pembimbing I pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi
ii
HALAMAN PENGESAHAN
2. ……………………. (………………………)
3. …………………..... (………………………)
Mengetahui,
Dekan, Ketua Prodi Studi
iii
KATA PENGANTAR
iv
1. Bapak Dr. H. Alimuddin, SH., MH., MKn. Selaku Pembina YPI Mega Rezky
Makassar.
2. Ibu Hj. Suryani, SH., MH selaku ketua YPI Mega Rezky Makassar.
3. Bapak Prof. Dr. dr. H. Ali Aspar Mappahya, Sp.PD., Sp.J(K) selaku Rektor
Universitas Megarezky.
4. Ibu Dr. Syamsuryati, S.ST., SKM., M.Kes selaku Dekan Fakultas
Keperawatan dan Kebidanan.
5. Ibu Sutrani Syarif, S.ST., M.Keb selaku Ketua Program Studi sarjana dan
profesi kebidanan.
6. Hasbiah Wardani,S.ST.,M.Keb selaku penguji utama.
7. Bapak/ibu dosen serta staf Universitas Megarezky yang telah memberikan
kemudahan bagi penulis dalam menyelesaikan pendidikan selama ini.
8. Kepala Sekolah SMK NEGERI 6 yang telah memberikan izin untuk
melakukan penelitian.
9. Rekan-rekan mahasiswa program studi S1 Kebidanan alih Jenjang Fakultas
Keperawatan dan Kebidanan angkatan 2021 dan yang tak dapat penulis
sebutkan satu persatu yang secara langsung maupun tidak langsung telah
memberikan dukungan selama perkuliahan sampai menyelesaikan pendidikan.
10. Terkhusus penulis ucapkan kepada ayahanda Lukman S.pd dan Ibunda Hj.
Musdalifah S.pd.SD serta seluruh keluarga besar penulis atas segala perhatian,
pengorbanan, kasih sayang serta doa dan restunya yang luar biasa selama ini.
Semoga semua bantuan dari semua pihak
mendapatkan pahala yang sebesar-besarnya dari Tuhan
Yang Maha Esa, dan hasil penelitian ini dapat menjadi
bacaan yang bermanfaat. Amin!
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
vi
BAB II PEMBAHASAN
2. Ciri-ciri Remaja........................................................................... 8
2. Penyebab Dismenorea................................................................. 17
3. Derajat Dismenorea..................................................................... 18
1. Pengertian Nyeri.......................................................................... 21
vii
4. Mekanisme latihan Abdominal Stretching dalam
I. Hipotesis Penelitian........................................................................... 36
A. Desain Penelitian...................................................................................... 37
1. Populasi ................................................................................................ 38
2. Sampel.................................................................................................. 38
39
1. Sumber Data......................................................................................... 39
viii
DAFTAR TABEL
ix
Putri dengan
dismenore...............................................................................
47
DAFTAR GAMBAR
x
Gambar 2.2 Skala Nyeri Numerik …………………………………...…… 23
Gambar 2.3 Verbal Rating Scale (VRS) ………………………………….
24
xi
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1
terjadi secara periodik atau siklik endometrium yang secara
2
3
nyeri.
peregangan.
2019)
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Kabupaten Bone.
Kabupaten Bone.
9
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
3. Manfaat Ilmiah
PEMBAHASAN
1. Pengertian Remaja
(PBB) menyebut kaum muda (youth) untuk usia antara 15-24 tahun.
Guidelines Amerika Serikat, rentan usia remaja adalah 11-21 tahun dan
terbagi menjadi tiga tahap yaitu remaja awal 11-14 tahun, remaja menengah
15-17 tahun, remaja akhir 18-21 tahun. Definisi ini kemudian disatukan
dalam terminologi kaum muda (young people) yang mencakup usia 10-24
tahun.
Definisi remaja sendiri dapat ditinjau dari tiga sudut pandang, yaitu :
b. Secara fisik, remaja ditandai oleh ciri perubahan pada penampilan fisik
11
12
13
2. Ciri-ciri Remaja
b) Kehidupan emosi.
c) Kehiduan sosial.
d) Nilai-nilai moral.
e) Pemahaman.
