DINDA WULANDARI
FAKULTAS PERTANIAN
PRODI AGROTEKNOLOGI
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2022
LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM
MATAKULIAH BOTANI
KELOMPOK XII
AGT III
FAKULTAS PERTANIAN
PRODI AGROTEKNOLOGI
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2022
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Kelompok : 12
AGT : 03
Mengetahui,
Menyetujui,
Dosen Penanggung Jawab
Praktikum Mata kuliah Botani
iii
RINGKASAN
yang di luar ruangan, hal tersebut disebabkan oleh cahaya matahari. Banyak
faktor yang mempengaruhi proses transpirasi diluar ruangan Berdasarkan hasil
percobaan modul 1 ( Struktur Daun Majemuk ) diperoleh hasil daun kapuk dan
daun singkong merupakan daun majemuk menjari, daun jeruk merupakan daun
menjemuk menyirip beranak daun satu, daun dadap merupakan daun mejemuk
menyirip beranak daun tiga, daun asam merupakan daun mejemuk beranak daun
genap, daun gamal merupakan daun majemuk menyirip gasal, daun keladi dan
daun biduri merupakan daun tunggal dan daun johar merupakan daun majemuk
menyirip ganjil. Daun majemuk mempunyai ciri khas yaitu jumlah helai daunnya
lebih dari satu, karena memiliki beberapa helai anak daun. Daun majemuk
memiliki masa gugur yang serempak dalam satu sistem percabangan. Daun ini
memiliki kuncup, terletak pada ketiak tangkai induk daun yang memiliki ruas
cabang, sedangkan daun tunggal adalah daun yang hanya memiliki satu helai
dauan. Berdasarkan hasil percobaan model 2 ( Anatomi Tumbuhan ) dapat
diketahui Struktur anatomi daun dikotil terdiri dari epidermis, korteks, endodermi,
xilem, dan floem. Secara struk anatomi akan tersusun atas jaringan epidermis
sistem jaringan dasar berupa korteks, endodermis, dan empelur serta sistem bekas
pembuluh. Pada akar sistem bekas pembuluh terdiri atas xilem, dan floem.
Tumbuhan dikotil merupakan tumbuhan berbunga yang mempunyai biji
berkeping dua, sedangkan tumbuhan monokotil adalah tumbuhan berkeping satu.
Berdasarkan percobaan modul 3 ( Fotosintesis Tumbuhan ) berdasarkan
percobaan yang dilakukan diketahui bahwa daun singkong yang telah direndam
didalam alkohol yang telah dipanaskan tidak mengalami perubahan warna, hal
tersebut dikarenakan oleh kesalahan saat membungkus daun dan jumlah hari
menuup daun singkong dengan kertas timah kurang dari 3 hari. Hal tersebut
dikarenakan oleh tidak adanya faktor pendukung terjadinya fotosintesis pada
tanaman tersebut. Berdasarkan percobaan modul 4 ( Transpirasi ) didapatkan hasil
taranspirasi pada tanaman yang didalam ruangan lebih kecil dari pada tanaman
yang berada diluar ruangan karena faktor cahaya matahari dan angin, sedangkan
yang pada dalam ruangan faktor yang mempengaruhi transpirasi dalam adalah
jumlah daun, suhu dan kelembapan.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
lengkap Praktikum Mata Kuliah Botani. Laporan ini disusun sebagai salah satu
1. Prof. Dr. Ir. Sri Aanjar Lasmini, M. P sebagai Dosen Penanngung Jawab
Botani
ini, namun sebagai manusia tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan. Olehnya itu
dengan penuh rasa rendah hati penyusunan menerima kritikkan dan saranyang
pembacanya. Amin
v
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL...................................................................................
