Anda di halaman 1dari 2

Who menyatakan covid 19 sebagai pandemi Global.

Indonesia juga telah menetapkan convid-19 sebagai


bencana nasional non alam. Tidak semua orang yang terkena covid 19 dirawat di rumah sakit bagi
mereka yang bergejala ringan dapat ditangani di rumah. Pasien covid-19 yang ditangani di rumah
menghasilkan limbah infeksius. Limbah infeksius sendiri adalah limbah yang terkontaminasi oleh
organisme patogen yang dapat menularkan penyakit kepada manusia yang rentan, yang termasuk
limbah infeksius rumah tangga yaitu kain kasa, tisu bekas, kapas bekas, alat pelindung diri (APD),
pembalut, popok, sisa bahan makanan, sisa makanan, kemasan plastik atau kardus, jarum suntik ,alat
infus bekas, alat bekas rapid.

Dalam menjalankan fungsinya Rumah Sakit menggunakan berbagai bahan dan fasilitas atau peralatan
yang mengandung bahan berbahaya. Interaksi antara Rumah Sakit dengan manusia dan lingkungan
menyebabkan masalah lingkungan yang ditandai dengan berbagai indikator seperti, menurunnya
kualitas media di rumah sakit yaitu seperti media air, udara, pangan, saran dan bangunan, serta vektor
dan binatang pembawa penyakit. Akibatnya rumah sakit tidak memenuhi standar baku mutu untuk
kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan yang telah ditentukan.

Kuman adalah mikroba atau mikroorganisme dan mikroorganisme ini memiliki banyak macam yaitu
seperti bakteri fungi dan protozoa. Endotoksin adalah suatu zat atau substrat yang ada pada dinding
bakteri gram negatif jadi endotoksin ini bukan mikroorganisme tapi bagian dari mikroorganisme.
Komposisi dan konsentrasi partikel atau mikroorganisme di udara tergantung dari lokasi, sistem
ventilasi, aktivitas manusia, sumber infeksi dan ketahanan fisik bioaerosol.

Proses transmisi atau perpindahan mikroba dari sumber infeksi ke tubuh pasien yaitu ada dengan
kontak langsung dan ada yang tidak langsung.kalau proses perpindahan secara tidak langsung selalu
melalui sesuatu baik itu melalui maupun Droplet dan Airborne yang sama-sama di udara namun
ukurannya berbeda. Adapun sumber mikroba yang ada di udara dalam ruangan yaitu sistem ventilasi
ruangan pendingin ruangan, debu, manusia seperti pada saat berbicara atau batuk bersin udara yang
terhirup. Udara memiliki banyak sekali jenis mikroba atau mikroorganisme seperti Bakteri ( M.
tuberculosis, Legionella pneumophilla Gram positif kokus dan basil, Gram negatif basil), Jamur
( Aspergillus fumigatus, Aspergillus versicolor, Penicillium spp., actinomycetes termofilik ), Virus
( Campak, varicella, virus enterik ), Amoeba ( Naegleria fowleri, Acanthamoeba spp) semua jenis ini
berpotensi sebagai pencemar di udara.

Mikroba juga bermacam-macam, ada mikroba yang tidak tahan berada lama di luar tubuh manusia ada
yang tahan lama Seperti bakteri berspora, Jamur, Mold, Protozoa berkista. Ada juga mikroba yang
disebut hidup tapi tidak bisa dibiarkan atau ditumbuhkan sehingga ketika kita melakukan sampling dari
udara Ada sebagian kecil mikroba yang tidak dapat atau yang tidak bisa kita tumbuhkan karena ini
merupakan sifat alami dari mikroba.

Kemampuan mikroba atau bakteri untuk Hidup tergantung dari beberapa faktor seperti kelembaban,
biasanya semakin tinggi kelembaban maka kemampuan bakteri atau mikroba untuk bertahan hidup
akan lebih baik. Suhu, biasanya bakteri atau mikroba yang menyebabkan penyakit hidup di antara suhu
yang berkisar antara 20 - 40° C. Kandungan oksigen. Kandungan ion tertentu. Radiasi UV. Polutan.
Pengendalian mikroba atau bakteri yang yang dapat dilakukan dengan ventilasi yang diatur ,
penggunaan hepa filter, biocidal control UV, namun biasanya alat ini tidak menjangkau daerah yang
terlindungi, isolasi. Jumlah mikroba atau bakteri yang ada di udara untuk setiap daerah berbeda-beda.

Anda mungkin juga menyukai