DISUSUN OLEH:
2022
HALAMAN PERSETUJUAN
Medan, ............................2022
Mengetahui, Menyetujui,
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan laporan praktek kerja lapangan (PKL) ini dengan tepat waktu.
Adapun judul dari laporan ini adalah “Laporan Studi Kasus
Penatalaksanaan Diit Pada Pasien Diabetes Melitus II Dan Anemia
Dengan Pemberian Puding Wortel+ Buah Bit Di Ruang Anggrek No 222
Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan”.
Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mendapatkan bantuan
dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini dengan
ketulusan hati maka penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
peningkatan menjadi 55% (592 juta) di antara usia penderita DM 4059
tahun (IDF, 2013)
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana melaksanakan Asuhan Gizi Terstandar Pada Pasien
Diabetes Melitus II dan Anemia di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja
Indonesia Medan
C. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Tujuan penelitian ini adalah untuk dilakukannya Penatalaksanaan
Asuhan Gizi Terstandar Pada Pasien Diabetes Melitus II dan Anemia di
Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan
2
2. TUJUAN KHUSUS
a. Dilakukannya skrining gizi pada pasien Diabetes Melitus dan
Anemia
b. Dilakukannya asesmen gizi pada pasien Diabetes Melitus dan
Anemia
c. Ditentukannya diagnosis gizi pada pasien Diabetes Melitus dan
Anemia
d. Ditentukannya intervensi gizi pasien Diabetes Melitus dan Anemia
3. MANFAAT
1. Untuk menambah ilmu pengetahuan,keterampilan dan pengalaman
mahasiswa untuk selanjutnya terjun kedunia kerja.
2. Memberikan harapan dan motivasi kepada pasien agar segerasembuh
dari sakit yang diderita.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFENISI
a. Diabetes melitus
Diabetes melitus (dm) merupakan salah satu penyakit berbahaya
yang dikenal oleh masyarakat Indonesia dengan nama penyakit
kencing manis. Dm adalah penyakit gangguan metabolik yang terjadi
secara kronis atau menahun kerena tubuh tidak mempunyai hormon
insulin, hormon insulin yang tidak bekerja sebagaimana mestinya
atau keduanya (Kemenkes RI,2014)
4
anemia adalah suatu keadaan tubuh dimana kadar hemoglobin
dalam darah kurang dari jumlah normal atau sedang mengalami
penurunan. Anemia merupakan kondisi dimana sel darah merah
tidak mencukupi kebutuhan fisiologis tubuh. Kebutuhan fisiologis
berbeda pada setiap orang dipengaruhi oleh jenis kelamin, tempat
tinggal, perilaku merokok, dan tahap kehamilan. Anemia juga
didefinisikan dengan suatu keadaan dimana kadar hemoglobin
dalam darah lebih rendah dari nilai normal untuk kelompok individu
berdasarkan usia dan jenis kelamin (Adriani, 2012).
Menurut Maryanti, 2015, anemia defisiensi zat besi
merupakan anemia yang paling sering ditemukan, diperkirakan
sekitar 30 % penduduk dunia menderita anemia dan lebih dari
setengahnya merupakan anemia defisiensi zat besi.
B. ETIOLOGI
a. Diabetes Melitus
Etiologi terjadinya penyakit DM didasari klasifikasi atau tipe
penyakit DM itu sendiri. Pada DM tipe 2, penyebab utama akibat
kegagalan sekresi insulin secara progresif yang melatarbelakangi
terjadinya resistensi insulin (Escott-Stump,Sylvia, 2008).
Beberapa faktor risiko yang melekat pada seseorang dapat
berperan juga meningkatkan risiko terkena penyakit DM tipe 2.Faktor
risiko tersebut meliputi usia > 45 tahun, riwayat anggota keluarga
yang menderita penyakit DM, adanya obesitas, riwayat gangguan
toleransi glukosa, memiliki kadar HDL < 35 mg/dl, kadar trigliserida >
250 mg/dl, riwayat DM gestasional, dan hipertensi.
b. Anemia
Salah satu faktor yang menyebabkan tinggi atau rendahnya kadar
hemoglobin dalam darah adalah asupan zat gizi. Proses produksi sel
darah merah berjalan dengan lancar apabila kebutuhan zat gizi yang
berguna dalam pembentukan hemoglobin terpenuhi (Almatsier et al.,
2011). Komponen gizi yang berperan dalam pembentukan
5
hemoglobin adalah zat besi, sedangkan vitamin C dan protein
membantu penyerapan hemoglobin. Zat besi merupakan salah satu
komponen heme, yang dibutuhkan tubuh untuk membentuk
hemoglobin (Proverati, 2011). Sedangkan menurut WHO, Penyebab
paling umum dari anemia termasuk kekurangan nutrisi, terutama
kekurangan zat besi, meskipun kekurangan folat, vitamin B12 dan A
juga merupakan penyebab penting, hemoglobinopati, dan penyakit
menular, seperti malaria, tuberkulosis, HIV dan infeksi parasit.
Menurut, Kemenkes, 2019 anemia dapat disebabkan oleh barbagai
faktor misalnya kekurangan asupan gizi, penyakit infeksi seperti
malaria, mengalami perdarahan saat melahirkan, kebutuhan tubuh
yang meningkat, akibat mengidap penyakit kronis, dan kehilangan
darah akibat menstruasi dan infeksi parasite (cacing). Menurut hasil
Riskesdas 2018, konsumsi sayur dan buah masyarakat Indonesia
masih dibawah jumlah yang dianjurkan.
C. PATOFISIOLOGI
a. Diabetes Melitus
Adanya resistensi insulin pada otot dan liver serta kegagalan sel
beta pankreas untuk sekresi insulin merupakan kelainan dasar yang
terjadi pada penyakit DM tipe 2. Selain otot, liver dan sel beta
pankreas, terdapat peran organ-organ lain yang berkontribusi
terhadap terjadinya gangguan toleransi glukosa pada DM tipe 2.
Organ-organ tersebut dan perannya adalah jaringan lemak dengan
perannya meningkatkan lipolisis, gastrointestinal dengan defisiensi
incretin, sel alpha pankreas dengan terjadinya hiperglukagonemia,
ginjal dengan meningkatnya absorpsi glukosa, dan peran otak
dengan terjadinya resistensi insulin. Keseluruhan gangguan terkait
kelainan peran organ tersebut mengakibatkan kelainan metabolik
yang terjadi pada pasien DM tipe 2. Berdasarkan kelainan dasar
tersebut, maka pengelolaan penyakit DM harus dikombinasikan
untuk memperbaiki gangguan patogenesis tersebut.
6
b. Anemia
7
dalam tubuh ikut terbuang. Keadan-keadaan seperti penyakit Celiac,
postoperasi gastrointestinal yang mengganggu mukosa dan vili pada
usus, sehingga penyerapan besi terganggu dan menyebabkan
homeostasis zat besi juga terganggu.
D. NUTRISI PADA PENYAKIT (PENATALAKSANAAN DIIT)
a. Diabetes Melitus
Tujuan Diet :
a .Mempertahankan kadar glukosa darah supaya mendekati normal
dengan menyeimbangkan asupan makanan dengan insulin,
dengan obat penurun glukosa oral, dan aktifitas fisik
b. Mencapai dan mempertahankan kadar lipida serum normal
c. Memberi cukup energi untuk mempertahankan atau mencapai
berat badan normal.
Syarat Diet :
a. Energi cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat
badan normal.
b. Kebutuhan protein normal, yaitu 10-15% dari kebutuan energi
total
c. Kebutuhan lemak sedang, yaitu 20-25% dari kebutuan energi
total
d. Kebutuhan karbohidrat adalah sisa dari kebutuan energi total,
yaitu 60-70%
8
dengan meningkatkan asupan makan pasien dengan
mengkonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang
b. Memperbaiki nilai lab terkait gizi agar menjadi normal kembali.
c. Memberikan edukasi terkait makanan dan gizi.
d. Memberikan edukasi tentang pola makan yang baik sesuai
dengan penyakit yang diderita dan sesuai dengan prinsip gizi
seimbang.
Syarat dan Prinsip Diet
a. Energi yang diberikan yaitu sesuai kebutuhan.
b. Protein yang diberikan 15% dari total energi.
c. Lemak yang diberikan 25% dari total energi dari kebutuhan
energi.
d. Karbohidrat yang diberikan 60% dari total energi.
e. Vitamin dan mineral cukup, sesuai kebutuhan gizi atau angka
kecukupan gizi yang dianjurkan.
f. Makanan diberikan dalam bentuk mudah cerna.
g. Cairan 3-4 liter/hari.
E. INTERVENSI GIZI
a. Pemberian puding Wortel dan Buah Bit
1. Wortel
Wortel (Daucus carota L.) adalah salah satu jenis sayuran yang
sangat disukai oleh masyarakat, dikarenakan kandungan gizinya cukup
tinggi, banyak mengandung karoten, vitamin A, vitamin B, vitamin C dan
mineral. Wortel memiliki berbagai macam manfaat, di antara lain sebagai
bahan makanan, bahan obat obatan, dan bahan kosmetik, sehingga
permintaan wortel terus meningkat
Wortel merupakan sayuran yang memiliki banyak kandungan gizi,
kandungan gizi dari wortel dalam 100gr adalah energi = 36 kkal, protein
= 1 gr, lemak = 0,60 gr, kalium = 245 mg.
