Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PENCEMARAN SUNGAI DI DESA KALITENGAH


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar
Dosen Pengampu : Ratnawati, Spd., Mpd

Disusun oleh:
Muhammad Syarifath Tholkha (120020502)
Kelas: 2N Manajemen

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulilahirobbil alamin, rasa syukur kami hantarkan kepada Allah SWT


atas segala karunia, rahmat, rizki-nya dengan rasa terima kasih karena telah
terselesaikannya tugas pembuatan makalah ini yang berjudul “Pencemaran Sungai
di Desa Kalitengah” dalam mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar

Tugas penulisan makalah ini disusun untuk memenuhi sebagian tugas mata
kuliah “Ilmu Alamiah Dasar” Program studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon

Dalam penyusunan tugas makalah ini kami banyak mendapat bantuan,


bimbingan dan arahan dari semua pihak. Oleh karena itu kami mengucapkan
terima kasih kepada

1 Ibu Ratnawati, Spd., Mpd sebagai Dosen pembimbing mata kuliah Ilmu
Alamiah Dasar Fakultas Ekonomi Universitas Swadaya Gunung Jati.
2 Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil
3 Rekan-rekan dan semua pihak yang telah membantu, yang tidak bisa
disebutkan satu persatu
Kami menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penyusunan makalah yang
sangat sederhana ini baik kata-kata maupun penulisan. karena dalam hal ini kami
masih dalam tahap pembelajaran, mungkin masih banyak hal-hal yang sangat
perlu untuk diperbaiki. Maka dari itu saran maupun kritik sangat kami harapkan
untuk membangun diri, dari para pembaca.

Cirebon, 15 Desember 2021

Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………...……………………...……...…………i
DAFTAR ISI…………………………………………………...…………………ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………...…………………1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………..….1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………..…3
1.3 Tujuan Penulisan………………………………………………...…….3
1.4 Manfaat Penulisan………………………………………...………...…3
1.4.1 Manfaat Teoritis…………………………...……………………3
1.4.2 Manfaat Praktis……………………………..…..………………4
BAB II LANDASAN TEORI…………………………..…………..……………5
2.1 Pencemaran Sungai……………………………………………………5
2.2 Indikator Pencemaran Air Sungai…………………………………..…6
2.3 Dampak Pemcemaran Sungai…………………………………………9
BAB III PEMBAHASAN…………………………..………………………..…12
3.1 Pencemaran Sungai di Desa Kalitengah……………………………..12
3.2 Pencegahan Pencemaran Sungai di Desa Kalitengah………………..13
3.3 Penanggulangan Pencemaran Sungai di Desa Kalitengah…………...13
BAB IV PENUTUP……………..………………………………………………16
4.1 Kesimpulan………………..…………………………………………16
4.2 Saran………………………………………………………...……..…16
DAFTAR PUSTAKA……………………..………………………………….…17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lingkungan biasanya diartikan sebagai sesuatu yang ada di sekeliling


kehidupan atau organisme. Lingkungan adalah kumpulan dari segala sesuatu
yang membentuk kondisi dan akan mempengaruhi secara langsung maupun
tidak langsung baik kepada kehidupan dalam bentuk individual maupun
kuminitas pada tempat tertentu. Masalah pencemaran merupakan suatu
masalah yang sangat populer, banyak dibahas oleh kalangan masyarakat di
seluruh permukaan bumi kita ini. Masalah pencemaran merupakan suatu
masalah yang sangat perlu mendapat penanganan secara serius oleh semua
pihak untuk dapat menanggulangi akibat buruk yang terjadi karena
pencemaran, bahkan sedapat mungkin untuk dapat mencegah jangan sampai
terjadi pencemaran lingkungan. Pencemaran lingkungan terjadi bila daur
materi dalam lingkungan hidup mengalami perubahan, sehingga
keseimbangan dalam hal struktur maupun fungsinya terganggu. Ketidak
seimbangan struktur dan fungsi daur materi terjadi karena proses alam atau
juga karena perbuatan manusia.
Dalam abad modern ini banyak kegiatan atau perbuatan manusia untuk
memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhan teknologi sehingga banyak
menimbulkan pencemaran lingkungan. Manusia adalah merupakan
satusatunya komponen Lingkungan Hidup biotik yang mempunyai
kemampuan untuk dengan sengaja merubah keadaan lingkungan hidup.
Dalam usaha merubah lingkungan hidupnya ini dengan bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan hidupnya dapat menimbulkan masalah yang
disebut pencemaran. Manusia juga dapat merubah keadaan lingkungan yang
tercemar akibat berbuatannya ini menjadi keadaan lingkungan yang lebih
baik, menjadi keadaan seimbang, dapat mengurangi terjadinya pencemaran
lingkungan, bahkan diharapkan untuk dapat mecegah terjadinya pencemaran.
Ditinjau dari segi ilmu kimia yang disebut pencemaran lingkungan
adalah peristiwa penyebaran bahan kimia dengan kadar tertentu yang dapat

