Anda di halaman 1dari 7

Mata Kuliah : Pengelolaan Limbah Cair B

Dosen : Syamsuddin S, SKM., M.Kes

MAKALAH

SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH SETEMPAT


ONSITE SYSTEM

DISUSUN

OLEH :

IMAM SAIDINA AHMAD

PO714221232002

KELAS C RPL

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN

SANITASI LINGKUNGAN
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kekhadirat Allah SWT yang


telahmemberikan Rahmat dan Karunia-Nya, akhirnya saya dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Sistem Pengolahan
Air Limbah Setempat Onsite System”
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pengelolaan Limbah Cair B Lingkungan.Dalam penyusunan makalah ini,
saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, karena keterbatasan pengetahuan, kemampuan dan
waktu. Namun demikian, penyusun berharap bahwa makalah ini dapat
bermanfaat. Maka dari itu diharapkan saran dan kritik yang membangun
guna memperbaiki dalam penyusunan makalah di masa yang datang.
Dengan segala kerendahan hati, saya ingin mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membimbing, membantu
mengarahkan dan memotivasi saya dalam penyusunan makalah ini.

Makassar 11 November 2023

Penyusun
SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH SETEMPAT
ONSITE SYSTEM
A. Pengertian
Sistem pengolahan air limbah setempat, atau lebih dikenal
dengan istilah "onsite," merujuk pada pendekatan dalam
manajemen limbah di mana proses pengolahan dilakukan di lokasi
atau tempat asal limbah, seperti rumah tangga, kompleks
perumahan, atau bangunan komersial. Dalam konsep ini,
"setempat" menekankan pada pengelolaan air limbah yang terjadi
tanpa perlu mentransfer limbah ke pusat pengolahan yang jauh.
Dengan mengadopsi sistem ini, lokasi penghasil limbah memiliki
kendali langsung terhadap pengolahan limbahnya sendiri,
meminimalkan dampak lingkungan karena eliminasi risiko
pencemaran selama transportasi limbah. Sistem onsite juga
menyediakan keuntungan penghematan biaya dan energi karena
tidak ada kebutuhan untuk mengirim limbah ke lokasi pengolahan
pusat yang mungkin berjarak jauh. Teknologi yang umum
digunakan dalam sistem ini mencakup septictank, leach field,
tanaman air, dan metode pengolahan lainnya, memberikan solusi
yang efisien dan mandiri dalam manajemen air limbah di tingkat
setempat.
.
B. Sistem Penyaluran
Sistem penyaluran pembuangan air limbah setempat, atau yang
disebut juga sebagai sistem drainase atau penyaluran akhir,
bertujuan untuk membuang air limbah yang telah melalui proses
pengolahan ke lingkungan. Berikut adalah beberapa langkah umum
dalam sistem penyaluran pembuangan air limbah setempat:
1. Penyaluran Ke Leach Field atau Tanah Resapan:
 Air limbah yang telah diolah dapat disalurkan ke leach
field atau tanah resapan.
 Leach field adalah area yang dilengkapi dengan saluran
air atau pipa berlubang yang ditanam di dalam tanah.
Fungsinya adalah untuk menyebarkan air limbah yang
telah diolah ke dalam tanah untuk diserap oleh tanah.
2. Penggunaan Tanaman Air atau Wetland Buatan:
 Beberapa sistem penyaluran menggunakan konsep
tanaman air atau wetland buatan.
 Tanaman-tanaman ini dapat membantu menyerap sisa-
sisa zat organik dan nutrien yang mungkin masih ada
dalam air limbah.
3. Penyisipan ke Sumber Air Alami:
 Air limbah yang telah diolah dapat disalurkan ke sumber
air alami seperti sungai atau danau jika telah memenuhi
standar kualitas air yang ditetapkan.
4. Penggunaan Struktur Infiltrasi:
 Struktur infiltrasi seperti sumur resapan dapat digunakan
untuk menyerap air limbah ke dalam tanah dengan lebih
efisien.
5. Desain Penyaluran yang Ramah Lingkungan:
 Desain penyaluran harus mempertimbangkan faktor-faktor
lingkungan seperti topografi, tanah, dan vegetasi.
 Desain yang baik akan memastikan penyaluran air limbah
tidak menyebabkan erosi tanah atau pencemaran
lingkungan.
6. Pemantauan dan Perawatan:
 Sistem penyaluran perlu dipantau secara berkala untuk
memastikan bahwa air limbah yang dikeluarkan sesuai
dengan standar kualitas air yang ditetapkan.
 Perawatan rutin diperlukan, termasuk pembersihan
saluran atau pipa penyaluran dan perbaikan jika
ditemukan kerusakan.
C. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Setempat
Kelebihan Sistem Penyaluran Pembuangan Air Limbah Setempat
(Onsite):
1. Mengurangi Dampak Lingkungan:
 Dengan membuang air limbah secara setempat, risiko
pencemaran lingkungan selama transportasi limbah dapat
diminimalkan.
2. Efisiensi Biaya dan Energi:
 Mengurangi biaya transportasi air limbah ke pusat
pengolahan jauh.
 Menghemat energi yang biasanya dibutuhkan untuk
transportasi jarak jauh.
3. Kemandirian Lokal:
 Masyarakat atau pemilik bangunan memiliki kendali
langsung terhadap pengelolaan air limbah mereka sendiri.
4. Pengurangan Kebutuhan Infrastruktur Besar:
 Tidak memerlukan infrastruktur besar seperti saluran air
limbah jarak jauh atau instalasi pengolahan sentral.
5. Pengolahan yang Lebih Cepat:
 Air limbah dapat diolah lebih cepat karena tidak ada waktu
yang diperlukan untuk transportasi ke pusat pengolahan.

Kekurangan Sistem Penyaluran Pembuangan Air Limbah Setempat


(Onsite):
1. Keterbatasan Kapasitas:
 Sistem onsite mungkin tidak cocok untuk lokasi dengan
jumlah penduduk yang sangat besar atau dengan
kebutuhan kapasitas yang tinggi.
2. Pentingnya Pemeliharaan yang Rutin:
 Memerlukan pemeliharaan rutin untuk memastikan kinerja
optimal, dan kegagalan pemeliharaan dapat
menyebabkan masalah kesehatan dan lingkungan.
3. Tantangan Pemantauan dan Pengelolaan:
 Memerlukan pemantauan dan pengelolaan yang baik dari
pihak pengguna atau pemilik untuk memastikan sistem
beroperasi dengan efektif.
4. Kualitas Air Hasil Pengolahan:
 Meskipun telah diolah, kualitas air yang dibuang mungkin
belum sepenuhnya memenuhi standar kualitas air yang
ditetapkan.
5. Pengaruh Variabilitas Cuaca dan Musim:
 Performa sistem onsite dapat dipengaruhi oleh faktor
cuaca dan musim, terutama pada sistem yang bergantung
pada tanah resapan.
6. Keterbatasan Teknologi:
 Beberapa teknologi onsite mungkin tidak dapat mengolah
jenis limbah tertentu dengan efisien atau memenuhi
standar tertentu.
D. Sistem Penyaluran Leach Field atau Tanah Resapan

Sistem penyaluran leach field atau tanah resapan adalah


salah satu metode dalam pengelolaan air limbah onsite yang
bertujuan untuk menyaring dan menyerap air limbah yang telah
diolah ke dalam tanah. Leach field sering digunakan sebagai tahap
terakhir dalam sistem septictank, di mana air limbah yang telah
mengalami proses pengolahan primer dialirkan ke dalam area ini
untuk mengurangi kandungan zat-zat yang masih ada dan
memfasilitasi penyerapan oleh tanah
Pertimbangan penggunaan sistem penyaluran leach field
atau tanah resapan melibatkan faktor-faktor seperti sifat tanah,
topografi, ukuran dan volume air limbah, kualitas air hasil
pengolahan, jarak dari pohon dan tanaman, pemeliharaan rutin,
peraturan lokal, kondisi cuaca dan iklim, serta biaya dan
ketersediaan lahan.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. Sistem Penyaluran Air Limbah, http://kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-


content/uploads/2009/03/sistem-penyaluran-air-limbah-dan-drainase-
1.pdf
MetroSanita. 2013. Penyusunan Master Plan Air Limbah Sistem Onsite.
Diunggah pada April 4, 2013. Tersedia online
https://id.scribd.com/document/133942204/Penyusunan-Master-
Plan-Air-Limbah-Sistem-Onsite
PrayatniSoewondo. 2009. KONSEP PENGELOLAAN LIMBAH CAIR
DOMESTIK. Teknik Lingkungan: Institut Teknologi Bandung
Rohana, Handarini. 2022. Tata Letak Buku Manajemen dan Pengolahan
Limbah. Bandung: Penerbit Widina Bhakti Persada.

Anda mungkin juga menyukai