Dalam hubungannya dengan pangan, maka infeksi bakteri kedalam tubuh manusia
dibedakan atas 1 kelompok, yaitu (1) infeksi dimana makanan tidak menunjang pertumbuhan
patogen tersebut, misalnya, patogen penyebab tuberkulosis ( Mycobacterium bovis dan
M.tuberculosis), brucellosis (Brucela aortus, b.melitensis), dipteri (Corynebacterium diptheriae),
disentri oleh Campylobacter, demam tifus, kolera, hepatitis, dan lain-lain; dan (2) infeksi dimana
makanan berfungsi sebagai medium kultur untuk pertumbuhan patogen hingga mencapai jumlah
yang memadai untuk menimbulkan infeksi bagi pengkonsumsi makanan tersebut; infeksi ini
mencakup Salmonella spp, Listeria, vibrio parahaemolyticus, dan Eschericia coli enteropatogenik.
Gejala yang timbul akibat infeksi dan waktu dari mulai infeksi hingga timbulnya gejala
berbeda-beda untuk tiap-tiap jenis patogen. Umumnya gejala infeksi mulai terlihat setelah 12-24
jam dan ditandai dengan sakit perut bagian bawah (abdominal pains), pusing, diare, muntah-
muntah, demam dan sakit kepala. Gejala penyakit yang timbul serta wktu inkubasi yang diperlukan
untuk menimbulkan gejala dapat dilihat di tabel 2.
Tabel 2. Watu inkubasi dan gejala yang ditimbulkan oleh bakteri patogen
Jenis bakteri dan Waktu inkubasi Gejala
penyakit
Clostridium 12-36 jam, atau Gangguan pencernaan akut yang diikuti
botullinum (Botulism) lebih lama atau pusing, muntah-muntah, bisa juga diare, lelah,
lebih pendek pening, dan sakit kepala. Gejala lanjut
konstifasi, Double fision, kesulitan menelan
dan berbicara, lidah bisa membengkak dan
tertutup, beberapa otot lumpuh, dan
kelumpuhan bisa menyebar kehati dan
saluran perbafasan. Kematian bisa terjadi
dalam waktu tiga sampai enam hari.
Intosifikasi 1-7 jam, biasanya Pusing, muntah-muntah, kram usus, diare
Staphylococcus aureus 2-4 jam berdarah dan berlendir pada beberapa kasus,
sakit kepala, kram otot, berkeringat,
menggigil, deak jantung lemah,
pembengkakan saluran pernafasan
Salmonella 12-36 jam Pusing, muntah-muntah, sakit perut bagian
(salmonellosis) bawah,diare. Kadang-kadang didahului sakit
kepala dan menggigil.
Infeksi Clostridium 8-24 jam, rata-rata Sakit perut bagian bawah diare dan gas.
perfingers 12 jam Demam dan pusing-pusing jarang terjadi
campylobacter 2-3 hari tapi biasa Sakit perut bagian bawah, kram, diare, sakit
7-10 hari kepala, demam, dan kadang-kadang diare
berdarah
Infeksi Vibrio para 2-48 jam, biasanya Sakit perut bagian bawah, diare berdarah dan
haemolyticus 12 jam berlendir, pusing, muntah-muntah, demam
ringan, menggigil, sakit kepala, recoveri dalam
2-5 hari
Infeksi Eshericia coli Tipe Invasif: 8-24 Tipe Invasif : panas dingin, sakit kepala, kram
enteropatogenik jam, rata-rata 11 usus, diare berair seperti shigellosis; tipe
jam; tipe enterotoksigenik : diare, muntah-muntah,
enterksigenik: 8-44 dehidrasi, shock.
jam, rata-rata 26
jam
Bacillus cereus 8-16 jamatau 1,5-5 Pusing, kram usus, diare berair, beberapa
jam muntah-muntah.
Shigellosis (infeksi 1-7 hari, biasanya Kram usus, panas dingin, diare berair sering
Shigella sonnei, kurang dari 4 hari kali berdarah dan berlendir, sakit kepala,
S.flexneri, pusing, dehidrasi
S.dysentriae, S. Bodyii)
Yrsiniosis (yersinia 24-36 jam atau Sakit perut bagian bawah, menggigil, sakit
pseudotubercolusis, lebih kepala, malaise, diare, muntah-muntah,
Y.enterocolitica) pusing, pharingitis, leukocytosis.
