Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH PENYEHATAN PEMUKIMAN

“ SARANA SANITASI PEMUKIMAN “

Dosen Pembimbing :

Imam Thohari, ST., M.MKes

Narwati, S.Si, M.Kes

Disusun Oleh :
1. Januarista Yuniar P27833118043)
2. Arfananda Ardya M P27833118044)
3. Lylia Ayu Nanda (P27833118049)
4. Kamila Andini Putri (P27833118055)
5. Firda Yusy Annisa (P27833118060)
6. Shelli Aprilia S.A (P27833118068)
7. Amalia Raafika S. (P27833118076)
8. Putri Aulia L. (P27833117070)

Kelas D3-B Semester V

PROGRAM STUDI SANITASI PROGRAM D III KAMPUS SURABAYA

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLTEKKES KEMENKES SURABAYA

TAHUN AKADEMIK 2020/2021


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “
Penilaian Sarana Sanitasi Pemukiman” ini tepat pada waktunya.
Tugas ini ditujukan untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Penyehatan Pemukiman.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Penyehatan
Pemukiman Bapak Imam Thohari, ST., M.MKes dan Ibu Narwati, S.Si, M.Kes.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka
kami menerima segala kritik dan saran dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “ Sarana Sanitasi Pemukiman” ini
dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Surabaya, 31 Agustus 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1

B. Tujuan ..................................................................................................................... 2
1. Tujuan Umum ......................................................................................................... 2
2. Tujuan Khusus......................................................................................................... 2

C. Manfaat ................................................................................................................... 3

BAB II ISI ............................................................................................................................. 4

A. Definisi Sarana Sanitasi Permukiman ...................................................................... 4


1. Permukiman ............................................................................................................ 4
2. Sanitasi .................................................................................................................... 4

B. Kriteria Penilaian Sarana Sanitasi Permukiman........................................................ 4


1. Lokasi ..................................................................................................................... 4
2. Sarana Penyediaan Air Bersih (PMK RI No. 32 Tahun 2017) .................................. 5

C. Instrumen Penilaian Sanitasi Rumah Sehat .............................................................. 7

D. Cara Penilaian ....................................................................................................... 11

E. Pengolahan Data dan Kesimpulan Penilian ............................................................ 12

BAB III PENUTUP ............................................................................................................. 15

Kesimpulan ...................................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 16

LAMPIRAN SOAL ............................................................................................................. 17

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Masalah rumah dan pemukiman di Indonesia bukan hanya terletak pada


kurangnya jumlah rumah di daerah perkotaan, tetapi menyangkut aspek kualitas rumah
dan aspek non fisik yaitu perilaku yang sangat mempengaruhi kesehatan rumah. Rumah
dan lingkungan permukiman yang sehat merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi
keluarga untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

Rumah sehat adalah kondisi fisik, kimia, biologi di dalam rumah dan
perumahan sehingga memungkinkan penghuni atau masyarakat memperoleh derajat
kesehatan yang optimal. Oleh karena itu rumah haruslah sehat dan nyaman agar
penghuninya dapat berkarya untuk meningkatkan produktivitas (Syafrudin,
Damayani&Delmaifanis, 2011).

Salah satu Instrument Penilaian Rumah Sehat mengacu pada Pedoman Teknis
Penilaian Rumah Sehat Depkes RI Tahun 2007, dengan pembagian bobot penilaian
meliputi bobot komponen rumah, bobot sarana sanitasi, serta bobot pada perilaku
penghuni. Sesuai dengan pedoman ini, secara umum rumah dikatakan sehat apabila
memenuhi kriteria sebagai berikut :

1. Memenuhi kebutuhan psikologis antara lain privacy yang cukup, komunikasi yang
sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah, adanya ruangan khusus untuk
istirahat (ruang tidur), bagi masing-maing penghuni;
2. Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar penghuni rumah
dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas
vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan, cukup sinar
matahari pagi, terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran, disamping
pencahayaan dan penghawaan yang cukup;, dan
3. Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul karena
pengaruh luar dan dalam rumah, antara lain persyaratan garis sempadan jalan,
konstruksi bangunan rumah, bahaya kebakaran dan kecelakaan di dalam rumah;

1
Permukiman merupakan suatu keadaan atau tempat dimana manusia dapat
menetap/tinggal pada kedudukan yang tetap sehingga keluarga dapat berkembang
secara harmonis dalam kondisi yang menguntungkan (Kasjono, 2011).

Pemukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan hutan lindung,
baik yang berupa kaw asan perkotaan atau pedesaan. Pemukiman berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal atau hunian dan tempat kegiatan yang mendukung
perikehidupan dan penghidupan (UU RI No. 4/1992). Kawasan pemukiman
didominasi oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama sebagai tempat tinggal yang
dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan, tempat bekerja yang memberi
pelayanan dan kesempatan kerja terbatas yang mendukung perikehidupan dan
penghidupan.

