Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTEK LAPANG PENDIDIKAN

LINGKUNGAN HIDUP

Yang dilaksanakan di:

Malino, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Provinsi


Sulawesi Selatan

Pada tanggal:

16 Desember 2018

Nama : Ririn Octaviani

NIM : 1812140006

Prodi : Fisika Sains

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
izin dan perkenaanNyalah kami dapat menyelesaikan laporan ini yang berjudul
“Laporan Praktek Lapang Pendidikan Lingkungan Hidup” sebagai tugas wajib
setiap kelompok setelah mengikuti praktek lapang di kabupaten Gowa.Tak lupa
pula kami haturkan terimakasih kepada dosen kami pada mata kuliah Pendidikan
Lingkungan Hidup Bapak “Drs. M. Zakariah Leo, M.Si” yang telah memberikan
kami praktek lapang serta menuntun dan mengarahkan kami dalam praktek lapang
hingga berkat tuntunan dan arahan beliau sayadapat menyelesaikan laporan ini.
Dalam penyusunan laporan ini, saya menyadari masih bahwa laporan ini
masih jauh dari kata sempurna untuk sebuah khazanah baru bagi pengetahuan
kita, oleh karena itu saya sangat mengharapkan kririk dan saran dari Bapak dosen
serta para pembaca laporan ini sebagai bekal dan pedoman saya dalam membuat
laporan selanjutnya.
Akhir kata saya sebagai penyusun berharap mudah-mudahan laporan ini
dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Terimakasih.

Makassar, 12 Desember 2018


Penyusun

Ririn Octaviani
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………..iii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………1

A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………..3

BAB III METODE PELAKSANAAN PRAKTEK LAPANGAN………………..7

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


B. Alasan Pemilihan Lokasi
C. Hasil kegiatan dilapangan
D. Teknik pengumpulan data

BAB IV PEMBAHASAN…………………………………………………………8

BAB V PENUTUP……………………………………………………………….11

A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengetahuan lingkungan diharapkan dapat memperluas pengetahuan
mahasiswa tentang keadaan lingkungan masyarakat, sehingga wawasannya
tidak terbatas pada keahliannya masing-masing. Oleh karena itu kami
melakukan praktek lapangan berhubungan dengan matakuliah
pengetahuan lingkungan dasar di Malino, Kecamatan Tinggimoncong,
Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan.
Malino, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa adalah salah
satu daerah tempat warga bermukim tempat ini merupakan tempat yang
terkenal dengan tempat tempat wisatanya. Pada daerah ini terdapat banyak
vila dan perumahan yang disewakan menandakan bahwa tempat ini
merupakan lokasi wisata yang diminati oleh banyak orang.
Dalam hal ini sesuai tujuan pembelajaran, kami melakukan studi
lapangan ini yaitu untuk menganalisis perubahan-perubahan lingkungan di
malino kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa ini, serta
menganalisis penyebab dan  dampak dari perubahan lingkungan tersebut
baik terhadap masyarakat maupun komponen-komponen lain yang ada di
daerah tersebut.
Lingkungan akan mengalami perubahan baik segi positif maupun segi
negatif, dari segi positif itu pastinya akan memberikan konstribusi yang
bagus terhadap lingkungan atau dapat meningkatkan kualitas lingkungan
sendiri. Sedangkan dari segi negatif akan menghasilkan dampak berupa
penurunan kualitas atau bahkan kerusakan lingkungan. Masalah
lingkungan tersebut pastinya timbul karena pengaruh aktivitas manusia
yang menyebabkan lingkungan tidak atau kurang sesuai lagi untuk
mendukung kehidupan manusia.
B. Tujuan
Kegiatan praktek lapang Pengetahuan lingkungan bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui kondisi sosial masyarakat, khususnya di
Kabupaten Gowa.
2. Untuk mengetahui kondisi ekonomi masyarakat khususnya di
Kabupaten Gowa.
3. Untuk mengetahui kondisi fisik wilayah di Kabupaten Gowa.
4. Untuk mengetahui pengaruh pendatang terhadap suatu wilayah
khususnya di Kabupaten Gowa
C. Manfaat
1. Mahasiswa dapat mengetahui kondisi sosial masyarakat sekitar.
2. Mahasiswa dapat mengetahui kondisi ekonomi masyarakat sekitar.
3. Mahasiswa dapat mengetahui kondisi fisik suatu wilayah.
4. Mahasiswa dapat mengetahui pengaruh pendatang terhadap suatu
wilayah.
5. Dapat menambah wawasan mahasiswa tentang alam dan
masyarakat sekitarnya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Linkungan Hidup

