, ukuran batangnya jauh
lebih panjang dibandingkan tumbuhan yang memperoleh cukup cahaya matahari. Tanaman
ini berwarna pucat dengan batang lemah dan kurus. Pertumbuhan dalam tempat gelap
semacam ini disebut etiolasi.

Tahap-tahap pertumbuhan kacang hijau adalah perkecambahan epigeal, pertumbuhan


primer dan pertumbuhan sekunder. Kecambah adalah tumbuhan muda yang baru tumbuh dari
biji. Memiliki 3 bagian yaitu radikula,hipokotil dan kotiledon. Faktor cahaya di Bumi adalah
Matahari serta adapun hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan biji
kacang hijau yaitu auksin, giberalin, gas etilen, sitokinin dan asam absisat.
BAB V

Kesimpulan
5.1 Kesimpulan

Pertumbuhan pada tanaman merupakan proses kenaikan massa dan volume yang
bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke asal) seperti bertambahnya tinggi, panjang dan
lebar pada bagian - bagian tumbuhan. Pada tanaman kacang hijau dan kacang merah
mengalami tiga tahap pertumbuhan yaitu perkecambahan, pertumbuhan primer, pertumbuhan
sekunder. Dalam proses pertumbuhan cahaya merupakan faktor terpenting. Tanaman yang
ditumbuhkan di tempat yang memiliki cahaya kurang cenderung memiliki batang yang tidak
kokoh dan mudah rebah serta pertumbuhannya lambat dibandingkan tanaman yang
ditumbuhkan di tempat gelap. Hal ini dikarenakan aktivitas dari hormon auksin (hormon
pertumbuhan) yang tidak aktif apabila terdapat cahaya.

5.2 Saran

Penanaman biji kacang hijau lebih baik di bawah sinar matahari atau ditempat terang
karena memberika hasil yang maksimal diantara ketiga tempat. Perumbuhan yang dialukan
sangat konsisten dikarenakan adanya proses fotosintesis yang baik.
Daftar Pusaka
Ir. H. Rahmat Rukmana.1996. Kacang Hijau, Budidaya dan Pacapanen. Jakarta : Pendidikan
Pertanian. Hal 15

Langkah Sembiring, Sudjino.2009. Biologi untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Pusat Pembukuan
Departemen Pendidikan Nasional. Hal 3 dan 7

Manicham Bala S.M,Yusa.2016. Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Biologi. Bandung:
Grafindo. Hal 7,17,20

Ririn Safitri.2016. Buku Siswa Biologi. Surakarta: Mediatama. Hal 11-13

Suwarno.2009. Paduan Pembelajaran Biologi. Jakarta: Pusat Pembukuan Departemen


Pendidikan Nasional. Hal 3-5

Anda mungkin juga menyukai