PROPOSAL SKRIPSI
HALAMAN SAMPUL
Karmila Dewi
F622141
i
PERSETUJUAN SIDANG PROPOSAL SKRIPSI
LEMBAR PERSETUJUAN
Judul Penelitian : Hubungan Penggunaan Kb Suntik Dengan Peningkatan
Berat Badan di PMB Karmila Kabupaten Bandung Tahun
2023
Nama : Karmila Dewi
NPM : F622141
Program Studi : Sarjana Kebidanan
Mengetahui,
Iga Retia Mufti, S.S.T., Bd., M.Kes Silva Dwi Rahmizani, S.S.T., M.KM
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan limpahan rahmat, anugerah serta karunia-Nya pada kita semua.
Salawat serta salam kita panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta para
keluarga dan sahabat-sahabatnya, Alhamdulillah berkat limpahan rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan Proposal Skripsi dengan judul “Hubungan
Penggunaan Kb Suntik Dengan Peningkatan Berat Badan di PMB Karmila
Kabupaten Bandung Tahun 2023”, yang diajukan sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan pendidikan program studi Sarjana Kebidanan Fakultas Kebidanan
Institut Kesehatan Rajawali Bandung.
Proses penyusunan Proposal Skripsi ini tidak lepas dari berbagai kesulitan
dan kendala yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang
dimiliki oleh penulis, namun diantara kesulitan itu ada orang-orang yang selalu
memberikan jalan kemudahan bagi penulis dan sehingga penulis banyak sekali
mendapatkan bantuan, bimbingan, arahan maupun dukungan moril dari berbagai
pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini izinkan penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya sehingga Proposal Skripsi ini tersusun dengan bantuan
banyak pihak, untuk itu izinkan penulis menyampaikan penghargaan yang setinggi-
tingginya dan ucapan terima kasih kepada ;
1. Tonika Tohri, S.Kp., M.Kes. Selaku Rektor Institut Kesehatan Rajawali
Bandung;
2. Erni Hernawati, S.S.T., M.M., Bd., M.Keb. Selaku Dekan Fakultas Kebidanan
Institut Kesehatan Rajawali Bandung;
3. Lia Kamila, S.S.T., Bd., M.Keb. Selaku penanggung Jawab Program Studi
Sarjana Kebidanan Institut Kesehatan Rajawali Bandung;
4. Iga Retia Mufti, S.S.T., Bd., M.Kes, sebagai pembimbing Utama yang telah
memberikan arahan dan masukan dalam penyusunan Proposal Skripsi ini;
iii
5. Silva Dwi Rahmizani, S.S.T., M.KM, sebagai Pembimbing Pendamping yang
telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan Proposal Skripsi
ini;
6. Seluruh teman-teman Sarjana Kebidanan Fakultas Kebidanan Institut
Kesehatan Rajawali Bandung;
7. Teman sejawat bidan yang telah membantu partisipasi dalam penelitian ini serta
yang telah memberi dukungan.
Penulis menyadari Proposal Skripsi ini masih sangat jauh dari sempurna dan
masih terdapat kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun untuk perbaikan dan kemajuan penulis dalam Proposal Skripsi
berikutnya. Penulis berharap semoga Proposal Skripsi ini dapat bermanfaat dan
dapat menambah ilmu pengetahuan bagi Sarjana Kebidanan khususnya dan bagi
dunia kesehatan umumnya.
Bandung, April 2023
Penulis
iv
DAFTAR ISI
v
vi
vii
DAFTAR BAGAN
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.5 Hipotesis
Terdapat hubungan antara penggunaan KB suntik dengan peningkatan berat
badan pada akseptor KB
8
9
10
2.1.2 Tujuan KB
Tujuan dilaksanakannya program KB adalah untuk membentuk suatu
keluarga kecil yang sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga
dengan cara pengaturan jumlah kelahiran anak agar diperoleh suatu keluarga
yang bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidup suatu
keluarga. Selain mengatur kelahiran anak, tujuan KB juga untuk menekan
jumlah kematian ibu, bayi, dan anak, menekan jumlah pertumbuhan
penduduk, meningkatkan kesehatan ibu, bayi, dan anak, serta meningkatkan
pelayanan kesehatan reproduksi (Sulistyawati, 2018)
Keluarga Berencana juga dapat mencegah munculnya bahaya-bahaya
akibat :
1. Kehamilan dini : Wanita yang sudah hamil saat umurnya belum
mencapai 17 tahun sangat berbahaya karena terdapat ancaman, salah
satu contohnya adalah kematian sewaktu persalinan. Karena tubuhnya
belum sepenuhnya tumbuh dengan cukup matang dan siap untuk
dilewati oleh bayi. Sedangkan bayinya juga terdapat ancaman
kekurangan asupan gizi dan mengalami kematian saat berada dalam
kandungan (Sulistyawati, 2018).
