Oleh :
UNIVERSITAS AIRLANGGA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
SURABAYA
2021
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
UNIVERSITAS AIRLANGGA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
SURABAYA
2021
ii
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
Menyetujui,
Pembimbing,
Mengetahui,
Dr. Muji Sulistyowati, S.KM., M.Kes. Dr. Siti Rahayu Nadhiro, S.KM., M.Kes.
NIP. 197311151999032002 NIP. 197505312006042001
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga dapat terselesaikannya Proposal Skripsi dengan judul
"HUBUNGAN ASUPANNATRIUM DAN LEMAK DENGAN KEJADIAN
HIPERTENSI PADA IBU HAMIL (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Beji
Kabupaten Pasuruan), sebagai salah satu persyaratan akademis dalam rangka
menyelesaikan kuliah di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.
Dalam proposal skripsi ini dijabarkan mengenai hasil antara asupan
natrium dan lemak dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil. Hipetensi dapat
menimbulkan komplikasi dan gangguan pada kehamilan, tidak hanya itu bisa
meyebabkan kematian pada ibu dan bayi. Hipertensi pada ibu hamil dicegah
dengan memperbaiki pola makan ibu dan penyusunan menu khusus pada ibu
hamil agar keperluan gizi ibu hamil dapat tercukupi. Tidak hanya akan
mempengaruhi gizi ibu saja akan tetapi juga mempengaruhi gizi janin yang
dikandung.
Pada kesempatan ini disampaikan terimakasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada ibu Prof. Dr. Sri Sumarmi, S.KM., M.Si. selaku dosen
pembimbing yang telah memberikan petunjuk, koreksi serta saran hingga
terwujudnya skripsi ini.
Terimakasih dan penghargaan juga disampaikan pula kepada yang
terhormat :
1. Dr. Santi Martini, dr., M.Kes. selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Airlangga
2. Dr. Siti Rahayu Nadhiro, S.KM., M.Kes. selaku Ketua Departemen Gizi
Fakultas Kesehatan Masyarakat
3. Dr. Muji Sulistyowati, S.KM., M.Kes. selaku Koordinator Program Studi
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat
4. Ibu Sulikhah dan Bapak Jufry selaku orang tua yang telah memberikan segenap
dukungan untuk keberhasilan menyelesaikan skripsi.
5. Keluarga besar dan crazy’s family (nur, bella, munir dan bibah) yang selalu
mendukung dan memotivasi dalam menyelesaikan skripsi.
6. Teman peminatan Gizi dan IKM A Fakultas Kesehatan Masyarakat yang turut
berjuang bersama.
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang
telah diberikan dan semoga proposal skripsi ini berguna baik bagi diri kami
sendiri maupun pihak lain yang memanfaatkan.
iv
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ............................................................. 5
1.3 Rumusan Masalah ................................................................ 6
1.4 Tujuan Penelitian .................................................................. 6
1.4.1 Tujuan Khusus ........................................................... 6
1.4.2 Tujuan Umum ............................................................ 7
1.5 Manfaat Penelitian................................................................. 7
v
2.3.3 Kebutuhan Zat Gizi Ibu Hamil………………………. 12
2.4 Hipertensi pada Kehamilan ................................................... 13
2.4.1 Patoisiolgis Hipertensi pada Kehamilan ...................... 13
2.4.2 Gejala Hipertensi pada Kehamilan .............................. 14
2.4.3 Klasifikasi Hipertensi pada Kehamilan ....................... 15
2.5 Pencegahan dan Penanganan Hipertensi dalam
Kehamilan…………………………………………………… 16
2.6 Hubungan Asupan Natrium terhadap Kejadian Hipertensi
dalam Kehamilan …………………………………………… 18
2.7 Hubungan Asupan Lemak terhadap Kejadian Hipertensi
dalam Kehamilan …………………………………………… 19
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Gambar Halaman
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN DAN ISTILAH
% = Persen
/ = Per
- = Sampai dengan
> = Lebih
< = Kurang
Daftar Singkatan
Daftar Istilah
x
BAB I
PENDAHULUAN
alami yaitu pada fisik dan mental. Calon ibu harus tetap sehat dan memiliki gizi
yang cukup (berat badan normal). Harus memiliki kebiasaan makan yang teratur
dan bergizi. Ibu yang tidak mendapatkan gizi yang cukup selama kehamilan akan
2011).