Prasarana lingkungan pemukiman adalah kelengkapan dasar fisik lingkungan


yang memungkinkan lingkungan pemukiman dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Prasarana utama meliputi jaringan jalan, jaringan pembuangan air limbah dan sampah,
jaringan pematusan air hujan, jaringan pengadaan air bersih, jaringan listrik, telepon,
gas, dan sebagainya. Sarana lingkungan pemukiman adalah fasilitas penunjang yang
berfungsi untuk penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial dan
budaya.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum: Untuk mengetahui Sarana Sanitasi Pemukiman
2. Tujuan Khusus:

1. Untuk mengetahui definisi sarana sanitasi pemukiman

2. Untuk mengetahui kriteria penilaian sarana sanitasi pemukiman

3. Untuk mengetahui instrument penilaian sarana sanitasi pemukiman

4. Untuk mengetahui cara penilaian


5. Untuk mengetahui pengolahan data dan kesimpulan penilaian

2
C. Manfaat
1. Manfaat Praktis
Memberikan informasi mengenai sarana sanitasi pemukiman dan penilaian yang
berkaitan dengan sarana sanitasi pemukiman

2. Manfaat Teoritis

a. Bagi Penulis

Dapat menambah wawasan tentang sarana sanitasi pemukiman dan


penilaian yang berkaitan dengan sarana sanitasi pemukiman bagi Pembaca

b. Dapat menambah referensi untuk bahan kajian lebih lanjut mengenai


sarana sanitasi pemukiman

3
BAB II

ISI
A. Definisi Sarana Sanitasi Permukiman
1. Permukiman
Kawasan Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan
lindung, baik berupa Kawasan Perkotaan maupun perdesaan, yang berfungsi
sebagai lingkungan tempat tinggal atau Lingkungan Hunian dan tempat kegiatan
yang mendukung perikehidupan dan penghidupan. (PP RI No.14 Tahun 2016).
Permukiman adalah bagian dari Lingkungan Hunian yang terdiri atas lebih
dari satu satuan Perumahan yang mempunyai Prasarana, Sarana, Utilitas Umum,
serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di Kawasan Perkotaan atau
Kawasan Perdesaan.

2. Sanitasi
Menurut World Health Organization (WHO), sanitasi adalah suatu usaha yang
mengawasi beberapa faktor lingkungan fisik yang berpengaruh kepada manusia
terutama terhadap hal-hal yang mempengaruhi efek, merusak perkembangan fisik,
kesehatan, dan kelangsungan hidup.
Sanitasi adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan pada
pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan sedemikian rupa, sehingga
munculnya penyakit dapat dihindari. Sanitasi berusaha untuk mengendalikan
faktor-faktor lingkungan juga mencegah timbulnya suatu penyakit dan
penularannya yang disebabkan oleh faktor lingkungan tersebut, sehingga derajat
kesehatan masyarakat dapat optimal (Depkes 11 RI,2002).

B. Kriteria Penilaian Sarana Sanitasi Permukiman


1. Lokasi
a. Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam seperti bantaran sungai, aliran
lahar, tanah longsor, gelombang tsunami, daerah gempa, dan sebagainya
b. Tidak terletak pada daerah bekas tempat pembuangan akhir (TPA) sampah atau
bekas tambang
c. Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan dan daerah kebakaran seperti alur
pendaratan penerbangan.

4
2. Sarana Penyediaan Air Bersih (PMK RI No. 32 Tahun 2017)
a. Kualitas Air
1) Kesehatan Air
a) Air dalam keadaan terlindungi dari sumber pencemaran
b) Tidak menjadi tempat perkembangbiakan vektor
c) Jika menggunakan kontainer sebagai penampung, air harus dibersihkan
berkala minimal seminggu sekali.
2) Aman dari kemungkinan kontaminasi
a) Jika air bersumber dari sarana air perpipaan, tidak boleh ada koneksi
silang dengan pipa air limbah di bawah permukaan tanah
b) Jika sumber air non perpipaan, sarananya terlindung dari sumber
kontaminasi baik limbah domestik maupun industri
c) Jika melakukan pengolahan air secara kimia, maka jenis dan dosis bahan
kimia harus tepat
3) Persyaratan Fisik
No Parameter Wajib Unit Standar Baku
Mutu
(Kadar
Maximum)
1 Kekeruhan NTU 25
2 Warna TCU 50
3 Zat Padat Terlarut (TDS) Mg/l 1000
O
4 Suhu C Suhu udara ±3
5 Rasa Tidak Berasa
6 Bau Tidak Berbau
4) Persyaratan Biologi
No Parameter Wajib Unit Standar Baku
Mutu
(Kadar
Maximum)
1 Total Coliform CFU/100 ml 50
2 E.Coli CFU/100 ml 0