2. Kehamilan yang terlambat : Wanita yang usianya sudah tergolong tua
yaitu umur lebih dari 35 tahun untuk mengandung dan melahirkan akan
terancam lebih banyak lagi bahaya. Khususnya apabila wanita yang
berumur tua memiliki riwayat penyakit serius, contohnya adalah
penyakit diabetes (Sulistyawati, 2018).
3. Kehamilan yang jaraknnya berdekatan : Wanita yang sedang
mengandung dan nantinya melahirkan anak dituntut untuk memakai
banyak energi dan kekuatan dari tubuh wanita ini. Apabila wanita yang
barusan melahirkan kemudian mengalami kehamilan lagi maka terjadi
keletihan pada wanita ini karena belum sempat memulihkan stamina
dan kebugaran tubuh wanita. Hal ini sangat berbahaya karena bisa
terancam oleh kematian (Sulistyawati, 2018).
12
4. Terlalu sering hamil dan melahirkan : Wanita yang sudah punya lebih
dari 4 anak maka akan dihadang oleh bahaya kematian akibat
perdarahan yang hebat dan macam-macam kelainan dan komplikasi
yang berbahaya apabila wanita terus saja mengalami kehamilan dan
melahirkan anak (Sulistyawati, 2018).
Tujuan dari program KB yaitu mencegah semakin banyaknya
kehamilan dan kelahiran seseorang, menurunkan angka kelahiran atau
fertilitas, membantu pasangan suami dan istri untuk menghindari kehamilan
yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang diinginkan, mengontrol
waktu kelahiran, dan menentukan jumlah anak yang diinginkan dalam
keluarga (Sulistyawati, 2018).
2.2 Kontrasepsi
2.2.1 Definisi Kontrasepsi
Kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra berarti
“melawan” atau “mencegah”, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara
sel telur yang matang dengan sperma yang mengakibatkan kehamilan. Maka
kontrasepsi adalah menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan sebagai
akibat adanya pertemuan antara sel telur dengan sel sperma (Prijatni &
Rahayu, 2019. Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya
15
kehamilan Dimana upaya tersebut dapat bersifat sementara dan dapat pula
bersifat permanen (Prijatni & Rahayu, 2019).
2.3 KB Suntik
2.3.1 Pengertian
Kontrasepsi suntik merupakan metode kontrasepsi dengan cara suntikan
yang berisi hormon sintesis estrogen dan progesteron. KB suntik merupakan
suatu metode dari kontrasepsi yang diberikan melalui suntikan. Ini
merupakan metode yang mendapatkan peminat yang paling tinggi karena
dianggap sebagai cara yang aman, lebih efektif, lebih simpel, tidak
mengakibatkan efek samping yaitu tidak mengganggu produksi ASI, serta
dapat digunakan pasca melahirkan (Kementrian Kesehatan RI, 2023)
17
d. Nyeri payudara
Kontrasepsi hormonal, baik itu KB suntik, pil KB, maupun implant,
dapat membuat payudara terasa nyeri. Efek samping ini biasanya
dirasakan saat baru memulai KB hormonal dan akan hilang setelah
penggunaan selama beberapa bulan. Selain itu, perubahan hormon juga
menyebabkan pembengkakan, termasuk pada payudara sehingga
payudara akan terasa sedikit lebih berat dan besar.
e. Terlambat menstruasi
Terlambat menstruasi sering dikira sebagai tibu awal kehamilan,
tetapi kondisi ini juga bisa menjadi efek samping KB suntik 1 bulan.
Selain karena faktor hormonal, terlambat menstruasi saat menggunakan
KB juga bisa disebabkan oleh stres, olahraga berat, dan penurunan berat
badan secara drastis.
Cara Mengatasi Efek Samping KB Suntik 1 Bulan adalah beberapa
cara yang bisa di lakukan Menerapkan pola makan sehat serta rutin
berolahraga untuk mencegah terjadinya kenaikan berat badan dan menjaga
berat badan tetap ideal. Mengonsumsi obat pereda nyeri, seperti
paracetamol dan ibuprofen, jika sakit kepala dirasa mengganggu.
