Anda di halaman 1dari 13

MINI RISET SAINS DAN TEKNOLOGI LINGKUNGAN

“Analisis Dampak penanganan Pencemaran sampah di daerah perumnas Mandala gg


Gelatik XII ”
Dosen Pengampu : Adelyna Oktavia Nst, M.Si

Disusun Oleh :

NAMA : DINDA FADHILAH NUR AZIMMI


NIM : 0705211014
KELAS : FISIKA 2
SEMESTER : IV (EMPAT)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PRODI FISIKA
TA.2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, puji dan rasa syukur yang mendalam


saya haturkan kehadiran Allah SWT yang maha kuasa atas tuntunannya, saya bisa mendapat
kemudahan dan keringanan untuk menyelesaikan tugas ini. Saya merasa senang dan bangga
karena pada akhirnya saya dapat menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pembaca
khususnya mahasiswa atau mahasiswi prodi fisika serta dosen sekalian. Sholawat berangkaikan
salam semoga selamanya tetap tercurahkan kepada Baginda Nabi Muhammad shallallahu
alaihi wasallam karena syafaatnya yang kita harapkan di Yaumil masyar.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu kami yaitu Adelina
Oktavia Nst,M.Si yang telah bersedia membimbing kami hingga terselesainya tugas mini riset
saya ini, saya menyadari sepenuhnya bahwa tugas yang saya kerjakan masih jauh dari kata
sempurna.

Oleh karena itu saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan kata dan
kalimat serta lain-lainnya. Kami berharap dari para pembaca sekalian saran dan juga kritik agar
di kemudian hari dan untuk selanjutnya bisa menjadi pelajaran bagi saya dan saya akan
berusaha menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

Saya juga berharap tulisan yang saya buat ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan
khususnya untuk saya selaku penulis. Demikianlah yang dapat saya sampaikan, saya
mengucapkan terima kasih.

Medan, 23 April 2023

Penuliis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR -------------------------------------------------------------------------------- 2


DAFTAR ISI ----------------------------------------------------------------------------------------- 3

BAB I PENDAHULUAN --------------------------------------------------------------------------- 4


1.1 Latar Belakang ------------------------------------------------------------------------------------ 4
1.2 Rumusan Masalah --------------------------------------------------------------------------------- 4
1.3 Tujuan Penelitian ---------------------------------------------------------------------------------- 4
1.4 Manfaat Penelitia ---------------------------------------------------------------------------------- 4

BAB II KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS ----------------------------------------- 5


2.1 Kerangka Berfikir -------------------------------------------------------------------------------- 5
2.2 Hipotesis Penelitian ------------------------------------------------------------------------------ 6

BAB III METODE PENELITIAN --------------------------------------------------------- 7


3.1 Desain Penelitian --------------------------------------------------------------------------------- 7
3.2 Lokasi Penelitian ---------------------------------------------------------------------------------- 7
3.3 Metode Pengumpulan Data ---------------------------------------------------------------------- 7
3.4 Metode Analisis Data ----------------------------------------------------------------------------- 7

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sampah merupakan salah satu permasalahan kompleks yang dihadapi oleh negara-
negara berkembang maupun negara-negara maju di dunia, termasuk Indonesia.
Permasalahan sampah bukan lagi sekedar masalah kebersihan dan lingkungan saja, akan
tetapi sudah menjadi masalah sosial yang berpotensi menimbulkan konflik (Damanhuri,
2010). Sistem pengolahan sampah di Indonesia umumnya masih terbilang tradisional ini
seringkali akhirnya berubah menjadi praktek pembuangan sampah secara sembarangan
tanpa mengikuti ketentuan teknis di lokasi yang sudah ditentukan. Pengelolaan sampah
saat ini berdasarkan UU No 18 Tahun 2008 dan PP No 81 Tahun 2012 di lakukan dengan
dua fokus utama yakni pengurangan dan penanganan sampah. Pengurangan sampah
seperti yang di jelaskan di dalam UU maupun PP yang telah disebutkan dilakukan mulai
dari sumber sampah sampai pada pengelolaan akhir. Pada dasarnya pengolahan sampah
difokuskan pada TPS (Tempat pengolahan sementara) dan TPA (Tempat Pengelolaan
Akhir) yang sudah ditentukan oleh pemerintah setempat, hal ini sebenarnya belum terlalu
efektif dalam hal penanganan sampah.
Persampahan merupakan isu penting khususnya di daerah perkotaan, dimana jumlah
penduduk di daerah perkotaan yang cukup banyak dan relatif padat. Kehidupan manusia
dengan semua aktivitasnya tidak terlepas dengan namanya sampah. Karena sampah
merupakan hasil efek samping dari adanya aktivitas manusia baik berupa aktivitas
rumahan maupun aktivitas industri. Seiring dengan perkembangan waktu, jumlah
penduduk di suatu tempat tentunya akan semakin bertambah dan perkembangan teknologi
pun semakin canggih serta pertumbuhan industri juga cukup pesat sehingga banyak
menghasilkan sampah dalam berbagai macam.
Lingkungan merupakan salah satu variabel yang kerap mendapat perhatian khusus
dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat.Bersama dengan faktor perilaku, pelayanan
kesehatan dan genetik, lingkungan menentukan baik buruknya status derajat kesehatan
masyarakat.Untuk mengetahui pentingnya lingkungan terhadap kesehatan, telah
dibuktikan oleh WHO yang melakukan penyelidikan diseluruh dunia dan didapatkan hasil