HALAMAN JUDUL....................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iii
RINGKASAN.................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR.................................................................................... v
DAFTAR ISI................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL........................................................................................... viii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang............................................................................ 1
1.2 Tujuan Praktikum...................................................................... 2
1.3 Manfaat Praktikum.................................................................... 2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Struktur Daun Majemuk........................................................... 4
2.1.1 Daun Lengkap.................................................................... 5
2.1.2 Daun Tunggal.................................................................... 5
2.1.3 Daun Majemuk.................................................................. 6
2.1.4 Struktur Daun Majemuk.................................................... 6
2.2 Anatomi Tumbuhan.................................................................... 7
2.2.1 Anatomi Tumbuhan Dikotil............................................... 7
2.2.2 Anatomi Tumbuhan Monokotil......................................... 7
2.3 Fotosintesis Tumbuhan.............................................................. 7
2.3.1 Pengertian Fotosintesis...................................................... 7
2.3.2 Faktor-Faktor Fotosintesis................................................. 8
2.3.3 Siklus Terang..................................................................... 8
2.3.4 Siklus Gelap....................................................................... 9
2.4 Transpirasi.................................................................................. 9
2.4.1 Pengertian Transpirasi....................................................... 10
vi
2.4.2 Faktor-Faktor Transpirasi.................................................. 10
2.4.3 Proses Transpirasi.............................................................. 10
BAB III. METODE PRAKTIKUM
3.1 Tempat dan Waktu.................................................................... 12
3.2 Alat dan Bahan.......................................................................... 12
3.3 Prosedur Kerja.......................................................................... 12
3.3.1 Struktur Daun Majemuk................................................... 13
3.3.2 Anatomi Tumbuhan.......................................................... 13
3.3.3 Fotosintesis Tumbuhan..................................................... 13
3.3.4 Transpirasi........................................................................ 14
BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN
4.1 Struktur Daun Majemuk.......................................................... 15
4.1.1 Hasil.................................................................................. 15
4.1.2 Pembahasan...................................................................... 14
4.2 Anatomi Tumbuhan.................................................................. 19
4.2.1 Hasil.................................................................................. 20
4.2.2 Pembahasan......................................................................22
4.3 Fotosintesis Tumbuhan ............................................................ 22
4.3.1 Hasil.................................................................................. 23
4.3.2 Pembahasan...................................................................... 24
4.4 Transpirasi................................................................................. 26
4.4.1 Hasil.................................................................................. 24
4.4.2 Pembahasan...................................................................... 26
BAB V. KESIMPULAN dan SARAN
5.1 KESIMPULAN.......................................................................... 27
5.2 SARAN........................................................................................ 27
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................28
LAMPIRAN....................................................................................................30
BIODATA PENYUSUN.................................................................................31
vii
DAFTAR TABEL
NO Teks Halaman
viii
BAB I. PENDAHULUAN
Daun mejemuk adalah daun dimana helainnya disusun oleh sejumlah bagian-
bagian terpisah yang berbentuk seperti daun dan disebut anak daun (leaflrt). Pada
bagian basalhelaian anak daun atau bagian basal petolulus biasanya ditemukan
adanya pulvinulus (persendian daun). Adanya pulvinulus pada anak daun ini
karena itu setiap anak daun dari daun majemuk memiliki karakteristik yang sama
dengan daun tunggal, kadang-kadang sulit dibedakan antara daun tunggal dengan
anak dari daun majemuk, kuhususnya bila anak daun tersebut berukuran besar
(Latifa, 2016).
juga sebagai ilmu urai, terkait pembahasan yang lebih rinci dari setiap struktur
tumbuahan melalui sayatan bujur atau melintang yang diamati microskop. Dalam
hal ini anatomi tumuhan dapat dijadikan sebagai pelengkap ilmu morfologi yang
sebagai sinar matahari. Selain pencahayaan suhu, dan tingkat kekeruh merupakan
ix
Transpirasikan merupakn proses terjadinya proses penguapan air tetapi
anatomi daun, batang, dan akar tumbuhan monokotil, untuk mengatahui strujtur
anatomi daun, batang dan akar tumbuhan dikotil, Untuk mengatahui struktur dan
1.3 Manfaat
x
Manfaat dari percobaan kedua yaitu anatomi tumbuhan, praktikan diharapkan
mengatahui struktur anatomi daun, batang, dan akar tumbuhan dikotil dan
mengatahui struktur dan bentuk stomata antara tumbuhan monikotil dan dikotil.