Di Indonesia sebaran jumlah ibu hamil menurut provinsi pada tahun 2016
yang termasuk 3 terbanyak berada di provinsi Jawa Barat sebesar 975.636 jiwa,
Jawa Timur 638.292 jiwa dan Jawa Tengah sebesar 596.865 jiwa (Ditjen
Kesehatan Masyarakat, Kemenkes RI, 2017). Pada tahun 2016 Jawa Timur
termasuk 2 terbanyak untuk jumlah ibu hamil. Pada tahun 2018 cakupan
Salah satu masalah kesehatan bagi ibu hamil yang sering muncul dan dapat
1
hipertensi saat kehamilan sekitar 5–15%, yang merupakan satu di antara tiga
penyebab kejadian mortalitas dan morbiditas ibu bersalin selain infeksi dan
masalah bagi wanita yang hamil maupun bayi yang dikandungnya. Pada bayi yang
sedang berkembang, masalah tekanan darah tinggi pada calon ibu menyebabkan
sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg
dengan dua kali pengukuran selang waktu lima menit dalam keadaan cukup
orang yang mengalami hipertensi sekitar 972 juta orang atau 26,4% orang, jumlah
ini kemungkinan akan meningkat menjadi 29,2% di tahun 2025. Dari 972 juta
orang yang mengalami hipertensi, 333 juta orang terdapat di negara maju dan 639
perempuan, yaitu sebesar 36,9%, sesuai dengan data Riskesdas 2018. Berdasarkan
data dari dinas kesehatan provinsi Jawa Timur tahun 2018 persentase hipertensi
2
penduduk). Di Kabupaten Pasuruan jumlah data penduduk perempuan yang
terjadinya hipertensi pada ibu hamil yaitu usia kriteria pre-hipertensi yang paling
banyak berada di rentang umur 20 – 25 tahun. Usia ibu merupakan salah satu
faktor risiko terjadinya hipertensi. Riwayat hipertensi pada keluarga atau genetik
dengan penelitian yang dilakukan oleh Carr, et al, yaitu angka kejadian hipertensi
saat kehamilan meningkat dengan adanya faktor risiko genetik pada keluarga.
Pada aktifitas fisik yang kurang akan mengakibatkan jantung tidak terlatih,
pembuluh darah kaku, sirkulasi darah tidak mengalir dengan lancar sehingga
Riwayat persalinan prematur sebelumnya juga menjadi risiko yang signifikan. Ibu
sebelumnya. Diet yang ditandai dengan konsumsi tinggi makanan berlemak juga
ditemukan menjadi faktor risiko. Lemak adalah bagian utama dari diet para
responden penelitian ini, yang secara signifikan terkait dengan hipertensi dalam
kehamilan. Wanita hamil yang mengonsumsi lemak trans dalam jumlah tinggi
3
dibandingkan dengan mereka yang tidak dan pengaruhnya secara statistik
hubungan status gizi wanita dengan preeklampsia dan wanita hamil yang sehat
asupan nutrisi tidak cukup selama pra-kehamilan dan kehamilan kejadian ini dapat
yang dilakukannya asupan protein dan lemak lebih rendah di antara wanita dengan
pre eklamsia daripada wanita yang hamil sehat tetapi perbedaannya tidak
signifikan secara statistik. Penelitian ini sejalan dengan studi yang dilakukan oleh
pada wanita hamil dengan asam lemak tak jenuh ganda yang tinggi
antara asupan natrium dengan tekanan darah pada penelitian yang dilakukan oleh
tinggi yang lebih besar (58,3%) dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak sering
akan bekerja lebih kuat dan akhirnya tekanan darah seseorang akan tinggi
(Sihotang dkk, 2016). Tubuh juga memerlukan lemak, namun bila mengkonsumsi
4
terjadinya penyumbatan darah. Konsumsi lemak hendaknya di batasi maksimum
25% dari kebutuhan kalori atau sekitar 500-550 kalori (Sukfitrianty dkk, 2016).
kehamilan yaitu pola makan yang tidak sehat. Berdasarkan teori Emilia dan Harry
(2010), jika selama kehamilan ibu dapat memperbaiki pola makan dengan
makanan yang bergizi dan tidak berisiko saat kehamilan, maka risiko untuk
terjadinya gangguan pada tubuh ibu dan janin dapat dicegah sedini mungkin.