Sterptococcus 1-3 hari Sakit tenggorokan, sakit pada waktu menelan,
pygenes tonsilitis, demam tinggi, sakit kepala, pusing,
muntah-muntah, malaise, rhinorrhea
Sumber : Albiner, 2002
Bakteri patogen dapat menginfeksi korbannya melalui pangan yang dikonsumsi. Dalam hal
ini, penyebab sakitnya seseorang adalah akibat masuknya bakteri patogen kedalam tubuh melalui
konsumsi pangan yang telah tercemar bakteri. Untuk menyebabkan penyakit, jumlah bakteri yang
tertelan harus memadai. Hal ini dinamakan dosis infeksi. Beberapa bakteri patogen yang dapat
menginfeksi tubuh melalui pangan sehingga menimbulkan sakit adalah :
1. Salmonella
Salmonella , merupakan bakteri Gram-negatif, bersifat anaerob fakultatif, motil, dan tidak
menghasilkan spora. Salmonella bisa terdapat pada bahan mentah, seperti telur dan daging ayam
mentah serta akan berproduksi bila proses pemasakan tidak sempurna. Sakit yang diakibatkan oleh
bakteri Salmonella dinamakan salmonellosis.
Cara penularan yang utama adalah dengan menelan bakteri dalam pangan yang berasal dari
pangan hewani yang terinfeksi. Pangan juga dapat berkontaminasi oleh penjamah yang terinfeksi,
binatang peliharaan dan hama, atau melalui kontaminasi silangakibat higiene yang buruk, penularan
dari satu orang ke orang lain juga dapat terjadi selama infeksi.
Pada kebanyakan orang terinfeksi Salmonella,gejala yang terjadi adalah diare, kram perut,
dan demam yang timbul 8-72 jam setelah mengkonsumsi pangan yang tercemar. Gejala lainnya
adalah menggigil, sakit kepala, mual, dan muntah. Gejala dapat berlangsung selama lebih dari 7 hari.
Banyak orang dapat pulih tanpa pengobatan, tetapi infeksi Salmonella ini juga membahayakan jiwa
terutam anak-anak, orang lanjut usia, serta orang yang mengalami gangguan sistem kekebalan
tubuh.
2. Clostridium perfingens
Clostridium perfingens merupakan bakteri Gram-positif yang dapat membentuk endospore
serta bersifat anaerobik. Bakteri ini terdapat dalam tanah, usus manusia dan hewan, daging mentah,
unggas, dan bahan pangan kering. Clostridium perfingens dapat menghasilkan enterotoksin yang
tidak dihasilkan pada makanan sebelum dikonsumsi, tetapi dihasilkanoleh bakteri di dalam usus.
Gejala keracunan dapat terjadi sekitar 8-24 jam setelah mengkonsumsi pangan yang
tercemar bentuk vegetatif bakteri dalam jumlah besar. Didalam usus, sel-sel vegetatif bakteri akan
mengahsilkan enterotoksin yang tahan panas dan menyebabkan sakit. Gejala yang timbul berupa
nyeriperut, diare, mual, dan jarang disertai muntah. Gejala dapat berlanjut selama 12-48 jam,
teteapi pada kasus lebih berat dapat berlangsung selama 1-2 minggu (terutama pada anak-anak dan
orang lanjut usia).
3. Eschericia coli
Bakteri Eschericia coli merupakan mikroflora normal pada usus kebanyakan hewan beradarah
panas, bakteri ini tergolong Gram-negatif, berbentuk batang, tidak membentuk spora, kebanyakan
bersifat motil ( dapat bergerak) menggunakan flagela, ada yang mempunyai kapsul, dapat
menghasilkan gas dari glukosa, dan dapat memfermentasi laktosa, kebanyakan strain tidak bersifat
membahayakan, tetapi ada pula yang bersifat patogen pada manusia, seperti Enterohaemorragic coli
(EHEC). Eschericia coli O157:H7 merupakan tipe EHEC yang terpenting dan berbahaya terkait
kesehatan masyarakat. E.Coli dapat masuk kedalam tubuh manusia terutama pada konsumsi
pangan yang tercemar, misalnya daging mentah, daging yang dimasak setengah matang,susu
mentah, dan cemaran fekal pada air dan pangan.
Gejala penyakit yang disebabkan EHEC adalah kram perut, diare (pada beberapa kasus dapat
timbul diare beradarah), demam, mual, dan muntah. Masa inkubasi berkisar 3-8 hari, sedangkan
pada kasus sedang berkisar antara 3-4 hari.
