NUR ELPIANI
B2306222
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya
Puskesmas Anuntodea Tipo Kota Palu Propinsi Sulawesi Tengah Tahun 2022”.
Skripsi ini disusun dalam rangka menyelesaikan usulan penelitian di Program Studi
SAMPUL DEPAN...........................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................vii
DAFTAR TABEL...........................................................................................xvi
DAFTAR GAMBAR......................................................................................xvii
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................xviii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.3 Tujuan........................................................................................... 5
2.5 Pengetahuan................................................................................. 54
2.6 Paritas........................................................................................... 60
2.7 Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Resiko
Tinggi Kehamilan dan paritas Dengan Kepatuhan ANC....... 61
3.2 Hipotesis........................................................................................ 64
4.2.2 Sampel........................................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 74
BAB 1
PENDAHULUAN
dalam Febyanti 2010). Tujuan Antenatal Care (ANC) yaitu memantau kemajuan
kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin (Depkes
RI, 2008). Antenatal Care (ANC) sebagai salah satu upaya penapisan awal dari
hamil yang bisa menyebabkan janin yang dikandungnya tidak dapat tumbuh
dengan sehat, bahkan dapat menimbulkan kematian pada ibu dan janin. Ada juga
kehamilan yang kehamilannya mempunyai resiko tinggi dan lebih besar dari
normal umumnya kehamilan (baik itu bagi ibu maupun bagi bayi) dengan adanya
kematian ibu setiap 100.000 kelahiran hidup akibat komplikasi kehamilan dan
persalinan tahun 2018. Jumlah total kematian ibu diperkirakan mencapai 303.000
total kematian ibu yang diperkirakan terjadi pada tahun 2018. Indonesia termasuk
salah satu negara berkembang sebagai penyumbang tertinggi angka kematian ibu
sebesar 126 kematian ibu setiap 100.000 kelahiran hidup dengan jumlah total
kematian ibu sebesar 6400 pada tahun 2018. Menurut data SDKI tahun 2018
Angka kematian ibu di Indonesia 305 per 1000 kelahiran hidup (SDKI 2019)
terakhir pada tahun 2017-2019 yaitu tahun 2018 sebesar 61.4 % dan tahun 2019
tahun 2019 sebasar 97 dari 62.707 (154,687/100.000 KH) sedangkan tahun 2020
sebesar 81 dari 62.469 (129,664). Angka ini masih jauh dari target yang
sebesar 89,7% dan K4 sebesar 80,1%, dimana angka ini masih jauh dari target
yang harus dipenuhi yaitu sebesar 100% (Profil Kesehatan Indonesia, 2020).
Hasil studi pendahuluan yang dapatkan di UPTD Puskesmas Anuntodea
Tipo Kota Palu pada bulan September tahun 2021 didapatkan capaian K1 sebesar
Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang manfaat
antenatal care dan dampak yang akan terjadi jika seorang ibu hamil tidak
kehamilannya.
konseling untuk menjelaskan tentang pentingya ANC, dampak yang akan terjadi
komplikasi kehamiln serta resiko tinggi kehamilan dan tanda bahaya yang perlu
seorang ibu hamil memiliki pengetahuan yang lebih tentang resiko tinggi
kehamilan maka ibu akan berpikir untuk menentukan sikap, berperilaku untuk
Tinggi Kehamilan dan paritas dengan Kepatuhan Antenatal Care pada ibu hamil
resiko tinggi kehamilan dengan kepatuhan antenatal care pada ibu hamil di UPTD
antenatal care pada ibu hamil di UPTD Puskesmas Anuntodea Tipo Kota Palu
Tahun 2022.
pada ibu hamil di UPTD Puskesmas Anuntodea Tipo Kota Palu Tahun
2022.
pada ibu hamil di UPTD Puskesmas Anuntodea Tipo Kota Palu Tahun
2022.