14
yang ditandai dengan peningkatan ukuran fisik dan dapat diukur. Sedangkan
1. Pengertian Menstruasi
secara rutin setiap bulan selama masa suburnya kecuali apabila terjadi
kehamilan. Masa mentruasi bisa juga di sebut dengan mens, Menstruasi atau
datang bulan. Pada saat mentruasi, darah yang keluar sebenarnya merupakan
tersebut mengalir dari rahim menuju leher rahim, untuk kemudian keluar
oleh ovarium yaitu siklus endometrium yang bekerja melalui tiga tahap yaitu
yang telah matang (folikel). Normalnya hanya satu atau beberapa sel telur saja
15
yang tumbuh setiap periode menstruasi, ketika sel telur tersebut telah matang,
maka sel tersebut dilepaskan oleh ovarium dan kemudian berjalan menuju
kadar enzim, (2) variabilitas sistem saraf otonom, (3) perubahan vaskularisasi
2. Siklus Menstruasi
adalah :
disertai perdarahandan lapisan yang masih utuh hanya stratus basale. Fase
Sekelompok folikel yang baru telah direkrut dan akan berlanjut menjadi
2015:18).
±3,5 mm. Fase ini berlagsung dari hari ke 5 sampai hari ke 14 dari siklus
Antara hari ke-12 sampai 14 dapat terjadi pelepasan sel telur dari
Fase ini berlangsung dari hari ke 14 sampai hari ke 28. Pada fase
pula setiap 21 dan 30 hari), yaitu pada hari 1 dan 14 terjadi pertumbuhan dan
perkembangan folikel primer yang dirangsang oleh hormon FSH. Pada saat
tersebut, sel oosit primer akan membela dan menghasilkan ovum yang
haploid. Saat folikel berkembang menjadi folikel de graaf yang masak, folikel
uterus, yaitu endometrium, yang habis terkelupas saat menstruasi. Selain itu,
untuk mengadakan ovulasi yang terjadi pada hari ke 14. Waktu disekitar
ini disebut fase perdarahan atau fase menstruasi. Oleh karena tidak ada
progesteron, maka FSH mulai terbentuk lagi dan terjadilah proses oogenesis
menstruasi adalah:
d. Perut kembung
g. Demam
j. Emosi meningkat
k. Mudah tersinggung
19
m. Gangguan konsetrasi
n. Rasa takut
q. Timbul jerawat
a. Faktor Hormon
wanita, yaitu :
hipofisis.
c. Faktor Vaskuler
d. Faktor Prostaglandin
1. Pengertian Dismenorea
meliputi nyeri abdomen bawah seperti kram yang meluas ke punggung dan
oleh wanita dewasa dan remaja. Nyeri haid digambarkan sebagai nyeri kram
di perut bagian bawah yang terjadi saat menstruasi. Nyeri haid dapat
belakang kaki atau punggung bawah dengan gejala sistemik termasuk mual,
muntah, diare, kelelahan, demam ringan, dan sakit kepala atau pusing. Nyeri
puncaknya saat arus menjadi terberat selama satu atau dua hari pertama siklus.
(Rosyida, 2017)
tingkat rasa nyeri bervariasi, mulai dari yang ringan hingga yang berat.
Gejala gastrointestinal seperti mual dan diare dapat terjadi sebagai gejala dari
2. Penyebab Dismenorea
ovulasi jika telur tidak dibuahioleh sebuah sperma, tidakk ada kehamilan yang
hormon estrogn dan progesteron seorang wanita turun dan lapisan kandungan
jaringan leher rahim (cervikx) dan keluar dari tubuh dengan jalan dari vagina.
yang memainkan suatu peran pada respon peradangan, juga meninggi pada
3. Derajat Dismenorea
(2007) dalam Fauziah Nur, Mia. 2015, dismenore dibagi menjadi tiga tingkat
keparahan, yaitu:
a. Dismenore ringan
skala nyeri dengan tingkatan 1-4, untuk skala wajah dismenore ringan
terdapat pada skala nyeri dengan tingkatan 1-2 (Fauziah, 2012: 22).
