Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN SEJARAH DAN IPS

PENCEMARAN LINGKUNGAN

DISUSUN OLEH : KLP.II

❖ NAFIZAH FADIYAH(230603502007)
❖ HAJRAH(230603501023)
❖ ABRAR UMAR(230603502007)

Dosen Pengampu Mata Kuliah : Khaeruddin S.Pd.,M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga Laporan yang berjudul
“Pencemaran Lingkungan” dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih atas bantuan para pihak yang berkontribusi dengan membantu pencarian data atau
materi untuk makalah ini. kami mengupcapkan terima kasih kepada Bapak Khaerudin, S.Pd,
M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah ini.

Penyusunan Laporan ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Pengatar Ips
dan Sejarah. Selain itu, pembuatan makalah juga memiliki tujuan agar menambah wawasan
dan pengetahuan bagi penulis maupun pembaca.

Karena keterbatasan pengetahuan maka kami yakin makalah ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran agar makalah semakin lebih
baik. Akhir kata, semoga makalah dapat berguna.

Makassar, 10 Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................................................. 1

B. Tujuan Penelitian .......................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 2

LAPORAN PENCEMARAN LINGKUNGAN ..................................................................... 2

1. Topik Permasalahan ..................................................................................................... 2

2. Heuristik ........................................................................................................................ 3

3. Verifikasi (Kritik) ......................................................................................................... 6

4. Interpretasi .................................................................................................................... 6

5. Historiografi .................................................................................................................. 7

BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 11

A. Kesimpulan .................................................................................................................. 11

B. Saran ............................................................................................................................ 11

LAMPIRAN FOTO-FOTO (DOKUMENTASI) ................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 13

ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Pencemaran lingkungan adalah perubahan negatif pada kondisi lingkungan yang


disebabkan karena adanya beberapa faktor. Perubahan itu disebut mencemari ketika
sudah melampaui ambang batas toleransi yang dimiliki oleh ekosistem yang
ada.Polutan itu sendiri terbagi menjadi dua, yakni degradable dan non-degradable.
Jadi, polutan degradable berarti polutan yang bisa diuraikan, sedangkan non-
degradable tidak bisa diuraikan secara alami.Penyebab dari pencemaran lingkungan
ini sendiri berasal dari berbagai macam faktor. Misalnya seperti aktivitas-aktivitas
eksploitasi alam, pertumbuhan jumlah penduduk yang tidak terkendali, sampai
pembangunan-pembangunan industri.

Pencemaran yang berlangsung secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama
tentunya akan membuat kualitas dari kehidupan makhluk hidup akan menurun.
Pada dampak jangka pendek, pencemaran lingkungan akan membuat lingkungan
rusak secara tampilan. Sedangkan dampak jangka panjang dari pencemaran
lingkungan salah satunya adalah pemanasan global.

Pemanasan global menyebabkan suhu yang ada di bumi menjadi meningkat. Dari
meningkatnya suhu itu akan berpengaruh ke sektor-sektor lainnya, seperti misalnya
cuaca yang tidak menentu dan juga naiknya permukaan laut akibat mencairnya es
yang ada di kutub utara. Selain pemanasan global, pencemaran lingkungan dapat
menyebabkan pemekatan hayati, yaitu kondisi ketika tubuh makhluk hidup juga
sudah tercemar oleh bahan-bahan kimia. Misalnya seperti hewan-hewan yang ada
di laut seperti ikan akan terpapar zat merkuri akibat pembuangan limbah. Padahal,
nantinya ikan-ikan itu akan dikonsumsi oleh manusia atau hewan. Akibatnya
tentunya akan membahayakan kesehatan manusia.

B. Tujuan Penelitian
Agar masyarakat mengetahui dan memiliki kesadaran betapa pentingnya
lingkungan hidup khususnya bagi mahasiswa ataupun pelajar untuk dijaga,dirawat
dengan baik agar tetap asri,indah,sehat dan suasana atau ruang lingkup belajar
menjadi lebih nyaman.