4
bahwa angka kesakitan dan kematian yang tinggi serta seringnya terjadi epidemi, terdapat
di tempat dengan lingkungan yang buruk yaitu tempat dimana banyak lalat, nyamuk,
pembuangan kotoran dan sampah yang tidak teratur, air rumah tangga dan perumahan yang
buruk serta keadaan sosial ekonomi rendah. Sebaliknya ditempat yang kondisi
lingkungannya baik, angka kematian dan kesakitan juga rendah.
1. Tempat pembuangan akhir sampah mempunyai fungsi yang sangat penting, namun
dapat menimbulkan dampak yaitu menurunnya kualitas lingkungan yang disebabkan
karena tumpukan sampah menghasilkan berbagai polutan yang dapat menyebabkan
pencemaran udara. Pemukiman yang ada disekitar tempat pembuangan akhir sampah
sangat beresiko terhadap kesehatan penghuninya. Pembusukan sampah akan
menghasilkan antara lain gas metan (CH4), gas amonia (NH3) dan gas hydrogen sulfida
(H2S) yang bersifat racun bagi tubuh. Selain beracun H2S juga berbau busuk sehingga
secara estetis tidak dapat diterima, jadi penumpukan sampah yang membusuk tidak dapat
dibenarkan.
2. Masalah sampah merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pencemaran
lingkungan baik pencemaran air, tanah maupun udara.Masalah ini lebih berpotensi
menjadi masalah kesehatan dan merupakan faktor risiko timbulnya infeksi saluran
pernapasan bagi anak balita dan organ penglihatan.Salah satu dampak kronis dari
pencemaran udara yaitu bronchitis dan emphysema.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah :
1. Bagaimana cara pengelolahan sampah yang ada di daerah perumnas mandala gg
gelatik XII?
2. Bagaimana keadaan sekitar perumnas mandala gg gelatik XII jika terjadi pencemaran
sampah?

1.3 Tujuan Penelitian


Penelitian ini dilakukan untuk memenuhi salah satu mata kuliah wajib jurusan fisika,
yaitu mata kuliah Sains dan Teknologi Lingkungan (SAINSTEKLING). Dan untuk
melatih penulis agar mampu diharapkan memberikan penyajin yang baik. Adapun tujuan
dari miniriset ini adalah untuk :
1. Mengetahui cara mengelola sampah baik dan benar di daerah perumnas mandala gg
gelatik XII

5
2. Untuk mengatur dan mencari strategi supata tidak terjadi pencemaran sampah di
perumnas mandala gg gelatik XII

1.4 Manfaat Penelitian


Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang
penelitian kualitatif tersebut. Untuk mengetahui pengelolahan sampah yang di daerah
perumnas mandala gg gelatik XII