Karena janin membutuhkan zat gizi yang sempurna untuk perkembangannya. Ibu
hamil diharuskan untuk mengkonsumsi makanan dengan pola makan yang baik,
Sehingga perlu upaya yang dilakukan agar ibu hamil selama masa kehamilan
tidak terkena atau terhindar dari masalah hipertensi. Upaya yang dapat dilakukan
yaitu dengan penyusunan menu khusus pada ibu hamil agar keperluan gizi ibu
hamil dapat tercukupi. Tidak hanya akan mempengaruhi gizi ibu saja akan tetapi
wanita yang tidak hamil berbeda. Volume darah pada wanita hamil akan
meningkat dan akan mencapai maksimum pada trimester ke-2 dan ke-3 pompa
(Dewi, 2010).
5
Asupan garam yang tinggi akan menimbulkan pengeluaran berlebihan pada
garam dan lemak dapat menaikkan produksi kolestrol yang menyumbat pembuluh
2016 didapat kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara pola makan dengan
kejadian hipertensi pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Biromaru. Pola
lemak dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil seberapa banyak asupan natrium
dan lemak yang didapatkan dari makanan yang dikonsumsi sehingga dapat
lemak dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Beji
Kabupaten Pasuruan.
1.4 Tujuan
1.4.1 Tujuan Umum
Untuk menganalisis hubungan asupan natrium dan lemak dengan kejadian
hipertensi pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Beji Kabupaten Pasuruan.
6
1.4.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi asupan natrium dan lemak ibu hamil di wilayah kerja
1.5 Manfaat
hamil.
mengalaminya.
kejadian hipertensi
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Usia yang aman untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-35 tahun.
komplikasi maternal pada wanita hamil dan melahirkan pada usia dibawah 20
tahun ternyata 2-5 kali lebih tinggi dari pada kematian maternal yang terjadi pada
usia 20-29 tahun. Dampak dari usia yang kurang, dapat menimbulkan komplikasi
selama kehamilan. Setiap remaja primigravida mempunyai risiko yang lebih besar
mengalami hipertensi dalam kehamilan dan meningkat lagi saat usia di atas 35
Usia ibu sangat mempengaruhi dalam proses reproduksi. Pada kurun waktu
reproduksi sehat untuk usia yang aman dalam proses kehamilan dan persalinan
adalah usia 20-35 tahun karena organ reproduksi sudah sempurna dalam
menjalani fungsinya. Ibu yang melakukan persalinan dengan partus lama yang
disebabkan oleh kelainan biasanya disebabkan oleh faktor usia yang relatif tua,
Usia ibu telah dikaitkan dengan risiko pre-eklampsia atau eklampsia. Usia
ibu 40 tahun telah dikaitkan dengan peningkatan risiko (OR 1,49, 95% CI 1,22-
1,82) 15. Berdasarkan The Who Multicountry Survey of Maternal and Newborn
meskipun tidak eklampsia. Namun, wanita berusia 19 tahun berada di level tinggi
8
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Jones, et al (2017) di
kehamilan. dalam hasil penelitian ini umur yang menjadi risko tinggi terkait
hipertensi dalam kehamilan yaitu umur ibu 35-39 tahun. Sedangkan penelitian
yang dilakukan Sutiati dkk (2017) berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di
Wilayah Kerja Puskesmas Gunung Jati untuk kategori umur 20-35 tahun terdapat
kurang dari 20 tahun tidak terdapat responden dengan hipertensi dalam kehamilan
dan pada kelompok umur lebih dari 35 tahun ada 7 responden dengan hipertensi
dalam kehamilan.