1
BAB II PEMBAHASAN
LAPORAN PENCEMARAN LINGKUNGAN
1. Topik Permasalahan

Pencemaran Lingkungan

A. Tujuan

Untuk Mengetahui dan memahami pencemaran lingkungan yang terjadi di sekitar


kampus (Univeraitas Negeri Makassar) serta mencari upaya pemecahannya dengan
prinsip pembangunan yang berkelanjutan

B. Teori Dasar

Pencemaran lingkungan adalah perubahaan pada alam akibat aktivitas manusia


dalam pengembangan ekonomi atau teknologi. Masuknya atau dimasukkannya
mahkluk hisup, zat,energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan.
Perubahan tersebut menyebabkan kualitas lingkungan menurun sehingga tidak bisa
berfungsi seperti seharusnya.

• Pengertian lingkungan

lingkungan adalah semua benda Dan kondisi termasuk di dalamnya manusia dan
aktivitasnya, yang terdapat dalam ruang di mana manusia berada dan
mempengaruhi kelangsungan hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup
lainnya. pengertian lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang ada di lingkungan
hidup kita yang berupa makhluk hidup baik itu manusia, hewan maupun tumbuhan.

• Pengertian pencemaran lingkungan

pencemaran lingkungan terjadi bila daur materi dalam lingkungan hidup


mengalami perubahan sehingga keseimbangan dalam hal struktur maupun
fungsinya terganggu. ketidakseimbangan struktur dan fungsi daur materi terjadi
karena proses alam atau juga karena perbuatan manusia. dalam abad modern ini
banyak kegiatan atau perbuatan manusia untuk memenuhi kebutuhan biologis dan
kebutuhan teknologi sehingga banyak menimbulkan pencemaran lingkungan.
manusia adalah salah satunya komponen lingkungan hidup biotik yang mempunyai
kemampuan dengan sengaja merubah keadaan lingkungan hidup. dalam usaha

2
merubah lingkungan hidupnya ini dengan bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan hidupnya .Manusia juga dapat merubah keadaan lingkungan yang
tercemar akibat perbuatannya ini menjadi keadaan lingkungan yang lebih baik,
menjadi keadaan seimbang, dapat mengurangi terjadinya pencemaran lingkungan,
bahkan diharapkan untuk dapat mencegah terjadinya pencemaran.

C. Lokasi dan waktu Pengamatan

Universitas Negeri Makassar, Kota Makassar. 9 Oktober 2023 Pukul 11:52.

2. Heuristik

Klarifikasi sumber sumber sejarah

a. Sumber Lisan (sumber primer)


• Prosedur Pengamatan
1. Mengamati keadaan lingkungan secara langsung di Universitas Negeri
Makassar
2. Melakukan wawancara dengan alumni atau mahasiswa dan pihak-pihak
kampus mengenai hal hal berikut :
- Apa saja penyebab tercemarnya lingkungan dan sebutkan contohnya
- Bagaimana dampak pencemaran lingkungan bagi kampus
- Bagaimana agar lingkungan kampus tetap terjaga

• Hasil Pengamatan

Sesuai dengan observasi dari studi kasus yang kami lakukan di tempat Universitas
Negeri Makassar, yang terjadi adalah pencemaran lingkungan tersebut dimana
banyak sampah yang berserakan diakibatkan oleh para pedagang dan pembeli juga
terkadang mahasiswa yang tidak sadar dengan lingkungan sekitar dimana mereka
membuang sampah tanpa peduli akibat yang akan di timbulkan dari sikap yang
mereka lakukan sehingga terjadi pencemaran lingkungan.

3
• Hasil Wawancara

Berdasarkan hasil observasi wawancara di tempat, dengan 3 pihak maka kami


menemukan beberapa data deskriptif tentang masalah pencemaran lingkungan yang
terjadi di Universitas Negeri Makassar.

- Pihak A

Responden yang pertama ini mengemukakan bahwa penyebab dari pencemaran


lingkungan itu adalah membuang sampah sembarangan, pembersih (cleaning
Service) yang kurang memadai dan tidak diperhatikan dengan baik. Selain itu
mahasiswa pun tidak begitu memperdulikan keadaan lingkungan sekitar kampus
karena kurangnya kesadaran dari individu itu sendiri.

- Pihak B

Responden yang kedua ini mengemukakan bahwa tindakan yang sebaiknya


dilakukan oleh pihak yang ada di dalam kampus agar tetap terjaga yaitu tetap peduli
dengan kampus baik itu pegawai, dosen, satpam, cleaning service (pembersih)
khususnya bagi mahasiswa untuk memiliki kesadaran penuh dan tetap menjaga

4
kebersihan lingkungan sekitar seperti membuang sampah pada tempatnya dan lain
sebagainya.