5
5) Persyaratan Kimia
No Parameter Unit Standar Baku
Mutu
(Kadar
Maximum)
Wajib
1 pH mg/l 6,5 - 8,5
2 Besi mg/l 1
3 Fluorida mg/l 1,5
4 Kesadahan (CaCo3) mg/l 500
5 Mangan mg/l 0,5
6 Nitrat, sebagai N mg/l 10
7 Nitrit, sebagai N mg/l 1
8 Sianida mg/l 0,1
9 Deterjen mg/l 0,05
10 Pestisida Total mg/l 0,1
Tambahan
1 Air Raksa mg/l 0,001
2 Arsen mg/l 0,05
3 Kadmium mg/l 0,005
4 Kromium (valensi 6) mg/l 0,05
5 Selenium mg/l 0,01
6 Seng mg/l 15
7 Sulfat mg/l 400
8 Timbal mg/l 0,05

b. Kuantitas Air
1) Tersedia sarana air bersih dengan kapasitas minimal 60l/hari/orang
1. Kualitas tanah di daerah perumahan dan pemukiman
a. Kandungan Timah hitam (Pb) maksimum 300 mg/kg
b. Kandungan Arsenik (As) total maksimum 100 mg/kg
c. Kandungan Cadmium (Cd) maksimum 20 mg/kg
d. Kandungan Benzopyrene maksimum 1 mg/kg

6
2. Sarana Pembuangan Air Limbah
a. Air limbah mengalir dengan lancar
b. SPAL harus menggunakan sistem tertutup, dan kedap air
c. SPAL tidak berbau
3. Sarana Pembungan Sampah
a. Harus terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air dan
mempunyai permukaan halus bagian dalamnya.
b. Mempunyai tutup yang mudah dibuka atau ditutup tanpa mengotori tangan.
c. Mudah diisi dan dikosongkan.
d. Jumlah dan volume tempat sampah disesuaikan dengan produksi sampah
4. Sarana Jalanan Lingkungan
a. Konstruksi jalan tidak membahayakan kesehatan (tidak berlubang)
b. Memiliki lampu penerangan jalan dan tidak menyilaukan
c. Bila ada jembatan diberi pagar pengaman
5. Prasarana dan sarana lingkungan
a. Memiliki taman bermain untuk anak, sarana rekreasi keluarga dengan
konstruksi yang aman dari kecelakaan
b. Memiliki sarana drainase yang tidak menjadi tempat perindukan vektor
penyakit
c. Memiliki akses terhadap sarana pelayanan kesehatan, komunikasi, tempat kerja,
tempat hiburan, tempat pendidikan, kesenian, dan lain sebagainya
6. Penghijauan
a. Terdapat pohon di sekitar pemukiman

C. Instrumen Penilaian Sanitasi Rumah Sehat


No. Responden :
Alamat :
Nama Pemeriksa :
Waktu Pemeriksaan :
No. Variabel Bobot Komponen Penilaian Nilai Skor Nilai Skor
Maks. Maks. Obs. Obs
1. Lokasi 10 a. Tidak terletak 5 50 5 50
pada daerah rawan
bencana

7
b. Tidak terletak pada 3 30 3 30
daerah bekas TPA
c. Tidak terletak pada 2 20 2 20
daerah rawan
kecelakaan/daerah
kebakaran
2. Sarana 10 a. Memiliki sarana 6 60 6 60
Drainase drainase yang tidak
menjadi tempat
perindukan vector
penyakit
b. Saluran drainase 3 30 1 10
tidak boleh jadi satu
dengan saluran
limbah
c. Saluran drainase 1 10 1 10
tertutup
3. Sarana 10 a. Konstruksi jalan 5 50 5 50
Jalanan tidak membahayakan
Lingkungan kesehatan (tidak
berlubang)
b. Memiliki lampu 3 30 3 30
penerangan jalan dan
tidak menyilaukan
c. Bila ada jembatan 2 20 2 20
diberi pagar
pengaman

4. Penyediaan 10 a. Tersedia sarana air 5 50 5 50


Air bersih dengan
kapasitas minimal
60liter/orang/hari

8
b. Memenuhi 5 50 5 50
kualitas air secara
fisik, tidak berwarna,
tidak berbau, dan
tidak berasa
5 Sarana 10 a. Ada pengolahan 2 20 2 20
Pembuangan dan tidak mencemari
Air limbah media lingkungan
b. Ada saluran 2 20 2 20
pembuangan limbah,
dan diresapkan tidak
mencenamari media
lingkungan
c. Tidak 2 20 2 20
menimbulkan bau
d. Memiliki saluran 2 20 2 20
limbah yang lancar
e. Memiliki saluran 2 20 2 20
limbah yang baik
estetiknya
6 Pengelolaan 10 a. Terdapat fasilitas 4 40 4 40
sampah pengangkut sampah
yang diangkut
maksimum 2 hari
sekali
b.Terdapat TPS 2 20 2 20
c. Terdapat tempat 2 20 1 10
pemisah sampah
organik
d. Adanya petugas 2 20 2 20
pelaksana dan sarana
pengangkut

