OLEH :
RONAULINA SINAGA
NPM : 2119201580
PROPOSAL SKRIPSI
PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN
RASA NYERI PADA PERSALINAN KALA I FASE AKTIF
DI KLINIK PRATAMA WIPA KOTA MEDAN
TAHUN 2022
Oleh :
RONAULINA SINAGA
NPM : 2119201580
Pembimbing I
Menyetujui, Mengetahui
Prodi Kebidanan Program Sarjana STIKes Mitra Husada Medan
Ka. Prodi, Ketua,
Nama : Pebriana Sari, SST,M.Keb Nama : Dr. Siti Numawan Sinaga, S.K.M,
M.Kes
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkatNya
penulis dapat menyelesaikan Proposal Skripsi ini yang disusun untuk melengkapi dan
memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan di Program Studi Kebidanan
Program Sarjana Stikes Mitra Husada Medan. Dalam penulisan Proposal Skripsi ini, penulis
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Siti Numawan Sinaga, S.K.M, M.Kes selaku Ketua Stikes Mitra Husada Medan
2. Ibu Pebriana Sari, SST,M.Keb selaku Ketua Jurusan Program Studi Kebidanan
Program Sarjana Stikes Mitra Husada Medan
3. Bapak Zulkarnain Batubara, S.Pd. I.M.Hum selaku pembimbing yang memberikan ide
dan gagasan dalam penyelesaian karya tulis ilmiah ini.
4. Dosen dan staff pengajar pada Program Studi Kebidanan Program Sarjana Stikes
Mitra Husada Medan
5. Teristimewa kepada Orang tua yang tidak henti-hentinya memberikan dukungan dan
semangat.
6. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan proposal ini.
Penulis menyadari bahwa Proposal Sripsi ini masih kurang sempurna, baik dari segi
isi maupun bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi penyempurnaan Proposal Skripsi ini nantinya. Terima kasih.
Ronaulina Sinaga
ii
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................................................ 5
DAFTAR PUSTAKA
iii
DAFTAR GAMBAR
Hal
1. Gambar Karakteristik nyeri............................................................................................ 13
2. Gambar Simple descriptive pain intensity scale 1........................................................... 14
3. Gambar Skala Intensitas Nyeri Numerik ........................................................................ 14
4. Gambar skala analog visual ............................................................................................ 14
5. Gambar Skala nyeri Muka............................................................................................... 15
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR SKEMA
vi
BAB 1
PENDAHULUAN
Menurut WHO (2019) Angka Kematian Ibu (maternal mortality rate) merupakan jumlah
kematian ibu akibat dari proses kehamilan, persalinan, dan pasca persalinan yang dijadikan
indikator derajat kesehatan perempuan. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu
target global Sustainable Development Goals (SDGs) dalam menurunkan angka kematian ibu
(AKI) menjadi 70 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030. Menurut WHO (2019)
Angka Kematian Ibu (AKI) didunia yaitu sebanyak 303.000 jiwa. Angka Kematian Ibu
(AKI) di ASEAN yaitu sebesar 235 per 100.000 kelahiran hidup (ASEAN Secretariat, 2020).
Berdasarkan Data Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Angka Kematian
Ibu (AKI) di Indonesia semkain tinggi dari 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun
2002-2007 menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007-2012. Angka Kematian
Ibu (AKI) mengalami penurunan pada tahun 2012-2015 menjadi 305 per 100.000 kelahiran
hidup dan jumlah kematian ibu di Indonesia pada tahun 2019 yaitu sebanyak 4.221 kasus
Penyebab terbanyak kematian ibu di Indonesia pada tahun 2019 ialah perdarahan,
hipertensi dalam kehamilan, infeksi, gangguan metabolik, dan lain lain (Kemenkes RI, 2019).
