Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT Tuhan sekalian alam yang
tiada ada henti-hentinya memberikan curahan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada
kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan Studi Kasus yang berjudul
“GAMBARAN PEMERIKSAAN DIABTES MELITUS TIPE II DI RSUD DR
M.ZEIN PAINAN”
Dalam menyelesaikan Studi Kasus ini diajukan sebagai salah satu syarat
untuk menyelesaikan pendidikan program Studi Diploma Tiga Teknologi
Laboratorium Medis Universitas Perintis Indonesia. Selama penyusunan Studi Kasus
ini tidak lepas dari peran dan dukungan beberapa pihak.
i
Kami menyadari bahwa laporan ini jauh lebih dari sempurna dan masih banyak
terdapat kekurangan. Oleh karena itu semua kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat diharapkan untuk kesempurnaan ini. Akhirnya, semoga laporan
PKL ini bermanfaat bagi kami dan pihak yang memerlukan.
Painan,
2022
ii
Daftar isi
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
BAB I............................................................................................................................iv
PENDAHULUAN........................................................................................................iv
1.1 Latar Belakang...............................................................................................iv
1.2 Rumusan masalah.................................................................................................v
1.3 Tujuan Penelitian..................................................................................................v
1.4 Manfaat Penelitian................................................................................................v
BAB II..........................................................................................................................vi
TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................................vi
2.1 Diabetes Mellitus................................................................................................vi
2.1.1 Definisi.........................................................................................................vi
2.1.2 Klasifikasi....................................................................................................vii
2.1.3 Etiologi........................................................................................................vii
2.1.4 Patofisiologi................................................................................................viii
2.1.5 Patofisiologi Diabetes Melitus tipe II.........................................................viii
2.1.6 Gejala penyakit Diabetes Melitus.................................................................ix
2.1.7 Cara penularan penyakit Diabetes Melitus...................................................ix
2.1.8 Pencegahan Penyakit Diabetes Melitus.........................................................x
2.1.9 Kriteria Diagnosis Diabetes Melitus..............................................................x
2.2 Pemeriksaan Penunjang........................................................................................x
2.3 Mekanisme siklus gula darah (DM TIPE II).......................................................xi
BAB III........................................................................................................................xii
METODE PENELITIAN............................................................................................xii
3.1 Prinsip kerja.......................................................................................................xii
3.2 Tujuan................................................................................................................xii
3.3 Pra analitik.........................................................................................................xii
3.4 Analitik...............................................................................................................xii
BAB IV.......................................................................................................................xiv
HASIL PENELITIAN................................................................................................xiv
4.1 Hasil penelitian..................................................................................................xiv
4.2 Data pasien DM Dibulan april-mei Tahun 2022 Di RSUD M.ZEIN PAINAN
.................................................................................................................................xiv
iii
BAB V........................................................................................................................xvi
PENUTUP..................................................................................................................xvi
5.1 kesimpulan........................................................................................................xvi
5.2 Saran..................................................................................................................xvi
5.3 Kritik................................................................................................................xvii
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................xvii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
v
1.4 Manfaat Penelitian
Untuk mengetahui penjelasan diabetes mellitus tipe II lebih rinci dan
bagaimana cara mengatasi ataupun melihat jumlah kasus yang masih ada tentang
diabetes mellitus tipe II
vi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
Menurut world health organization diabetes mellitus merupakan suatu kumpulan
gangguan anatomic dan kimiawi akibat dari factor dimana didapatkan defisiensi
insulin absolut atau relative dan gangguan fungsi insulin(purnama 2009) dalam
(alatas,2013). Diabetes melitus atau disebut diabetes saja merupakan penyakit
gangguan metabolik menahun akibat pancreas tidak memproduksi cukup insulin atau
tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif. Insulin adalah
hormon yang mengatur keseimbangan kadar gula darah.
