Anda di halaman 1dari 102

SISTEM UTILITAS BANGUNAN

SISTEM PENYEDIAAN AIR


BERSIH

PENDAHULUAN
Air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok
manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari didalam
hidupnya, seperti sanitasi, industri, dsb.
Perlu penyediakan air bersih yang memenuhi standart
kesehatan yang telah ditentukan baik kualitas maupun
kuantitas.
Perlu sistim peralatan / instalasi yang berfungsi untuk
mendapatkan, mengolah, dan mendistribusikan air
bersih agar sampai ke pemakai dengan standart yang
telah ditentukan.
SUMBER AIR BERSIH

KEBERADAAN SUMBER AIR BERSIH


Berasal dari berbagai sumber antara lain :
Air Permukaan : danau, sungai, dsb
Air sumur dangkal
Air sumur dalam
Air Hujan
Dsb
Sumber air tersebut bila belum memenuhi standart yang
telah ditentukan perlu dilakukan pengolahan dahulu .
SISTIM DISTRIBUSI AIR BERSIH
Dalam pendistribusian air bersih ini ada beberapa sistim yang
dipakai.
Pemilihan sistim ditentukan dari keberadaan Sumber air (PAM
atau Sumur, dll) dan daerah layanan (bangunan tidak
bertingkat, bertingkat rendah atau bertingkat tinggi).
Macam sistim distribusi air bersih yang biasa digunakan dalam
bangunan adalah :
Macam Sistem Penyediaan Air
Bersih
1. Sistem Sambungan Langsung
2. Sistem Gravitasi (Tangki Atap)
3. Sistem Tangki Tekan
4. Sistem Tanpa Tangki (Booster system)
1. Sistim Sambungan Langsung

Sistim distribusi air bersih langsung dari sumber ke


pemakai tanpa bantuan pompa.
Hal ini dimungkinkan bila letak sumber air bersih
lebih tinggi dari daerah layanan.
Sumber air bersih mempunyai tekanan air yang
memungkinkan untuk menjangkau daerah layanan
Contoh: Sistim Sambungan Langsung dari PDAM
Pipa distribusi dalam gedung disambung langsung
dengan pipa utama PDAM tanpa bantuan pompa
Sistem ini biasanya digunakan untuk daerah
perumahan tidak bertingkat, karena tekanan air dari
PDAM relatif kecil

Contoh: Sistem sambungan langsung dari


PDAM
2. Sistim Gravitasi/Tangki Atap

Pada sistem ini air dari sumber air (PAM/sumur)


ditampung lebih dahulu di tangki bawah (ground
tank), kemudian dipompa ke tangki atas (elevated
water tank)
Tangki atas biasanya diletakan di atas atap, di lantai
tertinggi bangunan, atau menara air tersendiri
Dari tangki atas ini air dialirkan ke lantai-lantai
dibawahnya dengan sistim gravitasi

Contoh: skema sistem gravitasi


Contoh: SAMBUNGAN TANGKI ATAP
(dng. Terlebih dahulu air diolah))
Contoh: sambungan gravitasi , dng menara air
3. Sistem Tangki Tekan
Sistem ini dipakai bila sambungan langsung tidak bisa diterapkan
(misal: tekanan air dari PAM rendah)
Pada sistem ini, air dari ground tank dipompakan ke dalam suatu
bejana tertutup sehingga udara di dalamnya terkompresi.
Air dari tanki terkompresi ini didistribusikan keseluruh gedung yang
dilayani.
Pompa bekerja secara otomatis yang diatur suatu detektor
tekanan/pressure switch yang akan membuka/menutup saklar motor
penggerak pompa.
Pompa berhenti bekerja kalau tekanan dalam tangki telah mencapai
tekanan tertentu yang telah ditetapkan, dan kembali bekerja setelah
tekanan mendekati batas minimum yang telah ditetapkan.
Daerah fluktuasi tekanan berkisar antara 1,00 kg/cm2 1,50 kg/cm2
Sumber air yang digunakan pada sistem ini biasanya dari PDAM,
atau sumur dangkal/dalam.
Contoh :skema Sistem tangki tekan
4. Sistim Tanpa Tangki
Pada sistim ini air dari sumbernya langsung dipompa untuk
didistribusikan kepemakai dalam bangunan
Pada sistem ini bila air dari PDAM langsung dipompa untuk
didistribusikan ke dalam gedung
Sistem ini dilarang dipakai di indonesia karena tekanan air dari
PDAM relatif kecil, sehingga dapat mengganggu tekanan.
Untuk mengatasi fluktuasi tekanan pada periode beban
puncak, dipakai booster pump yang bekerja otomatis, jika
tekanan pipa utama berkurang