Kurang lebih 25-50% kematian ibu disebabkan masalah yang berkaitan dengan kehamilan,
Sesuia laporan profil kesehatan kab/kota tahun 2017 , jumlah kematian ibu tercatat
sebanyak 205 kematian, lebih rendah dari data yang tercatat pada tahun 2016 yaitu 239
kematian. Jumlah kematian ibu yang tertinggi tahun 2017 tercatat di Kabupaten Labuhanbatu
dan Kabupaten Deli Serdang sebanyak 15 kematian, disusul Kabupaten Langkat dengan 13
kematian serta Kabupaten Batu Bara sebanyak 11 kematian. Jumlah kematian terendah tahun
1
2017 tercatat di Kota Pematangsiantar dan Gunungsitoli masing-masing 1 kematian. Bila
jumlah kematian ibu dikonversi ke angka kematian ibu, maka AKI di Sumatera Utara adalah
AKI yang sebenarnya pada populasi, terutama bila dibandingkan dari hasil Sensus Penduduk
2010, dimana AKI di Sumatera Utara sebesar 328/100.000 KH. Hasil Survey AKI dan AKB
yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara bekerja sama dengan FKM-
USU tahun 2010 menyebutkan bahwa AKI di Sumatera Utara pada tahun 2010 adalah
Hingga Juli 2021 angka kematian ibu di Sumatera Utara (Sumut) mencapai 119 kasus
dan angka kematian bayi baru lahir 299 kasus. Karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov)
Sumut terus melaksanakan berbagai program atau kegiatan penurunan angka kematian ibu
dan bayi.
Persalinan ialah proses pengeluaran hasil konsepsi ( janin san plasenta) yang telah cukup
bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan
bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). Proses ini dimulai dengan adanya kontraksi
persalinan sejati, yang ditandai dengan perubahan serviks secara progresif dan diakhiri
telah dilakukan, pada masyarakat primitif, ibu bersalin mengalami persalinan lebih lama dan
nyeri , sedangkan masyarakat yang telah maju pada ibu bersalin 7-14 mengalami persalinan
tanpa rasa nyeri tetapi, sebagian besar yaitu 90 % ibu bersalin mengalami persalinan yang
disertai nyeri. Dilaporkan dari 2.700 ibu bersalin, yang mengalami persalinan yang disertai
dengan nyeri hebat 30% dan dengan nyeri sangat hebat 20 % (Dahlan, 2017).
Nyeri persalinan yang semakin sering dan semakin lama dapat menyebabkan ibu
mengalami gelisah, takut, tegang dan bahkan sampai terjadi stres, jika tidak mereda dapat
2
mengakibatkan respons terhadap nyeri berikutnya (Widyastuti, 2013). Nyeri hebat pada
proses persalinan dapat mengakibatkan ibu mengalami gangguan psikologis yaitu posr
partum blues 87% yang terjadi dari 2 minggu pasca persalinan sampai 1 tahun, depresi 10%
Sebagian besar ibu bersalin mengalami rasa nyeri pada waktu melahirkan, tetapi
intensitasnya rasa nyeri ini berbeda pada setiap ibu bersalin. Hal ini sering dipengaruhi oleh
psikologis iu saat bersalin (rasa tajut dan berusaha melawan persalinan) serta ada tidaknya
Saat yang paling melelahkan dan berat, dan kebanyakan ibu hamil merasakan sakit atau
nyeri pada saat persalinan adalah kala 1 fase aktif. Penggunaan kompres hangat untuk area
yang tegang dan nyeri dianggap mampu meredakan nyeri. Hangat mengurangi spasme otot
yang disebabkan oleh iskemia yang meransang neuron yang memblok tranmisi lanjut ransang
nyeri menyebabkan vasodilatasi dan peningkatan aliran darah ke area yang dilakukan
pengompresan (Walsh,2017).
Kompres air hangat yang diberikan pada punggung bawah di area tempat kepala janin
menekan tulang belakang akan mengurangi nyeri, panas akan meningkatkan sirkulasi kek
eraa tersebut sehingga memperbaiki anoksia jaringan yang disebakan oleh tekanan. Panas
dapat disalurkan melalui konduksi (botol air panas, bantalan pemanas listrik, lampu, kompres
air hangat kering dan lembab) atau konveksi (ultrasonografi, diatermi) (Yani, 2017).