6
BAB II
KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS

2.1 Kerangka Berfikir


Sampah adalah sisa kegiatan sehari- hari manusia dan/atau dari proses alam
yang berbentuk padat. Laju produksi sampah terus meningkat, tidak saja sejajar dengan
laju pertumbuhan penduduk tetapi juga sejalan dengan meningkatnya pola konsumsi
masyarakat. Di sisi lain kapasitas penanganan sampah yang dilakukan masyarakat
maupun pemerintah daerah belum optimal. Sampah yang tidak dikelola dengan baik
akan berpengaruh terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat sekitarnya.
Kehadiran sampah merupakan salah satu persoalan yang dihadapi oleh masyarakat.
Keberadaan sampah tidak diinginkan bila dihubungkan dengan faktor kebersihan,
kesehatan, kenyamanan dan keindahan (estetika). Tumpukan onggokan sampah yang
mengganggu kesehatan dan keindahan lingkungan merupakan jenis pencemaran yang
dapat digolongkan dalam degradasi lingkunganyang bersifat sosial
Pada saat ini manusia kurang akan kesadaran lingkungan sendiri. Banyak di
antara mereka yang kurang mengerti akan kebersihan lingkungan, sehingga mereka
dengan mudahnya membuat limbah yang sangat berbahaya bagi lingkungan. Seperti
halnya aktivitas sehari-hari yang kita lakukan seperti mandi, mencuci dan berbagai
aktifitas lain yang kita anggap sepele namun menghasilkan sisa buangan ternyata dapat
membahayakan bagi manusia dan lingkungan khususnya lingkungan laut. Dari sekian
banyak aktifitas manusia ternyata yang paling berbahaya adalah limbah rumah tangga.
Walaupun kita tidak hidup di wilayah pesisir dan banyak limbah industri yang tidak
diolah juga dapat membahayakan perairan laut tapi melihat banyaknya penduduk
Indonesia dengan limbah rumah tangga yang tidak diolah serta di hasilkan setiap hari.
Dapat dikatakan keruksakan karena limbah rumah tangga lebih besar dari pada limbah
industry.
Kepedulian masyarakat khususnya rumah tangga dalam pengelolaan limbah
rumah tangga sangat diperlukan untuk membantu pemerintah dalam menangani
permasalahan lingkungan hidup. Kurangnya partisipasi lingkungan rumah tangga
dalam pengelolaan limbah rumah tangga merupakan kendala terpenting.

7
Dampak limbah rumah tangga terhadap lingkungan hidup perlu mendapat
perhatian dari pemerintah. Dalam menjaga lingkungan hidup pemerintah memerlukan
adanya aturan yang jelas dan tegas tentang lingkungan hidup, serta mensosialisasikan
kepada masyarakat.

2.2 Hipotesis Penelitian


Hipotesis pada Penelitian kualitatif adalah hipotesis non-statistik - tidak
membutuhkan pengujian statistik; bersifat sementara dan dapat berubah-ubah sewaktu
pengumpulan dan analisis data; dapat diletakkan pada bab I dan tidak perlu teori untuk
mendukungnya; penelitian kualitatif dilakukan apabila kurang atau tidak ada teori yang
mendukung suatu penelitian, yang dilakukan adalah mencari tahu teori terlebih dulu
melalui penelitian kualitatif, tidak didasarkan atas teori yang kuat; hipotesis dapat
dicantumkan atau tidak karena sudah dapat diambil alih oleh rumusan masalah dan
tidak perlu pembuktian statistik apakah diterima atau ditolak; salah satu ciri penelitian
kualitatif adalah tidak dapat digeneralisasikan, tidak bisa diberlakukan secara
universal.Hypothesis merupakan jawaban sementara dan perlu dibuktikan
keberadaanya dengan menggunakan fakta atau data dilapangan.
Instrumen penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri.
Berdasarkan kerangka berfikir dan landasan teori yang diatas rumusan hipotesis
penelitian ini adalah :
1. Mengetahui adanya pencemaran sampah di lingkungan perumnas mandala gg gelatik
XII.
2. Ada pengaruhnya bila terjadi pencemaran sampah plastik maupun sampah rumah
tangga disekitar perumnas mandala gg gelatik XII

8
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Penelitian ini dilakukan mengetahui terjadinya pencemaran sampah yang ada di daerah
perumnas mandala gg gelatik XII. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang
merupakan desain penelitian bersifat alamiah, yang artinya tidak dapat digeneralisasikan, tidak
bisa diberlakukan secara universal. Dalam penelitian kualitatif ini menggunakan data yang
berbentuk penjelasan (kata-kata) bukan berbentuk suatu angka. Jenis penelitian kualitatif
memiliki sifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Proses dan makna lebih
ditonjolkan dalam jenis penelitian ini dengan landasan teori yang dimanfaatkan sebagai
pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu, landasan teori juga
mempunyai peran untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai
bahan pembahasan hasil penelitian. Dalam jenis penelitian ini, objek penelitian umumnya
berjumlah terbatas.

3.2 Lokasi Penelitian

Perumnas Mandala Gg Gelatik XII Tegal sari mandala II, Kecamatan Medan Denai, Kota
Medan, Sumatera Utara, Indonesia.

3.3 Metode Pengumpulan Data


Dalam penelitian ini,menggunakan beberapa teknik pengambilan data,yaitu
Observasi.Observasi merupakan pengamatan dan pencatat sistematik tentang gejala- gejala
yang diamati.Pengumpulan data dalam penelitiani ini dilakukan dengan cara observasi
langsung apa yang terjadi di daerah perumnas mandala gg gelatik XII terhadap pencemaran
sampah disekitar.

