Disusun Oleh :
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu kami yaitu Adelina
Oktavia Nst,M.Si yang telah bersedia membimbing kami hingga terselesainya tugas mini riset
saya ini, saya menyadari sepenuhnya bahwa tugas yang saya kerjakan masih jauh dari kata
sempurna.
Oleh karena itu saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan kata dan
kalimat serta lain-lainnya. Kami berharap dari para pembaca sekalian saran dan juga kritik agar
di kemudian hari dan untuk selanjutnya bisa menjadi pelajaran bagi saya dan saya akan
berusaha menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
Saya juga berharap tulisan yang saya buat ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan
khususnya untuk saya selaku penulis. Demikianlah yang dapat saya sampaikan, saya
mengucapkan terima kasih.
Penuliis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
bahwa angka kesakitan dan kematian yang tinggi serta seringnya terjadi epidemi, terdapat
di tempat dengan lingkungan yang buruk yaitu tempat dimana banyak lalat, nyamuk,
pembuangan kotoran dan sampah yang tidak teratur, air rumah tangga dan perumahan yang
buruk serta keadaan sosial ekonomi rendah. Sebaliknya ditempat yang kondisi
lingkungannya baik, angka kematian dan kesakitan juga rendah.
1. Tempat pembuangan akhir sampah mempunyai fungsi yang sangat penting, namun
dapat menimbulkan dampak yaitu menurunnya kualitas lingkungan yang disebabkan
karena tumpukan sampah menghasilkan berbagai polutan yang dapat menyebabkan
pencemaran udara. Pemukiman yang ada disekitar tempat pembuangan akhir sampah
sangat beresiko terhadap kesehatan penghuninya. Pembusukan sampah akan
menghasilkan antara lain gas metan (CH4), gas amonia (NH3) dan gas hydrogen sulfida
(H2S) yang bersifat racun bagi tubuh. Selain beracun H2S juga berbau busuk sehingga
secara estetis tidak dapat diterima, jadi penumpukan sampah yang membusuk tidak dapat
dibenarkan.
2. Masalah sampah merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pencemaran
lingkungan baik pencemaran air, tanah maupun udara.Masalah ini lebih berpotensi
menjadi masalah kesehatan dan merupakan faktor risiko timbulnya infeksi saluran
pernapasan bagi anak balita dan organ penglihatan.Salah satu dampak kronis dari
pencemaran udara yaitu bronchitis dan emphysema.
5
2. Untuk mengatur dan mencari strategi supata tidak terjadi pencemaran sampah di
perumnas mandala gg gelatik XII
6
BAB II
KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS
7
Dampak limbah rumah tangga terhadap lingkungan hidup perlu mendapat
perhatian dari pemerintah. Dalam menjaga lingkungan hidup pemerintah memerlukan
adanya aturan yang jelas dan tegas tentang lingkungan hidup, serta mensosialisasikan
kepada masyarakat.
8
BAB III
METODE PENELITIAN
Perumnas Mandala Gg Gelatik XII Tegal sari mandala II, Kecamatan Medan Denai, Kota
Medan, Sumatera Utara, Indonesia.
9
analysis) adalah suatu metode penelitian yang mengubah suatu teks, subjek pada media tulis,
foto, video, atau audio menjadi data kuantitatif sehingga dapat dengan mudah digunakan untuk
mengidentifikasi area pengembangan suatu daerah.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Didapat Hasil metode kuantitatif dengan mengambil dokumenter lewat foto di lokasi
Jalan Gelatik XIi Perumnas Mandala
10
Gambar 4.2 salah satu selokan atau drainase di sekitar Gelatik XII perumnas mandala
Gambar 4.3 Pembuangan sampah kering di sekitar rumah Gelatik XIi Perumnas
Mandala
11
Keterangan: Beberapa sampah yang mengakibatkan pencemaran lingkungan serta polusi
udara yang mengakibatkan di daerah tersebut
PEMBAHASAN
Pencemaran lingkungan merupakan sesuatu yang dapat berpengaruh buruk
terhadap lingkungan hidup, serta lingkungan tersebut mempunyai
penyimpangan akibat pencemaran itu dan susunan udara yang tercemar
akan mempunyai komposisi lain dari pada udara normal yaitu udara yang
bersih.
Suatu lingkungan hidup dikatakan tercemar apabila terjadi perubahan-
perubahan dalam suatu tatanan lingkungan hidup tersebut sehingga tidak
sama lagi dengan bentuk dan keadaan yang aslinya. Berbicara mengenai
lingkungan, saat ini tidak bisa dilepaskan dari permasalahan sampah yang
ada di hampir seluruh wilayah indonesia
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpula
12
Sampah merupakan salah satu permasalahan kompleks yang dihadapi oleh negara-negara
berkembang maupun negara-negara maju di dunia, termasuk Indonesia. Permasalahan sampah
bukan lagi sekedar masalah kebersihan dan lingkungan saja, akan tetapi sudah menjadi masalah
sosial yang berpotensi menimbulkan konflik (Damanhuri, 2010). Sistem pengolahan sampah
di Indonesia umumnya masih terbilang tradisional ini seringkali akhirnya berubah menjadi
praktek pembuangan sampah secara sembarangan tanpa mengikuti ketentuan teknis di lokasi
yang sudah ditentukan. Pengelolaan sampah saat ini berdasarkan UU No 18 Tahun 2008 dan
PP No 81 Tahun 2012 di lakukan dengan dua fokus utama yakni pengurangan dan penanganan
sampah. Pengurangan sampah seperti yang di jelaskan di dalam UU maupun PP yang telah
disebutkan dilakukan mulai dari sumber sampah sampai pada pengelolaan akhir. Pada dasarnya
pengolahan sampah difokuskan pada TPS (Tempat pengolahan sementara) dan TPA (Tempat
Pengelolaan Akhir) yang sudah ditentukan oleh pemerintah setempat, hal ini sebenarnya belum
terlalu efektif dalam hal penanganan sampah.
5.2 Saran
Jika dalam penulisan Mini Riset masih memiliki kesalahan dan meskipun penulis
menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini, akan tetapi pada kenyataannya
masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya
pengetahuan penulis. Oleh karena iru kritik dan saran sangat penulis harapkan sebagai bahan
evaluasi kedepannya
13