dalam kehamilan terjadi saat trimester terakhir kehamilan atau setelah lebih dari
mmHg atau kenaikan tekanan sistolik 30 mmHg dan tekanan diastolik 15 mmHg
kehamilan paling banyak yaitu pada usia kehamilan 7 bulan (26,4%) dan sebanyak 34%
tekanan darah sistolik ibu hamil trimester dua dan tiga tergolong prehipertensi, sedangkan
untuk tekanan darah diastolik tergolong prehipertensi sebanyak 20,8%. Hal ini
menunjukkan masih terdapat ibu hamil yang mengalami resiko hipertensi dalam
9
2.1.3 Riwayat Genetik Hipertensi
hipertensi jika orang tuanya adalah penderita hipertensi. Adanya faktor genetik
intraseluler dan rendahnya rasio antara potasium terhadap sodium individu dengan
orang tua menderita hipertensi dari pada orang yang tidak mempunyai riwayat
dapat terjadi karena terdapat riwayat keluarga dengan hipertensi dalam kehamilan.
dengan riwayat keluarga hipertensi adalah 4,41 kali lebih mungkin untuk
statistik. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Imaroh (2017)
bahwa ibu yang memiliki riwayat hipertensi keluarga mempengaruhi faktor risiko
kejadian hipertensi pada ibu hamil dengan risiko 5,9 kali lebih besar terjadinya
hipertensi.
2.2 Hipertensi
Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan kronis
yang di tandai dengan meningkatnya tekanan darah pada dinding pembuluh darah
10
arteri. Keadaan tersebut mengakibatkan jantung bekerja lebih keras untuk
mengedarkan darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Hal ini dapat
menunjukkan hasil di atas 140/90 mmHg atau lebih dalam keadaan istirahat,
dengan dua kali pemeriksaan dan selang waktu 5 menit. Dalam hal ini 140 atau
menunjukkan tekanan diastolik. Hipertensi juga dijuluki sebagai silent killer atau
pembunuh diam-diam karena penyakit ini tidak memiliki gejala spesifik, dapat
2.3 Kehamilan
dihitung sejak hari pertama haid terakhir (HPHT) hingga dimulai persalinan sejati,
11
yang menandai awalnya periode antepartum.Periode antepartum dibagi menjadi
tiga trimester yang masing-masing terdiri dari tiga belas minggu atau tiga bulan
menurut hitungan kelender. Pembagian waktu ini diambil dari ketentuan yang
40 minggu, 10 bulan (berdasarkan perputaran bulan atau lunar) atau 9 bulan sejak
hari pertama haid terakhir dengan perkiraan siklus 28 hari. Hal ini membuat
diferensiasi janin, maka ibu dalam keadaan hamil harus cukup mendapat makanan
bagi dirinya sendiri maupun bagi janinya. Makanan yang biasa dikonsumsi baik
kualitas maupun kuantitasnya harus ditambah zat-zat gizi dan energ agar ibu dan
janin dalam keadaan sehat. Berikut zat gizi yang dibutuhkan ibu selama
1. Kalori
kalori normal
2. Protein
12
Kebutuhan protein meningkat untuk mendukung pertumbuhan dan
3. Asam Folat
Ibu yang mengonsumsi jumlah asam folat adeuat sebelum konsepsi dan
defek tuba neural (mis, spina, bifida dan anensefali). Meliputi jus jeruk,
4. Kalsium
Bila asupan kalsium adekuat sebelum hamil, jumlah yang dikonsumsi tidak
5. Zat besi
kedua dan ketiga, zat besi lebih baik dikonsusmi diantara waktu makan atau
pada jam tidur pada saat lambung kosong untuk memaksimalkan absorpsi.
wanita yang tidak hamil berbeda. Volume darah pada wanita hamil akan
meningkat dan akan mencapai maksimum pada trimester ke-2 dan ke-3 pompa
13
darah oleh jantung pun meningkat dan memungkinkan terjadinya hipertensi.
