Anda di halaman 1dari 54

LAPORAN PRAKTIKUM SANITASI LINGKUNGAN PERMUKIMAN

“DI KELURAHAN LIMBA U2, KECAMATAN KOTA SELATAN


KOTA GORONTALO PROVINSI GORONTALO”

DISUSUN :
KELOMPOK 4

HARTAWI ABAS
JENI SUMURI
MARSELA SAYEDI
SRIYULIANINGSI H. NUSI
SUCCI INDAH FITRIAH HASAN

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN SANITASI LINGKUNGAN
2022
KATA PENGANTAR

  Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmatnya kami dapat menyelesaikan laporan “Di Kelurahan Limba U2,
Kecamatan Kota Selatan Kota Gorontalo Provinsi Gorontalo” dapat diselesaikan
dengan baik.
Penyusunan menyadari bahwa Laporan Praktikum Lapangan ini masih
jauh dari kesempurnaan. Berbagai keterbatasan dan kekurangan yang ada dalam
laporan ini merupakan cerminan dari ketidak sempurnaan penyusun sebagai
manusia. Untuk itu penyusun dengan senang hati meneriam kritik dan saran dari
berbagai pihak demi perbaikan penulisan laporan ini. Namun dengan segala
kerendahan hati, penyusun memberanikan diri mempersembahkan Laporan
Praktikum Lapangan ini sebagai hasil usaha dengan kerja keras yang telah
penyusun lakukan.
Laporan Pratikum Lapangan ini merupakan salah satu syarat untuk
memenuhi Praktikum Lapangan Sanitasi Permukiman di Poltekkes Kemenkes
Gorontalo Jurusan Sanitasi Lingkungan.
Oleh karena itu, dari lubuk hati yang paling dalam penyusun ingin
mengucapkan banyak terima kasih dan tentu tidak mencukupi jika hanya
disampaikan dengan sekedar kata. Ucapan terima kasih ini penyusun sampaikan
kepada pihak yang telah memberikan bantuan yang sangat bermakna atas
tersusunnya laporan praktikum Lapangan ini yaitu
1. Bapak Marzuk Talib, S.IP selaku Lurah Kelurahan Limba U2,
Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo
2. Ibu Alvira Anggriana Mohamad, S.KM., M.Kes, selaku Dosen
Pembimbing mata kuliah Sanitasi Lingkungan Permukiman.

ii
Penyusun sangat terbuka menerima kritik dan saran yang membantu
sehingga secara beratahap penyusun dapat memperbaikinya. Penyusun
mengharapkan semoga Laporan Praktikum Lapangan ini dapat bermanfaat bagi
yang membutuhkannya dan berguna bagi pembangunan ilmu pengetahuan
khususnya Jurusan Sanitasi Lingkungan. Akhir kata penyusunan ucapkan terima
kasih.

  Gorontalo, April 2022


Penyusun

Kelompok 4

iii
DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................iii
DAFTAR ISI...................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Permasalahan........................................................................................3
C. Tujuan...................................................................................................3
D. Manfaat.................................................................................................3
E. Metode..................................................................................................4
BAB 2 HASIL..................................................................................................5
A. Data Umum...........................................................................................5
BAB 3 PEMBAHASAN..................................................................................11
A. Komponen Rumah................................................................................11
B. Sarana Sanitasi......................................................................................19
C. Perilaku Penghuni.................................................................................24
BAB 4 PENUTUP...........................................................................................30
A. Kesimpulan...........................................................................................30
B. Saran.....................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................31
DOKUMENTASI............................................................................................32
LAMPIRAN....................................................................................................37
CURRICULUM VITAE................................................................................37

iv
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Permukiman merupakan suatu keadaan atau tempat dimana manusia dapat

menetap/tinggal pada kedudukan yang tetap sehingga keluarga dapat

berkembang secara harmonis dalam kondisi yang menguntungkan. Setiap orang

berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan

lingkungan hidup yang baik dan sehat, yang merupakan kebutuhan dasar

manusia, dan yang mempunyai peran yang sangat strategis dalam pembentukan

watak serta kepribadian bangsa sebagai salah satu upaya membangun manusia

Indonesia seutuhnya, berjati diri, mandiri, dan produktif (Mulyati dkk, 2011).

Lingkungan permukiman dan perumahan merupakan kebutuhan dasar

manusia dan juga merupakan determinan kesehatan masyarakat. Hal ini

disebabkan hampir separuh hidup manusia akan berada di rumah, sehingga

kualitas rumah akan sangat berdampak terhadap kondisi kesehatannya. Rumah

seharusnya menjadi tempat yang bebas dari gangguan, rasa kebersamaan.

Rumah yang sehat mampu melindungi dari panas dan dingin yang ekstrim, hujan

dan matahari, angin, hama, bencana seperti banjir dan gempa bumi, serta polusi

dan penyakit (Wicaksono, 2009).

Rumah sehat merupakan bangunan tempat tinggal yang memenuhi syarat

kesehatan yaitu rumah yang memiliki jamban yang sehat, sarana air bersih,

tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang baik,

1
2

kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah yang tidak terbuat dari

tanah (Depkes, 2005).

Masalah lingkungan yang buruk merupakan masalah lingkungan yang

kompleks. Tingkat kemiskinan merupakan salah satu faktor yang berperan

penting dalam mempengaruhi kualitas lingkungan. Tingginya angka kemiskinan

menimbulkan pesatnya arus urbanisasi masyarakat ke kota - kota besar sehingga

menimbulkan kekumuhan - kekumuhan baru di daerah sudut kota. Persyaratan

kesehatan lingkungan perumahan dan permukiman sangat diperlukan karena

pembangunan perumahan berpengaruh sangat besar terhadap peningkatan

derajat kesehatan individu, keluarga dan masyarakat. Sanitasi lingkungan

pemukiman meliputi: pengelolaan sampah, air bersih, sarana pembuangan air

limbah, dan jamban (Santoso, 2011).

Di Indonesia rendahnya kesejahteraan masyarakat serta rendahnya kualitas

lingkungan merupakan permasalahan yang sama bagi semua pemukiman.

