Anda di halaman 1dari 23

SEJARAH

RUMAH ADAT
SUNDA
PATRICK GLENN NGANTUNG
14021102064

Bicara soal rumah adat sunda, pertama-tama kita artikan


dahulu bagian dari rumah adat ini. Rumah adat Sunda
dibagi dalam kategori depan (laki laki) dan belakang
(perempuan). Kemudian ada pembagian kiri (laki-laki) dan
kanan (perempuan). Mengapa demikian? Menurut
masyarakat Sunda lama, laki-laki memiliki kedudukkan
derajat yang tinggi. bagian depan dan kiri adalah bagian
yang paling laki-laki, jadi harus bersifat kering. Terdapat
juga bagian tengah, yang disebut bagian netral.

Denah Rumah Adat

Rumah adat Sunda ini berbentuk


panggung, ketinggian 0,5 m 1,8 m
di atas permukaan tanah
membentuk kolong di bawahnya.
Kolong ini berguna untuk mengikat
binatang-binatang peliharaan
maupun menyimpan alat-alat
pertanian. Untuk naik ke rumah,
disediakan tangga yang
disebutGolodog. Golodog ini
sendiri berfungsi untuk
membersihkan kaki sebelum naik
ke dalam rumah dan terbuat dari
kayu maupun bambu.
Sedangkan bagian atap rumah
terdapat 3 bagian, yaiturarangki
tukang(atap belakang) yang
bentuknya agak panjang.rarangki
pondok(atap tengah) yang
bentuknya lebih pendek.
Danrarangki panjang(atap depan)
yang merupakan bagian atap
terpanjang.

ATAS (KEPALA) MEMILIKI MAKNA


HUBUNGAN MANUSA KA GUSTINA,
YAITU HUBUNGAN VERTIKAL
ANTARA MANUSIA DENGAN
TUHANNYA

TENGAH (BADAN)
MEMIIKI MAKNA
KEHIRUPAN, YAITU
KEHIDUPAN
BAWAH (KAKI) MEMILIKI
MAKNA KEBINASAAN,YAITU
KEMATIAN

Nama Jenis Rumah


Rumah adat Sunda ini memiliki beberapa jenis nama yang berbeda
tergantung bentuk atap dan pintu rumahnya. Yaitu :

JOLOPONG
Bentukjolopongadalah bentuk
rumah (bangunan) yang memiliki
suhunanyang sama panjangnya
di kedua bidang atap yang sejajar
dengan itu. Bentuk jolopong
memiliki dua bidang atap. Kedua
bidang ini dipisahkan oleh jalur
suhunan di tengah bangunan
rumah, bahkan jalur suhunan itu
sendiri merupakan sisi bersama
dari kedua bidang atap yang
sebelah menyebelah.
Bentuk atap jolopong merupakan
bentuk atap yang sederhana.

Jogo Anjing (sikap anjing sedang


duduk)
Bentuk atapjogo anjingatautagog
anjingadalah bentuk atap yang
memilikii dua bidang atap yang
berbatasan pada garis batang
suhunan. Bidang atap yang pertama
lebih lebar dibanding dengan bidang
atap lainnya, serta merupakan
penutup ruangan. Sedangkan atap
lainnya yang sempit, memiliki
sepasang sisi yang sama panjang
dengan batang suhunan bahkan
batang suhunan itu merupakan
puncaknya. Pasangan sisi (tepi)
lainnya lebih pendek bila dibandingkan
dengan panjang suhunan. Pada
umumnya sisi bawah tidak disangga
oleh tiang. Bidang atap yang sempit ini
hanya sekedar tudung agar cahaya
matahari atau air hujan tidak langsung
menyemburi ruangan dalam bagian
depan.

Badak Heuay (badak bermulut


menganga)
Bangunan dengan atap bentuk
badak heuay sangat mirip dengan
bentuk atap tagog anjing.
Perbedaanya hanya pada bidang
atap belakang. Bidang atap ini
langsung lurus ke atas melewati
batang suhunan sedikit. Bidang
atap yang melewati suhunan ini
dinamakan rambu.

