Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

“Kebijakan dan pengelolaan lingkungan hidup di indonesia”

Di Susun Oleh : 3

NUR ARFA_A35122056

RARA YURISKA_A35122

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

UNIVERSITAS TADULAKO

2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Kebijakan dan pengelolaan
lingkungan hidup di indonesia”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang
diberikan dalam mata kuliah Pengantar Pendidikan di Universitas Tadulako.
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik
dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini,
khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Wassalamu’alaikium wr wb

Palu, 01Maret  2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................ii

DAFTAR ISI....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1

A. Latar belakang.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................3

A. Masa Remaja........................................................................................3
B. Masa Dewasa dan Madya....................................................................5
C. Masa Lanjut usia.................................................................................11

BAB III PENUTUP.........................................................................................13

A. Kesimpulan..........................................................................................13
B. Saran....................................................................................................13

Daftar Pustaka.................................................................................................14
Pengelolaan lingkungan
hidup adalah upaya terpadu
untuk melestarikan fungsi
lingkungan
hidup yang meliputi
kebijaksanaan penataan,
pemanfaatan, pengembangan,
pemeliharaan,
pemulihan, pengawasan, dan
pengendalian lingkungan
hidup. SDA seperti air,
udara, tanah,
hutan dan lainnya
merupakan sumber daya
yang penting bagi
kelangsungan mahkluk hidup
termasuk manusia. Bahkan,
SDA ini tidak hanya
mencukupi kebutuhan hidup
manusia, tetapi
juga dapat memberikan
kontribusi besar terhadap
kesejahteraan yang lebih luas.
Namun, semua
itu bergantung pada
bagaimana pengelolaan SDA
tersebut, karena pengelolaan
yang buruk
berdampak pada kerugian yang
akan ditimbulkan dari
keberadaan SDA, misalnya
dalam bentuk
banjir, pencemaran air, dan
sebagainya. Dalam
merumuskan kebijakan
lingkungan, Pemerintah
lazimnya menetapkan tujuan
yang hendak dicapai.
Kebijakan lingkungan disertai
tindak lanjut
pengarahan dengan cara
bagaimana penetapan tujuan
dapat dicapai agar ditaati
masyarakat. Undang-Undang
No. 23 Tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan
Hidup
(UUPLH) mendasari
kebijaksanaan lingkungan di
Indonesia, karena Undang-
Undang, peraturan
pemerintah dan peraturan
pelaksanaan lainnya
merupakan instrumen
kebijaksanaan
(instrumenten van beleid).
Instrumen kebijaksanaan
lingkungan perlu ditetapkan
dalam peraturan
perundang-undangan
lingkungan demi kepastian
hukum dan mencerminkan arti
penting hukum
bagi penyelesaian masalah
lingkungan. Instrumen
hukum kebijaksanaan
lingkungan tetapkan
oleh pemerintah melalui
berbagai sarana yang bersifat
pencegahan, atau setidak-
tidaknya
pemulihan, sampai tahap
normal kualitas lingkungan.
Adapun arah kebijakan
lingkungan hidup
terbagi atas:
1) Arah kebijakan bidang
pengelolaan sumber daya alam
dan lingkungan hidup dalam
GHBN
a) Mengelola sumber daya
alam dan memelihara daya
dukungnya agar bermanfaat
bagi
peningkatan kesejahtraan
rakyat bagi generasi ke
generasi.
b) Meningkatkan
pemanfaatan potensi sumber
daya alam dan lingkungan
hidup dengan melakukan
konservasi, rehabilitasi dan
penghematan penggunaan
dengan menerapkan
teknologi rumah
lingkungan.
c) Menerapkan indikator-
indikator yang
memungkinkan pelestarian
kemampuan keterbaharuan
dalam pengelolaan sumber
daya alam yang dapat
diperbaharui untuk mencegah
kerusakan yang
tidak dapat balik.
d) Mendelegasikan secara
bertahap wewenang
pemerintah pusat kepada
pemerintah daerah dalam
pelaksanaan pengelolaan
sumber daya alam secara
selektif dan pemeliharaan
lingkungan hidup
sehingga kualitas ekosistem
tetap terjaga yang diatur
dengan undang-undang.
e) Mendayagunakan
sumber daya alam untuk
sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat dengan
memperhatikan kelestarian
fungsi dan keseimbangan
lingkungan hidup,
pembangunan yang
berkelanjutan, kepentingan