Akibatnya terjadi peningkatan kosentrasi glukosa didalam darah atau
hiperglikemia (infodation kemenkes RI, 2014) terdapat dua kategori utama diabetes
melitus yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2. Diabetes tipe 1, dulu disebut insulin-
dependent atau juvenile/childhood-onset diabetes, ditandai dengan kurangnya
produksi insulin. Diabetes tipe 2, dulu disebut non-insulin-dependent atau adult-onset
diabetes, disebabkan penggunaan insulin yang kurang efektif oleh tubuh. Diabetes
tipe 2 merupakan 90% dari seluruh diabetes. Sedangkan diabetes gestasional adalah
hiperglikemia yang didapatkan saat kehamilan. Toleransi Glukosa Terganggu (TGT)
atau Impaired Glucose Tolerance (IGT) dan Glukosa Darah Puasa tertanggu (GDP
tertanggu) atau Imppaired Fasting Glycaemia (IFG) merupakan kondisi transisi antara
normal dan diabetes. Orang dengan IGT atau IGF beresiko tinggi berkembang
menjadi tipe 2. Dengan penurunan berat badan dan perubahan gaya hidup,
perkembangan menjadi diabetes dapat dicegah atau ditunda (Decroli, 2019).
Diabetes melitus adalah suatu kumpula gejala yang timbul pada seseorang yang
disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat penurunan
sekresi insulin yang progresif (American Diabetes Association., 2015). Diabetes
merupakan suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis yang ditandai dengan
tingginya kadar gula darah sebagai akibat infusiensi fungsi insulin.
vii
2.1.2 Klasifikasi
Klasifikasi diabetes mellitus sebagai berikut :
2.1.3 Etiologi
1. Diabetes tipe I:
a. Faktor genetik
Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri; tetapi
mewarisi suatu predisposisi atau kecenderungan genetik ke arah terjadinya
DM tipe I. Kecenderungan genetik ini ditemukan pada individu yang
memiliki tipe antigen HLA.
b. Faktor-faktor imunologi
Adanya respons otoimun yang merupakan respons abnormal dimana
antibodi terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi
terhadap jaringan tersebut yang dianggapnya seolah-olah sebagai jaringan
asing. Yaitu otoantibodi terhadap sel-sel pulau Langerhans dan insulin
endogen.
c. Faktor lingkungan
Virus atau toksin tertentu dapat memicu proses otoimun yang
menimbulkan destruksi selbeta.
2. Diabetes Tipe II
Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan
sekresi insulin pada diabetes tipe II masih belum diketahui. Faktor genetik
memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi insulin.
Faktor-faktor resiko :
a. Usia (resistensi insulin cenderung meningkat pada usia di atas 65 th)
b. Obesitas
viii
c. Riwayat keluarga
2.1.4 Patofisiologi
a. Patofisiologi DM tipe 1
Terjadinya DM tipe 1 utamanya disebabkan oleh defisiensi insulin. Defisiensi
insulin dapat menyebabkan gangguan metabolisme lipid, protein dan glukosa (Raju
dan Raju, 2010 dalam Ozougwu et al., 2013). Gangguan metabolisme lipid terjadi
karena meningkatnya asam lemak bebas dan benda keton sehingga penggunaan
glukosa berkurang dan menyebabkan hiperglikemia. Gangguan metabolism protein
terjadi karena meningkatnya kecepatan proteolisis yang menyebabkan asam amino
dalam plasma tinggi dan peningkatan proses ketabolisme protein. Gangguan
metabolisme glukosa terjadi karena peningkatan proses glukoneogenesis sehingga
glukosa hepatik meningkat.