1
merubah keadaan keseimbangan pada daur materi, baik keadaan struktur
maupun fungsinya sehingga mengganggu kesejahteraan manusia. Pencemaran
lingkungan ini perlu mendapat penanganan secara serius oleh semua pihak,
karena pencemaran lingkungan dapat menimbulkan gangguan terhadap
kesejahteraan kesehatan bahkan dapat berakibat terhadap jiwa manusia.
Berdasarkan medium fisik lingkungan tempat tersebarnya bahan kimia ini.
Hal ini tidak terlepas dari kegiatan industri yang melibatkan
penggunaan bahan-bahan kimia yang berbahaya terutama limbah industri jika
terlepas ke lingkungan tanpa melalui proses pengolahan lebih lanjut sehingga
bahan-bahan tersebut dapat diurai oleh mikroorganisme di lingkungan
pembuangnya. Terlebih akhir-akhir ini, di saat zaman mulai modern, industri
dimana-mana dan mesin mesin canggih meraja lela. Pencemaran akrab di
telinga kita, terlebih kita tinggal di Indonesia. Pencemaran sendiri yang
diartikan sebagai masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan
atau komponen lain ke dalam air maupun ke dalam udara oleh kegiatan
manusia dan juga proses alam, sehingga
Seperti halnya pencemaran yang terjadi di Desa Kalitengah
Kabupaten Cirebon perlu kesadaran masyarakat dalam mengelola sungai
untuk menanggulangi terjadinya kerusakan sungai. Hal ini bertujuan untuk
mewujudkan fungsi sungai yang berkelanjutan, yang terbebas dari
pencemaran. Maka diperlukanlah wadah khusus bagi masyarakat untuk
memahami dan memberikan kesadaran bagi masyarakat supaya lebih
menyadari peran pentingnya kesehatan sungai. Untuk menanggulangi
permasalahan fungsi sungai yang mulai kritis, maka kami mencoba
melakukan penelitian. Penelitian ini sebagai bagian dari kebijakan
pengelolaan lingkungan yang bertujuan untuk merestorasi sungai sehingga
kembali kepada fungsinya guna mewujudkan sungai yang berkelanjutan.
Maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
PENCEMARAN SUNGAI DI DESA KALITENGAH.

2
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud pencemaran sungai


2. Apa saja yang menjadi indikator pencemaran sungai
3. Apa dampak dari pencemaran sungai
4. Bagaimana mencegah pencemaran sungai
5. Bagaimana menanggulangi pencemaran sungai di desa Kalitengah

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah :

1. Dapat mengetahui latar belakang dari pencemaran lingkungan


2. Dapat mengetahui maksud dari pencemaran sungai beserta dengan
indikator, sumber, dan dampak dari pencemaran sungai
3. Melakukan penelitian pencemaran sungai di desa Kalitengah
4. Dapat mengetahui cara menanggulangi pencemaran sungai di desa
Kalitengah

1.4 Manfaat Penulisan

Hasil dari penelusuran ini diharapkan dapat memberi kontribusi


terhadap perkembangan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan
konsep penelusuran tersebut. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1.4.1 Manfaat Teoritis
1. Hasil dari penelusuran ini diharapkan dapat memberi manfaat
terhadap sumber informasi dan pengetahuan bagi masyarakat yang
dilakukan guna menangngulangi pencemaran lingkungan yangn
terjadi di daerah sekitar
2. Hasil penelitian ini dapat menjadi petimbangan penelitian penelitian
sejenis yang mungkin dilakukan di masa mendatang.

