Sistem sanitasi setempat (on-site sanitation) adalah sistem pembuangan air limbah dimana air
limbah tidak dikumpulkan serta disalurkan ke dalam suatu jaringan saluran yang akan
membawanya ke suatu tempat pengolahan air buangan atau badan air penerima, melainkan
dibuang di tempat (Ayi Fajarwati, 2008) . Sistem ini di pakai jika syarat-syarat teknis lokasi
dapat dipenuhi dan menggunakan biaya relatif rendah. Sistem ini sudah umum karena telah
banyak dipergunakan di Indonesia. Kelebihan sistem ini adalah:
a) Umumnya tidak disediakan untuk limbah dari dapur, mandi dan cuci.
b) Mencemari air tanah bila syarat-syarat teknis pembuatan dan pemeliharaan tidak dilakukan
sesuai aturannya.
Bedasarkan Hidayat (2015) kelebihan dan kekurangan dari sistem pengolahan setempat
ini adalah :
Kelebihan sistem pengolahan setempat :
- biaya pembuatan relatif murah,
- dapat dibuat oleh setiap sektor atau setiap individu,
- teknologi dan sistem pembuangan yang cukup sederhana,
- operasi dan pemeliharaan merupakan tanggung jawab pribadi,
- sistem sangat privasi karena terletak pada persilnya.
Kekurangan sistem pengolahan setempat :
- umumnya tidak tersedia untuk buangan dari dapur, mandi dan cuci,
- tidak selalu cocok disemua daerah,
- dapat mencemari tanah jika syarat teknis pembuatan dan pemeliharaan tidak dilakukan
sesuai aturan.
Terdapat beberapa contoh dari sanitasi setempat, diantaranya adalah cubluk, tanki septik,
beerput dan tangki septik menggunakan up flow filter.
Merupakan sistem pengolahan air limbah dimana dari seluruh daerah layanan, limbah terlebih
dahulu dikumpulkan melalui riol pengumpul yang kemudian dialirkan menuju Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan atau dengan pengenceran tertentu pada sebuah
intersepting sewer dapat langsung dialirkan ke badan air penerima dengan catatan hasil
pengenceran memang telah memenuhi baku mutu badan air penerima. Pada Gambar II.1
memperlihatkan ilustrasi untuk pengolahan secara terpusat
Sistem Sanitasi Terpusat (off site sanitation) merupakan sistem pembuangan air buangan
rumah tangga (mandi, cuci, dapur, dan limbah kotoran) yang disalurkan keluar dari lokasi
pekarangan masing-masing rumah ke saluran pengumpul air buangan dan selanjutnya
disalurkan secara terpusat ke bangunan pengolahan air buangan sebelum dibuang ke badan
perairan (Ayi Fajarwati, 2008). Salah satu contoh penerapan sistem penyaluran air buangan
sistem jaringan off-site.
Adapun kelebihan dan kekurangan sistem pengolahan secara terpusat (off-site system)
diungkapkan oleh Hidayat (2015) sebagi berikut :
Kelebihan sistem pengolahan terpusat :