Menghindari konsumsi makanan maupun minuman yang mengandung
kafein dan alkohol, serta makanan tinggi lemak dan garam, guna
mengurangi nyeri payudara, Mengelola stres untuk meminimalkan risiko
terlambat haid (Kementrian Kesehatan RI., 2023)
2.3.4.2 KB Suntik 2 Bulan
Suntikan Gestin adalah suntikan KB dua bulan dengan kandungan
dua hormone Medroxyprogesteron acetate dan Estradiol cypionate yang
efektif untuk mencegah kehamilan dengan menstruasi tetap lancar. Kinerja
dari KB 2 bulan ini sama dengan KB 1 bulan. Hanya saja, KB 2 bulan
dianggap jauh lebih praktis dan ekonomis. Anda hanya perlu disuntik 2
bulan sekali dengan jadwal kunjungan lebih sedikit. Sangat cocok untuk
kondisi di masa pandemi seperti saat ini. Saat ini, Andalan sudah
25
kontrasepsi suntik satu bulan dengan akseptor kontrasepsi suntik tiga bulan
di BPM “Y” wilayah kerja Puskesmas Lingkar Timurtahun 2016
KB suntik adalah alat kontrasepsi yang berupa cairan lalu disuntikkan
kedalam tubuh, ada yang 1 bulan sekali yang berisi estrogen dan
progesteron, tetapi ada juga yang 3 bulan sekali yang hanya berisi
progesteron (Irianto, 2014). KB suntik 1 bulan dan 3 bulan sama-sama
mengandung hormon progesteron yang mempunyai efek terhadap
meningkatnya nafsu makan. Namun demikian, kandungan hormon
progesteron pada KB suntik DMPA lebih besar dibandingkan KB suntik
kombinasi yaitu 25 mg untuk suntik kombinasi dan 150 mg untuk suntik
DMPA. Kandungan hormon progesteron pada KB suntik DMPA lebih
besar dibandingkan dengan KB suntik kombinasi, sehingga pengaruh
terhadap peningkatan berat badan juga lebih besar DMPA dibanding
kombinasi (Setyoningsih, 2018).
Hormon progesteron yang nantinya dapat merangsang pusat pengendali
nafsu makan yang disebut dengan hipotalamus. Semakin banyak hormon
progesteron yang merangsang hipotalamus, maka semakin besar nafsu
makan seseorang. Sehingga akseptor KB suntik DMPA dapat lebih besar
nafsu makannya dibanding KB suntik 1 bulan (Setyoningsih, 2018).
Penambahan berat badan terjadi karena progesteron yang dapat
meningkatkan nafsu makan serta mempermudah perubahan karbohidrat
menjadi lemak, sehingga penumpukan lemak yang menyebabkan berat
badan semakin bertambah. Sedangkan estrogen juga mempengaruhi
metabolisme lipid yang mengarah ke peningkatan cadangan lemak tubuh,
khususnya di daerah perut, sehingga mengakibatkan kenaikan berat badan
(Rufaridah, et al, 2017). Selain itu, komponen estrogen juga dapat
menyebabkan retensi cairan sehingga terjadi pertambahan berat badan
(Hariadini, et al, 2017). Kenaikan berat badan pada KB suntik 3 bulan ini
rata-rata 1-5 kg pada tahun pertama. Sedangkan, kenaikan berat badan
pada KB suntik 1 bulan rata 2-3 kg pada tahun pertama pemakaian
(Rufaridah, et al, 2017).
37
Penggunaan KB Peningkatan
Suntik Berat Badan
41
42
1. Variabel Independen
Variabel independen pada penelitian ini yaitu Penggunaan KB Suntik
2. Variabel dependen
Variabel dependen pada penelitian ini Peningkatan Berat Badan
3.5.2 Sampel
Sampel adalah suatu cara yang ditempuh dengan pengambilan sampel
yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan obyek penelitian (Notoatmodjo,
2020). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan tehnik Total
sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama
dengan populasi (Sugiyono, 2018). Alasan mengambil total sampling karena
menurut Sugiyono (2018) jumlah populasi yang kurang dari 100 seluruh
populasi dijadikan sampel penelitian semuanya. Kemudian ditentukan
berdasarkan kriteria sebagai berikut:
1. Kriteria Inklusi
a. Akdseptor KB yang terdapaftar di data rekam medik periode Januari-
Juni 2023 di PMB Bidan Karmila Dewi
b. Responden yang menggunakan KB suntik
2. Kriteria Eksklusi
a. Responden yang bukan WUS usia > 50 tahun keatas
b. Responden yang menggunakan KB selain suntik (MKJP, IUD,
Implan)
Keterangan :
P = presentase untuk setiap kategori
f = jumlah setiap kategori
N = jumlah total responden
∑ (𝑓0 − 𝑓ℎ )2
𝑥2 =
𝑓ℎ
Keterangan:
x2 : Nilai Chi kuadrat
46
Agustini, R., Wati, D. M., & Ramani, A. Kesesuaian Penggunaan Alat Kontrasepsi
Berdasarkan Permintaan Kb Pada Pasangan Usia Subur (Pus) Di Kecamatan
Puger Kabupaten Jember. E-Jurnal Pustaka Kesehatan, 3(1), 155–162;2022.
Kementrian Kesehatan Ri. Benarkah Ada Efek Samping Pada Kb Suntik. Artikel
Kementrian Kesehatan , 28(118), 1–8;2023.
Nasution, P., Harahap, N. R., & Zuiatna, D. Kenaikan Berat Badan Pada Pengguna
Kb Suntik 3 Bulan. Jurnal Bidan Komunitas, 3(3), 107–118;2020.
Rilyani, R., & Saputra, S. O. Hubungan Pemakaian Alat Kontrasepsi Iud Dengan
Tingkat Kenyamanan Dalam Melakukan Hubungan Seksual. Holistik Jurnal
Kesehatan, 14(2), 240–247;2020.
47
48
Utami. Buku Ajar Keluarga Berencana Dan Kontrasepsi. Cv. Pustaka Ilmu Group
Yogyakarta;2018.
49
50
51
INSTRUMEN PENELITIAN
DATA REKAM MEDIS
Penggunaan KB Suntik Peningkatan Berat Badan
Menggunakan KB Menggunakan Mengalami Tidak
No. Nama Ket
suntik≥1 tahun KB suntik<1 Peningkatan Mengalami
tahun BB Peningkatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
52
53
LITERATUR RIVEW
Jenis dan Populasi dan
Judul Volume Tujuan Variabel
No. Penulis desain sampel Analisis Hasil penelitian
Jurnal Tahun Penelitian penelitian
penelitian
1. Kenaikan Vol.III No. 3 (Nasution et Untuk Varibel Desain Seluruh Univariat dan Ada hubungan umur,
Berat Badan Hal. 107- 118 I al., 2020) mengetahui Independen : penelitian ini populasi bivariat pekerjaan, pola makan
Pada e-ISSN 2614- faktor yang umur, menggunakan dijadikan sampel menggunakan (p<0,05) dan tidak ada
Pengguna 7874, 2020 berhubungan pekerjaan, desain survei sebanyak 32 ibu uji chi square hubungan antara aktivitas fisik
Kb Suntik 3 dengan pola makan analitik,dengan yang dan sumber infomasi (P>0,05)
Bulan kenaikan berat aktivitas fisik pendekatan menggunakan KB
badan pada dan sumber cross sectional suntik 3 bulan
pengguna KB infomasi
suntik 3 bulan
di Puskesmas Variabel
Gebang Dependen :
Kabupaten Kenaikan
Langkat Berat Badan
2. Hubungan Vol. 1, No. 1 (Dewi Purba, mengetahui Variabel Survei analitik Jumlah sampel Teknik analisis ada hubungan antara variabel
Penggunaan Februari 2023 2023) Hubungan Independen: dengan yang digunakan data pengetahuan dengan kenaikan
KB Suntik 3 Penggunaan Pengetahuan pendekatan adalah 52 orang menggunakan berat badan, ada hubungan
Bulan KB Suntik 3 Lama metode cross yang diperoleh chi square. hasil antara variabel lama
dengan Bulan Dengan Penggunaan sectional dengan penggunaan dengan kenaikan
Kenaikan Kenaikan Umur menggunakan berat badan, ada hubungan
55
Berat Badan Berat Badan Pendidikan teknik Purposive antara variable umur dengan
pada Wanita Pada Wanita Pekerjaan sampling kenaikan berat badan, ada
Akseptor Usia Subur Di hubungan antara variable
KB Suntik 3 Puskesmas Variabel pendidikan dengan kenaikan
Bulan di Maga Dependen : berat badan dan ada hubungan
Wilayah Kabupaten Kenaikan antara variable pekerjaan
Kerja Mibu iling Berat Badan dengan kenaikan berat badan
Puskesmas Natal Tahun (p<0,05)
Lok Baintan
3. Kesesuaian (Agustini et Untuk Variabel Penelitian Analisis data Hasil penelitian menunjukkan
Penggunaan al., 2022) menganalisis Indpenden : analitik menggunakan Umur, paritas, jumlah anak
Alat kesesuaian Kesesuaian observasional uji chi- square hidup, pendidikan, sumber
Kontrasepsi penggunaan Penggunaan dengan desain pelayanan KB dan biaya ber-
Berdasarkan alat Alat cross sectional KB ada hubungan dengan
Permintaan kontrasepsi Kontrasepsi permintaan KB. Jumlah anak
KB pada berdasarkan Variabel yang diinginkan dan
Pasangan permintaan Dependen : pendapatan tidak ada hubungan
Usia Subur KB. dengan permintaan KB.
(PUS) di Paritas, jumlah anak hidup,
Kecamatan sumber pelayanan KB dan
Puger biaya ber-KB ada hubungan
dengan kesesuaian penggunaan
56