Kualitas kesejahteraan yang rendah tercermin dari kondisi lingkungan dan

rumah. Lingkungan yang buruk dapat diidentifikasi dengan dilihat dari aspek-

aspek yang berpengaruh pada kualitas hunian tersebut seperti jaringan air bersih,

drainase, persampahan, fasilitas Mandi, tingkat kepadatan dan kemiskinan

(Soemirat, 2014).

Upaya kesehatan lingkungan ditujukan untuk mewujudkan kualitas

lingkungan yang sehat baik fisik, kimia, biologis maupun sosial yang

memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi -

tingginya. Lingkungan sehat sebagaimana dimaksud yaitu mencakup lingkungan


3

pemukiman, tempat kerja, tempat rekreasi, serta tempat dan fasilitas umum

(Sumantri, 2013).

Berdasarkan latar belakang di atas mengenai “masalah kondisi kesehatan

lingkungan yang berhubungan dengan pemukiman sehat di Keluharan Limba U2

Kecamatan Kota Selatan Kota Gorontalo Provinsi Gorontalo”.

B. Permasalahan

Bagaimana kondisi kesehatan lingkungan di Kelurahan Limba U2 Kecamatan

Kota Selatan Kota Gorontalo Provinsi Gorontalo?

C. Tujuan

1. Mengetahui kondisi kesehatan lingkungan di Kelurahan Limba U2

Kecamatan Kota Selatan Kota Gorontalo Provinsi Gorontalo.

2. Mengidentifikasi jenis perumahan ditempat tersebut tergolong

pemukiman sehat atau tidak.

3. Memenuhi tugas mata kuliah sanitasi permukiman.

D. Manfaat

1. Mengetahui kondisi kesehatan lingkungan di Kelurahan Limba U2

Kecamatan Kota Selatan Kota Gorontalo Provinsi Gorontalo.

2. Mengidentifikasi jenis perumahan ditempat tersebut tergolong

pemukiman sehat atau tidak.

3. Mengetahui sarana sanitasi yang memenuhi syarat dan tidak memenuhi

di Kelurahan Limba U2 Kecamatan Kota Selatan Kota Gorontalo

Provinsi Gorontalo.
4

E. Metode

Metode yang digunakan dalam praktikum lapangan ini yaitu melakukan

inspeksi dirumah – rumah yang ada di Kelurahan Limba U2 Kecamatan Kota

Selatan Kota Gorontalo Provinsi Gorontalo dengan menggunakan kuesioner

sebagai alat ukur observasi.


BAB 2

HASIL

A. Data Umum

Gambar 2.1 Gambaran umum wilayah Kelurahan Limba U2 Kecamatan


Kota Selatan

Berdasarkan letak administratif Kelurahan Limba U2 termasuk dalam

Kecamatan Kota Selatan Kota Gorontalo, Guna meningkatkan penyelenggaraan

pemerintah dan pembangunan yang daya guna erhasil dan bersih serta

bertanggung jwab maka perlu melaksanakan akuntabilitas kinerja pemerintah

Kelurahan Limba U2 sehingga sangat perlu untuk melaporkan pertanggung

jawaban Tahun 2021.

Kelurahan Limba U2 masuk Wilayah Kota Selatan dengan Luas wilayah

52,57 ha/m2, kepadatan penduduk 5149 jiwa/km jumlah kepala keluarga 1750

KK, MCK umum 5 unit, posyandu 1 unit, mesjid 7 buah. Wilayah Kelurahan

Limba U2 dengan batas – batas admistratif sebagai berikut.

5
6

Tabel 2.1 Batas – batas wilayah di Kelurahan Limba U2 Kecamatan Kota


Selatan Kota Gorontalo Provinsi Gorontalo
Batas Kelurahan Kecamatan
Sebelah Utara Wumialo Kota Tengah
Sebelah Selatan Limba B Kota Selatan
Sebelah Timur Limba U1 Kota Selatan
Sebelah Barat Libuo Dungingi

Gambaran administratif Kelurahan Limba U2 dalam prasarana dan

sarana lembaga kemasyarakatan desa terdiri dari jumlah meja dan kursi 167,

buku administrasi LKMD/LPM 8 buku jenis kegiatan 8, buku administrasi

PKK 25 jenis, jumlah kegiatan 10 jenis, buku administrasi karang taruna 5

jenis jumlah kegiatan 7 jenis.

Tabel 2.2 Jumlah Potensi sumber daya manusia di Kelurahan Limba U2


Kecamatan Kota Selatan Kota Gorontalo Provinsi Gorontalo
Tahun 2021

Sumber Daya Manusia


Jumlah laki-laki 2533 orang
Jumlah perempuan 2616 orang
Jumlah total 5149 orang
Jumlah kepala keluarga 1750 KK
Kepadatan Penduduk 61 per km

Tabel 2.3 Usia Di Kelurahan Limba U2 Kecamatan Kota Selatan Kota


Gorontalo Provinsi Gorontalo Tahun 2021

Usia ( Th ) L P Usia ( Th ) L P
0-12 bulan 9 orang 2 orang 39 tahun 47 orang 50 orang
1 tahun 32 orang 34 orang 40 49 orang 44 orang
2 38 orang 40 orang 41 36 orang 42 orang
3 46 orang 32 orang 42 29 orang 37 orang
4 36 orang 38 orang 43 37 orang 44 orang
5 38 orang 47 orang 44 37 orang 42 orang
7