Biasanya tekanan darah kan kembali normal setelah persalinan. Namun, ada yang
(Dewi, 2010).
oksigen dan nutrisi janin. Kejadian pada pre-eklampsia, terjadi gangguan sehingga
menyebabkan aliran darah menjadi tidak lancar dan adanya gangguan pada
factor (PlGF). Sehingga, menyebabkan disfungsi endotel pada pembuluh ibu yang
proteinuria, edema pada otak dan edema pada hati (Alatas, 2019).
gejala apapun. biasanya, gejala akan muncul setelah penyakit ini naik pada tahap
A. Gejala Subjektif
Gejala yang dapat dirasakan penderita. Biasanya, timbul setelah penyakit sudah
14
kepala, sakit pada ulu hati, dan gangguan penglihatan bahkan dapat juga
B. Gejala Objektif
pada pemeriksaan. Gejala objektif meliputi dari kenaikan tekanan darah, gejala ini
adalah gejala yang paling awal muncul, terjadinya pembengkakan atau odema.
Pembengkakan ini biasanya terjadi pada jari tangan dan mata yang biasanya
menetap. Pembengkakan ini juga diikuti dengan penambahan berat badan dan
terjadi peningkatan kadar protein dalam urin atau proteinuria. Kadar ini
Hipertensi pada ibu ditandai dengan sering pusing, nyeri kepala, nyeri ulu hati,
Gejala-gejala lainnya adalah penambahan berat badan yang progresif, yaitu lebih
2010)
a. Hipertensi saja, tanpa disertai proteinuria atau edema patologik. Pada kasus ini
15
b. Pre-eklampsia adalah hipertensi yang disertai proteinuria dan edema patologik.
ini biasanya terjadi setelah minggu ke-20 (atau lebih awal pada adanya kasus
penyakit trofoblastik seperti mola tau hidrops). Pre-eklampsia ini dibagi atas
patologik dan konvulsi tau kejang dan koma. Pre-eklmapsia atau eklampsia
penyakit jantung koroner, penyakit pembuluh darah perifer, stroke dan penyakit
16
pengendalian tekanan darah dalam batas normal baik secara farmakologis maupun
non farmakologis.
hamil yang dianggap berisiko lebih tinggi untuk mengalami pre-eklampsia harus
dan mortaliti wanita dengan intake rendah kalsium. Ibu hamil harus berolahraga
selama kehamilan untuk menjaga kesehatan dan berat badan yang tepat sehingga
Labetalol adalah obat yang paling aman. Diuretik dan CCB (nifedipine)
kemungkinan aman akan tetapi, data minimal dan tidak digunakan sebagai
17
tekanan darah
Diet sehat Pola diet DASH Konsumsi makanan yang kaya buah,
sayuran, biji-bijian dan produk susu rendah
lemak dengan kandungan lemak jenuh
rendah dan rendah lemak
Lanjutan
Kehamilan
kepekaan otot. Berdasarkan beratnya, 39% dari garam (natrium klorida) adalah
natrium. Kira-kira 75% dari natrium yang dikonsumsi dalam diet berasal dari
makanan yang diproses.hanya 10% dari asupan natrium total adalah dari natrium
yang terbentuk secara alamiah dalam makanan yaitu seperti natrium dari susu dan
sayuran tetentu. Jumlah minimum natrium yang dibutuhkan oleh orang dewasa
sehat untuk menggantikan kehilangan yang normal hanya 115 mg/hari. Hampir
Menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) per orang per hari yang diatur
dalam dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 28 Tahun 2019, angka kecukupan
natrium untuk usia 19-29 tahun sebesar 1500 mg dan usia 30-49 sebesar 1500 mg.
Tidak ada penambahan jumlah natrium untuk ibu hamil baik dari trimester I, II
maupun III.
18
Untuk mencegah hipertensi pada saat hamil dapat dilakukan dengan
mengurangi konsumsi makanan yang berkadar garam tinggi seperti ikan asin,
makanan awetan seperti kornet, sosis, dan sayur asin. Ada 3 tingkat diet rendah
garam berdasarkan jumlah garam yang dikonsumsi dalam sehari (Fathonah, 2016)
yaitu :
Tabel 2.4 Tingkat Diet Rendah Garam Berdasarkan Jumlah Garam yang Dikonsumsi
dalam Sehari
ibu hamil yang sering mengkonsumsi makanan tinggi natrium memiliki jumlah
kasus tekanan darah tinggi yang lebih besar (58,3%) dibandingkan dengan ibu
hamil yang tidak sering mengkonsumsi makanan tinggi natrium (56,1%) (Ella
dkk, 2017).
