PROSPOSAL SKRIPSI
INA NURHASANAH
6221284
NPM 6221284
Menyetujui :
Prmbimbing I Pembimbing II
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..........................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah.................................................................5
1.3 Rumusan Masalah…................................................................6
1.4 Tujuan Penelitian…..................................................................7
1.5 Hipotesis Penelitian..................................................................7
1.6 Manfaat Penelitian....................................................................8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kehamilan.................................................................................9
2.3 Anemia.....................................................................................13
2.2 Kepatuhan................................................................................20
2.3 Tablet Tambah Darah..............................................................22
2.4 Asupan Gizi.............................................................................25
2.5 Peran Bidan..............................................................................28
2.6 Kerangka Teori........................................................................28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian...............................................................29
3.2 Kerangka Konsep.....................................................................29
3.3 Variabel Penelitian...................................................................29
3.4 Definisi Operasional................................................................30
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian...............................................30
3.6 Teknik Pengumpulan Data dan Prosedur Penelitian................31
3.7 Pengolahan dan Analisis Data.................................................33
3.8 lokasi dan waktu Penelitian.....................................................35
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
1
fisiologis, dimana kebutuhan ini beragam berdasarkan usia, jenis kelamin,
maupun kondisi kehamilan (WHO, 2019).
2
dan gangguan pada janin (abortus, dismaturitas, mikrosomi, cacat bawaan,
BBLR, kematian perinatal, dan lain-lain)(Irianto,2014). Anemia pada
kehamilan berdampak buruk, di Indonesia diperkirakan setiap harinya terjadi
41 kasus anemia, dan 20 perempuan meninggal dunia karena kondisi tersebut.
Tingginya angka ini disebabkan oleh rendahnya asupan gizi dan kesadaran
akan bahaya anemia dlam kehamilan cenderung muncul pada kehamilan
Trimester II dan III.(DEPKES,2018)
Masalah kematian ibu dan bayi baru lahir di Jawa Barat tahun 2019
yaitu tecatat jumlah kematian ibu sebanyak 306 sedangkan data tahun 2015
sebanyak 305 ibu hamil, dengan penyebab kematian ibu sebnayak 27.03 %
pendarahan obstetri yang mengakibatkan ibu mengalami anemia. Angka
kematian ibu di Kabupaten Sukabumi menduduki peringkat 4 di Jawa Barat
dengan jumlah 27 ibu dari total kejadian sebanyak 416 kasus pada tahun 2020
yang di dominasi oleh perdarahan pada persalianan.(Dinkes Jabar,2020)
Kebutuhan kandungan zat besi (Fe) pada ibu hamil adalah sekitar 800
mg. adapun kebutuhan tersebut terdiri atas 300 mg yang dibutuhkan janin dan
500 mg untuk menambah kadar haemoglobin maternal. Kelebihan sekitar 200
mg dapat diekresikan melalui usus, kulit, dan urin . pada makanan ibu hamil,
tiap 100 kalori dapat menghasilkan sebanyak 8-10 mg Fe. Untuk
penghitungan makan sebnayak 3 kali sehari dengan kalori sebanyak 2500 kal
dapat menghasilkan 20-25 mg zat besi setiap harinya. Selma masa kehamilan
lewat perhitungan 288 hari wanita hamil bias menghasilkan zat besi 100 mg.
dengan demikian kebutuhan Fe (zat besi) masih kurang pada wanita hamil
sehingga membutuhkan asupan tambahan berupa tablet fe (Kementrian
Kesehatan RI,2017)
4
perolehannya, selain itu juga diajarkan untuk mengonsumsi makanan yang
baik ( Kemenkes RI , 2016 )
5
Data Rekap Bulanan Ibu Hamil Anemia yang diperoleh dari Klinik
Ami Medika Bulan Juli - Desember 2020, terdapat 10,4% kejadian anemia
pada ibu hamil dari total 135 ibu hamil dampak dari kejadian anemia tersebut
sebnayak 3 dari ibu hamil mengalami pendarahan serta mengalami pusing
paska bersalin dan 2 dari 10 bayi mengalami BBLR. Berdasarkan Laporan
PWS KIA Bulan Juli – Desember, cakupan pemeriksaan Hemoglobin (Hb)
pada ibu hamil sebesar 22%. Meskipun proporsi ibu hamil dengan anemia di
Klinik Ami Medika lebih rendah dari pada proporsi nasional yaitu 48.9 %,
namun permasalahan ini tidak dapat diabaikan. Hal ini dikarenakan besarnya
proporsi ibu hamil yang tidak melakukan pemeriksaan Hb darah dan
berkemungkinan menderita anemia.
Pencegahan anemia yang dilakukan di KLinik Ami Medika dengan
memberikan tablet fe pada ibu hamil selama kehamilan, tetapi sering kali
didapati bahwa ibu hamil tidak rutin mengkonsumsu tablet fe, ditambah lagi
ada beberapa pantangan makanan yang dipercayai oleh ibu hamil yang dapat
memperburuk kejadian anemia.