Linkungan hidup adalah “kesatuan ruang dalam semua benda, daya,


keadaan dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya ynag
mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk
lain” (UU RI No. 23 Tahun 1997). Pada pengertian ini tercantum dua kali kata
manusia yakni manusia sebagai subjek (manusia dan perilakunya) dan manusia
sebagai objek (yang akan terpengaruh). Dalam lingkungan hidup kita jumpai
benda dan daya yang memungkinkan manusia dan makhluk lain dapat hidup dan
berkembang biak. Benda dan daya ini biasanya dikelompokkan kedalam
komponon fisik lingkungann hidup atau biasa juga disebut sebagai komponon
abiotik. Makhluk hidup yang terdiri dari satwa dan tumbuhan termasuk komponen
biotik sedangkan makhluk hidup berupa manusia disebut komponen sosial,
ekonomi dan budaya serta kesehatan masyarakat disebut sebagai komponen kultur
(cultur). Untuk singkatnya, lingkungan hidup terdiri atas tiga komponen abiotik,
biotik dan kultur, atau sering disebut sebagai konsep ABC.
  
B. Permasalahan Lingkungan Hidup
Perkembangan kehidupan manusia mewujudkan semakin modern tingkat
kehidupan manusia, semakin besar kerusakan dari pencemaran lingkungan hidup
yang ditimbulkan. Disamping itu perkembangan kehidupan tersebut juga
menyebabkan makin menipisnya sumberdaya alam yang ada dibimi ini. Masalah
lingkungan hidup ini ada yang bersifat regional, dan global. Luas besarnya
masalah tersebut sangat dipengaruhi oleh tingkat besarnya masalah.
Dalam modul pengantar pengelolaan lingkungan dikemukakan permasalahan
lingkungan global yakni:
a) kerusakan dan menipisnya sumber lingkungan global
b) kerusakan atmosfer yang berakibat pada perubahan iklim
c) kerusakan lapisan ozon
d) kerusakan dan menipisnya sumber daya hutan
e) menipisnya keanekaragaman hayati
f) pencemaran dan menipisnya sumber daya kelautan
Menurut Agus (2011) Salah satu masalah lingkungan yang paling akrab di
masayarakat Indonesia adalah banjir, ada beberapa hal yang menyebabkan
terjadinya banjir, yaitu sebagai berikut:
1. penyebab banjir akibat tindakan manusia
o Perubahan tata guna lahan
o Pembuangan sampah
o Kawasan kumuh disepanjang sungai / drainase
o Perencanaan system pengendalian banjir tidak tepat
o Penurunan tanah
o Tidak berfungsinya system drainase lahan
o Bendung dan bangunan air
o Kerusakan banguna pengendalian banjir
2. penyebab banjir akibat alam
o Erosi dan sedimentasi
o Curah hujan
o Pengaruh fisiologis/geofisik sungai
o Kapasitas sungai dan drainase tidak memadai
o Pengaruh air pasang
C. Pertumbuhan Penduduk dan Dampaknya Terhadap Lingkungan
Di indonesia masalah pertambahan penduduk masih cukup
memperihatinkan, kalaupun berbagai upaya telah dilaksanakan oleh
pemerintah. Pada awal pelita I, penduduk Indonesia berjumlah sekitar 120
juta, dengan pertumbuhan rata-rata diatas 2,6%setahun kemudian
pertumbuhan tersebut telah dapat ditkan menjadi 2%, namun pertambahan
jumlah penduduk masih cukup besar.
Akibat pertumbuhan penduduk yang makin pesat tersebut akan
menimbulkan banyak masalah. Masalah di bidang kependudukan di
Negara berkembang terdapat kecenderungan perpindahan penduduk secara
dramatis dari wilayah pedesaan kewilayah perkotaan.