Lalat
Tinja
Makana Pejamu
n baru
Lingkung
an tanah
Air
Tabel 3. Mikroorgnisme patogen yang sering ditemukan pada anak yang mengalami diare akut yang
ditemukan pada pusat layanan kesehatan di negara berkembang
Patogen Persentase
Rotavirus 15-25
Escheria coli
- Enterotolsigenik 10-20
- Enteropatogenik 1-5
Shigella spp 5-15
Camphylobacter jejuni 10-15
Vibrio cholerae 01 5-10
Salmonella ( non thypii ) 1-5
Chryptosporidium spp. 5-15
Dari hasil survey yang dilakukan oleh Fakultas Teknologi Pertanian UGM sepanjang than
2003-2005, ditemukan adanya 18 keracunan makanan pada tahun 2003 dan 83,3 % diduga
disebabkan oleh bakteri patogen. Demikian pula pada tahun 2004 dan 2005 sebannyak 60% dari 41
kasus keracunan dan 72,2% dari 53 kasus keracunan juga diduga karena bakteri patogen. Sementara
sisanya disebabkan oleh zat kimia dan lain-lain (yang tidak diketahui).
2. Clostridium botulinum
Clostridium botulinum merupakan bakteri Gram-positif yang dapat membentuk spora tahan
panas,bersifat anaerobic,dan tidak tahan asam tinggi. Toksin yang dihasilkan dinamakan
botulinum,bersifat meracuni saraf ( neurotoksik ) yang dapat menyebabkan paralisis. Toksin
botulinum bersifat termolabil. Pemanasan pangan sampai suhu 800 C selama 30 menit cukup untuk
merusak toksin. Sedangkan spora berifat resisten terhadap suhu pemanasan normal dan dapat
bertahan hidup dalam pengeringan dan pembekuan.
Gejala botulism berupa mual, muntah,pening, sakit kepala, pandangan berganda ,
tenggorokan dan hidung terasa kering,nyeri peut,leth,lemah otot ,paralisis,dan pada beberapa kasus
dapat menimbulkan kematian. Gejala dapat timbul 12-36 jam setelah toksin tertelan. Masa sakit
dapat berlangsung selama 2 jam sampai 14 hari.
Bakteri ini dapat mencemari produk pangan dalam kaleng yang berkadar asam rendah,ikan
asap ,kentang matang yang kurang baik penyimpanannnya,pie beku,telur ikan fermentasi ,
seafood,dan madu. Tindakan pengendalian khusus bagi industry terkait bakteri ini adalah penerapan
sterilisasi panas dan penggunaan nitrit pada daging yangn dipasteurisasi. Sedangkan bagi rumah
tangga atau pusat penjualan makanan antara lain dengan memasak pangan kaleng dengan seksama
( rebus dan aduk selama 15 menit ), simpan pangan dalam lemari pendingin terutama untuk pagan
yang dikemas hampa udara dan menjaga pangan segar atau yang diasap. Hndari pula mengkonsumsi
pangan kaleng yang kemasannya telah menggembung.
3. Staphylococcus aureus
Terdapat 23 spesies staphylococcus aureus merupakan bakteri yang paling banyak
menyebabkan keracunan pangan. Staphilococcuc aureus merupakan bakteri berbentuk
kokus/bulat,tergolong dalam bakteri Gram-positif,bersifat aerobic fakkultatif,dan tidak membentuk
spora. Toksin yang dihasilkan bakteri ini bersifat tahan panas sehingga tidak muda rusak pada suhu
memasak normal. Bakteri dapat mati,tetapi toksin akan tetap tertinggal. Toksin dapat rusak secara
bertahap saat pendidihan minimal selama 30 menit.
Pangan yang dapat tercemar bakteri ini adalah pangan yang kaya protein, misalnya daging,
ikan, susu, dan daging unggas; produk pangan matang yang ditujukan dikonsumsi dalam keadaan
dingn, seperti salad, pudding, dan sandwich;produk pangan yang terpapar pada suhu hangat selama
beberapa jam;pangan yang disimpan pada lemari pending yang terlalu penuh atau yang suhunya
kurang rendah;serta pangan yang tidak habis dikonsumsi dan disimpan pada suhu ruang.
Gejala keracunan dapat terjai dalam jangka waktu 4-6 jam,berupa mual,muntah ( lebih dari
24 jam ),diare,hilangnya nafsu makan, kram perut hebat,distensi abdominal,demam ringan. Pada
beberapa kasus yang berat dapat timbul sakit kepala, kram otot, dan perubahantekanan darah.
c. Zat Toksin Yang Berasal Dari Kapang
Toksin yang dihasilkan oleh kapang disebut dengan mikotoksin. Gejala yang diakibatkan oleh
mikotoksin kadang-kadanng dapat berakibat fatal, dan beberapa di antarannya bersifat karsinogen.