1. Bagi Mahasiswa
2. Bagi institusi
3. Bagi Puskesmas
4. Bagi Responden
pengetahuan yang baik ibu hamil dapat melakukan antenatal care secara
teratur atau patuh agar dapat terdeteksi secara dini resiko tinggi kehamilan
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kehamilan
2.1.1 Pengertian Kehamilan
2. Multigravida adalah wanita yang pernah hamil dan melahirkan bayi cukup
perineum ada bekas robek, vulva terbuka, vagina longgar tanpa rugae,
Setiap bulan wanita melepaskan satu atau dua sel telur (ovum) dari
indung telur (ovulasi) yang ditangkap oleh umbai (fibriae) dan masuk dalam
saluran telur. Disekitar sel telur sehingga terjadi fertilisasi. Ovum yang telah
dibuahi membelah diri sambil bergerak menuju rahim kemudian melekat pada
mukosa rahim dan bersarang di ruang rahim (implantasi). Umumnya nidasi
terjadi pada dinding depan atau belakang rahim (korpus) dekat fundus uteri.
Dengan adanya kehamilan mukosa rahim terbagi atas desidua basalis, yang
terletak antara hasil konsepsi dan dinding rahim sebagai tempat plasenta
rahim, yang lama kelamaan bersatu dengan desidua vera karena obliterasi.
(Prawihardjo, 2009).
persalinan.
berlebihan dan menimbulkan mual muntah yang terjadi terutama pada pagi
hari yang disebut morning sicknes. Dalam batas tertentu hal ini masih
d. Syncope (pingsan)
iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan syncope atau pingsan. Hal
ini sering terjadi terutama jika berada pada tempat yang ramai, biasanya
e. Kelelahan
f. Payudara Tegang
kolostrum.
g. Sering kencing
dan sering miksi. Frekuensi miksi sering kali terjadi pada triwulan pertama
keluhan ini akan berkurang karena uterus yang membesar keluar dari
rongga panggul. Pada akhir triwulan, gejala bisa timbul karena janin mulai
i. Pigmentasi kulit
membiru), strie nigra, linea alba menjadi lebih hitam (linea grisae/nigra),
j. Epulsi
k. Varices
darah terutama bagi wanita yang mempunyai bakat. Varices dapat terjadi di
a. Pembesaran Perut
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan keempat
kehamilan.
b. Tanda Hegar
c. Tanda goodel
Adalah pelunakan serviks. Pada wanita yang tidak hamil serviks seperti
d. Tanda Chadwick
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina
e. Tanda piscaseck
g. Teraba ballotement
konsepsi dan meningkat dengan cepat pada hari 30-60. Tingkat tertinggi
pada hari 60-70 usia gestasi, kemudian menurun pada hari ke 100-130.
dapat dilihat langsung oleh pemeriksa. Tanda pasti kehamilan terdiri atas
hal-hal berikut :
Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh pemeriksa.
minggu sedangkan bagian janin yaitu bagian besar janin (kepala dan
bokong) serta bagian kecil janin (lengan dan kaki) dapat diraba dengan
c. Kerangka Janin
1. Perubahan Fisiologi
a. Sistem Reproduksi
1) Serviks
Satu bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi lebih lunak dan
2) Ovarium
ovarium. Folikel ini akan berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal
pada kulit dan otot di perineum dan vulva, sehingga pada vagina akan
4) Kulit
kusam dan kadang juga akan mengenai daerah payudara dan paha.
hitam kecoklatan yang disebut linea nigra. Kadang akan muncul dalam
ukuran yang bervariasi pada wajah dan leher yang disebut cloasma atau
lebih lunak. Setelah bulan kedua payudara akan bertambah ukurannya dan
vena di bawah kulit akan lebih terlihat. Puting payudara akan lebih besar
6) Metabolik
sebesar 0,4 kg, sementara pada perempuan dengan gizi kurang atau lebih
2008).
b. System Kardiovaskuler
c. System Respirasi
Sistem respirasi ibu mengangkut oksigen dan membuang
karbonoksida dari janin serta menyediakan energi untuk sel ibu, janin dan
transversal saat sudut subcostal dan iga bawah melebar, serta lingkar toraks
membesar kurang lebih 6 cm. Semua perubahan ini disebabkan oleh tekanan
progesterone terhadap relaksasi otot polos bronkial dan relaksasi otot serta
pernapasan per menit dan peningkatan oksigen per menit, kapasitas residu
fungsional serta volume residu udara mengalami penurunan. Efek semua ini
d. Saluran Pencernaan
polos pada traktus digestivus dan penurunan sekresi asam hidroklotid dan
merupakan suatu hal yang sering terjadi akibat konstipasi dan peningkatan
2008).