Sistem Perpipaan (cara pengaliran)

1. Sistim Distribusi Keatas


Pada sistim ini pipa utama dipasang dari tangki atas sampai
langit-langit lantai bangunan terbawah, lalu mendatar. Dari pipa
yang mendatar ini dibuat cabang-cabang tegak lurus keatas
untuk melayani lantai-lantai diatasnya
Banyaknya cabang tergatung zona layanan tiap lantainya.
2. Sistim Distribusi Kebawah
Pada sistem ini pipa utama dari tangki atas dipasang mendatar
pada langit-langit lantai teratas bangunan. Dari pipa-pipa
mendatar ini dibuat pemipaan vertikal kebawah untuk melayani
lantai-lantai dibawahnya
Banyaknya cabang perpipaan vertikal kebawah ini tergantung
banyaknya zona layanan tiap lantai

Sistim perpipaan
Pilihan Sistim perpipaan

Pemilihan sistim perpipaan ini tergantung pada ciri


konstruksi bangunan atau fungsi bangunan yang
dilayani.
Dari segi penggunaan panjang pipa, maka lebih
sering dipakai sistem distribusi ke bawah

Sistem Plumbing Air Bersih


AIR LIMBAH

Benda Cair sisa dari aktivitas mahluk


hidup (manusia) yang perlu pengolahan
dengan baik sebelum dibuang ke tempat
yang telah ditentukan (sungai, laut, atau ke
alam/tanah).
Pengolahan dilakukan agar air limbah
tersebut tidak menimbulkan pencemaran
terhadap lingkungan.
PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH

AIR LIMBAH ----------------------- PEMBUANGAN AKHIR


(aman bagi lingk)

Tahapan Proses:
AIR LIMBAH SISTEM PENGALIRAN SISTEM
PENGOLAHAN PEMBUANGAN AKHIR
Contoh ipal on site
Contoh sistem Pengolah Limbah Domestik
PENGGOLONGAN ASAL AIR LIMBAH

A. BERDASARKAN SUMBER/ASAL
AIR LIMBAH

Air limbah rumah tangga; berasal dari


kawasan perumahan, perdagangan,
perkantoran, rekreasi, dsb
Air limbah industri; berasal dari industri
(rumah tangga, industri berat, dsb)
Air Limbah Khusus; misal dari laboratorium,
rumah sakit, dsb.
Air hujan
B. SUMBER PENCEMARNYA

1) AIR HUJAN
Perlu sistim saluran jika turun tidak pada lahan
terbuka, seperti pada atap rumah, jalan,
pekarangan yang kedap air.
Air hujan dapat ditampung sebagai sarana air
bersih (dengan atau tanpa proses pengolahan),
atau dikembalikan ke tanah sedekat mungkin
dengan menggunakan sumur resapan
Air hujan yang disalurkan ke saluran umum kota
dapat menimbulkan bahaya banjir di daerah yang
lebih rendah pada saat hujan deras
Air hujan terutama yang jatuh dari atap dapat
dimanfaatkan untuk mandi, cuci, siram bunga, dll
2) AIR SABUN (GREY-WATER)
Berasal dari kegiatan rumah tangga (cuci pakaian, cuci
peralatan makan/minum/masak), mandi, cuci kendaraan.
Air sabun ini dapat disalurkan lewat sistim saluran terbuka.
Air ini perlu pengolahan sebelum di buang ke tanah, sungai
atau laut.

3) AIR TINJA (AIR LIMBAH DOMESTIK)


Kotoran manusia berbentuk cair mapun padat (1,5 liter per-
orang/per-hari) ditambah air siram.
Perlu pengolahan sebelum di buang ke tempat
pembuangan akhir, karena mengandung bakteri koli
dan kuman lain, bau tak sedap, dsb
Sistim penyaluran menggunakan saluran tertutup.
Sistim pengolahan dengan banyak cara, seperti septic-
tank individu, septic-tank bersama, sistim pengolah
limbah domestik terpadu (IPAL), dsb.
4) AIR LIMBAH INDUSTRI
Merupakan air bekas dari proses industri, sehingga sudah
tercemar dan tidak memenuhi syarat sebagai air baku untuk air
bersih.
Air ini perlu pengolahan sebelum di buang ketempat
pembuangan akhir
Sistim pengolahan air limbah (IPAL) disesuaikan dengan proses
industri yang terjadi, karena tiap industri mempunyai hasil
buangan yang berbeda.