- Pihak C

Responden yang ketiga mengemukakan bahwa dampak dari pencemaran


lingkungan yang ada di kampus ini adalah suasana lingkungan terganggu karena
adanya sampah baik itu organik maupun nonorganik yang berserakan di sekitar .

b. Sumber tertulis (Sekunder)

Data-data lain yang berhubungan dengan penelitian ini berupa dokumen-dokumen


resmi buku-buku, hasil-hasil penelitian yang berwujud laporan, buku harian,
ataupun bahan-bahan pustaka lainnya. Sumber data hukum yang berkaitan dengan
penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Buku M Quraish Shihab yang berjudul “Islam, Kependudukan dan


Lingkungan Hidup”.
2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
3. berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
bahwa yang dimaksud dengan Pencemaran Lingkungan dilakukan atas
kegiatan manusia.
4. Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Peraturan
pemerintah No. 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan.

5
3. Verifikasi (Kritik)

Berdasarkan data data yang telah dikumpulkan, ada yang berbentuk lisan (kritik
ekstern) dan berbentuk tertulis (Kritik Intern) berdasarkan peraturan dan hukum
yang berlaku terkait dengan penelitian ini.

• Metode Pengumpulan Data


a. Studi Kepustakaan (Kritik Intern)

Metode ini dipergunakan untuk mengumpulkan data sekunder yang dilakukan


dengan cara mencari, mengumpulkan data, mempelajari peraturan perundang-
undangan dan data sekunder lain yang berkaitan dengan objek penelitian ini.

b. Wawancara (kritik Ekstern)

Metode ini dipergunakan untuk mengumpulkan data primer, yakni dengan cara
melakukan wawancara terhadap pihak terkait yang sedang menyaksikan dan berada
pada tempat yang diamati.

• Metode Analisis Data

Metode pendekatan yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode


kualitatif. pendekatan kualitatif adalah suatu pendekatan dalam melakukan
penelitian yang beroriantasi pada gejalagejala yang bersifat alamiah karena
orientasinya demikian, maka sifatnya naturalistik dan mendasar atau bersifat
kealamiahan serta tidak bisa dilakukan di laboratorium melainkan harus terjun di
lapangan atau tempat berlangsungnya peristiwa tersebut.

4. Interpretasi

Terkait dengan masalah pencemaran lingkungan dari beberapa data yang diperoleh
melalui pengumpulan sumber yang ada maka kita bisa menafsirkan bahwa
pencemaran lingkungan terjadi karena kurangnya kesadaran oleh manusia yang
menganggap sepele hal hal kecil seperti membuang sampah sembarangan yang
menyebabkan kualitas lingkungan terganggu, air menjadi terhambat karena sampah
yang menumpuk, kondisi lingkungan menjadi tidak sehat baik bagi sekitar dan
mahkluk hidup lainnya. Khususnya pada permukaan tanah , sampah juga menutupi
permukaan tanah sehingga tidak bisa dimanfaatkan. Timbunan sampah bisa

6
menghasilkan gas nitrogen dan asam sulfida, adanya zat mercury, chrom dan arsen
pada timbunan sampah bisa timbulkan pencemaran tanah atau gangguan terhadap
bio tanah, tumbuhan, merusak struktur permukaan dan tekstur tanah. Limbah
lainnya adalah oksida logam, baik yang terlarut maupun tidak menjadi racun di
permukaan tanah. Yang menyebabkan lapisan tanah tidak dapat ditembus oleh akar
tanaman dan tidak tembus air adalah Sampah anorganik tidak terbiodegradasi,
sehingga peresapan air dan mineral yang dapat menyuburkan tanah hilang dan
jumlah mikroorganisme di dalam tanahpun akan berkurang, oleh sebab itu tanaman
sulit tumbuh dan bahkan mati sebab tidak mendapatkan makanan untuk
berkembang.