e. Sysmtem Endokrin
gangguan pada salah satu faktor itu akan menyebabkan perubahan pada yang
trimester pertama dan kemudian akan meningkat secara progresif. Aksi yang
penting dari hormone paratiroid ini adalah memasok janin dengan kalsium
yang adekuat. Selain itu, juga diketahui mempunyai peran dalam produksi
peptide pada janin, plasenta dan ibu. Pada saat hamil dan menyusui
f. System Muskuloskelental
perubahan sikap ibu dan pada akhirnya menyebabkan perasaan tidak enak
2008).
sebagai berikut :
0-4 Minggu
Pada minggu-minggu awal ini, janin memiliki panjang tubuh kurang lebih 2
mm. Perkembangannya juga ditandai dengan munculnya cikal bakal otak, sum
sum tulanh belakang yang masih sederhana, dan tanda- tanda wajah yang akan
terbentuk.
4-8 Minggu
Ketika usia kehamilan mulai mencapai usia 4 minggu, jantung janin mulai
berdetak, dan semua organ tubuh lainnya mulai terbentuk. Muncul tulang-
8-12 Minggu
dapat menampung otak yang terus berkembang dengan pesat. Dan memilliki
dagu, hidung, dan kelopak mata yang jelas. Di dalam rahim, janin mulai
tertentu dan mulai tumbuh alis dan bulu mata. Kemudia janin sudah mulai
16-20 Minggu
Janin mulai bereaksi terhadap suara ibunya. Akar-akar gigi tetap telah muncul
dibelakang gigi susu. Tubuhnya ditumbuhi rambut halus yang disebut lanugo.
Janin bisa menghisap jempol dan bereaksi terhadap suara ibunya. Ujung-ujung
indra pengecap mulai berkembang dan bisa membedakan rasa manis dan pahit
20-24 Minggu
Pada sat ini ternyata besar tubuh janin mulai sebanding dengan badanya. Alat
24-28 Minngu
aktif. Janin dapat mendengar, baik suara dari dalam maupun dari luar
kelahirannya.
28-36 Minggu
bertambah, namun matanya sudah mulai bisa berkedip bila melihat cahaya
38 Minggu
Ususnya terisi mekonium (tinja pada bayi baru lahir) yang biasanya akan
dikeluarkan dua hari setelah lahir. Sat ini persalinan sudah amat dekat dan
waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran
2006).
yang datang silih berganti, dan itu adalah bagian normal dari proses
kehamilan ini, sehingga nikmati dan jalani dengan semangat, karena dalam
payudara, garis-garis stretchmarks yang makin jelas, sering buang air kecil,
susah buang air besar, rasa panas di ulu hati dan perasaan sesak dan nafas
kehamilannya secara teratur dengan tujuan agar ibu hamil bisa memperoleh
Pada trimester III biasanya ibu merasa khawatir, takut akan kehidupan
menyulitkan. Disamping itu ibu merasa sedih akan berpisah dari bayinya
keluarganya.
kewaspadaan).
a. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan
tidak menarik.
c. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat
h. Libido menurun
a. Suport Keluarga
Dukungan selama kehamilan sangat dibutuhkan wanita selama hamil,
terutama dari orang terdekat apalagi bagi ibu yang baru pertama hamil.
Seorang wanita akan merasa tenang dan nyaman dengan adanya dukungan
1) Suami
yang paling dekat, dianggap paling tau kebutuhan istri. Saat hamil wanita
istri mengkonsultasikan setiap saat dan setiap masalah yang dialami dalam
2) Keluarga
pasangan menjadi orang tua. Dukungan keluarga dalam bentuk : Ayah ibu
3) Dukungan lingkungan
perika, menunggu ibu ketika melahirkan dan mereka dapat seperti saudara
kesehatan harus mampu mengenali tentang keadaan yang ada disekitar ibu
Dukungan yang diperoleh oelh ibu hamil akan membuatnya lebih nyaman
dan tenang dalam kehamilanya. Hal ini akan memberikan kehamilan yang
Kehamilan dan peran sebagai orang tua dapat dianggap sebagai masa
transisi atau peralihan. Terlihat adanya peralihan yang sangat besar akibat
kelahira dan peran yang baru, serta ketidakpastian yang terjadi sampai
peran yang baru ini dapat disatukan dengan anggota keluarga yang baru.