Penelitian yang dilakukan oleh Namazi tahun 2014 di Ehesti University of Medical
Sciences, Tehran, Iran pada kala I persalinan pada dua kelompok ibu hamil di Vali Asr-
Rumah Sakit (Tuyserkan, Iran) antara Juni dan September 2013 menggunakan kantong karet
diisi dengan air hangat dengan suhu 37º-41ºC kemudian menempatkan pada punggung bagian
bawah ibu dengan posisi miring kiri menyimpulkan hasil bahwa setelah dilakukan kompres
hangat selama 30 menit pada ibu yang mengalami kecemasan persalinan kala I fase aktif
3
didapatkan bahwa hasil kecemasan pada ibu menurun atau berkurang. Berdasarkan penelitian
Indrawan tahun 2016 juga di katakan bahwa ada salah satu cara yang dapat di terapkan untuk
mengurangi nyeri pada kala I fase aktif adalah dengan pemberian kompres hangat pada ibu
inpartu atau kala I fase aktif untuk mengurangi nyeri. Pemberian kompres hangat pada daerah
tubuh akan memberikan signal ke hipothalamus melalui spinal cord. Ketika reseptor yang
peka terhadap panas dihipotalamus dirangsang, sistem efektor mengeluarkan signal yang
memulai berkeringat dan vasodilatasi perifer. Perubahan ukuran pembuluh darah akan
hangat membuat otot tubuh lebih rileks, dan menurunkan rasa nyeri (Namazi,2015).
Penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni (2015) pada RB Ananda Mojokerto yang
bertujuan untuk mengukur ada tidaknya penurunan nyeri dengan metode kompres hangat
pada ibu bersalin. Dari hasil penelitian diperoleh intensitas nyeri sebelum dilakukan tekhnik
kompres hangat nilai rata-rata adalah 73,4% dan setelah dilakukan intervensi nilai rata-rata
adalah 66,6%. Maka dapat disimpulkan adanya pengaruh yang signifikan sebelum dan
setelah intervensi p = 0,002 < α = 0,05 maka H1 diterima, dari penggunanaan kompres hangat
Berdasarkan hasil survei studi pendahuluan yang penulis lakukan pada bulan desember
di klinik pratama wipa kec. Medan helvetia dengan mewawancarai bidan diperoleh data ibu
selama bulan januari 2022 - Februari 2022 sebanyak 35 orang. Di klinik bersalin tersebut
tidak jarang dilakukan kompres air hangat untuk menurunkan tingkat nyeri persalinan, hanya
dilakukan tehnik pernafasan dan relaksasi untuk mengurangi rasa nyeri pada ibu bersalin.
Dari hal tersebut maka peneliti tertarik untuk meneliti dan mengkaji lebih dalam melalui
penelitian apakah ada pengaruh pemberian kompres hangat terhadap intensitas nyeri pada ibu
4
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan
adalah “ bagaimanakah pengaruh kompres hangat terhadap penurunan nyeri persalinan kala 1
fase aktif di Klinik Pratama Wipa Kel. Sei kambing C Kec. Medan Helvetia “.
kala 1 fase aktif di Klinik Pratama Wipa Kel. Sei kambing C Kec. Medan Helvetia.
1. Untuk mengatahui penurunan nyeri persalinan kala 1 fase aktif di Klinik Pratama
Wipa Kel. Sei kambing C Kec. Medan Helvetia sebelum dilakukan kompres
hangat.
2. Untuk mengetahui penurunan nyeri persalinan kala 1 fase aktif sesudah dilakukan
kompres hangat di Klinik Pratama Wipa Kel. Sei kambing C Kec. Medan
Helvetia.
Sebagai bahan referensi terbaru yang bisa digunakan untuk proses pembelajaran
Sebagai ilmu baru dalam mengatasi nyeri persalinan sehingga ibu tidak terlalu takut
3. Bagi peneliti
Untuk menambahkan wawasan dan ilmu peneliti dalam hal kompres hangat dalam
5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Persalinan
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi ( janin dan plasenta) yang telah
cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain,
dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). Proses ini dimulai dengan adanya
kontraksi persalinan sejati, yang ditandai dengan perubahan serviks secara progresif dan
Kelahiran bayi merupakan peristiwa penting bagi kehidupan seorang pasien dan
keluarganya. Sangat penting untuk diingat bahwa persalinan adalah proses yang normal dan
merupakan kejadian yang sehat. Namun demikian, potensi terjadinya komplikasi yang
mengancam nyawa nyawa selalu ada sehingga bidan harus mengamati dengan ketat pasien
dan bayi sepanjang proses melahirkan. Dukungan yang terus menerus dan penatalaksanaan
yang terampil dari bidan dapat menyumbangkan suatu pengalaman melahirkan yang
menyenangkan dengan hasil persalinan yang sehat dan memuaskan. (Ary Sulistyawati dan
Perlu diketahui bahwa selama kehamilan, dalam tubuh wanita terdapat dua hormon domain.