5. Historiografi

polusi lingkungan adalah perubahan yang tidak menguntungkan dari lingkungan


kita, seluruhnya atau sebagian besar sebagai produk sampingan dari tindakan
manusia, melalui efek langsung atau tidak langsung dari perubahan pola energi,
tingkat radiasi, konstitusi kimia dan fisik dan kelimpahan organisme.

polusi dapat didefinisikan sebagai perubahan yang tidak diinginkan dalam


karakteristik fisik, kimia, atau biologis dari udara, air, atau tanah yang dapat
membahayakan kesehatan, kelangsungan hidup, atau aktivitas manusia atau
organisme hidup lainnya). Perubahan faktor abiotik, baik secara alamiah maupun
karena ulah manusia yang telah melebihi ambang batas toleransi ekosistem biotik
disebut sebagai pencemaran atau polusi tidak mudah didefinisikan. pencemar
merupakan sisa-sisa dari segala sesuatu yang kita buat, kita gunakan, dan kita
buang. Secara umum masalah polusi dapat digambarkan sebagai berikut:

a. Bila polusi mempengaruhi kehidupan manusia, ia adalah masalah kesehatan.


Bila polusi yang terjadi mempengaruhi kepemilikan dan kesehatan, ia adalah
masalah ekonomi.

b. Bila polusi yang terjadi mempengaruhi kehidupan organisme, ia adalah masalah


konservasi sumber daya alam. Bila polusi yang terjadi mempengaruhi perasaan, ia
adalah masalah estetika.

7
Sumber Pencemaran Lingkungan Pencemaran lingkungan dapat berasal dari
berbagai sumber. Sumber pencemaran lingkungan dapat berasal dari aktivitas atau
proses alam seperti banjir, lahar panas atau lahar dingin, letusan gunung berapi yang
mengeluarkan partikel-partikel debu yang dapat mencemari udara, gempa,
gelombang tsunami, angin topan dan lain-lain. Terjadinya kerusakan atau
perubahan yang diakibatkan oleh faktor alam dapat merusak habis semua
komunitas yang ada di lingkungan tersebut. Komunitas itu akan muncul kembali
(suksesi) yang membutuhkan waktu cukup lama, bahkan sampai ratusan tahun,
contohnya suksesi pada Gunung Krakatau akibat letusan dahsyat yang terjadi lebih
dari 150 tahun yang lalu.

Pencemaran lingkungan yang utama berasal dari kegiatan manusia seperti kegiatan
rumah tangga dan perorangan, industri, pertanian dan transportasi. Pencemaran
tersebut berlangsung terus menerus dan dampaknya juga terus dirasakan, bahkan
beberapa diantaranya berdampak luas atau global. Faktor-faktor penyebab
terjadinya pencemaran lingkungan sebagai hasil samping perbuatan manusia
meliputi: faktor Industrialisasi, faktor urbanisasi, faktor, faktor kepadatan
penduduk dan faktor perkembangan ekonomi. Faktor-faktor di atas saling
mempengaruhi secara kompleks. Apabila salah satu faktor terjadi, maka faktor
lainnya dapat terjadi, dengan demikian terjadinya pencemaran lingkungan tidak
dapat dihindari. Contoh masing-masing faktor tersebut sebagai berikut.

a. Faktor industrialisasi

a) Pertambangan, transportasi, penyulingan dan pengolahan bahan hingga


menghasilkan barang yang dapat digunakan.

b) Pertambangan, transportasi, penyulingan dan penggunaan bahan bakar untuk


menghasilkan energi.

c) Sisa-sisa buangan yang dihasilkan sebagai hasil sampingan selama proses-proses


di atas.

b. Faktor urbanisasi

a) Pembukaan hutan untuk perkampungan, industri dan sistem transportasi.

8
b) Penimbunan atau menumpuknya sisa-sisa buangan/sampah dan hasil samping
selama proses-proses di atas.

c. Perkembangan/pertumbuhan penduduk yang pesat

a) Meningkatnya kebutuhan tempat tinggal/perumahan.

b) Meningkatnya kebutuhan pangan dan kebutuhan energy.

c) Meningkatnya kebutuhan barang-barang konsumsi dan bahanbahan untuk hidup.

d. Langkah Penanganan

Penanganan khusus terhadap limbah domestik yang berjumlah sangat banyak


diperlukan agar tidak mencemari tanah. Pertama sampah tersebut kita pisahkan ke
dalam sampah organik yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme (biodegradable)
dan sampah yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme (non-biodegradable).
Akan sangat baik jika setiap rumah tangga bisa memisahkan sampah atau limbah
atas dua bagian yakni organik dan anorganik dalam dua wadah berbeda sebelum
diangkut ketempat pembuangan akhir. Ada beberapa langkah penanganan untuk
mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah. Diantaranya:

a. Remediasi

Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar.


Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site).
Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah
dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian
dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan
dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap,
kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat
pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi
pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.

9
b. Bioremediasi

Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan


mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau
mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun
(karbon dioksida dan air).

c. Fitoremediasi

Fitoremediasi adalah teknologi pembersihan, penghilangan atau pengurangan


polutan berbahaya, seperti logam berat, pestisida, dan senyawa organik beracun
dalam tanah atau air dengan menggunakan bantuan tanaman (hiperakumulator
plant). Terdapat beberapa keunggulan dari karakteristik tanaman hiperkumulator
yaitu, mampu menyerap lebih dari 10.000 ppm Mn, Zn, Ni; menyerap lebih dari
1.000 ppm untuk Cu dan Se; dan menyarap lebih dari 100 ppm untuk Cd, Cr, Pb,
dan Co.

10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Pencemaran lingkungan sudah banyak terjadi dimana-mana dan sangat merugikan
baik bagi semua makhluk hidup atau lingkungan sekitar. Pencemaran ini terjadi
oleh beberapa hal, diantaranya adalah asap dari knalpot kendaraan bermotor,
pembakaran hutan, dan kegiatan operasional perusahaan yang memiliki kegiatan
produksi. Perusahaan yang memiliki kegiatan produksi tidak hanya perusahaan
besar saja, melainkan juga perusahan kecil seperti UKM yang ada di Indonesia.
Kegiatan produksi hampir dapat dipastikan menyisakan limbah dan limbah yang
dihasilkan dapat merusak lingkungan.
Tidak hanya kegiatan produksi yang mereka lakukan saja yang menghasilkan
limbah, namun terkadang juga dalam bentuk kemasan atau alat-alat bantu lainnya
yang mereka pakai selama proses operasional mereka. Untuk mengurangi
pencemaran lingkungan ini, perlu adanya inovasi yang dapat membantu
melestarikan lingkungan sehingga apapun kegiatan yang dilakukan oleh UKM ini
tidak merusak lingkungan, yang disebut dengan inovasi lingkungan. Untuk
melakukan inovasi lingkungan dan memenuhi permintaan dalam menjaga
lingkungan ini, UKM harus mengeluarkan upaya dan biaya yang dimilikinya untuk
dapat berinovasi.
Kemampuan dalam berinovasi yang disebut dengan kapabilitas dinamis. Secara
rinci, Teece et al. (1997) menjelaskan bahwa kapabilitas dinamis 60 merupakan
suatu kemampuan perusahaan untuk mengintegrasikan, membangun, dan
merekonstruksi kompetensi internal dan eksternal untuk mengatasi lingkungan
yang berubah dengan cepat. Artinya adalah kemampuan perusahaan untuk
mengiikuti perubahan lingkungan dengan cepat. Semakin tinggi tingkat kapabilitas
dinamisnya, maka semakin tinggi pula kemampuannya untuk berinovasi.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan diatas, maka penulis mengajukan saran-saran
sebagai berikut:
1. Kepada Pihak Kampus, harus memfasilitasi alat peraga kebersihan dan cleaning
service menarik agar dapat menaikkan antusias mahasiswan atau pihak kampus
dalam upaya menjaga kebersihan.
2. Kepada Pedagang, sebagai penghasil sampah harus lebih meningkatkan
partisipasinya dalam menjaga kebersihan, mengolah sampah, dan memanfaatkan
sampah menjadi barang yang lebih bermanfaat.
3. Bagi Peneliti, agar penelitian ini menjadi bermafaat sebagai referensi bagi
penelitian yang lebih baik kedepannya.

11
LAMPIRAN FOTO-FOTO (DOKUMENTASI)

12
DAFTAR PUSTAKA

Badrus Zaman, Syafrudin. 2012. Buku Ajar Pengelolaan Kualitas Lingkungan.


Semarang: Undip.
Budiman, Chandra. 1995. Pengantar Statistik Kesehatan
.Jakarta: EGC.
Budiyono, Afif. 2001. Pencemaran Udara: Dampak Pencemaran Udara Pada
Lingkungan. Berita Dirgantara. Vol. (2): 21-27.
Muslimah. 2015. Dampak Pencemaran Tanah Dan Langkah Pencegahan.
Agrisamudra, Vol (2) : hal 12-18.

13

Anda mungkin juga menyukai