xi
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang
bagian-bagian petiolus (tangkai daun), lamina ( helaian daun), dan vagina (upi
daun) misalnya daun pohon pinang (areka cathecu), daun bambu (bambusa sp.)
daun pisang ( musa paradiasiaca, dan lain-lain. Apabila daun suatu tumbuhan
tidak mempunyai salah satu dari tiga bagian pokok daun seperti diatas, daun yang
yang lazim dipelajari untuk menyatakan bentuk suatu benda, misalnya bulat,
segitiga, dan lain-lain atau sering kali dicarikan persamaann bentuk benda-benda
lain misalnya tombak, perisai, jantung dan lain sebagainya (Haryani, 2018).
xii
Daun tunggal adalah daun yang helaiannya hanya terdiri dari satu helai
tanpa adanya persendian dibagian dasar helaian tersebut, daun tunggal memiliki
Apabia didalam satu tangkai lebih darisatu helaian dun maka daun tersebut
Helai daun majemuk terbagi menjadi beberapa helai anak daun (leaflet),
yang kemudian dibaga menjadi daun ganda. Daun majemuk berpengaruh nyata
Daun pada umumnya berbentuk melebar dan pipih, yang bertujuan untuk
fotosintesis. Oleh karena itu daun selalu terletak paa bagian aerial dari tubuh
daun tersebut ditopang oleh tangkai anak daun . Pada pangkal ibu tangkai daun
dapat ditemukan stipula, sedangkan pada pangkal tangkai anak daun ditemukan
xiii
2.2 Anatomi Tumbuhan
disebut sebagai ilmu terura, terkait pembahasan yang lebih rinci dari setiap
struktur tumbuhan
Sayatan bujur atau melalui sayatan bujur atau melintang yang diamat
menggunakan microskop. Dalam hal ini anatomi tumbuhan dapat dijadikan sebgai
( Ramdhini, 2021).
Pada batang dikotil mudah terdapat daerah yaitu epidermis, korteks dan
stele. Epidermis terdiri dari selapis sel dan merupakan bagian terluar batang.
Daerah disebelah dalam epidermis adalah korteks, dan pada bagian korteks
Struktur anatomi batang dari lapisan luar kedalam tersusun dari jaringan
epidermis, terdiri dari selapis sel, dindinf sel menebal dilindungi oleh kutikula,
besar, berfungsi sebagai tempat penyimpan cadangan makanan, stele terdiri dai
xyle, dan floem. Letak jaringan pengangkut (xylem dan floem) pada tumbuhuan
xiv
Pada batang monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara
korteks dan stle umumnya tidakjelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan
pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup artinya diantara xilem
mengggunakan energi dari cahaya matahari yang diserap lorofil untuk membuat
bahan makanan dari molekul sederhana menjadi mokul yang lebih kompleks
(Nasihin, 2019).
faktor baik faktor internal maupun ekstranal. Faktor internal menyangkut kondisi
yang lain seperti transpirasi, respirasi dan adaptasi fisiologis yang lain yang saling
xv
Faktor ekstranal meliputi faktor klimatik seperti suhu, kelembapan,
kecepatan angin, hujan, dan juga faktor cahaya, konstrasi CO2, O2, kompetitor,
dan organisme pathogen, selain itu faktor timbulnya stress seperti ketersediaan air,
Fotosintesis terdiri dari dua tahap yang disebut reaksi terang yang
oksigen.Dalam reaksi terang terjadi konversi energi cahaya menjadi energi kimu
NADPH2. Reaksi ini memerlukan molekulair dan cahaya matahari. Proses ini
diawali dengan pengkapan foton oleh pigmen sebagai antena (Wayan, 2017).
Reaksi gelappada tumbuhan dapat terjadi molekul dua jalur, yitu siklus
(Wayan, 2017).