6 53 orang 46 orang 45 44 orang 34 orang


7 32 orang 35 orang 46 39 orang 40 orang
8 49 orang 32 orang 47 41 orang 43 orang
9 58 orang 49 orang 48 42 orang 41 orang
10 49 orang 38 orang 49 43 orang 31 orang
11 42 orang 39 orang 50 30 orang 25 orang
12 45 orang 42 orang 51 27 orang 36 orang
13 42 orang 47 orang 52 37 orang 34 orang
14 39 orang 41 orang 53 48 orang 38 orang
15 42 orang 45 orang 54 34 orang 29 orang
16 48 orang 38 orang 55 18 orang 30 orang
17 46 orang 48 orang 56 20 orang 20 orang
18 48 orang 57 orang 57 26 orang 24 orang
19 43 orang 43 orang 58 24 orang 32 orang
20 42 orang 41 orang 59 26 orang 28 orang
21 35 orang 37 orang 60 16 orang 38 orang
22 51 orang 50 orang 61 24 orang 22 orang
23 41 orang 36 orang 62 27 orang 33 orang
24 41 orang 38 orang 63 22 orang 28 orang
25 33 orang 30 orang 64 14 orang 25 orang
26 41 orang 36 orang 65 9 orang 20 orang
27 37 orang 49 orang 66 24 orang 15 orang
28 37 orang 49 orang 67 12 orang 15 orang
29 37 orang 30 orang 68 12 orang 22 orang
30 47 orang 39 orang 69 15 orang 11 orang
31 38 orang 41 orang 70 19 orang 21 orang
32 44 orang 36 orang 71 6 orang 15 orang
33 29 orang 39 orang 72 6 orang 16 orang
34 30 orang 42 orang 73 7 orang 7 orang
35 45 orang 40 orang 74 4 orang 16 orang
36 43 orang 35 orang 75 7 orang 5 orang
37 37 orang 46 orang Lebih 75 35 orang 73 orang
38 30 orang 29 orang Total 2533 2616
orang orang

Tabel 2.4 Tingkatan Pendidikan di Kelurahan Limba U2 Kecamatan Kota


Selatan Kota Gorontalo Provinsi Gorontalo Tahun 2021
8

Tingkatan Pendidikan Laki-laki Perempuan


Usia 3-6 tahun yang belum masuk TK 193 orang 209 orang
Usia 3-6 tahun yang sedang TK/play group 65 orang 65 orang
Usia 7- 18 tahun yang tidak pernah sekolah 61 orang 64 orang
Usia 7- 18 tahun yang sedang sekolah 128 orang 135 orang
Usia 18 - 56 tahun tidak pernah sekolah 9 orang 15 orang
Usia 18- 56 tahun pernah SD tetapi tidak tamat 32 orang 22 orang
Tamat SD/sederajat 109 orang 80 orang
Usia 12 - 56 tahun tidak tamat SLTP 19 orang 23 orang
Usia 18 - 56 tahun tidak tamat SLTA 41 orang 23 orang
Tamat SMP/sederajat 301 orang 299 orang
Tamat SMA/sederajat 929 oranh 896 orang
Tamat D-1/D-II 13 orang 18 orang
Tamat D-3/sederajat 55 orang 82 orang
Tamat S-1/sederajat 276 orang 394 orang
Tamat S-2/sederajat 56 orang 47 orang
Tamat S-3/sederajat 4 orang 4 orang
Tamat SLB A ….. orang ….. orang
Tamat SLB B ….. orang ….. orang
Tamat SLB C ….. orang ….. orang
Jumlah 2291 orang 2376 orang
Jumlah Total 4667 orang

Tabel 2.5 Mata Pencarian di Kelurahan Limba U2 Kecamatan Kota Selatan


Kota Gorontalo Provinsi Gorontalo Tahun 2021

Jenis Pekerjaan Laki-laki Perempuan


Akuntan 1 orang - orang
Anggota DPD - orang 1 orang
Apoteker - orang - orang
Belum/tidak bekerja 139 orang 90 orang
Bidan - orang 6 orang
Buruh harian lepas 23 orang - orang
Dagang kecil 34 orang 115 orang
Dokter 9 orang 12 orang
Dosen 22 orang 16 orang
Guru 11 orang 59 orang
Imam Masjid 1 orang - orang
Karyawan BUMD 3 orang 6 orang
9

Karyawan BUMN 23 orang 11 orang


Karyawan honorer 30 orang 60 orang
Karyawan swasta 208 orang 123 orang
Kepolisian RI (Polri) 32 orang - orang
Konsultan 1 orang - orang
Mekanik 3 orang - orang
Mengurus rumah tangga - orang 1428 orang
Nelayan/perikanan 5 orang - orang
Notaris 4 orang - orang
Pedagang 45 orang 25 orang
Pegawai negeri sipil 153 orang 194 orang
Pekerjaan lainnya 53 orang 1 orang
Pelajar/mahasiswa 557 orang 574 orang
Pelaut 3 orang - orang
Pembantu rumah tangga 2 orang 3 orang
Penata rias 3 orang - orang
Pengacara 1 orang - orang
Pensiunan 44 orang 61 orang
Perdagangan 9 orang 3 orang
Petani/pekebun 20 orang - orang
Sopir 38 orang - orang
Tentara Nasional Indonesia
7 orang - orang
(TNI)
Tukang batu 5 orang - orang
Tukang jahit 1 orang 3 orang
Tukang kayu 10 orang - orang
Tukang las/pandai besi 6 orang - orang
Ustadz/mubaligh 2 orang 2 orang
Wiraswasta 700 orang 190 orang
Jumlah Total Penduduk 2208 orang 2983 orang

Tabel 2.6 Letak wilayah menurut penggunaan di Kelurahan Limba U2


Kecamatan Kota Selatan Kota Gorontalo Provinsi Gorontalo
Tahun 2021

Luas Wilayah Menurut Penggunaan


Luas pemukiman 52,57 ha/m2
10

Luas persawahan 1,94 ha/m2


Luas perkebunan - ha/m2
Luas kuburan 0,92 ha/m2
Luas pekarangan 7,51 ha/m2
Luas taman 0,65 ha/m2
Perkantoran 4,71 ha/m2
Luas prasarana umum lainnya 13,29 ha/M2
Pertokoan 7,8 ha / m2
Sekolah 1,8 ha / m2
Total luas 112 ha/m2
BAB 3

PEMBAHASAN

A. Hasil Inspeksi
1. Komponen Rumah
a. Komponen Langit-langit
Tabel 1. Distribusi Komponen Langit - langit Rumah
Komponen Langit-Langit Hasil observasi
Rumah 1 60
Rumah 2 100
Rumah 3 100
Rumah 4 20
Rumah 5 20
Rumah 6 100
Rumah 7 100
Rumah 8 100
Rumah 9 100
Rumah 10 100
Rumah 11 20
Rumah 12 100
Rumah 13 20
Rumah 14 20
Rumah 15 20
Rumah 16 20
Rumah 17 20
Rumah 18 100
Rumah 19 100
Rumah 20 20
Rumah 21 100
Rumah 22 100
Rumah 23 100
Rumah 24 100
Rumah 25 60
Total 1700
Rata-rata 68 %

Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa sebagian besar rumah

responden telah memiliki komponen dasar untuk rumah 25 rumah

yang di

11
12

Inspeksi pada bagian langit – langit rumah dikategorikan cukup layak

karena memiliki nilai dengan rata-rata 68%. Tetapi pada beberapa

rumah bagian langit - langitnya belum memenuhi syarat daripada

rumah - rumah yang lainnya.