Studi pendahuluan di Klinik Ami Medika kepada 10 ibu hamil tentang
asupan gizi dan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah pada tanggal 30
Maret 2022, yaitu 3 dari 10 orang ibu hamil mengatakan tidak minum tablet
tambah darah secara teratur serta pola makan kurang baik, dan 4 dari ibu
hamil tersebut sering mengeluh pusing pada saat kehamilannya, 3 orang
mendapatkan hasil pemeriksaan kadar haemoglobin kurang dari normal .
6
1.4 Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan asupan gizi dan kepatuhan konsumsi
tablet tambah darah terhadap kejadian anemia pada ibu hamil trimester
III di Klinik Ami Medika Kabupaten Sukabumi Tahun 2022 .
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui distribusi frekuensi anemia pada ibu hamil
trimester III di Klinik Ami Medika kabupaten Sukabumi tahun
2022.
b. Untuk mengetahui asupan gizi pada ibu hamil trimester III di
Klinik Ami Medika Kabupaten Sukabumi tahun 2022
c. Untuk mengidentifikasi kepatuhan konsumsi tablet tambah
darah pada ibu hamil trimester III di Klinik Ami Medika
Kabupaten Sukabumi tahun 2022.
d. Untuk mengetahui hubungan asupan gizi terhadap kejadian
anemia pada ibu hamil trimester III di Klinik Ami Medika
Kabupaten Sukabumi Tahun 2022.
e. Untuk mengetahui hubungan kepatuhan konsumsi tablet
tambah darah tehadap kejadian anemia pada ibu hamiltrimester
III di Klinik Ami Medika tahun 2022.
1.5 Hipotesis
1. Terdapat hubungan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah terhadap
kejadian anemia pada ibu hamil trimester III di Klinik Ami Medika
Kabupaten Sukabumi Tahun 2022 .
2. terdapat hubungan asupan gizi tehadap kejadian anemia pada
ibuhamil trimester III di Klinik Ami Medika Kabupaten Sukabumi
Tahun2022 .
7
1.6 Manfaat Penelitian
1. Teoritis
Penelitian ini untuk memberikan teori tentang factor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya anemia pada ibu hami menurut
(Kozier,2010) yaitu :
a. Asupan gizi
b. Kepatuhan konsumsi tablet tambah darah
c. Pengetahuan
d. Frekuensi ANC
e. Jarak Kehamilan
f. Umur Ibu
2. Bagi Praktis
a. Bagi Ibu Hamil
Memberikan pengetahuan pada keluarga tentangasupan
gizi dan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah dengan
terhadap anemia pada ibu hamil .
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kehamilan
2.1.1 Konsep Kehamilan
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai janin
lahir. Lama kehamilan normal dihitung dari hari pertama
menstruasi terakhir (HPMT) yaitu 280 hari (40 minggu atau 9
bulan 7 hari) (Saifuddin, 2009). Masa kehamilan dibagi
menjadi tiga trimester yang masingmasing terdiri dari 13
minggu atau tiga bulan menurut hitungan kalender. Trimester
pertama secara umum dipertimbangkan berlangsung pada
minggu pertama hingga ke-12 (12 minggu), trimester ke dua
pada minggu ke-13 hingga ke-27 (15 minggu, dan trimester ke
tiga pada minggu ke- 28 hingga ke-40 (13 minggu). Selama
kehamilan seorang wanita akan mengalami perubahan dalam
yang meliputi perubahan fisiologis dan psikologis (Varney,
dkk, 2007).
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau
penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan
nidasi atau implantasi, bila dihitung darisaat fertilisasi hingga
lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam
waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut
kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester,
dimana trimester pertama berlangsung dalam 12 minggu,
9
trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27) dan
trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40)
(WHO, 2016).
2.1.2 Kebutuhan Nutrisi pada Ibu Hamil
Saat hamil seorang wanita memerlukan asupan gizi banyak.
Mengingat selain kebutuhan gizi tubuh, wanita hamil harus memberikan
nutrisi yang cukup untuk sang janin. Karenanya wanita hamil
memerlukan Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang lebih tinggi
dibandingkan wanita yang sedang tidak hamil. Kekurangan gizi selama
kehamilan bisa menyebabkan anemia gizi, bayi terlahir dengan berat
badan rendah bahkan bisa menyebabkan bayi lahir cacat (Waryana,
2016).
Ibu hamil harus mendapatkan gizi yang adekuat baik jumlah
maupun susunan menu serta mendapat akses pendidikan kesehatan
tentang gizi. Malnutrisi kehamilan akan menyebabkan volume darah
menjadi berkurang, aliran darah ke uterus dan plasenta berkurang dan
transfer nutrien melalui plasenta berkurang sehingga janin pertumbuhan
janin menjadi terganggu (Putri, 2012).Ibu Hamil perlu mengonsumsi
aneka ragam pangan yang lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan
energi, protein dan zat gizi mikro (vitamin dan mineral) karena
digunakanuntuk pemeliharaan, pertumbuhan dan perkembangan janin
dalam kandungan serta cadangan selama masa menyusui. Zat gizi mikro
penting yang diperlukan selama hamil adalah zat besi, asam folat,
kalsium, iodiumdan zink (Kemenkes RI, 2014).