3.4 Metode Analisis Data


analisis data kualitatif, sehingga pada analisis data yang digunakan dengan cara memahami
jawaban-jawaban yang sudah dikumpulkan yang didapat dari subjek penelitian. Kemudian
jawaban-jawaban tersebut diorganisir dengan cara mengidentifikasikan sesuai dengan tujuan
penelitian. Adapaun metode kualitatif dengan Content Analysis yaitu analisis konten (content

9
analysis) adalah suatu metode penelitian yang mengubah suatu teks, subjek pada media tulis,
foto, video, atau audio menjadi data kuantitatif sehingga dapat dengan mudah digunakan untuk
mengidentifikasi area pengembangan suatu daerah.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Didapat Hasil metode kuantitatif dengan mengambil dokumenter lewat foto di lokasi
Jalan Gelatik XIi Perumnas Mandala

Gambar 4.1 Sampah Organik di sekitar Gelatik XII

Keterangan: Terjadinya pembuangan sampah yang mengakibatkan pencemaran


lingkungan di sekitar Jalan Gelatik XII Perumnas Mandala serta tidak membuang sampah
pada tempatnya

10
Gambar 4.2 salah satu selokan atau drainase di sekitar Gelatik XII perumnas mandala

Keterangan: Terjadinya Pembuangan sampah tali di selokan yang juga sangat


mempengaruhi pencemaran lingkungan di Gelatik XII Perumnas Mandala

Gambar 4.3 Pembuangan sampah kering di sekitar rumah Gelatik XIi Perumnas
Mandala

11
Keterangan: Beberapa sampah yang mengakibatkan pencemaran lingkungan serta polusi
udara yang mengakibatkan di daerah tersebut

Alat pembuangan sampah jumlah


Truk sampah 1
Kereta ngangkut sampah 1
Karung sampah 30
Tong sampah 15

Jenis sampah Berat


Sampah rumah tangga 2 kg
Sampah plastik 1 kg
Sampah organik 1 kg
Sampah basah 3 kg

PEMBAHASAN
Pencemaran lingkungan merupakan sesuatu yang dapat berpengaruh buruk
terhadap lingkungan hidup, serta lingkungan tersebut mempunyai
penyimpangan akibat pencemaran itu dan susunan udara yang tercemar
akan mempunyai komposisi lain dari pada udara normal yaitu udara yang
bersih.
Suatu lingkungan hidup dikatakan tercemar apabila terjadi perubahan-
perubahan dalam suatu tatanan lingkungan hidup tersebut sehingga tidak
sama lagi dengan bentuk dan keadaan yang aslinya. Berbicara mengenai
lingkungan, saat ini tidak bisa dilepaskan dari permasalahan sampah yang
ada di hampir seluruh wilayah indonesia

BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpula

12
Sampah merupakan salah satu permasalahan kompleks yang dihadapi oleh negara-negara
berkembang maupun negara-negara maju di dunia, termasuk Indonesia. Permasalahan sampah
bukan lagi sekedar masalah kebersihan dan lingkungan saja, akan tetapi sudah menjadi masalah
sosial yang berpotensi menimbulkan konflik (Damanhuri, 2010). Sistem pengolahan sampah
di Indonesia umumnya masih terbilang tradisional ini seringkali akhirnya berubah menjadi
praktek pembuangan sampah secara sembarangan tanpa mengikuti ketentuan teknis di lokasi
yang sudah ditentukan. Pengelolaan sampah saat ini berdasarkan UU No 18 Tahun 2008 dan
PP No 81 Tahun 2012 di lakukan dengan dua fokus utama yakni pengurangan dan penanganan
sampah. Pengurangan sampah seperti yang di jelaskan di dalam UU maupun PP yang telah
disebutkan dilakukan mulai dari sumber sampah sampai pada pengelolaan akhir. Pada dasarnya
pengolahan sampah difokuskan pada TPS (Tempat pengolahan sementara) dan TPA (Tempat
Pengelolaan Akhir) yang sudah ditentukan oleh pemerintah setempat, hal ini sebenarnya belum
terlalu efektif dalam hal penanganan sampah.

5.2 Saran

Jika dalam penulisan Mini Riset masih memiliki kesalahan dan meskipun penulis
menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini, akan tetapi pada kenyataannya
masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya
pengetahuan penulis. Oleh karena iru kritik dan saran sangat penulis harapkan sebagai bahan
evaluasi kedepannya

13

Anda mungkin juga menyukai