Oleh karena PGA memiliki tiga atom karbon tumbuhan yang menjalankan reaksi
sumberkarbon pada tumbuhan ini dibantu oleh enzim Rubisco ( Wayan, 2017).
xvi
4.4 Transpirasi
jaringan tnaman melalui bagia tanaman yang lain dapat saja terjadi, tetapi porsi
membantu proses transport unsur hara dan garam-garam mineraldari akar menuju
stomata dengan terbukanya stomata lebih lebar, air yang hilang lebih banyak
dipengaruhi oleh genotip dan lingkungan, jumlah daun semakin luas daerah
xvii
Faktor ekstranal yang mempengaruhitranspirasi yaitu; kelembapan
mengahambat difusi uap air dalam sel kelingkungan (luar daun dengan artian
transpirasi, dan ketersedian air dipengaruhi oleh ketersedian air tanah dan laju
stomata. Pada kondisi ini memadai , transpirasi mampu menyediakan air yang
cukup. Apabila proses transpirasi terganggu mka laju transpirasi akan rendah dan
menurunkan turgor pada sel sehingga proses membuka dan menutupnya stomata
Pada siang hari tanaman radiasi matahari. Sebagian dari radiasi matahari
ini akan diserap tanaman. Jika serapan energi matahari ini tidak diimbangi
xviii
BAB III. METODE PRAKTIKUM
tanggal 4 Mret 2022 sampai dengan tanggal 18 Maet 2022, dilaksanakan isetiap
Alat yang digunakan pada praktikum Botani yaitu, baki nampann alat
tulis, rak tabung reaksi, gelas ukur, gelas kimia, pinset, pipet tetes, cutter silet, dan
tissue, kertas grafik, microskop, object glass, cover glass, cawan petri, dan
pemanas listrik.
Bahan yang digunakan pada praktikum Botani yaitu, Daun Kapuk (ceiba
petandra Gearta), Daun Jeruk (Citrus sp), daun dadap (erythrine variegata), daun
asam (tamarindus indica L), daun jojor (senna siamea), daun gamal (gliricdia
sepium), daun biduri (calotropis gigantea) daun keladi (caladium), daun singkong
hawa, tanaman sri rejeki, kertas singkong atau alumunium voil, alkohol 70%,
Kami mengenali daun yang telah kami bawah untuk menentukan dan
xix
3.3.2 Struktur Daun Majemuk
bagian-bagian terpisah yang berbentuk seperti daun dan disebut daun (leaflet).
Pada bagian basal helaian anak daun atau bagian basal petolulus biasanya
daun ini menyebabkan anak daun dapat gugur sendiri-sendiri (tidak bersamaan).
Oleh kareana setiap anak daun majemuk memiliki karakteristik yang sama dengan
daun tunggal dengan anak daun majemuk , khususnyanya bila anak daun tersebut
berukuran besar.
batang dan akar iris setiap masing – masing tamanan tersebut setipis mungkin,
10 kali dan gambarkan bagian – bagian jaringan tanaman yang tampak pada
mikroskop.
daun yang baik dan segar ( daun dari tanaman singkong biasanya memberikan
hasil yang baik ). Tutuplah salah satu daun tanaman tersebut dengan kertas timah
selama satu minggu dan masukan daun tersebut kedalam gelas kimia yang berisi
alkohol, masukan juga daun yang tidak ditutupi oleh kertas timah pada tanaman
yang sama, lalu panaskan gelas kimia sampai daun yang ada didalamnya berwarna
pucat, kemudian pindahkan daun yang telah dipanaskan pada cawan petrik tetesi
xx
kedua daun tersebut dengan larutan ligol, lalu perhatikan warna yang terjadi pada
daun.
3.3.4 Transpirasi
Siapkan dua jenis tumbuhan yang ada potonglah akar setiap tanaman
dibagian pangkalnya masukan kedalam tabung reaksi yang berisi 5 ml air. Satu
tabung berisi air (Kontrol) kemudian tabung lainnya ditetesi minyak kelapa, beri
tanda pada batas minyak setiap 10 menit lakukan pengukuran jumlah air yang
tersisa dengan cara menghitung jumlah air yang hilang ini dapat meneteskan
kembali air dalam tabung sampai kembali keposisi tera sebelumnya. Pengamatan
dilakukan selama satu jam, gambar perubahan jumlah volume air pada kertas
grafik dimana waktu pada sumbuh horizontal ( X ) dan Volume air yang hilang
xxi
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
1.
