Dosen Pengampu :
DISUSUN OLEH :
Kelompok 6
Jl. Hang Jebat III/F3, Kebayoran baru, Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 12120
Tahun 2021
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT sebab karena
limpahan rahmat serta anugerah dari-Nya kami mampu untuk menyelesaikan
makalah kami dengan judul “Identifikasi Masalah Sanitasi Permukiman” ini.
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi agung
kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah
SWT untuk kita semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar
yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia
paling besar bagi seluruh alam semesta.
Selanjutnya dengan rendah hati kami meminta kritik dan saran dari
pembaca untuk makalah ini supaya selanjutnya dapat kami revisi kembali. Karena
kami sangat menyadari, bahwa makalah yang telah kami buat ini masih memiliki
banyak kekurangan.
Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak
yang telah mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah
ini hingga rampungnya makalah ini.
Demikianlah yang dapat kami haturkan, kami berharap supaya makalah
yang telah kami buat ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
3.1 Kesimpulan...................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
kesehatan individu, keluarga dan masyarakat. Sanitasi lingkungan pemukiman
meliputi: pengelolaan sampah, air bersih, sarana pembuangan air limbah, dan
jamban (Yuniati, 2011).
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
5. Mengumpulkan dan mempelajari data pendukung lain (data sekunder)
termasuk peraturan atau standar-standar indikator yang telah ditetapkan
6. Pengolahan data dan analisis hasil dengan membandingkan hasil temuan
tersebut dengan standar atau peraturan yang telah ditetapkan
7. Penyajian data dalam bentuk tabel, gambar/grafik dan interpretasinya
8. Desiminasi informasi : hasil interpretasi disampaikan kepada pemangku
kepentingan terkait guna proses pengambilan keputusan selanjutnya. Hasil
ini akan dipergunakan untuk:
a. Bahan penyusunan modelling perbaikan kualitas sanitasi pemukiman
b. Menyusun trend/kecenderungan kualitas sanitasi pemukiman dan
dampaknya terhadap kesehatan
c. Menyusun proyeksi kualitas sanitasi pemukiman
d. Bahan perencanaan jangka panjang pengelolaan kualitas sanitasi
pemukiman
9. Rekomendasi: menyampaikan hasil dari analisis kepada pemangku
kepentingan, opsi upaya penyehatan untuk dapat ditindak lanjuti.
10. Rencana Tindak Lanjut: berupa kegiatan yang dapat dilakukan rencana
tindak lanjut di setiap level
B. Periode Pengawasan dan Pemantauan
Pengawasan dan pemantauan sanitasi pemukiman dilakukan secara:
1. Berkala sesuai dengan peraturan yang berlaku berupa laporan tertulis
2. Insidentil atau dilakukan secara mendadak terutama apabila terjadi masalah
atau kasus kesehatan
4
(1) kelompok komponen rumah, langit-langit, dinding, lantai, jendela
kamar tidur, jendela kamar keluarga, dan ruang tamu, ventilasi, sarana
pembuangan asap dapur, pencahayaan;
(2) kelompok sarana sanitasi, meliputi sarana air bersih, sarana
pembuangan kotoran, sarana pembuangan air limbah, dan sarana
pembuangan sampah;
2. Aspek sosial Aspek sosial meliputi: kelompok perilaku penghuni, yaitu
perilaku membuka jendela kamar tidur, membuka jendela ruang keluarga
dan tamu, membersihkan halaman rumah, membuang tinja bayi/anak ke
kakus, dan membuang sampah pada tempatnya.
3. Aspek administrasi Aspek administrasi meliputi: peraturan yang
digunakan sebagai acuan dalam melakukan sanitasi pemukiman, sumber
dana yang disediakan, sistem pencatatan dan pelaporan
5
a. Bahan penyusunan modelling perbaikan kualitas sanitasi pemukiman
b. Menyusun trend/kecenderungan kualitas sanitasi pemukiman dan
dampaknya terhadap kesehatan;
c. Menyusun proyeksi kualitas sanitasi pemukiman
d. Bahan perencanaan jangka panjang pengelolaan kualitas sanitasi
pemukiman
9. Rekomendasi: menyampaikan hasil dari analisis kepada pemangku
kepentingan, opsi upaya penyehatan untuk dapat ditindaklanjuti.