Hal yang perlu diperhatikan terhadap kehadiran dari bayi baru lahir adalah
orang tua dibagi menjadi dua fase yakni fase penantian dan fase bulan
tugas dalam keluarga, pasangan dalam fase ini akan mengalami perasaan
yang hebat, tantangan, dan tanggung jawab. Sedangkan pada fase bulan
madu sangat berdampak pada masa puerperium, bersifat psikis dan bukan
peran penting dalam membina hubungan baru bagi bayi. Merupakan fase
Resiko tinggi kehamilan (high risk pregnance) adalah kehamilan dimana jiwa
dan kesehatan ibu dan atau bayi dapat terancam (Mochtar, 2008).
komplikasi yang terjadi sehingga hasil mendekati well born baby dan well
(Sulistyawati, 2009).
berikut :
a. Risiko
Risiko adalah suatu ukuran statik dari peluang atau kemungkinan untuk
Digunakan angka bulat dibawah 10, sebagai angka dasar, 2, 4, dan 8 pada
dengan satu atau lebih faktor risiko, baik dari pihak ibu maupun dari
bagi jiwa ibu dan atau bayinya, membutuhkan rujukan tepat waktu dan
a) Primi Muda
Ibu hamil pertama pada umur < 20 tahun, rahim dan panggul belum
dan kesehatan janin dalam kandungan. Selain itu mental ibu belum
cukup dewasa. Bahaya yang mungkin terjadi antara lain : bayi lahir
belum cukup umur dan perdarahan bisa terjadi sebelum atau sesudah
bayi lahir.
b) Primi Tua
Seorang wanita yang telah mencapai usia 35 tahun atau lebih pada saat
hamil pertama. Pada usia tersebut mudah terjadi penyakit pada ibu dan
organ kandungan yang menua, jalan lahir juga tamba kaku. Bahaya yang
Ibu hamil yang jarak kelahiran dengan anak terkecil kurang dari 2 tahun.
Kesehatan fisik dan rahim ibu masi butuh cukup waktu untuk istirahat
sehingga dapat menyebabkan terjadinya penyulit serta keguguran,
Ada kemungkinan ibu masi menyusui. Selain itu anak masi butuh
Ibu hamil dengan persalinan terakhir > 10 tahun yang lalu. Ibu dalam
pertama lagi. Bahaya yang dapat terjadi seperti persalinan dapat berjalan
e) Grande multi
Ibu pernah hamil atau melahirkan 4 kali atau lebih. Karena ibu sering
ibu dan besar kepala janin mungkin tidak proporsional, dalam hal ini ada
dua kemungkinan yang terjadi yakni panggul ibu sebagai jalan lahir
keguguran, lahir belum cukup bulan, lahir mati, lahir hidup lalu mati
kali.
kandungan.
waktunya, keluar darah, perut kencang dan penyakit dari ibu yang
vaginam :
(2)Uri manual yaitu tindakan pengeluaran plasenta dari rongga rahim dengan
uri tidak lahir sendiri, setelah bayi lahir uri belum lahir terjadi perdarahan
banyak > 500 cc. Bahaya yang dapat terjadi : radang bila tangan penolong
Ibu hamil pada persalinan yang lalu dilakukan operasi sesar. Oleh karena
itu pada dinding rahim ibu terdapat cacat bekas luka operasi. Bahaya pada
robekan rahim : Kematian janin dan kematian ibu, perdarahan dan infeksi.
2) Ada gawat Obstetri / AGO (Tanda bahaya pada saat kehamilan persalinan
dan nifas)
(1)Anemia (Hb ibu hamil < 11 gr%). Keluhan yang dirasakan ibu hamil antara
anemia pada kehamilan atara lain : menurunkan daya tahan ibu hamil
lahir dengan berat badan lahir rendah, persalinan premature. Bahaya yang
terjadi bila anemia berat Hb < 6 gr% antara lain : kematian janin, persalinan
premature pada usia kehamilan < 37 minggu, persalinan lama, perdarahan
pasca persalinan.
(2)Malaria. Keluhan yang dirasakan ibu hamil adalah panas tinggi, menggigil
disertai dengan panas tinggi dan anemia maka akan mengganggu ibu hamil
dan kehamilannya. Bahaya yang dapat terjadi adalah abortus, IUFD dan
persalinan premature.
(3)Tubercolosa Paru. Keluhan yang dirasakan seperti batuk lama tak sembuh-
sembuh, tidak nafsu makan, badan lemah dan batuk darah. Penyakit ini tidak
dilahirkan. Jika TBC berat dapat menurunkan fisik ibu, tenaga dan ASI ikut
berkurang. Bahaya yang dapat terjadi adalah keguguran, bayi lahir belum
(4)Payah Jantung. Keluhan yang dirasakan sesak nafas, jantung berdebar, dada
terasa berat, kadang- kadang nyeri, nadi cepat, kaki bengkak. Bahaya yang
persalinan BBLR, bayi dapat lahir mati. Penyakit jantung memberi pengaruh
(5)Diabetes melitus
Dengan adanya kencing manis pada ibu hamil apabila : ibu pernah
lain : inersia uteri, atonia uteri, distosia bahu, lebih mudah terjadi infeksi,
(6)HIV /AIDS. Bahaya yang dapat terjadi adalah terjadi gangguan pada sistem
masak, yang tercemar kotoran kucing yang terinfeksi. Bahaya yang dapat
b) Pre-Eklamsi ringan
Tanda- tanda pre-eklamsi ringan antara lain edema pada tungkai karena
urine terdapat proteinurin. Sedikit bengkak pada tungkai bawah atau kaki
pada kehamilan 6 bulan keatas mungkin masi normal karena tungkai banyak
digantung atau kekurangan vitamin B1. Tetapi bengkak pada muka, tangan,
ringan. Bahaya bagi janin dan ibu antara lain menyebabkan gangguan
c) Hamil kembar
Ibu hamil dengan dua janin (gemeli) atau tiga janin (triplet) atau lebi dalam
rahim. Rahim ibu membesar dan menekan organ dalam dan menyebabkan
Kehamilan dengan jumlah amnion lebi dari 2 liter dan biasanya nampak pada
trimester III. Keluhan yang dirasakan sesak nafas, perut membesar, nyeri
perut karena rahim berisi cairan > 2 liter, edema labia mayor dan tungkai.
Bahaya yang dapat terjadi adalah keracunan kehamilan, cacat bawaan pada
Keluhan yang dirasakan tidak terasa gerak janin, perut terasa mengecil, payudara
mengecil. Bahaya yang mungkin terjadi pada ibu dengan janin mati dalam
Ibu dengan umur kehamilan > 42 minggu. Dalam keadan ini fungsi dari
jaringan uri dan pembuluh darah menurun. Dampak tidak baik bagi janin
antara lain janin mengecil, kulit janin mengkerut, BBLR, janin dalam rahim
dapat mati mendadak. Kehamilan lewat bulan dapat menyebabkan resiko pada
ibu antara lain distosia karena aksi uterus tidak terkoordinir, janin besar
sehingga sering dijumpai partus lama, inersia uteri, distosia bahu, dan
g) Letak sungsang
Letak sungsang pada kehamilan tua (hamil 8-9 bulan), letak janin dalam
kandungan dengan kepala diatas dan bokong atau kaki dibawah. Bahaya yang
dapat terjadi bayi lahir gawat napas, bayi dapat lahir mati.
h) Letak lintang
Merupakan kelainan letak janin dalam rahim pada kehamilan tua, kepala ada
di samping kanan atau kiri dalam rahim ibu. Bayi dengan letak lintang tidak
3) Ada gawat Darurat Obstetri / APDO (ada ancaman nyawa ibu dan bayi)
Tiap perdarahan keluar dari liang seggama pada ibu hamil setelah 28 minggu,
penuh karena merupakan tanda bahaya yang dapat mengancam nyawa ibu dan
janinnya. Perdarahan dapat menyebabkan ibu anemia sampai syok dan dapat
menyebabkan bayi lahir premature atau asfiksia sampai kematian janin dalam
plasenta.
Pre-Eklamsi berat terjadi bila ibu dengan pre-Eklamsi ringan tidak dirawat
dan tidak ditangani dengan benar. Pre-Eklamsi berat tidak ditangani dengan
benar akan terjadi kejang-kejang, menjadi eklamsia. Pada waktu kejang sudip
lidah dimasukan kedalam mulut ibu diantara kedua rahang supaya lidah tidak
tergigit. Bahaya yang mungkin terjadi yakni bisa menimbulkan kematian pada
2. Cara Skor
Menurut Rochjati (2005), kartu skor digunakan sebagai alat skrining antenatal
a. Melakukan skrining antenatal atau deteksi dini resiko tinggi ibu hamil.
(Depkes ; 2008)
1) Kehamilan resiko rendah (KRR) dengan jumlah skor 2 kehamilan tanpa masalah
atau faktor resiko, fisologis dan kemungkinan besar di ikuti oleh persalinan normal
2.2.3 Pencegahan
diatasi dengan baik bila gejalanya ditemukan sedini mungkin sehingga dapat
penanganan kesehatan bagi ibu hamil maupun bayi. Juga harus diperhatikan
1. Sangat penting bagi setiap ibu hamil untuk melakukan ANC (Antenatal
3. Bila ditemukan kelainan risiko tinggi pemeriksaan harus lebih sering dan
lebih intensif.
6. Usia hamil tidak kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun.
perintah (diambil dari the free dictionary “Obey is act in accordance with
Kepatuhan merupakan salah satu contoh dari perilaku bentuk aktif atau
nyata atau terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam
bentuk tindakan yang dengan mudah dapat diamati oleh orang lain.
Kepatuhan ibu hamil dalam melakukan antenatal care yaitu ibu hamil
ANC
1. Faktor Internal
a. Paritas
b. Usia
percaya dari pada orang yang belum cukup tinggi kedewasaannya, jika
pemeriksaan kehamilan.
2. Faktor Eksternal
a. Pengetahuan
b. Sikap
c. Ekonomi
dengan tingkat dengan tingkat ekonomi rendah yaitu ibu hamil akan
d. Sosial Budaya
Keadaan lingkungan keluarga yang tidak mendukung akan
e. Geografis
terpencil.
f. Informasi
g. Dukungan
ulang. Dukungan sosial suami yang sangat diharapkan oleh sang istri
berdoa untuk keselamatan istri dan suami menunggu ketika istri dalam
proses persalinan.
Kunjungan Ibu hamil dengan tenaga kesehatan dikatakan patuh jika seorang
dengan syarat :
36 ).
Oleh karena itu seorang ibu hamil dikatakan patuh jika > 4 kali ANC dan
cara penting untuk memonitoring dan mendukung kesehatan ibu hamil normal
dan mendeteksi ibu hamil yang hamil tidak normal. Ibu hamil sebaiknya
untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, hingga mampu
dan bayi.
6. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
eksklusif.
7. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar
intervensi dasar dan khusus sesuai dengan resiko yang ada. Namun dalam
penerapan operasionalnya dikenal standar pelayanan kebidanan (SPK),
untuk skrining ibu hamil beresiko kurang energi kronik (KEK). Kurang
gizi dan telah berlangsung lama (beberapa bulan atau tahun) dimana
LILA kurang dari 23,5 cm. Ibu hamil dengan KEK berpotensi melahirkan
kehamilan.
Pemberian tablet besi pada ibu hamil minimal 90 tablet selama kehamilan
g. Pemeriksaan HIV.
h. Pemeriksaan BTA.
KIE Efektif
KIE yang Efektif dilakukan pada setiap kali kunjungan antenatal yang
meliputi :
a. Kesehatan ibu.
persalinan.
menghadapi komplikasi.
tertentu.
h. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan pemberian ASI Eksklusif.
i. KB pasca salin.
1. Inspeksi
fluor.
2. Palpasi
bagian-bagian kecil.
3. Auskultasi
yang ditetapkan. Istilah disini mengandung arti bahwa ibu hamil yang
berkunjung ke fasilitas pelayanan, tetapi adalah setiap kontak dengan tenaga
ibu hamil tidak memberikan pelayanan ANC sesuai standar dapat dianggap
Kunjungan ibu hamil K 1 adalah kunjungan ibu hamil yang pertama kali
3. Kunjungan Ulang
Kunjungan ulang adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang
4. Kunjungan K 4
c. Dua kali dalam trimester tiga (>28-36 minggu dan setelah minggu ke
36 ).
Cakupan pelayanan ibu hamil (K 4) sesuai standar merupakan
1.5 Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari “Tahu” dan ini terjadi setelah
penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang
(Notoatmodjo, 2010 ).
2010).
tingkat, yakni :
1. Tahu (Know)
Tahu diartikan menggingat suatu materi yang telah dipelajari
spesifik dari keseluruhan bahan yang dipelajari atau rangsangan. Jadi tahu
2. Memahami (Comprehension)
materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau
3. Aplikasi (Aplication)
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya).
4. Analisa (Analysis)
didalam struktur organisasi tersebut dan masi ada kaitanya satu sama lain.
5. Sintesis (Shintesis)
6. Evaluasi (Evaluation)
materi yang ingin diukur dari suatu objek penelitian atau responden ke
1. Pendidikan
informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak
objek juga mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan aspek negatif.
terhadap objek tertentu. Semakin banyak aspek positif dari objek yang
tersebut.
2. Usia
Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan
membaik. Pada usia madya, individu akan lebih berperan aktif dalam
demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang
verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini. Dua sikap
menambah pengetahuannya
b. Tidak dapat mengajarkan kepandaian baru kepada orang yang sudah
usia.
adalah usia responden menurut tahun lahir, usia sangat berhubungan erat
banyak pengetahuannya.
3. Informasi
dari : media cetak atau cetakan, yaitu surat kabar, majalah, buku. media
elektronik yaitu radio, tv, internet serta non media seperti dapat dari
sebagai bentuk media masa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan
media massa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat
4. Pekerjaan
Kegiatan atau usaha yang dilakukan ibu setiap hari berdasarkan tempat
kehamilan.
5. Paritas
Paritas adalah suatu jumlah kelahiran anak yang dihitung dari awal
7. Lingkungan
lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik
8. Pengalaman
menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam
bidang kerjanya.
Paritas adalah keadaan melahirkan anak baik hidup ataupun mati, tetapi
Paritas adalah jumlah kehamilan yang menghasilkan janin yang mampu hidup
Jumlah paritas merupakan salah satu komponen dari status paritas yang sering
perempuan tersebut telah pernah mengandung sebanyak dua kali, dengan satu
kali paritas dan satu kali abortus, dan saat ini tengah mengandung untuk yang
menjadi:
a. Nullipara
Nullipara adalah perempuan yang belum pernah melahirkan anak sama sekali
(Manuaba, 2009).
b. Primipara
Primipara adalah perempuan yang telah melahirkan seorang anak, yang cukup
Primipara adalah perempuan yang telah pernah melahirkan sebanyak satu kali
(Manuaba, 2009).
c. Multipara
Multipara adalah perempuan yang telah melahirkan seorang anak lebih dari
Multipara adalah perempuan yang telah melahirkan dua hingga empat kali
(Manuaba, 2009)
d.Grandemultipara
(Manuaba, 2009)
Grandemultipara adalah perempuan yang telah melahirkan lebih dari lima kali
(Verney, 2006)
Grandemultipara adalah perempuan yang telah melahirkan bayi 6 kali atau
ibu adalah sikap dan perilaku ibu itu sendiri selama hamil dan didukung oleh
kematian ibu dan memantau keadaan janin. Apabila seorang ibu hamil
tinggi pada masa kehamilan tersebut dapat ditangani secara dini dan tepat oleh
BAB 3
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
Kondisi
Patuh Kehamilan
terkontrol
Frekuensi
Ibu Hamil Kunjungan ANC
Kondisi
Tidak Patuh Kehamilan
tidak
terkontrol
Faktor yang mempengaruhi
Kepatuhan ANC :
A. Faktor Internal
1. Paritas
2. Usia
3. Pendidikan
4. Pekerjaan
B. Faktor Eksternal :
Resiko terjadinya
1. Pengetahuan komplikasi pada
ibu dan janin
2. Sikap
3. Ekonomi
6. Informasi
Keterangan
: Di teliti
: Tidak diteliti
Gambar 3.1 Kerangka konseptual hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang
meliputi paritas dan usia ibu hamil dan faktor eksternal meliputi pengetahuan,
kunjungan antenatal care ibu hamil, sehingga dapat dilihat apakah dengan
frekuensi kunjungan antenatal care tersebut ibu hamil sadar akan pentingnya
3.2 Hipotesis
Ho : Tidak ada hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang resiko tinggi
Tahun 2021.
H1 : Ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang resiko tinggi
2021.
antenatal care pada ibu hamil di UPTD Puskesmas Anuntodea Tipo Kota
H1 : Ada hubungan antara paritas ibu hamil dengan kepatuhan antenatal care
pada ibu hamil di UPTD Puskesmas Anuntodea Tipo Kota Palu Propinsi
METODE PENELITIAN
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester III (UK
Tipo Kota Palu Propinsi Sulawesi Tengah Tahun 2022 yang berjumlah 32
orang.
4.2.2 Sampel
4.2.2 Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester III (UK 37
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah buku KIA dan alat tulis.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar Kuesioner dan
Tabel 4.2 Kisi-kisi kuisioner tentang pengetahuan ibu hamil tentang resiko
tinggi kehamilan
kehamilan
resiko tinggi
kehamilan
Jumlah pernyataan 20
Penelitian ini akan dilaksanakan di UPTD Puskesmas Anuntodea Tipo Kota Palu
Pengolahan data adalah suatu kegiatan merubah data menjadi data yang dapat
memberikan informasi.
1. Editing
dahulu oleh peneliti untuk menghindari kesalahan atau hal yang masih
2. Coding
Memberi kode pada jawaban secara huruf. Hal ini dimaksudkan untuk
Kode diberikan untuk mengganti nama responden, yaitu berupa mulai dari
a. Data Umum :
1) Umur
2) Pendidikan
Dasar : kode 1
Menengah : kode 2
Tinggi : kode 3
3) Pekerjaan
IRT : kode 1
Swasta : kode 2
PNS : kode 3
b. Data khusus
1) Pengetahuan
Kurang : kode 1
Cukup : kode 2
Baik : kode 3
2) Paritas
Primigravida : kode 1
Multigravida : kode 2
Grandemultigravida : kode 3
Patuh : kode 2
3. Tabulating
tahap ini data dianggap sudah selesai diproses sehingga harus segera
SP
P= ×100%
SM
Keterangan :
P : Penilaian
100% : seluruhnya
50% : setengahnya
0% : tidak satupun
ordinal dan ordinal, maka uji statistik dalam penelitian ini menggunakan uji
Tengah Tahun 2021 dan ”ada hubungan antara paritas ibu hamil
dengan kepatuhan antenatal care pada Ibu Hamil di UPTD Puskesmas
b. Jika nilai ρ > 0,05 Hₒ diterima dan H1 ditolak, yang artinya bahwa
Tengah Tahun 2021 dan tidak ada hubungan antara paritas ibu hamil
sebagai berikut :
2) 0,20-0,399 : lemah
3) 0,40-0,599 : sedang
4) 0,60-0,799 : kuat
Depekes RI. (2010). Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan
Anak (PWS-KIA). Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat.
dr. Ida Ayu Chandranita Manuaba, S., SpOG, d. B., & Prof. dr.Ida Bagus Gde
Manuaba, S. (2010). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB.
Jakarta : EGC.
Erni Damayanti. (2013). Hubungan Pengetahuan Ibu hamil Tentang Resiko Tinggi
kehamilan dengan Kepatuhan Kunjungan Antenatal Care. Jurnal kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Nelson, Behrman, Kliegman, dkk. (2008). Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : EGC
Rochjati, Poedji. (2005). Skrining Antenatal Pada Ibu Hamil. Surabaya. Airlangga
Universitas Press