2.
3.
4.
1.Helaian daun
2. Tangkai
1.
2.
3.
xxii
Gambar 4. Daun keladi
Keterangan:
1. Helaian daun
2. Tulang daun
3. Ujung daun
4. Tepi daun
5. Tangkai
6. Pelepah
1.
2.
1.
2.
xxiii
Gambar 7. Daun dadap
Keterangan:
1.
2.
Keterangan:
1.
2.
1.
2.
xxiv
4.2.2 Pembahasan
memiliki ruas-ruas daun berupa pelepah dan daun, maka daun keladi termasuk
tidak tertanam pada pangkal daun (Riastuti dkk, 2021). Daun Lengkap adalah
daun yang memiliki upih daun dan pelepah daun (vagina), tangkai daun (petioles)
Jika melihat daun biduri (calotropis gigantae), termasuk daun yang tidak
lengkap, karena daun biduri hanya memiliki bagian daun berupa daundan tangkai
berhadapan, warna hijau keputih putihan, tersusun berhadapan panjang 8-20 cm,
lebar 4-15 sm, helaian daun tebal, berbentuk bulat telur, ujung tumpul, pangkal
Daun asam merupakan daun yang termasuk dalam jenis daun genap
beranak genap karena tangkai daun pada daun asam memiliki jumlah batang
Daun asam mempunyai karateristik tersendiri baik dari segi yang dikenal
majemuk beranak genap, kreana terdiri dai beberapa helai daun (Dymas, 2017).
Daun johar termasuk kedalam jenis daun majemuk menyirip ganjil yang
enghasilkan genap, karena pada induk tangkai daunnya ganjil dan tidak
xxv
berpasangan, kecuali uung tangkai daun, susunan daunnya berjumlah genap,
yang padat rapat dan membulat. Daun majemuk menyirip genap, panjangnya 10-
35cm, gundul dn mengkilap disisi atas dengan rambut halus disisi bawah pada
Daun gamal merupakan daun yang termasuk dalam jenis menyirip gasal,
dan keturunannya ganjil karena tangkai daun induknya tidak berpasangan dan
berjumlah ganjil, selain itu pada anak tangkai daun gamal juga berjumlah ganjil
Daun gamal merupakan legum pohin yang berukuran beasr yang dapat
mencapai tinggi 10-12 m (Rusdy, 2017). Dan bersirip ganjil, panjang sekitar 30
cm (Arifin dkk, 2020). Helai daun 5-20 cm, berbentuk oval sampai bulat panjang
Daun jeruk merupakan daun tunggal hanya memiliki satu anak daun saja
maka dinamakan daun majemuk menyirip beranak satu, tangai daun mepunyai
persendian sehingga helaian daun tidak langsung terdapat pada ibu tangkai.
Daun jeruk nipis yaitu daun segar yang berbentuk tunggal dengan
permukaan daun yang licin dan permukaan bawah daunnya berwarna hijau muda,
pada permukaan bawah daunnya berwarna hijau muda pada permukaan atas
Daun dadap termasuk daun tunggal menyirip gasal, daun dadap termasuk
daun tidak lengkap kerena tidak memiliki pelepah daun. Pada bagian ujung ibu
xxvi
tangkai daun terdapatsatu anak daun yang mengalami pembesaan sehingga
Dadap serep memiliki bentuk dau majemuk dan berwarna hijau dengan
bentuk tulang daun menyirip (Fauzi dkk, 2017). Daunnya majemuk yang tersusun
tiga-tiga (Fauzi dkk, 2017). Dadap serep merupakan tanaman dengan bentuk
batang tegak, berkayu licin, dan memiliki warna hijau berbinti-bintik putih pada
Daun kapuk termasuk daun daun majemyk menjari karena anak helaian
daunnya lebih dari satu dan anak daunnya tersusun memencar pada ujung dan
di ujung dahan. Panjang tangkai daun 5-25 cm, merah dibagian pangakal, langsing
dan tidak berbulu. Memilii 5-9 anak daun, lebar 1,5-5 cm, lonjongsampai lunjang
tersusun memencar pada ujung ibu tangkai seperti letaknya jari-jari tangan. Daun
xxvii
4.2 Anatomi Tumbuhan
4.2.1 Hasil
1.