Terdapat di 14 rumah dengan nilai 100% (tidak lembab, dan kotor

dan tidak berlubang). Dan untuk langit - langit rumah dengan nilai

60% terdapat 1 rumah karena langit - langitnya tidak berlubang.

Sedangkan langit - langit rumah yang nilainya 20% terdapat 9 rumah

ada tapi tidak memenuhi syarat.

b. Dinding

Tabel 2. Distribusi Komponen Dinding Rumah


Komponen Dinding Hasil observasi
Rumah 1 60
Rumah 2 100
Rumah 3 100
Rumah 4 100
Rumah 5 60
Rumah 6 60
Rumah 7 100
Rumah 8 100
Rumah 9 100
Rumah 10 60
Rumah 11 100
Rumah 12 60
Rumah 13 100
Rumah 14 100
Rumah 15 100
Rumah 16 100
Rumah 17 100
Rumah 18 100
Rumah 19 60
Rumah 20 100
Rumah 21 100
Rumah 22 100
13

Rumah 23 100
Rumah 24 100
Rumah 25 100
Total 2260
Rata-rata 90,4 %

Pada Tabel 2 menunjukan distribusi dinding rumah yang ada di

Kelurahan Limba U2 di Kecamatan Kota Selatan. Dimana pada tabel

diatas dapat dilihat dari 25 rumah yang dilakukan inspeksi pada

bagian dinding rumah dikategorikan memenuhi syarat karena dinding

rumah tersebut permanen (tembok/pasangan bata atau batu yang

diplester/papan kedap air dengan nilai rata – rata 90,4%.

c. Komponen Lantai

Tabel 3. Distribusi Komponen Lantai Rumah


Komponen Lantai Hasil Observasi
Rumah 1 60
Rumah 2 100
Rumah 3 100
Rumah 4 100
Rumah 5 60
Rumah 6 60
Rumah 7 100
Rumah 8 100
Rumah 9 100
Rumah 10 60
Rumah 11 100
Rumah 12 100
Rumah 13 100
Rumah 14 100
Rumah 15 100
Rumah 16 20
Rumah 17 100
Rumah 18 100
Rumah 19 100
Rumah 20 100
Rumah 21 100
14

Rumah 22 100
Rumah 23 100
Rumah 24 100
Rumah 25 100
Total 2260
Rata-rata 90,4 %

Pada Tabel 3 menunjukan distribusi lantai rumah yang ada di

Kelurahan Limba U2 di Kecamatan Kota Selatan. Dimana pada tabel

diatas dapat dilihat dari 25 rumah yang dilakukan inspeksi pada

bagian lantai rumah dikategorikan memenuhi syarat karena lantai

rumah tersebut sudah diplester/ubin/keramik/papan (rumah panggung)

dengan nilai rata – rata 90,4%.

d. Jendela Kamar Tidur

Tabel 4. Distribusi Komponen Jendela Kamar Tidur


Komponen Jendela Kamar
Hasil Observasi
Tidur
Rumah 1 60
Rumah 2 100
Rumah 3 100
Rumah 4 100
Rumah 5 100
Rumah 6 100
Rumah 7 100
Rumah 8 60
Rumah 9 100
Rumah 10 20
Rumah 11 60
Rumah 12 100
Rumah 13 100
Rumah 14 20
Rumah 15 60
Rumah 16 60
Rumah 17 20
Rumah 18 100
Rumah 19 100
Rumah 20 60
15

Rumah 21 100
Rumah 22 100
Rumah 23 60
Rumah 24 60
Rumah 25 60
Total 1900
Rata-rata 76 %

Pada Tabel 4 menunjukan distribusi jendela kamar tidur yang ada

di Kelurahan Limba U2 di Kecamatan Kota Selatan. Dimana pada

tabel diatas dapat dilihat dari 25 rumah yang dilakukan inspeksi pada

bagian jendela kamar tidur dikatakan cukup layak karena jendela

kamar tidur terbuat dari bahan yang tidak mudah lapuk dengan nilai

rata – rata 70%. Hal ini dikarenakan dapat memberi dampak negative

bagi para penghuninya, baik itu dampak fisiologi, psikis, dan fisiknya.

Dan jendela juga mempunyai fungsi penting untuk proses terjadinya

sirkulasi atau pertukaran udara dalam ruangan.

e. Jendela Ruang Keluarga

Tabel 5. Distribusi Komponen Jendela Kamar Tidur

Komponen Jendela Ruang


Hasil Observasi
Keluarga
Rumah 1 60
Rumah 2 100
Rumah 3 100
Rumah 4 60
Rumah 5 100
Rumah 6 100
Rumah 7 100
Rumah 8 60
Rumah 9 100
Rumah 10 20
Rumah 11 60
Rumah 12 100
Rumah 13 100
16

Rumah 14 20
Rumah 15 60
Rumah 16 20
Rumah 17 60
Rumah 18 100
Rumah 19 60
Rumah 20 60
Rumah 21 60
Rumah 22 60
Rumah 23 60
Rumah 24 60
Rumah 25 60
Total 1740
Rata-rata 69,6 %