9
7 Kondisi 10 a. Tanah tidak 5 50 5 50
Tanah bertekstur pasir
b. Tanah mudah 5 50 5 50
menahan air
8 Kelayakan 10 a. Lokasi tanah dekat 7 70 7 70
Peletakan dengan sumber air
Pemukiman bersih
b. Lokasi tidak dekat 2 20 2 20
dengan daerah
pembuangan air
limbah
c. Lokasi bebas dari 1 10 1 10
rawan bencana
9 Fasilitas 10 a. Dekat dengan 2 20 2 20
Umum sarana layanan
kesehatan
b. Dekat dengan 2 20 2 20
sarana peribadahan
c. Dekat dengan 2 20 2 20
sarana pendidikan
d. Dekat dengan 2 20 2 20
sarana pembelanjaan
e. Dekat dengan 2 20 2 20
sarana tempat
hiburan
10 Penghijauan 10 Terdapat pepohonan 10 100 10 100
disekitar pemukiman
Total 100 100 1000 97 970

10
D. Cara Penilaian
Penilaian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sistem skor yaitu dengan
menetapkan bobot dan nilai untuk setiap item atau variabel penelitian.Dengan sistem
ini, hasil penilaian mendekati kondisi yang sebenarnya atau lebih cermat dan obyektif
karena setiap variabel yang diteliti mempunyai bobot yang dibuat berdasarkan critical
point.
1. Bobot
Bobot berdasarkan pada critical point artinya nilai – nilai kritis yang dapat
membahayakan kesehatan manusia. Makin besar bobot pada masing – masing item,
maka makin besar pula peranannya dalam menimbulkan gangguan kesehatan
manusia.
2. Nilai
Rentang nilai yang diberikan pada setiap komponen sanitasi permukiman
adalah 0-10.
3. Skor
Skor merupakan hasil perkalian antara bobot dengan nilai untuk setiap variabel
yang diteliti.
4. Skor maksimal
Merupakan perkalian dari bobot maksimal dengan nilai maksimal untuk setiap
variabel yang diteliti.
5. Kriteria Penilaian
a. Baik jika presentase hasil penilaian adalah >70% dari skor maksimal.
b. Cukup jika presentase hasil penilaian adalah 40 – 69% dari skor maksimal.
c. Kurang jika presentase <40% dari skor maksimal.

Cara menghitung presentase nilai masing – masing variabel dengan formula sebagai
$%
berikut : 𝐾𝑆 = %& 𝑥100%

Keterangan :
KS : Keadaan Sanitasi
TS : Total Skor yang diperoleh
SM : Skor Maksimal

11
E. Pengolahan Data dan Kesimpulan Penilian
1. Penilaian Variabel Lokasi
𝑇𝑆
𝐾𝑆 = 𝑥100%
𝑆𝑀
-.
𝐾𝑆 = -. 𝑥100% = 100%

Lokasi pemukiman sudah memenuhi persyaratan hal ini dikarenakan terletak di


daerah bebas banjir, bukan di tempat bekas TPS dan tidak terletak di daerah rawan
bencana . Skor yang diperoleh adalah 10 atau 100% dengan kriteria baik
2. Penilaian Saluran Drainase
𝑇𝑆
𝐾𝑆 = 𝑥100%
𝑆𝑀
/
𝐾𝑆 = -. 𝑥100% = 80%

Sarana drainase sudah memenuhi persyaratan seperti tidak menjadi tempat


perindukan vektor dan tertutup, namun saluran drainase masih tercampur dengan
saluran limbah. Skor yang diperoleh adalah 8 atau 80% dengan kriteria baik
3. Sarana jalanan lingkungan
𝑇𝑆
𝐾𝑆 = 𝑥100%
𝑆𝑀
-.
𝐾𝑆 = -. 𝑥100% = 100%

Sarana jalanan lingkungan pemukiman sudah memenuhi persyaratan hal ini


dikarenakan jalanan tidak berlubang, terdapat lampu penenrangan jalan dan
jembatan diberi pagar pengaman. Skor yang diperoleh adalah 10 atau 100% dengan
kriteria baik
4. Penyediaan Air
𝑇𝑆
𝐾𝑆 = 𝑥100%
𝑆𝑀
-.
𝐾𝑆 = -. 𝑥100% = 100%

Sarana penyediaan air bersih sudah memenuhi persyaratan hal ini dikarenakan
sudah memenuhi kebutuhan minimal dan memenuhi persyartan air bersih. Skor
yang diperoleh adalah 10 atau 100% dengan kriteria baik
5. Saluran Pembuangan Air Limbah
𝑇𝑆
𝐾𝑆 = 𝑥100%
𝑆𝑀
-.
𝐾𝑆 = -. 𝑥100% = 100%