ekonomi dan budaya
masyarakat lokal serta
penataan ruang, yang
pengusahaannya diatur oleh
undang-undang.
2) Kebijakan sumber daya
alam dalam TAP MPR
No.IX/MPR/2001 tentang
pembaruan agraria
dan pengelolaan sumber daya
alam:
a) Melakukan pengkajian
ulang terhadap berbagai
peraturan undang-undang
yang berkaitan
dengan sumber daya alam
dalam rangka sinkronisasi
kebijakan antar sektor yang
berdasarkan
prinsip-prinsip sebagaimana
yang dimaksud pasal 5
ketetapan ini.
b) Mewujudkan optimalisasi
pemanfaatan berbagai macam
sumber daya alam melalui
identifikasi
dan inventarisasi kualitas
dan kualitas sumber daya
alam sebagai potensi dalam
pembangunan
nasional.
c) Memperluas pembagian
akses informasi kepada
masyarakat mengenai potensi
sumber daya
alam di daerahnya dan
mendorong terwujudnya
tanggung jawab sosial untuk
menggunakan
teknologi ramah lingkungan
termasuk teknologi tradisional.
d) Memperhatikan sifat dan
karakteristik dari berbagai
jenis sumber daya alam dan
melakukan
upaya-upaya meningkatkan
nilai tambah dari produk
sumber daya alam tersebut.
e) Menyelesaikan konflik-
konflik pemenfaatan sumber
daya alam yang timbul selama
ini sekaligus
mengantisipasi potensi
konflik dimasa mendatang
guna menjamin terlaksananya
penegakan
hukum dengan didasarkan atas
prinsip-prinsip sebagaimana
dimaksud pasal 5 ketetapan
ini.
f) Menyusun strategi
pemanfaatan sumber daya
alam yang didasarkan pada
optimalisasi manfaat
dengan memperhatikan
kepentingan dan kondisi
daerah maupun nasional.
3) Kebijakan
pengembangan sumber daya
alam bagi pembangunan
berkelanjutan. Reformasi
pengelolaan sumber daya alam
sebagai prasyarat terwujudnya
pembangunan berkelanjutan
dapat
dinilai lebih baik apabila
terumuskan parameter yang
memadai. Secara
implementatif, parameter
yang dapat dirumuskan adalah:
a) Desentralisasi dalam
pengelolaan sumber daya
alam dan lingkungan hidup
dengan mengikuti
prinsip dan pendekatan
ekosistem bukan administratif.
b) Kontrol sosial
masyarakat dengan melalui
pengembangan transparansi
proses pengembalian
keputusan dan peran serta
masyarakat. Kontrol sosial ini
dapat dimaknai pula sebagai
partisipasi
dan kedaulatan yang dimiliki
(sebagai hak) rakyat. Setiap
orang secara sendiri-sendiri
maupun
kelempok memiliki hak yang
sama dalam proses
perencanaan, pengembilan
keputusan,
pelaksanaan, pengawasan
serta evaluasi pada
pengelolaan dan pelestarian
pada pengembangan
sumber daya alam dan
lingkungan hidup.
c) Pendekatan utuh
menyeluruh komprehensif
dalam pengelolaan sumber
daya alam dan
lingkungan hidup. Pada
parameter ini, pengelolaan
sumber daya alam dan
lingkungan hidup
harus menghilangkan
pendekatan sektoral, namun
berbasis ekosistem dan
memperhatikan
keterkaitan dan saling
ketergantungan antara faktor-
faktor pembentuk ekosistem
dan antara satu
ekosistem dengan ekosistem
lainnya.
d) Keseimbangan antara
eksploitasi dengan konservasi
dalam pengelolaan sumber
daya alam dan
lingkungan hidup sehingga
tetap terjaga kelestarian dan
kualitasnya secara baik.
e) Rasa keadilan bagi
rakyat dalam pemanfaatan
sumber daya alam dan
lingkungan hidup.
Keadilan ini tidak semata bagi
generasi sekarang semata,
tetapi juga untuk generasi
mendatang
sesudah kita yang memiliki
hak atas lingkungan hidup
yang baik.
Dengan kondisi dan status
lingkungan hidup di
Indonesia, Pemerintah juga
telah
menetapkan Rencana
Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) Nasional,
dengan sasaran yang
ingin dicapai adalah
membaiknya sistem
pengelolaan sumber daya alam
dan lingkungan hidup.
Tujuannya untuk mencapai
keseimbangan antara aspek
pemanfaatan sumber daya
alam sebagai
modal pertumbuhan ekonomi
(kontribusi sektor perikanan,
kehutanan, pertambangan dan
mineral terhadap PBD) dengan
aspek perlindungan terhadap
kelestarian fungsi lingkungan
hidup
sebagai penopang sistem
kehidupan secara luas.
Adanya keseimbangan
tersebut berarti
menjamin keberlanjutan
pembangunan. Untuk itu,
pengarusutamaan
(mainstreaming) prinsip-
prinsip pembangunan
berkelanjutan (sustainable
development) di seluruh
sektor, baik di pusat
maupun di daerah, menjadi
suatu keharusan. Yang
dimaksud dengansustainable
development adalah upaya
memenuhi kebutuhan
generasi masa kini tanpa
mengorbankan
kepentingan generasi yang
akan datang. Seluruh
kegiatannya harus dilandasi
tiga pilar
pembangunan secara
seimbang, yaitu
menguntungkan secara
ekonomi (economically
viable),
diterima secara sosial
(socially acceptable) dan
ramah linn

Anda mungkin juga menyukai