Pada Tabel 5 menunjukan distribusi jendela ruang keluarga yang

ada di Kelurahan Limba U2 di Kecamatan Kota Selatan. Dimana pada

tabel diatas dapat dilihat dari 25 rumah yang dilakukan inspeksi

pada bagian jendela ruang keluarga dikategorikan cukup layak karena

jendela ruang keluarga tersebut tidak kedap udara/aliran udara tidak

terhalang oleh barang - barang (seperti lemari, sekat - sekat, dan lain -

lain). Namun jika jendela ruang keluarga kadang - kadang dibuka

maka mengakibatkan suhu dalam rumah akan terasa panas dan

pengap.

f. Ventilasi
Tabel 6. Distribusi Komponen Jendela Kamar Tidur

Komponen Ventilasi Hasil Observasi


Rumah 1 60
Rumah 2 60
Rumah 3 60
Rumah 4 100
Rumah 5 60
Rumah 6 60
Rumah 7 20
17

Rumah 8 60
Rumah 9 100
Rumah 10 60
Rumah 11 60
Rumah 12 60
Rumah 13 100
Rumah 14 60
Rumah 15 60
Rumah 16 60
Rumah 17 60
Rumah 18 100
Rumah 19 20
Rumah 20 60
Rumah 21 60
Rumah 22 60
Rumah 23 60
Rumah 24 20
Rumah 25 100
Total 1580
Rata-rata 63,2 %

Pada Tabel 6 menunjukan distribusi ventilasi rumah yang ada di

Kelurahan Limba U2 di Kecamatan Kota Selatan. Dimana pada tabel

diatas dapat dilihat dari 25 rumah yang dilakukan inspeksi pada

bagian ventilasi rumah dikategorikan cukup layak karena ventilasi

rumah tersedia namun luas lubang ventilasi tidak memenuhi syarat

kesehatan dengan nilai 63,2%. Apabila ventilasi rumah tidak

memenuhi syarat dapat mengganggu kenyamanan penghuni,

kelembaban dalam ruangan meningkat tinggi dapat mengakibatkan

pertumbuhan mikrooganisme dan pertumbuhan bakteri pathogen.


18

g. Pencahayaan
Tabel 7. Distribusi Komponen Jendela Kamar Tidur

Komponen Pencahayaan Hasil Observasi


Rumah 1 60
Rumah 2 60
Rumah 3 100
Rumah 4 100
Rumah 5 100
Rumah 6 100
Rumah 7 100
Rumah 8 100
Rumah 9 100
Rumah 10 60
Rumah 11 100
Rumah 12 100
Rumah 13 100
Rumah 14 100
Rumah 15 60
Rumah 16 100
Rumah 17 100
Rumah 18 100
Rumah 19 100
Rumah 20 100
Rumah 21 60
Rumah 22 100
Rumah 23 100
Rumah 24 60
Rumah 25 100
Total 2260
Rata-rata 90,4 %

Pada Tabel 7 menunjukan distribusi pengcahayaan rumah yang

ada di Kelurahan Limba U2 di Kecamatan Kota Selatan. Dimana pada

tabel diatas dapat dilihat dari 25 rumah yang dilakukan inspeksi pada

bagian pencahayaan rumah dikategorikan telah memenuhi syarat

karena pengcahayaan rumah tersebut terang dan tidak silau, sehimgga

dapat dipergunakan untuk membaca dengan normal dan memiliki nilai


19

rata – rata 90,4%.

2. Sarana Sanitasi

a. Sarana Air Bersih (SGL/SPT/PP/KU/PAH)

Tabel 8. Distribusi Komponen Sarana Air Bersih


Komponen Sarana Air
Hasil Observasi
Bersih
Rumah 1 60
Rumah 2 80
Rumah 3 100
Rumah 4 100
Rumah 5 80
Rumah 6 100
Rumah 7 60
Rumah 8 100
Rumah 9 80
Rumah 10 80
Rumah 11 100
Rumah 12 60
Rumah 13 100
Rumah 14 60
Rumah 15 100
Rumah 16 100
Rumah 17 100
Rumah 18 60
Rumah 19 60
Rumah 20 100
Rumah 21 100
Rumah 22 80
Rumah 23 100
Rumah 24 60
Rumah 25 100
Total 2120
Rata-rata 84,8 %

Pada Tabel 8 menunjukan distribusi sarana air bersih yang ada di

Kelurahan Limba U2 di Kecamatan Kota Selatan. Dimana pada tabel

diatas dapat dilihat dari 25 rumah yang dilakukan inspeksi pada

bagian sarana air bersih dikategorikan memenuhi syarat karena sarana


20

air bersih tersebut ada, namun bukan milik sendiri tetapi sudah

memenuhi syarat Kesehatan dengan nilai rata - rata 84,8%. Adapun

syarat - syarat penyediaan air bersih tidak berbau, tidak berwarna,

tidak keruh dan tidak berasa

b. Jamban (Sarana Pembuangan Tinja)

Tabel 9. Distribusi Komponen Sarjana Pembuangan Tinja


Komponen Sarana
Hasil Observasi
Pembuangan Tinja
Rumah 1 100
Rumah 2 100
Rumah 3 100
Rumah 4 100
Rumah 5 100
Rumah 6 100
Rumah 7 100
Rumah 8 100
Rumah 9 100
Rumah 10 100
Rumah 11 100
Rumah 12 100
Rumah 13 100
Rumah 14 100
Rumah 15 100
Rumah 16 100
Rumah 17 100
Rumah 18 100
Rumah 19 100
Rumah 20 100
Rumah 21 100
Rumah 22 100
Rumah 23 100
Rumah 24 100
Rumah 25 100
Total 2500
Rata-rata 100 %

Pada tabel 9 distribusi bagian sarana pembuangan tinja di

Kelurahan Limba U2 Kecamatan Kota Selatan. Dari tabel diatas dapat


21

dilihat dari 25 rumah yang dilakukan inspeksi pada bagian membuang

tinja memenuhi syarat dengan nilai rata - rata 100%.

c. Sarana Pembuangan Air Limbah

Tabel 10. Distribusi Komponen Sarana Pembuangan Air Limbah


Komponen Pembuangan Air
Hasil Observasi
Limbah
Rumah 1 80
Rumah 2 20
Rumah 3 80
Rumah 4 100
Rumah 5 80
Rumah 6 80
Rumah 7 100
Rumah 8 80
Rumah 9 80
Rumah 10 80
Rumah 11 80
Rumah 12 80
Rumah 13 80
Rumah 14 80
Rumah 15 80
Rumah 16 80
Rumah 17 80
Rumah 18 80
Rumah 19 80
Rumah 20 80
Rumah 21 20
Rumah 22 20
Rumah 23 80
Rumah 24 80
Rumah 25 80
Total 1860
Rata-rata 74,4 %

Pada tabel 10 distribusi bagian sarana pembuangan air limbah

(SPAL). Dimana pada tabel diatas dapat dilihat dari 25 rumah yang di

inspeksi pada bagian sarana pembuangan air limbah (SPAL)

dikategorikan cukup layak dengan nilai rata - rata 74,4 % karena


22

kebanyakan rumah ada, tetapi di alirkan ke selokan terbuka. Hal ini

perlu di perhatikan karena air limbah tersebut akan menimbulkan

gangguan kesehatan dan jika di biarkan tergenang akan

mengakibatkan tempat persarangan dan perkembang biakan nyamuk

dan kerusakan lingkungan.

d. Sarana Pembuangan Sampah (Tempat Sampah)

Tabel 11. Distribusi Komponen Sarana Pembuangan Sampah (Tempat


Sampah)
Komponen Sarana
Hasil Observasi
Pembuangan Sampah
Rumah 1 80
Rumah 2 60
Rumah 3 60
Rumah 4 60
Rumah 5 60
Rumah 6 60
Rumah 7 100
Rumah 8 60
Rumah 9 60
Rumah 10 80
Rumah 11 60
Rumah 12 100
Rumah 13 60
Rumah 14 60
Rumah 15 60
Rumah 16 80
Rumah 17 60
Rumah 18 80
Rumah 19 80
Rumah 20 60
Rumah 21 60
Rumah 22 60
Rumah 23 60
Rumah 24 60
Rumah 25 60
Total 1680
Rata-rata 67,2 %
23

Tabel 11 menunjukan distribusi sarana pembuangan sampah

(tempat sampah) yang ada di Kelurahan Limba U2 di Kecamatan

Kota Selatan. Dari tabel diatas dapat dilihat dari 25 rumah yang di

inspeksi pada bagian sarana pembuangan sampah dikategorikan

cukup layak dengan nilai rata - rata 67,2 %. Karena tempat sampah di

rumah responden ada, tetapi tidak kedap air dan tidak ada tutup.

Sebaiknya masyarakat memiliki tempat sampah seperti kedap air,

kuat, mempunyai tutup dan bebas dari vector pengganggu serta

membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya dan

mengosongkan tempat sampah setiap hari. Adanya tempat sampah

yang kedap air dan dilengkapi dengan tutup agar supaya tidak

menimbulkan bau yang kurang sedap dan juga tidak menjadi

perkembangbiakan sarang nyamuk.

3. Perilaku Penghuni
a. Membuka Jendela Kamar
Tabel 12. Distribusi Komponen Jendela Kamar

Komponen Jendela Kamar Hasil Observasi


Rumah 1 100
Rumah 2 100
Rumah 3 100
Rumah 4 100
Rumah 5 20
Rumah 6 100
Rumah 7 60
Rumah 8 100
Rumah 9 100
Rumah 10 100
Rumah 11 100
Rumah 12 100
Rumah 13 100
24

Rumah 14 100
Rumah 15 100
Rumah 16 100
Rumah 17 100
Rumah 18 100
Rumah 19 100
Rumah 20 100
Rumah 21 100
Rumah 22 100
Rumah 23 100
Rumah 24 100
Rumah 25 100
Total 2380
Rata-rata 95,2 %

Pada Tabel 12 menunjukan distribusi perilaku membuka jendela

kamar yang ada di Kelurahan Limba U2 di Kecamatan Kota Selatan.

Dimana pada tabel diatas dapat dilihat dari 25 rumah yang di inspeksi

pada perilaku membuka jendela kamar dikategorikan telah memenuhi

syarat yaitu dimana masyarakat yang berperilaku membuka jendela

kamar setiap hari dibuka memperoleh dengan nilai rata - rata 95,2%.

Dari segi Kesehatan seringnya membuka jendela rumah dapat

berpengaruh terhadap sirkulasi udara dalam rumah dan dapat

menyebabkan udara dimana suhu dan kelembaban akan terjaga.

b. Membuka Jendela Ruang Keluarga


Tabel 13. Distribusi Komponen Jendela Ruang Keluarga
Komponen Jendela Ruang
Hasil Observasi
Keluarga
Rumah 1 100
Rumah 2 100
Rumah 3 100
Rumah 4 100
Rumah 5 20
Rumah 6 100
Rumah 7 60
25

Rumah 8 100
Rumah 9 100
Rumah 10 100
Rumah 11 100
Rumah 12 100
Rumah 13 100
Rumah 14 100
Rumah 15 100
Rumah 16 100
Rumah 17 100
Rumah 18 100
Rumah 19 100
Rumah 20 60
Rumah 21 100
Rumah 22 100
Rumah 23 100
Rumah 24 100
Rumah 25 100
Total 2340
Rata-rata 93,6 %

Tabel 13 menunjukan perilaku membuka jendela ruang keluarga

yang ada di Kelurahan Limba U2 di Kecamatan Kota Selatan. Dimana

pada tabel diatas dapat dilihat dari 25 rumah yang di inspeksi dan pada

perilaku membuka jendela ruang keluarga rumah sehat dikategorikan

memenuhi syarat karena dengan nilai rata – rata 93,6%.

c. Membersihkan Rumah dan Halaman


Tabel 14. Distribusi Komponen Rumah Dan Halaman
Komponen Rumah dan
Hasil Observasi
Halaman
Rumah 1 60
Rumah 2 60
Rumah 3 100
Rumah 4 100
Rumah 5 80
Rumah 6 100
Rumah 7 100
Rumah 8 100
Rumah 9 100
26