Kehamilan
Lemak merupakan zat gizi padat energi, nilai kalorinya 9 kalori setiap gram
lemak. Dalam bentuk lemak dapat disimpan energi dalam jumlah besar di dalam
massa yang kecil dan tidak memerlukan banyak air seperti pada penimbunan
karbohidrat dan protein, sehingga mempunyai volume berat maupun yang relatif
rendah.
19
Kebutuhan lemak tidak dinyatakan secara mutlak WHO (1990)
dianggap baik untuk kesehatan. Jumlah ini memenuhi kebutuhan akan asam
lemak esensial dan membantu penyerapan vitamin larut lemak. Di antara lemak
yang dikonsumsi sehari dianjurkan paling banyak 10% dari kebutuhan energi
total berasal dari lemak jenuh dan 3-7% dari lemak jenuh ganda (Adriani dkk,
2012).
Menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) per orang per hari yang diatur
dalam dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 28 Tahun 2019, angka kecukupan
natrium untuk usia 19-29 tahun sebesar 65 g dan usia 30-49 sebesar 60 g. terdapat
penambahan jumlah lemak untuk ibu hamil dari trimester 1, II maupun III yaitu
sebesar 2,3 g.
asupan nutrisi tidak cukup selama pra-kehamilan dan kehamilan kejadian ini
penelitian yang dilakukannya asupan protein dan lemak lebih rendah di antara
wanita dengan pre eklamsia daripada wanita yang hamil sehat tetapi
20
BAB III
Status Gizi
Peningkatan
Volume Darah
Tingkat Kebutuhan Zat Gizi:
1. Kalori
2. Protein
3. Asam Folat
Asupan Makan
4. Kalsium
5. Zat besi Natrium dan Lemak
21
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak diteliti
22
Berdasarkan kerangka konsep tersebut dapat dijelaskan bahwa ada beberapa
antara lain usia ibu, riwayat genetik, status gizi (kalori, kalsium, protein, asam
Usia yang aman untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-35 tahun.
komplikasi maternal pada wanita hamil dan melahirkan pada usia dibawah 20
tahun ternyata 2-5 kali lebih tinggi dari pada kematian maternal yang terjadi pada
usia 20-29 tahun. Dampak dari usia yang kurang, dapat menimbulkan komplikasi
140/90 mmHg atau kenaikan tekanan sistolik 30 mmHg dan tekanan diastolik 15
faktor genetik pada keluarga tertentu akan menyebabkan keluarga itu mempunyai
Status gizi untuk kesehatan ibu selama kehamilan maupun pertumbuhan dan
aktifitas diferensiasi janin, maka ibu dalam keadaan hamil harus cukup mendapat
makanan bagi dirinya sendiri maupun bagi janinnya. Makanan yang biasa
dikonsumsi baik kualitas maupun kuantitasnya harus ditambah zat-zat gizi dan
energi agar ibu dan janin dalam keadaan sehat. Kebutuhan zat gizi pada ibu hamil
dipengaruhi oleh pengetahuan, pekerjaan dan pendapatan terkait zat-zat gizi apa
saja yang baik dikonsumsi oleh ibu hamil untuk mencukupi kebutuhan bagi ibu
23
dan janin nya. Pekerjaan dikaitkan dengan aktifitas fisik dan stress yang
garam dan lemak dapat menaikkan produksi kolestrol yang menyumbat pembuluh
nadi.
hipotesis dalam penelitian ini yaitu ada hubungan antara asupan natrium dan
lemak dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Beji
Kabupaten Pasuruan.
24
BAB IV
METODE PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui asupan natrium dan lemak yang
penelitian.
sectional yaitu suatu penelitian yang mempelajari korelasi antara faktor risiko
Populasi pada penelitian ini adalah ibu hamil yang hipertensi di wilayah
kerja Puskesmas Beji Kabupaten Pasuruan dengan total jumlah 162 orang.
4.3 Sampel, Besar Sampel, Cara Penentuan Sampel dan Cara Pengambilan
Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang hipertensi di wilayah
25
4.3.2 Besar Sampel Penelitian
∝ (1 – )
= ( − 1) + ∝ (1 – )
Keterangan :
P = Proporsi (50%)
D = Presisi (10%)
1,96 × (1 − 0,5)162
n=
0,1 (162 − 1) + 1,96 × 0,5(1 0,5)
= 60,515
Cara penentuan sampel penelitian ini yang masuk dalam kriteria inklusi.
Kabupaten Pasuruan
4. Ibu yang bersedia untuk terlibat dalam penelitian dan mengisi informed
consent.
26
4.3.4 Cara Pengambilan Sampel
mempunyai peluang yang sama untuk menjadi sampel penelitian dan diambil
secara acak.
Pasuruan.
4.5.1 Variabel
berubahnya nilai dari variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
karena pengaruh dari variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah
27
4.5.2 Definisi Operasional
Tabel 4.1 Variabel, Definisi Operasional, Cara Pengukuran dan Skala Data
No Variabel Definisi Operasinal Cara Pengukuran Skala Data
28
Lanjutan
Tabel 4.1 Variabel, Definisi Operasional, Cara Pengukuran dan Skala Data
No Variabel Definisi Operasinal Cara Pengukuran Skala Data
Jenis sumber data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data primer.
Data primer tersebut digunakan untuk seluruh data variabel penelitian, yang terdiri
29
dari variabel dependen (kejadian hipertensi dalam kehamilan) dan variabel
antara lain:
ini dilakukan untuk mengetahui jumlah asupan natrium dan lemak pada
30
4.7 Kerangka Operasinal
Analisis data
Hasil penelitian
Kesimpulan
Gambar 4.1 Kerangka Operasional
31
variabel independen (asupan natrium dan lemak). Analisis ini ditampilkan dalam
(independen) asupan natrium dan lemak. Uji hipotesis pada penelitian ini
mengunakan uji chi-square, untuk melihat apakah ada hubunan bermakna antara
32
DAFTAR PUSTAKA
Adriani, M. & Wijatmadi, B., 2012. Pengantar Gizi Masyarakat. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Ambarwati, F. R, 2015. Ilmu Gizi dan Kesehatan Reproduksi. Edisi 1.
Yogyakarta: Cakrawala Ilmu
Bardja, S. 2017. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Teradinya Hipertensi dalam
Kehamilan pada Ibu Hamil di Puskesmas Gunung Jati Tahun 2015. Jurnal Ilmiah
AIndonesia, Vol. 2 No. 11.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. 2016. Profil Kesehatan Provinsi Jawa
Timur 2016. Jawa Timur: Dinas Kesehatan.
Egeland, M.G., Scurveit, S., Staff, A.C., et al, 2018. Pregnancy-Related Risk
Factors Are Associated With a Significant Burden of Treated Hypertension
Within 10 Years of Delivery: Findings From a Population-Based Norwegian
Cohort. Journal of the American Heart Association, 10(1161): pp.2-7.
Tersedia di: <https://www.ahajournals.org/doi/10.1161/JAHA.117.008318>
[15 Desember 2018].
Fahira, A. 2017. Faktor Risiko Kejadian Preeklampsia Pada Ibu Hamil Di RSU
Anutapura Kota Palu. Jurnal Kesehatan Tadulako 3(2):1-75.
Fahrudin, P.E. 2018. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian
Hipertensi pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Suli Kabupaten
Luwu. Skripsi. Universitas Hasanudin Makassar.
Fatimah, N.I., 2017. Hubungan Pola Makan dan Stres dengan Kejadian
Hipertensi pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Tongauna
Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017. Skripsi.
Poltekes Kesehatan Kendari.
Febriana, E., Rahfiludin, M.Z., & Rahayunng, D, 2017. Hubungan Asupan
Natrium, Kalsium dan Magnesium dengan Tekanan Darah pada Ibu Hamil
Trimester II dan III (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Bulu Kabupaten
Temanggung). Jurnal Kesehatan Masyarakat. 5(4): pp. 649-653.
Glade, 2011. Panduan Paling Komplit Kehamilan Minggu ke Minggu. Edisi 1.
Yogyakarta: Mitra Buku.
Imaroh, I.I., Nugraheni, S.A. & Dharminto. 2018. Faktor Risiko yang
Mempengaruhi Kejadian Hipertensi pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas
KedungMundu Kota Semarang Tahun 2017. JKM, Vol. 6 No. 1.
33
Jones, L., Takramah, W., Axame, W.K., et al. 2017. Risk Factors Associated
with Pregnancy Induced Hypertension in the Hohoe Municipality of Ghana.
Journal of Preventive Medicine & Heathcare. 1(3): 1011. Tersedia di:
<https://www.jscimedcentral.com/PreventiveMedicine/Articles/preventivem
edicine-1-1011.pdf> [15 Desember 2018].
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2017. Profil Kesehatan Indonesia
tahun 2017. Jakarta: Kementrian Kesehatan.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2019 Tentang
Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia.
Jakarta: Republik Indonesia.
Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2016.
Infodatin Hipertensi. Jakarta: Kementrian Kesehatan.
Setiadhi, Y., Kawengian, S.E.S., & Mayulu, N. 2016. Analisis Faktor yang
Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi pada Kehamilan di Kota Manado.
Jurnal e-Biomedik (ebm). Vol. 4 No. 2.
Sukitrianty., Aswadi., Majid, A. & Lagu., 2016. Faktor Risiko Hipertensi Pada
Ibu Hamil Di Rumah Sakit Hikmah Kota Makassar. Al Sihah : Public Health
Science Journal, Vol.8 No.1.
Sulistyoningsih. & Hariyani., 2011. Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Cetakan
Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sihotang, C.P., Rahmayati, I.E., Tebisi, .M., and Bantulu, F.M. 2016. Hubungan
Pola Makan dan Kecukupan Istirahat Tidur dengan Kejadian Hipertensi
pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Biromasru. Jurnal Kesehatan
Tadulako. Vol. 2 No. 1. Tersedia di:
<http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/HealthyTadulako/article/view/57
47> [15 Desember 2018].
Sirajuddin. Surmita. & Astuti, T. 2018. Survey Konsumsi Pangan. Edisi 1.
Jakarta: Kementrian Kesehatan.
The American College of Obstetricians and Gynecologists. 2013. Hypertension in
Pregnancy. Washington, DC: American College of Obstetricians and
Gynecologists.
Ying, W. Catov, M.j. & Ouyang, P. 2018. Hypertensive Disorders of Pregnancy
and Future Maternal Cardiovascular Risk. JAHA, 7(10): pp 1-3.
34
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
A. Karakteristik Respnden
Nama Lengkap :
B. Status Responden
Berat Badan : kg
35
C. Asupan Natrium dan Lemak
Pagi
Siang
36
Waktu Makanan Bahan Banyak yang
Malam
Banyak yang
Pagi
37
Waktu Makanan Bahan Banyak yang
Siang
Malam
38
2. Food Frequency Questioinnaire (FFQ)
Frekuensi Konsumsi
Harian Mingguan Bulanan Tidak
No Bahan Makanan pernah
1x 2x 3x 1x 2x 3x 1x 2x 3x
Makanan Pokok
1 Nasi
2 Mie instan
3 Roti
4 Jagung
5 Kentang
6 Singkong
Lauk Pauk
1 Daging sapi
2 Daging ayam
3 Daging bebek
4 Udang
5 Ikan sarden
6 Ikan asin
7 Tongkol
8 Mujair
9 Bandeng
10 Telur ayam
11 Telur asin
12 Tahu
13 Tempe
Sayur-sayuran
1 Kangkung
2 Sawi
3 Bayam
4 Brokoli
5 Buncis
39
6 Kol
7 Wortel
8 Kacang panjang
9 Tauge
10 Daun singkong
Buah-buahan
1 Alpukat
2 Apel
3 Pisang
4 Pepaya
5 Jambu biji
6 Melon
7 Jeruk
Susu
1 Susu kehamilan
2 Susu sapi
3 Susu kedelai
5 Keju
Serba aneka
1 Biskuit
2 Keripik
3 Kerupuk
4 Madu
6 Kopi
7 Teh
8 Mentega
9 Saos tomat
10 Saos sambal
11 Kecap manis
12 Kecap asin
40