1.
xxviii
Keterangan:
4.2.2 Pembahasan
Telah diamati bahwa xilem dan floem akar monokotil bergantian satu
sama lain, dengan sistem akar adventif dan tidak ada akar tunggang. Akar
monokotil memiliki empulur pusat dan juga tidak ada pertumbuhan sekunder pada
Akar monokotil xilem dan primer ada yang besar dibagian tengah dan
menempati pusat akar yang berukuran kecil berjejer mengelilingi xilem besar.
xxix
Pada akar monokotil antara xilem dan floem tidak terdapat kambium, sehingga
xilem dan floem tersusun tidak teratur (Riastuti dan febrianti, 2021).
dibagian luar akar, korteks akar berada didalam epidermis sebagai penyimpan
berfungsi membentuk kambium gabus dan cabang akar, xilem dan floem tidak
tersusun rapi karena tidak adanya kambium, dan pada empulur terletak ditengah
korteks, endodermis, dan silinder pusat (stele). Susunan anatomi akar dikotil
memiliki xilem primer, xilem dikelilingi oleh floem (Riastuti dan Febrianti, 2021)
berfungsi pembentukan cabang dan akar. Struktur batang dikotil lebih kompleks
xxx
dan letak xilem dan floem teratur(Riastuti dan Febrianti, 2021)
mempunyai lapisan kutikula dan tipe kriptoper yaitu stomata yang sel penutupnya
berada jauh diper mukkan daun, biasanya terdapat pada tumbuhan yang hidup
didaerah kering yang dapat langsung menerima radiasi matahari (Nurlia, 2016).
4.3 Fotosintesis
4.2.3 Hasil
4.3.3 Pembahasan
Pada pengamatan yang kami lakukan pada daun singkong, daun singkong
yang tidak dibungkus oleh aluminium foil memiliki warna yang lebih pekat dari
pada daun singkong dibungkus aluminium foil. Daun tersebut direbus dengan air
setelah itu daung singkong resebut direbus kembali menggunakan alcohol dan
ditetesi iudiom berubah menjadi putih pucat karena daun singkong tersebut tidak
xxxi
difotosintesis. Hasil percobaan kami ternyata gagal, karena iudiom tidak dapat
memecah glukosa, sehingga daun singkong tidak berubah warna, dan cuaca juga
Warna nori yang dihasilkan dari berbagai kombinasi daun singkong dan
rumput laut adalah hijau mudah hingga hijau kehitaman. Warna ini berasal dari
pigmen klorofil yang ada pada daun singkonh.Klorofi adalah pigmen hijau
fotosintesis yang terdapat oada tanaman biasanya terletak pada bagian daun.
4.4 Transpirasi
4.3.4 Hasil
Waktu (menit) Tomat (ml) Jagung (ml) Cabai (ml) Kontrol (ml)
0 0 0 0 0
10 0 0 0 0
20 0 0 0 0
30 0 0 0 0
40 0 0 0 0
50 0 0 0 0
60 0 0 0 0
Waktu (menit) Tomat (ml) Jagung (ml) Cabai (ml) Kontrol (ml)
0 0 0 0 0
10 0 0 0 0
20 0,2 0 0 0
30 0 0 0 0
40 0,2 0 0 0
50 0,15 0 0,5 0
60 0 0,25 0 0
4.3.5 Pembahasan
xxxii
Hasil kami dapatkan pada laju transpirasi luar ruangan lebih cepat
cahaya matahari, suhu dan kelembapan udara. Tingginya intesitas cahaya dan
5.10% daro jumlah air yng besar menguap melalui stomata, sehingga jumlah dan
Transpirasi adalah kehilangan air dari tubuh tumbuhan dalam bentuk uap
air. Daun memegang kendali dan berperan penting atas berlangsungnya proses
tidak langsung ditentukan oleh energi panas matahari melalui membuka dan
BAB V. PENUTUP
xxxiii
5.1 Kesimpulan
majemuk.