5) AIR LIMBAH KHUSUS/RADIO AKTIF


Merupakan air bekas dari proses industri khusus (menghasilkan
radio aktif), sehingga sangat membahayakan manusia dan
lingkungan.
Air limbah ini perlu penyaluran dan pengolahan dengan
pengawasan ketat sebelum di buang ketempat pembuangan
akhir
KLASIFIKASI SISTEM
PEMBUANGAN air
limbah
Klasifikasi berdasarkan jenis air buangan:

Sistem pembuangan air kotor.


Adalah system pembuangan untuk air buangan
yang berasal dari kloset, urinal, bidet, dan air
buangan yang mengandung kotoran manusia dari
alat plambing lainnya ( black water ).
Sistem pembuangan air bekas.
Adalah system pembuangan untuk air buangan
yang berasal dari bathtub, wastafel, sink dapur dan
lainnya ( grey water ). Untuk suatu daerah yang
tidak tersedia riol umum yang dapat menampung air
bekas, maka dapat di gabungkan ke instalasi air
kotor terlebih dahulu.
Sistim Pembuangan Air Hujan
Adalah sistem pembuangan air hujan yang berasal
dari atap bangunan dan halaman. Sistem
pembuangan air hujan harus merupakan sistim
terpisah dari sistim pembuangan air kotor atau air
bekas, karena bila dicampur sering terjadi
penyumbatan pada saluran dan air hujan akan
mengalir balik masuk ke alat plambing terendah
Sistim Pembuangan Air buangan Khusus
Sistim pembuangan air yang mengandung gas,
racun, lemak, limbah pabrik, limbah rumah sakit,
pemotongan hewan, dan lainnya yang bersifat khusus

SISTIM PENGALIRAN AIR LIMBAH


(dalam gedung)

1. Sistem Gravitasi.
2. Sistem Bertekanan.
1. Sistim Gravitasi

Adalah air buangan dialirkan secara


gravitasi dari tempat yang lebih tinggi ke
tempat rendah
Disini diperlukan pengaturan dan letak
kemiringan pipa-pipa pengaliran
1. SISTEM PENGALIRAN DENGAN GRAVITASI
2. Sistim Bertekanan

Adalah air buangan yang dikumpulkan pada bak


penampung dan kemudian dipompakan keluar dengan
menggunakan pompa yang bekerja secara otomatis.
Sistem ini mahal, tetapi biasa di gunakan pada bangunan
yang mempunyai alat alat plambing di basement pada
bangunan tinggi / bertingkat banyak.
2. SISTIM PENGALIRAN BERTEKANAN
BAGIAN BAGIAN SISTEM
PEMBUANGAN
Alat alat plambing yang di gunakan
untuk pembuangan
Pipa pipa pembuangan.
Pipa ven.
Perangkap dan penangkap ( interceptor ).
Bak penampung dan tangki septic.
Pompa pembuangan.
Pipa pipa pembuangan

Ukuran pipa ini harus sama atau lebih besar dengan


ukuran lubang keluar perangkap alat plambing
untuk mencegah efek sifon pada air yang ada dalam
perangkap, jarak tegak dari ambang puncak
perangkap sampai pipa mendatar di bawahnya tidak
lebih dari 60 cm
Pipa pipa pembuangan
EFEK SIFON DAN PERANAN PIPA VEN PADA
SISTEM PEMBUANGAN
Perangkap
Syarat syarat perangkap
Kedalaman air penyekat berkisar antara 50
100 mm.
Konstruksi perangkap harus sedemikian rupa
sehingga tak terjadi pengendapan atau
tertahannya kotoran dalam perangkap.
Konstruksi perangkap harus sederhana sehingga
mudah di perbaiki bila ada kerusakan dan dari
bahan tak berkarat.
Tidak ada bagian bergerak atau bersudut dalam
perangkap yang dapat menghambat aliran air.
Jenis Perangkap

Perangkap yang di pasang pada alat


plambing dan pipa pembuangan.
Perangkap yang menjadi satu dengan alat
plambing.
Perangkap yang di pasang di luar gedung
Perangkap yang dipasang pada plambing dan pipa
pembuangan
Perangkap yang menjadi satu dengan alat
plambing.