3
1.4.2 Manfaat Praktis
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi
2. Mengembangkan penalaran, membentuk pola pikir dinamis,
sekaligus untuk mengetahui kemampuan penulis dalam
menerapkan ilmu yang diperoleh semasa perkuliahan.

4
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pencemaran Sungai

Air merupakan sumber kehidupan di muka bumi ini, kita semua


bergantung pada air. Untuk itu diperlukan air yang dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya. Tapi pada akhir-akhir ini, persoalan penyediaan air
yang memenuhi syarat menjadi masalah seluruh umat manusia. Dari segi
kualitas dan kuantitas air telah berkurang yang disebabkan oleh pencemaran.

Pencemaran air sungai terjadi apabila dalam air sungai terdapat


berbagai macam zat atau kondisi yang dapat menurunkan standar kualitas air
yang telah ditentukan, sehingga tidak dapat digunakan untuk kebutuhan
tertentu. Suatu sumber air dikatakan tercemar tidak hanya karena tercampur
dengan bahan pencemar, akan tetapi apabila air tersebut tidak sesuai dengan
kebutuhan tertentu, sebagai contoh suatu sungai yang mengandung logam
berat atau mengandung bakteri penyakit masih dapat digunakan untuk
kebutuhan industri atau sebagai pembangkit tenaga listrik, akan tetapi tidak
dapat digunakan untuk kebutuhan rumah tangga.

Dalam praktek operasionalnya, pencemaran lingkungan hidup tidak


pernah ditunjukkan secara utuh, melainkan sebagai pencemaraan dari
komponen-komponen lingkungan hidup, seperti pencemaran air, pencemaran
air sungai, pencemaran air laut, pencemaran air tanah dan pencemaran udara.
Dengan demikian, definisi pencemaran air mengacu pada definisi lingkungan
hidup yang ditetapkan dalam UU tentang lingkungan hidup yaitu UU No.
23/1997.

Menurut UU Republik Indonesia No 23 tahun 1997 tentang


Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang dimaksud dengan pencemaran
lingkungan hidup yaitu; masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat,
energi dan atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup, oleh kegiatan
manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang

5
menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan
peruntukkannya. Demikian pula dengan lingkungan air yang terdapat di
sungai yang dapat tercemar karena masuknya atau dimasukannya mahluk
hidup atau zat yang membahayakan bagi kesehatan. Air sungai dikatakan
tercemar apabila kualitasnya turun sampai ke tingkat yang membahayakan
sehingga air tidak bisa digunakan sesuai peruntukannya.

2.2 Indikator Pencemaran Air Sungai

Indikator atau tanda bahwa air lingkungan telah tercemar adalah


adanya perubahan atau tanda yang dapat diamati yang dapat digolongkan
menjadi :

a. Pengamatan secara fisis, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan


tingkatkejernihan air (kekeruhan), perubahan suhu, warna dan adanya
perubahanwarna, bau dan rasa.
b. Pengamatan secara kimiawi, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan
zatkimia yang terlarut dan perubahan pH.
c. Pengamatan secara biologis, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan
mikroorganisme yang ada dalam air, terutama ada tidaknya bakteri pathogen.

Indikator yang umum diketahui pada pemeriksaan pencemaran air


sungai terbagi dua jenis, yaitu parameter kimia dan parameter fisika.
Parameter kimia antara lain derajat keasaman (pH), Biologycal Oxygen
Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), Dissolved Oxygen
(DO), lemak dan minyak, serta Nitrogen amoniak (NH3 – N), Sedangkan
parameter fisika antara lain suhu, Total Suspended Solid (TSS) dan Total
Dissolved Solid (TDS).