10. Rencana Tindak Lanjut: berupa kegiatan yang dapat dilakukan rencana
tindak lanjut di setiap level
6
(1) Pemeriksaan kualitas bakteriogi: Jumlah minimal sampel air
minum perpipaan pada jaringan distribusi adalah :
Penduduk yang dilayani Jumlah minimal sampel per bulan < 5000 jiwa 1
sampel 5000 s/d 10 000 jiwa 1 sampel per 5000 jiwa > 100 000 jiwa 1
sampel per 10 000 jiwa, ditambah 10 sampel tambahan
7
(2) Pemeriksaan Kualitas Kimiawi: Jumlah minimal sampel air minum
adalah sebagai berikut: Air baku diperiksa minimal satu sampel
tiga bulan sekali; Air yang siap dimasukan kedalam kemasan
minimal satu sample sebulan sekali; Air dalam kemasan minimal
satu sampel satu bulan sekali.
(3) Pemeriksaan kualitas air minum Dilakukan di lapangan, dan di
Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, atau laboratorium
lainnya yang ditunjuk.
(4) Hasil pemeriksaan laboratorium harus disampaikan kepada
pemakai jasa, selambat-lambatnya 7 hari untuk pemeriksaan
mikrobiologik dan 10 hari untuk pemeriksaan kualitas kimiawi.
(5) Pengambilan dan pemeriksaan sampel air minum dapat dilakukan
sewaktu-waktu bila diperlukan karena adanya dugaan terjadinya
pencemaran air minum yang menyebabkan terjadinya gangguan
kesehatan atau kejadian luar biasa pada para konsumen.
2.Aspek institusi, merupakan aspek yang terkait dengan peran kelembagaan dalam
pengelolaan lingkungan, dalam hal ini termasuk juga LSM.
8
4.Aspek pembiayaan atau retribusi, merupakan aspek yang terkait dengan
pembiayaan dari suatu operasi pengelolaan lingkungan, siapa yang
membiayainya, dari mana asal dananya, serta besar biaya yang harus dikeluarkan
untuk mengelola lingkungan.
9
2.4 Pencatatan dan Pelaporan
10
melalui media cetak dan elektronik. Pelaporan berkaitan dengan hasil pemantauan
pelaksanaan kegiatan serta perencanaan dan pengambilan keputusan wajib
disampaikan kepada Bupati dan ketua tim pengarah saat kegiatan pemantauan
pelaksanaan kegiatan telah selesai dilaksanakan.
Pelaporan berkaitan dengan hasil pemantauan capaian strategis
dilaksanakan setiap tahun. Pelaporan capaian strategis tahunan ini hanya
melaporkan tingkat kontribusi program dan kegiatan pemerintah Kabupaten dalam
mewujudkan tercapainya target strategis atau yang berkaitan dengan tujuan dan
sasaran subsektor sanitasi. Hasil survei tingkat kabupaten juga perlu disampaikan
dalam pelaporan pemantauan capaian strategis.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adanya suatu pengawasan dan pemantauan yaitu agar persyaratan
kesehatan perumahan dapat berjalan atau dilaksanakan dengan baik dan benar.
Pengawasan dan pemantauan dilakukan secara terus menerus atau berkala oleh
petugas yang berwewenang, sehingga keluarga terlindungi dari dampak kualitas
lingkungan perumahan dan rumah tinggal yang tidak sehat.
12
DAFTAR PUSTAKA
Strategi Sanitasi
https://sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumenusulan/ssk/
Dok_SSK_Final.pdf . Diakses pada, 29 Juli 2021.
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/764/2/3%20BAB%201%20oke.pdf
13