a. Esterogen
mekanis
b. Progesteron
6
Berfungsi untuk menurunkan sensitivitas otot rahim, menghambat ransangan dari
oksitosin dikeluarkan oleh hipofisis posterior, hal tersebut menyebabkan kontraksi yang
disebut dengan Braxton Hicks . Kontraksi Braxton Hicks akan menjadi kekuatan dominan
saat mulainya proses persalinan sesungguhnya, oleh karena itu makin matang usia
meningkat mulai dari usia kehamilan minggu ke -15. Disamping itu, faktor status gizi
wanita hamil dan keregangan otot rahim juga secara penting mempengaruhi dimulainya
Sampai saat ini hal yang menyebabkan mulainya proses persalinan belum diketahui
benar; yang ada hanya berupa teori – teori yang kompleks antara lain karena faktor-faktor
hormon, struktur rahim, sirkulasi rahim, pengaruh tekanan pada saraf, dan nutrisi. (Ary
Passage atau faktor jalan lahir dibagi menjadi: Bagian keras: tulang-tulang
panggul (rangka panggul) dan bagian lunak: otot-otot, jaringan-jaringan dan ligament-
ligament.
Panggul
7
Pintu Atas Panggul (PAP)
Kavum Pelvik
Bidang hogde
Dasar panggul
Terdiri dari :
His
Otot rahim terdiri dari 3 lapis , dengan susunan berupa anyaman yang sempurna.
Terdiri atas lapisan otot longitudinal di bagian luar , lapisan otot sirkular di bagian
dalam, dan bagian otot menyilang diantara keduanya. Dengan susunan demikian,
ketika otot rahim berkontraksi maka pembuluh darah yang terbuka setelah plasenta
Tenaga meneran
Tenaga meneran pasien akan semakin menambah kekuatan kontraksi uterus. Pada saat
pasien meneran, diafragma dan otot- otot dinding abdomen akan berkontraksi.
Kombinasi antara his dan tenaga meneran pasien akan meningkatkan tekanan intra
uterus sehingga janin akan semakin terdorong keluar . dorongan meneran akan
semakin meningkat ketika pasien dalam posisi yang nyaman, misalnya setengah
Janin
ukuran kepala janin, karena kepala adalah bagian terbesar dari janin dan paling sulit
8
untuk dilahirkan. Penolong persalinan berkeyakinan jika kepala janin sudah dapat
lahir, maka bagian tubuh yang lain akan dengan mudah menyusul .
Adanya celah antara bagian –bagian tulang kepala janin memungkinkan adanya
penyisipan antara bagian tulang (overlapping) sehingga kepala janin dapat mengalami
respirasi janin, membentuk hormon estrogen menyalurkan berbagai antibodi dari ibu,
kuman.
Tali pusat merupakan bagian yang sangat penting untuk kelangsungan hidup
janin meskipun tidak menutup kemungkinan bahwa tali pusat juga dapat
Air ketuban
Air ketuban merupakan elemen penting dalam persalinan . air ketuban ini dapat
Berdasarkan diameter pembukaan serviks , proses ini terbagi dalam 2 fase , yaitu
a. Fase laten
mencapai diameter 3 cm
b. Fase aktif
9
Fase dilatasi maksimal, dalam 2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat, dari 4 cm
menjadi 9 cm
menjadi lengkap (10 cm). Pembukaan lengkap berarti bibir serviks dalam keadaan tak
Fase diatas dijumpai pada primigravida. Pada multigravida tahapannya sama namun
waktunya lebih cepat untuk setiap fasenya. Kala 1 selesai apabila pembukaan serviks telah
lengkap. Pada primigravida berlangsung kira-kira 13 jam, sedangkan pada multigravida kira-
kira 7 jam.
primigravida ostium uteri internum akan membuka lebih dahulu sehingga serviks akan
mendatar dan menipis, kemudian ostium uteri eksternum membuka. Namun pada
multigravida, ostium uteri internum dan eksternum serta penipisan dan pendataran serviks
2.2 Nyeri
Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat
kerusakan jaringan yang aktual dan potensial. Nyeri adalah alasan utama seseorang untuk
mencari bantuan perawatan kesehatan (smeltzer & bare,2002). Menurut Smeltzer & Bare,
(2002), international association for the study of pain (IASP) mendefenisikan nyeri sebagai
suatu sensori subyektif dan pengalaman emosional yang tidak menyenangkan berkaitan
dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial atau yang dirasakan dalam kejadia-kejadian
10
2.2.2 Pengkajian Pada Nyeri
Tidak ada cara yang tepat untuk menjelaskan seberapa berat nyeri seseorang . tidak
ada test yang dapat mengukur intensitas nyeri, tidak ada alat imaging ataupun alat penunjang
dapat menggambarkan nyeri, dan tidak ada alat yang dapat menentukan lokasi nyeri dengan
tepat.