Rumah 10 100
Rumah 11 100
Rumah 12 100
Rumah 13 100
Rumah 14 100
Rumah 15 100
Rumah 16 100
Rumah 17 60
Rumah 18 100
Rumah 19 100
Rumah 20 100
Rumah 21 100
Rumah 22 100
Rumah 23 100
Rumah 24 100
Rumah 25 100
Total 2360
Rata-rata 94,4 %

Tabel 14 menunjukan distribusi perilaku membersihkan rumah

dan halaman yang ada di Kelurahan Limba U2 di Kecamatan Kota

Selatan. Dimana pada tabel diatas dapat dilihat dari 25 rumah yang di

inspeksi pada membersihkan rumah dan halaman dikategorikan

memenuhi syarat karena dengan nilai rata - rata 94,4%.

d. Membuang Tinja Bayi dan Balita ke Jamban

Tabel 15. Distribusi Komponen Membuang Tinja Bayi dan Balita ke


Jamban

Komponen Membuang Tinja


Hasil Observasi
Bayi dan Balita ke Jamban
Rumah 1 20
Rumah 2 20
Rumah 3 20
Rumah 4 20
Rumah 5 100
Rumah 6 100
Rumah 7 100
Rumah 8 20
27

Rumah 9 20
Rumah 10 20
Rumah 11 100
Rumah 12 20
Rumah 13 100
Rumah 14 20
Rumah 15 20
Rumah 16 20
Rumah 17 20
Rumah 18 20
Rumah 19 20
Rumah 20 20
Rumah 21 20
Rumah 22 20
Rumah 23 20
Rumah 24 20
Rumah 25 100
Total 980
Rata-rata 39,2 %

Pada tabel 15 distribusi bagian membuang tinja bayi dan balita ke

jamban di Kelurahan Limba U2 Kecamatan Kota Selatan. Dari tabel

diatas dapat dilihat dari 25 rumah yang di inspeksi pada

komponen membuang tinja bayi dan balita ke jamban dikategorikan

tidak layak atau tidak memenuhi syarat dengan nilai 39,2 %.

Hal ini disebabkan apabila tinja dibuang disembarang tempat,

bibit penyakit akan menyebar luas kelingkungan, beresiko

menimbulkan penyakit pada seseorang dan bahkan akan menjadi

wabah penyakit pada masyarakat yang lebih luas.


28

e. Membuang Sampah Pada Tempat Sampah

Tabel 16. Distribusi Komponen Membuang Sampah Pada Tempat


Sampah
Komponen Membuang
Sampah Pada Tempat Hasil Observasi
Sampah
Rumah 1 60
Rumah 2 100
Rumah 3 100
Rumah 4 100
Rumah 5 100
Rumah 6 100
Rumah 7 100
Rumah 8 100
Rumah 9 100
Rumah 10 60
Rumah 11 100
Rumah 12 60
Rumah 13 100
Rumah 14 100
Rumah 15 100
Rumah 16 100
Rumah 17 60
Rumah 18 100
Rumah 19 100
Rumah 20 100
Rumah 21 100
Rumah 22 100
Rumah 23 100
Rumah 24 100
Rumah 25 100
Total 2340
Rata-rata 93,4 %

Tabel 16 menunjukan distribusi membuat tempat sampah pada

tempatnya yang ada di Kelurahan Limba U2 di Kecamatan Kota

Selatan. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa 25 rumah yang di

inspeksi pada bagian membuat sampah pada tempat sampah


29

dikategorikan memenuhi syarat dengan nilai rata-rata 93,4 % karena

setiap hari sampahnya dibuang ke tempat sampah sehingga

lingkungan di Kelurahan Limba U2 bersih dan rapi tidak ada sampah

yang berhamburan. Dengan kebiasaan masyarakat membuang

sampah pada tempatnya akan mengurangi masalah kesehatan yang

ditimbulkan dari sampah.


BAB 4

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penilaian rumah sehat yang dilakukan Di Kelurahan Limba U2

Kecamatan Kota Selatan Kota Gorontalo Provinsi Gorontalo, maka dapat

disimpulkan bahwa :

1. Berdasarkan komponen yang dinilai yaitu komponen rumah layak huni

mendapatkan nilai 77,32 % dengan rumah sehat layak huni terdapat 14

rumah dan cukup layak terdapat 11 rumah.

2. Berdasarkan komponen yang dinilai yaitu sarana sanitasi maka

dikategorikan layak huni mendapatkan nilai 80,64% dengan rumah sehat

layak huni terdapat 19 rumah dan cukup layak terdapat 6 rumah.

3. Berdasarkan komponen yang dinilai yaitu perilaku penghuni

dikategorikan layak huni mendapatkan nilai 84,16% dengan rumah sehat

layak huni terdapat 24 rumah dan cukup layak terdapat 1 rumah.

Berdasarkan dari segi aspek yaitu komponen rumah, sarana sanitasi dan

perilaku penghuni yang telah dilakukan inspeksi pada 25 rumah di

Kelurahan Limba U2 Kecamatan Kota Selatan Kota Gorontalo Provinsi

Gorontalo dikategorikan pemukiman layak huni dengan nilai 80,3%.

30
B. Saran

1. Bagi Masyarakat

Adapun saran untuk warga di Kelurahan Limba U2 di Kecamatan Kota

Selatan Kota Gorontalo agar meningkatkan komponen-komponen penting

yang berhubungan dengan rumah sehat, diantaranya sarana

pembuanganair limbah yang baik, membuang tinja bayi dan balita ke jamban,

dan sarana pembuangan sampah.

2. Bagi Pemerintah

Kepada kepala lurah hendaknya bekerja sama dengan pihak dinkes untuk

memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai akibat yang

ditimbulkan karena kurangnya sanitasi dasar di daerah tempat tinggal.

31
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI, 2005; Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 23 tahun 2005
Tentang Kesehatan; Jakarta; Hal 1. Fisioterapi Indonesia; Jakarta; Hal.5.

Mulyati,S dan Baretelan A. 2011. Penyehatan Pemukiman (Pengawasan dan


Pemantauan). Heru Subaris Kasjono (ed.). Yogyakarta. Gosyen
Publishing.