b. Dismenore Sedang
nekan bagian yang nyeri, diperlukan obat penghilang rasa nyeri tanpa
untuk skala wajah dismenore sedang terdapat pada skala nyeri dengan
c. Dismenore berat
perlu istirahat beberapa hari dapat disertai sakit kepala, migrain, pingsan,
untuk skala wajah dismenore berat terdapat pada skala nyeri dengan
4. Klasifikasi Dismenorea
a. Dismenore Primer
dalam pelvis. Nyeri primer akan dialami oleh sebagian wanita normal
b. Dismenore Sedang
6, untuk skala wajah dismenore sedang terdapat pada skala nyeri dengan
c. Dismenore berat
perlu istirahat beberapa hari dapat disertai sakit kepala, migrain, pingsan,
10, untuk skala wajah dismenore berat terdapat pada skala nyeri dengan
25
5. Klasifikasi Dismenorea
a. Dismenore Primer
dalam pelvis. Nyeri primer akan dialami oleh sebagian wanita normal
haid yang dijumpai tanpa kelainan pada alat-alat genitalia yang nyata.
setelah 12 bulan atau lebih, oleh karena siklus-siklus haid pada bulan-
Nyeri timbul sejak haid pertama dan akan pulih sendiri dengan
perubahan posisi rahim setelah menikah dan melahirkan. Nyeri haid itu
normal. Tetapi dapat berlebihan jika dipengaruhi oleh faktor psikis dan
fisik dan seperti stres, syok, penyempitan pembuluh darah, penyakit yang
b. Dismenorea sekunder
pada wanita berusia lebih dari 25 tahun. Tipe nyeri dapat menyerupai
periode menstruasi dan dapat pula terjadi bukan pada saat mentruasi.
manfaat. Nyeri haid yang disebabkan oleh patologi pelvis secara anatomis
2013).
ada penyakit atau kelainan menetapseperti infeksi rahim, kista atau folip,
1. Pengertian Nyeri
pengalaman emosional dan sensor yang tidak menyenangkan dan muncul dari
Menurut Potter & Perry (Rosdianah, 2017) nyeri adalah segala sesuatu
yang dikatakan seseorang nyeri tersebut dan terjadi kapan saja ketikan
27
mekanisme pertahanan tubuh, timbul bila ada jaringan rusak dan hal ini akan
2. Intensitas Nyeri
(Fauziah 2015) .
lurus yang mewakili intensitas nyeri yang terus menerus dan pendeskripsi
yang lebih sensitif karena klien dapat mengidentifikasi setiap titik pada
rangkaian dari pada dipaksa memilih satu kata atau satu angka
(Rosdianah,2017).
Suatu alat ukur yang meminta pasien untuk menilai rasa nyerinya
sesuai dengan level intensitas nyerinya pada skala numeral dari 0-10 atau
0-100. Angka 0 berarti “no pain” dan 10 atau 100 berarti “severe pain”
(nyeri hebat). NRS lebih digunakan sebagai alat pendeskripsi kata. Skala
level intensitas nyeri yang berbeda, range dari “no pain” sampai “nyeri
hebat” (extreme pain). VRS dinilai dengan memberikan angka pada setiap
dengan menggunakan skala 5- point yaitu none (tidak ada nyeri) dengan
score “0”, mild (kurang nyeri) dengan skore “1”, moderate (nyeri yang
sedang) dengan skore “2”, severe (nyeri keras) dengan skor “3”, Extreme
menghubungkan kata sifat yang cocok untuk level intensitas nyerinya, dan
ketidakmampuan pasien yang buta huruf untuk memahami kata sifat yang
Terdiri dari 10 gambar skala wajah kartun yang bertingkat dari wajah
yang tersenyum untuk “tidak ada nyeri” sampai wajah yang berlinang air
Kelebihan dari skala wajah ini yaitu anak dapat menunjukkan sendiri
rasa nyeri dialaminya sesuai dengan gambar yang telah ada dan membuat
usaha mendeskripsikan nyeri menjadi lebih sederhana (Potter & Perry, 2005
diharapkan bisa mengurangi nyeri haid. Hal ini didukung oleh Wong et al
atlet wanita.
31
sebagai berikut:
a. Cat Stretch
pikiran.
relaks.
lalu relaks.
relaks.
sebanyak 3 kali.
awal.
c. Buttock/Hip Stretch
diatas lutut.
dengan bersuara.
detik.
sebagian keluar.
1) Perlahan tarik kedua lutut ke arah dada sambil menarik tumit dan bola,
dan bokong.
Gambar 2.15 The Bridge Position Gerakan 1 Latihan dilakukan sebanyak 3 kali.
stretching untuk meningkatkan kekuatan otot perut, kelenturan perut dan daya
tahan tubuh pada keaadaan tertentu serta relaksasi pernafasan untuk pengendoran,
salah satu teknik relaksasi yang dapat digunakan untuk mengurangi nyeri. Hal ini
oleh tubuh ketika keadaan rileksasi. Endorphin dihasilkan diotak dan susunan
saraf tulang belakang yang berfungsi sebagai obat penenang alami yang
beta endorphine dapat meningkat hingga 4-5 kali didalam darah. Ketika
akan ditangkap oleh reseptor di dalam hipotalamus dan sistem limbik yang
sinaps, yang terjadi adalah sinapsis antara neuron nyeri perifer dan neuron yang
dari neuron sensorik, sehingga transmisi impuls nyeri di medula spinalis menjadi
Hal ini sesuai dengan teori Gate Control yang dikemukakan oleh Wall,
bahwa pada impuls nyeri dihantarkan saat sebuat pertahanan dibuka dan impuls
Latihan abdominal stretching merupakan salah satu bentuk relaksasi dari teknik
sehingga terjadi vasodilatasi pembuluh darah dan akan meningkatkan aliran darah
ke daerah yang mengalami spasme dan ismkemik (Siahaan, 2012 dalam Fauziah,
2015).
1. Penelitian yang dilakukan oleh Desta Ayu Cahya Rosida, dkk. (2017) dengan
peregangan perut adalah 7,04 dan pada terapi kompresor dingin adalah 6,74
dengan nilai p 0,211 (<0,05), yang mengindikasikan bahwa tidak ada perbedaan
bermakna antara kedua kelompok. Namun, setelah intervensi, nyeri haid berkurang
40
dari 7,04 menjadi 1,91 (5,09 perbedaan) pada peregangan perut. kelompok latihan;
dan dari 6,74 sampai 5,52 (1,22 perbedaan) pada kelompok kompres dingin dengan
menstruasi yang signifikan secara statistik sebelum dan sesudah intervensi, baik
2. Penelitian yang dilakukan oleh weny windastiwi, dkk (2016) dengan judul
4,62. Berdasarkan data hasil penelitian ini, nilai p value didapatkan p= 0,000.
among Adolescent Girls”. Menunjukkan bahwa Usia rata-rata sampel yang diteliti
adalah 18,1 ± 2,34 tahun. 53,8% anak perempuan menderita dismenore sedang dan
sebelum menstruasi, satu hari setelah menstruasi, dan dua hari setelah menstruasi
41
dikurangi secara signifikan dari pretest ke posttest (p <0,001). Selain itu, gejala
G. Kerangka Konsep
: Variabel Independen
: Variabel dependen
otot yang digunakan responden untuk mengatasi nyeri haid (Dismenorea) pada
Dismenorea (Nyeri Haid) adalah rasa yang tidak nyaman yang paling
Kriteria Objektif :
I. Hipotesis Penelitian
\
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif
Keterangan:
latihan)
43
1. Lokasi Penelitian
SMK Negeri 6 Bone sebagai lokasi penelitian dengan alasan SMK Negeri 6
Bone adalah lokasi yang berada di desa tempat peneliti tinggal dan belum pernah
44
45
intensitas nyeri haid (dismenore) pada remaja putri di SMK Negeri 6 Bone
Kabupaten Bone.
2. Waktu Penelitian
a. Tempat penelitian
b. Waktu penelitian
1. Populasi
dari objek atau subjek yang mempunyai karakteristik tertentu dan ditetapkan oleh
Populasi Penelitian ini adalah 67 siswi kelas 10 SMK Negeri 6 Bone Kabupaten
Bone.
2. Sampel
lebih sedikit dari populasi. Sampel yang dikehendaki dalam penelitian ini adalah
pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan
kedua
D. Pengumpulan Data
1. Sumber data
terhadap objek. Data masih merupakan data mentah yang belum mengalami
proses analisi (Ariani Putri Ayu: 2014). Data primer diperoleh dengan cara
stretching.
Negeri 6 Bone.
peneliti melalui via sms atau telpon, lalu peneliti memberikan lembar
pengukuran tingkat nyeri. pengukuran intensitas nyeri haid pada penelitian ini
menggunakan Numeral Rating Scale (NRS). Alat ini digunakan sebagai pengganti
alat pendeskripsi kata nyeri (Visual Desriptor Scale). Numeral rating scale (NRS)
menggunakan angka untuk angka 0 pada garis paling kiri yang menunjukkan
tidak terasa nyeri sampai angka 10 pada garis paling kanan menunjukkan nyeri
sangat tak tertahankan/ nyeri hebat. Untuk pengukuran dengan Numeral Rating
Scale (NRS), responden diminta untuk menandai salah satu angka yang dianggap
E. Pengolahan Data
yang tidak lengkap, tidak jelas, tidak relevan atau tidak konsisten dengan
2. Cooding, Pada tahan ini peneliti membuat sebuah lembaran kode, yaitu
3. Processing, pada tahap ini peneliti memproses data dengan cara melakukan
kembali data yang telah dimasukkan, setelah dipastikan tidak ada kesalahan
maka dilakukan tahap selanjutnya yaitu analisis data sesuai dengan jenis data.
F. Analisa Data
berikut:
51
1. Analisis Univariat
penelitian ini ditampilkan dalam bentuk distribusi frekuensi. Data univariat yang
responden.
2. Analisis Bivariat
analisis yang digunakan adalah uji wilcoxon. Dengan nilai signifikancy p <
( )
Z=
( )( )
keterangan :
N = Banyaknya Data
G. Etika Penelitian
tujuan dan dampak yang mungkin terjadi selama dilakukan penelitian. Jika subjek
menandatangani lembar persetujuan dan akan diteliti oleh peneliti dengan tetap
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
dokumentasi penelitian.
4. Asas Kemanfaatan
diperoleh lebih besar daripada resiko atau dampak negatif yang akan
(beneficence).
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, tina (2015). “Hubungan Antara Usia Menarche dan Lama Menstruasi dengan
Kejadian Dismenore Primer pada Remaja Putri di SMK Negeri 4 Surakarta”.
(Online)(http://emprints.ums.ac.id diakses pada tanggal17 juni 2018)
AlMatoug, S.,dkk. (2019). Dysmenorrhea Among High-school Student and Its
Associated Factor in Kuwait. NCBI.
Ariani Putri Ayu. 2014. “Aplikasi Metodologi Penelitian Kebidanan dan Kesehatan
reproduksi”. Yogyakarta: Nuha Medika.
Arifani, ayu. (2016). Efektivitas Latihan Peregangan Perut (Abdominal Stretching
Exercise) Dalam Mengurangi Dismenore Pada Remaja Putri Di Sma
BhaktiPontianak.(http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jmkeperawatanFK/
article/view/2139 4/17350, diakses 8 januari 2018).
Bortigen. A., Huang. C., Liu. M., Lu. J., Baik. P., Tan. C, Wang. Z.C.,Chen. S.,
Zhao. J.P. (2019). Status and Factors of Menstrual Knowledge, Attitudes,
Behaviors and Their Correlation with Psychological Stress in Adolescent
Girls. NCBI. Gomathy. N.,Dhanasekar. K.R.,Travambak. D.,Amirtha. R.
54