Beberapa mikotoksin bersifat halusinogenik, misalnya asam lisergat. Beberapa contoh mikotoksin
adalah sebagai berikut :
i. Aflatoksin dihasilkan oleh Aspergillus flavus,A.parasiticus
ii. Asam penisilat dihasilkan oleh Penicillium cylopium,P.martensii,P.chaceus,P.melleus
iii. Okratoksin dihasilkan oelh A.occhraceus,A.mellus, A.sulphureus,P.viridicatum
iv. Patulin dihasilkan oleh A.clavatus, P.patulum,P.expansum
v. Alimentary toxic aleukia ( ATA ) dihasilkan oleh Cladosporium
spp.,penicillium,Fusarium,Mucor,Alternaria
vi. Sterigmatosistin dihasilkan oleh A.regulosus,A.niduans,A.versicolor,P.lteum
vii. Zearalenon dihasilkan oleh Gibberela zeae ( Fusarium graminearum)
viii. Luteoskyrin dihasilkan oleh P.islandicum
d. Toksin alami yang terdapat pada bahan pangan
Beberapa jens sayur-sayuran dan buah-buahan mengandung racun alami yang berpotensi
membahayakan kesehatan manusia. Tetapi racun-racun ini umumnya mudah dihlangkan dengan
pengolahan yang baik. Beberapa tanaman yang mengandung racun alami adalah :
i. Kacang merah menngandung fitohemaglutinin yan dapat mengakibatkan keracunan yang
ditandai dengan mual,muntah dan nnyeri perut kemudian diikuti oleh diare.
ii. Singkong mengandung kinamarin dan lotaustralin yang termasuk golongan glikosia
sianogenik. Linamarin tedapat pada semua bagian tanaman, terutama terakumulasi pada
akar dan daun. Singkong dibedakan atas 2 tipe, yaitu singkong pahit dan singkong manis.
Singkong tipe pahit mengandung kadar racun yang lebih tinggi dari
iii. pada singkong manis. Jika singkong mentah atau dimasak kurang sempurna dikosumsi,
maka racun tersebut akan berubah menjadi senyawa kimia yang disebut hydrogen
sianida. Gejaa keracunan sianida adalah penyempitan kerongkongan, mual, muntah, sakit
kepala, bahkan pada kasus berat dapat menimbulkan kematian.
iv. Pucuk bamboo (rebung )mengandung glikosida sianogenik sama seperti singkong.
v. Kentang mengandung senyawa yang tergolong glikoaloid dengan 2 jenis racun utama
yaitu solanin dan chaconine. Biasnnya racun yang dikandung kentang ini berkadar rendah
dan tidak menimbulkan efek merugikan bagi manusia. Kadar glikoakaloid yang tinggi
dapat menimbulkan rasa pahit dan gejala keracunan seperti terbakar dimulut,sakit perut,
mual dan muntah. Sebaiknya kentanng disimpan di tempat yang sejuk, gelap dan kering
serta dihindarkan dari paparan sinar matahari atau sinarlampu.
vi. Tomat hijau mengandung racun yang tergolong glikoalkaloid yang menyebabkan tomat
hijau berasa pahit saat dikonsumsi. Untuk mencegah keracunan, sebaiknya jangan
mengkonsumsi tomat hiaju, daun dan batang tanaman tomat.
vii. Seledri mengandunng sennyawa psoralen yang termasuk ke dalam golongan
kumarin.Senyawa ini menimbulkan sensitivitas pada kulit jika terkena sinar matahari.
Untuk menghindari efek psoralen, sebaiknya hindari terlalu banyak mengonsumsi seledri
mentah, dan lebih aman memasak seledri sebelum dikonsumsi.
viii. Bayam mengandung racun alami berupa asam oksalat yang kadarnya lebih tinggi
disbanding tanaman lain. Asam oksalat dapat mengikat nutrient yang penting bagi tubuh,
sehingga tubuh dapat mengalami defisiensi nutrient terutama kalsium. Asam oksalat juga
merupakan asam kuat sehingga dapat mengiritasi saluran pencernaan terutama lambung.
Asam oksalat juga berperan dalam pembentukan batu ginjal.
ix. Biji buah-buahan seperti apel,apricot,pir,plum,ceri dan peach mengandung glikosida
sianogenik. Tetapi buahnya tidak mengandung racun. Racun pada biji ini hanya akan
berbahaya jika buah tersebut terkunyh. Gejala keracunannya mirip dengan gejala
keracunan pada singkong.
x. Tempe bongkrek dapat menngandunng toksoflavin dan asam bongkrek. Racun ini
terdapat pada tempe bongkrek yang dicemari oleh Pseudomonas cocovenenans.