Contoh dari
mangkuk kloset Contoh bak
jenis sifon bagi peturasan pria
orang barat (digantung di
dinding)
Perangkap yang di pasang di luar
gedung
Penangkap
(interceptor)
Persyaratan penangkap
Penangkap yang sesuai harus dipasang sedekat mungkin
dengan alat plambing yang di layaninya, dengan maksud agar
pipa pembuangan yang mungkin mengalami gangguan
sependek mungkin.
Konstruksinya harus mudah dibersihkan, dilengkapi dengan
tutup yang mudah dibuka dan letak dari penangkap dalam
ruang sedemikian rupa sehingga sampah dari penangkap
mudah dibuang keluar ruang.
Konstruksi penangkap harus mampu secara efektif
memisahkan minyak, lemak dan sebagainya dari air
buangan.Konstruksi penangkap umumnya juga merupakan
perangkap, karena itu bila telah dipasang penangkap dilarang
memasang perangkap, sebab dapat terjadi perangkap ganda.
Jenis Penangkap

Penangkap lemak
Penangkap bahan bakar dan minyak pada
bengkel
Penangkap pasir
Perangkap plastik, rambut, dll
Penangkap lemak
Penangkap bahan bakar dan minyak
pada bengkel
Penangkap pasir

Digunakan pada tempat cuci kaki di kolam


renang atau tempat mandi di pantai, dimana
air buangannya mengandung tanah atau pasir.
Penangkap pasir atau tanah ini juga dipasang
pada saluran terbuka air hujan di luar gedung.
Prinsip kerjanya adalah mengendapkan tanah
atau pasir, karena itu mulut dari pipa
pembuangan dari penangkap terletak di muka
air dalam penangkap seperti konstruksi over
flow.
Perangkap plastik, rambut dll.
Macam Pengolahan Air limbah
Domestik

Sistim individual : pengolahan dan sumur


pengendap (septic-tank dan bidang resapan)
Sistim pembuangan lingkungan :Septic-
tank bersama (komunal septic-tank dan
bidang resapan)
Sistim pembuangan limbah lingkungan /
kota: IPAL Terpusat.
Tangki septic dan rembesan
Tangki septic sebenarnya serupa saja dengan bak
penampungan air kotor, tetapi lebih ditujukan penggunannya
untuk menampung air kotor buangan dari bangunan ditempat
yang tidak terjangkau oleh riol umum/kota.
Prinsip kerja dari tangki septik adalah mengolah dan
memisahkan antara air dengan kotoran dengan cara
pengendapan.
Pengolahan dilakukan oleh bakteri anaerobic yang merubah
kotoran baku menjadi Lumpur. Air hasil pemisahan (70% lebih
bersih) dialirkan keluar secara gravitasi dan diresapkan
ketanah, sedangkan hasil endapan (Lumpur) harus dibuang
secara berkala dengan bantuan layanan mobil tangki air kotor
pemerintah setempat.
Dengan demikian tangki septic biasanya terletak diluar
bangungan (mudah dicapai mobil tangki) dan tidak ada
peralatan pompa yang dipasangkan.
Sistem pembuangan dengan tangki
septik

Kotak distribusi
Komponen sistem
pembuangan
Pembuanag Air Hujan
(dengan DRAINASE SUMURAN)

Secara konvensional adalah drainase untuk


menampung air limbah/buangan rumah tangga.
Sekarang berperan untuk menampung air hujan
yang mengalir di muka tanah atau di bawah
muka tanah. Dengan maksud untuk
mempertahankan atau menaikkan muka air
tanah.
Drainase Sumuran dipakai : Jika drainase muka
tanah belum ada; atau saluran drainase muka
tanah ada, tetapi tidak terdapat sungai, danau
atau laut sebagai hilir aliran.
Drainase sumuran
Drainase sumursn
Konstruksi Sumur Resapan
Skema Mendapatkan Daya listrik
Perencanaan Listrik

Adalah merencanakan pencahayaan buatan untuk


kebutuhan penerangan aktivitas pelaku kegiatan
(penghuni) dalam suatu bangunan
Adalah merencanakan daya listrik yang dibutuhkan
penghuni dalam membantu aktivitas dalam suatu
bangunan
Sistem Instalasi Listrik Dalam Gedung (Rumah)
Skema Sistem Instalasi listrik
Penggambaran Skema Instalasi Lisrik
Persyaratan Instalasi Listrik