Seiring dengan pertambahan usia kehamilan seorang ibu, maka
terjadi peningkatan kebutuhan energi, protein, dan zat gizi lainnya. Jika
wanita dewasa yang tidak hamil kebutuhan energinya sekitar 2.500
kkal/hari, maka pada ibu hamil trimester I membutuhkan tambahan energi
10
sekitar 180 kkal/hari. Pada ibu hamil trimester II dan III membutuhkan
tambahan energi sekitar 300 kkal/hari. Energi yang ditambahkan ini
berasal dari zat makro yaitu karbohidrat, protein, dan lemak (Safrianti &
Tuti, 2017)
a. Energi
Energi merupakan sumber utama untuk tubuh. energi berfungsi
untuk mempertahankan berbagai fungsi tubuh seperti sirkulasi dan
sintesis protein, selain itu protein juga merupakan komponen utama
dari semua sel tubuh yang berfungsi sebagai enzim, operator
membran dan hormon. Aktivitas fisik dan metabolisme tubuh juga
memerlukan energi yang cukup (Syari dkk, 2015).
Kebutuhan gizi untuk ibu hamil mengalami peningkatan
dibandingkan dengan ketika tidak hamil. Bila kebutuhan energi
perempuan sebelum hamil sekitar 2.650 kkal/hari untuk usia 19—29
tahun dan 2.550 kkal untuk usia 30—49 tahun, maka kebutuhan ini
akan bertambah sekitar 180 kkal/hari pada trimester I dan 300
kkal/hari pada trimester II dan III. Demikian juga dengan kebutuhan
protein, lemak, vitamin dan mineral, akan meningkat selama
kehamilan (Kemenkes, 2019).
Meningkatnya usia kehamilan dapat mempengaruhi
metabolisme tubuh dan peningkatan kebutuhan kalori. Jika terjadi
pembatasan kalori atau energi pada ibu hamil trimester kedua dan
ketiga maka akan dapat melahirkan bayi dengan berat badan lahir
rendah (Syari et al., 2015).
b. Karbohidrat
Karbohidrat adalah zat gizi makro yang meliputi gula, pati, dan
serat. Gula dan pati merupakan sumber energi berupa glukosa untuk
sel-sel darah merah, otak, sistem saraf pusat, plasenta, dan janin.
Pemenuhan kebutuhan energi yang berasal dari karbohidrat
11
dianjurkan sebesar 50—60% dari total energi yang dibutuhkan,
terutama yang berasal dari karbohidrat pati dan serat, seperti nasi,
sereal, roti, dan pasta, juga jagung, sagu, singkong, dan ubi jalar
(Damayanti et al, 2017).
c. Protein
Protein merupakan komponen yang penting untuk
pembentukan sel-sel tubuh, pengembangan jaringan, termasuk untuk
pembentukan plasenta.Kebutuhan protein untuk ibu hamil sekitar 17
g/hari. Jenis protein yang dikonsumsi seperlimanya sebaiknya
berasaldari protein hewani, seperti daging, ikan, telur, susu, yogurt,
dan selebihnya berasal dari protein nabati, seperti tahu, tempe,
kacang- kacangan, dan lain- lain (Safrianti & Tuti, 2017)
Dampak kekurangan asupan protein adalah gangguan
pertumbuhan pada janin, seperti retardasi intrauterine, cacat bawaan,
BBLR, dan keguguran. Kebiasaan mengonsumsi lebih banyakprotein
nabati dibandingkan dengan protein hewani menyebabkan absorbsi
zat besi kurang optimal. Hal ini dikarenakan protein hewani
mengandung heme yang diperlukan oleh tubuh (Azizah & Adriani,
2017).
d. Zat Besi
Salah satu faktor penyebab anemia ialah karena kurangnya
asupan zat besi pada makanan yang dikonsumsi setiap hari. Pada ibu
hamil, anemia akan 68 meningkatkan risiko melahirkan bayi dengan
berat lahir rendah, keguguran, risiko pendarahan, bahkan sampai
menyebabkan kematian ibu dan bayinya. Kekurangan zat besi dalam
kehamilan juga dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan dan
perkembangan bayi sehingga anak tidak dapat mencapai tinggi
optimal serta kurang cerdas. Sehingga konsumsi tablet tambah darah
12
menjadi hal yang penting selama kehamilan (Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 88 Tahun 2014).
2.2 Anemia
13
Perbandingan pertambahan komponen darah yaitu plasma 30%, sel
14
darah 18%, dan Hemoglobin 19%. Namun volume plasma yang
bertambah banyak tidak sebanding dengan pertambahan dari sel-sel
darah, sehingga terjadi pengenceran darah. Pengenceran darah ini
merupakan penyesuaian fisiologis dalam kehamilan yang bermanfaat
bagi ibu hamil.
15
2.2.3 Klasifikasi Anemia pada Ibu Hamil
a. Anemia pada Kehamilan
Anemia kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar
haemoglobin di bawah 11 gr% pada trimester 1 dan 3 atau kadar
<10,5gr% pada trimester 2. Nilai batas dan perbedaan dengan wanita
tidak hamil diakibatkan karena hemodilusi . terutama pada trimester
2 (Cuningham, 2009). Anemia pada kehamilan yang sering ditemui
adalah akibat dari kekurangan zat besi, karena kurangnya unsur besi
dalam makanan,, gangguan penyerapan, peningkatan kebutuhan zat
besi, atau terlampau baayak zat besi yang dikeluarkan dari tubuh,
misalnya pada pendarahan
b. Anemia Fisiologi
Selama kehamilan volume plasma maternal meningkat secara
bertahap sebanyak 50%, atau meningkat sekitar 1200 ml pada saat
cukup bulan. peningkatan SDM total sebanyak 25% atau kira-kira
300 ml. Hemodilusi relative ini menyebabkan penurunan
konsentrasi Hb yang mencapai titik terendah pada trimester kedua
kehamilan dan meningktat kembali pada trimester ketiga .
perubahan ini bukanlah perubahan patologis, tetapi
merupakpeubahan fisiologis kehamilan yang diperlukan untuk
perkembangan janin .
c. Anemia defisiensi Zat Besi
Anemia dapat didefenisikan sebagai kondisi dengan kadar
hemoglobin berada di bawah normal. Di Indonesia anemia
umumnya disebabkan oleh kekurangan zat besi, sehingga lebih
dikenal dengan istilah anemia gizi besi. Anemia defisiensi besi
merupakan salah satu gangguan yang paling sering terjadi selama
kehamilan. Ibu hamil umumnya mengalami deplesi besi sehingga
hanya member sedikit besi kepada janin yang dibutuhkan untuk
16
metabolisme besi yang normal. Selanjutnya mereka akan menjadi
anemia pada saat kadar hemoglobin ibu turun sampai di bawah 11
g/dl selama trimester III. Jadi yang lebih dibahas disini adalah
anemia gizi besi pada ibu hamil (Adriani dan Wirjatmadi, 2012).
d. Anemia Defisiensi Asam Folat
Asam folat diperlukan untuk peningkatan pertumbuhan sel ibu
dan janin, tetapi masalahnya terdapat penurunan fisiologi kadar
fosfat serum selama kehamilan. Anemia ini cenderung terjadi di
akhir kehamilan saat janin tumbuh dengan cepat . anemia ini juga
sering tejadi selama musim dingin, yaitu saat asam folat lebih sulit
diperoleh dan di area yang kondisi social, ekonomi, dan nutrsi buruk.
MRC Vitamin Study Research Group ( 1991 ) menemukan
hubungan yang positif antara defisiensi asam folat dan terjadinya
defek tuba neural pada janin .
e. Anemia Defisiensi Vitamin B12
Defisiensi vitamin B12 juga menyebabkan anemia
megalobastik. Kadar vitamin B12 menurun selama kehamilan, tetapi
anamia ini jarang terjadi karena tubuh mengambilnya dari cadangan
yang ada. Defisiensi lebih sering terjadi pada vegetarian yang tidak
mengonsumsi produk daging sama sekali sehingga harus meminum
suplemen vitamin B!2 selama kehamilan (letsky 2000).
f. Hemoglobinopati
Hemoglobinopati merupanakn penyakit keturunan yang pada
kondisi ini, haemoglobin yang ada tidak normal. Haemoglobin
terdiri atas empat molekul setiap molekul memiliki unit hem yang
dibentuk oeh kompleks porfirin zat besi dan protrein atau rantai
globin. Serta memiliki bentuk yang homozigot dapat berakibat fatal
sehingga skrining terhadap populasi yang beresiko harus dilakukan ,
17
g. Talasemia
Talasemia paling banyak terjadi pada orang yang berasal dari
Mediterania, Afrika, Timur Tengah, dan Timur Jauh. Kelainan
utama gangguan iniadalah berkurangnya laju sintesis rantai globin
pada haemoglobin dewasa . Hal ini menyebabkan tidak efektifnya
eritropoiesis dan meningkatnya hemolisis yang mengakibatkan tidak
adekuatnya kandungan hemoglobin .
h. Gangguan Sel Sabit
Gangguan sel sabit paling bayak ditemukan pada orang
yang berasal dari afrika atau India Barat. Pada kondisi ini,
gendetektif menghasilakan rantai hemoglobin beta yang abnormal,
menghasilkan. Hb yang disebut Hbs. Pada anemia sel sabit ( Hbss,
SCA ), gen abnormal diturunkan dari kedua orang tua, sedangkan
pada sifat sell sabit (HbAS), hanya satu gen abnormal yag
diturunkan .
2.2.4 Etiologi
Anemia dapat disebabkan karena hilangnya sel darah merah
yang meningkat, misalnya akibat perdarahan karena trauma atau operasi,
infeksi parasit, penyakit inflamasi. Penurunan produksi normal sel darah
merah akibat defisiensi besi, vitamin B12, folat, malnutrisi, malabsorpsi,
infeksi HIV, serta penyakit kronis juga dapat menyebabkan anemia.
Anemia terbagi dalam bermacam-macam jenis. Pembagian anemia
dalam kehamilan yang didasarkan atas penelitian di Jakarta antara lain
yaitu anemia defisiensi besi, anemia megaloblastik, anemia hipoplastik,
dan anemia hemolitik. Faktor-faktor yang mengakibatkan semakin
meningkatnya angka kejadian anemia pada ibu hamil, antara lain: usia
ibu hamil, umur kehamilan, status sosial ekonomi, pola makan, budaya,
tingkat pendidikan yang juga mempengaruhi tingkat
18
pengetahuan ibu hamil serta tingkat kepatuhan ibu dalam
mengkonsumsi obat penambah darah (Fe).
2.2.5 Patofisiologi
World Health Organization merekomendasikan sejumlah nilaicut
off untuk menentukan anemia gizi besi pada berbagai kelompok usia,
jenis kelamin dan kelompok fisiologis (normal berdasarkan
kelompoknya, seperti aktivitas fisik, asupan dan sebagainya). Meskipun
anemia sebagian besar disebabkan oleh defisiensi zat gizi besi, namun
16 peranan penyebab lainnya (karena pola makan dan status sosial
ekonomi) harus dibedakan (Kiswari, 2014).
Anemia dalam kehamilan dapat memberi pengaruh yang kurang
baik bagi ibu, baik selama dalam masa kehamilan, saat persalinan
maupun dalam masa nifas. Dalam masa kehamilan, pengaruh yang
ditimbulkan oleh anemia antara lain yaitu persalinan prematur, abortus,
hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, mudah terjadi infeksi,
resiko dekompensasi kordis, mola hidatidosa, hiperemesis gravidarum,
perdarahan antepartum, serta ketuban pecah dini. Dampak-dampak yang
ditimbulkan oleh anemia saat persalinan yaitu gangguan his (kekuatan
mengejan), serta kala pertama dapat berlangsung lama dan terjadi partus
terlantar. Pada kala kedua juga dapat berlangsung lama sehingga dapat
melahkan dan sering memerlukan tindakan operasi. Kala ketiga dapat
diikuti retensio plasenta, dan perdarahan postpartum akibat atonia uteri.
Kala empat dapat terjadi perdarahan postpartum sekunder dan atonia
uteri. Pada masa nifas, dampak yang ditimbulkan oleh anemia antaralain
terjadi subinvolusi uteri yang menimbulkan perdarahan postpartum,
anemia kala nifas, mudah terjadi infeksi mamae dan puerperium,
pengeluaran ASI berkurang, serta dekompensasi kordis mendadak
setelah persalinan. Dengan adanya anemia yang dialami oleh ibu,
19
kemampuan metabolisme tubuh janin akan berkurang sehingga
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim akan terganggu.
Dampak anemia pada janin antara lain abortus, kematian intrauteri,
persalinan prematuritas tinggi, berat badan lahir rendah, kelahiran
dengan anemia, dapat terjadi cacat bawaan, bayi mudah mengalami
infeksi sampai kematian perinatal, serta intelegensia rendah.
20
plasenta, pendarahan postpartum, atonia uteri. Pada masa nifas terjadi
subinvolusi uteri yang bisa menimbulkan pendarahan, infeksi
puerperium, pengeluaran Air Susu Ibu berkurang, terjadi
dekompensasi kordik mendadak setelah persalinan, anemia pada kala
nifas dan mudah terjadi infeksi mamae. Bahaya pada janin yaitu
abortus, kematian intra uteri, persalinan prematuritas tinggi, Berat
Badan Lahir Rendah, kelahiran dengan 17 anemia, dapat terjadi cacat
bawaan, bayi mudah terkena infeksi sampai kematian perinatal.
(Sanusi, 2008). Pengaruh anemia terhadap kehamilan :
a) Abortus
b) Persalinan prematuritas
c) Hambatan tumbuh kembang janin
d) Mudah infeksi
e) Ancaman dekompensasi kordis (Hb < 6 gr %)
f) Heperemesis gravidarum
g) Perdarahan antepartum
h) Ketuban pecah dini
2.2 Kepatuhan
2.2.1 Pengertian Kepatuhan
Dalam konteks psikologi kesehatan, kepatuhan mengacu pada
situasi ketika perilaku seorang individu sepadan dengan tindakan yang
dianjurkan atau nasehat yang diusulkan oleh seorang praktisi kesehatan
atau informasi yang diperoleh dari suatu sumber informasi lainnya seperti
nasehat yang diberikan dalam suatu brosur promosi kesehatan melalui
suatu kampanye media massa (Ian & Marcus, 2011).
Herbert Kelman (dalam Tondok, Ardiansyah & Ayuni, 2012)
mendefinisikan kepatuhan sebagai perilaku mengikuti permintaan
21
otoritas meskipun individu secara personal individu tidak setuju dengan
permintaan tersebut. Sedangkan menurut Kozier (2010) kepatuhan yaitu
perilaku individu (misalnya: minum obat, mematuhi diet, atau melakukan
perubahan gaya hidup) yang sesuai anjuran terapi dan kesehatan. Tingkat
kepatuhan dapat dimulai dari tindak mengindahkan pada setiap aspek
anjuran sehingga mematuhi rencana.
22
b. Mengingatkan pasien untuk melakukan segala sesuatu yang harus
dilakukan demi keberhasilan pengobatan melaui alat komunikasi.
c. Memberikan keyakinan kepada pasien akan efektivitas obat.
d. Memberikan informasi resiko ketidakpatuhan.
e. Adanya dukungan dari pihak keluarga dan orang-orang
disekitarnya.
2.2.4 Pengukuran Kepatuhan
a. Patuh ( apabila ibu memenuhi kebutuhan gizi dan konsumsi Tablet
Tambah Darah dengan baik)
b. Tidak patuh ( apabila ibu ada yang tidak memenuhi kebutuhan gizi
dan konsumsi tablet tambah darah dengan baik)
2.3.1 Pengertian
Zat besi (Fe) merupakan suatu mikro elemen esensial
bagitubuh yang dibutuhkan untuk pembentukan hemoglobin dan
dapatdiperoleh dari berbagai sumber makanan seperti daging berwarna
marah, bayam, kangkung, kacang-kacangan, dan sebagainya.
Kebutuhan Fe selama kehamilan kurang lebih 100 mg, diantaranya
500 mg dibutuhkan untuk meningkatkan sel darah merah, 300 mg
untuk transportasi ke fetus kehamilan 12 minggu dan 200 mg lagi
untuk menggantikan cairan yang keluar dari tubuh. Kebutuhan akan
Feselama trismester pertama relatif sedikit sekitar 0,8 mg sehari
kemudian meningkat tajam selama trismester kedua dan trismester
ketiga, yaitu 6,3 mg sehari. Hal ini disebabkan karena saat kehamilan
terjadi peningkatan volume darah secara progresif mulai minggu ke-6
sampai minggu ke-8 kehamilan dan mencapai puncaknya pada minggu
23
ke-32 sampai kepada minggu ke-34 dengan perubahan kecil setelah
minggu tersebut.
Suplemen tablet Fe adalah salah satu program pencegahan dan
penanggulan anemia defiensi zat besi yang paling meningkat efektif
meningkatkan kadar hemoglobin pada ibu hamil dan dapat
menurunkan pravalensi anemia pada ibu hamil sebesar 20-25%.
24
pembentuk kekebalan tubuh dan sebagai pelarut obat-obatan
(kowel,2013).
Selain itu manfaat lain dari tablet Fe selama kehamilan untuk
membantu sistematis eritrosit,berperan mencegah kelelahan
(Kemenkes RI,2010).
25
2.4 Asupan Gizi pada Ibu Hamil
Asupan gizi adalah makanan yang dikonsumsi saat kebutuhan asupan
pada wanita hamil lebih banyak dengan kebutuhan normal seperti yang
dijelaskan pada tabel berikut :
Selama hamil kebutuhan gizi pada wanita hamil dengan tinggi 150 cm
sekitar 8,8, kg – 13,6 kg dan hamil kembar 15,4 – 20,4 kg (Arisman 2004).
Selama kehamilan komulatif pada wanita hamil jika dibandingkan dengan
kebutuhan sebelum hamil misalnya kebutuhan protein meningkat 68 %, asam
folat 100%, kalsium 50% dan besi 200-300%.
26
Pada wanita hamil dengan janin tunggal kebutuhan zat besi sekitar 1000
mg selama hamil atau naik sekitar 200-300%. Perkiraan besarnya zat besi yang
perlu ditimbun selama hamil 1040 mg sisanya hilang. Sebanyak 300 mg zat besi
ditansfer ke janin dengan rincian 50-75 mg untuk pembentukan plasenta, 450 mg
untuk menambah jumlah sel darah merah dan 200 mg hilang ketika melahirkan
(Arisman,2004). Kebutuhan zat besi pada trismester pertama relatif lebih sedikit
yaitu sekitar 0,8 mg perhari, tetapi pada trismester dua dan trismester tiga
meningkat menjadi 6,3 mg perhari.
Cara terbaik bagi ibu hamil untuk tetap sehat adalah dengan makan yang
baik dan memperhatikan jenis makanannya. Menurut Megasari (2012), agar tetap
sehat ibu harus memakan lima jenis makanan yaitu :
27
2.2.3 Makanan Pelengkap (mengandung vitamin)
Vitamin diperlukan tubuh untuk mempertahankan kesehatan,
perkembangan janin, dan kekebalan tubuh. Beberapa vitamin hanya sedikit
disimpan dalam tubuh, seperti vitamin B dan C sehingga harus dikonsumsi
setiap hari.
2.24 Makanan Penunjang (gula dan lemak)
Dibutuhkan tubuh terutama untuk membentuk energi dan
membangun sel-sel baru dan perkembangan sistem saraf janin. Asam
lemak jenuh bersumber dari daging sapi, kambing, ayam, telur, ikan, susu,
dan olahannya. Sedangkan asam lemak tak jenuh bersumber dari minyak
jaitun, lemak nabati, minyak kelapa, minyak jagung, minyak kelapa sawit.
2.2.5 Makanan tiga mineral penting (besi, kalsium, yodium)
Wanita hamil membtutuhkan mineral penting setiap hari. Untuk
mencegah anemia, ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi satu tablet besi
sehari segera mungkin setelah rasa mual hilang. Tiap tablet mengandung
FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg). Minimal masing-masing90 tablet Fe
selama hamil. Tablet besi sebaiknya tidak diminum bersama teh atau kopi
karena akan menganggu penyerapan
2.2.6 Faktor-faktor yang mempengaruhi asupan gizi pada ibu hamil
Ibu hamil merupakan golongan yang termasuk rawan
terhadap masalah gizi. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
status giziibu hamil di antaranya, umur, berat badan, suhu lingkungan,
aktifitas, status kesehatan, pengetahuan zat gizi dalam makanan,
kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan dan status
ekonomi. (Faath dkk:2004).
28
2.5 Peran Bidan
Peran Bidan dalam kaitanya dengan masalah terkait kehamilan sudah jelas.
Pada saat pertemuan awal dengan ibu dan juga pertemuan berikutnya, penting
bagi bidan untuk mendapatkan riwayat kesehtan yang akurat. Pemeriksaan fisik
umum dan spesifik harus di lakukan, dan hasilnya di dokumentasikan secrarinci.
Pemeriksaan dan pendokumentasian memberikkan arahan untuk rujukan dan
penatalaksanaan di masa yang akan datang. Meskipun hal yang rutin bagi bidan,
pemeriksaan antenatal sangat bersifat individu bagi ibu .
Ketika mendeteksi adanya penyimpangan kesehtan ibu atau janin, bidan
harus merujuk ibu tersebut ke praktisi medis yang terdaftar (UKCC 1998). Bidan
akan terus memberikan asuhan dan dukungan kepada ibu selama dan setelah
kehamilannya. Ibu yang mengalami masalah selama kehamilannya
membutuhkan perhatian khusus yang tidak sedikit dari bidan, kondisi dan status
psikologis ibu dapat membaik dengan kehadiran dan dukungan yang
berkelanjutan dari bidan .
2.6 Kerangka Teori
Faktor Langsung :
a. Kuarangnya asupan Zat besi
b. Absorbsi Zat Besi
c. Kebutuhan Zat Besi Meningkat
d. Perdarahan
Anemia
Faktor Tidak Langsung : Pada Ibu
Hamil
a. Asupan Nutrisi
b. Soaial Ekonomi
c. Pelayanan Kesehatan
d. Komposisi Ragam Makan
e. Adanya penyakit penyerta
f. Konsumsi Tablet Fe
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Gambar 3.1
kerangka Penelitian
29
3.4 Definisi Operasional
Tabel 3.1
Definisi Operasional
30
Sampel pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil dengan usia
kehamilan trimester ketiga di Klinik Ami Medika pada bulan Mei
dan Juni Tahun 2022. Dengan pengambilan sampel menggunakan
tehnik total sampling.
a. Yang termasuk dalam kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah:
1) Ibu hamil trimester III
2) Ibu hamil trimester III tanpa komplikasi
3) Ibu hamil trimester III dengan janin tunggal
4) Bersedia menjadi responden
b. Yang termasuk dalam kriteria eklusi dalam penelitian ini adalah:
1) Ibu hamil yang tidak bisa membaca dan menulis.
3.5.1 Tehnik Pengambilan Sampel
Sampel yaitu sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti.
Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian
jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Peneliti ingin
menggunakan teknik non probability sampling, (Sugiyono,2014)
mengatakan bahwa teknik non probability sampling adalah teknik
penarikan sampel yang tidak memberikan peluang bagi setiap unsur
atau anggota populasi untuk dipilih untuk menjadi sampel. Dan
peneliti akan menggunakan teknik total sampling. Total sampling
adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel. Sampel ini digunakan jika jumlah
populasi relatif kecil yaitu tidak lebih dari 30 orang, total sampling
disebut juga sensus, di mana semua anggota populasi dijadikan
sebagai sampel. Maka dari uraian di atas, teknik penarikan sampel
yang digunakan sebagai penelitian adalah semua ibu hamil trimrster
tiga yang rutin kontrol pada bulan Mei dan Juni tahun 2022 di Klinik
Ami Medika .
31
a) Data Primer
Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan
data kepada pengumpul data (Sugiyono,2015).
Data primer dalam penelitian ini adalah data hasil wawancara
dan dari kuesioner serta nutrisi survey yang diberikan kepada ibu
hamil tentan hubungan asupan gizi dan kepatuhan konsumsi tablet
tambah darah dengan kejadian anemia di klinik ami medika
kabupaten Sukabumi.
32
3.6.2.3 Tahap Akhir
33
3.7.2.3 Entry data
Setelah semua isian kuesioner terisi penuh dan benar, dan
juga sudah melewati pengkodingan, maka langkah selanjutnya
adalah memperoses data agar dianalisis. Proses data dilakukan
dengan cara meng-entry data dari kuesioner ke perangkat
komputer (Notoatmodjo, 2012).
3.7.2.4 Cleaning data
Merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah
di entry untuk melihat kemungkinan ada kesalahan kode,
ketidaklengkapan, dan kemudian dilakukan koreksi. Setelah
semua data diolah, peneliti melakukan pengecekan kembali
untuk memastikan tidak ada kesalahan kode atau
ketidaklengkapan (Notoatmodjo, 2012).
3.7.2.5 Tabulating data
Memastikan data dalam tabel distribusi frekuensi yang
disajikan dalam prosentase sehingga diperoleh data dari masing-
masing variabel (Notoatmodjo, 2012).
3.7.3 Analisa Data
Analisis data dapat bertujuan untuk memperoleh gambaran dari
hasil penelitian yang telah dirumuskan dalam tujuan
penelitian,membuktikan hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dan
memperoleh kesimpulan secara umum dari peneliti yang merupakan
kontribusi dalam pengembangan ilmu yang bersangkutan
(Notoatmodjo, 2012).
34
penelitian akan mengetahui seberapa jauh sumbangan tiap-tiap
bagian didalam keseluruhan konteks permasalahan yang sedang
dibicarakan. (Notoatmodjo, 2010)
3.7.3.2 Analisa Bivariat
Analisa bivariat bertujuan untuk melihat hubungan antara
dua variabel independen dengan variabel dependen, untuk
mengetahui hubungan antara kedua variabel digunakan uji Chi-
square dengan derajat kepercayaan 95% ( p < 0.05 ). Bila hasil
analisa diperoleh nilai p < 0.05 maka secara statistik disebut
bermakna dan jika nilai p > 0.05 maka hasil perhitungan disebut
tidak bermakna ( Notoatmodjo, 2010).
Chi-square digunakan untuk menganalisis data yang
dikatagorikan yaitu data ordinal namun bisa juga data dengan
skala nominal.
3.8 Tempat dan Waktu Penelitian
3.8.2 Lokasi
Penelitian akan dilaksanakan di Klinik Ami Medika Kabupaten
Sukabumi .
3.8.3 Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei dan Juni Tahun 2022.
35
DAFTAR PUSTAKA
Salemba
Medika;2011
Badan Pusat Statistik. Angka Kematian ibu, Jakarta : Badan Pusat Statistik (BPS) ;
2019
Dinas Kesehatan Jawa Barat . Jumlah Ibu Hamil yang Mengidap Anemia. Bandung
: Dataset Open Jawa Barat : 2020
Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi. Data Kejadian Anemia pada Ibu Hamil .
Sukabumi: Dinkes Kabupaten Sukabumi :2019
Klinik Ami Medika. Data Tahunan Klinik Ami Medika . Sukabumi : Klinik Ami
Medika;2021
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI
RESPONDEN PENELITIAN
Kepada:
Di tempat
Dengan hormat,
NPM 1220084
Saat ini saya akan melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Asupan Gizi
dan Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah terhadap kejadian Anemia
pada ibu hami di Klinik Ami Medika tahun 2022”. Dengan tujuan untuk
mengidentifikasi hubungan asupan gizi dan kepatuhan tablet tambah darah dengan
kejadian anemia di Klinik Ami Medika Kabupaten Sukabumi.
Dengan ini, mohon kesediaan anda untuk memberikan data dengan mengisi
instrumen penelitian yang telah tersedia dan saya menjamin kerahasiaan identitas
dan informasi yang anda berikan.
Ina Nurhasanah
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
(INFORMED CONSENT)
Nama (inisial) :
Usia :
Alamat :
(Responden)
KUESIONER
IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama.......................................................( Inisial )
2. Umur.......................................................( Tahun )
3. Pendidikan : SD/SMP/SMA/PT
4. Hemoglobin : ………………………….
5. Alamat : ………………………….
KEPATUHAN
Petunjuk umum : Isilah dengan uraian singkat pada kolom jawaban yang
menggambarkan keadaan diri anda sesuai pertanyaan yang tersedia .
Tablet Tambah Darah
Tanggal Kontrol Tanggal Kontrol Jumlah tablet fe Sisa
Kehamilan Kehamilan yang diberikan
berikutnya
FOOD RECALL 24 JAM
Nama Responden :
Tanggal :
Waktu Menu Bahan Ukuran Ukuran Keterangan
Makanan Makanan Rumah Gram
Tangga