Beberapa hal yang harus dikaji untuk menggambar nyeri seseorang antara lain :
1. Intensitas nyeri
Minta individu untuk membuat tingkatan nyeri pada skala verbal. Misal; tidak nyeri,
sedikit nyeri, sedikit nyeri , nyeri sedang, nyeri berat, hebat atau sangat nyeri atau
dengan membuat skala nyeri yang sebelumnya bersifat kualitatif menjadi bersifat
kuantiatif dengan menggunakan skala 0-10 yang bermakna 0= tidak nyeri dan 10 =
2. Karakteristik nyeri
Karakteristik nyeri nyeri dapat dilihat atau diukur berdasarkan lokasi nyeri, durasi
nyeri( menit, jam, hari atay bulan). Karakteristik dapat juga diliat nyeri berdasarkan
11
Gambar 2.2.3.1 Simple descriptive pain intensity scale 1
Tanyakan pada pasien tentang: intensitas , lokasi, onset, lama nyeri , variasi
dan kualitas.
12
2.3.3.4. Gambar Skala nyeri Muka
Kategori Skor
0 1 2
perhatian
relaks disiap
bergerak maju,
menegang
13
menangis (saat merengek, keras, berpekik
tidur) mengeluh.
tentram menghibur
dengan atau
sentuhan, kenyamanan .
memeluk,
berbicara
untuk
mengalihkan
perhatian.
Rasa nyeri merupakan salah satu mekanisme pertahanan alami dari tubuh
Association for the study of pain mendefenisikan bahwa nyeri merupakan pengalaman
emosional dan sensori yang tidak menyenangkan yang muncul dari menunjukkan adanya.
14
Nyeri merupakan mekanisme protektif bagi tubuh san menyebabkan individu bereaksi utuk
merupakan proses fisiologis dengan insentitas yang berbeda pada masing-masing individu.
Rasa nyeri pada persalinan adalah menifestasi dari adanya kontraksi (pemendekan) otot
rahim. Kontraksi daerah inilah yang menimbulkan rasa sakit pada pinggang, daerah perut dan
menjalar ke arah paha. Kontraksi ini menyebabkan adanya pembukaan mulut rahim (serviks).
a. Nyeri berdasarkan tingkat kedalaman dan letaknya . Rasa nyeri yang dialami selama
- Nyeri Viseral
Adalah rasa nyeri yang di alami ibu karena perubahan serviks dan iskemia uterus
Kala 1 fase laten lebih banyak penipisan di serviks sedangkan pembukaan serviks
dan penurunan daerah terendah janin terjadi pada fase aktif dan transisi. Ibu akan
merasakan nyeri yang berasal dari bagian bawah abdomen dan menyebar ke
daerah lumbar punggung dan menurun ke paha. Ibu biasanya mengalami nyeri
hanya selama kontraksi dan bebas rasa nyeri pada interval antar kontraksi .
- Nyeri somatik
Adalah nyeri yang dialami ibu pada akhir kala I dan kala II Persalinan.
15
Penekanan bagian terendah janin secara progresif pada fleksus lumboskral,
impuls nyeri berjalan dari uterus sepanjang serat-serat syaraf besar kearah uterus ke
nyeri ke otak. Asanya stimulasi (seperti fibrasi, massage) mengakibatkan pesan yang
berlawanan yang lebih kuat, cepat dan berjalan sepanjang serat syaraf kecil. Pesan
yang berlawanan ini menutup gate di subtansi gelatinosa lalu memblokir pesan nyeri
akibat timbulnya perubahan fungsi organ tubuh yang terlihat dalam menentukan
intensitas nyeri yang dipersepsikan oleh ibu saat proses persalinan. Intensitas nyeri
Episiotomy
Kondisi psikologis
1. Metode Farmakologis
16
Penatalaksaan farmakologis pada nyeri persalinan meliputi analgesia yang
menurunkan dan mengurangi rasa nyeri dan anastesia yang menghilangkan sensasi
fentanyl)
Tujuan utama tindakan ILA (Intra Thecal Labar Analgesia) ialah untuk
2. Metode Nonfarmakologis
Metode alami yaitu mengurangi ketegangan ibu sehingga bisa merasa nyaman dan
relaks menghadapi persalinan.Metode ini juga dapat meningkatkan stamina untuk mengatasi
rasa nyeri dan tidak berdampak pada bayi yang dilahirkan. Metode ini terdiri dari:
Gerakan
Pijat
Terapi Aroma
Akupuntur
Akupressure
Hypnobirthing
17
2.3 Kompres Hangat
digunakan pada ibu untuk meredakan rasa sakit. Dalam persalinan, panas buatan dapat
dilakukan dengan cara meletakkan buli-buli air panas yang dibungkus dengan handuk di
Pada awal persalinan kehangatan terasa lebih nyaman pada otot yang bekerja
keras.Gunakanlah kantong karet yang berisi air hangat dan letakkan pada punggung, leher
Kantong karet/ Buli-buli karet berisi air panas dilapisi handuk untuk mengurangi pegal
Patria (2018) mengatakan gunakan lap yang telah dicelupkan pada air hangat dan
18
berisi air hangat yang menimbulkan rasa hangat pada
bersalin.
b) Kain pembungkus
B. TahapKerja
a) Persiapan
• Kompres airhangat
kemudian keringkan
19
b) Pelaksanaan
atau miringkiri
menit.
jarak 1 jam.
• Cuci Tangan
c)TahapTerminasi
Evaluasi perasaanklien
kegiatan selanjutnya.
darah, menstimulasi sirkulasi darah, dan mengurangi kekakuan. Selain itu, kompres
hangat juga berfungsi menghilangkan Bagian tubuh yang sering didera keluhan nyeri
saat bersalin adalah perut, pinggang Selain obat dan terapi, untuk pertolongan pertama
bisa dilakukan kompres. Dari jenisnya, kompres dibagi menjadi dua, yakni hangat,
20
menempelkan kantung karet yang diisi air hangat atau handuk yang telah direndam di
dalam air hangat, ke bagian tubuh yang nyeri. Dampak fisiologis dari kompres hangat
adalah pelunakan jaringan fibrosa, membuat otot tubuh lebih rileks, menurunkan atau
menghilangkan rasa nyeri, dan memperlancar pasokan aliran darah (Aisyah, 2006)
sensasi rasa sakit. Untuk mendapatkan hasil yang terbaik, terapi kompres hangat
dilakukan selama 20 menit dengan 1 kali pemberian dan pengukuran intensitas nyeri
Suhu air yang digunakan untuk kompres hangat adalah antara 37-40 OC. Pada
Kompres hangat yang diberikan pada ibu bersalin dapat memberikan rasa nyaman,
mengurangi atau membebaskan nyeri, mengurangi atau mencegah spasme otot dan
2016: 312).
21
2.4 Kerangka Teori
Nyeri
Persalinan
1. Pengertian persalinan 1. Pengertian Nyeri
2. Sebab Mulainya 2. Nyeri Persalinan
Persalinan 3. Penyebab rasa nyeri
3. Tanda-tanda persalinan 4. Faktor yang
4. Faktor yang mempengaruhi nyeri
mempengaruhi 5. Penatalaksanaan nyeri
persalinan
5. Fase persalinan kala I
Penatalaksanaan Nyeri
Kompres Hangat
variabel atau lebih yang dapat diuji secara empiris . Hipotesis dalam penelitian ini yaitu
ada Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Penurunan Nyeri Persalinan Kala I Fase
Aktif. (Notoatmodjo,2015)
22
BAB 3
METODE PENELITIAN
Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan kelompok kontrol di samping kelompok
eksperimental. Tapi pemilihan kedua kelompok ini tidak menggunakan teknik acak.
Rancangan ini biasanya menggunakan kelompok subjek yang telah terbentuk secara wajar
(teknik rumpun), sehingga sejak awal bisa saja kedua kelompok subjek telah memiliki
karakteristik yang berbeda. Apabila pada pasca-tes ternyata kedua kelompok itu berbeda,
mungkin perbedaannya bukan disebabkan oleh perlakukan tetapi karena sejak awal kelompok
awal sudah berbeda. Dalam rancangan ini, kelompok eksperimental diberi perlakuan
sedangkan kelompok kontrol tidak. Pada kedua kelompok perlakuan diawali dengan pra-tes,
Penelitian ini dilakukan untuk mencari kebenaran ada tidaknya pengaruh pemberian
kompres hangat terhadap intensitas nyeri pada ibu bersalin kala 1 fase aktif di klinik pratama
wipa.
23
3.2 Kerangka Konsep
Kerangka konsep dalam penelitian ini adalah untuk menjelaskan variabel-variabel yang
akan diamati atau diukur Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Penurunan Nyeri Persalinan
Kala I Fase Aktif. Hal ini dapat dilihat dari kerangka konsep peneliti dibawah ini:
Sebelum
Fase aktif
Sesudah
24
3.3 Defenisi Operasional
Defenisi operasional yang berkaitan dengan variable penelitian ini dijelaskan pada tabel
berikut :
Variabel
kompres. Yang
bertujuan untuk
mengurangi nyeri
Scalen 1-3 :
(NRS) Nyeri
ringan,
rasa
25
nyeri
seperti
rasa
gatal,
rasa
tersetrum
4-6 :
Nyeri
sedang,
rasa
nyeri
seperti
nyut-
nyutan/k
ram
7-9 :
Nyeri
berat,
rasa
nyeri
seperti
sangat
nyeri,
sulit
bergerak
26
tapi
masih
terkontro
9-10 :
Nyeri
sangat
berat,
rasa
nyeri
seperti
sangat
nyeri,
sulit
bergerak
sampai
tidak
terkontro
l seperti
menangi
s,
menjerit
27
3.4 Populasi dan Sampel
3.4.1 Populasi
Populasi dalam penelitian adalah subjek (misalnya manusia; klien) yang memenuhi
kriteria yang telah ditetapkan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu
bersalin yang datang ke Klinik Pratama Wipa Kec. Sei Kambing C Kab. Medan
3.4.2 Sampel
Sampel terdiri atas bagian populasi terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai
subjek penelitian melalui sampling. Sampel dalam penelitian ini 35 orang dalam satu
sampel sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan oleh peneliti dan memenuhi
kriteria. Adapun Kriteria sampel dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu: inklusi
1) Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu popolusi target yang
2) Kriteria ekslusi
hasil. Misalnya, dalam studi komparatif (kasus kontrol) yang mencari hubungan suatu
28
faktor risiko dengan kejadian penyembuhan luka pascaoperasi laparastomi, maka
subjek dengan kelainan imunologis tidak boleh diikutsertakan dalam kelompok kasus.
Penetapan kriteria sampel (inklusi dan eksklusi) diperlukan dalam upaya untuk
mengendalikan variabel penelitian yang tidak diteliti, tetapi ternyata berpengaruh terhadap
variabel dependen.
Dalam penelitian ini cara pengambilan sampel menggunakan total sampling dimana
sampel yang diambil sesuai kriteria penelitian dengan tujuan tertentu. Alasan
mengambil total sampling yaitu karena jumlah populasi yang kurang dari 100. Jadi sampel dalam
penilitian ini adalah semua ibu bersalin di klinik pratama wipa yang berjumlah 35 responden .
Adapun lokasi penelitian akan dilakukan di Klinik Pratama Wipa Jl. Kapten Muslim
29
1. Data Primer
peneliti yang telah disusun oleh peneliti.Selain itu juga data primer dalam
penelitian ini juga diperoleh dari hasil angket kuesioner. Data primer dalam
penelitian ini, yaitu pengambilan data untuk mengetahui Efektivitas ada Tidaknya
Pengaruh Kompres Hangat Dalam Mengurangi Rasa Nyeri Saat Persalinan Kala 1
2. Data Sekunder
penelitian ini data sekundernya di peroleh dari data di Klinik Pratama Wipa Kel.
Sei kambing C Kec. Medan Helvetia yang dapat digunakan untuk penelitian.
1. Editing
Adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk meneliti kembali apakah isian pada
lembar pada pengumpulan data (kuesioner) sudah cukup baik sebagai upaya
menjaga kualitas data agar dapat diproses lebih lanjut (Nazir, 2005).
2. Coding
3. Scoring
Adalah penentuan jumlah skor, dalam penelitian ini menggunakan skala ordinal
(Nazir, 2005)
30
4. Tabulating
Tabulasi adalah penyusunan data dalam bentuk tabel frekuensi (Nazir, 2005)
No Bulan
1 Pengajuan
judul
2 Ujian
proposal
skripsi
3 Waktu
penelitian
3.9 .Tabel Jadwal Penelitian
31