Parameter Kimia

a. Derajat Keasaman (pH), Derajat keasaman adalah ukuran untuk menentukan


sifat asam dan basa. Perubahan pH di suatu air sangat berpengaruh terhadap
proses fisika, kimia, maupun biologi dari organisme yang hidup di dalamnya.

6
Derajat keasaman diduga sangat berpengaruh terhadap daya racun bahan
pencemaran dan kelarutan beberapa gas, serta menentukan bentuk zat
didalam air. Nilai pH air digunakan untuk mengekpresikan kondisi keasaman
(kosentrasi ion hidrogen) air limbah. Skala pH berkisar antara 1-14. Kisaran
nilai pH 1-7 termasuk kondisi asam, pH 7-14 termasuk kondisi basa, dan pH
7 adalah kondisi netral. Air limbah dan buangan industri akan mengubah pH
air yang akhirnya akan mengganggu kehidupan biota akuatik.
b. Biologycal Oxygen Demand (BOD), Kebutuhan oksigen Biokimia atau BOD
adalah banyaknya oksigen yangdibutuhkan oleh mikroorganisme untuk
menguraikan bahan organiknya yangmudah terurai. Bahan organik yang tidak
mudah terurai umumnya berasal darilimbah pertanian, pertambangan dan
industri. Parameter BOD ini merupakansalah satu parameter yang di lakukan
dalam pemantauan parameter air, khusunyapencemaran bahan organik yang
tidak mudah terurai. BOD menunjukkan jumlahoksigen yang dikosumsi oleh
respirasi mikro aerob yang terdapat dalam botolBOD yang diinkubasi pada
suhu sekitar 20 0C selama lima hari, dalam keadaantanpa cahaya. Kadar
maksimum BOD5 yang diperkenankan untuk kepentingan air minum dan
menopang kehidupan organisme akuatik adalah 3,0-6,0 mg/L berdasarkan
UNESCO/WHO/UNEP, 1992. Sedangkan berdasarkan
kep.51/MENKLH/10/1995 nilai BOD5 untuk baku mutu limbah cair bagi
kegiatan industri golongan I adalah 50 mg/L dan golongan II adalah 150
mg/L.
c. Chemical Oxygen Demand (COD),Kebutuhan oksigen kimiawi atau COD
menggambarkan jumlah totaloksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi
bahan organik secara kimiawi, baikyang dapat didegradasi secara biologis
maupun yang sukar didegradasi secara biologis menjadi CO2 dan H2O.
Keberadaan bahan organik dapat berasal dari alam ataupun dari aktivitas
rumah tangga dan industri. Perairan yang memiliki nilai COD tinggi tidak
diinginkan bagi kepentingan perikanan dan petanian. Nilai COD pada
perairan yang tidak tercemar biasanya kurang dari 29 mg/liter. Sedangkan
pada perairan yang tercemar dapat lebih dari 200 mg/liter pada limbah
industri dapat mencapai 60.000 mg/liter.

7
d. Dissolved Oxygen (DO), oksigen terlarut atau DO adalah jumlah oksigen
yang diperlukan untuk proses degradasi senyawa organik dalam air. Oksigen
dapat dihasilkan dari atmosfir atau dari hasil fotosintesis. Kelarutan oksigen
dalam air bergantung pada temperature dan tekanan atmosfir. Berdasarkan
data-data temperatur dan tekanan, maka kelarutan oksigen jenuh dalam air
pada 25oC dan tekanan 1 atm adalah 8,32 mg/L (Warlina, 1985).
e. Lemak dan Minyak, Merupakan zat pencemar yang sering dimasukkan
kedalam kelompokpadatan, yaitu padatan yang mengapung di atas permukaan
air. Menurut Sugiharto (1987), bahwa lemak tergolong benda organik yang
relatif tidak mudah teruraikan oleh bakteri. Terbentuknya emulsi air dalam
minyak akan membuat lapisan yang menutup permukaan air dan dapat
merugikan, karena penetrasi sinar matahari ke dalam air berkurang serta
lapisan minyak menghambat pegambilan oksigen dari udara sehingga oksigen
terlarut menurun. Untuk air sungai kadar maksimum lemak dan minyak 1
mg/l.
f. Nitrogen Amoniak(NH3-N), Merupakan salah satu parameter dalam
menentukan kualitas air, baik airminum maupun air sungai. Amoniak berupa
gas yang berbau tidak enak sehingga20 kadarnya harus rendah, pada air
minum kadarnya harus nol sedangkan air surgai kadarnya 0.5 mg/l.

