Disusun oleh:
NUR NAJMIH, S.Kep
18.04.008
2018/2019
MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN KEGAWATDARURATAN
PADA NY “J” DENGAN DIAGNOSA MEDIS KISTA OVARIUM
DI RUANGAN INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)
OBGYN RSUP DR WAHIDIN SUDIROHUSODO
MAKASSAR
Disusun oleh:
NUR NAJMIH, S.Kep
18.04.008
2018/2019
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
KARYA ILMIAH AKHIR
MAKASSAR
Disusun oleh:
NUR NAJMIH, S.Kep
18.04.008
Karya tulis ini telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing Karya Ilmiah
Akhir Program Studi Profesi Ners STIKes Panakkukang Makassar
Mengetahui,
Ketua Program Studi Profesi Ners
iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH AKHIR
NAMA : NUR NAJMIH S.Kep
NIM : 18.04.008
PROGRAM STUDI : PROFESI NERS
tinggi manapun, serta tidak terdapat pemikiran yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis atau diacu dalam naskah
keseluruhan karya ilmiah ini merupakan hasil karya orang lain, maka saya
berupa gelar ners yang telah diperoleh dapat ditinjau dan atau dicabut.
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tanpa
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim
merupakan suatu syarat untuk memperoleh gelar ners pada program studi
yang penulis hadapi. Namun, atas bantuan dari berbagai pihak hal
dorongan dari berbagai pihak yang sangat berguna dan bermanfaat bagi
kepada Ayahanda tercinta Ramlin dan Ibunda tersayang Siti. Saimah dan
dilahirkan hibgga saat ini dan entah sampai kapan penulis bisa membalas
iv
Maka dari itu pada kesempatan yang sangat baik ini dengan hati
yang sangat tulus penulis ingin mengucapkan terima kasih yang setulus-
Makassar.
Profesi Ners telah memberikan saran dan kritik yang membangun serta
telaten dengan penuh rasa tanggung jawab kritik yang amat membantu
4. Ibu Ns. Hasniaty AG, S. Kp. M. Kes selaku pembimbing yang yang
dan begitu banyak nasehat dan kritik yang amat membantu dalam
dilakukan evaluasi.
v
8. Seluruh keluarga dan saudara-saudaraku, yang ikut mendoakan dan
10. Rekan-rekan profesi ners angkatan 2018 yang begitu loyal dan solid
dalam kebersamaan
imbalan pahala dari Allah SWT. Dalam penyusunan karya ilmiah ini
mendatang.
Amiin...
Penulis
vi
DAFTAR ISI
vii
4. Etiologi Kista Ovarium ...................................................... 23
4. Implementasi .................................................................... 56
5. Evaluasi ............................................................................ 57
1. Pengkajian ........................................................................ 90
viii
BAB IV PENUTUP ................................................................................. 101
LAMPIRAN.............................................................................................
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 2.1 Tanda dan Gejala Pola Napas Tidak Efektif ........................ 34
Tabel 2.3 Tanda dan Gejala Perfusi Perfusi Perifer Tidak Efektif ........ 37
ix
DAFTAR GAMBAR
Hal
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latarbelakang
1
2
yang lebih awal, periode menstruasi yang tidak teratur, panjang siklus
(PrasantiAdriani, 2018).
Pada wanita berusia antara 20-50 tahun dan jarang pada pubertas.
Nyeri yang berlebih pada saat haid juga dapat terjadi akibat
adanya massa pada organ reproduksi seperti kista atau tumor. Kista
B. Tujuan Umum
mahasiswa dapat:
5
Makassar.
Makassar.
Makassar.
Makassar.
D. Manfaat penulisan
1) Bagi pendidikan
4) Bagi penulis
E. Sistematika Penulisan
a. Tempat
November 2019.
A. TINJAUAN TEORI
1. KONSEP MEDIS
cair.(Nugroho, 2014).
8
9
dilihat dari luar, yaitu yang dimulai dari mons pubis, labia
(Hamylton, 2015)
a) Mons Pubis
b) Labia Mayora
c) Labia Minora
d) Klitoris
e) Vestibulum
kanan dan kiri dan duktus skene kanan dan kiri, antara
f) Ostium Uretra
h) Vagina
i) Perineum
urogenital.