Parahu Kumereb (perahu


menelungkup)
Bentuk atap ini memiliki empat buah
bidang atap. Sepasang bidang atap
sama luasnya, berbentuk trapesium
sama kaki. Letak kedua bidang atap
ini sebelah menyebelah dan dibatasi
oleh garis suhunan yang merupakan
sisi bersama. Jadi kedua bidang atap
ini menurun masing-masiing dari
garis suhunan itu. Batang suhunan
yang merupakan sisi bersama lebih
pendek dari sisi alasnya. Sepasang
bidang atap lainnya berbentuk
segitiga sama kaki dengan kedua
titik ujung suhunan merupakan titik
puncak segitiga itu. Kaki-kakinya
merupakan sisi bersama dengan
kedua bidang atap trapesium.

Julang Ngapak (sikap


burung Julang
merentangkan sayap)
Agak sulit menjelaskan dengan
saksama bentuk atapjulang
ngapak. Padahal istilah itu
sudah dikenal oleh masyarakat
Sunda sejak beberapa waktu
lampau. Ir. Maclaine Pont,
misalnya mengemukakan
tentang bentuk atap pada
"Sunda Besar" yang bercirikan
bentuk suhunan yang mencuat
di kedua ujungnya dan adanya
tameng-tameng yang
menggantung di depannya

Capit Gunting
Bentuk bangunan rumah yang
atap (suhunan) bagian ujung
belakang atas dan depan ats
menggunakan kayu atau
bamboo yang bentuknya
menyilang dibagian atasnya
seperti gunting

Buka Palayu (menghadap


ke bagian panjangnya)
Nama bangunanbuka
palayuuntuk menunjukkan
letak pintu muka dari rumah
tersebut menghadap ke arah
salah satu sisi dari bidang
atapnya. Dengan demikian,
jika dilihat dari arah muka
rumah, tampak dengan jelas
ke seluruh garis suhunan yang
melintang dari kiri ke kanan.

Buka Pongpok (menghadap


ke bagian pendeknya)
Sama halnyadengan buka
palayu, rumah dengan
gayabuka pongpokdidirikan
atas dasar keinginan
pemiliknya untuk
menghadapkan pintu muka ke
arah jalan. Rumah
bukapongpok adalah rumah
yang memiliki pintu masuk
pada arah yang sejajar dengan
salah satu ujung dari batang
suhunan. Jika dilihat dari arah
muka rumah, keseluruhan
batang suhunan tersebut tidak
nampak sama sekali. Yang
nampak terlihat ialah bidang
atap segi tiga dari rumah
tersebut.

FUNGSI TATA RUANG


BANGUNAN
Konsep dasar pembagian ruang pada rumah tradisional
Sunda, berlaku klasifikasi dua, yaitu ruang tepas 'depan' dan
ruang belakang; terdiri atas ruangpadaringan'tempat
menyimpan beras' dan dapur. Di antara kedua ruang tersebut
ada ruang pemisah atau ruang antara, yaitu ruang tengah
yang berfungsi sebagai ruang penghubung. Tepas adalah
ruang laki-laki,berfungsi sebagai tempat menerima tamu,
walaupun wanita boleh masuk ke ruangan ini. Ruang tengah
'tengah imah' merupakan daerah netral digunakan untuk
berkumpul seluruh anggota keluarga, mereka berbaur di
tempat ini, dan berfungsi pula sebagai penghubung antara
ruang tepas 'depan' dengan ruang belakang 'dapur'.
Ruangpangkeng'tidur', merupakan kategori daerah wanita
dan sangat dominan menggambarkan ciri kewanitaan. Siapa
pun dilarang masuk ke dalam ruangan ini, kecuali suami istri.
Ruang tidur ini biasanya terletak di sebelah kanan agak
menyudut dari arah kamar.

Susunan Ruangan Rumah


Susunan ruangan-ruangan rumah tempat tinggal pada masyarakat
Sunda umumnya adalah sebagai berikut:
Bentuk atap suhunan
jolopong atau
panjang, pada
umumnya terdiri
atas:
Ruangan depan,
disebutemperatau
tepas
Ruangan tengah,
disebuttengah
imahataupatengaha
n
Ruangan samping,
disebutpangkengata
u kamar.
Ruangan belakang,
terdiri atas: (a).
dapur,
disebutpawon, (b).
tempat menyimpan
beras,
disebutpadaringan.

Bentuk atap leangleang, ruanganruangannya, pada


umumnya terdiri
atas:
Ruangan depan
(emper)
Ruangan tengah
(tengah imah)
Kamar tidur
(pangkeng)
Dapur (pawon)

Bentuk atap jure,


sistem pembagian
ruangan adalah
sebagai berikut :
Ruangan paling
depan di bawah atap
disebutbalandongan
Ruangan depan
dalam rumah
disebuttepas
Ruangan tengah
disebutpatengahan
(tengah imah)
Ruangan-ruangan
samping
disebutpangkeng
Ruangan belakang
disebutpawon(dapu
r)

Struktur Rumah Adat


Sunda
PONDASI
Bentuk pondasi rumah tradisional Sunda mirip dengan pondasi umpak
yang dipakai untuk rumah rumah tradisional jaman sekarang.
Perbedaan yang dapat dilihat dari pondasi rumah tradisional Sunda
dengan pondasi umpak yang sering dipakai sekarang adalah bentuk
pondas yang unik yaitu kolom bangunan hanya diletakan di atas sebuah
batu datar yang sudah terbentuk di alam. Tujuan pembuatan pondasi
seperti ini adalah untuk menghindari keretakan atau pada kolom
bangunan pada saat terjadi gempa, sedangkan bentuk lantai panggung
bertujuan untu memungkinkan sirkulasi udara dari bawah lantai dapat
berjalan baik, sehingga kemungkinan terjadi kelembaban pada lantai
bangunan dapat dihindari.

LANTAI
Lantai rumah tradisional Sunda terbuat dari pelupuh (bamboo
yang sudah dibelah). Alasan pembuatan lantai dari pelupuh
adalah seperti yang telah dijelaskan di atas yaitu agar udara
yang melewati kolong rumah dapat masuk ke ruang ruang,
selain itu dengan mengunakan lantai bambu, tingkat
kelembaban di dalam rumah jugah akan berkurang, mengingat
ketinggian lantai rumah tradisional Sunda tidak seperti rumah
tradisional lain pada umumnya yaitu berkisar antara 50 60 cm
dari permukaan tanah.

Penahan Lantai

Struktur Lantai

Struktur Lantai dan


Detail

DINDING, PINTU dan JENDELA


Dinding, pintu, dan jendela memungkinkan udara dapat
melewatinya. Dinding bangunan terbuat dari anyaman bambu yang
dapat dilewati udara, jendela yang selalu terbuka dan hanya ditutupi
kisi-kisi bambu maka udara dapat bebas masuk dalam ruangan,
sehingga suhu didalam ruangan tidak panas.
Dinding yang ringan terbuat dari anyaman bambu yang dapat
menyerap dan mencegah terjadinya panas akibat radiasi matahari
sore hari. Selain itu material dinding yang terbuat dari anyaman
bambu memungkinkan udara untuk masuk ke dalam rumah.
Selain itu ada juga pintu dan jendela yang mempunyai daun pintu
dan daun jendela tunggal. Materialnya terbuat dari kisi kisi bambu
yang dapat ditembus oleh udara, hal ini membuat suasana di dalam
rumah tetap nyaman.

PLAFON
Plafon selain sebagai penghias langit langit rumah juga
berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan barang. Kerangka
plafon terbuat dari susunan bambu bulat, dan di atasnya
diletakan pelupuh sebagai bahan penutup plafon

ATAP
Atap sebagai mahkota dari sebuah bangunan mempunyai
fungsi untuk melindungi penghuni yang berada di
dalamnya. Atap dari rumah Sunda terbuat dari ijuk, alasan
pemilihan ijuk sebagai material atap karena ijuk
merupakan material yang dapat menyerap panas dengan
baik sehingga tidak menimbulkan suasana gerah di dalam
rumah. Tritisan pada sisi depan rumah mempunyai
panjang 2 meter. Hal ini membuat dinding bangunan tidak
langsung terkena cahaya matahari sehingga dinding
sebagai penyekat tidak panas dan ruang di dalamnya
tetap dingin. Selain itu ada juga sisi yang disebut sebagai
bidang atap terbuat dari anyaman bambu dan berfungsi
sebagai ventilasi atap.

Struktur Atap dan Detail

LETAK dan ORIENTASI


Rumah tradisional sunda mempunyai tata letak yang sangat
rapi hal ini merupakan pengaruh dari kepercayaan
masyarakat bahhwa rumah tidak boleh menghadap ke bumi
(rumah) adat, dengan demikian orientasi dari rumah
tradisional sunda selalu mengarah ke timur dan barat
POLA KAMPUNG TRADISIONAL
Keterangan Denah Komplek Rumah Adat Kampung Pulo :
1. Rumah Kuncen
2. Rumah Adat
3. Rumah Adat
4. Rumah Adat
5. Rumah Adat
6. Rumah Adat
7. Mesjid Kampung Pulo

Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai