Anda di halaman 1dari 16

BAB I

1. Latar Belakang

Seiring perkembangan zaman, maka semua aspek hal mengalami


perkembangan, termasuk ilmu konstruksi bangunan. Banyak cara-cara baru yang
ditemukan dalam membangun suatu konstruksi bangunan. Salah satunya adalah
konstruksi kusen, baik kusen pintu maupun jendela. Dahulu bahan utama konstruksi
kusen adalah kayu, namun seiring berkembangnya zaman ditemukan material-
material baru pengganti kayu yaitu alumunium.

2. Rumusan Masalah

Dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai konstruksi kusen dan kelebihan
maupun kekurangan kusen kayu dan kusen alumunium.

3. Tujuan

Diharapkan melalui makalah ini, pembaca akan bertambah wawasannya


mengenai kusen kayu dan alumunium beserta kelebihan dan kekurangannya.

1
BAB II

A. Pengertian dan Fungsi Kusen

Kusen adalah salah satu bagian dari konstruksi bangunan yang berfungsi
untuk membentuk hubungan, baik antara sebuah dinding pasangan bata, beton
ataupun kayu dengan pintu atau jendela. Kusen merupakan bagian dari konstruksi
pada dinding bangunan yang mempunyai fungsi untuk perletakan dan duduknya
daun pintu dan daun jendela. Kusen pintu dan jendela merupakan penghubung antar
ruang dan berfungsi juga untuk sirkulasi udara segar antar ruang serta kemungkinan
sinar atau cahaya matahari yang menambahkan suasana interior menjadi nyaman dan
segar.
B. Jenis-jenis Kusen

 Jenis - jenis kusen berdasarkan fungsinya dapat dibedakan antara kusen


pintu dan kusen jendela
a. Kusen Pintu Tunggal

Kayu skor

Gambar 1. Kusen Pintu Tunggal

2
b. Kusen Pintu Gendong

Kayu skor

Gambar 2. Kusen Pintu Gendong

3
c. Kusen Pintu Gendong Ventilasi Melingkar

Kayu skor

Gambar 3. Kusen Pintu Gendong Ventilasi Melingkar

4
d. Kusen Jendela Tunggal

Kayu skor

Gambar 4. Kusen Jendela Tunggal

5
b. Kusen Jendela Ganda

Gambar 5. Kusen dan Daun Jendela Ganda

 Berdasarkan lokasinya dapat dibedakan antara : kusen dalam dan kusen


luar, yang terutama dipengaruhi oleh iklim setempat
 Berdasarkan bahan yang digunakan dapat dibedakan antara : kusen kayu,
kusen logam dan kusen beton

Gambar 6. Kusen kayu Gambar 7. Kusen alumunium Gambar 8. Kusen beton

C. Kelebihan dan Kekurangan Jenis-jenis Kusen

a. Kusen Aluminium

Kelebihan:

6
 Tahan keropos, tidak dimungkinkan untuk dimakan rayap.
 Bahan aluminium yang lebih tahan lama, anti rayap,dan tidak menyusut
seperti kayu, tidak akan mengalami penyusutan dan perubahan bentuk /
melengkung akibat perubahan cuaca
 Tampilan kusen aluminium dapat dicat atau dilapis dengan warna kayu
bahkan motif kayu sehingga menyerupai kayu.
 Tampilan kusen aluminium dapat dicat atau dilapis dengan warna kayu
bahkan motif kayu sehingga menyerupai kayu.
 Desain dapat dibuat sesuai pesanan. Keunggulan kusen aluminium adalah
bobotnya yang ringan dan kuat sehingga mudah dipindahkan. Perawatannya
yang simpel menjadi daya tarik bagi pembelinya disamping kualitas bahan
aluminium.
 Ekonomis, dalam pengertian biaya proses pembuatan, pemasangan dan
perawatan untuk kusen aluminium lebih murah karena lebih tahan lama.

Kelemahan:

 Variasi bentuk yang kadang terbatas, karena merupakan standar pabrik, hanya
terbatas pada bentuk minimalis dan klasik Eropa.
 Pemasangan dengan menggunakan sistem fischer. Teknik ini mengandalkan
kekuatan sekrup fischer yang diborkan dan ditanam bersama kusen merapat
ke tembok sekeliling kusen pintu yang sudah diplester rapi dan sangat akurat
ukuran dan sudut siku-sikunya. Untuk teknik pemasangan ini, apabila terjadi
kesalahan dalam pemasangannya maka dapat berakibat fatal.
 Cara pemasangan kusen aluminium mengandalkan kekuatan sekrup yang
dipasangkan melekat pada dinding menjadikannya harus dipasang dengan
presisi dan diplester rapi agar tidak terjadi kebocoran dan kesalahan lainnya.
Jangan memilih kusen aluminium yang bermutu rendah, karena dapat mudah
memuai saat terjadi perubahan suhu drastis karena kaca yang dibingkai dapat
mudah lepas.
 Sambungan yang kurang baik pada siku atau kaca dapat menyebabkan air
hujan dapat masuk, karena itu faktor penyambungan dan ‘sealant’ atau karet
penyekat antara kaca dan alumunium harus dari bahan berkualitas dan tahan