5.5.2 Saran
kemarin terjadi banyak percobaan yang tidak berhasil atau gagal sehinga
DAFTAR PUSTAKA
xxxiv
Apriani, I. 2016. Pengembangan media belajar: angkak beras merahdan the
(Camellia sinensis) sebagai pewarna alternatif preparat basah jaringan
tumbuhan. Bioilmi:Jurnal Pendidikan, (2)1.
Asih, I. P., Nurainy, F., & Setyani, S 2019 Kajian Formulasi Daun Singkong
(Manihot Esculenta) dan Rumput Laut (Euchruma Cottonii)
Terhadap Sifat Sensori dan Kimia Nori.
Binsasi, R., Sancayaningsih, R. P., & Murti, S. H. 2016. Evaporasi dan transpirasi
tiga spesies dominan dala konservasi air didaerah tangkapan air
(DTA) mata air geger Kabupaten Bantul Yogyakarta. BIO_EDU:
Jurnal Pendidikan Biologi, 1(3), 32-34.
Dymas yudia. 2017. Morfologi Daun dan Bentuk Daun Press. Jakarta
Indriyani, S. Batoro, J., Ekowati, G., Azrianingsih, R., & Rahardi, B. 2018.
PETUNJUK PRAKTIKUM STRUKTUR DAUN DAN
PERKEMBANGAN TUMBUHAN.
Latifa, R. 2016. Karakter morfologi daun eberapa jenis pohon penghijaun hutan
kota dikota Malang. Research Report.
Machshunah, A., & Yuliani, Y. 2019. Profil Miskonsepsi Siswa Pada Materi
Fotosintesis dan Respirasi Tumbuhan Menggunakan Three- Tier
Multiple Choice Diagnostic Test.Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi
(BioEdu), 8(2).
xxxv
Nurhayati, M., & Linda, R. 2016. Struktur anatomi akar, batang, dan daun
anthurium plowmsnii croat., anthurium hookeri kunth dan anthurium
plowmaniix anthurium hookeri. Jurnal Protobiont, 5(1).
Saadah Siregar dkk, 2020. Perbandingan aktivitas Anti Bakteri Infusa daun Jeruk
Nipis (Citrus aurantifolia) dan Daun Jeruk Purut (Citrus hytrix)
terhadap Bakteri Aschrrichia coli. Institut Kesehatn Medistra Lubuk
Pakam Jalan Sudirman No. 38 Kabupaten Deliserdang Sumatra Utara,
3 (1).
Arifin dkk, 2020. Identitas Jenis Pakan Lebah Madu Hutan (Apisdorsata) Di
Hutan Lindung Kesatuan Pengolahan Hutan Lindung (KPHL)
Ampang Kabupaten Sumbawa. Program Studi Universitas Pendidikan
Mandalika 3(2).
Meti, O. F. I Tefu, S.pd., M. Si. & Dian R Sabat, S, Si., M. Pd. 2022. Tanaman
Obat Tradisional. Deepublish (Grup Penerbitan CV Budi Utama).
Arif Fauzi, 2018. Aneka Tanaman Obat Dan Khasiatnya. MEDIA PRESSINDO
(Anggota IKAPI).
Abd. Kahar Rusdy 2017. Pengawetan Hijauan Pakan. CV. Social Polotic Genius
(SIGn).
Reny Dwi Riastuti dan Yuli Febrianti. 2021. Morfologi Tumbuhan Berbasis
Lingkungan. Ahlimedia Press.
xxxvi
LAMPIRAN
xxxvii
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
10 20 30 40 50 60
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
10 20 30 40 50 60
xxxviii
xxxix
xl
RIWAYAT HIDUP
pada tahun 2008 dan tamat pada tahun 2015 dan pada
pendidikan di SMA Negeri 1 Banawa Tengah dan tamat pada tahun 2021,
Studi Agroteknologi.
xli