Oleh:
TUDANG KAMALI
NIM: 18314 5105144
TUDANG KAMALI
NIM. 183145105144
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Menyetujui
Pembimbing 1 Pembimbing II
Ayu Lestari S.Kp., M.Kep Achmad Indra Awaluddin S.Kep., Ns., M.Kes
NIND. 0916107301 NIND.090101900
Penguji 1
Mengetahui
Ketua Program Studi
iii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
Dalam menyusunan Skripsi ini saya sebagai manusia biasa dengan segala
yang saya temukan dalam panyusunan skripsi ini. Akan tetapi berkat pertolongan,
bantuan, bimbingan dan petunjuk yang diperoleh dari berbagai pihak maka segala
kesulitan dan hambatan tersebut dapat teratasi dan saya dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu saya perkenankanlah saya
dengan segala hormat dan kerendahan hati terima kasih dan penghargaan yang
sebesar besarnya. Terkhusus saya ucapkan kepada Ayah handa Doa Epe dan Ibunda
Luppa, serta seluruh keluarga besar saya atas segala perhatian, pengorbanan, kasih
sayang, serta doa restunya yang luar biasa selama ini. Kepada Ibu Ayu Lestari,
iv
meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk memberikan perhatian, bimbingan
dan arahan kepada saya, serta Syamsyuriyana Sabar, S.Kep, Ns, M.Kep, selaku
penguji yang telah meluangkan waktu dan tenaganya dalam memberikan masukan
1. Bapak Dr.H. Alimuddin SH., MH., M.Kn, selaku Pembina YPI Mega Rezky
Makassar.
2. Hj. Suryani SH., MH, selaku ketua YPI Mega Resky Makassar
3. Bapak Prof. Dr. dr. H. Ali Aspar Mappahya, Sp.Dp., Sp.JP(K) selaku
Universitas Megarezky
5. Ns. Sudirman Efendi S.Kep., Ns, M.Kep, sebagai Ketua Prodi Pendididikan
6. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Universitas Megarezky yang telah
ini.
dilakukannya penelitian.
Keperawatan Dan Kebidanan angkatan ke-x yang tak dapat saya sebutkan
v
satu per satu yang secara langsung maupun tidak langsung telah
Saya menyadari skripsi ini jauh dari sempurna, untuk itu dengan
hati saya siap menerima kritik dan saran dari pihak manapun yang
akan datang. Akhirnya saya berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi
saya khususnya dan bagi rekan sejawat sebagai bahan acuan untuk
penelitian selanjutnya.
Tudang Kamali
vi
ABSTRAK
yang terjadi beberapa tahun sebelum menopause, yang meliputi perubahan dari
diharapkan oleh orang lain sesuai kedudukannya dalam suatu sistem ( Harmoko,
2018)
Hasil: Pada hasil deskripsi data penelitian (tabel 12) dapat dilihat bahwa dukungan
yaitu sebesar 52 responden atau 80%. Hasil deskripsi data penelitian gambaran
sebesar 2 responden 3%. Hal ini sejalan dengan hipotesis penelitian bahwa semakin
tinggi dukungan dukungan keluarga yang dimiliki seorang wanita maka semakin
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………. i
HALAMANPERSETUJUAN……………………………………………………… ii
ABCTRACK............................................................................................... v
ABSTRAK ………………………………………………………………………..
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….
DAFTAR TABEL………………………………………………………………….
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………….
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………….
BAB 1 PENDAHULUAN
E. Keaslian Penelitian…...……………………………………………………… 6
F. Bidang Ilmu………………………………………………………………… 6
viii
1. Premenopause............................................................................................ 12
B. Kerangka Teori................................................................................................. 49
A. Desain Penelitian…...................................................................................... 50
C. Definisi Operasional......................................................................................... 52
B. Pembahasan …………………………………………………………………
C. Keterbatasan Penelitian…………………………………………………………
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………………
B. Saran ……………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Premenopause adalah suatu masa peralihan menopause yang terjadi beberapa tahun sebelum
menopause, yang meliputi perubahan dari siklus-siklus ovulatorik menjadi anovulatorik, dengan
Menopouse merupakan tahap akhir proses biologis yang dialami wanita berupa
produksi hormon seks wanita yaitu ekstrogen dan progesteron dari indung telur. Disebut
menopause jika wanita tidak lagi menstruasi selama satu tahun. Umumnya terjadi pada usia 50
Data World Health Organization (WHO) di negara Asia, pada tahun 2025 diperkirakan
jumlah wanita menopause akan meningkat dari 107 juta jiwa menjadi 373 juta jiwa. Sindroma
menopause dialami oleh banyak wanita hampir seluruh dunia sekitar 70 – 80% wanita Eropa, 60%
di Amerika, 57% di Malaysia, 18% di Cina, 10% di Jepang dan juga 10% di Indonesia (Fitriani,
2018). Berdasarkan perhitungan statistik diperkirakan tahun 2020 jumlah penduduk Indonesia
mencapai 262,6 juta jiwa dengan jumlah perempuan yang hidup dalam usia menopause yaitu antara
Menurut WHO (2019), pada tahun 2019, didapati rata-rata usia menopause wanita di
negara- negara seperti Paraguay, Colombia, Italia dan negara-negara di Asia seperti Korea, Jepang,
Malaysia rata-rata usia menopause wanita menjadi lebih awal, yaitu sekitar 46 tahun di Negara
maju pun seperti Amerika Serikat usia menopause dari 53,2 tahun menjadi 47 tahun. Di Indonesia
dari rata-rata usia menopause 47 tahun sebelum tahun 2015, pada tahun 2019 rata-rata usia
menopause menjadi 51 tahun. Tahun 2020 diperkirakan jumlah wanita yang hidup dalam usia
1
2
menopause adalah 30,3juta orang (Kartini, 2020). Tahun 2025 di Indonesia diperkirakan akan ada
60 juta perempuan menopause. Tahun 2016 saat ini di Indonesia baru mencapai 14 juta perempuan
menopause atau 7,4% dari total populasi yang ada. Sementara perkiraan umur rata-rata usia
menopause di Indonesia adalah 48 tahun (Abril, 2016). Setiap tahunnya sekitar 25 juta wanita di
seluruh dunia mengalami menopause jumlah usia 50 tahun ke atas diperkirakan meningkat dari
500 juta pada saat ini menjadi lebih dari 1 milyar pada tahun 2030. Di Asia menurut data WHO,
pada tahun 2025, jumlah wanita yang berusia tua akan melonjak dari 107 juta ke 373 juta
Tahun 2025 di Indonesia diperkirakan akan ada 60 juta perempuan menopause. Tahun 2020
saat ini di Indonesia diperkirakan jumlah perempuan menopause mencapai 30,3 juta. Tanda-tanda
terjadinya premenopause yaitu menstruasi menjadi tidak teratur, kotoran haid yang keluar banyak
sekali ataupun sangat sedikit, muncul gangguan vasomotoris berupa penyempitan atau pelebaran
atau pembuluh darah, merasa pusing disertai sakit kepala, berkeringat tiada hentinya, atau
gangguan sakit syaraf (Agung, 2019). Sedangkan gejala yang menyertai sindrom premenopause,
meliputi semburan panas dari dada hingga wajah, berkeringat pada malam hari, kekeringan vagina,
penurunan daya ingat, insomnia, depresi (rasa cemas), mudah lelah, rasa sakit ketika berhubungan
seksual. Munculnya gejala premenopause ini dapat menyebabkan berbagai keluhan pada wanita
dan akan menjadi sangat serius jika tidak ditangani karena dapat menimbulkan perubahan yang
menyebabkan kecemasan pada wanita (Fajriatun Zahra, Rita Sopiatun, S.ST., 2018).
3
Badan pusat statistik (BPS) menyimpulkan bahwa jumlah penduduk wanita usia diatas 50
tahun mengalami peningkatan dari 10,7 juta orang menjadi 37,3 juta orang dan dipekirakan pada
tahun 2025 akan menjadi 75 juta orang (Ulfah, 2017). Menurut Badan Pusat Statistik (BPS)
pada tahun 2020, jumlah penduduk berjenis kelamin perempuan adalah 133.542.018 orang,
dengan jumlah penduduk perempuan pada kelompok umur 45 –54 tahun dan diperkirakan telah
pada tahun 2020 akan mencapai 262,6juta jiwa dengan jumlah wanita yang hidup dalam usia
premenopause sekitar 30,3 juta jiwa dengan usia rata-rata premenopause 40 tahun Sindrom
premenopause dialami oleh hampir semua wanita di seluruh dunia, sekitar 70-80% wanita Eropa,
60% di Amerika, 57% di Malaysia, 18% di Cina dan 10% di Jepang dan Indonesia.
Berdasarkan data propol Dinkes Indonesia jumlah penduduk Indonesia 267,7 tahun 2018 jumlah
penduduk non produktif Indonesia adalah sekitar 8.309.000 juta dan 52% nya adalah perempuan.
Pada tahun 2018 jumlah perempuan yang berusia diantara 50- 55 tahun diperkirakan mencapai
30,3 juta atau kira-kira 15% dari jumlah total penduduk Indonesia (Kementrian Kesehatan RI,
2019).
Berdasarkan hasil sensus penduduk (SP) 2020, jumlah penduduk di Sulawesi Selatan
sebanyak 9, 07 juta jiwa. Berdasarkan jenis kelamin, sebanyak 4,47 juta jiwa atau 50,35%
penduduk Sulawesi Selatan berjenis kelamin perempuan sedangkan 4,5 juta jiwa atau 49,65%
penduduk berjenis kelamin laki-laki. Dari data Badan Pusat Statistik Kota Makassar tahun 2019
jumlah penduduk adalah 8.888.762 juta jiwa dengan jumlah perempuan 4.524.883 juta jiwa dengan
jumlah wanita pada kelompok umur 40-49 tahun adalah 599.897 juta jiwa dan pada umur 55-64
Berdasarkan data dari kelurahan Bangkala Kota Makassar yang terdiri dari 12 Rw jumlah
penduduk sebanyak 14.970 jiwa dengan jumlah laki laki sebanyak 7.519 jiwa dan jumlah
perempuan sebanyak 7.451 jiwa. Data dari Puskesmas Bangkala yang membawahi 2 Kelurahan
yaitu Kelurahan Bangkala dan Biring Romang. Jumlah penduduk wanita sebesar 15.557 jiwa dan
perempuan usia 40-49 tahun sebesar 1.815 jiwa (11,67%) dan perempuan usia >50 tahun sebesar
Bangkala lebih dari separuh jumlah penduduk, dan jumlah perempuan usia pre menopause dan
menopause mencapai lebih dari 31%. Hal ini menunjukkan perlunya upaya untuk mengidentifikasi
semua faktor faktor terkait dengan wanita dalam menghadapi menopause termasuk dukungan
keluarga.
Dukungan keluarga merupakan bentuk dari perilaku keluarga yang diharapkan oleh orang
lain sesuai kedudukannya dalam suatu sistem. Keluarga diharapkan dapat mengambil bagian
masalahnya dengan sistem dukungan sosial ini, hal ini memberikan saran dan bimbingan
tersendiri dalam memelihara nilai dan tradisi keluarga dan menurut peneliti, dukungan tidak
hanya dibutuhkan dari suami atau pasangan melainkan seluruh aspek keluarga juga
berperan dalam meningkatlan keyakinan seorang wanita dalam menghadapi masa menopause
B. Rumusan Masalah
Masalah yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah”. Bagaimanakah gambaran
dukungan keluarga pada wanita pre menopause dalam menghadapi masa menopause?”
5
C. Tujuan penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini berguna sebagai bahan keilmuan yang dapat memberikan wawasan dan
pengetahuan terkait dengan dukungan keluarga terhadap wanita yang mengalami pada masa
pre menopause.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi IPTEK
Dapat dijadikan dasar untuk mengurangi kemampuan suport sistem ketidak nyamanan yang
b. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat berguna sebagai bahan referensi untuk data dan pengembangan
d. Bagi masyarakat
Khususnya pada wanita pre menopause sebagai masukan yang bermanfaat untuk
E. Keaslian Penelitian
tahun
m. mendapatkan Analisa
rancangan tidak
penelitian mendapatkan
dengan dukungan
melakukan keluarga
pengukuran
8
atau
pengamatan
pada saat
bersamaan
(sekali
waktu)
antara faktor
resiko
(Hidayat,
2010).
regresi dalam
logistik menghadapi
berganda menopause.
2013). mendapatkan
dukungan dari
keluarga
berpeluang lebih
siap menghadapi
menopause
dibandingkan
pada respnden
yang tidak
mendapatkan
10
dukungan dari
keluarganya.
Pada Masa Pre pada masa pre penelitian premenopause ibu Metode
pengetahuan /observasi
terhadap independen
kesiapan dan
menghadapi dependen
menopause bersamaan
E. Bidang Ilmu
TINJAUAN PUSTAKA
A. LANDASAN TEORI
Premenopause merupakan masa peralihan antara masa produksi dan masa senium
usia antara 40-45 tahun, ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur dengan
perdarahan haid yang relative banyak dan dalam jangka waktu yang panjang.
estrogen dari ovarium yang dimana ovarium memiliki peran penting dalam hal
maka akan semakin tua atau akan semakin lama memasuki masa
premenopause.
d. Jumlah anak
Beberapa peneliti menemukan bahwa makin sering seorang wanita melahirkan maka
12
13
e. Usia melahirkan
Penelitian yang dilakukan oleh Beth Israel Deaconess Medical Center in Bostom
mengungkapkan bahwa semakin tua usia seorang ibu melahirkan seorang anak, maka
akan semakin tua ia mulai memasuki usia premenopause. Hal ini terjadi karena
kehamilan dan persalinan akan memperlambat sistem kerja reproduksi bahkan akan
f. Faktor psikis
dengan mereka yang menikah dan tidak bekerja atau mereka yang bekerja dan tidak
menikah.
Menopause juga dapat terjadi pada wanita yang melakukan pengangkatan rahim
(histerektomi, misalnya akibat dari adanya tumor di uterus. Mereka akan mengalami
h. Penggunaan kontrasepsi
Kontrasepsi jenis hormonal bekerja dengan cara menekan fungsi indung telur
sehingga tidak dapat memproduksi sel telur. Pada wanita yang menggunakan
i. Merokok
Seorang wanita yang merokok akan lebih cepat memasuki masa menopause. Pada
wanita perokok akan lebih awal memasuki masa menopause. Merokok dapat
14
mempengaruhi cara tubuh memproduksi hormon estrogen. Hal ini dikarenakan efek
yang disebabkan oleh rokok dapat berpengaruh terhadap siklus menstruasi hingga
masa menopause mereka akan menjadi lebih cepat. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh
j. Sosial ekonomi
pendidikan. Bila faktor tersebut cukup baik, akan mempengaruhi beban fisiologis.
l. Status gizi
Faktor yang juga dapat mempengaruhi menopause lebih awal biasanya disebabkan
oleh mengkonsumsi makanan yang sembarangan. Salah satu cara untuk mencegah
agar tidak mengalami menopause lebih awal yaitu dengan menerapkan pola hidup
sehat, seperti berhenti merokok, serta mengkonsumsi makanan yang sehat misalnya
sejak masih muda rajin mengkonsumsi kedelai, kacang merah, bengkoang atau
pepaya.
m. Stres
Seperti halnya cemas dapat mempengaruhi menopause, stres juga merupakan salah
1. Perubahan Fisik
Wajah dan leher menjadi berkeringat yang terjadi beberapa bulan atau beberapa
tahun sebelum dan sesudah berhentinya menstruasi. Kulit akan menjadi lebih
merah dan hangat disertai keringat yang berlebihan (keringat terutama pada malam
hari) palpitasi danjantung berdebar-debar. Hot flush dialami oleh sekitar 75%
Kebanyakan Hot flushes dialami selama lebih dari satu tahun dan 25-50%
wanita mengalaminya sampai lebih dari 5 tahun. Hot flush berlangsung selama 30
detik sampai 5 menit. Etiologi rasa panas masih belum diketahui secara pasti.
Freedman 1995 mengatakan rasa panas mungkin disebabakan oleh labilnya pusat
tiba berupa vasodilatasi perifer mendadak dan bersifat sementara yang dikeluhkan
pasien sebagai perasaan panas yang ditandai dengan peningkatan suhu tubuh pada
saat itu. Bila terjadi pada malam hari sering disebut keringat malam.
Keringat dingin dan gemetaran dapat terjadi selama 30 detik sampai 5 menit
kadar serotonin yang dimana kadar serotonin dipengaruhi oleh kadar endorphin,
selain itu susah tidur juga dapat disebabkan oleh Hot flushes yang menyebabkan
Rasa lelah sering kali terjadi pada wanita premenopause yang dipengaruhi adanya
Hal ini terjadi karena vagina menjadi lebih pendek menyempit, hilang elastisitas,
2. Perubahan psikologis
di otak. Neorotransmiter yang ada diotak antara lain: dopamin, serotonin dan
Depresi maupun stres sering terjadi pada wanita pada masa premenopause. Hal ini
muncul perasan cemas yang merupakan penyebab dari terjadinya stres. (D. R. Sari,
2021)
3. Patofisiologi premenopause
Siklus menstruasi dikontrol oleh dua hormon yang diproduksi dikelenjar hipofisis
yang berada diotak yaitu FSH (Follicle stimulating hormone) dan LH (luiteinizing
hormone) serta dua hormon lagi yang dihasilkan oleh ovarium (estrogen dan
progrsteron). Pada saat menjelang masa menopouse, FSH dan LH terus diproduksi oleh
kelenjar hipofisis secara normal. Akan tetapi, karena ovarium semakin tua maka kedua
hormon-hormon tersebut dalam jumlah yang cukup untuk bisa mempertahankan siklus
menstruasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa, ketika seorang wanita memasuki masa
menopause kadar estrogen dan progesteron akan menurun dengan drastis hal ini
deikerenakan ovarium berhenti merespon FSH dan LH yang diproduksi oleh kelenjar
hipofisis yang berada diotak. Sebagai usaha agar kedua ovarium dapat berfungsi dengan
baik, otak sebenarnya telah mengeluarkan FSH dan LH lebih banyak lagi tetapi hal itu
18
tidak ada gunanya dikarenakan kedua ovarium tidak lagi berfungsi dengan normal. Akan
tetapi, kecenderungan otak untuk memproduksi lebih banyak FSH memberikan suatu
keuntungan yaitu kadar FSH yang tinggi dapat dideteksi dalam darah dan urine serta
4. Diagnosis premenopause
a. Diagnosa umum
riwayat kesehatan wanita dan kesehatan yang mendukungnya. Tes darah dapat
mengetahui penurunan kadar estrogen selain itu kita juga dapat melihat umur dan
gejala-gejala yang timbul gejala yang timbul pada saat premenopause seperti
gangguan vasomotor, Night Sweat Drynes Vaginal, insomnia, gejala akibat kelainan
karena pada usia 40 tahun biasanya wanita sudah memasuki fase premenopause maka
perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk menangani gejala tersebut dan perlu
terjadi.
19
b. Diagnosa Penunjang
mengalami penurunan, selain itu kadar FSH meningkat dan kadar LH juga meningkat
hal ini terjadi karena pada fase premenopause terjadi penurunan fungsi ovarium yang
hipofise. Yang diawali dengan terjadi kegagalan luteum kemudian diikuti dengan
negative terhadap hipotalamus. Keadaan ini meningkatkan produksi FSH dan LH dari
kedua gonatrotopin ini ternyata yang paling menclok terhadap FSH.(Koeryaman &
Ermiati, 2018)
5. Pemeriksaan Premenopause
Pada masa premenopause banyak terjadi perubahan, baik perubahan pada fisik
maupun perubahan psikis yang terjadi karena penurunan kadar estrogen. Oleh karena itu
5. Kolesterol plasma puasa, trigliserida, dan profil lemak setiap 3 sampai 5 tahun jika
normal
diterima dari indifidu lain sebagai orang terdekat, diantaranya anggota keluarga.
atau nasehat yang diberikan oleh orang-orang yang ada di sekitar keluarga. Menurut
ecara materi maupun non materi, yang menyebabkan individu merasa diperhatikan,
1. Dukungan Emosional
21
Dukungan emosional mencakup kepedulian dan perhatian serta rasa cinta dan
emosional sehingga menimbulkan rasa aman, tentram, dan damai bagi penerima,
a) Keluarga mempunyai rasa empati terhadap hal yang dialami oleh wanita pre
menopause.
2. Dukungan Penghargaan
akan gagasan dan perasaan individu penerima dukungan dari luar. Dukungan
penghargaan kepada wanita memasuki masa pre menopause dapat dilihat dari:
3. Dukungan Instrumental
oleh wanita pre menopause. Bantuan tenaga (fisik) yang diperlukan oleh
b) Keluarga memberikan bantuan materi (uang atau barang) terhadap apa yang
4. Dukungan Informatif
selalu mencari tahu lebih banyak tentang hal yang dilalui melalui media cetak,
elektronik dan lain lain, tetapi juga memberi nasehat untuk konsultsi kepada petugas
kesehatan.
penerima.
dan dimiliki.
c) Pengakuan, yang dapat berupa penghargaan akan apa yang sudah dihasilkan.
A. Sosial
antara satu dengan yang lain, individu yang berinteraksi kontinyu akan lebih besar
23
a) Ekonomi
status ekonomi lemah. Hal ini akan mempengaruhi kebutuhan akan informasi
b) Budaya
tradisional kaum wanita tidak sederajat dengan kaum pria. Anggapan seperti
misal: kualiatas dan kuantitas makanan yang lebih baik dibanding wanita.
c) Lingkungan
bahagia sejaterah.
d) Sikap
e) Umur
24
pengetahuan seseorang.
f) Pengetahuan
menopause.
g) Pendidikan
B. Variabel Penelitian
Variabel merupakan karakteristik yang diamati yamng mempunyai variasi nilai dan
merupakan operasionalisasi dari suatu konsep agar dapat diteliti secara empiris atau
ditentukan tingkatannya (Sandra,2017). Variabel pada penelitian yang akan dilakukan ini
merupakan variabel tunggal, yaitu tingkat kecemasan pada wanita premenopause dalam
menghadapi menopause.
25
C. Kerangka Teori
Dukungan
keluarga:
- Emosional
- Penghargaan
- Instrumental
- Informatif
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
dukungan keluarga pada wanita pre menopause dalam menghadapi masa menopause
1. Populasi
78 jiwa.
2. Sampel
Sampel adalah kumpulan satuan unit yang kita ambil dari populasi studi
dimana pengambilan data atau pengukuran data (Sri, 2019). Sampel yang akan
diteliti dalam penelitian ini adalah wanita yang akan memasuki masa menopause
49
50
menentukan ukuran sampel dari populasi yang telah diketahui jumlahnya yaitu
Rumus Slovin:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
d = presisi 5%
penelitian adalah
𝑁
n=𝑁.𝑑2+1
78
n= 78.0,0025+1
78
=78.0,0025+1
78
=1,195=65 jiwa
telah ditetepkan oleh peneliti. Teknik purposive sampling adalah salah satu teknik
dalam mengambil sampel dengan tidak berdasarkan random, daerah atau sastra
tertentu (Muafira,2018).
51
C. Definisi Operasional
menjelang menopause. Alat ukur yang digunakan berupa kuesioner yang memuat
dari dua bagian yang pertama yaitu kuesioner demografi, yang kedua
menopause.
keluarga yaitu berupa kuesioner yang diadopsi dari penelitian Hani Triana,
(2020) di mana nilai valiasi dari kuesioner ini dengan komputerisasi SPSS
penelitian menggunakan skala Likert. Skala ini terdiri dari empat jawaban,
yaitu selalu, sering, jarang, tidak pernah dalam bentuk pernyataan positif
2. Hasil ukur
Dukungan:
a) Data Primer
b) Data Sekunder
1. Pengolahan data
a) Editing (penyuntingan)
responden.
b) Coding (pengkodean)
data.
a. Baik: kode1
b. Cukup: kode 2
c. Kurang: kode 3
c) Tabulating (tabulasi)
2. Analisis data
G. Etika Penelitian
kegiatan penelitian yang melibatkan baik pihak peneliti, subjek peneliti dan
ini juga mencakup perlakuan peneliti terhadap subjek penelitian dan sesuatu
b. Kerahasiaan (Confidentiality)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
B. Hasil Penelitian
2022 dengan jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 65 responden yang
deskriptif dimana responden akan minta untuk mengisi kuesioner tentang dukungan
keluarga dan tingkat kecemasan. Hasil penelitian ini di sajikan secara berurutan yaitu
dengan analisis univariat dan bivariat, selanjutnya dilakukan pembahasan tehadap hasil
penelitian
1.Karakteristik Responden
a.Usia
Tabel 4.1. berikut menampilkan usia responden yang akan memasuki masa
premenopause yang berusia 40-49 tahun bertempat tinggal di Wilayah Kerja Puskesmas
Bangkala RW 09 Kelurahan Bangkala Kota Makassar.
Tabel 4.1. Usia Responden
Usia Frekuensi Persentase
Dewasa Akhir 24 37%
Lansia Awal 41 63%
Total 65 100%
Berdasarkan tabel 4.1. diperoleh bahwa mayoritas usia responden berkategori lansia awal
(46-55 tahun) sebanyak 41 responden atau 37%. Sedangkan sisanya usia responden
berkategori dewasa akhir (36-45 tahun) sebanyak 24 responden atau 24%.
59
Berdasarkan tabel 4.2. diperoleh bahwa mayoritas status pernikahan responden yaitu
menikah sebanyak 62 responden atau 95%. Sedangkan sisanya status pernikahan
responden yaitu janda sebanyak 3 responden atau 5%.
c. Pendidikan Responden
Tabel 4.3. berikut menampilkan pendidikan responden yang akan
memasuki masa premenopause yang berusia 40-49 tahun bertempat tinggal di
Wilayah Kerja Puskesmas Bangkala RW 09 Kelurahan Bangkala Kota Makassar.
Tabel 4.3. Pendidikan Responden
Pendidikan Frekuensi Persentase
D3 1 2%
S1 1 2%
SD 11 17%
SMA 32 49%
SMP 20 31%
Total 65 100%
Berdasarkan tabel 4.3. diperoleh bahwa mayoritas pendidikan responden yaitu SMA
sebanyak 32 responden atau 49%. Kemudian pendidikan responden yaitu SMP sebanyak
20 responden atau 31%. Pendidikan responden SD sebanyak 11 responden atau 17%.
Sedangkan sisanya pendidikan responden D3 dan S1 masing-masing sebanyak 1
responden atau 2%.
60
d. Pekerjaan Responden
Tabel 4.4. berikut menampilkan pekerjaan responden yang akan memasuki masa
premenopause yang berusia 40-49 tahun bertempat tinggal di Wilayah Kerja Puskesmas
Bangkala RW 09 Kelurahan Bangkala Kota Makassar.
Berdasarkan tabel 4.4. diperoleh bahwa mayoritas pekerjaan responden yaitu IRT
sebanyak 50 responden atau 77%. Kemudian pekerjaan responden yaitu wiraswasta
sebanyak 13 responden atau 20%. Sedangkan sisanya pekerjaan responden yaitu PNS
sebanyak 2 responden atau 3%.
e. Siklus Haid Responden
Tabel 4.5. berikut menampilkan siklus haid responden yang akan memasuki masa
premenopause yang berusia 40-49 tahun bertempat tinggal di Wilayah Kerja Puskesmas
Bangkala RW 09 Kelurahan Bangkala Kota Makassar.
Berdasarkan tabel 4.5.diperoleh bahwa mayoritas siklus haid responden yaitu tidak teratur
sebanyak 48 responden atau 74%. Sedangkan sisanya siklus haid responden yaitu teratur
sebanyak 17 responden atau 26%.
f. Usia Manarche
61
Tabel 4.6. berikut menampilkan usia menarche responden yang akan memasuki
masa premenopause yang berusia 40-49 tahun bertempat tinggal di Wilayah Kerja
Puskesmas Bangkala RW 09 Kelurahan Bangkala Kota Makassar.
Tabel 4.6. Usia Menarche Responden
Usia Menarche Frekuensi Persentase
Kanak-kanak 40 62%
Remaja Akhir 1 2%
Remaja Awal 24 37%
Total 65 100%
Berdasarkan tabel 4.6. diperoleh bahwa mayoritas usia menarche responden berkategori
kanak-kanak (5-11 tahun) sebanyak 40 responden atau 62%. Kemudian usia menarche
responden berkategori remaja awal (12-16 tahun) sebanyak 24 responden atau 37%.
Sedangkan sisanya usia menarche responden berkategori remaja akhir (17-25 tahun)
sebanyak 2 responden atau 3%.
Berdasarkan tabel 4.7. diperoleh bahwa mayoritas usia menikah responden berkategori
remaja akhir (17-25 tahun) sebanyak 53 responden atau 82%. Kemudian usia menikah
responden berkategori dewasa awal (26-35 tahun) sebanyak 11 responden atau 17%.
Sedangkan sisanya usia menikah responden berkategori remaja awal (12-16 tahun)
sebanyak 1 responden atau 2%.
62
Berdasarkan tabel 4.8. diperoleh bahwa mayoritas usia pertama melahirkan responden
berkategori remaja akhir (17-25 tahun) sebanyak 44 responden atau 68%. Sedangkan
sisanya usia pertama melahirkan responden berkategori dewasa awal (26-35 tahun)
sebanyak 21 responden atau 32%.
Berdasarkan tabel 4.9. diperoleh bahwa mayoritas usia terakhir melahirkan responden
berkategori dewasa awal (26-35 tahun) sebanyak 50 responden atau 77%. Sedangkan
sisanya usia terakhir melahirkan responden berkategori dewasa akhir (36-45 tahun)
sebanyak 15 responden atau 23%.
63
j. Penggunaan KB
Tabel 4.10. berikut menampilkan penggunaan KB responden yang akan
memasuki masa premenopause yang berusia 40-49 tahun bertempat tinggal di Wilayah
Kerja Puskesmas Bangkala RW 09 Kelurahan Bangkala Kota Makassar
Berdasarkan tabel 4.10. diperoleh bahwa mayoritas responden tidak pernah menggunakan
KB sebanyak 30 responden atau 46%. Penggunaan KB paling banyak merupakan jenis
suntik diperoleh sebanyak 15 responden atau 23%. Sedangkan penggunaan KB paling
sedikit merupakan jenis IUD dan pil, dimana masing-masing jenis sebanyak 3 responden
atau 5%.
Berdasarkan tabel 4.11 diperoleh bahwa mayoritas responden tidak ada penyakit
sebanyak 46 responden atau 71%. Jenis penyakit paling banyak diderita responden adalah
hipertensi sebanyak 11 responden atau 17%. Sedangkan jenis penyakit paling sedikit
diderita responden merupakan DM sebanyak 2 responden atau 3%.
2.Analisa univariat
C. PEMBAHASAN
1. Karakteristik Responden.
Dari hasil karakteristik responden pada usia wanita premenopause yang paling
banyak adalah 40 – 45 tahun dengan responden sebanyak 24 atau (37%) dan untuk
responden yang berusiah 46 – 49 tahun sebanyak 41 responden atau (63%). Sesuai Dari
hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa wanita dengan usia 40-45 tidak berpengaruh
terhadap kecemasandalam menghadapi menopause. Hal ini sependapat oleh Mulyani (2016),
bahwa premenopause adalah Fase terjadi pada usia 40 tahun dan dimulainya fase klimakterium.
Data karakteristik responden wanita premenopause yang mengalami sklus haid teratur
sebanyak 17 responden (26%) dan wanita yang mengalami siklus haid tidak terartur sebanyak
48 esponden (74%) hal ini menujukan bahwa wanita yang berusia 40 -45 tidak semua wanita
premenopause yang mengalami siklus haid yang tidak teratur atau mengalami fase klimaterimum.
sedangkan menurut Mulyani (2016), bahwa Fase klimaterium ini timbul ditandai dengan siklus
menstruasi menjadi tidak teratur, perdarahan menstruasi memanjang, jumlah darah menstruasi
menjadi lebih banyak, dan adanya rasa nyeri saat menstruasi. Semakin bertambah usia akan
semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang
diperolehnya semakin membaik. Pada usia madya, individu akan lebih berperan aktif dalam
masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya
menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan lebih banyak menggunakan
pekerjaan adalah responden yang bekerjaan sebagai ibu rumah tangga yaitu sebanyak 50
responden (77%).
Hasil penelitian menunjukkan wanita bekerja atau tidak bekerja akan meghadapi
66
menopause, ibu rumah tangga memiliki kesibukan dengan urusan rumah tangga sehingga dapat
(2018) menunjukkn bahwa wanita mempunyai aktivitas sosial di luar rumah akan lebih banyak
mendapatkan informasi baik misalnya melalui bersoasialisasi dan berinteraksi dalam kegiatan
berbelanja, posyandu, pengajian, selain dari media cetak dan eltektronik yang dapat mengurangi
berdasarkan pendidikan adalah responden dengan pendidikan Menengah dengan yaitu sebanyak
18 responden (36,7%). Hal ini sesuai dengan jurnal penelitian Aprillia (20017) menunjukkan
bahwa pengaruh tingkat pendidikan seseorang dalam memberikan respon terhadap suatu yang
datang baik dari dalam maupun dari luar. Responden terbanyak berdasarkan pendidikan dengan
pengetahuan adalah responden dengan pendidikan Menengah Atas yaitu sebanyak 32 responden
(49%) dari jumlah total 65 reponden. Penelitian tersebut wanita yang mempunyai pendidikan
tinggi akan memberikan respon yang lebih rasional dibandingkan mereka yang berpendidikan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki jumlah anak
lebih dari 1, sehingga dalam sebuah keluarga akan memberi dukungan dan peran positif dari
suami dan anggota keluarga dalammenghadapi menopause. Hal ini sesuai dengan Aprillia
(20017), bahwa dukungan keluarga memberikan arti tersendiri bahwa peran wanita sebagai
seorang istri atau ibu masih diperlukan dalam kehidupan rumah tangga
67
Masa Menopause
RW 09 Kota Makassar. Pengumpulan data di mlai dari tanggal 18 agustus s/d 27 agustus
2022 dengan total responden sebanyak 65 responden. Penelitian ini merupakan penelitian
wanita pre menopause dala menghadapi masa menopause. Hipotesis dalam penelitian ini
berbunyi terdapat hubungan positif antara dukungan keluarga dengan tingakt kecemasan
pada wanita yang masa menopause. Dari hasil penelitian serta analisis yang telah
dilakukan, uji korelasi menunjukkan nilai r= -0.350 dengan p=0.006 (p<0,05), dimana
hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara dukungan suami
dengan kecemasan pada wanita menjelang masa menopause. Nilai r sebesar – 0.350
menunjukkan bahwa korelasi positif antara kedua variabel tersebut. Hal ini berarti
semakin tinggi dukungan pada keluarga maka semakin rendah kecemasan pada wanita
masa premenopause dan sebaliknya jika semakin rendah dukungan keluarga maka
Penelitian ini sejalan dengan yang telah dilakukan oleh Arifin, Kundre dan
Rompas (2015) yang menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan
keluarga dan kecemasan pada ibu hamil di Puskesmas Budilatama Kecamatan Gadung
Kabupaten Buol Propinsi Sulawesi Tengah. Hasil serupa juga ditemukan oleh Susanti
pada tahun 2014, yang menyatakan bahwa terdapat hubungan dukungan suami dengan
68
kecemasan pada wanita premenopause. Salah satu kebutuhan pokok manusia selain
sandang, pangan dan papan adalah kebutuhan psikologis yaitu rasa dicintai dan disayangi.
Maka dibutuhkan dukungan suami berupa rasa kasih sayang dan rasa diperhatikan
sehingga perasaan buruk yang dirasakan akan sedikit menghilang. Dukungan yang baik
dari suami akan dapat menurunkan kecemasan yang dialami wanita (Susanti, 2017).
kecemasan pada wanita premenopause. Salah satu kebutuhan pokok manusia selain
sandang, pangan dan papan adalah kebutuhan psikologis yaitu rasa dicintai dan disayangi.
Maka dibutuhkan dukungan suami berupa rasa kasih sayang dan rasa diperhatikan
sehingga perasaan buruk yang dirasakan akan sedikit menghilang. Dukungan yang baik
dari suami akan dapat menurunkan kecemasan yang dialami wanita (Susanti, 2017).
(r2 ) sebesar 0.123 yang menunjukkan bahwa dukungan keluarga memberi sumbangan
sebesar 55.4% terhadap tingakat kecemasan pada wanita premenopause. Smet (1994)
menegaskan bahwa individu yang merasa didukung oleh lingkungan akan merasa segala
Dukungan sosial dapat mengatasi psikologis pada masa sulit dan menekan, membantu
individu agar tetap waras serta membantu individu cepat pulih dari sakit.
Sarason dkk. (Aziz & Noviekayati, 2016) mengatakan bahwa pemberian bantuan
tingkah laku atau materi melalui hubungan sosial yang akrab atau hanya disimpulkan dari
keberadaan mereka yang membuat seseorang merasa diperhatikan, bernilai dan dicintai.
69
Dukungan penghargaan adalah salah satu bukti keluarga atau orang lain menyayangi
hanya dukungan suami melainkan pengetahuan wanita mengenai menopause, sikap yang
dilakukan atau cara pandang wanita mengenai menopause, kondisi ekonomi dan gaya
Pada hasil deskripsi data penelitian (tabel 12) dapat dilihat bahwa dukungan
dukungan keluarga memiliki kecenderungan kategori pada posisi tinggi (cukup) yaitu
sebesar 52 responden atau 80%. Hasil deskripsi data penelitian gambaran dukungan
3%. Hal ini sejalan dengan hipotesis penelitian bahwa semakin tinggi dukungan
dukungan keluarga yang dimiliki seorang wanita maka semakin rendah pula kecemasan
Menurut Jannah (Putri, Asih & Hidayat, 2017) seorang wanita yang memasuki
masa menopause membutuhkan dukungan dari orang yang dicintai seperti dukungan dari
suami. Dukungan keluarga sangat penting karena menentukan bahkan dapat menurunkan
tingakt kecemasan pada wanita premenopause. Suami yang tidak banyak menuntut
kepada istri untuk tampil dengan kesempurnaan fisik dan dapat meyakinkan baik dalam
masa menopause.
kecemasan dan tingakat kecemasan dalam menghadapi masa menoapsuse, diperoleh hasil
dukungan instrumental dan penilaian positif memiliki hubungan negative yang signifikan.
menopause lebih besar dibanding aspek-aspek yang lain yaitu sebesar 23,8%.
Menurut Supriani dan Trisnawati (2014) dukungan dan penilaian positif dari
suami sebagai pasangan hidup dan anak-anak sebagai anggota keluarga terdekat dapat
memberikan bantuan yang sangat besar dalam mengatasi kecemasan. Hal ini memberikan
arti tersendiri bahwa peran wanita sebagai seorang istri atau ibu masih diperlukan dalam
lingkungan secara positif akan menganggap peristiwa yang dialami bukan sebagai
stressor dan merasa nyaman serta berharga karena diperhatikan, dicintai, dan memiliki
perasaan serta pemikiran positif terhadap diri sendiri. Persepsi terhadap dukungan
emosional merupakan bentuk dukungan yang paling dominan dirasakan daripada bentuk
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Setyaningsih,
Makmuroch, dan Andayani (2011) ditemukan bahwa adanya hubungan yang signifikan
antara dukungan emosional keluarga dengan kecemasan. Arah hubungan tersebut adalah
negatif. Semakin tinggi dukungan emosional keluarga yang diterima, maka kecemasan
71
yang dialami semakin rendah dan sebaliknya semakin rendah dukungan emosional
petunjuk dan nasehat yang diberikan untuk menambah pengetahuan seseorang dalam
mencari jalan keluar. Menurut Notoatmodjo (Damayanti, 2012) bahwa perilaku yang
didasari oleh pengetahuan akan lebih bermanfaat daripada perilaku yang tidak didasari
oleh pengetahuan. Pengetahuan manusia banyak diperoleh dari mata dan telinga. Jadi
dapat disimpulkan apabila ibu mempunyai pengetahuan yang memadai mengenai masa
memiliki hubungan negatif yang signifikan dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi
masa menopause. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Damayanti
(2016) yang menyebutkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dan
maka semakin rendah tingkat kecemasan dan sebaliknya, semakin rendah tingkat
Hasil penelitian ini pada penelitian ini adalah terdapat hubungan positif yang
signifikan antara dukungan instrumental dan dan tingkat kecemasan dalam menghadapi
masa menopuase. Menurut Cohen dan Syme (Almasitoh, 2011) dukungan instrumental
adalah dukungan berupa pemberian sarana yang dapat mempermudah tujuan yang ingin
dicapai dalam bentuk materi, pemberian kesempatan waktu, pekerjaan, peluang serta
dan konkrit yang mencakup bantuan langsung seperti dalam bentuk uang, peralatan,
3. Keterbatasan Penelitian
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Bagi subjek
menopause. Melalui hasil penelitian ini, maka dapat disarankan bahwa salah satu
berupa dukungan emosional, atau jika sudah mendapat dukungan sosial keluarga
yang sudah ada dari keluarganya. Upaya dalam mencari dukunga keluarga
keluarga (dapat berupa bantuan nyata atau informatif), dan bersedia mengutarakan
Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti mengenai kecemasan menghadapi
menopause disarankan untuk memperhatikan kendala dan keterbatasan dalam penelitian ini
yaitu dengan melakukan pengambilan data secara klasikal. Saran lainnya adalah melibatkan
faktor lain dari dukungan pada pre menopause menghadapi menopause untuk diteliti
sehingga akan diperoleh gambaran yang lebih lengkap mengenai dukungan keluarga pada
wanita dalam menghadapi menopause. Faktor-faktor tersebut antara lain ancaman terhadap
integritas fisik dan sistem diri (termasuk ancaman terhdap nilai eksistensi dasar manusia),
patofisiologis, situasional, tidak terpenuhinya kebutuhan atau frustrasi, konflik, dan proses
pertumbuhan fisiologis.
75
DAFTAR PUSTAKA
Pedukuhan Gowok.
Sensus Penduduk Sulawesi Selatan. Tahun 2020. Survei Jumlah Penduduk Sulawesi
Selatan 2020.
Menerapkan Hasil Penelitian). (Jusirman & A. Maftuhin, Eds.) (Revisi tah ). Jakarta CV.
Rudi Karmi D. 2021. Hubungan pengetahuan dengan tingkat kecemasan pada ibu
Setiyani H, Ayu SM. 2019. Dukungan Keluarga Dengan Kecemasan Pada Wanita.
Hani T. SST., M.Kes. 2020 Hubungan Dukungan Terhadap Tingkat Kecemasan Dalam
Menghadapi Menopause
Badan Pusat Statistik. (2018). Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 5,34
Persen. https://www.bps.go.id/pressrelease/20%0A18/11/05/1485/agustus-2017-
-%0Atingkatpengangguran-terbuka--tpt--%0Asebesar-5-34-persen.html
Koeryaman, M. T., & Ermiati, E. (2018). Adaptasi gejala perimenopause dan pemenuhan
kebutuhan seksual wanita usia 50-60 tahun. Medisains, 16(1), 21.
https://doi.org/10.30595/medisains.v16i1.2411
Lampiran 1
SURAT PERMOHONAN CALON RESPONDEN
Kepada Yth
Calon Responden Penelitian
Di kerja Puskesmas Bangkala Kelurahan Bangkala Kota Makassar
Dengan Hormat, Yang bertanda tangan dibawah ini saya:
Nama : Tudang Kamali
NIM :183145105144
Program Studi : SI Ilmu Keperawatan
Adalah mahasiswa S1 Ilmu Keperawatan Universitas Megarezky
Makassar yang sedang melakukan penelitian dengan judul. GAMBARAN
DUKUNGAN KELUARGA PADA WANITA PRE MENOPAUSE
DALAM MENGHADAPI MASA MENOPAUSE DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS BANGKALA KELURAHAN BANGKALA
KOTA MAKASSAR
Penelitian ini tidak menimbulkan akibat yang merugikan bagi
Bapak/Ibu/Saudara/I sebagai responden. Kerahasiaan semua informasi
yang diberikan akan kami jaga dan hanya digunakan untuk kepentingan
penelitian. Apabila Bapak/Ibu/Saudara/I menyetujui menjadi responden
maka saya mohon kesediaanya untuk menandatangani persetujuan dan
menjawab pertanyaanpertanyaan yang telah tersediaak
Demikian, atas perhatian dan partisipasinya saya ucapkan terimasih.
Tudang Kamali
79
Lampiran II
LEMBAR PERSETUJUAN
(INFORMED CONSENT)
Responden
(………………..)
80
Lampiran 3
I. KARASTERISTIK RESPONDEN
1. Nama : ……………………………………………..
2. Usia : …………………………………………….tahun.
( ) 1-2 anak
81
( ) >2 anak
( ) Tinggal sendiri
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
Berilah tanda check (√) pada kolom jawaban yang tersedia dengan
memperhatikan kriteria di bawah ini:
SS = Sangat setuju
S = Setuju
TS= Tidak setuju
STS= Sangat tidak setuju
a. Dukungan Emosional
b. Dukungan penghargaan
c. Dukungan instrumental
d. Dukungan Informatif