Letak KWH meter dan MCB


Layout lampu dan skakelar
Jenis bola lampu yang digunakan
Sambungan kabel
Layout stop kontak
Bargainser/KWH Meter
Bargainser merupakan alat yang berfungsi
sebagai pembatas daya listrik yang masuk ke
rumah tinggal, sekaligus juga berfungsi sebagai
pengukur jumlah daya listrik yang digunakan
rumah tinggal tersebut (dalam satuan kWh).
Ada berbagai batasan daya yang dikeluarkan
oleh PLN untuk konsumsi rumah tinggal, yaitu
220 VA, 450 VA, 900 VA, 1.300 VA, dan 2.200
VA.
Bagian Bargaiser
MCB atau Miniature Circuit Breaker, berfungsi untuk memutuskan
aliran daya listrik secara otomatis jika daya yang dihantarkan melebihi
nilai batasannya. MCB ini bersifat on/off dan dapat juga berfungsi sebagai
sakelar utama dalam rumah. Jika MCB bargainser ini dalam kondisi off,
maka seluruh aliran listrik dalam rumah pun terhenti. Sakelar ini biasanya
dimatikan pada saat akan dilakukan perbaikan instalasi listrik dirumah.
Meter listrik atau kWh meter, alat ini berfungsi untuk mengukur
besaran daya yang digunakan oleh rumah tinggal tersebut dalam satuan
kWh (kilowatt hour). Pada bargainser, meter listrik berwujud deretan
angka secara analog ataupun digital yang akan berubah sesuai
penggunaan daya listrik.
Spin Control, merupakan alat kontrol penggunaan daya dalam rumah
tinggal dan akan selalu berputar selama ada daya listrik yang digunakan.
Perputaran spin control ini akan semakain cepat jika daya listrik yang
digunakan semakin besar, dan akan melambat jika daya listrik yang
digunakan berkurang/sedikit.
PENGAMAN LISTRIK
Pengaman lebur biasa atau biasa disebut
sekering, alat pengaman ini bekerja memutuskan
rangkaian listrik dengan cara meleburkan kawat
yang ditempatkan pada suatu tabung apabila kawat
tersebut dialairi arus listrik dengan ukuran tertentu.

- Pengaman listrik thermis, biasa disebut MCB


dan merupakan alat pengaman yang akan
memutuskan rangkaian listrik berdasarkan panas .
Saklar

Fungsi saklar dalam instalasi listrik penerangan untuk


memutuskan dan menghubungkan arus listrik dari
sumber ke beban. Di dalam saklar dilengkapi dengan
pegas yang dapat memutuskan rangkaian dalam waktu
yang sangat singkat, dengan cepatnya pemutusan ini
kemungkinan timbulnya busur api antara kontak (tuas)
saklar menjadi lebih kecil. Saklar yang digunakan pada
umumnya jenis saklar tunggal, saklar seri dan saklar
tukar (hotel) jenis inbow (terpendam dalam tembok).
SAKELAR

Sakelar atau switch merupakan komponen


instalasi listrik yang berfungsi untuk
menyambung atau memutus aliran listrik
pada suatu pemghantar.
Berdasarkan besarnya tegangan, sakelar
dapat dibedakan menjadi:
- sakelar bertegangan rendah.
- Sakelar tegangan menengah.
- Sakelar tegangan tinggi serta sangat tinggi.
Pemasangan Skakelar
Tinggi pemasangan 150 cm di atas lantai.
Dekat dengan pintu dan mudah dicapai tangan/sesuai
kondisi tempat.
Arah posisi kontak (tuas) saklar seragam bila
pemasangan lebih dari satu.
Stop Kontak

Stop kontak, sebagian mengatakan outlet, merupakan


komponen listrik yang berfungsi sebagi muara hubungan
antara alat listrik dengan aliran listrik. Agar alat listrik
terhubung dengan stop kontak, maka diperlukan kabel
dan steker atau colokan yang nantinya akan ditancapkan
pada stop kontak.
Aturan pemasangan

Tinggi pemasangan 150 cm di atas lantai, apabila


kurang dari 150 cm harus dilengkapi tutup.
Mudah dicapai tangan.
Di pasang sedemikian rupa, sehingga penghantar
netralnya berada disebelah kanan atau di sebelah bawah.
STEKER