14
a) Uterus
lebih 7,5 cm, lebar 5 cm, tebal 2,5 cm dan berat uterus
dari:
janin berkembang.
nabothian
pada janin.
b) Ovarium
c) Tuba fallopii
terdiri dari:
uterus.
menjadi 2, yaitu:
1) Kistadenoma
20 tahun.
bersenggama.
3) Kista dermoid
4) Kista endometriosis
5) Kista hemorrhage
6) Kista lutein
d. Etiologi
antara lain:
disertai nyeri.
a) Gangguan haid
diperut.
pembesaran asites.
cepat
sesak nafas.
biasa.
27
e. Patofisiologi
sebagian besar lesi kistik parsial. Jenis kista jinak yang serupa
mucinous. Tumor ovary ganas yang lain dapat terdiri dari area
kistik, termasuk jenis ini adalah tumor sel granulose dari sex
cord. Sel dan germ cel tumor darib germ sel primordial.
Teratoma berasal dari tumor, germ sel yang berisi elemen dari
mesodermal.
f. Pemeriksaan penunjang
g. Penatalaksanaan
a) Observasi
b) Pemberian Hormone
(Yatim,2015).
Yatim, (2015):
(1) Laparaskopi
(2) Laparostomi
(3) Ooferoktomi
(4) Histeriktomi
berikut:
1. PengkajianKeperawatan
b) Pengkajian Primer
keperawatan.
1) Airway :
2) Breathing :
konsentrasi
100%konsetrasi
a) Diagnosa Keperawatan
hipoventilasi
Penyebab :
Table 2.1 Tanda dan Gejala pada Pola Nafas Tidak Efektif
Subjektif Objektif
cheyne-stokes)
Subjektif Objektif
meningkat
Tabel 2.2
Perencanaan Keperawatan Pada Pola Nafas Tidak Efektif berdasarkan SLKI dan SIKI
1 Pola nafas tidak efektif Setelah dilakukan tindakan Manajemen jalan napas
sindrom hipoventilasi. nafas tidak efektif yang dibuktikan Monitor pola napas
hidung detik
Edukasi
Kolaborasi
perlu
40
3) Circulation:
c. Hb menurun
d. Ekstremitas dingin
a) Diagnosa Keperawatan
Penyebab:
Efektif
Subjektif Objektif
teraba
Subjektif Objektif
1. Parastesia 1. Edema
intermiten)
42
Tabel 2.4
Perencanaan Keperawatan Pada Perfusi Perifer Tidak Efektif berdasarkan SLKI dan SIKI
1 Perfusi perifer tidak efektif Setelah dilakukan tindakan Pemantauan Tanda Vital
b. Tidak ada edema perifer Monitor tekanan nadi (selisih TDS dan TTD)
pasien
Edukasi
4) Disability:
pupil.(Tutu, 2015).
5) Exposure:
Subjektif Objektif
3. Gelisah
5. Sulit tidur
Subjektif Objektif
5. Menarik diri
7. Diaphoresis
46
Tabel 2.6
tentang nyeri
respon nyeri
hidup
analgetik
Terapeutik
nyeri
48
Edukasi
nyeri
tepat
Kolaborasi
2. Pengkajian sekunder
1) Biodata
dan alamat.
2) Keluhan Utama
3) Riwayat Kesehatan
kista ovarium.
50
kesehatan pasien.
d) Riwayat Perkawinan
lama pernikahan.
e) Riwayat menstruasi
menstruasi.
g) Riwayat KB
4) Pemeriksaan umum
a) Keadaan umum
tidak.
b) Kesadaran
c) Vital sign
5) Pemeriksaan Fisik
a) Inspeksi
kesimetrisan
52
b) Palpasi
abnormal.
c) Perkusi
d) Auskultasi
39).
e) Pola Kebiasaan
latihan
54
a) Sirkulasi.
b) Integritas ego
c) Eliminasi.
pada defekasi.
d) Makanan / cairan
e) Neurosensori
tiba-tiba)
f) Nyeri
dengan berat.
g) Riwayat Obestri
atau tidak?
perdarahan?
proterm?
i) Data Spritual
j) Data Psikologis
nyeri
l) Pemeriksaan Penunjang
m) Data laboratorium
(1) Pemeriksaan Hb
3. Diagnosa Keperawatan
c) Nyeri akut
e) Ansietas
f) Resiko perdarahan
58
Tabel 2.7
diri berhubungan keperawatan selama 3x24 jam 1. Identifikasi kebiasaan aktivitas perawatan
dengan Kelemahan diharapakan pasien menunjukkan diri sesuai usia keterbatasan pasien
kebersihan diri
kecemasan
6. Hindari aspirin
feses
62
5. Implementasi keperawatan
6. Evaluasi keperawatan
h. Tinjauan Kasus
1) Identitas pasien
Nama :Ny. “ J”
Alasan masuk:
1. Primary survey
a. Airway
Bebas Tersumbat
a) Resusitasi :-
b) Re evaluasi :-
c) Masalah keperawatan : -
d) Intervensi/ Implementasi : -
e) Evaluasi : -
b. Breathing
1) Fungsi pernapasan :
bantu pernapasan.
d) Krepitasi : Ya Tidak
f) Saturasi 02 : 99 %
2) Assesment :-
3) Resusitasi :-
4) Re evaluasi :-
c. Circulation
1) Keadaan sirkulasi :
e) Gambaran kulit:
g) Kulit elastis
i) Pucat
2) Assesment : ascites
3) Resusitasi : -
4) Re evaluasi : -
5) Masalah keperawatan :
d. Disability
2) Masalah keperawatan : -
3) Intervensi/Implementasi : -
4) Evaluasi : -
67
e. Exposure
2) Masalah keperawatan : -
3) Intervensi/Implementasi : -
4) Evaluasi : -
f. Trauma Score
Frekuensi pernapasan
10 -25 4
25 -35 3
> 35 2
< 10 1
0 0
Usaha napas
Normal 1
Dangkal 0
Tekanan darah
> 89mmHg 4
70 -89 3
50 -69 2
1- 49 1
0 0
68
Pengisian kapiler
< 2 dtk 2
> 2 dtk 1
0 0
14 -15 5
11- 13 4
8 – 10 3
5- 7 2
3- 4 1
h. Reaksi Pupil
Kontriksi - -
Lambat - -
Dilatasi - -
Tak - -
bereaksi
69
i. Penilaian Nyeri :
yang lalu, nyeri yang dirasakan hilang timbul sekitar 5-10 menit
Pengkajian nyeri:
P : perut membesar
Q : tertekan
R : abdomen
S : skala 4 (sedang )
2. Pengkajian Sekunder
a. Riwayat kesehatan
A :Allergies (alergi)
M :Medications (pengobatan)
yang sama
70
sebelum injuri/sakit)
danmenjalar Kebelakang
belakang
d. Pemeriksaan Fisik
1) Kepala
a) Kulit kepala :
b) Mata
isokor.
c) Telinga
adanya serumen.
d) Hidung
kering.
f) Wajah
2) Leher
3) Dada/thoraks
a) Paru-paru;
napas : 31x/menit.
b) Jantung
(2) Palpasi :-
6 kiri
4) Abdomen
dan asites
6) Genitalia
7) Ekstremitas
8) Neurologis
5 5
5 5
75
Tabel 2.8
Pemeriksaan
Hematologi
HCT 35 37.0-48.0 %
MCV 77 80.0-97.0 fL
MCH 25 26.5-33.5 pg
Fungsi Hati
Kimia Darah
76
Elektrolit
e. Pengbatan
3) Ketorolac 30mg/8jam
77
Tabel 2.9
Analisa data
Inisial Pasien : Ny J
No. RM : 896291
Data Masalah
Keperawatan
DS:
efektif
DO :
a. Tampak sesak
b. Spo2 99%
d. Pemberian oksigen 5 L
pernapasan
31kali/menit
78
±3 bulan.