Parameter Fisika

a. Suhu, Menurut Effendi (2003), suhu dari suatu badan air dipengaruhi
olehmusim, lintang (latitute),ketinggian dari permukaan laut, waktu dalam
hari,sirkulasi udara, penutupan awan, dan aliran serta kedalaman badan air,
adalahsalah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan organisme,
karena suhumempengaruhi baik aktivitas metabolisme maupun
pengembangbiakan dariorganisme-organisme tersebut.
b. Total Suspended Solid (TSS),Total Suspended Solid atau padatan tersuspensi
adalah padatan yangmenyebabkan kekeruhan air, tidak terlarut, dan tidak
dapat mengendap. Padatantersuspensi terdiri dan partikel-partikel yang
ukuran maupun beratnya lebih kecildari pada sedimen, seperti bahan-bahan
Organik tertentu, tanah liat dan lainnya.Partikel menurunkan intensitas

8
cahaya yang tersuspensi dalam air umumnyaterdiri dari fitoplankton,
zooplankton, kotoran hewan, sisa tanaman dan hewan,kotoran manusia dan
limbah industri.
c. Total Dissolved Solid (TDS),Total Dissolved Solid atau padatan terlarut
adalah padatan-padatan yangmempunyai ukuran lebih kecil dari padatan
tersuspensi. Bahan-bahan terlarutpada perairan alami tidak bersifat toksik,
akan tetapi jika berlebihan dapatmeningkatkan nilai kekeruhan yang
selanjutnya akan menghambat penetrasi21cahaya matahari ke kolom air dan
akhirnya berpengaruh terhadap prosesfotosintesis diperairan.

2.3 Dampak Pencemaran Sungai

Pada saat ini, limbah kegiatan industri dikatakan telah mengancam


seluruh.negeri. Hal ini disebabkan karena melalui mekanisme alam seperti
tiupan angin, aliran air sungai, daya rambat di tanah melalui difusi limbah
tersebut dapat menyebar ke mana-mana.

Buangan di perairan menyebabkan masalah kehidupan biota dalam bentuk


keracunan bahkan kematian. Gangguan terhadap biota perairan telah
menimbulkan dampak penurunan kualitas dan kuantitas biota perairan (ikan
dan udang). Kelebihan pupuk yang dialirkan ke rawa atau ke danau dapat
menimbulkan suburnya enceng gondok. Selain itu, erosi lumpur yang terbawa
ke laut kemudian diendapkan mengakibatkan tertutupnya permukaan karang
yang pada akhirnya menyebabkan kematian karang.

Akibat pencemaran itu kehidupan dalam air dapat terganggu dengan


mematikan binatang-binatang dan tumbuh-tumbuhan dalam air karena oksigen
yang terlarut dalam air akan habis dipakai untuk dekomposisi aerobik dari zat-
zat organik yang banyak terkandung dalam air buangan.

Pencemaran yang tidak disebabkan oleh sifat racun dari bahan-bahan


pencemar adalah :

9
➢ Kandungan lumpur yang meningkat di dalam air
mengurangi jumlah cahaya yang masuk yang diperlukan untuk
berfotosintesis. Unsur hara yang masuk berlebihan ke ekosistem
perairan dapat menyebabkan pertumbuhan yang sangat cepat dari algae
atau tanaman air, sehingga menyebabkan berkurangnya bentuk
kehidupan lainnya seperti ikan dan kerang-kerangan.
➢ Buangan air panas meskipun tidak langsung membunuh
biota air, dapat merubah kondisi dari lingkungan hidupnya. Akibatnya,
satu jenis akan tumbuh dan berkembang lebih cepat sedang yang lain
justru dapat terhambat. Kelakuan ikan yang selalu berpindah
(migration) dapat berubah disebabkan adanya perubahan suhu yang
relatif cepat pada jarak yang pendek.
➢ Lumpur erosi sebagai akibat pengelolaan tanah yang kurang
baik dapat diendapkan di pantai-pantai dan mematikan kehidupan
karang atau merusak tempat berpijak biota perairan.
➢ Senyawa organik di dalam proses penguraiannya dapat
mengambil zat asam dari air terlalu banyak, sehingga membahayakan
kehidupan di tempat itu.
➢ Air sungai yang mengalir berlebihan ke perairan pantai
dapat membentuk lapisan yang menghalangi pertukaran massa air
dengan lapisan air yang lebih subur dari bawah.
➢ Pencemaran limbah ke lingkungan perlu diperhatikan dan
diantisipasi dengan baik, lebih-lebih terhadap air sungai, karena air
sungai dipakai penduduk untuk berbagai keperluan. Pencemaran sungai
oleh air buangan ditinjau dari sudut mikrobiologi antara lain :
pencemaran bakteri patogen dan non patogen serta bahan organik.
Banyaknya bahan organik akan merangsang pertumbuhan
mikroorganisme menjadi pesat.

Hal ini mengakibatkan pemakaian oksigen akan cepat dan meningkat,


akibatnya kadar oksigen terlarut dalam air akan menipis dan menjadi sedikit
sekali, yang akhirya mengakibatkan mikroorganisme dan organisme air lainnya
yang memerlukan oksigen mati. Ekologi air akan berubah drastis. Keadaan

10
menjadi anaerobik, sehingga air sungai busuk, dan tidak sehat bagi
pertumbuhan mikroorganisme flora dan fauna air itu. Lingkungan hidup yang
demikian ini sudah rusak dan tidak layak lagi bagi kebutuhan hidup kita
(Ardhana, 1994).

11
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pencemaran Sungai di Desa Kalitengah


Pencemaran yang terjadi di Desa Kalitengah Kabupaten Cirebon perlu
kesadaran masyarakat dalam mengelola sungai untuk menanggulangi
terjadinya kerusakan sungai. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan fungsi
sungai yang berkelanjutan, yang terbebas dari pencemaran. Maka
diperlukanlah wadah khusus bagi masyarakat untuk memahami dan
memberikan kesadaran bagi masyarakat supaya lebih menyadari peran
pentingnya kesehatan sungai. Untuk menanggulangi permasalahan fungsi
sungai yang mulai kritis, maka kami mencoba melakukan penelitian.
Penelitian ini sebagai bagian dari kebijakan pengelolaan lingkungan yang
bertujuan untuk merestorasi sungai sehingga kembali kepada fungsinya guna
mewujudkan sungai yang berkelanjutan.
Masalah yang kami dapatkan saat observasi adalah penggunaan air sungai
yang tidak sesuai dengan fungsinya. Banyak masyarakat disekitar sungai yang
membangun kakus (jamban) di tepi sungai dan melakukan aktivitas buang
hajatnya disana. Masyarakat yang bertempat tinggal di tepi sungai juga sudah
terbiasa mandi dan mencuci disungai. Hal yang dapat menyebabkan
pencemaran adalah penggunaan sabun saat mereka mandi maupun mencuci,
dimana sabun mengandung zat yang dapat membahayakan ekosistem sungai
dan kehidupan yang ada di sungai terhadap hewan dan tumbuhan sungai.
Banyaknya sampah disekitar sungai juga merupakan salah satu penyebab
dari pencemaran air. Kurangnya kesadaran masyarakat kalitengah dalam
menjaga lingkungannya mengakibatkan mereka dengan seenaknya membuang
sampah ke sungai. Hal ini juga dapat disebabkan kurangnya tempat
pembuangan sampah (TPS) di daerah itu, dimana sepanjang observasi kami
tidak melihat ada satupun tempat sampah di beberapa wilayah yang kami
kunjungi tersebut. Sampah-sampah ini apabila dibiarkan terlalu lama maka
akan semakin menumpuk dan dapat menyumbat aliran air di sungai tersebut.

12
Apabila hujan turun dengan lebat, maka sungai akan meluap dan bisa
menyebabkan bencana banjir sehingga dapat merugikan warga setempat.
Banyaknya pabrik yang berada di tepi sungai, seperti pabrik batik, pabrik
kayu, dan sebagainya juga mengakibatkan tercemarnya air sungai. Para
pegawai pabrik membuang hasil pekerjaan mereka yang tidak layak ke sungai,
padahal itu tidak sepantasnya mereka lakukan, mengingat penggunaan air
sungai yang biasanya digunakan untuk keperluan rumah tangga seperti mandi,
mencuci, dan utamanya sebagai sumber air minum bagi masyarakat sekitar.
Untuk sumber air minum, biasanya warga mengambilnya langsung dari
air sungai, kemudian didiamkan beberapa saat atau beberapa hari, bisa juga
dengan menggunakan kaporit atau tawas agar kotoran mengendap didasar air.
Namun, zat-zat kimia lain tidak semua yang ikut mengendap. Sangat
merugikan apabila ada zat-zat kimia berbahaya akibat dari pencemaran tadi
yang tidak ikut mengendap dan kemudian masuk kedalam tubuh.

3.2 Pencegahan Pencemaran Sungai di desa Kalitengah

Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah
pencemaran sungai di desa Kalitengah:

a. Penggunaan detergen secukupnya,


b. Tidak mebuang sampah ke sungai
c. Penggunaan pupuk dan pestisida secukupnya,
d. Setiap industri atau pabrik menyediakan Instalasi Pengelolaan Air
Limbah (IPAL),
e. Pengomposan sampah organik,
f. Pendaurulangan sampah anorganik.

3.3 Penanggulangan Pencemaran Sungai di desa Kalitengah

Sebagaimana pengendalian/penanggulangan pencemaran air di


Indonesia telah diatur melalui Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001
tentang Pengelolaan Kualitas dan Pengendalian Pencemaran Air. Secara
umum hal ini meliputi pencemaran air baik oleh instansi ataupun non-instansi.

13
Salah satu upaya serius yang telah dilakukan Pemerintah dalam pengendalian
pencemaran air adalah melalui Program Kali Bersih (PROKASIH). Program
ini merupakan upaya untuk menurunkan beban limbah cair khususnya yang
berasal dari kegiatan usaha skala menengah dan besar, serta dilakukan secara
bertahap untuk mengendalikan beban pencemaran dari sumber-sumber
lainnya. Program ini juga berusaha untuk menata pemukiman di bantaran
sungai dengan melibatkan masyarakat setempat.

Pada prinsipnya ada 2 (dua) usaha untuk menanggulangi pencemaran,


yaitu penanggulangan secara non-teknis dan secara teknis. Penanggulangan
secara non-teknis yaitu suatu usaha untuk mengurangi pencemaran lingkungan
dengan cara menciptakan peraturan perundangan yang dapat merencanakan,
mengatur dan mengawasi segala macam bentuk kegiatan industri dan
teknologi sehingga tidak terjadi pencemaran. Peraturan perundangan ini
hendaknya dapat memberikan gambaran secara jelas tentang kegiatan industri
yang akan dilaksanakan, misalnya meliputi AMDAL, pengaturan dan
pengawasan kegiatan dan menanamkan perilaku disiplin. Sedangkan
penanggulangan secara teknis bersumber pada perlakuan industri terhadap
perlakuan buangannya, misalnya dengan mengubah proses, mengelola limbah
atau menambah alat bantu yang dapat mengurangi pencemaran. Sebenarnya
penanggulangan pencemaran air dapat dimulai dari diri kita sendiri. Dalam
keseharian, kita dapat mengurangi pencemaran air dengan cara mengurangi
produksi sampah (minimize) yang kita hasilkan setiap hari. Selain itu, kita
dapat pula mendaur ulang (recycle) dan mendaur pakai (reuse) sampah
tersebut. Kitapun perlu memperhatikan bahan kimia yang kita buang dari
rumah kita. Karena saat ini kita telah menjadi masyarakat kimia, yang
menggunakan ratusan jenis zat kimia dalam keseharian kita, seperti mencuci,
memasak, membersihkan rumah, memupuk tanaman, dan sebagainya. Kita
harus bertanggung jawab terhadap berbagai sampah seperti makanan dalam
kemasan kaleng, minuman dalam botol dan sebagainya, yang memuat unsur
pewarna pada kemasannya dan kemudian terserap oleh air tanah pada tempat
pembuangan akhir. Bahkan pilihan kita untuk bermobil atau berjalan kaki,

14
turut menyumbangkan emisi asam atu hidrokarbon ke dalam atmosfir yang
akhirnya berdampak pada siklus air alam.

Menjadi konsumen yang bertanggung jawab merupakan tindakan yang


bijaksana. Sebagai contoh, kritis terhadap barang yang dikonsumsi, apakah
nantinya akan menjadi sumber bencana yang persisten, eksplosif, korosif dan
beracun atau degradable (dapat didegradasi alam). Apakah barang yang kita
konsumsi nantinya dapat meracuni manusia, hewan, dan tumbuhan aman bagi
makhluk hidup dan lingkungan. Teknologi dapat kita gunakan untuk
mengatasi pencemaran air. Instalasi pengolahan air bersih, instalasi
pengolahan air limbah, yang dioperasikan dan dipelihara baik, mampu
menghilangkan substansi beracun dari air yang tercemar. Dari segi kebijakan
atau peraturanpun mengenai pencemaran air ini telah ada. Bila kita ingin
benar-benar hal tersebut dapat dilaksanakan, maka penegakan hukumnya
harus dilaksanakan pula. Pada akhirnya, banyak pilihan baik secara pribadi
ataupun social (kolektif) yang harus ditetapkan, secara sadar maupun tidak,
yang akan mempengaruhi tingkat pencemaran dimanapun kita berada.
Walaupun demikian, langkah pencegahan lebih efektif dan bijaksana.

Melalui penanggulangan pencemaran ini diharapkan bahwa


pencemaran akan berkurang dan kualitas hidup manusia akan lebih
ditingkatkan, sehingga akan didapat sumber air yang aman, bersih dan sehat.

15
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Air Kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada
kehidupan seandainya di bumi ini tidak ada air. Air memang mutlak
diperlukan dalam kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya.Tanpa air
kehidupan tidak dapat berlangsung. Demikian juga dalam kehidupan kita
sehari-hari.
Pencemaran Air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur atau
komponen lainnya kedalam air sehingga kualitas air terganggu. Kualitas air
terganggu ditandai dengan perubahan bau, rasa dan warna. padatan. Air
limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh
pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air. Dan juga
pencemaran air disebabkan oleh aktifitas manusia sehari hari yang dapat
mengakibatkan adanya perubahan pada kualitas air tersebut.

4.2 Saran
1. Pemerintah Setempat diharapkan ikut serta dalam upaya penanggulangan
pencemaran lingkungan, khususnya pencemaran air. Karena air
merupakan untuk berbagai kegiatan di dalam rumah tangga, juga untuk
pertanian, transportasi serta rekreasi. Di dalam industri, air digunakan
antara lain sebagai bahan pengolah dan air ini manfaatnya sangat banyak
2. Diharapkan kepada pabrik – pabrik yang berada di tepi sungai jangan
membuang hasil pekerjan yang tidak layak ke sungai.
3. Diharapkan Setiap pabrik / Kegiatan industri sebaiknya memiliki Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL), untuk mengolah limbah yang
dihasilkannya sebelum dibuang ke lingkungan sekitar.

16
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Susanto. 2018 Pencemaran Air. Diambil di situs
http://repository.uib.ac.id/1615/4/s-1551102-chapter1.pdf Pada tanggal 13
Desember 2021
Kamil. 2017 Pencemaran Lingkungan. Diambil di situs
https://contohmakalah28.blogspot.com/2017/02/makalah-tentang-pencemaran-
air.html Pada tanggal 13 Desember 2021
Polban. 2015 Pencemaran Sungai. diambil di situs
https://kanalispolban.wordpress.com/chemlib/makalah/makalah-pencemaran-
sungai/ Pada tanggal 13 Desember 2021

17

Anda mungkin juga menyukai