Steker atau Staker atau yang kadang sering disebut


colokan listrik, karena memang berupa dua buah colokan
berbahan logam dan merupakan alat listrik yang yang
berfungsi untuk menghubungkan alat listrik dengan aliran
listrik, ditancapkan pada kanal stop kontak sehingga alat
listrik tersebut dapat digunakan.
NYA, kabel jenis ini merupakan kabel listrik yang berisolasi PVC dan berintikan/berisi
KABEL LISTRIK
satu kawat. Jenisnya adalah kabel udara atau tidak ditanam dalam tanah. Kabel listrik
ini biasanya berwarna merah, hitam, kuning atau biru. Isolasi kawat penghantarnya
hanya satu lapis, sehingga tidak cukup kuat terhadap gesekan, gencetan/tekanan
atau gigitan binatang seperti tikus. Karena kelemahan pada isolasinya tersebut maka
dalam pemasangannya diperlukan pelapis luar dengan menggunakan pipa conduit
dari PVC atau besi.
NYM, merupakan kabel listrik yang berisolasi PVC dan berintikan kawat lebih dari
satu, ada yang 2, 3 atau 4. Jenis kabel udara dengan warna isolasi luar biasanya putih
dan warna isolasi bagian dalam beragam, karena isolasi yang rangkap inilah maka
kabel listrik NYM ini relative lebih kuat terhadap gesekan atau gencetan/tekanan.
NYY, kabel listrik jenis ini merupakan kabel berisolasi PVC, berintikan 2, 3 atau 4
dengan warna isolasi luarnya hitam. Jenis kabel tanah, sehingga tahan terhadap air
dan gencetan atau tekanan.
NYMHYO, kabel jenis ini merupakan kabel serabut dengan dua buah inti yang terdiri
dari dua warna. Kabel jenis ini biasa digunakan pada loudspeaker, sound sistem,
lampu-lampu berdaya kecil sampai sedang.
Contoh Ranc. Instalasi Listrik
Sistem Jaringan Listrik
Sistem Jaringan Instalasi Listrik
Sistem jaringan Listrik
Contoh Skema Jaringan
Contoh Skema instalasi
GROUNDING
adalah sistem proteksi peralatan yang mempergunakan
listrik sebagai sumber tenaga, dari lonjakan listrik, petir.

GROUNDING INSTALASI LISTRIK


BAGIAN INSTALASI LISTRIK YANG DI GROUNDING

Pada semua bagian instalasi yang terbuat dari logam (menghantar listrik) dan
dengan mudah bisa disentuh manusia. Hal ini perlu agar
potensial dari logam yang mudah disentuh manusia selalu sama dengan potensial
tanah (bumi) tempat manusia berpijak sehingga tidak
berbahaya bagi manusia yang menyentuhnya.
Pada Bagian pembuangan muatan listrik (bagian bawah) dari lightning arrester.
Hal ini diperlukan agar lightning arrester dapat berfungsi
dengan baik, yaitu membuang muatan listrik yang diterimanya dari petir ke tanah
(bumi) dengan lancar.
3. Pada Kawat petir yang ada pada bagian atas saluran transmisi. Kawat petir ini
sesungguhnya juga berfungsi sebagai lightning arrester.
Karena letaknya yang ada di sepanjang saluran transmisi, maka semua kaki tiang
transmisi harus ditanahkan agar petir yang menyambar
kawat petir dapat disalurkan ke tanah dengan lancar melalui kaki tiang saluran
transmisi.
4. Pada titik netral dari transformator atau titik netral dari generator. Hal ini
diperlukan dalam kaitan dengan keperluan proteksi
khususnya yang menyangkut gangguan hubung tanah.
SISTEM/MACAM PERALATAN
AC
Window
Split
Package
Central
- chiller
- condensing water pump
- cooling tower
- chilled water pump
- AHU (air handling unit)
SISTEM/MACAM PERALATAN AC

Window

Split
SISTEM/MACAM
PERALATAN AC

Paket

Central
PENEMPATAN MESIN AC SENTRAL
PENEMPATAN DI ATAP
Keuntungan :
Mekanisme saluran
pendinginan ke kondensor
& cooling tower lebih
praktis
Kekurangan :
Membutuhkan struktur
atap beban besar
Membutuhkan peredam
getaran dan bising
Perawatan dan perbaikan
sulit
PENEMPATAN MESIN AC SENTRAL
PENEMPATAN DI
BASEMENT
Keuntungan :
Mengurangi beban struktur
Mudah dalam perawatan
dan perbaikan
Kekurangan :
Sirkulasi udara ventilasi
ruang mesin menimbulkan
panas dan polusi
Ruang basement tidak
komersil
Bising &getaran pipa
antara chiller dan cooling
tower
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai