Oleh :
MAKASSAR
2022
SKRIPSI
Disusun dan di ajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana di Program Studi Pendidikan Profesi Ners Fakultas Keperawatan
dan Kebidanan Universitas Megarezky
Oleh :
MAKASSAR
2022
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Sudirman Efendi,S.Kep.,Ns.,M.Kep
NIDN. 09130686 03
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT yang
dalam Melakukan Perawatan Kaki Pada Pasien Diabetes Mellitus untuk Mencegah
sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana pada program studi Pendidikan
Skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan ini
Makassar.
iv
6. Juhelnita Bubun, S.Kep.,Ns.,M.Kep. Selaku pembimbing pertama yang
penuh kesabaran dan keikhlasan dalam meluangkan waktu, tenaga dan pikiran
kesabaran dan keiklahsan dalam meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk
10. Orang tua tercinta Ayahanda Muhammad Nasir dan Ibunda Hasna yang
penulis sangat cintai dan sayangi yang telah mendidik dan membesarkan
penulis dengan penuh kasih sayang, keikhlasan dan penuh kesabaran, semoga
v
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam
yang membangun sehingga penulis dapat berkarya dimasa yang akan datang.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
SAMPUL...................................................................................................................i
HALAMAN PERSUTUJUAN................................................................................iii
KATA PENGANTAR..............................................................................................iv
DAFTAR ISI.............................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................5
C. Tujuan Penelitian.........................................................................................6
D. Manfaat Penelitian.......................................................................................6
F. Keaslian Penelitian.......................................................................................7
A. Konsep Dasar................................................................................................8
1. Diabetes Mellitus.....................................................................................8
a. Definisi ..............................................................................................8
b. Etiologi...............................................................................................9
c. Klasifikasi..........................................................................................14
vii
d. Patofisiologi.......................................................................................16
e. Manifestasi Klinis..............................................................................17
f. Komplikasi.........................................................................................18
2. Pengetahuan.............................................................................................27
a. Definisi...............................................................................................28
b. Tingkat Pengetahuan..........................................................................29
c. Sumber Pengetahuan..........................................................................30
3. Caregiver..................................................................................................33
a. Definisi...............................................................................................33
b. Jenis Caregiver...................................................................................34
c. Fungsi Caregiver................................................................................34
a. Kerangka Teori.........................................................................................42
b. Hipotesis Pengarah...................................................................................43
A. Desain Penelitian............................................................................................44
viii
D. Definisi Operasional.......................................................................................47
1.Letak Geografis.................................................................................................56
B.Hasil Penelitian.....................................................................................................57
A.Karakteristik Responden...................................................................................57
B.Analisis Univariat..............................................................................................60
C.Pembahasan..........................................................................................................60
D.Keterbatasan Penelitian.......................................................................................66
ix
BAB V PENUTUP....................................................................................................68
A.Kesimpulan.............................................................................................................
B.Saran.......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................56
LAMPIRAN-LAMPIRAN......................................................................................59
x
DAFTAR TABEL
1.1 Keaslian Penelitian
3.1 Defenisi Operasional
4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
4.5 Gambaran Pengetahuan Keluarga Dalam Melakukan Perawatan Kaki Pada Pasien
Diabetes Mellitus
xi
DAFTAR BAGAN
2.1 Kerangka Teori
3.1 Prosedur Pengumpulan Data
xii
DAFTAR SINGKATAN
DM : Diabetes Mellitus
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
masyarakat yang serius dihadapi dunia, baik dari segi ekonomi dan angka
kejadian. Dari segi ekonomi menurut WHO pada tahun 2013, salah satu beban
kesehatan dunia (Fitria et al., 2017). Sedangkan dari segi angka kejadian pada
anggota di wilayah regional Asia Tenggara. Pada tahun 2015 terdapat 415 juta
orang dewasa dengan diabetes, kenaikan 4 kali lipat dari 108 juta di 1980an
mendatang (Yessi Fadriyanti, 2019). Prevalensi pada klien ulkus kaki diabetik
dialami skala dunia yakni sebesar presentase 15% dengan potensi menjalani
diabetes dalam tingkatan nasional. Yakni berkisar pada angka 6,9 persen di
tahun 2013 kemudian naik pada angka 8,5 persen di tahun 2018 jika
1
2
Diabetes yang cenderung mengalami peningkatan dari 5,7% pada tahun 2007
Sulawesi Selatan. Pada tahun 2013 prevalensi ddi Sulawesi Selatan yang
sebesar 2,5% setelah Kabupaten Pinrang. Selain itu, Kota Makassar juga
tertinggi sebesar 5,3% setelah Kabupaten Tana Toraja (Sakarya & Of, 2018).