2. Buah Bit
9
peredaran darah dan sel darah merah sehingga darah dapat membawa
zat tubuh dan dapat mencegah kurangnya sel darah merah dalam tubuh.
Di Eropa Timur umbi bit ini sudah cukup dikenal dan digunakan untuk
pengobatan penyakit leukemia (Andarwulan, 2012).
Buah bit memiliki kandungan gizi, kandungan gizi dari buah bit
100 gr adalah kalori = 43 kkal, protein = 1,61 gr, lemak = 0,17 gr, kalium
= 325 mg .
Rencana intervensi yang saya berikan adalah pudding buah bit +
wortel dengan gula diabetasol :
Bahan – bahan :
(pudding buah bit + wortel 2 porsi)
- Buah bit 100 gr
- Wortel 100 gr
- Gula diabetasol 1 sct
Langkah – langkah :
- Kupas buah bit dan wortel lalu blender satu persatu
- Setelah itu saring buah bit dan wortel di tempat yang
berbeda
- Siapkan air 200 ml campurkan sari buah bit dan agar-agar
swallow dan gula diabetasol lalu aduk hingga mendidih
- Setelah mendidih masukkan pudding kedalam cetakan lalu
dinginkan
- Berikutnya siapkan air 200 ml campurkan sari wortel dan
agar-agar swallow dan gula diabetasol lalu aduk hingga
mendidih
- Setelah mendidih masukkan pudding wortel di atas
pudding buah bit yg sudah di dinginkan
- Lalu sajikan
10
Kandungan gizi 1 porsi
Nama Bahan Berat Energi Protein Lemak KH Kalium
Makanan
Buah bit 200 gr 86 kkal 3,22 gr 0,34 gr 12,08 gr 650 mg
Wortel 100 gr 72 kkal 2 gr 1,2 gr 14,12 gr 490 mg
Gula diabetasol 2 gr 8 kkal - - 2,00 g -
Total 1 porsi 166 kkal 5,22gr 1,36 gr 28,2 gr 1140 gr
11
BAB III
PERENCANAAN DAN INTERVENSI ASUHAN GIZI
A. PERENCANAAN ASUHAN GIZI
1. Indetitas pasien
2. Assesment Gizi
a. Riwayat personal
Tabel 2.Riwayat personal
b. Pemeriksaan Antoropometri
Tabel 3 .Pemeriksaan Antropometri
12
c. Pemeriksaan Biokimia
d. Pemeriksaan Klinik
3. Diagnosis Gizi
Tabel 6.Diagnosis Gizi
Indetifikasi Keterangan
Masalah
NI 5.2 Peningkatan kebutuhan protein yang berkaitan dengan
kadar albumin rendah ditandai dengan jarang
mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung
protein hewani dan nabati.
NC 2.2 Perubahan nilai lab terkait zat gizi berkaitan dengan kadar
gula darah di tandai dengan nilai kdg 556 mg/dl. .
NB 1.7 Pemilihan makanan yang salah berkaitan dengan belum
pernah mendapat edukasi gizi ditandai dengan pasien
sering mengkonsumsi makanan yang di goreng dan
makanan pedas serta pasien mengalami tekanan darah
tinggi yaitu 150/90 mmHg.
13
2) Syarat dan prinsip diet
- Energi cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal.
- Kebutuhan protein normal, yaitu 10-15% dari kebutuan energi total.
- Kebutuhan lemak sedang, yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total.
- Kebutuhan karbohidrat adalah sisa dari kebutuhan energi total, yaitu 60-70 %
- Penggunaan gula murni dalam minuman dan makanan tidak diperbolehkan
kecuali jumlahnya sedikit sebagai bumbu
- Asupanserat dianjurkan 25 g/hari dengan mengutamakan serat larut air yang
terdekatdidalam sayur dan buah.
- Mudah cernah, porsi kecil dan sering diberikan
- Cukup vitamin dan mineral.
3) Perhitungan kebutuhan
Energi = 35 kkal/kg x BB
= 35 x 62 kg
= 2.170 kkal
= 2.100 kkal
Protein = 20% x 2.100 kkal = 420 / 4 = 105 gr
Lemak = 20% x 2.100 kkal = 420 / 9 = 46,6 gr
KH = 60% x 2.100 kkal = 1.260 / 4 = 315 gr
14
C. RENCANA MONITORING EVALUASI
Tabel 7. Rencana monitoring evaluasi
Implementasi/Pemesanan Diet
Biokimia KGD 556 mg/dl Sesuai anjuran KGD < 200 mg/dl
Hb 8,3 g/dl dokter Hb 13-18 g/dl
Fisik/ klinik TD : 120/80 mmHg Setiap hari Tekanan darah 120/ 80
mmhg
1) Implementasi
a. Jenis Diet : DM + TP
b. Bentuk makanan : MB
c. Cara pemberian : Oral (diberikan dengan porsi kecil tetapi sering,
frekuensi pemberian yitu 3 x sehari dengan penambahan selingan 2 x/sehari.