7
lama agar air tidak mudah masuk ke dalam kusen atau ke ruangan. Pada
dasarnya masalah sealant ini tidak menimbulkan masalah pada kusen
alumuniumnya karena bahan alumunium tidak terpengaruh air.

b. Kusen kayu

Kelebihan:

 Adanya beragam variasi bentuk sesuai dengan kebutuhan (tradisional,


modern, minimalis, klasik, dll.). Kusen kayu bisa diterapkan pada desain
rumah tipe apa saja.
 Kayu memiliki keunggulan dibanding dengan material lainnya yaitu tampilan
natural sesuai dengan jenis kayu.
 Material kayu banyak yang kuat menurut jenisnya seperti kayu jati, kaper,
atau ulin, melalui proses pengovenan yang baik.
 Kayu memang fleksibel untuk dirubah bentuknya sesuai desain, seperti
bentuk lurus atau melengkung, dan dapat menahan panas atau dingin dari luar
ruangan.
 Rumah akan tampil lebih alami dengan adanya ornamen/kusen kayu.

Kekurangan:

 Sekarang ini sulit sekali mendapatkan kayu dengan kualitas yang baik.
 Mudah dimakan rayap, perawatan secara berkala dengan cat atau coating agar
tetap awet, dan menyerap air sehingga menyebabkan volume kayu dapat
berubah-ubah. Akibatnya pintu atau jendela sulit dibuka karena salah satu
sudutnya memuai.
 Kayu yang digunakan untuk kuda-kuda, gording, usuk dan reng pada atap
bisa mengalami ‘puntir’ bila kayu yang digunakan kayu yang kurang
berkualitas.
 Lebih mahal dibanding aluminium, dalam pengertian biaya proses
pembuatan, pemasangan dan perawatan untuk kusen kayu lebih mahal karena
usia terbatas.

8
Berikut beberapa macam kayu yang sering digunakan sebagai bahan kusen rumah :

1. Kayu Jati

Gambar 9. Kayu jati

Kayu jati sering dianggap sebagai kayu dengan serat dan tekstur paling indah.
Karakteristiknya yang stabil, kuat dan tahan lama membuat kayu ini menjadi
pilihan utama sebagai bahan baku kusen. Termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II
dan Kelas Kuat I, II. Kayu jati juga terbukti tahan terhadap jamur, rayap dan
serangga lainnya karena kandungan minyak di dalam kayu itu sendiri. Tidak ada
kayu lain yang memberikan kualitas dan penampilan sebanding dengan kayu jati.
Penentuan kualitas kayu jati yang diinginkan seharusnya mempertimbangkan tipe
aplikasi finishing yang dipilih. Selain melindungi kayu dari kondisi luar, finishing
pada kayu tersebut diharapkan dapat memberikan nilai estetika pada kayu tersebut
dengan menonjolkan kelebihan dan kekurangan kualitas kayu tersebut.

2. Kayu Kamper

Gambar 10. Kayu kamper

Kayu kamper telah lama menjadi alternatif bahan baku kusen yang harganya
lebih terjangkau. Meskipun tidak setahan lama dan sekuat kayu jati, kamper
memiliki serat kayu yang halus dan indah sehingga sering menjadi pilihan bahan
membuat pintu panil dan jendela. Karena tidak sekeras kayu jati/bangkirai,
kamper memiliki kecenderungan berubah bentuk, sehingga tidak disarankan untuk
pintu dan jendela dengan desain terlalu lebar dan tinggi. Termasuk kayu dengan
Kelas Awet II, III dan Kelas Kuat II, I. Pohon kamper banyak ditemui di hutan

9
hujan tropis di kalimantan. Samarinda adalah daerah yang terkenal menghasilkan
kamper dengan serat lebih halus dibandingkan daerah lain di Kalimantan.
3. Kayu Meranti Merah

Gambar 11. Kayu meranti

Kayu meranti merah termasuk jenis kayu keras, warnanya merah muda tua
hingga merah muda pucat, namun tidak sepucat meranti putih. selain bertekstur
tidak terlalu halus, kayu meranti juga tidak begitu tahan terhadap cuaca, sehingga
tidak dianjurkan untuk dipakai di luar ruangan. Termasuk kayu dengan Kelas
Awet III, IV dan Kelas Kuat II, IV. Pohon meranti banyak ditemui di hutan di
pulau Kalimantan.
Ukuran kayu untuk kusen pintu dan jendela pada rumah standar yaitu 6/12,
sedangkan pada rumah yang memiliki pintu yang besar biasanya memiliki ukuran
6/15 yang memiliki tebal setebal dinding, karena daun pintu yang besar sehingga
disesuaikan dengan kebutuhan.