ix
glukosa akan dikeluarkan melalui urine. Jika kadarnya lebih tinggi lagi, ginjal akan
membuang air tambahan untuk mengencerkan sejumlah besar glukosa yang hilang,
karena ginjal menghasilkanurine dalam jumlah berlebihan, maka penderita
seringbuang air dalam jumlah banyka (poliuri). Akibatnya penderita merasakan haus
yang berlebihan sehingga banyak minum (polidipsi). Ketika penderita kerap kali
buang air kecil maka sejumlah kalori hilang bersama urin sehingga penderita
mengalami penurunan berat badan. Dan lebih lanjut, penderita sering kali merasakan
lapar yang luar biasa sehingga ccenderung banyak makan ( sunaryat,2014) menurut
kementrian kesehatan RI (2019), Gejalan dan tanda penyakit diabetes melitus adalah
sebagai berikut:
a) meningkatnya frekuensi buang air kecil
b) rasa haus yang berlebihan
c) penurunan berat badan
d) kelaparan
e) penyembuhan luka berlangsung lambat
f)iritasi genital
g) pandangan yang kabur
h) kesemutan atau mati rasa
x
2.1.8 Pencegahan Penyakit Diabetes Melitus
Salah satu upaya mencegah penyakit diabetes melitus adalah dengan
melakukan diet serta merubah pola hidup dan berolahraga. Diet yang baik merupakan
kunci keberhasilan penatalaksanaan diabetes. Diet yang dianjurkan adalah makanan
dengan komposisi yang seimbang dalam hal karbohidrat, protein dan lemak
( Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik, 2005).
xi
2.3 Mekanisme siklus gula darah (DM TIPE II)
xii
BAB III
METODE PENELITIAN
3.2 Tujuan
Untuk mengetahui jumlah pasien diabetes melitus tipe II di rumah sakit Dr
M.zein painan pada bulan April-Mei tahun 2022
3.4 Analitik
3.4.1 Prosedur kerja menggunakan gluco Dr
1. lakukan pencocokan identitas pasien dengan blangko pasien.
2. Sterilkan ujung jari pasien dengan alkohol swab.
3. Tusuk ujung jari pasien dengan menggunakan lancet,agar darah dapat keluar.
4. Letakan strip test pada jari pasien yg mengeluarkan darah dan tunggu hasilnya
keluar. Biasanya, angka yang menunjukan kadar gula darah akan muncul dalam
beberapa detik pada layar alat Gluco Dr.
3.4.2 Prosedur kerja menggunakan clover A1c self test cartridge
1. hidupkan alat clover HbA1c
2. ambil darah vena pasien, lalu dimasukan kedalam tabung antikoagulan, lalu
homogenkan
xiii
3. ambil A1c test cartridge, lalu tetesi darah keujung A1c self test cartridge
4. masukan dan tekan kebawah self test cartridge, lalu tutup alat clover dan tunggu
hasil selama 5 menit.
xiv
BAB IV
HASIL PENELITIAN
xv
BAB V
PENUTUP
5.1 kesimpulan
1. Jumlah kasus pasien Diabetes mellitus di RSUD M.zein Painan adalah sebanyak 17
orang
2. Metode yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan ini adalah metode stik
dengan menggunakan alat gluco Dr, dan metode HbA1c dengan menggunakan alat
clover
5.2 Saran
1. Perlu dilakukann edukasi tentang faktor resiko DM dan penceganhanya pada usia
dini di institusi pendidikan dan lingkungan kerja
2. perlu dibuat panduan diet sehat dan seimbang yang sederhana, mudah dipahami
dan diikuti oleh masyarakat dan disosialisasikan melalui puskesmas diwilayah
kerjanya atau melalui, media sosial
3. perlunya perhatian khusus dalam melakukan perawatan pada pasien diabetes
mellitus
4. kepedulian masyarakat terhadap peningkatan pengetahuan melalui pendidikan
kesehatan.
5. perlunya lakukan deteksi dini DM pada kelompok umur yang beresiko terkena
DM, khususnya umur 45> dilingkungan kerja ataupun puskesmas
5.3 Kritik
.
xvi
DAFTAR PUSTAKA
xvii