12
Sarana pembuangan air limbah sudah memenuhi persyaratan hal ini
dikarenakan tidak mencemari lingkungan, tidak diresapkan ke lingkungan, tidak
bau, tertutup dan salurannya lancar. Skor yang diperoleh adalah 10 atau 100%
dengan kriteria baik
6. Pengelolaan Sampah
𝑇𝑆
𝐾𝑆 = 𝑥100%
𝑆𝑀
-.
𝐾𝑆 = -. 𝑥100% = 100%

Sarana pengelolaan sampah sudah memenuhi persyaratan hal ini dikarenakan


terdapat fasilitas pengangkut sampah, terdapat tps, adanya pemilahan antara
sampah organik dan anorganik serta adanya petugas pengangkut sampah. Skor yang
diperoleh adalah 10 atau 100% dengan kriteria baik
7. Kondisi Tanah
𝑇𝑆
𝐾𝑆 = 𝑥100%
𝑆𝑀
-.
𝐾𝑆 = -. 𝑥100% = 100%

Kondisi tanah permukiman sudah memenuhi persyaratan hal ini dikarenakan


tanah bertektur pasir dan dapat menahan air. Skor yang diperoleh adalah 10 atau
100% dengan kriteria baik
8. Kelayanan Peletakan Permukiman
𝑇𝑆
𝐾𝑆 = 𝑥100%
𝑆𝑀
-.
𝐾𝑆 = -. 𝑥100% = 100%

Kelayanan peletakan permukiman sudah memenuhi persyaratan hal ini


dikarenakan lokasi dekat sumber air bersih, tidak dekat pembuangan limbah dan
tidak rawan bencana. Skor yang diperoleh adalah 10 atau 100% dengan kriteria baik
9. Fasilitas Umum
𝑇𝑆
𝐾𝑆 = 𝑥100%
𝑆𝑀
-.
𝐾𝑆 = -. 𝑥100% = 100%

Fasilitas umum sudah memenuhi persyaratan hal ini dikarenakan lokasi dekat
pelayanan kesehatan, pendidikan, peribadatan, pembelanjaan dan pustat hiburan.
Skor yang diperoleh adalah 10 atau 100% dengan kriteria baik.
10. Penghijauan

13
𝑇𝑆
𝐾𝑆 = 𝑥100%
𝑆𝑀
-.
𝐾𝑆 = -. 𝑥100% = 100%

Fasilitas umum sudah memenuhi persyaratan hal ini dikarenakan terdapat


pepohonan di sekitar pemukiman. Skor yang diperoleh adalah 10 atau 100% dengan
kriteria baik
Kesimpulan : secara keseluruhan keadaan sanitasi pemukiman dikategorikan baik
yang mana hasil skore yang di peroleh yaitu 97 dari 100 atau 97% dari 100%,

14
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Menurut peraturan PP RI No 14 tahun 2016 Permukiman adalah bagian dari lingkungan
hidup di luar kawasan lindung, baik berupa Kawasan Perkotaan maupun perdesaan, yang
berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau Lingkungan Hunian dan tempat kegiatan
yang mendukung perikehidupan dan penghidupan. Untuk kriteria saran sanitasi permukiman
ialah
1. Lokasi
2. Sarana penyediaan air bersih
3. Kualitas tanah di daerag permukiman
4. Sarana pembuangan air limbah
5. Sarana pembuangan sampah
6. Sarana jalanan lingkungan
7. Prasarana dan sarana lingkungan
8. Penghijauan

Dari semua kriteria di atas dapat dinilai dengan melakukan penilaian berupa quisioner atau
pengisian blanko observasi setelah itu menentukan bobot berdasrkan nilai – nilai kritis yang
dapat membahayakan kesehatan manusia, menilai komponen- komponen sanitasi permukiman
tersebut, menghitung skor maksimal, dan setelah itu menentukan kriteria penilaian apakah hasil
survei menunjukan nilai baik, kurang, atau cukup.

15
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi, Khayan, Kasjono H.S. 2011. Teknologi Pengolahan Air Minum. Yogyakarta:
Gosyen Publishing.

BRAMANTA,BAGAS.2018. KAJIAN SANITASI MCK UMUM DI KELURAHAN


BENER TEGALREJO YOGYAKARTA.YOGYAKARTA:
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/764

Depkes RI. 2007. Keputusan Mentri Kesehatan RI No: 900/MENKES/VII/2007. Konsep


Asuhan Kebidanan. Jakarta PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NO 14 TAHUN 2016

IKHSANI, ADITYA HUDA.2016. HUBUNGAN CEMARAN MIKROBA DENGAN


PENGELOLAAN RUMAH SEHAT PADA RUMAH TIPE MENENGAH SEBAGAI
SUMBER BELAJAR BIOLOGI.MALANG: http://eprints.umm.ac.id/35046

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NO 829 TAHUN 1999

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


No.829/Menkes/SK/VII/1999

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NO 32 TAHUN 2017

Syafrudin, Damayani, A. D., Delmaifanis. 2011. Himpunan Penyuluhan Kesehatan Pada


Remaja, Keluarga, Lansia dan Masyarakat. Jakarta : CV. Trans Indo Media

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 tahun 1992 Tentang Perumahan dan


Pemukiman

16
LAMPIRAN SOAL
1. Kawasan pemukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung
baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan
tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung
perikehidupan dan penghidupan.
Pertanyaan :
Pada pernyataan diatas merupakan pengertian dari pemukiman
menurut………………….
a. PMK RI No. 32 Tahun 2017
b. PP RI No.14 Tahun 2016
c. Kepmenkes RI No. 829/Menkes/SK/VII/1999
d. Depkes RI Tahun 2002
e. Kepmenkes RI No. 828/Menkes/SK/VII/1998

2. Kualitas tanah di daerah perumahan dan pemukiman mempunyai kandungan mineral


yang berbeda-beda seperti kandungan timah hitam (Pb) maksimum 300 mg/kg,
kandungan arsenik (As) total maksimum 100 mg/kg, dan sebagainya.
Pertanyan :
Berapa kandungan cadmium pada kualitas tanah tersebut?
a. 100 mg/kg
b. 150 mg/kg
c. 300 mg/kg
d. 20 mg/kg
e. 1 mg/ kg

3. Harus terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air dan
mempunyai permukaan halus bagian dalamnya, mempunyai tutup yang mudah dibuka
atau ditutup tanpa mengotori tangan.
Pertanyaan :
Pada pernyataan diatas merupakan salah satu kriteria sarana sanitasi pemukiman
yaitu……….
a. Sarana Pembuangan Sampah
b. Kualitas Tanah
c. Prasarana dan sarana lingkungan
d. Sarana Pembuangan Air Limbah
e. Lokasi

17
4. Sanitasi adalah suatu usaha yang mengawasi beberapa faktor lingkungan fisik yang
berpengaruh kepada manusia terutama terhadap hal-hal yang mempengaruhi efek,
merusak perkembangan fisik, kesehatan, dan kelangsungan hidup.
Pertanyaan :
Pada pernyataan berikut ini yang merupakan pengertian dari sanitasi menurut……
a. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
:965/MENKES/SK/XI/1992
b. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
c. World Health Organization (WHO)
d. Depkes RI Tahun 2002
e. Kepmenkes RI No. 829/Menkes/SK/VII/1999

5. Memiliki akses terhadap sarana pelayanan kesehatan, komunikasi, tempat kerja, tempat
hiburan, tempat pendidikan , dan lain sebagainya.
Pertanyaan :
Pada pernyataan diatas merupakan salah satu sarana sanitasi pemukiman
yaitu…………………….
a. Sarana Pembuangan Air Limbah
b. Lokasi
c. Sarana Pembuangan Sampah
d. Sarana jalanan lingkungan
e. Prasarana dan sarana lingkungan

6. Permukiman adalah bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu
satuan perumahan yang mempunyai prasarana, .…., utilitas umum, serta mempunyai
penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau kawasan perdesaan.
Pertanyaan :
Pada pernyataan diatas untuk melengkapi titik-titik yang sesuai dengan pengertian dari
pemukiman adalah………
a. Aksesbilitas
b. Sarana
c. Jangkauan
d. Fasilitas
e. Tujuan

18
7. Air adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu baik dan biasa
dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas mereka
sehari-hari dan mempunyai persyaratan masing-masing tersebut seperti fisik, biologi,
dan kimia.
Pertanyaan :
Berikut ini yang merupakan parameter fisik dari sarana penyediaan air bersih
adalah………..
a. E.coli
b. Air Raksa
c. pH
d. Zat Padat Terlarut (TDS)
e. Kesadahan (CaCo3)

8. Sanitasi adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan pada pengawasan


terhadap berbagai faktor lingkungan sedemikian rupa, sehingga munculnya penyakit
dapat dihindari. Sanitasi berusaha untuk mengendalikan faktor-faktor lingkungan juga
mencegah timbulnya suatu penyakit dan penularannya yang disebabkan oleh faktor
lingkungan tersebut, sehingga derajat kesehatan masyarakat dapat optimal
Pertanyaan :
Menurut Penjelasan diatas, dapat kita ketahui yang BUKAN Kriteria Penilaian Sarana
sanitasi pemukiman adalah?
a. Sarana Penyediaan air bersih
b. Sarana pembuangan kotoran
c. Sarana pembuangan air limbah
d. Sarana tempat tidur
e. Sarana pembuangan sampah

9. Agar terciptanya hidup bersih dan sanitasi pemukiman yang baik maka adanya
penilaian sarana sanitasi pemukiman. Kita sebagai tenaga sanitarian harus selektif
untuk memberikan penilaian agar terciptanya sanitasi pemukiman yang bersih dan
sehat.
Pertanyaan :Yang termasuk Prasana dan sarana lingkungan sanitasi yang baik adalah?
a. Memiliki taman bermain untuk anak,sarana rekreasi keluarga dengan kontruksi
yang aman dari kecelakaan
b. Memiliki rumah makan untuk warga, sebagai sarana makan bersama untuk semua
warga
c. Pengelolaan pembuangan sampah yang biasa saja
d. Memiliki tempat pengelolaan makanan yang seadanya
e. Memilik akses jalan tanpa penerangan

19
10. Pada penilaian sanitasi pemukiman terdapat Kriteria Penilaian Sarana Penyediaan Air
dan disitu juga terdapat persyaratan Fisik ,Biologi dan Kimia .
Pertanyaan :
Berapa standar baku mutu (kadar maximum) untuk parameter warna pada persyaratan
fisik?
a. 30
b. 20
c. 10
d. 40
e. 50

11. Pada penilaian sanitasi pemukiman terdapat Kriteria Penilaian Sarana Penyediaan Air
dan disitu juga terdapat persyaratan Fisik ,Biologi dan Kimia .
Pertanyaan :
Berapa standar baku mutu (Kadar maximum) untuk parameter Total Coliform pada
persyaratan biologi?
a. 10 CFU/100 ml
b. 20 CFU/100 ml
c. 30 CFU/100 ml
d. 40 CFU/100 ml
e. 50 CFU/100 ml

12. Untuk menciptakan Pemukiman yang bersih harus adanya pembenahan di berbagai
titik-titik yang kurang akan sanitasi nya. Seperti Halnya sarana Penyediaan air bersih
juga harus memiliki pedoman yang tepat agar tidak salah dan tidak menimbulkan
penyakit.
Pertanyaan
Pada Peraturan apa Sarana Penyediaan Air bersih dilakukan?
a. PMK RI No 33 Tahun 2018
b. PMK RI No. 32 Tahun 2017
c. PMK RI No. 71 Tahun 2012
d. PMK RI No. 81 Tahun 2016
e. PMK RI No. 82 Tahun 2012

13. Sanitasi adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan pada pengawasan
terhadap berbagai faktor lingkungan sedemikian rupa, sehingga munculnya penyakit
dapat dihindari. Sanitasi berusaha untuk mengendalikan faktor-faktor lingkungan juga
mencegah timbulnya suatu penyakit dan penularannya yang disebabkan oleh faktor
lingkungan tersebut, sehingga derajat kesehatan masyarakat dapat optimal.
Pertanyaan :
Pada Pernyataan di atas adalah pengertian Sanitasi menurut?
a. Depkes 11 RI,2002
b. Depkes 12 RI,2002
c. Depkes 23 RI,2002

20
d. Depkes 31 RI,2004
e. Depkes 54 RI,2004

14. Air adalah sumber kehidupan bagi semua orang, jika tidak ada air mungkin seseorang
tidak bisa bertahan hidup dan tidak bisa melakukan aktivitas apa-apa. Oleh karena itu
ada standar yang mengatur tentang Sarana Penyediaan Air bersih.
Pertanyaan :
Yang termasuk dalam kriteria Kesehatan Air pada Kualitas Air Adalah?
a. Tidak menjadi tempat Mandi
b. Tidak menjadi pekembangbiakan vektor
c. Tidak menjadi tempat berkumpulnya Makhul-Makhluk
d. Air dalam keadaan Kotor dan tercemar
e. Air dalam keadaan sedikit

15. Pencemaran dapat terjadi dimanapun dan kapanpun, termasuk di permukiman, salah
satu sumber pencemaran adalah air limbah. Maka dari itu air limbah perlu dibuang
dengan memperhatikan syarat-syarat tersebut supaya tidak merusak estetika.
Apa saja yang termasuk syarat pembuangan air limbah?
d. Air limbah mengalir dengan lancar, menggunakan sistem tertutup,tidak berbau dan
kedap air
e. Air limbah mengalir lancar, menggunakan sister terbuka, tidak berbau dan kedap
air
f. Kedap air, menggunakan sistem tertutup dan berbau
g. Menggunakan sistem terbuka, tidak berbau dan kedap air
h. Tidak berbau, menggunakan sistem tertutup, tidak kedap air

16. Suatu usaha yang mengawasi beberapa faktor lingkungan fisik yang berpengaruh
kepada manusia terutama terhadap hal-hal yang mempengaruhi efek, merusak
perkembangan fisik, kesehatan, dan kelangsungan hidup. Merupakan pengertian dari
a. Pemukiman
b. Kawasan perumahan
c. Sanitasi
d. Hygiene
e. Sanitasi pemukiman

17. Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air
seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Pencemaran air
dapat terjadi karena kegiatan limbah rumah tangga, limbah pertanian, sampah organic,
limbah industry dan limbah pertambangan.
Apa saja yang termasuk persyaratan parameter fisik air ?
a. Suhu, pH,E.Coli
b. Rasa, Bau, Suhu
c. Total Coliform, suhu, pH
d. pH, Zn, TDS

21
e. TDS,TSS, Suhu

18. Rumah yang dapat memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani manusia secara layak
sebagai tempat tinggal atau perlindungan terhadap pengaruh dari luar. Merupakan
pengertian dari :
a. Pemukiman
b. Perumahan
c. Kawasan perumahan
d. Kawasan pemukiman
e. Rumah sehat

19. Rumah sehat merupakan Rumah yang dapat memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani
manusia secara layak sebagai tempat tinggal atau perlindungan terhadap pengaruh dari
luar.
Apa saja yang termasuk sarana sanitasi di rumah sehat
a. Ventilasi, toilet dan pencahayaan
b. Toilet, jendela dan lantai
c. Jamban, SPAL dan Pengelolaan sampah
d. Lantai, atap dan ventilasi
e. Pengelolaan sampah, lantai dan SPAL

20. Selain parameter fisik, pencemaran air juga dapat dilihat dari parameter biologi air.
Berapa standar baku mutu e.coli di dalam air bersih?
a. 10 CFU/100ml
b. 15 CFU/100ml
c. 5 CFU/100ml
d. 0 CFU/100ml
e. 50 CFU/100ml

21. air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari – hari dan akan
menjadi air minum setelah dimasak terlebih dahulu. Sebagai batasannya air
bersih adalah air yang memenuhi persyaratan bagi sistem penyediaan air minum.
Yang manakah peraturan penyediaan air bersih ?
PMK RI No. 32 Tahun 2017
a. PMK RI No. 1501 Tahun 2010
b. UU No 10 Tahun 2009
c. PP RI No. 24 Tahun 2018
d. KepMenKes No. 829 Tahun 1999

22. Meurut PMK RI no 32 Tahun 2017 terdapat beberapa persyaratan untuk menilai kriteria
sarana sanitasi permukiman salah satunya adalah kesehatan air.
Pertanyaan :
Kriterian apakah yang termasuk ke dalam kesehatan air menurut PMK RI no 32 tahun
2017 ?

22
a. Air tidak dalam keadaan terlindungi dari bahan pencemaran
b. Air menjadi tempat perkembangan vektor
c. Tidak adanya kontainer untuk tempat penampungan air
d. Air bersih tidak pernah dibersihkan selama 1 minggu
e. Penampungan air menggunakan kontainer, dan air harus di bersihkan berkala
minimal 1 minggu ssekali

23. Didalam persyatan PMK RI No 32 tahun 2017 terdapat bebrapa persyaratan fisik salah
sataunya yaitu pengaturan ph, untuk pengujian kualitas air yang mana kualitas air bersih
merupakan kompone penting bagi pernyusunan untuk menilai suatu kriteria sarana
sanitasi permukiman.
Pertanyaan :
Berapakah ph yang seharusnya terdapat dalam persyaratan fisik yang sesuai degan
PMK RI No 32 Tahun 2017 ?
a. 6,5
b. 6
c. 7
d. 6,5-8,5
e. 8,0
24. Pada peraturan PMK No 32 Tahun 2017, menentukan lokasi untuk membangun sarana
sanitasi permukiman yaitu lokasi.
Pertanyaan :
Lokasi yang bagaimanakah yang termasuk ke dalam kriteris penilaian sarana sanitasi
permukiman ?
a. Tidak terletak di daerah yang rawan bencana
b. Terletak pada derah pegunungan
c. Letak rumah 100 meter dari TPS
d. Letak rumah di pinggir jalan
e. Letak rumah dekat dengan pasar
25. Untuk menentukan suatu kriteria sarana sanitasi permukiman yang sesuai degan
perutan yang terlah di tetapkan, maka salah satu kriteria tersebut yaitu sarana
pembuangan air limbah.
Pertanyaan :
Sarana pembuangan air limbah bagaimanakah yang sesuai dengan perauturan PMK RI
No 32 Tahun 2017 ?
a. SPAL menggunakan sistem terbuka
b. Air limbah tidak berjalan lancar
c. Air limbah dialirkan ke rumah-rumah warga
d. SPAL menggunakan sistem tertutup
e. Air limbah di alirkan ke sungai

23

Anda mungkin juga menyukai