D. Sumber Daya Alam dan Dampaknya Terhadap Lingkungan


Sumber daya alam merupakan unsure lingkungan alam, baik fisik
maupun hayati yang diperlukan oleh manusia untuk memenuhi
kebutuhannya dan meningkatkan kesejahteraannya. Manusia dalam
melaksanakan segala kegiatannya selalu memanfaatkan sumber daya alam.
Hal tersebut akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan baik positif
maupun negatif. Strategi bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup
- Sumber Daya Alam
Mengoptimalkan upaya konservasi, rehabilitasi dan penghematan
sumber daya pertambangan, energi dan air melalui sosialisasi
penghematan, kepedulian dan kesadaran masyarakat, meningkatkan
kerjasama antar unit/instansi terkait dalam pengelolaan dan penegakan
hukum.
- Lingkungan Hidup
Meningkatkan partisipasi dan akuntabilitas masyarakat, swasta
dan pemerintah dalam mengatasi pencemaran lingkungan hidup dan
meningkatkan sistem pengelolaan lingkungan, menyediakan RTH di
permukiman padat dan kumuh sebagai ruang interaktif,
mengikutsertakan masyarakat dalam pengelolaan taman, serta
penegakkan hukum yang tegas dalam penanganan sumber pencemaran
lingkungan.
- Kebersihan
Meningkatkan partisipasi dan akuntabilitas masyarakat, swasta
dan pemerintah dalam penanganan masalah sampah, pelayanan dan
fasilitas kebersihan, menyediakan lokasi TPA baru, meningkatkan
kemampuan penanganan limbah B3, serta mengupayakan teknologi
hemat lahan dalam pengelolaan sampah.   
E. Dampak Teknologi Terhadap Lingkungan
Penggunaan dan perkembangan IPTEK menimbulkan akibat sebagi
berikut:
1. mutasi gen manusia terselubung
2. efek rumah kaca
3. hujan asam
F. Etika Lingkungan
Dengan etika lingkungan kita tidak hanya mengimbangi hak dengan
kewajiban tehadap lingkungan, tetapi etika lingkungan juga membatasi
tingkah laku dan upaya untuk mengendalikan berbagai kegiatan, agar tetap
berada dalam batas kelentingan lingkungan hidup kita. Bahkan mungkin
perlu diperjuangkan hak asasi kehidupan atau hak asai lingkungan hidup,
dimana hak asasi yang terdahulu itu
BAB III
METODE PELAKSANAAN PRAKTEK LAPANGAN

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


a) Waktu pelaksanaan
Hari :
Tanggal :
Berangkat :
Kembali :
b) Tempat pelaksanaan
Praktek lapang dilaksanakan di tiga titik yang mana dijadikan sebagai
objek pengamatan di Kabupaten Gowa, yaitu :
Objek I : Lokasi pertambangan bahan material (batu kali dan pasir).
Objek II : Jl. Veteran Malino, Pedesaan di Malino.
Obejek III : Daerah Hutan Pinus dan Pasar Sentral Malino.

B. Teknik Pengambilan Data


Pada praktikum ini dilakukan pengumpulan data dengan cara:
1. Wawancara
Wawancara ini bertujuan agar peserta lebih mengetahui keadaan
masyarakat di malino, terutama keadaan masyarakat di sekitar tempat yang
di kunjungi. Dimana mahasiswa melakukan wawancara tanpa kuisioner
namun wawancara ini tetap terstruktur.
2. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan untuk mengambil fenomena yang dapat
membantu peserta mengetahui bagaimana kondisi lingkungan maupun
permasalahan lingkungan yang terjadi didaerah tersebut.
3. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana kondisi fisik lokasi
yang dikunjungi.
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Alasan memilih lokasi


Ada beberapa alasan pemilihan malino sebagai lokasi praktek lapang
diantaranya adalah daerah ini merupakan daerah dataran tinggi namun
jaraknya cukup dekat dengan kota Makassar, selain itu menurut pengakuan
beberapa pendatang  telah terjadi banyak perubahan bila dibandingkan
dengan beberapa tahun terakhir, factor lain yang menyebabkan
permasalahan lingkungan ini semakin kompleks adalah di daerah malino
ini di dominasi oleh pendatang yang membangun banyak pemukiman,
melihat kekompleksan masalah di daerah ini menjadikan sebuah alasan
bagi mahasiswa yang ingin meneliti tentang lingkungan.
Daerah yang berada diatas ketinggian 1.500 DPL, ini juga pemasok
utama tanaman holtikultura ke Kota Makassar dan sekitarnya, bahkan hasil
dari perkebunan ini sebahagian sudah di ekspor kebeberapa negara di Asia
dan Eropa. Keadaan geografisnya di Kecamatan Tinggimoncong memang
indah dan khas. Kesemuanya ini baik langsung maupun tidak langsung
menambah pendapatan penduduk, sehingga penduduk akan sejahtera,
disamping itu perpindahan penduduk ke daerah ini meningkat dari tahun
ke tahun, tapi dibalik itu semua kita juga perlu menyadari akan dampak
negatif yang timbul sebagai efek dari geliat ekonomi di daerah ini
Atas alasan inilah, sehingga kami mengambil daerah Malino.
Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa sebagai sampel dari praktik
lapang mata kuliah Pengetahuan Lingkungan.
B. Kegiatan Inti
1. Pertambangan bahan material (batu kali dan pasir)
Dilokasi ini,anggota kelompok diminta untuk mengamati lokasi
pertambangan bahan material(batu kali dan pasir), yang menyangkut
asal usul keberadaan bahan material tersebut dan mencaritau mengapa
bahan-bahan material tersebut tidak pernah habis dan mencaritau juga
tentang hubungan keberadaan bahan material(batu kali dan pasir)serta
material lainnya dengan kondisi keadaan lingkungan sekitar serta
mencaritau juga, akan dibawah kemanakah bahan-bahan material
tersebut.
Disini, bahan-bahan material dari hasil galian di sepanjang
Daerah Aliran Sungai (DAS) Jeneberang, seperti pasir, batu
kali dan kerikilsecara turun-temurun mampu memberikan nafkah bagi
penduduk sekitarnya.Kegiatan penggalian memang cukup besar
karena selain tersedianya material dari DAS,juga ada batu
gunung dan tanah liat.Truk-truk lalu-lalang mengangkut material ini
di sepanjang jalan protokol yang menghubungkan Kabupaten Gowa
dengan Kota Makassar.
Dari tahun ke tahun,terlihat bahwa bahan material ini tidak
pernah habis,walaupun secara terus menerus di eksploitasi hasil
sumber dayanya. Hal ini dikarenakan bahwa bahan-bahan material
tersebut yang berada di daerah aliran sungai yang setiap saatnya di
endapkan oleh material lainnya dengan jumlah yang sangat besar.
2. Pemukiman Masyarakat Malino
Wilayah Kecamatan Tinggimoncong memiliki topografi yang
bervariasi, secara umum mulai dari datar, datar berbukit, datar
bergelombang, bergelombang, dan curam. Jenis tanah di Kecamatan
Tinggimoncong antara lain Tropodult, Troporthent, dan Tropohumult.
Berdasarkan klasifikasi Schmidt dan Fergusson bahwa dikecamatan
Tinggimoncong memiliki jumlah rata – rata bulan basah 9 (>100mm)
dan rata – rata bulan kering 3(<65mm) termasuk dalam tipe iklim C.
Kecamatan Tinggimoncong memiliki curah hujan tertinggi pada bulan
Desember, Januari, Februari. Sedangkan curah hujan terendah terjadi
pada bulan Agustus dan September. Adapun penggunaan lahan di
Kecamatan Tinggimoncong pada umumnya didominasi oleh hutan,
selain itu juga banyak terdapat belukar, lading.
Ketinggian daerah ini juga bervariasi antara:
- 0 – 25 m seluas 437,64 km;
- 25 – 100 m seluas 89,53 km;
- 100 – 500 m seluas 338,34 km;
- 500 – 1000 m seluas 439,79 km;
- diatas 1000 m seluas 350,03 km.

Mata pencaharian penduduk di daerah ini homogeny atau


mayoritasnya adalah pedagang. Hal ini disebabkan karena tingginya
tingkat pariwisata di daerah ini sehingga masyaraka menilai dan
menganggap bahwasany berdagang merupakan pekerjaan yang cukup
menjanjikan bila dikembnagkan secara profesinal di daerah ini.

Hubungan sosial budaya di lokasi ini tidak memiliki perbedaan


yang signifikan dengan lokasi sebelumnya. Baik itu hubungan social
antar warga maupun nilai budaya masih sangat terjaga dengan baik

3. Daerah Hutan Pinus


Di lokasi ini peserta diberikan kebebasan untuk berbelanja dan
merupakan lokasi santai bagi peserta setelah mengikuti praktek lapang
selama beberapa jam.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik
beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1) Kondisi sosial masyarakat,khususnya dikabupaten Gowa sangat
bagus,karena ketidakadanya perselisihan-perselisihan yang terjadi
antar warga masyarakat.
2) Kondisi ekonomi masyarakat khususnya di Kabupaten
Gowa,umumnya di atas rata-rata,namun pada saat musim
penghujan,karena dominan bekerja sebagai petani maka hasil
pertaniannya kurang baik.
3) Kondisi fisik wilayah dikabupaten Gowa,khususnya didaerah
Tinggimoncong,wilayahnya memiliki topografi yang
bervariasi,secara umum mulai dari datar,datar berbukit, datar
bergelombang,bergelombang dan curam.
4) Pendatang yang menetap di daerah malino, memberikan pengaruh
yang besar terhadap wilayah tersebut.Karena selain terjadinya
pertambahan penduduk memungkinkan juga terjadinya perubahan
tata ruang yang menyebabkan terjadinya perubahan suhu di daerah
tersebut,yang dulunya begitu sejuk kini menjadi kurang sejuk dari
sebelumnya.
B. Saran
- Sebaiknya masyarakat agar lebih menjaga Keseimbangan
lingkungannya dengan tidak mengeksploitasi lingkungan secara besar-
besaran.
- Diharapkan kepada pemerintah setempat agar lebih memperhatikan
kelestarian lingkungan, dengan menindak tegas para pelaku perusak
lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai