Anda di halaman 1dari 53

PAGE \* MERGEFORMAT 1

PROPOSAL SKRIPSI

HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI KELUARGA,


GAYA HIDUP DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA MASA
PRAKONSEPSI DI TPMB PUJI ROCHANA, STr. Keb
TAHUN 2024

SUMINA MELDA
15302KH2085

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


POLITEKNIK KARYA HUSADA
TAHUN 2023

PAGE \* MERGEFORMAT iii


PROPOSAL SKRIPSI

HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI KELUARGA,


GAYA HIDUP DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA MASA
PRAKONSEPSI DI TPMB PUJI ROCHANA, S.Tr. KEB
TAHUN 2024

Disusun sebagi salah satu syarat memperoleh Gelar


Sarjana Terapan Kebidanan (S.Tr. Keb)

SUMINA MELDA
15302KH2085

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


POLITEKNIK KARYA HUSADA
TAHUN 2024
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1. Latar Belakang........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...................................................................................3
1.3. Tujuan Penelitian....................................................................................4
1.3.1. Tujaun Umum..................................................................................4
1.3.2. Tujuan Khusus.................................................................................4
1.4. Manfaat Penelitian..................................................................................5
1.4.1. Manfaat Teoritis...............................................................................5
1.4.2. Manfaat Metodologi.........................................................................5
1.4.3. Manfaat Praktis................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................7
2.1. Anemia......................................................................................................7
2.1.1. Indikator Anemia.............................................................................9
2.1.2. Cara Mengukur Variabel................................................................9
2.1.3. Teori dan Penelitian Sebelumnya.................................................10
2.1.4. Sintesis (berdasarkan bahasa peneliti).........................................16
2.2. Pengetahuan...........................................................................................16
2.2.1. Definisi Pengetahuan.....................................................................16
2.2.2. Indikator Pengetahuan..................................................................16
2.2.3. Cara Mengukur Pengetahuan.......................................................16
2.2.4. Teori dan Penelitian Sebelumnya.................................................16
2.2.5. Sintesis Pengetahuan......................................................................16
2.3. Motivasi Keluarga.................................................................................17
2.4.1. Definisi Motivasi Keluarga............................................................17
2.4.1. Indikator Motivasi Keluarga........................................................17
2.3.3. Cara Mengukur Motivasi Keluarga.............................................18

PAGE \* MERGEFORMAT iii


2.3.4. Teori dan Penelitian Sebelumnya.................................................18
2.3.5. Sintesis Motivasi Keluarga............................................................18
2.4. Gaya hidup.............................................................................................18
2.4.1. Definisi Gaya Hidup.......................................................................18
2.4.2. Indikator Gaya Hidup...................................................................18
2.4.3. Cara Mengukur Gaya Hidup........................................................20
2.4.4. Teori dan Penelitian Sebelumnya.................................................20
2.4.5. Sintesis Gaya Hidup.......................................................................20
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN..21
3.1. Kerangka Teori......................................................................................21
3.1.1. Teori (Lindung, 2013) (Pengetahuan terhadap Anemia)...........21
3.1.2. Teori (Uno, 2013) (Motivsi keluarga terhadap Anemia)............21
3.1.3. Teori (Ari dan Aisya M, 2016) (Gaya hidup terhadap Anemia)21
3.1.4. Kerangka Konsep Penelitian.........................................................21
3.1.5. Hipotesis Penelitian........................................................................22
BAB IV METODE PENELITIAN....................................................................23
4.1. Jenis dan Desain Penelitian..................................................................23
4.2. Polulasi, Sampel, Besar Sampel dan Teknik Pengambial Sampel....23
4.2.1. Populasi...........................................................................................23
4.2.2. Sampel.............................................................................................24
4.2.3. Besar Sampel..................................................................................24
4.2.4. Teknik Pengambilan Sampel........................................................24
4.2.5. Tempat dan Waktu Penelitian......................................................25
4.2.6. Tahap Penelitian............................................................................25

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Wanita prakonsepsi yang mengalami anemia meningkatkan resiko

Wanita prakonsepsi yang mengalami anemia kematian ibu pada saat

melahirkan bayi dengam berat badan lahir rendah, janin dan ibu mudah

terkena infeksi, keguguran, dan menigkatkan resiko bayi lahir prematur.

Menurut WHO, prevalensi anemia di dunia berkisar pada 40-80%.

Di India, prevalensi anemia pada remaja putri sebesar 45%. prevalensi

Chang,dkk, (2006, dalam Nursari, 2010) di KualaLumpur Malaysia,

ditemukan prevalensi anemia sebesar 28.3 %. Proporsi anemia pada

perempuan 27,2% lebih besar dibanding laki-laki sebesar 20,3%.

Ironisnya, kejadian anemia pada remaja putri justru mengalami

peningkatan dari 37,1% pada Riskesdas 2013 menjadi 48,9% (Riskesdas,

2018). Di Indonesia, sekitar 12% remaja laki-laki dan 23% remaja

perempuan mengalami anemia defisiensi zat besi (Kemenkes, 2018).

Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang dengan

kejadian anemia yang masih menjadi permasalahan besar. Menurut data

Riskesdas tahun 2018, angka kejadian anemia di Indonesia berada di

angka 22,7%. Selain itu 25,7% remaja usia 13-15 tahun dan 26,9% remaja

usia 16-18 tahun memiliki status gizi pendek dan sangat pendek.

1
2

Terdapat 8,7% remaja usia 13-15 tahun dan 8,1% remaja usia 16-18

tahun dengan kondisi kurus dan sangat kurus.Sebesar 48,9% ibu hamil

mengalami anemia. Sebanyak 84,6% anemia pada ibu hamil mulai terjadi

sejak kelompok umur 15-24 tahun. Data tersebut menggambaran kondisi

gizi pada remaja di Indonesia yang harus diperbaiki.(Kemenkes RI,

2019).

Data yang diperoleh dari Dinas DKI Jakarta (2020) bahwa WUS

prakonsepsi yang mengalami anemia tahun 2020 sebesar 53.246 dari total

855.2411 WUS atau sebesar 6,7%. Dan tahun 2021 sebesar 3.968 dari

total 128.743 WUS atau sebesar 3,76%. Salah satu upaya yang dilakukan

untuk menurunkan prevalensi anemia adalah dengan cara pemberian

tablet penambah darah.

Survey pendahuluan yang dilakukan di TPMB Puji Rochana, STr.

Keb pada tahun 2020 jumlah WUS Prakonsepsi ada 73 dan yang

mengalami anemia ada 32 orang. Pada tahun 2021 jumlah WUS

Prakonsepsi ada 86 dan dan yang mengalami anemia ada 34 orang. Tahun

2022 umlah WUS Prakonsepsi ada 78 dan dan yang mengalami anemia

ada 27 orang.

Faktor penyebab anemia pada wanita prakonsepsi yaitu kurangnya

kesadaran, pengetahuan, motivasi keluarga, gaya hidup, kurangnya asupan

zat besi dan me ngenai nutrisi. Faktor lain yang mempengaruhi anemia

antara lain, kurang memadainya asupan makanan sumber Fe,


3

meningkatnya kebutuhan Fe saat hamil dan menyusui dan kehilangan

banyak darah (Fatmah, 2016).

Dampak anemia yang terjadi pada remaja dan WUS akan beresiko

tinggi nanti akan berdampak pada kehamilan yang akan berdampak

negatif pada kondisi pertumbuhan dan perkembangan janin, serta

berpotensi menimbulkan komplikasi pada kehamilan dan persalinan,

bahkan dapat menyebabkan kematian bayi baru lahir dan ibu (Kemenkes,

2016).

Upaya Pemerintah dalam menangani wanita prakonsepsi yang

mengalami anemia diberikan tablet penambah darah sebanyak 10 biji yang

dianjurkan untuk dikomsumsi 1 tablet perhari. Dan apabila kondisi

berlanjut mereka disarankan untuk mendatangkan layanan kesehatan

seperti puskesmas ataupun dokter praktek swasta (L.S.Ani dkk, 2018).

Dari urain permasalahan diatas maka peneliti akan melakukan

penelitian, Hubungan Pengetahuan, Motivasi, Gaya hidup dengan

kejadian anemia pada prakonsepsi di TPMB Puji Rochana, STr.Keb

Bulan November – Desember tahun 2023.

1.2. Rumusan Masalah

Sudah dilakukan upaya Bidan memberikan edukasi tentang gizi dan

pencegahan anemia untuk perencanaan kehamilan namun anemia masih saja

terdapat kejadian sebagai masalah kesehatan yang sering di alami Wanita usia

subur (WUS) atau remaja putri salah satu penyebab bisa terjadinya Anemia
4

adalah, kurangnya pengetahuan WUS masa prakonsepsi mengenai anemia,

pola makan, dan gaya hidup.

Berdasarkan jumlah kunjungan prakonsepsi yang didapatkan dari

di TPMB Puji Rochana, STr. Keb pada tahun 2020 jumlah WUS

Prakonsepsi ada 73 dan yang mengalami anemia ada 32 orang. Pada tahun

2021 jumlah WUS Prakonsepsi ada 86 dan dan yang mengalami anemia

ada 34 orang. Tahun 2022 umlah WUS Prakonsepsi ada 78 dan dan yang

mengalami anemia ada 27 orang.

Anemia sebagai masalah dalam kesehatan Hal ini didukung oleh

adanya kesenjangan antara teori dan kenyataan Terdapat beberapa variabel

yang berhubungan dengan masalah anemia sehingga belum diketahuinya

hubungan antara variabel pengeahuan, motivasi keluarga, dan gaya hidup

dengan kejadian anemia pada prakonsepsi di TPMB Puji Rochana, STr.

Keb.

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujaun Umum

Mengetahui hubungan pengetahuan, motivasi keluarga dan gaya hidup

dengan anemia pada prakonsepsi di TPMB Puji Rochana, STr.Keb Bulan

Januari - Februari Tahun 2024

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Diketahuinya gambaran kejadian anemia masa prakonsepsi di

TPMB Puji Rochana, STr. Keb


5

2. Diketahui gambaran pengetahuan, motivasi keluarga, dan gaya

hidup masa prakonsepsi di TPMB Puji Rochana, STr. Keb

3. Diketahuinya hubungan antara pengetahuan dengan anemia

masa prakonsepsi di TPMB Puji Rochana, STr. Keb

4. Diketahuinya hubungan antara motivasi keluarga dengan

anemia masa prakonsepsi di TPMB Puji Rochana, STr. Keb

5. Diketahuinya hubungan antara gaya hidup dengan anemia masa

prakonsepsi di TPMB Puji Rochana, STr. Keb

1.4. Manfaat Penelitian

Bahwa secara mendasar manfaat penelitian ini sebagai berikut:

1.4.1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini tidak menemukan teori baru, akan tetapi lebih

mengkonfirmasi, mengembangkan, dan menerapkan teori yang

sudah ada dan dapat referensi guna menjawab hipotesis dari

penelitian ini.

1.4.2. Manfaat Metodologi

Penelitian ini secara metodologi menggunakan penelitian survei

dengan deskriptif analisi untuk menjawab hipotesis antara variabel

pengetahuan, motivasi keluarga,dan gaya hidup dengan kejadian

anemia pada masa prakosepsi di TPMB Puji Rochana, STr. Keb


6

dimana semua variabel tersebut diukur dalam waktu yang

bersamaan.NCORAN 2023

1.4.3. Manfaat Praktis

Dengan diketahuinya penelitian ini serta variable tentang anemia

yang terkait maka peneli dapat menjadikan masukan dalam

perencanaan kebijakan serta mendapatkan praktik baik dalam

peneltian ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Anemia

2.1.2 Definisi Anemia


Anemia merupakan masalah kesehatan utama yang terjadi di

masyarakat dan sering dijumpai di seluruh dunia, terutama di negara

berkembang seperti Indonesia. Kelainan tersebut penyebab

disabilitas kronik yang berdampak besar terhadap kondisi kesehatan,

ekonomi, dan kesejahteraan sosial. Anemia sering terjadi pada

remaja perempuan dibandingkan dengan remaja laki-laki. Hal ini

terjadi dikarenakan remaja putri kehilangan zat besi (Fe) saat

menstruasi sehingga membutuhkan lebih banyak asupan zat besi

(Fe). Perilaku remaja putri yang mengkonsumsi makanan nabati

lebih banyak mengakibatkan asupan zat besi belum mencukupi

kebutuhan zat besi harian (Triwinarni, Hartini, & Susilo, 2017).

Beberapa faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia

pada remaja, yaitu pengetahuan, motivasi keluarga dan gaya hidup.

Kurangnya asupan protein akan mengakibatkan transportasi zat besi

terlambat, sehingga akan terajadi defisiensi zat besi. Disamping itu,

makanan yang tinggi protein teruma berasal dari daging, ikan dan

unggas juga banyak mengandung protein. Anemia defisiensi zat besi

lebih banyak terjadi pada remaja putri dibanding remaja putra. Hal

7
8

ini dikarenakan remaja putri mengalami menstruasi setiap bulannya

dan
9

sedang dalam masa pertumbuhan, sehingga membutuhkan asupan

zat besi yang lebih banyak.

Pengetahuan adalah hasil tahu, terjadi setelah orang

melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Dalam

pengertiannya, pengetahuan memiliki enam tingkatan yakni : Tahu

(Know), Memahami (Comprehension), Aplikasi (Aplication),

Analisis (analysis), Sintesis (Syntesis), dan Evaluasi (Evaluation).

Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya anemia

adalah tingkat pengetahuan seseorang tersebut tentang anemia,

meskipun terdapat beberapa faktor lain yang mempengaruhi kejadian

anemia.

Motivasi keluarga adalah sikap, tindakan penerimaan

keluarga terhadap anggota keluarganya, berupa motivasi

informasional, motivasi penilaian, motivasi instrumental dan

dukungan emosional. Jadi motivasi keluarga adalah suatu bentuk

hubungan instrumental yang meliputi sikap, tindakan dan

penerimaan terhadap anggota keluarga, sehingga anggota keluarga

merasa ada yang memperhatikan. Berdasarkan kondisi ini maka

menurut peneliti terhadap penelitian ini adalah perlu adanya

penyuluhan dari tenaga kesehatan terhadap masyarakat tentang

pentingnya peran dan motivasi keluarga dalam kesehatan anemia

pada remaja (Mulyani 2017).


10

Gaya hidup adalah pola tingkah laku sehari-hari

segolongan manusia di dalam masyarakat. Gaya hidup sehat

merupakan gaya hidup yang memberikan hasil yang baik dan positif.

Gaya hidup dalam penelitian ini meliputi kebiasaan makan,

kebiasaan merokok dan aktifitas fisik. Sejalan dengan penelitian

Permaesih (2005) Gaya hidup seperti merokok, minum-minuman

keras, kebiasaan sarapan pagi merupakan faktor penyebab tejadinya

anemia. Persentase anemia sedikit lebih tinggi pada remaja dengan

aktivitas fisik tidak aktif. Dan penelitian tentang hubungan gaya

hidup dengan anemia pada remaja menyatakan bahwa terdapat

hubungan gaya hidup seperti pola makan dan merokok dengan

kejadian anemia (Khoirinisa, 2013)

2.1.2Indikator Anemia

Anemia menurut Chrisna Phaksi (2014) dalam Rahmi (2019),

yaitu tidak anemia apabila Anemia sedang : Hb 7-8 g/dL,

Anemia berat: Hb ≤ 8 g/DL dengan gejala yaitu :

1. Lemas dan mudah lelah

2. Sakit kepala/pusing

3. Pucat

2.1.1. Cara Mengukur Variabel

Cara mengukur anemia prakonsepsi dengan cara peneliti mencatat

dari Rekam medik Yang sudah tersedia di TPMB. Hasil ukur

Anemia yaitu
11

1. Anemia , jika hasil HB < 11 g/ dl

2. Tidak Anemia , jika hasil HB ≥ 11 g/ dl

Skala Ukur Anemia Ordinal

2.1.2. Teori dan Penelitian Sebelumnya


12

Tabel 2. 1.Metaanalisis Penelitian Terkait

Jenis & Desain


No Judul Penelitian Pengarang Tahun Variabel Analisis Statistik Hasil Penelitian
Penelitian
1. Semakin baik
tingkat
pengetahuan maka
Factor-faktor yang
semakin baik juga
berhubngan Independent:
pencegahan anemia
dengan upaya Pengetahuan,keterampil
pada remaja di SMPN
pencegahan an terkait kesehtan,Gaya
3 Banjarbaru
1 anemia pada Hairun puspa 2017 Hidup,dukungan teman
2. Semakin baik Gaya
remeja putri SMPN sebaya
Hidup maka semakin
3 banjar baru Dependent: pencegahan
baik
Kalimantan anemia
juga pencegahan
selatan.
anemia pada remaja
putri di SMPN 3
Banjarbaru
2 Hubungan Sri mulasih 2017 Variabel Independen : Chi-square Semakian baik
pengetahuan pengetahuan remaja pengetahuan
remaja putri putri tentang anemia remaja putri tentang
tentang anemia -Variabel Dependen : anemia maka
dengan perilaku perilaku pencegahan semakian baik
pencegahan anemia pada saat perilaku pencegahan
anemia pada saat menstruasi anemia saat
menstruasi di SMK menstruasi.
Nusa Bhakti kota Artinya ada hubungan
13

Semarang positif dan signifikan


Semakian tinggi
Prevalence of iron asupan zat gizi besi
Variabel Independen
deficiency and remja maka semakian
: asupan zat gizi besi
anemia among Chandyo et baik status
3 2007 - Variabel Dependen :
healthy women of al. anemiaArtinya ada
status anemia pada
reproductive age in korelasi positif antara
usia produktif
Bhaktapur asupan zat gizi besi
dengan status anemia
1. Ada hubungan
yang
bermakna umur
dengan
status anemia. Artinya
resiko anemia pada
Variabel Independen : siswi umur12-13
Umur, Kelas, tahun resiko terkena
Faktor resiko Pendidikan bapak, anemia 3,435 kali
Astuti and
4 anemia pada siswi 2015 Jumlah anak, Status dibandingkan siswi
Rosidi
pondok pesantren menarche, IMT umur 14-15 tahun.
- Variabel Dependen : 2. Ada hubungan yang
Status anemia bermakna kelas
dengan
status anemia. Artinya
siswi kelas satu resiko
terkena anemia 7,202
kali dibandingkan
siswi kelas dua
5 Prevalence and Alvarez-uria 2015 Variabel Independen : 1. Semakian muda
14

usia maka semakian


tinggi prevalensi
Severity of anemia.
usia dan jenis kelamin
Anaemia Stratified 2. Prevalensi anemia
et al Variabel Dependen :
by Age and Gender lebih tinggi terjadi
Prevalensi anemia
in Rural India pada
perempuan dari pada
laki-laki.
1. Semakin buruk
kebiasaan makan
remaja putri maka
Skrining dan Variabel Independen :
semakian tinggi angka
determinan Kebiasaan makan,
kejadian anemia
kejadian Status gizi, Asupan
2. Semakian kurus
anemia pada Kaimudin & vitamin A, Asupan
6 2017 status gizi remaja
remaja Lestari vitamin C
putri makan semkain
putri SMA Negeri 3 - Variabel Dependen :
tinngi kejaian anemia.
Kendari Tahun Kejadian anemia pada
3. Semakian kurang
2017 remaja putri
asupan vitamin A
maka semkain tinggi
kejadian anemia.
Variabel
The Effect of Iron Tidak ada hubungan
Independen:
Deficiency Anemia yang bermakna antara
Defisiensi anemia
on Intelligence siswastatus anemia
7 A.Goudarzi 2008 zat besi
Quotient (IQ) in dengan siswa yang
- Variabel
Under Years normal dalam tingkat
Dependen: tingkat
Old Students kecerdasan
Kecerdasan
8 berhubungan Temi 2018 1. Semakian tinggi
15

pengetahuanmahasis
wa maka tidak ada
dengan kebiasaan hubungan dengan
konsumsi tablet kebiasaan konsumsi
tambah darah tablet tambah darah
sebagai upaya 2.Semakin baik sikap
pencegahan yang dimiliki
anemia mahasiswa maka
pada remaja putri Chintia Risva, semakin baik pula
(Studi pada Suyatno kebiasaan konsumsi
mahasiswa tahun tablet tambah darah
pertama di Fakultas 3. Semakin baik
Kesehatan dukungan lingkungan
Masyarakat yang dimiliki
Universitas mahasiswa maka
Diponegoro) semkain baik
kebiasaan konsumsi
tablet tambah darah
Semakin baik
pengetahuan
Pengaruh terdahap anemia dan
Konsumsi Tablet pengetahuan baik
Fe Terhadap
9 H Anggraini 2020 Chi-Square terhadap
Pencegahan
mengomsumsi tablet
Anemia Pada
Remaja Putri Fe maka semakin baik
pula mengonsumsi
tablet Fe
10 Kejadian Anemia Purbadewi Semakin baik pola
2013
Pada Remaja Putri makan dan minum
16

yang bergizi dan


bervitamin dan di
SMP Negeri 18 akan semakin banyak
Kota Bogor. juga zat besi dan
vitamin lainnya yang
diserap oleh tubuh
17

2.1.3. Sintesis (berdasarkan bahasa peneliti).

Anemia adalah dimana kadar hemglobin dalam darah lebih redah

daripa nilai normal 12-15 g/dL

2.1. Pengetahuan

2.2.1. Definisi Pengetahuan

Menurut Lindung (2013) Pengetahuan merupakan salah satu

faktor yang menstimulasi atau merangsang terhadap terwujudnya

sebuah perilaku kesehatan. Apabila Wanita yang mempunyai

pengetahuan kurang tentang anemia dapat berakibat pada

kurangnya konsumsi makanan yang mengandung zat besi selama

ini yang dikarenakan ketidaktahuany. (Ayu Wulandari,

2018).Kekurangan zat besi dapat beresiko terhadap janin dan

ibu hamil sendiri. Janin akan mengalami gangguan atau hambatan

pada pertumbuhan, baik sel tubuh maupun sel otak. Selain itu juga

dapat mengakibatkan kematian pada janin dalam kandungan,

abortus, cacat bawaan, dan BBLR. (Suhartatik et al., 2019).

2.2.2. Indikator Pengetahuan

Menjelaskan bahwa, pengetahuan adalah hal yang diketahui oleh

orang atau responden terkait dengaan sehat dan sakit atau

kesehatan, miasal: tentang penyakit (penyebab, cara penularan,

cara pencengahan), gizi, sanitasi, pelayanan kesehatan, kesehatan

lingkungan, keluarga berencana, dan sebagainya


18

(Notoatmodjo,2014), Baik: x > skor mean + 1, Kurang: x < skor

mean – 1 :

1. Memahami.

2. Mengingat.

3. Menerapkan.

2.2.3. Cara Mengukur Pengetahuan

Cara Ukur variabel pengetahuan menggunakan Kuesioner

berjumlah 10 pertanyaan , responden memilih jawaban Ya atau

Tidak , skala ukur ordinal , hasil ukur pengetahuan yaitu:

1. Pengetahuan kurang , jika < nilai mean.

2. Pengetahuan baik, jika ≥ nilai mean.

2.2.4. Teori dan Penelitian Sebelumnya

2.2.5. Sintesis Pengetahuan


Pengetahuan adalah informasi yang diketahui atau disadari oleh

seseorang dan dapat diperoleh dari pengelaman tentang anemia seperti


19

informasi tanda gejala anemia, definisi anemia, mencegah dan cara

mengatasi anemia.

2.3. Motivasi Keluarga

2.4.1. Definisi Motivasi Keluarga

Menurut mulyani (2017) Motivasi keluarga adalah sikap,

tindakan penerimaan ke luarga terhadap anggota keluarganya,

berupa dukungan informasional, dukungan penilaian, dukungan

instrumental dan dukungan emosional. Jadi Gaya Hidup adalah

suatu bentuk hubungan instrumental yang meliputi sikap, tindakan

dan penerimaan terhadap anggota keluarga, sehingga anggota

keluarga merasa ada yang memperhatikan. Sunaryo (2013),

dukungan dan dorongan keluarga akan semakin menguatkan

motivasi individu untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Ratna

(2015) yang mendapatkan ada hubungan antara Gaya Hidup

dengan kepatuhan dalam menkonsumsi tablet Fe di Puskesmas

Dukuh Klopo Kabupaten Jombang Tahun 2015

2.4.1. Indikator Motivasi Keluarga

House dan Kahn (1985) dalam Friedman (2013) memasukan


komponen dukungan sosial keluarga dalam empat tipe dukungan
(Adventus 2019). Adapaun indikator dari Gaya Hidup adalah:
1. Motivasi Informasional
Keluarga berfungsi sebagai kolektor dan disseminator informasi
tentang dunia yang dapat digunakan untuk mengungkapkan suatu
masalah. Aspek-aspek dalam dukungan ini adalah nasehat,
usulan, saran, petunjuk dan pemberian informasi.
20

2. Motivasi Instrumental
Keluarga merupakan sebuah sumber pertolongan praktis dan
konkrit diantaranya: bantuan langsung dari orang yang diandalkan
seperti materi, tenaga dan sarana.
3. Motivasi Penilaian
Keluarga bertindak sebagai sebuah bimbingan umpan balik,
membimbing dan menengahi masalah serta sebagai sumber
validator identitas anggota keluarga, diantaranya: memberikan
support, pengakuan, penghargaan dan perhatian.
4. Motivasi Emosional
Keluarga sebagai tempat yang aman dan damai untuk istirahat
dan pemulihan serta membantu penguasaan terhadap emosi.
Dukungan emosional meliputi dukungan yang diwujudkan
kepercayaan, perhatian dan mendengarkan serta didengarkan.

2.3.3. Cara Mengukur Motivasi Keluarga

Cara ukur Variabel Motivasi keluarga dengan Alat ukur Kuesioner

berjumlah 10 pertanyaan, responden memilih jawaban iya atau

tidak ,skala ukur ordinal, hasil ukur motivasi keluarga :

1. Tidak di Motivasi keluarga, jika < nilai mean

2. Ya, di Motivasi Keluarga, jika ≥ nilai mean


21

2.3.4. Teori dan Penelitian Sebelumnya

2.3.5. Sintesis Motivasi Keluarga

Motivasi Keluarga adalah dorongan untuk melakukan sesuatu yang


diberikan dalam bentuk perhatian,kasih sayang dan support sebagai
menumbuhkan dorongan diri untuk menghindari anemia .

2.4. Gaya hidup


2.4.1. Definisi Gaya Hidup
Menurut Permaesih (2005) Gaya hidup seperti merokok,

minum-minuman keras, kebiasaan sarapan pagi merupakan faktor

penyebab tejadinya anemia. (purwati, 2016) menunujukan bahwa

banyak faktor yang berhubungan dengan anemia pada ibu

prakonsesi diantaranya staus gizi, penyakit infeksi, sosial ekonomi,

pendidikan, pengetahuan, kepatuhan dalam mengonsumsi

tablet tambah darah, asupan makanan yang dikonsumsi oleh ibu

pada masa prakonsepsi dan lain lain.(Ari dan Aisya M, 2016) gaya

hidup individu yang dicirikan dengan pola perilaku individu, akan

memberi dampak pada kesehatan individu dan selanjutnya pada

kesehatan orang lain


22

2.4.2. Indikator Gaya Hidup

Faktor – faktor yang menyebabkan seseorang mengalami anemia

adalah pengetahuan, sikap, status gizi dan pola konsumsi makanan,

tingkat sosial ekonomi, kepercayaan, fasilitas Kesehatan. Menurut

Utomo S B, pola gaya hidup remaja putri yang menjaga bentuk

badan, membuat mereka menjadi takut untuk mengkonsumsi

banyak makanan sehingga berkurang nya asupan gizi dan zat besi

yang dapat mempercepat terjadinya anemia apa bila pengukuran

anemia Sehat = ≥ (mean), Tidak sehat hasil = < (mean)

Adapaun indikator dari Gaya Hidup adalah:

1. Aktivitas .

2. Nutrisi.

3. istirahat.

2.4.3. Cara Mengukur Gaya Hidup

Alat ukur Kuesioner tentang tingkat pengetahuan, skala ukur

ordinal Nilai gaya hidup responden yang dikategorikan

berdasarkan.

1 . Tidak Sehat , jika < nilai mean.

2. sehat = ≥ nilai mean.


23

2.4.4. Teori dan Penelitian Sebelumnya

2.4.5. Sintesis Gaya Hidup


Gaya Hidup adalah pola hidup seseorang yang diekpresikan
dalam aktivitas, minat, dan opini. Gaya hidup menggambarkan
keseluruhan diri seseorang dalam lingkungannya.
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1. Kerangka Teori

3.1.1. Teori (Lindung, 2013) (Pengetahuan terhadap Anemia)

pengetahuan Anemi

Gambar 3. 1 Pengetahuan terhadap Anemia

3.1.2. Teori (Uno, 2013) (Motivsi keluarga terhadap Anemia)

Motivasi Anemia
keluarga
Gambar 3. 2 Motivasi terhadap Anemia

3.1.3. Teori (Ari dan Aisya M, 2016) (Gaya hidup terhadap Anemia)

Gaya Hidup Anemia

Gambar 3. 3 Gaya hidup terhadap Anemia

Sebagai besar diindonesia penyebab anemia adalah defesiensi zat


besi yang dipengaruhi secara langsung oleh konsumsi makanan
sehari-hari yang kurang zat be siyang diperlukan untuk
pembentukan hemoglobin.
3.1.4. Kerangka Konsep Penelitian

Pengetahuan

Motivasi Anemia
keluarga Prakonsepsi

Gaya Hidup
Gambar 3. 4 Kerangka Konsep Penelitian

24
25

Anemia adalah keadaan dimana massa erritrisit dan atau masa hemoglobin

yang beredar tidak dapat memenuhu fungsiya untuk menyediakan ksigen

lagi jaringan tubuh. Adapun hemoglobin (hb)merupakan suatu protein

sebagai aat angkut oksigen’

3.1.5. Hipotesis Penelitian

1. Hipotesis 1: Ada hubungan antara Pengetahuan dengan kejadian

Anemia pada masa prakonsepsi

2. Hipotesis 2: Ada hubungan antara Motivasi keluarga dengan

kejadian Anemia pada masa prakonsepsi

3. Hipotesis 3: Ada hubungan antara Gaya hidup dengan kejadian

Anemia pada masa prakonsepsi


36

BAB IV
METODE PENELITIAN

4.1. Jenis dan Desain Penelitian


1. Jenis penelitain

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

penelitian survei dengan penelitian deskriptif sederhana, yaitu penelitian

yang dilakukan untuk membuat gambaran deskripsi tentang suatu keadaan

secara obyektif. (Saepudin, 2015). variabel yang diukur dalam waktu yang

sama dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. Yang di

lakukan satu saat atau satu periode tertentu dan pengamatan obyek studi

hanya dilakukan sekali.

Dalam penulisaan ini penulis memperoleh data dari kuesioner

dengan menggunakan data primer, yaitu pengisiaan kuesioner yang

bertujuan mengetahui tingkat pengetahuan, motivasi keluarga, dan gaya

hidup dengan kejadian anemia pada prakonsepsi di TPMB Puji Rochana,

STr. Keb

4.2. Polulasi, Sampel, Besar Sampel dan Teknik Pengambial Sampel

4.2.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang

diteliti (Notoatmodjo, 2012). Populasi penelitian adalah sejumlah 70 ibu

masa prakonsepsi TPMB Puji Rochana, STr. Keb pada bulan januari –

februari 2024.

23
24

4.2.2. Sampel

Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili

seluruh populasi (Notoatmodjo, 2018).

Sampel penelitian ini dari total populasi WUS masa prakonsepsi

di TPMB Puji Rochana, STr. Keb.

4.2.3. Besar Sampel

Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh

populasi (Notoatmodjo, 2018). Besar sampel dalam penelitian ini

ditentukan dengan Total Sampling, yaitu dengan mengambil

seluruh populasi terjangkau sejumlah 70 WUS Prakonsepsi di

TPMB Puji Rochana, STr. Keb

4.2.4. Teknik Pengambilan Sampel

Peneliti akan menggunakan teknik total sampling. Bahwa


total sampling adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2014). Teknik
sampling pada penelitian ini menggunakan teknik Total sampling
yaitu memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang
dikehendaki peneliti

4.2.5. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di TPMB Puji Rochana, STr. Keb dan

waktu penelitian dilakukan di bulan Januari – Februari 2024.

4.2.6. Tahap Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

23
25

adalah kuesioner. Kuesioner digunakan untuk memperoleh data


dari responden dengan memberikan pertanyaan secara tertulis
kepada responden. Berdasarkan jenis pertanyaannya, kuesioner
yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner
tertutup. (Untari, 2017)
4.2.6.1 Cara Pengambilan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini di mulai dari
menentukan masalah penelitian. Kegiatan penyusunan
proposal ini di lakukan dengan berkonsultasi dan juga
berdiskusi kepada dosen pembimbing terkait pelaksanaan
penelitian dan masalah yang dihadapi. Selanjutnya, meminta
izin untuk membagikan kuesioner tersebut diuji cobakan
kepada WUS pra konsepsi. Uji coba tersebut terdiri dari uji
validitas dan reliabilitas (uji validitas dan reliabilitas
pelaksanaan, pengetahuan, Motivasi keluarga dan gaya
hidup) di wilayah TPMB Puji Rochana, STr. Keb pada WUS
masa prakonsepsi yang akan dijadikan sebagai responden.
Selanjutnya melakukan kegiatan presentasi proposal
penelitian. Setelah presentasi, kegiatan selanjutnya adalah
mengurus surat permohonan izin penelitian dari akademik
kepada lahan penelitian di TPMB Puji Rochana, STr. Keb
yang dikeluarkan oleh BAAK Politeknik Karya Husada.
Mengajukan izin penelitian kepada Kepala Bagian Kelurahan
Wilayah Serua untuk mengadakan penelitian.Setelah
mendapat izin dari pihak yang berwenang. Selanjutnya
peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian kepada
Kepala TPMB Puji Rochana, STr. Keb kemudian peneliti
membagikan lembar persetujuan menjadi responden untuk
diisi dan ditandatangani. Langkah selanjutnya peneliti
membagikan kuesioner untuk di isi kepada responden, setelah
26

diisi langsung dikumpulkan yang selanjutnya dilakukan


pengolahan data melalui program komputer.
Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan
data primer. Pengumpulan data dilakukan dengan cara
menyebarkan kuesioner kepada responden yaitu WUS masa
prakonsepsi. Kuesioner pengetahuan tentang anemia,
kuesioner motivasi keluarga yang didapat dan gaya hidup
yang berisi pertanyaan dan pernyataan yang diberikan.

4.2.6.2 Pengolahan Data


Adapun tahap-tahap dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Editing
Dilakukan untuk mengecek atau memeriksa kembali
kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan.
2. Coding
Kegiatan. memberikan kode numerik (angka) terhadap data
yang terdiri dari beberapa kategori sehingga memudahkan
melihat arti suatu kode dari suatu variable. Adapun kode
tersebut antara lain:
1. Kejadia anemia: 1 = Anemia dan 2= Tidak Anemia
1 Pengetahuan: 1=Kurang dan 2=Baik
2 Motivasi keluarga: 1=Tidak dan 2=Ya
3 Gaya Hidup: 1=tidak sehat dan 2=sehat
3. Entry
Kegiatan memasukkan data ke dalam tabel dilakukan
dengan program yang ada di komputer. Data kuesioner
yang telah di koding dimasukkan dan dapat dianalisis
dengan menggunakan SPSS
4. Tahap Cleaning
27

Mengecek kembali data yang sudah di entry keprogram


SPSS untuk melihat ada data yang hilang (missing) dengan
melakukan list, dan data yang sudah di entry benar atau
salah dengan melihat variasi data atau kode yang
digunakan.

4.2.6.3Uji Validitas dan Reliabilitas


4.2.6.3.1 Uji Validitas
Uji validitas merupakan persamaan data yang
dilaporkan oleh peneliti dengan data yang diperoleh
langsung yang terjadi pada subyek penelitian. Uji
validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
pernyataan pada kuesioner mampu mengungkapkan
yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas
pada setiap pernyataan apabila r hitung ≥ r tabel pada
taraf signifikan (α = 0,05) maka instrument itu dianggap
valid dan jika r hitung < r tabel maka instrument
dianggap tidak valid.
Kuisioner sudah dilakukan uji validitas kepada
30 responden. Uji validitas dinilai dengan Pearson
Produc Moment dengan membandingkan r hasil dengan
r table. Pengujian ini dengan membandingkan nilai
corrected item total dengan r table, untuk degree of
freedom (df) = n – 2 jadi 30 -2 = 28, sehingga
digunakan sebesar 0,374, dengan demikian r table
digunakan sebesar 0,374. Dikatakan valid jika nilai
corrected item total ≥ nilai table (0,374) dan dikatakan
tidak valid apablia corrected item total < nilai table
(0,3873).
Tabel 4.5 Hasil Uji Pengetahuan
28

Pertanyaan r-hitung r-tabel Keterangan


P1 0.563 0,374 valid
P2 0.553 0,374 valid
P3 0.682 0,374 valid
P4 0.826 0,374 valid
P5 0.779 0,374 valid
P6 0.639 0,374 valid
P7 0.569 0,374 valid
P8 0.529 0,374 valid
P9 0.513 0,374 valid
P10 0.594 0,374 valid

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Motivasi Keluarga

Pertanyaan r-hitung r-tabel Keterangan


Motivasi keluarga_1 0.413 0,374 valid
Motivasi keluarga_2 0.503 0,374 valid
Motivasi keluarga_3 0.665 0,374 valid
Motivasi keluarga_4 0.432 0,374 valid
Motivasi keluarga_5 0.766 0,374 valid
Motivasi keluarga_6 0.387 0,374 valid
Motivasi keluarga_7 0.692 0,374 valid
Motivasi keluarga_8 0.764 0,374 valid
Motivasi keluarga_9 0.437 0,374 valid
Motivasi keluarga_10 0.481 0,374 Valid
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Gaya Hidup
29

Pernyataan r-hitung r-tabel Keterangan


Gaya Hidup_1 0.419 0,374 valid
Gaya Hidup _2 0.582 0,374 valid
Gaya Hidup_3 0.494 0,374 valid
Gaya Hidup _4 0.790 0,374 valid
Gaya Hidup _5 0.583 0,374 valid
Gaya Hidup n_6 0.761 0,374 valid
Gaya Hidup n_7 0.382 0,374 valid
Gaya Hidup _8 0.510 0,374 valid
Gaya Hidup n_9 0.554 0,374 valid
Gaya Hidup n_10 0.782 0,374 valid

4.2.6.3.2 Uji Reliabilitas


Pengujian reliabilitas dimaksudkan untuk menguji suatu
kuesioner reliabel atau handal atau tidak. Menurut Ghozali
(2017) “Uji Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari
waktu ke waktu”. Adapun kriteria atau ketentuan dalam
memutuskan pernyataan tersebut reliabel atau tidak, berikut ini
untuk ketentuannya:
1. Jika nilai Cronbatch’s Alpha > maka instrumen reliabel.
2. Jika nilai Cronbatch’s Alpha < maka instrumen tidak
reliabel.
4.2.6.4 Analisis Data
4.2.6.4.1 Analisis Univariat
Menurut Badriah (2016), analisi univariat dilakukan
terhadap tiap variabel dan hasil penelitian. Pada umumnya
hasil analisis ini menghasilkan distribusi dan persentase dari
tiap variabel. Analisis univariat biasa juga disebut analisis
deskriptif atau statistik deskriptif yang berujuan
menggambarkan kondisi fenomena yang dikaji. Analisis
30

univariat merupakan metode analisis yang paling mendasar


terhadap suatu data. Hampir dipastikan semua laporan, baik
laporan penelitian, praktek, laporan bulanan, dan informasi
yang menggambarkan suatu fenomena, menggunakan
analisis univariat. Model analisis univariat dapat berupa
menampilkan angka hasil pengukuran, ukuran tendensi
sentral, ukuran dispersi/deviasi/variability, penyajian data
ataupun kemiringan data.
Angka hasil pengukuran dapat ditampilkan dalam
bentuk angka, atau sudah diolah menjadi prosentase, ratio,
prevalensi. Ukuran tendensi sentral meliputi perhitungan
mean, median, kuartil, desil persentil, modus. Ukuran
disperse meliputi hitungan rentang, deviasi rata-rata,
variansi, standar deviasi, koefisien of variansi. Penyajian
data dapat dalam bentuk narasi, tabel, grafik, diagram,
maupun gambar.

4.2.6.4.2 Analisis Bivariat


Menurut Badriah (2016), analisa bivariat yaitu analisa
yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga
berhubungan satu sama lain. Analisis bivariat juga
ditujukan untuk menguji hipotesis penelitian. Analisis
bivariat menggunakan tabel silang untuk menyoroti dan
menganalisis perbedaan atau hubungan antara dua variabel.
Menguji ada tidaknya perbedaan/hubungan antara variabel
metode cermah dan metode demonstrasi terhadap
peningkatan haya hidup sehat siswa digunakan analisis Chi
Square, dengan tingkat kemaknaan á = 0,05.
Hasil yang diperoleh pada analisis Chi Square dengan
menggunakan program SPSS yaitu nilai p, kemudian
31

dibandingkan dengan á = 0,05. Apabila nilai p lebih kecil


dari á = 0,05 maka ada hubungan/perbedaan antara dua
variabel tersebut.
Sedangkan untuk mengetahui kuatnya perbedaan
antara variable dikonsultasikan dengan Contingency
Coefficient (untuk variabel dengan data nominal) sementara
untuk mengetahui pola dan kuatnya hubungan antara
variabel dikonsultasikan dengan uji Spearman Correlation
(untuk variabel dengan data interval). Nilai Chi Square,
Contingency Coefficient dan Spearman Correlation
diperoleh dari hasil pengolahan program SPSS 25.
Analisis bivariat adalah analisis yang digunakan untuk
mengetahui hubungan antara variabel independen dan
variabel dependen dengan menggunakan uji Chi-square
(X2).

Uji Chi-square adalah membandingkan frekuensi


yang terjadi (observasi) dengan frekuensi harapan
(ekspektasi). Bila nilai frekuensi observasi dengan nilai
frekuensi harapan sama, maka dikatakan tidak ada
perbedaan yang bermakna (signifikan). Sebaliknya, bila
nilai frekuensi observasi dan
nilai frekuensi harapan berbeda, maka dikatakan ada
perbedaan yang bermakna (signifikan). Pembuktian dengan
uji chi square dapat menggunakan rumus :

2
(0−E)
X 2 =∑
E
32

Keterangan :
X² : Chi Square
O : Frekuensi yang diamati
E : Frekuensi yang diharapkan
Analisis ini menggunakan uji chi square dengan nilai
kepercayaan (α) 95% dan P value 0,005 dan derajat
kebebasan.
Uji chi square merupakan uji non parametris yang
paling banyak digunakan. Ada beberapa syarat di mana chi-
square dapat digunakan yaitu (Hidayat, 2019):
a) Jenis data yang digunakan dalam dalam uji chi-square
harus berbentuk data frekuensi berskala nominal atau
ordinal atau dapat juga salah satu data berskala nominal
atau ordinal.
b) Tidak ada cell dengan nilai frekuensi kenyataan atau
disebut juga Actual Count (F0) sebesar 0 (Nol).
c) Apabila bentuk tabel kontingensi 2 x 2, maka tidak
boleh ada 1 cell saja yang memiliki frekuensi harapan
atau disebut juga expected count ("Fh") kurang dari 5.
Apabila tidak memenuhi syarat yaitu ada cell dengan
frekuensi harapan kurang dari 5, maka rumus harus
diganti dengan rumus “Fisher Exact Test”.
d) Apabila bentuk tabel lebih dari 2 x 2, misal 2 x 3, maka
jumlah cell dengan frekuensi harapan yang kurang dari
5 tidak boleh lebih dari 20%. Apabila tidak memenuhi
syarat, maka dilanjutkan dengan test kolmogorv
smirnov.
e) Odd ratio adalah ukuran yang digunakan untuk
mengevaluasi hubungan antara dua kejadian atau faktor
dalam statistik. Odd ratio menghitung rasio antara dua
peluang (odds) dari dua kelompok yang berbeda.
33

Untuk mengetahui estimasi resiko reklative dihitung


odds ratio (OR), interprestasi odds ratio (OR), bila :
1. OR = 1, tidak ada asosiasi antara faktor resiko dan
penyakit
2. OR = > 1, terdapat asosiasi positif antara faktor
resiko dan penyakit
3. OR = < 1, terdapat asosiasi negatif antara faktor
resiko dan penyakit (Notoadmojo, 2018)
Menurut Sugiyono (2017) uji normalitas digunakan
untuk mengkaji kenormalan variabel yang diteliti apakah
data tersebut berdistribusi normal atau tidak.
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki
distribusi normal. Rumus yang digunakan dalam uji
normalitas ini adalah rumus Kolmogorov-Smirnov dengan
ketentuan data berdistribusi normal jika signifikansi >0,05
maka menggunakan nilai mean dan data tidak berdistribusi
normal, jika signifikansi <0,05 maka menggunakan nilai
median
DAFTAR PUSTAKA

Atas, M. and Sman, D. I. (2017) ‘Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Anemia


, Menengah Atas Di Sman 3 Ponorogo.

Hamdani, Roni, Siti Nurunniyah, Arini Hardianti. 2016. Hubungan Tingkat


Pengetahuan tentang Anemia dengan Kejadian Anemia pada WUS
Pranikah Di Kabupaten Bantul. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Alma Ata Yogjakarta.

Imran, N, Indriasari, R. and Najamuddin, U. (2015) ‘Pengetahuan dan Sikap


Tentang Anemia dengan Status Hemoglobin Remaja Putri di SMA N 10
Makasar.

Indartanti Dea, Apoina kartini (2014) ’Hubungan status gizi dengan kejadian
anemia pada remaja putri. Fakultas Kedokteran Universitas Diponigoro.

Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar. http://www. depkes.go.id (diakses 20


februari 2017).
Notoatmodjo, S. 2016. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi 1,
Rineka Cipta, Jakarta.
Dewi L., 2015. Pola Makan Sehat Dan Gaya Hidup Yang Benar. [Online]
Available at: http://mitrakeluarga.com/kemayoran/pola-makan-sehat-dan-
gaya-hidup-yang-benar/[12 Desember 2017].

Anonim. (2017). Hubungan motivasi Keluarga Dan Pengetahuan pada remaja


Tentang TabletFe Terhadap Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe. KTI, Program Studi
Kebidanan Magetan Politeknik Surabaya, Magetan.

Aisyah, R. D. and Fitriyani (2016) ‘Hubungan frekuensi, Gaya Hidup, Dengan


Kejadian Anemia Pada Remaja’, The 4 th Univesity Research Coloquium 2016,
(2013), pp. 83–89.

Nurzia, N. and Seftia, R. (2016) ’, Hubungan status ekonomi, pendidikan, dan


Gaya Hidup terhadap pencegahan anemia pada Remaja di wilayah kerja
Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi tahun 2016, 5(2), pp. 167–172.

Syahrul and Fariani, S. R. N. dan (2015). Risiko paparan asap rokok terhadap
kejadian anemia pada ibu hamil. Jurnal Berkala Epidemiologi, Vol. 3, pp. 327–
339.
Khoirinisa, S., (2013). Hubungan antara Gaya Hidup dengan Anemia pada Ibu
Hamil di Puskesmas Prambon Kabupaten Nganjuk Tahun 2013. Skripsi. Kediri:
Fakultas Ilmu Kesehatan,Universitas Kadiri.

23
KUESIONER

HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI KELUARGA,


GAYA HIDUP DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA MASA
PRAKONSEPSI DI TPMB PUJI ROCHANA, STr.Keb
TAHUN 2024

a) IDENTITAS
Nama :
Umur :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat :
b) Status HB (beri tanda silang) :
a. HB 12 -11 gr/dl
b. HB < 11 gr/dl
c) Pertanyaan Pengetahuan Anemia

Petunjuk Pengisian:
Berilah tanda (√ ) pada kotak tersebut: Benar (B) apabila menurut anda
pernyataan benar dan Salah (S) apabila menurut anda pernyataan salah
No. Pertanyaan B S
1. Anemia merupakan suatu keadaan dengan
kadarhemoglobin yang lebih rendah dari nilai normal
2 Batas normal kadar hemoglobin pada remaja
putriadalah 12 gr/dl

3 Tanda-tanda dan gejala anemia yang dapat


dilihatadalah lelah, letih, lesu, lalai dan lunglai
4 Kelopak mata, bibir, lidah, kulit, kuku dan
telapaktangan nampak pucat bukan merupakan salah
satutanda-tanda dari anemia
5 Kekurangan zat besi merupakan penyebab
utamaanemia gizi dibanding kekurangan zat gizi lain
6 Salah satu faktor utama yang menyebabkan
anemiagizi adalah rusaknya sel darah merah
Penyakit cacingan (cacing tambang) dapat
pulamenyebabkan proses terjadinya anemia
Remaja yang sedang menstruasi tidak memerlukan zat
besi lebih banyak
7 Penyakit malaria tidak dapatmenyebabkan penyakit
anemia

8Kehilangan darah pada wanita remaja dalam jumlah


banyak bisa terjadi akibat dari menstruasi
9 Anemia merupakan suatu keadaan dengan
kadarhemoglobin yang lebih rendah dari nilai normal
10 Batas normal kadar hemoglobin pada remaja
putriadalah 12 gr/dl

d) Pertanyaan Motivasi keluarga

Berilah tanda (√ ) pada kotak tersebut: YA apabila menurut anda


pernyataan benar dan Tidak apabila menurut anda pernyataan salah

No. Pernyataan Ya Tidak


1 Keluarga memberikan informasi tentang pencegahan anemia

2 Keluarga memberikan makanan yang bergizi seperti sayuran

3 Keluarga memberikan makanan bergizi seperti buah dan susu

4 Keluarga mendukung untuk melakukan olahraga setiap hari

5 Keluarga memotivasi saya untuk minum penambah darah

6 Keluarga saya memotivasi dan mengingatkan saya untuk istirahat


tidur sesuai jam tidur am 21.00
7 Keluarga mengingatkan hal-hal yang harus dihindariyang dapat
membuat saya terjadi anemia
8 Keluarga mengingatkan saya untuk tetap menjagaKesehatan

9 Keluarga memberikan solusi permasalahan aktivitas sehari-


hari

10 Keluarga menyediakan transportasi yang mempermudahsaya


untuk ketenaga kesehatan jika ada masalah kesehatan
e) Pertanyaan tentang Gaya hidup

Berilah tanda (√ ) pada kotak tersebut: (Tidak ) apabila menurut anda


pertanyaan salah, (Ya )apabila menurut anda pertanyaan benar

No Pertanyaan Tidak Ya
1 Apakah anda melakukan kegiatan olahraga
setiap hari

2 Apakah anda melakukan kegiatan olahraga


≥30 menit dalam sehari (senam aerobik,
bersepeda, jogging, dan lain-lain
(sebutkan)
3 Apakah anda melakukan kegiatan/aktifitas
sehari-harimelakukan pekerjaan rumah,
mencuci, membersihkan rumah, bekerja
dikantor, mengajar), dan lain-lain
(sebutkan)≥30 menit dalam sehari
4 Apakah anda makan daging > 3 kali dalam
seminggu

5 Apakah anda makan makanan berlemak tinggi


(misalnya: bersantan, jeroan,lemak daging)> 3 kali
dalam seminggu
6 Apakah anda tidur secara teratur dalam seminggu (6-
8 jam pada malam hari)

7 Apakah anda makan makanan di luar rumah


(cepat saji) > 3 kali dalam seminggu

8 Apakah anda mengkonsumsi minuman


yang berkafein (misalnya kopi) > 3
kalidalam seminggu
9 Apakah anda istirahat/ tidur siang (1-2 jam
sehari) ≤ 3 kali dalam seminggu

10 Apakah anda melakukan kegiatan olahraga ≥30


menit dalam sehari (senam aerobik, bersepeda,
jogging, dan lain-lain (sebutkan)

VALIDITAS
Pengetahuan

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 SKOR

P1 Pearson
1 -.277 -.196 -.196 .294 .139 -.196 .423 -.154 -.105 .563*
Correlation

Sig. (2-
.317 .484 .484 .287 .622 .484 .116 .584 .710 .682
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P2 Pearson
.167 -.250 .000 .167 .294 -.200 .000 -.277 .555* .378 .553*
Correlation
Sig. (2-
.553 .369 1.000 .553 .287 .475 1.000 .317 .032 .165 .194
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P3 Pearson
-.196 .000 1 .167 -.250 .000 .167 .294 .294 -.134 .682**
Correlation
Sig. (2-
.484 1.000 .553 .369 1.000 .553 .287 .287 .635 .075
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P4 Pearson
-.354 .139 -.277 .378 -.354 -.354 .294 .000 -.250 -.250 .826**
Correlation
Sig. (2-
.196 .622 .317 .165 .196 .196 .287 1.000 .369 .369 .920
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P5 Pearson
.294 .000 -.250 -.250 1 .354 -.250 -.196 -.196 .535* .779**
Correlation
Sig. (2-
.287 1.000 .369 .369 .196 .369 .484 .484 .040 .412
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P6 Pearson
.139 -.200 .000 -.354 .354 1 -.354 .139 -.277 .378 .639**
Correlation
Sig. (2-
.622 .475 1.000 .196 .196 .196 .622 .317 .165 .320
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P7 Pearson
-.196 .000 .167 .167 -.250 -.354 1 -.196 .294 -.134 .569*
Correlation
Sig. (2-
.484 1.000 .553 .553 .369 .196 .484 .287 .635 .213
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P8 Pearson
.423 -.277 .294 -.196 -.105 .378 -.134 1 -.154 -.105 .529*
Correlation
Sig. (2-
.116 .317 .287 .484 .710 .165 .635 .584 .710 .632
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P9 Pearson
.378 -.134 -.105 -.105 .378 .423 -.277 .294 -.196 -.196 .513*
Correlation
Sig. (2-
.165 .635 .710 .710 .165 .116 .317 .287 .484 .484 .190
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P10 Pearson
-.105 .378 -.134 -.134 .535* .378 -.134 -.105 -.105 1 .594*
Correlation
Sig. (2-
.710 .165 .635 .635 .040 .165 .635 .710 .710 .176
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Motivasi keluarga

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 SKOR

P1 Pearson
1 -.105 -.071 -.071 .a -.071 -.105 1 -.071 -.071 .413*
Correlation

Sig. (2-tailed) .710 .800 .800 . .800 .710 .800 .800 .016

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P2 Pearson
-.105 1 -.105 -.105 .a .294 -.105 .423 -.125 .294 .503*
Correlation
Sig. (2-tailed) .710 .710 .710 . .287 .710 .116 .730 .287 .034
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P3 Pearson
-.071 -.105 1 -.071 .a -.134 -.071 -.105 -.105 -.134 .665*
Correlation
Sig. (2-tailed) .800 .710 .800 . .635 .800 .710 .710 .635 .034
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P4 Pearson
-.071 -.105 -.071 1 .a -.134 -.071 -.105 .a -.134 .432**
Correlation
Sig. (2-tailed) .800 .710 .800 . .635 .800 .710 . .635 .034
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P5 Pearson
.a .a -.071 .a .a -.134 -.071 -.105 .a -.134 .766**
Correlation
Sig. (2-tailed) . . .800 . .635 .800 .710 . .635 .034
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P6 Pearson
.535* .294 -.134 -.134 .a 1 -.134 -.196 .a .583* .387*
Correlation
Sig. (2-tailed) .040 .287 .635 .635 . .635 .484 . .022 .004
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P7 Pearson
-.071 -.105 -.071 -.071 .a -.134 1 -.105 .a -.134 .682*
Correlation
Sig. (2-tailed) .800 .710 .800 .800 . .635 .710 . .635 .034
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P8 Pearson
-.105 .423 -.105 -.105 .a -.196 -.105 1 .a -.196 .764*
Correlation
Sig. (2-tailed) .710 .116 .710 .710 . .484 .710 . .484 .034
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P9 Pearson
-.071 -.105 -.134 1 -.105 -.134 -.134 -.134 -.134 -.134 .437*
Correlation
Sig. (2-tailed) .800 .710 .635 .710 .635 .635 .635 .635 .635 .034
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P10 Pearson
.535* .294 -.134 -.134 .a .583* -.134 -.196 .a 1 .481*
Correlation
Sig. (2-tailed) .040 .287 .635 .635 . .022 .635 .484 . .004
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
SKO Pearson
.608* .549* -.094 -.094 .a .700** -.094 .034 .a .700** .529*
R Correlation

Sig. (2-tailed) .016 .034 .740 .740 . .004 .740 .903 . .004 .034

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Gaya Hidup

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 SKOR

P1 Pearson
Correlatio 1 -.105 -.071 -.071 -.071 1 .a -.134 -.071 .535* .419*
n

Sig. (2-
.710 .800 .800 .800 . .635 .800 .040 .032
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P2 Pearson
Correlatio -.105 1 -.105 -.105 .a .294 -.105 .423 .a .294 .582*
n
Sig. (2-
.710 .710 .710 . .287 .710 .116 . .287 .015
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P3 Pearson
Correlatio -.071 -.105 1 -.071 .a -.134 -.071 -.105 .a -.134 .494*
n
Sig. (2-
.800 .710 .800 . .635 .800 .710 . .635 .015
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P4 Pearson
Correlatio -.071 -.105 -.071 1 .a -.134 -.071 -.105 .a -.134 .790**
n
Sig. (2-
.800 .710 .800 . .635 .800 .710 . .635 .950
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P5 Pearson
Correlatio -.071 -.105 1 -.071 -.071 1 .a -.134 -.071 -.105 .583*
n
Sig. (2-
.800 .710 .800 .800 . .635 .800 .710 .115
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P6 Pearson
Correlatio .535* .294 -.134 -.134 .a 1 -.134 -.196 .a .583* .761**
n
Sig. (2-
.040 .287 .635 .635 . .635 .484 . .022 .004
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P7 Pearson
Correlatio -.071 -.105 -.071 -.071 .a -.134 1 -.105 .a -.134 .382*
n
Sig. (2-
.800 .710 .800 .800 . .635 .710 . .635 .025
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P8 Pearson
Correlatio -.105 .423 -.105 -.105 .a -.196 -.105 1 .a -.196 .510*
n
Sig. (2-
.710 .116 .710 .710 . .484 .710 . .484 .015
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P9 Pearson
Correlatio .a .702** -.071 -.105 1 -.071 .535* .535* .a .a .554*
n
Sig. (2-
. .004 .800 .710 .800 .040 .040 . .015
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P10 Pearson
Correlatio .535* .294 -.134 -.134 .a .583* -.134 -.196 .a 1 .782**
n
Sig. (2-
.040 .287 .635 .635 . .022 .635 .484 . .004
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
SKOR Pearson
Correlatio .554* .616* .018 .018 .a .702** .018 .223 .a .702** .636*
n

Sig. (2-
.032 .015 .950 .950 . .004 .950 .425 . .004 .015
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Reliability

Pengetahuan
Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.
Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.678 30

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

P1 .80 .258 30
P2 .93 .000 30
P3 .87 .414 30
P4 1.00 .258 30
P5 .80 .000 30
P6 .80 .414 30
P7 .93 .258 30
P8 .87 .352 30
P9 1.00 .000 30
P10 .80 .414 30

Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Total Correlation Deleted

P1 8.13 .838 .342 .718


P2 8.20 .743 .330 .692
P3 8.13 1.124 -.226 .696
P4 8.13 1.124 -.226 .698
P5 8.07 1.067 .000 .751
P6 8.27 .638 .389 .722
P7 8.13 1.124 -.226 .699
P8 8.20 1.029 -.120 .697
P9 8.07 1.067 .000 .698
P10 8.27 .638 .389 735

a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This
violates reliability model assumptions. You may want to check item codings.
Reliability

Motivasi keluarga
Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.678 10

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

P1 .93 .258 15
P2 .87 .352 15
P3 .93 .258 15
P4 .93 .258 15
P5 1.00 .000 15
P6 .80 .414 15
P7 .93 .258 15
P8 .87 .352 15
P9 1.00 .000 15
P10 .80 .414 15

Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Total Correlation Deleted

P1 8.13 .838 .342 .698


P2 8.20 .743 .330 .689
P3 8.13 1.124 -.226 .688
P4 8.13 1.124 -.226 .682
P5 8.07 1.067 .000 .683
P6 8.27 .638 .389 .681
P7 8.13 1.124 -.226 .692
P8 8.20 1.029 -.120 .695
P9 8.07 1.067 .000 .693
P10 8.27 .638 .389 .684

a. The value is negative due to a negative average covariance among items.


This violates reliability model assumptions. You may want to check item
codings.

Reliability

Gaya Hidup
Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0


a
Excluded 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.678 30

tem-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Total Correlation Deleted

P1 8.13 .838 .342 .798


P2 8.20 .743 .330 .698
P3 8.13 1.124 -.226 .758
P4 8.13 1.124 -.226 .712
P5 8.07 1.067 .000 .834
P6 8.27 .638 .389 .733
P7 8.13 1.124 -.226 .697
P8 8.20 1.029 -.120 .722
P9 8.07 1.067 .000 .966
P10 8.27 .638 .389 .742
a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This
violates reliability model assumptions. You may want to check item codings.

Anda mungkin juga menyukai