- Sumber karbohidrat : nasi, kentang, roti, mie, makaroni, bihun, gula, tepung-
tepungan yang dibuat buburatau puding
- Sumber protein : ayam tanpa kulit, ikan, daging tidak berlemak, telur, tempe, tahu,
kacang hijau
- Sayuran : semua jenis sayuran yang tidak menimbulkan gas dan tidak banyak
serat seperti bayam, kancang panjang, labu siam, wortel
- Buah- buahan : pepaya, apel, pisang, melon, jeruk, jambu biji
- Sumber lemak : minyak goreng kelapa, minyak biji bunga matahari, minyak jagung,
minyak zaitun
15
- Sumber protein : ikan/daging yang diawetkan, kacang merah, kacang tanah,
kacang polong, daging yang terlalu berlemak seperti daging kambing, jeroan
- Sayuran : sayuran yang menimbulkan gas seperti kol, lobak, sayurana yanng
diawetkan
- Buah- buahan : buah yang menimbulkan gas seperti, nangka, durian, nenas
- Sumber lemak : Minyak goreng sawit, lemak hewan (gajih)
- Minuman : minuman beralcohol, minuman bersoda, kopi kental, teh kental
16
D. SUSUNAN MENU 3 HARI
Tabel 8 .Susunan me nu 3 hari
Hari Pukul 07.00 Pukul 10.00 Pukul 12.30 Pukul 16.00 Pukul 19.00 Pukul 20.00
ke
1. Nasi biasa 100 gr Puding wortel Nasi biasa 150 Puding wortel Nasi biasa 150 gr Puding wortel +
Telur mata sapi + buah bit 50 gr + buah bit 50 Ikan asam padeh buah bit 50 gr
asam manis 40 gr gr Ayam rica- rica gr 65 gr
Tumis jipang, 65 gr Capcai buncis +
wortel, janten 40 Bening bayam wortel 50 gr
gr + jagung 75 gr Pisang 70 gr
Tahu sambal 45 Parkedel
gr kentang 55 gr
Pepaya 75 gr Melon 70 gr
2. Nasi biasa 100 gr Puding wortel Nasi 150 gr Puding wortel Nasi biasa 150 gr Puding wortel +
Telur bulat bumbu + buah bit 50 Semur ayam + buah bit 50 Telur mata sapi buah bit 50 gr
kuning 40 gr gr 65 gr gr rica-rica 45 gr
Tumis sawi putih Bening sawi Bening oyong +
40 gr manis + tauge wortel + jagung 50
Tempe orak arik 75 gr gr
45 gr Tempe bumbu Pisang 70 gr
pisang 75 gr kuning 55 gr
Semangka 70
gr
3. Nasi biasa 100 gr Puding wortel Nasi tim 200 gr Puding Nasi tim 100 gr Puding wortel +
Telur dadar 50 gr + buah bit 50 Ayam kuah wortel + buah Telur mata sapi buah bit 50 gr
Daun katuk + gr kuning 45 gr bit 50 gr saus tiram 45 gr
jagung 45 gr Tumis jipang, Capcai buncis +
Gulai tahu 45 gr janten, tauge wortel 50 gr
melon 55 gr 55 gr Tahu mendoan 55
Tempe semur gr
50 gr Pisang 60 gr
Pisang 60 gr
17
BAB IV
HASIL ASUHAN GIZI (MONITORING DAN EVALUASI)
A. Data BIokimia
Tabel Monev Biokimia
B. Data Fisik/Klinik
Tabel Monev Fisik/Klinis
18
DAFTAR PUSTAKA
Suharyati, dkk. (2019). Penuntun Doet dan Terapi Gizi. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran
https://rsupsoeradji.id/diet-diabetes-mellitus-dm/
https://rsupsoeradji.id/diet-penyakit-anemia/
https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3550265/manfaat-bit-untuk-
mengontrol-darah-rendah
Almatsier, Sunita 2010. Penuntun Diet edisi baru. Pt Gramedia Pustaka Umum,
Jakarta.
Ahli Gizi Indonesia, P. d. (2019). Penuntun Diet Dan Terapi Diet edisi 4.
Jakarta: EGC
19
LAMPIRAN
20