DO:
d. Asites
f. TTV :
TD : 90/50 mmHg
N : 103x/ menit
P : 31x/ menit
S : 37. ºC
DS :
lalu
79
tembus belakang
menjalar kebelakang
ke belakang
bergerak
DO :
yang sakit
c Lingkaran perut 96 cm
dinilai
f Asites
k Sulit tidur
2) Diagnosa keperawatan
1) Pola napastidakefektif
3) Nyeri akut
81
Tabel 2.10
c. Penggunaan otot bantu pernapasan tidak ada. Lakukan pengisapan lendir kurang
(takipnea 31x/i)
83
Klorida: 92.
f. TTV:
TD : 90/50 mmHg
N : 103x/ menit
P : 31x/ menit
S : 37. ºC
85
a. Pasien mengatakan dibuktikan dengan kriteria hasil : durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
secara tepat
Kolaborasi
Tabel 2.11
Keperawatan Tanggal
Jam
DS: Hasil: Tidak ada suara napas tambahan 3. Suara napas tambahan ronkhi
a Tampak
sesak 31x/i
b Spo2 99%
c Penggunaan
otot bantu
pernafasan
d Pemberian
oksigen 5 L
e (takipnea
31kali/menit
91
Tabel 2.12
Keperawatan Jam
dengan kekurangan 11.53 2. Memonitor nadi (frekuensi, 1. Edema pada tungkai bawah
f. TTV:
TD : 90/50 mmHg
N :103x/menit
P :31x/ menit
S : 37. ºC
94
Tabel 2.13
Jam
mengatakan nyeri Hasil : Skala nyeri 4 NRS 3. Perut teraba keras, massa sulit
kebelakang nyeri
d Perut pasien
97
tampak membesar
e Perut teraba
dinilai
f Asites
g Pasien tampak
meringis
h Pola nafas
berubah 31x/m
i Frekuensi nadi
meningkat 103x/m
j Sulit tidur
BAB III
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan membahas studi kasus pada asuhan
A. Pengkajian
sumber primer dan sumber sekunder serta analisa data sebagai dasar
melalui suatu interaksi dan komunikasi. Data objektif adalah data yang
dapat diobservasi dan diukur oleh perawat. Data ini diperoleh melalui
94
95
yaitu Smell dan Sight dan HT yaitu Hearing, Touch (Muttaqin, 2014)
nyeri perut, nafsu makan menurun, lemas, mual, serta sesak napas
(Prawirohardjo (2014).
pengkajian dengan teori hal ini diakibatkan oleh respon tubuh setiap
orang berbeda-beda.
B. Diagnosa Keperawatan
harapkan.
c) Nyeri akut
e) Ansietas
f) Resiko perdarahan
“J” yaitu:
a) Pola napastidakefektif
c) Nyeri akut
97
2. Ansietas
3. Resiko perdarahan
Diagnosa ini tidak ada pada kasus karena tidak ada data
4. Defisit perawatandiri
C. Intervensi Keperawatan
ini merujuk pada intervensi yang sesuai dengan konsep SIKI (Standar
Indonesia).
Intervensi:
98
Pemantauan Respirasi
Tindakan:
Observasinal:
ronkhikering)
Terapeutik
d Lakukanfisioterapi dada
Edukasi
Kolabrasi
Intervensi:
Perawatan Sirkulasi
warna, suhu,
3. Nyeriakut
Intervensi:
Manajemennyeri
Aktivitas Keperawatan:
Observasi :
Teraupetik
Edukasi
Kolaborasi
D. Implementasi keperawatan
berikut:
1. Pola napastidakefektif
Hasil:
pernapasan
ronkhi kering).
diberikan
warna, suhu)
37 ◦C
terdapat ascites
3. Nyeriakut
faktor presipitasi.
E. Evaluasi
masih teraba dingin dan terlihat pucat serta pengisian kapiler lebih
dari 3 detik
bawah
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
105
106
B. SARAN
1. Rumah Sakit
merawat pasien.
2. Bagi Perawat
pada wanita.
3. Bagi Pasien
dengan harapan.
DAFTAR PUSTAKA
Prasanti Adriani, (2018). Hubungan Paritas Dan Usia Ibu Dengan Kista
Ovarium.
Https://Jurnal.Usu.Ac.Id/Index.Php/Gkre/Article/Viewfile/14141/8988
Prawirohardjo, Sarwono (2014). Ilmu Kandungan. Jakarta: PT Bina
Pustaka
A. Identitas
JenisKelamin : Perempuan
Agama : Islam
B. Pendidikan