10
D. Bagian-Bagian Kusen

Bagian-Bagian kusen terdiri atas :

Gambar 12. Bagian-bagian Kusen

1. Tiang (style).
2. Ambang (dorpel) pada kusen jendela terdapat ambang atas dan ambang
bawah sedangkan pada pintu tidak ada ambang bawah.
3. Sponneng, yaitu tempat perletakan/melekatnya daun pintu atau daun jendela.
4. Telinga, yaitu bagian ambang (dorpel) yang masuk/ditanam kedalam tembok
yang berfungsi untuk menahan gerakan kusen kemuka atau kebelakang.
5. Alur kapur, bagian dari tiang (style) yang dialur/dicoak dengan fungsi untuk
menahan gerakan kusen kemuka atau kebelakang selain itu juga agar apabila
terjadi penyusutan, tidak timbul celah.
6. Angkur, dipasang pada tiang (style), berfungsi untuk memperkuat melekatnya
pada tembok juga menahan gerakan ke samping.dan ke muka/ke belakang.
7. Duk (neut), dipasang pada tiang (style) di bagian bawah, khusus untuk kusen
pintu, berfungsi untuk menahan gerakan tiang ke segala arah dan melindung
tiang kayu terhadap resapan air dari lantai ke atas.

11
E. Pemasangan Kusen
1. Pemasangan Kusen Pintu
Cara pemasangan kusen pintu adalah sebagai berikut;
a. Siapkan alat dan bahan secukupnya di tempat yang aman dan mudah dijangkau.
b. Rentangkan benang berjarak separuh dari tebal kusen terhadap as bouwplank
untuk menentukan kedudukan kusen.
c. Pasang angker pada kusen secukupnya.
d. Dirikan kusen dan tentukan tinggi kedudukan kusen pintu yaitu 2 meter dari
tinggi bouwplank.
e. Setel kedudukan kusen pintu sehingga berdiri tegak dengan menggunakan
unting-unting.
f. Pasang skur sehingga kedudukannya stabil dan kokoh.
g. Pasang patok untuk diikat bersama dengan skur sehingga kedudukan menjadi
kokoh.
h. Cek kembali kedudukan kusen pintu, apakah sudah sesuai pada tempatnya,
ketinggian dan ketegakan dari kusen.
i. Bersihkan tempat sekelilingnya.

Gambar 13. Pemasangan Kusen Pintu pada Konstruksi Dinding

12
Gambar 14. Pemasangan Kusen Pintu pada Konstruksi Dinding

2. Pemasangan Kusen Jendela


Cara pemasangan kusen pintu adalah sebagai berikut:
a. Siapkan alat dan bahan secukupnya di tempat yang aman dan mudah dijangkau.
b. Rentangkan benang selebar setengah ukuran batu bata dari as bouwplank.
c. Pasang bata setengah batu setinggi dasar kusen jendela .
d. Rentangkan benang setinggi 2 meter dari bouwplank.
e. Pasang kusen jendela setinggi benang tersebut.
f. Pasang kusen jendela sampai betul-betul tegak dengan pertolongan unting-unting.
g. Pasang skor agar kedudukannya stabil dan kuat.
h. Cek kembali posisi kusen jendela sampai terpasang pada keadaan yang benar.
i. Bersihkan tempat sekelilingnya.

13
Gambar 15. Pemasangan Kusen Jendela pada Konstruksi Dinding

14
BAB III
1. Kesimpulan
Fungsi daripada kusen yaitu untuk membentuk hubungan, baik antara sebuah
dinding pasangan bata, beton ataupun kayu dengan pintu atau jendela. Kusen
merupakan tempat perletakan dan duduknya daun pintu dan daun jendela.
Bahan yang digunakan dalam konstruksi kusen yaitu kayu, alumunium, dan
beton.
Kusen pintu standar yang ada di pasaran memiliki tinggi 210 cm dan lebar 80
cm, dan ukuran kayu yang digunakan yaitu kayu 6/12 dan 6/15.

15
DAFTAR PUSTAKA
http://igoenjordan-igoenjordan.blogspot.com/2011/11/ukuran-bangunan-rumah-dan-
gedung.html
https://id.answers.yahoo.com/question/index

16

Anda mungkin juga menyukai