Santoso, Riviwanto. 2011. Penyehatan Pemukiman (Konsep dan Pendekatan


Rumah). Yogyaksarta : Gosyen Publishing.

Sumantri A. Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group;


2013.

Soemirat J. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press;


2014

Wicaksono, A. 2009. Menciptakan Rumah Sehat. Penebar Swadaya. Jakarta.

31
DOKUMENTASI

Rumah 1 Rumah 2

Rumah 3 Rumah 4

Rumah 5

Rumah 6 Rumah 7

32
Rumah 8 Rumah 9

Rumah 10

Rumah 11 Rumah 12

33
Rumah 13 Rumah 14

Rumah 15

Rumah 16 Rumah 17

Rumah 18 Rumah 19

34
Rumah 20

Rumah 21 Rumah 22

Rumah 23 Rumah 24

35
Dokumentasi bersama Bapak Lurah Limba U2

LAMPIRAN
Lampiran 1
KUESIONER PRAKTIKUM LAPANGAN
MATA KULIAH SANITASI LINGKUNGAN PEMUKIMAN
LOKASI : KECAMATAN KOTA SELATAN

NO KOMPONEN RUMAH KRITERIA PENILAIAN BOBOT HASIL HASIL


YANG DINILAI OBSERVASI
A KOMPONEN RUMAH
1 Langit – Langit 1. Ada, tapi tidak memenuhi syarat
3. Tidak berlubang 5
5. Tidak lembab dan kotor, dan tidak
berlubang
2 Dinding 1. Bukan tembok (terbuat dari
anyaman bamboo/ilalang)
3. Semi permanen/setengah
tembok/pasangan bata atau batu yang 5
tidak diplester/papan yang tidak
kedap air
5. Permanen (tembok/pasangan bata
atau batu yang diplester/papan kedap
air
3 Lantai 1. Tanah
3. Papan/anyaman bamboo dekat
dengan tanah/plesteran yang retak dan 5
berdebu

36
5. Diplester/ubin/keramik/papan
(rumah panggung)
4 Jendela Kamar Tidur 1. Terdapat minimal 1 buah jendela
3. Terbuat dari bahan yang tidak
mudah lapuk 5
5. Tidak kedap udara/aliran udara
tidak terhalang oleh barang-barang
(seperti lemari, sekat-sekat, dan lain-
lain)
5 Jendela Ruang Keluarga 1. Jumlahnya yang memadai
3. Tidak kedap udara/aliran udara
tidak terhalang oleh barang-barang 5
(seperti lemari, sekat-sekat, dan lain-
lain)
5. Memenuhi semua aspek kesehatan
6 Ventilasi 1. Tersedia tapi tertutup / tidak
difungsikan 5
3. Tersedia, namun luas lubang
ventilasi tidak memenuhi standar
kesehatan
5. Luas lubang ventilasi minimal 5%
dari luas lantai
7 Pencahayaan 1. Tidak terang, tidak dapat digunakan
untuk membaca
3. Kurang terang, sehingga kurang
jelas untuk membaca normal 5
5. Terang dan tidak silau, sehingga
dapat dipergunakan untuk membaca
dengan normal

B SARANA SANITASI
1 Sarana Air Bersih 1. Ada, bukan milik sendiri dan tidak
(SGL/SPT/PP/KU/PAH) memenuhi syarat kesehatan
3. Ada, milik sendiri dan tidak
memenuhi syarat kesehatan
4. Ada, bukan milik sendiri dan 5
memenuhi syarat kesehatan
5. Ada, milik sendiri dan memenuhi
syarat
2 Jamban (Sarana 1. BAB sembarangan
pembuangan tinja) 2. Ada, bukan leher angsa, tidak ada
tutup, disalurkan ke sungai/kolam
3. Ada, bukan leher angsa dan ditutup
(leher angsa) disalurkan ke 5
sungai/kolam

37
4. Ada, bukan leher angsa, ada tutup,
septic tank
5. Ada, leher angsa, septic tank
3 Sarana Pembuangan Air 1. Tergenang tidak teratur dihalaman
Limbah (SPAL) rumah
3. Ada, diresapkan tetapi mencemari
sumber air (jarak dengan sumber air
10 meter) 5
4. Ada, dialirkan ke selokan terbuka
5. Ada, dialirkan ke selokan tertutup
(saluran kota) untuk diolah lebih
lanjut
4 Sarana Pembuangan 1. Dibuang disembarang tempat
Sampah (Tempat Sampah) 3. Ada, tetapi tidak kedap air dan 5
tidak ada tutup
4. Ada, kedap air dan tidak tertutup
5. Ada, kedap air dan tertutup

C PERILAKU PENGHUNI
1 Membuka Jendela Kamar 1. Tidak pernah dibuka
3. Kadang – Kadang 5
5. Setiap hari dibuka
2 Membuka Jendela Ruang 1. Tidak pernah dibuka
Keluarga 3. Kadang – Kadang 5
5. Setiap hari dibuka
3 Membersihkan Rumah dan 1. Tidak pernah
Halaman 3. Kadang – Kadang 5
5. Setiap hari
4 Membuang Tinja Bayi dan 1. Dibuang ke sungai
Balita Ke Jamban /kebun/kolam/sembarangan 5
3. Kadang-kadang ke jamban
5. Setiap hari dibuang ke jamban
5 Membuang Sampah Pada 1. Dibuang ke sungai
Tempat Sampah /kebun/kolam/sembarangan
3. Kadang-kadang dibuang ke tempat 5
sampah
5. Setiap hari dibuang ke tempat
sampah

TOTAL HASIL PENILAIAN


CARA MENGHITUNG HASIL PENILAIAN = Nilai x Bobot

Kriteria Penilaian

38
1. Apabila hasil penilaian akhir dibawah 50% maka dinyatakan tidak layak
2. Apabila nilainya 50 - 75% maka dinyatakan cukup layak
3. Apabila nilainya diatas 75% dinyatakan layak atau memenuhi syarat.

39
Lampiran 2

40
Lampiran 3

41
42
Lampiran 4

43
CURICULUM VITAE

44
45
46
47
48
49

Anda mungkin juga menyukai