pencegahan penyakit dengan cara menghilangkan atau mengatur faktor-faktor lingkungan yang berkaitan dalam rantai perpindahan penyakit tersebut (Ehlers dan Steele, 1958).
Higiene: pekerja PENERAPAN SANITASI
Penerapan dari prinsip-prinsip sanitasi adalah
untuk memperbaiki, mempertahankan atau mengembalikan kesehatan yang baik pada manusia (Betty, 1988) Dalam industri pangan, sanitasi meliputi berbagai kegiatan secara aseptik dalam persiapan, pengolahan dan pengkemasan produk makanan; pembersihan dan sanitasi pabrik serta lingkungan pabrik dan kesehatan pekerja KEGIATAN SANITASI
pengawasan mutu bahan mentah
perlengkapan dan suplai air usaha pencegahan dan kontaminasi penyakit Pengolahan kemasan penggudangan PERPINDAHAN PENYAKIT
perpindahan penyakit dapat berlangsung
dari manusia, debu, tanah, udara, bahan makanan, peralatan, air, dan serangga PEKERJA Pekerja merupakan sumber kontaminasi karena kandungan mikroba patogen pada manusia dapat menimbulkan penyakit yang ditularkan melalui makanan. Manusia sehat merupakan sumber potensial mikroba-mikroba seperti Staphylococcus aureus, Salmonella, Clostridium perfringens dan streptokoki (enterokoki) dari kotoran (tinja). Stafilokoki umum terdapat dalam kulit, hidung, mulut dan tenggorokan, serta dapat dengan mudah dipindahkan ke dalam makanan. KULIT Kulit manusia tidak pernah bebas dari bakteri, kapang, kamir, dan protozoa. Dalam populasi mikroba ini terdapat mikroba patogen yang mampu menimbulkan berbagai penyakit perut (gastroenteritis) melalui makanan. Bakteri yang menempel pada kulit dapat berkembang biak, terutama didekat kelenjar lemak. KULIT
Flora bakteri yang umum terdapat pada
kulit manusia adalah : Staphylococcus epidermidis (non patogenik) dan S.aureus. S.aureus. membentuk toksin yang dapat menimbulkan keracunan makanan (intoksikasi). Stafilokoki umumnya terdapat pada bisul, jerawat, luka dan kulit yang memar. Mulut, Hidung, Tenggorokan, Mata dan Telinga
Daerah-daerah mulut, hidung dan tenggorokan
dari manusia normal penuh dengan mikroba dari berbagai jenis. Lingkungannya basah dan hangat dan sisa makanan yang sumber mikrobia. Staphylococcus aureus berada dalam saluran pernafasan dari manusia sehat. S. aureus juga sering dihubungkan dengan infeksi mata dan telinga. Alat Pencernaan
Komposisi flora pencernaan dari tubuh manusia
sehat dapat bervariasi Mikroba utama yang terdapat adalah koliform, Eschericia coli dan Aerobacter aerogenes. Bakteri penting yang berkaitan dengan penyakit yang ditularkan lewat makanan adalah Clostridium perfringens, streptokoki fekal, Salmonella, dan kadang-kadang stafilokoki. Salmonella terutama sangat banyak terdapat dalam alat pencernaan orang yang baru sembuh dari salmonelosis. Binatang Pengerat Tikus dapat mengkontaminasi makanan selama transportasi, penggudangan dan dalam ruangan persiapan pangan. Tikus-tikus terutama mempunyai kebiasaan makan di tempat-tempat pembuangan sampah. Tikus-tikus ini diketahui membawa Salmonella yang berbahaya bagi manusia seperti Salmonella typhimurium, Kontrol terhadap tikus ini penting dan harus dijaga dari tempat-tempat dimana makanan disimpan, dipersiapkan dan dihidangkan. Serangga Selama musim panas, lalat dapat memproduksi dua generasi atau lebih per bulan. Betinanya bertelur dalam jumlah yang sangat banyak dan populasinya meningkat dengan hebat. Pada musim dingin, lalat mencari tempat-tempat berlindung. Tempat-tempat berkembang biak lalat yang paling disukai adalah kuku hewan, kotoran manusia, sampah, dan selokan. kaleng-kaleng atau wadah-wadah sampah yang terbuka merupakan ancaman bagi sanitasi yang baik. Air Buangan Komposisi air buangan : kotoran manusia, buangan air cucian, air mandi dan residu yang berasal dari sampah Flora air terdiri dari bakteri aerob dan fakultatif anaerob. air buangan merupakan sumber patogen manusia yang potensial terutama yang berasal dari pencernaan (usus). Air buangan memegang peranan yang paling penting dalam mengkontaminasi air dan makanan. Tanah
Tanah mengandung mikroba yang sangat besar
baik jumlah maupun jenisnya Mikroba dari tanah mempengaruhi flora mikroba dari udara, air, tanaman dan hewan. Bakteri penyebab penyakit melalui makanan yang terdapat dalam tanah secara alamiah adalah Clostridium botulinum dan C. perfringens Tanah dapat masuk ke daerah persiapan/pengolahan makanan dan penyimpanan makanan dengan berbagai cara: melalui bahan makanan, pembungkusnya, pakaian dan sepatu pekerja, dan udara (debu). Kontaminan Lain
Kontaminan nonmikroba adalah yang
berasal dari buangan rumah tangga seperti deterjen, berbagai jenis buangan industri dan produk-produk yang digunakan dalam pertanian seperti pestisida dan pupuk mineral. Udara Udara tidak mempunyai flora mikroba alamiah, tetapi partikel-partikel debu atau tetesan air yang terdapat dalam udara dapat membawa mikroba. Jenis dan jumlah mikroba yang ada dalam udara sangat bervariasi tergantung lokasi dan musim. Kondisi udara di daerah persiapan pangan tergantung banyak faktor : adanya debu, tetesan air, dan pergerakkan udara yang terbawa oleh gerakan angin dari ventilasi atau manusia yang bergerak. Tanah pada sepatu dan pakaian, dan dari benda- benda yang diangkut ke dalam ruangan merupakan sumber mikroba yang dapat dipindahkan ke dalam udara. Dinding, Lantai, Langit-langit Lantai yang licin dan dikontruksi dengan tepat, mudah dibersihkan, lantai yang kasar dan dapat menyerap, sulit dibersihkan. Dinding dan langit-langit yang kasar dapat membawa bakteri seperti Staphylococcus aureus. Akan tetapi struktur yang licin pun merupakan sumber kontaminan yang tidak diinginkan jika tidak dibersihkan dan dipelihara secara teratur dan efektif.