Berdasarkan survei awal yang telah dilakukan oleh peneliti jumlah pasien
komplikasi yang dapat terjadi juga semakin meningkat. Salah satu komplikai
yang dapat terjadi yaitu ulserasi pada tungkai bawah dengan atau tanpa infeksi
disebut dengan luka kaki diabetes (LKD). Luka kaki diabetes juga merupakan
perawatan yang sangat mahal dan sering tidak terjangkau oleh kebanyakan
amputasi sehingga sangat perlu dilakukan pencegahan (Eka Fitria et.al, 2017).
Salah satu tindakan pencegahan supaya tidak terjadi amputasi yaitu dengan
jenis perawatan kaki terdiri dari 8 bagian yaitu rutin menurut Kemenkes RI,
bersihkan kaki setiap hari dengan air bersih dan sabun mandi, berikan
pelembab atau lotion pada daerah kaki yang kering agar kulit tidak menjadi
retak, tapi jangan di sela-sela jari kaki karena akan lembab dan akan
menimbulkan jamur, gunting kuku kaki lurus mengikuti bentuk normal jari
kaki, tidak terlalu dekat dengan kulit kemudian kikir agar kuku tidak tajam,
gunakan sepatu atau sandal yang baik dan sesuai ukuran serta periksa sepatu
sebelum dipakai apakah ada kerikil atau benda-benda tajam seperti jarum atau
duri, bila ada luka kecil segera obati dan tutup dengan kain atau kasa bersih,
periksa apakah ada tanda-tanda radang apabila kaki mengalami luka segera ke
2018).
4
orang tua/orang sakit meliputi kebutuhan fisik (aktivitas mulai dari bangun
medis serta minum obat, terapi fisik, kebutuhan sosial dan kebutuhan spritual
sahabat, teman, hingga tetangga. Adapun caregiver yang dimaksud disini ialah
(Susanti, 2019).
Seperti penelitian yang dilakukan oleh Rellin Watta et.al tentang screening
sebagai upaya atau strategi yang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk
kaki untuk mencegah luka kaki diabetes masih kurang. Oleh karena itu,
Kaki Diabetes”
B. Rumusan Masalah
penelitian yaitu:
Kaki Pada Pasien Diabetes Mellitus Untuk Mencegah Luka Kaki Diabetes
6
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
perawatan kaki pada pasien diabetes mellitus untuk mencegah luka kaki
diabetes.
2. Tujuan Khusus
Makassar
D. Manfaat Penelitian
2. Bagi Puskesmas
E. Bidang Ilmu
F. Keaslian Penelitian
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Dasar
1. Diabetes Mellitus
a. Definisi
adalah suatu penyakit kronik yang terjadi ketika tubuh tidak dapat
9
10
2015).
b. Etiologi
(Srimiyati, 2018)
mengalami ketidakmampuan.
2) Obesitas (kegemukan)
3) Usia
glukosa darah akan naik 1-2 mg% tiap tahun saat puasa setelah
pada usia 40 tahun keatas, akan tetapi pada tahun 2009 ditemukan
4) Tekanan Darah
5) Aktivitas Fisik
aksi insulin pada orang yang beresiko DM. Individu yang tidak
aktif memiliki insulin dan profil glukosa yang lebih buruk daripada
otot.
6) Kadar Kolesterol
otot.
7) Stres
merupakan reaksi pertama dari respon stres, dan bila stres menetap
obat.
15
c. Klasifikasi
tipe lain. Namun jenis DM yang paling umum yaitu DM tipe 1 dan
DM tipe 2.
(IDF, 2019).
DM tipe ini lebih sering terjadi pada usia diatas 40 tahun, tetapi
(Srimiyati, 2018)
ini, insulin tetap dapat diproduksi oleh sel. Beta pankreas namun
d. Patofisiologi
keratin pada kaki yang mengalami beban yang cukup besar. Neuropati
terjadinya luka. Pada pasien diabetik yang terjadi pada masalah luka
yang terkait dengan adanya pengaruh saraf yang ada pada kaki atau
pada suatu sistem saraf autonom, yang akan mengontrol fungsi otot
halus dan kelenjar. Adanya suatu gangguan pada saraf autonom akan
e. Manifestasi Klinis
klinis yang dapat muncul pada seluruh tipe diabetes adalah poliuria,
lemak serta protein. Gejala lain yang timbul adalah lemah, lelah
adanya perubahan pada penglihatan, rasa gatal pada tungkai atau kaki,
lama serta infeksi secara berulang (Smeltzer, et al. 2008 dalam Santi
Damayanti, 2017).
f. Komplikasi
a) Koma hipoglikemia
klinisnya, yaitu:
yang rendah
biokimiawi dikoreksi
sebagai berikut:
nyata.
b) Diabetik ketoasidosis
22
khas DM.
a) Komplikasi makrovaskuler
b) Komplikasi mikrovaskuler
- Retinopati proliferatif
c) Komplikasi neuropati
Fadriyanti, 2019)
(Damayanti S, 2016)
27
e) Kaki diabetik
2015)
tindakan yang dapat dilakukan untuk melihat tanda dan gejala adanya
LKD. Tanda dan gejala pada LKD seperti gangguan pembuluh darah,
(Callus), kulit kaki retak (Fissure), dan radang pada ibu jari kaki
kaki.
2. Pengetahuan
a. Definisi
29
b. Tingkat Pengetahuan
pengetahuan yaitu:
1) Tahu (Know)
rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa
2) Memahami (Comperhension)
3) Aplikasi (Aplication)
4) Analisis (Analysis)
harus dilakukan.
5) Sintesis (Syntesis)
6) Evaluasi (Evaluation)
c. Sumber Pengetahuan
sebagainya. Apa pun yang mereka katakan benar atau salah, baik
atau buruk, dan indah atau jelek, pada umumnya diikuti dan
kegiatan hidup.
batas fisis sampai pada hal-hal yang bersifat metafisis. Oleh sebab
33
5) Sumber kelima yaitu intuisi. Sumber ini berupa gerak hati yang
itu tidak bisa berlaku umum, hanya berlaku secara personal belaka.
1) Tingkat Pendidikan
seseorang.
3) Budaya
4) Pengalaman
5) Sosial ekonomi
seseorang.
35
3. Caregiver
a. Definisi
b. Jenis Caregiver
Hartati, 2019).
c. Fungsi Caregiver
pengetahuan serta perawatan pada kaki yang tidak rutin menjadi faktor
38
dan berkepanjangan.
yang baik dari seorang caregiver tentang bagaimana cara perawatan kaki
angket yang menyatakan isi materi yang ingin di ukur dari responden
kadar kolesterol >200 mg/dl dan kadar HDL < 45 mg/dl, ketidakpatuhan
diet DM, kurang melakukan latihan fisik, juga karena penggunaan alas
kaki yang tidak sesuai serta tidak teratur dalam melakukan perawatan
kaki.
kejadian amputasi dapat dikurangi 40-85% (Niken & Rizky, 2016). Selain
hari pada waktu mandi. Jika perlu, gosok kaki menggunakan sikat
lembut atau batu apung. Keringkan kaki dengan handuk lembut dan
bersih termasuk daerah sela-sela jari kaki, terutama sela jari ketiga-
kaki dan mengeringkan agar kulit tidak menjadi retak. Tetapi, jangan
tumbuhnya jamur.
b) Perawatan Kulit
kulit dari cuaca dingin atau basah. Kaos kaki yang digunakan tidak
c) Perawatan Kuku
kaki (tidak terlalu pendek atau terlalu dekat dengan kulit), kemudian
kikir agar kulit kuku tidak tajam. Mintalah pertolongan pada orang
lain untuk memotong kuku atau mengikir kuku setiap dua hari sekali.
Hindari terjadinya luka pada jaringan sekitar kuku. Jika kuku sulit
dipotong karena keras, rendam kaki dengan air hangat selama sekitar 5
menit, kemudian bersihkan dengan sikat kuku, sabun dan air bersih.
41
Bersihkan kuku setiap hari pada waktu mandi dan berikan krim
pelembab kuku.
d) Sepatu
berubah. Sepatu harus dicoba sebelum dibeli pada kaki kanan dan kaki
kiri. Hindari penggunaan sepatu yang pada bagian jari kakinya sempit,
memiliki hak tinggi, dan sol yang keras. Sepatu yang dapat digunakan
harus nyaman, sesuai dengan bentuk kaki, terbuat dari bahan yang
lembut dengan tempat tumit yang kaku, bantalan yang fleksibel, kotak
jari yang luas dan mendalam, serta lengkungan yang baik. Tekanan
- Bagian dalam bawah sepatu (insole) tidak kasar dan licin, terbuat
dari bahan busa karet, pastik dengan tebal 10-12 mm Ruang dalam
4-5 jam serta gerakkan pergelangan dan jari-jari kaki agar sirkulasi
e) Jika ada luka kecil, obati luka dan tutup dengan pembalut bersih.
Selain itu Kemenkes RI, 2019 juga menjelaskan bahwa ada beberapa
hal yang bisa dilakukan untuk melakukan perawatan kaki diabetes yaitu:
c) Bersihkan kaki setiap hari dengan air bersih dan sabun mandi
d) Berikan pelembab/lotion pada daerah kaki yang kering agar kulit tidak
menjadi retak, tapi jangan di sela-sela jari kaki karena akan lebab dan
e) Gunting kuku kaki lurus mengikuti bentuk normal jari kaki, tidak terlalu
f) Gunakan sepatu atau sandal yang baik dan sesuai ukuran serta periksa
sepatu sebelum dipakai apakah ada kerikil atau benda-benda tajam seperti
g) Bila ada luka kecil segera obati dan tutup dengan kain atau kassa bersih.
satu tahun meliputi: inspeksi, perabaan pulsasi arteri dorsalis pedis dan
retak-retak dan kaku), rambut kaki yang menipis, kelainan bentuk dan
telapak dan tulang-tulang kaki yang menonjol, bekas luka atau riwayat
amputasi jari-jari, kaki baal, kesemutan atau tidak terasa nyeri, kaki yang
atau kehitaman).
seperti : garpu tala frekuensi 128 Hz, tes pinprick dengan jarum, tes
refleks tumit dengan palu refleks, atau tes ambang batas persepsi getaran
dengan biotensiometer.
Sedangkan perawatan kaki menurut (Lim, Ng, & Thomas, 2017) harus
getaran, palpasi pulskaki,serta inspeksi untuk setiap kelainan bentuk kaki dan
dalam : berisiko rendah untuk saat ini, berada pada peningkatan risiko, risiko
Komplikasi
Komplikasi DM terbagi
menjadi dua, yaitu
makrovaskuler dan
mikrovaskuler.
Komplikasi yang paling
banyak ditemukan di
Indonesia ialah
komplikasi mikrovaskuler Perawatan kaki untuk
seperti Luka Kaki mencegah luka kaki diabetes
Diabetes (LKD) menurut ADA :
(Musdiaman et al., 2020). Kaki bersih, kering dan
lembut
Perawatan kulit
Perawatan kuku
Sepatu
Tidak
Mengalami Mengalami
LKD
LKD
45
b. Hipotesis Pengarah
kaki pada pasien diabetes mellitus untuk mencegah luka kaki diabetik
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
terstruktur dengan jelas mulai dari awal sampai pembuatan desain penelitiannya
dengan variabel yang lain (Syofian Siega, 2015). Penelitian ini ingin mengetahui
diabetes mellitus untuk mencegah luka kaki yang merupakan variable tunggal
1. Populasi
Populasi merupakan seluruh objek atau subjek yang berada pada suatu
wilayah dan telah memenuhi syarat penelitian (Donsu, 2017). Populasi adalah
46
47
(Ahyar et al., 2020). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh keluarga
pasien diabetes melitus yang sesuai dengan kriteria penelitian yang melakukan
yang telah dilakukan oleh peneliti jumlah pasien diabetes melitus yang
2022.
2. Sampel
hasil penelitian yang diangkat dari sampel harus merupakan kesimpulan atas
sampling ini ialah apabila anggota sampel yang dipilih secara khusus
rumus:
N
n=
1+ N (e)2
keterangan:
n = Jumlah responden
48
N = Jumlah populasi
N 80 80
n= = = =40
1+ N e 1+(80 ×0,05 ) 0.2
2 2
Berdasarkan perhitungan di atas maka sampel dalam penelitian ini adalah 138
sampel.
3. Kriteria sample
a. Kriteria inklusi adalah kriteria umum subjek penelitian dari suatu populasi
target yang terjangkau yang akan diteliti . Adapun kriteria inklusi dalam
memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab. Adapun kriteria
penelitian
1. Lokasi Penelitian
Makassar
2. Waktu Penelitian
D. Defenisi Operasional
melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau
membatasi ruang lingkup atau pengertian dari variabel yang akan diamati/diteliti.
diadopsi dari kuesioner yang dibuat oleh (Sianturi, 2018). Pemilihan pertanyaan
pengetahuan terdiri dari 20 pertanyaan dengan skor YA (2) dan Tidak (1).
51
Secara umum terdapat empat prinsip utama dalam etik penelitian keperawatan
yang mungkin di dapat dan kerahasiaan informasi. Prinsip ini terdapat dalam
responden.
pelaksanaan penelitian.
segala informasi tentang dirinya diketahui oleh orang lain. Prinsip ini
subjek kemudian diganti dengan kode tertentu agar identitas subjek tidak
secara jujur, tepat, cermat, hati-hati, dan dilakukan secara profesional. Prinsip
merugikan bagi subjek peneliti. Prinsip ini harus diperhatikan oleh peneliti
1. Lembar Kuesioner
tingkat pengetahuan diadopsi dari kuesioner yang dibuat oleh (Sianturi, 2018).
kuesioner ini dalam bentuk pernyataan . Penskoran pada kuesioner ini untuk
54
diberikan poin 1.
= 30
a. Data Primer
Data primer adalah data yang langsung diambil atau diperoleh dari
prosedur, topik, waktu, manfaat penelitian dan tujuan penelitian kepada calon
b. Data Sekunder
55
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari puskesmas antang kota
dilakukan.
Informed consent
Setuju Tidak
Setuju
Pengumpulan data
Olah Data
Kesimpulan
56
1. Pengelohan Data
a. Editing
b. Coding
2. Penyajian Data
penjelasannya.
57
J. Analisis Data
Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini dengan menggunakan ilmu
statistik terapan. Analisa data digunakan untuk menguji hipotesis yang telah
Analisis Univariat
melakukan perawatan kaki pada pesien diabetes mellitus untuk mencegah luka
kaki diabetes dari data yang diperoleh di tampilkan dalam bentuk tabel distribusi
58
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Letak Geografis
Puskesmas Antang Perumnas berdiri pada tahun 1992 dan merupakan salah satu dari
Manggala. Luas wilayah Puskesmas Antang Perumnas sekitar 4,44 Km² yang
nyaman
kesehatan
diterapkan adalah:
59
B. Hasil Penelitian
populasi secara akurat dan sistematis dengan tujuan untuk mengetahui tingkat
a. Karakteristik Responden
Usia N %
29-40 tahun 21 52.5
Berdasarkan
41-57 tahun 19 47.5
tabel karakteristik
Total 40 100.0
usia mayoritas
Jenis kelamin N %
Laki – laki 12 30 Berdasarkan
Perempuan 28 70
tabel diatas diketahui
Total 40 100.0
responden yang paling
banyak menjadi pemberi perawatan kaki berjenis kelamin perempuan dengan jumlah
Pendidikan N %
SMA 25 62.5 Berdasarkan
Serjana (S1) 15 37.5
tabel karakteristik
Total 40 100.0
diatas diketahui
respoden dengan tingkat pendidikan SMA lebih banyak yaitu berjumlah 25 orang
(62.5%)
Pekerjaan N %
IRT 22 55
PNS 6 15
Wiraswasta 12 30
Total 40 100.0
b. Analisis Univariat
Perawatan kaki N %
Pengetahuan baik 8 20
Pengetahuan kurang 32 80
Total 40 100.0
Berdasarkan
C. Pembahasan
kategori pengetahuan kurang. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Yusnayanti
pencegahan luka kaki diabetes masih kurang. Penelitian sama juga dilakukan
kurang terkait pencegahan luka kaki diabetes. Pada penelitian Pourkazemi dkk
responden (15,2%) yang memiliki pengathuan baik dan sebagian besar (84,8%)
dan umur dan faktor eksternal meliputi faktor lingkungan dan sosial budaya.
perawatan kaki dapat disebabkan oleh beberapa factor yaitu tingkat pendidikan,
membantu dalam upaya pencegahan primer salah satu upaya pencegahan primer
antara lain adalah edukasi kesehatan Diabetes Mellitus tentang perawatan kaki
sangat penting sekali, guna mencegah terjadinya luka pada kaki (Tarwoto, 2016).
64
bahwa pengetahuan perawatan kaki sangat penting bagi keluarga, rumah sakit
terkait dengan deteksi dini luka kaki diabetes dikarenakan tidak adanya edukasi
terkait deteksi dini luka kaki diabetes dari puskesmas setempat. Berdasarkan
hasil diatas bahwa pengetahuan perawatan kaki sangat penting bagi puskesmas
untuk melihat apakah pasien dan keluarga pasien mengerti tentang perawatan
kaki diabetes mellitus. Data dari hasil penelitian dapat dipakai layanan kesehatan
pada keluarganya.
kaki diabetes mellitus. Hal ini sejalan dengan penelitian gambaran pengetahuan
kurang pasien tentang pencegahan luka pada penderita diabetes melitus tipe 2
Gulo 2022). ). Penelitian lain juga yang menunjukkan terkait berdasarkan usia
65
dalam penelitian ini sebanyak (42,9%) pada rentang usia 41-59 tahun dan
(Kusumastuti, 2022).
Hal ini sesuai dengan teori oleh Smeltzer & Bare (2008) biasanya DM
terjadi pada usia diatas 30 tahun dan banyak dialami oleh dewasa diatas 40 tahun
karena resistensi insulin pada penderita DM meningkat pada usia 40-60 tahun. Di
menderita DM tipe 2 adalah usia 46-64 tahun. Pada usia tersebut terjadi
baik yaitu rentang 56-65 tahun pada pasien, dan rentang usia 36-45 tahun pada
keluarga. Hal ini terjadi karena semakin tua umur semakin matang
memiliki pengetahuan kurang didominasi oleh rentang usia dewasa akhir dimana
pada usia ini akan terjadi penurunan fungsi dan daya ingat seseorang sehingga
lebih sulit menerima informasi dan akhirnya dapat terjadi salah paham tentang
informasi yang diberikan tentang dalam perawatan kaki untuk mencegah luka
kaki diabetes.
dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa perempuan lebih intensif dalam
dengan hasil tersebut, Burns, et.al (2013) dalam hasil penelitiannya juga
mengatakan bahwa dari 2057 anggota keluarga yang dilakukan survei, diperoleh
(ibu) adalah anggota keluarga yang sebagian besar bertugas merawat pasien DM
yaitu sebanyak 62,1%, dibandingkan dengan anggota keluarga jenis kelamin laki-
pemeliharaan orang sakit (sebagai upaya kuratif). Peran ini karena perempuan
adalah peran reproduktif (berada pada ranah domestic), oleh kartena itu peneliti
berperan dalam mengurus rumah tangga dan lebih banyak waktu dalam
responden memiliki status pendidikan sekolah menengah atas yaitu SMA. Hal ini
pencegahan luka diabetic yang rendah pula. Penelitian lain juga yang
perguruan tinggi sebanyak 53,5%. Hal ini selaras dengan hasil penelitian yang
yang tinggi akan membuahkan pengetahuan yang baik yang menjadikan hidup
factor pendidikan yang rendah. Penelitian ini mayoritas tingkat pendidikan SMA
menjadi Ibu Rumah Tangga sebanyak 22 orang. Dari hasil penelitian gambaran
kategori pengetahuan baik yang lebih besar yaitu 63,6% dibandingkan persentase
responden yang tidak bekerja sebesar 57,1%. (Utami 2021). Penelitian lain juga
terutama ketika salah satu anggota keluarga mengalami Diabetes Mellitus. Dari
maupun tidak langsung. Seseorang yang bekerja akan lebih sering berinteraksi
laki-laki sebagian besar menjadi tulang punggung keluarga. Meskipun ibu rumah
D. Keterbatasan Penelitian
1.Puskesmas tidak memiliki data yang lengkap terkait responden yang akan
2.Jarak antar alamat responden yang jauh membuat peneliti sulit untuk
mengakses
BAB V
PENUTUP
A.Kesimpulan
tentang perawatan kaki dapat disebabkan oleh beberapa factor yaitu tingkat
B. Saran
melitus.
mencari informasi terkait perawatan luka kaki diabetes melitus agar dapat
mencegah dampak yang lebih serius lagi terhadap keluarga dengan diabetes
melitus.
73
DAFTAR PUSTAKA
Ardi, M., Damayanti, S., & Sudirman. (2014). Hubungan kepatuhan perawatan kaki
Cantaro, K., Jara, J. A., Taboada, M., & Mayta-tristán, P. (2016). Association
https://doi.org/10.1016/j.endoen .2016.05.007
Cordier. (2019). Analisis struktur kovarians Judul untuk indikator terkait kesehatan
Dinas Kesehatan (Dinkes). (2015). Profil Kesehatan Kota Makassar 2015. Dinas
Dzil Kamalah, A., Ahsan, A., & Kristianto, H. (2016). Efektivitas Psikoedukasi
85–98. https://doi.org/10.21776/ub.jik.2016.004.02.1
Efriliana, Diani, N., & Setiawan, H. (2018). karakteristik pasien diabetes melitus
http://repository.stikesnhm.ac.id/id/eprint/877/
Fitria, E., Nur, A., Marissa, N., & Ramadhan, N. (2017). Karakteristik Ulkus
Diabetikum pada Penderita Diabetes Mellitus di RSUD dr. Zainal Abidin dan
Patient In Rsud Dr. Zainal Abidin And RSUD Meuraxa Banda Aceh. Buletin
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/25560%0Ahttp://
repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25560/1/Julia Hartati -
fkik.pdf
16/S01406736(16)31679-8.
of diabetes prevalence for 2017 and projections for 2045. Diabetes Research and
75
UNIMUS, 3, 400–405.
https://doi.org/10.20473/jbe.v5i2.2017.240-252
Musdiaman1, S., Yusuf2, S., Afelya3, T. I., Hidayah, N., Studi, P., Keperawatan, I., &
1(2), 5. https://doi.org/10.32584/jikk.v1i2.174
Sakarya, T. H. E., & Of, J. (2018). Analisis struktur kovarians Judul indikator terkait
kesehatan pada lansia di rumah dengan fokus pada kesehatan subjektif. 7(2),
76
44–68.
https://doi.org/10.30595/medisains.v16i2.2721
Sihombing, D., Nursiswati, & Prawesti, A. (2012). Gambaran Perawatan Kaki dan
Wardani, S. R., Studi, P., Keperawatan, I., Kedokteran, F., Ilmu, D. A. N., Islam, U.,
Watta, R., Masi, G., & Katuuk, M. E. (2020). Screening Faktor Resiko Diabetes
Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Padang. Menara Ilmu, XIII(9), 117–
126.
77
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Lampiran.1
Assalamualaikumwarahmatullahiwabarakatuh
Jika selama menjalankan penelitian ini terdapat hal yang kurang dipahami
atau terdapat keluhan silahkan menanyakan langsung kepada peneliti atau
menghubungi saya, Ananda Rezki Yulianti (085343501924).
Demikian informasi ini saya sampaikan, atas perhatian dan kesediaan Bapak/Ibu
untuk menjadi responden dalam penelitian ini saya ucapkan terimakasih.
Makassar, 2022
Peneliti
Kepada
Di-
Tempat
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Ananda Rezki Yulianti
Nim : 183145105004
Penelitian ini dilakukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar
sarjana. Sehubungan dengan hal tersebut, maka saya mohon kesedian Bapak/Ibu
untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Keikut sertakan Bapak/Ibu dalam
penelitian ini bersifat sukarela dan tanpa paksaan. Penelitian ini tidak akan
menimbulkan kerugian bagi bapak/ibu sebagai responden, dan peneliti akan
80
menjamin kerahasiannya. Demikian surat permohonan ini penulis buat atas kesedian
dan kerja samanya Bapak/Ibu, peneliti mengucapkan banyak terimakasih
Makassar, 2022
Peneliti
(Informed Consent)
Nama :
Alamat :
Sudah mendengarkan dari penelitian ini dan menyatakan bersedia dengan sukarela
Nama :
Instansi :
Perawatan Kaki pada Pasien Diabetes Mellitus untuk Mencegah Luka kaki
Diabetes”
Makassar, 2022
Responden
82
( )
LEMBAR KUESIONER
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA DALAM
MELAKUKAN PERAWATAN KAKI PADA PASIEN DIABETES MELLITUS
UNTUK MENCEGAH LUKA KAKI DIABETES DI PUSKESMAS
ANTANG PERUMNAS MAKASSAR
dan lembut
7. Saya menggunakan lotion atau krim
pelembab dikaki pasien DM
8. Saya menggunakan lotion di